• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION

DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Fani Mutiara Putri1 Riva Hendriani2

RINGKASAN

Tanaman hias merupakan bagian dari tanaman hortikultura yang memiliki fungsi kesan keindahan (nilai estetika tinggi). Keberhasilan usaha tanaman hias dalam memenangkan persaingan sangat tergantung pada strategi pengembangan yang dipilih dan diaplikasikan dalam menjalankan usaha. Strategi pengembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Usaha yang dibahas mengenai lingkungan internal dan eksternal adalah usaha Catlya Decoration di P4S Astuti Lestari Desa Cihideung Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat yang mana usaha ini bergerak dalam produksi dan pemasaran tanaman hias. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal pada usaha tanaman hias pot Catlya Decoration. Kegiatan PKPM di laksanakan di P4S Astuti Lestari Desa Cihideung Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat selama 10 minggu (2,5 bulan). Ruang lingkup yang dibahas meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal usaha Catlya Decoration. Lingkungan eksternal yang dibahas adalah lingkungan industri atau lingkungan mikro dari usaha Catlya Decoration ini dengan data dan sumber data yang berasal dari data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan menganalisis lingkungan internal usaha Catlya Decoration dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dari faktor internal seperti kekuatan dan kelemahan dalam bidang pemasaran, manajemen, sumber daya manusia, produksi/operasi dan keuangan. Kekuatan dan kelemahan dari masing-masing bidang tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan dengan cara memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan kelemahan yang dimiliki pada usaha ini. Sedangkan dengan menganalisis lingkungan eksternal, usaha Catlya Decoration dapat mengetahui tentang perubahan lingkungan eksternal yang terjadi yang mengakibatkan munculnya peluang dan ancaman bagi usaha Catlya Decoration. Sehingga dengan diketahui peluang dan ancaman pada usaha ini mendorong pemilik usaha untuk mempelajari cara-cara yang harus dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman yang ada pada usaha ini. Dengan demikian, usaha Catlya Decoration terus dapat bertahan, bersaing bahkan terus mengembangkan usahanya.

Kata kunci: Usaha tanaman hias, lingkungan internal, lingkungan eksternal, kekuatan, kelemahan.

1. Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP. 1301362040, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

(2)

2

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Akhir-akhir ini tanaman hortikultura mendapat perhatian dari pemerintah karena tanaman hortikultura dapat menjadi alternatif dalam mengatasi krisis pangan di dunia. Sebagai bukti tanaman ini dimasukan dalam sub sektor tanaman pangan. Tanaman hortikultura telah membuktikan dirinya sebagai komoditas yang dapat dipakai sebagai sumber tanaman baru disektor pertanian (Nugroho, 2012). Komoditas hortikultura terdiri dari tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias serta obat-obatan. Tanaman hias merupakan bagian dari tanaman hortikultura yang memiliki fungsi kesan keindahan (nilai estetika tinggi).

P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) Astuti Lestari merupakan salah satu pusat pelatihan yang bergerak dalam bidang tanaman hias. Saat ini P4S Astuti Lestari memiliki usaha di bidang tanaman hias terutama tanaman hias pot. Selain usaha yang dikelola oleh pemilik P4S itu sendiri usaha tanaman hias yang bernama Catlya Decoration juga bergabung dalam menjalankan kegiatan operasional P4S Astuti Lestari terutama pada kegiatan pelatihan atau pembimbingan mahasiswa magang. Pada usaha tanaman hias Catlya Decoration tanaman yang diusahakan berbagai jenis baik tanaman hias daun maupun tanaman hias bunga.

Keberhasilan usaha tanaman hias dalam memenangkan persaingan sangat tergantung pada strategi pengembangan yang dipilih dan diaplikasikan dalam menjalankan usaha. Strategi pengembangan ini dipengaruhi beberapa hal, antara lain dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan untuk menerapkan salah satu strategi pengembangan yang dapat dilakukan. Sedangkan faktor eksternal harus dipantau agar mampu mengeksploitasi peluang bisnis yang ada dan dapat mengeliminir ancaman bisnis di lingkungan perusahaan. Oleh karena itu fokus dan perhatian manajemen harus diarahkan pada perumusan strategi yang tepat dengan memanfaatkan faktor -faktor internal dan faktor eksternal, sehingga menjadi kekuatan dalam menghadapi persaingan di pasar. Melihat dari latar belakang masalah diatas penulis mengambil judul tugas akhir “ Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Usaha Tanaman Hias Pot di P4S Astuti Lestari Desa Cihideung Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat “.

b. Tujuan

1. Menganalisis lingkungan internal pada usaha tanaman hias pot Catlya Decoration di P4S Astuti Lestari.

2. Menganalisis lingkungan eksternal pada usaha tanaman hias pot Catlya Decoration di P4S Astuti Lestari.

METODELOGI PELAKSANAAN a. Waktu dan Tempat

Laporan ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) tahun ajaran 2015-2016, selama sepuluh minggu terhitung pada tanggal 14 Maret - 21 Mei 2016 di P4S Astuti Lestari Jl. Terusan Sersan Bajuri Rt.04 Rw.15 Desa Cihideung Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat.

b. Ruang lingkup

Penulis berusaha untuk memudahkan pembahasan dalam penulisan laporan tugas akhir ini agar lebih terarah, maka penulis membatasi pembahasan hanya lingkungan internal dan eksternal usaha yang dikelola oleh ibu Ageung Carwati, SH yang merupakan pemilik dari usaha

(3)

3

tanaman hias pot Catlya Decoration. Usaha tanaman hias pot Catlya Decoration ikut bergabung dengan P4S Astuti Lestari dalam kegiatan pemberian pelatihan terutama bagi mahasiswa magang. Selain itu untuk memudahkan dalam pengumpulan data penulis juga membatasi pembahasan lingkungan eksternal perusahaan hanya lingkungan industri atau lingkungan mikro saja karena mengingat ketersediaan waktu untuk pengumpulan data yang terbatas.

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data selama di lokasi PKPM adalah:

1. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan responden (pembimbing lapang) tentang sejarah usaha, pengalaman dalam menjalankan usaha dan strategi yang dilakukan dalam menjalankan usaha tersebut. Jawaban responden (pembimbing lapang) atas pertanyaan yang diajukan kemudian dicatat/direkam.

2. Observasi

Pengumpulan data dengan metode observasi dilakukan dengan cara mengamati kondisi lapangan secara langsung mengenai kelebihan dan kekurangan produk (tanaman hias) yang diproduksi oleh usaha tanaman hias Catlya Decoration dibandingkan dengan produk pesaing. Selain itu metode observasi juga dilakukan dalam mengumpulkan data tentang teknik budidaya serta pengamatan tentang kebiasaan konsumen dalam memilih produk dan menawar produk sesuai dengan yang mereka inginkan.

3. Dokumen

Pengumpulan data dilakukan melalui dokumen tertulis dan melalui media elektronik seperti kamera dan laptop tentang struktur organisasi, sejarah P4S Astuti Lestari, tinjauan umum tentang tanaman hias, teknis budidaya tanaman hias dan tinjauan umum tentang lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil

Usaha tanaman hias Catlya Decoration merupakan usaha yang bergerak pada tanaman hias yang didirikan dan dikelola secara pribadi. Usaha tanaman hias Catlya Decoration ini terletak di Jalan Terusan Sersan Bajuri no.36 RT.03 RW.13 Desa Cihideung kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan usaha Catlya Decoration adalah memproduksi dan memasarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang dihasilkan adalah bermacam-macam jenis tanaman hias pot baik tanaman hias pot yang berbunga maupun tanaman hias pot daun serta tersedianya tanaman hias pot gantung. Selain itu beberapa jenis tanaman hias dalam polybag juga tersedia. Jumlah tanaman yang tersedia berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Pelanggan dari usaha Catlya Decoration ini adalah pedagang bunga, instansi pendidikan, instansi pemerintahan, masyarakat perumahan, dan masyarakat umum baik yang berada di dalam kota maupun yang berada diluar kota Bandung. Pelanggan yang ingin mendapatkan produk yang dihasilkan usaha Catlya Decoration dapat langsung datang ke lokasi usaha dan memilih sendiri tanaman yang diinginkannya karena pemasaran tanaman hias pada usaha Catlya Decoration ini dilakukan langsung di Kios tanpa menggunakan tenaga pemasaran lainnya.

b. Pembahasan

Perusahaan perlu untuk mengidentifikasi dan memahami lingkungan internalnya. Lingkungan internal meliputi variabel-variabel yang bisa dikendalikan oleh manajemen. Variabel lingkungan internal terdiri dari pemasaran, produksi/operasi, keuangan, manajemen, sumberdaya

(4)

4

manusia, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen. Dengan mengidentifikasi lingkungan internal akan diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pada masing-masing bidang, sehingga perusahaan dapat mengetahui kinerja masa lalu dan dapat memproyeksi kondisi masa depan. Menurut Sedarmayanti (2014), kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

Berikut ini merupakan keterangan mengenai lingkungan internal usaha Catlya Decoration yang mana akan dibahas lingkungan pemasaran, produksi/operasi, keuangan, manajemen dan sumberdaya manusianya. Sedangkan variabel penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen belum dimiliki pada usaha ini.

1. Pemasaran

Analisis kegiatan pemasaran perusahaan dilakukan dengan melihat bagaimana implikasi dari STP yang telah ditetapkan terhadap bauran pemasaran perusahaan selama ini, yang meliputi produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan tempat (place). Produk pada usaha ini adalah tanaman hias pot dengan berbagai jenis tanaman. Tanaman hias yang tersedia adalah tanaman hias pot yang bunga dan tanaman hias pot daun. Tanaman yang tersedia merupakan tanaman yang sedang trend dikalangan masyarakat. harga pada produk tanaman hias di catlya decoration ditetapkan berdasarkan pendekatan harga umum yaitu dengan menyesuaikan harganya dengan harga pesaing. Harga produk tanaman hias yang dijual pada usaha catlya decoration tergantung dari jenis tanaman, besarnya tanaman, umur tanaman dan ukuran pot yang digunakan. Harga tanaman hias pot tersebut berkisar dari Rp. 5.000 (lima ribu rupiah) sampai Rp. 1.000.000 ( satu juta rupiah). Penetapan harga ini memiliki kelebihan yaitu semua konsumen dapat membeli produk yang dihasilkan Catlya Decoration karena harga yang disediakan bervariasi mulai dari yang paling murah sampai harga yang paling mahal. Promosi tanaman hanya dilakukan dari mulut kemulut saja serta dengan memanfaatkan ketenaran Daerahnya sebagai sarana promosi karena usaha ini terletak di Desa Cihideung Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat yang mana lokasi ini merupakan lokasi yang terkenal dengan agrowisata bunganya. Tanaman didistribusikan secara langsung di Kios usaha Catlya Decoration.

2. Manajemen

Manajemen secara umum adalah sebuah proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controling) yang dikenal dengan POAC. Usaha Catlya Decoration belum memiliki perencanaan tertulis baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Hal ini terlihat dari belum adanya pernyataan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dirumuskan secara tertulis, jelas dan spesifik. Padahal pembuatan visi secara tertulis sangat penting dilakukan karena menurut Dewanto (2010), organisasi-organisasi membuat pernyataan misi tertulis secara seksana dan teliti karena sejumlah alasan bahwa pernyataan misi:

1) Memastikan adanya kesatuan tujuan dalam organisasi tersebut.

2) Menjadi landasan atau standar dalam mengalokasikan sumberdaya organisasi. 3) Menciptakan nada dan iklim organisasi yang sama.

(5)

5

4) Sebagai acuan bagi setiap individu dalam memahami tujuan dan arah organisasi dan untuk membatasi mereka yang tidak bisa memahami tujuan dan arah organisasi tersebut secara lebih jauh turut serta dalam kegiatan organisasi.

5) Memfasilitasi penerjemahan tujuan-tujuan organisasi ke struktur kerja termasuk penguasaan kerja kepada bagian-bagian yang bertanggung jawab dalam organisasi.

Dalam menjalankan usahanya pemilik usaha Catlya Decoration membuat perencanaan yang disesuaikan dengan sumberdaya yang dimiliki saat ini dan direalisasikan atau kerjakan langsung beserta tenaga kerjanya. Usaha Catlya Decoration ini belum memiliki struktur organisasi secara tertulis. Dalam melakukan kegiatan operasional usaha rantai komando adalah dari pemilik ke tenaga kerja. Pemilik memutuskan sendiri mengenai keputusan yang akan diambil dan kemudian diberitahukan kepada tenaga kerja untuk dapat dilakukan atau dikerjakan secara bersama-sama. Dengan kata lain, posisi manajemen puncak dipegang oleh pemilik sendiri, dimana pada kondisi ini pemilik bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan strategis yang terkait dengan kelancaran usahanya. Selain itu, pemilik bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional perusahaan dimulai dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan pengelolaan keuangan. Namun tidak setiap hari kegiatan tersebut dilakukan sendiri contohnya pada proses produksi pemilik memiliki empat orang tenaga kerja. Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalisasi perusahaan, pemilik usaha tanaman hias ini menerapkan pendekatan top down, dimana seluruh komando dilakukan langsung oleh pemilik usaha kemudian unit-unit di bawahnya hanya melaksanakan hal-hal yang direncanakan. Meskipun pendekatan yang dilakukan oleh pemilik usaha lebih bersifat top down dalam operasionalisasi perusahaan akan tetapi pemilik tidak menganggap karyawan sebagai bawahan melainkan sebagai rekan kerja. Hal ini karena peran serta karyawan juga terlibat dalam keberhasilan suatu usaha. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh pemilik untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan cara melibatkan diri untuk ikut serta dalam proses produksi. Usaha Catlya Decoration melakukan pengawasan dengan cara pemilik usaha ikut serta dalam proses produksi yang dilakukan oleh tenaga kerja tersebut.

3. Keuangan

Modal merupakan bagian terpenting dalam suatu usaha. Modal awal yang digunakan untuk memulai usaha ini adalah lebih kurang Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah), yang mana modal tersebut adalah dana pribadi pemilik. Sedangkan dana dan modal operasional usaha adalah berasal dari keuntungan perusahaan selama perusahaan telah berjalan. Menurut Amidipradja dalam Andriani (2009), setiap pemakaian modal sendiri dalam kegiatan operasional usaha maka keuntungan yang diperoleh akan lebih besar dibanding dengan pemakaian modal asing atau modal luar dikarenakan adanya beban bunga yang harus dibayarkan. Untuk memperoleh pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti Bank sangat sulit didapatkan karena legalitas badan hukum yang belum dimilikinya karena legalitas badan hukum merupakan salah satu persyaratan umum pengajuan kredit bagi nasabah pengusaha.

4. Produksi/operasi

Kegiatan operasional pada usaha tanaman hias catlya decoration dilakukan sendiri mulai dari pembibitan sampai ke kegiatan pemasaran. Alasan kegiatan tersebut dilakukan sendiri karena ketersediaan lahan yang cukup luas serta proses produksi yang mudah. Dalam memproduksi tanaman hias pemilik tidak melakukan perencanaan mengenai jumlah tanaman yang akan diproduksi karena banyaknya tanaman yang diproduksi sangat tergantung kepada kondisi indukan dari tanaman itu sendiri.

(6)

6

Secara umum perekrutan tenaga kerja pada usaha tanaman hias catlya decoration ini tidak melalui prosedur yang formal dan terstruktur. Selain itu tidak ada persyaratan yang sangat khusus yang mengharuskan setiap calon tenaga kerja memiliki keterampilan tentang cara membudidayakan tanaman hias. Hal terpenting yang harus dimiliki oleh calon tenaga kerja pada usaha tanaman hias ini adalah kerja keras, tekun, dan jujur. Tenaga kerja juga tidak dituntut untuk memiliki pendidikan yang tinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui kekuatan dan kelemhan usaha Catlya Decoration seperti yang terdapat pada tabel 1 dan tabel 2.

Tabel 1. Identifikasi kekuatan faktor internal usaha tanaman hias pot Catlya Decoration

No Kekuatan

1 Jenis dan jumlah tanaman yang tersedia cukup banyak.

2 Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari yang paling murah sampai yang mahal atau harga sesuai dengan budget konsumen.

3 Saluran distribusi yang digunakan adalah saluran langsung sehingga memudahkan pemilik dalam mengontrol produk.

4 Terjadinya komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawan.

5 Pengawasan dilakukan langsung oleh pemilik dengan cara ikut serta dalam proses produksi yang dilakukan oleh tenaga kerja sehingga bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kerja.

6 proses produksi yang mudah serta lahan yang tersedia mendukung pemilik usaha dalam memproduksi tanaman sendiri.

7 Memiliki tenaga kerja yang terampil, tekun, pekerja keras dan jujur. 8 Tenaga kerja sudah berpengalaman dibidang tanaman hias pot.

Tabel 2. Identifikasi kelemahan faktor internal usaha tanaman hias pot Catlya Decoration

No Kelemahan

1 Belum memiliki perencanaan secara tertulis yang ditandai belum adanya pernyataan visi, misi, tujuan dan struktur organisasi perusahaan secara tertulis.

2 Jumlah modal terbatas karena modal yang digunakan adalah modal sendiri. 3 Belum melakukan pencatatan keuangan.

4 Sulitnya mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan karena legalitas badan hukum yang belum dimiliki.

5 Pendidikan tenaga kerja yang rendah. Selain lingkungan internal perusahaan juga perlu untuk menganalisis dan memahami lingkungan eksternalnya. Dengan menganalisis lingkungan eksternal usaha akan diketahui peluang dan ancaman yang ada pada usaha tersebut. Menurut Sedarmayanti (2014), peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan- kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau

pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. Sedangkan ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang tidak diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro merupakan lingkungan yang langsung terkait dengan perusahaan

(7)

7 dan langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasarnya yaitu pemasok, perantara pasar, pelanggan dan pesaing. Analisis lingkungan mikro dilakukan berdasarkan konsep Competitive Strategy Porter’s. Lima kekuatan bersaing ini terdiri dari ancaman pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok dan persaingan antar perusahaan industri. Berikut ini akan dibahas mengenai lingkungan eksternal usaha Catlya Decoration.

1. Ancaman Pendatang baru

Ancaman pendatang baru pada usaha Catlya Decoration ini sangat besar karena usaha tanaman hias bisa dimulai dengan menggunakan modal yang kecil terlebih dahulu. Kebutuhan modal yang relatif kecil tersebut menjadi pedorong bagi pendatang baru untuk memasuki usaha tersebut dengan menggunakan modal yang sepenuhnya milik sendiri. Hal ini menegaskan bahwa modal yang terbatas tidak menjadi penghalang dalam memasuki usaha tanaman hias. Kondisi ini terlihat dari banyaknya perusahaan hias yang berdiri berawal dari kesukaan pemiliknya mengkoleksi tanaman hias. Modal yang kecil terlihat pada modal usaha yang digunakan oleh Catlya Decoration, dengan modal Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) pemilik dapat memualai usaha tanaman hiasnya. Modal yang kecil dalam memulai usaha tanaman hias ini juga terlihat dari modal yang digunakan oleh pemilik P4S Astuti Lestari yang mana usaha ini juga salah satu pesaing bagi usaha Catlya Decoration. Pemilik P4S Astuti Lestari memulai usaha tanaman hiasnya dengan modal Rp. 2.000.000 ( dua juta rupiah).

2. Produk pengganti (substitusi)

Usaha tanaman hias pot Catlya Decoration memiliki banyak produk substitusi. Produk substitusi dari tanaman hias pot yang dihasilkan usaha ini adalah

tanaman hias potong seperti Krisan potong, Mawar potong dan Gerbera potong. Selain memiliki usaha tanaman hias pot masyarakat Desa Cihideung juga bergerak di bidang tanaman hias potong. Selain itu, produk substitusi dari tanaman hias yang dihasilkan pada usaha Catlya Decoration adalah tanaman hias pot lainnya yang tidak ada pada usaha ini seperti: Krisan pot, Mawar pot, Heteronia, Anjelonia, kaktus, dan lain-lain. Tanaman buah dalam pot juga merupakan produk substitusi dari tanaman hias ini. Ancaman usaha tanaman hias pot Catlya Decoration pada ancaman produk substitusinya adalah produk Catlya Decoration memiliki banyak produk substitusi.

3. Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen dikatakan cukup kuat jika konsumen terkosentrasi atau besar jumlahnya, kosumen membeli dalam jumlah banyak, produk yang dibeli standar atau tidak terdiferensiasi dan pembeli menghadapi biaya peralihan yang kecil. Untuk konsumen pada usaha tanaman hias ini dapat dikatakan memiliki kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat dan kondisi ini dapat menjadi ancaman. Hal ini dikarenakan pembeli atau konsumen memiliki alternatif pilihan yang sangat beragam sehingga pembeli dapat memilih produk mana yang terbaik dengan harga yang relatif murah. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan pesaing, dimana masing-masing perusahaan menawarkan produk tanaman hias dengan kualitas dan mutu baik dan harga jual produk yang bervariasi. Selanjutnya pembeli juga menghadapi biaya peralihan yang relatif kecil karena pembeli dapat dengan mudahnya berpindah dari suatu perusahaan tanaman hias ke perusahaan tanaman hias yang lain dan pembeli juga memiliki informasi yang lengkap tentang pasar karena pembeli mengetahui lokasi produksi,

(8)

8 produk-produk yang dihasilkan dan harga jual dari tanaman hias itu sendiri.

4. Kekuatan tawar-menawar peasok

Kekuatan tawar menawar pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu bisnis ketika terdapat sejumlah pemasok tetapi hanya sedikit barang subsitusi yang cukup bagus dan biaya untuk mengganti bahan baku sangat tinggi. Pada usaha tanaman hias ini, keberadaan pemasok bahan baku seperti bibit, pupuk, dan media tanam memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberlangsungan proses produksi. Saat ini usaha tanaman hias Catlya Decoration memiliki pemasok tetap yaitu toko JM Tani. Pemasok ini menyediakan seluruh kebutuhan produksi untuk usaha tanaman hias, mulai dari peralatan yang diperlukan sampai dengan bahan baku yang dibutuhkan. Seluruh peralatan dan bahan baku selalu tersedia pada pemasok ini. Pemilik usaha Catlya Decoration sudah menjalin hubungan kerja sama dengan pemasok ini semenjak memulai usahanya. Lokasi usaha pemasok ini berjarak 1 km dari usaha Catlya Decoratio. Pemilik usaha Catlya Decoration dan pemasok ini memiliki hubungan yang baik, bahkan pemasok bersedia mengantar kebutuhan usaha Catlya Decoration apabila diperlukan. 5. Persaingan antar perusahaan sejenis

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing suatu usaha maupun produk antara lain adalah harga, mutu, kemudahan akses terhadap sumberdaya yang ada dan

keunggulan komparatif yang dimiliki. Pesaing adalah perusahaan lain yang memiliki tujuan konsumen yang sama dengan perusahaan. Usaha tanaman hias ini memiliki banyak pesaing, karena sebagian besar penduduk Desa Cihideung memiliki usaha tanaman hias sehingga untuk menghadapi persaingan didalam lingkungan usaha yang semakin kuat maka usaha harus menonjolkan keunggulan produk dibandingkan dengan produk pesaing. Seperti halnya usaha tanaman hias pot Catlya Decoration produk yang dihasilkan lebih beragam serta harga yang diberikan juga bervariasi mulai dari yang murah sampai yang mahal atau harga yang ditetapkan sesuai dengan budget konsumen. Pesaing pada usaha Catlya Decoration ini adalah semua masyarakat di Desa Cihideung yang memiliki usaha tanaman hias. Meskipun banyak pesaing, namun tanaman hias yang dihasilkan pada usaha ini tetap disukai oleh konsumen karena usaha ini memiliki produk unggulan. Contohnya produk usaha Catlya Decoration yang paling cepat laris dan jarang ditemui pada usaha pesaing adalah tanaman hias Anyelir. Tanaman hias ini selalu cepat terjual bahkan satu hari setelah tanaman dipindahkan ke Kios.

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui peluang dan ancaman usaha Catlya Decoration seperti yang terdapat pada tabel 3 dan tabel 4.

Tabel 3. Identifikasi peluang faktor eksternal usaha tanaman hias Catlya Decoration

No Peluang

1 Pemilik usaha dan pemasok sudah bekerja sama cukup lama semenjak usaha didirikan. 2 Hubungan yang baik antara pemilik usaha dengan pemasok.

3 Banyaknya usaha yang menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan usaha tanaman hias di Desa Cihideung

(9)

9

Tabel 4. Identifikasi peluang faktor eksternal usaha tanaman hias Catlya Decoration

No Ancaman

1 Usaha bisa dimulai dengan modal yang kecil terlebih dahulu sehingga memudahkan pendatang baru memasuki bidang usaha.

2 Memiliki banyak produk substitusi

3 Kekuatan tawar menawar pembeli yang cukup kuat

4 Banyaknya pesaing perusahaan sejenis karena sebagian besar masyarakat Desa Cihideung yang berprofesi sebagai petani tanaman hias.

KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan PKPM yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Analisis lingkungan internal usaha tanaman hias pot Catlya Decoration terdiri dari kekuatan dan kelemahan dari faktor internal usaha. Kekuatan faktor internal usaha yaitu: 1). Tanaman yang tersedia cukup banyak 2). Tersedianya produk jasa berupa jasa dekorasi 3). Harga yang ditawarkan bervariasi 4). Saluran distribusi yang digunakan adalah saluran langsung 5). Terjalinnya komunikasi yang baik antara pemilik usaha dan tenaga kerja 6). Pengawasan dilakukan langsung oleh pemilik dengan cara ikut serta dalam proses produksi yang dilakukan oleh tenaga kerja sehingga bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kerja 7) Dana yang digunakan adalah modal pemilik sendiri sehingga sumua pendapatan sepenuhnya untuk pemilik 8) Investasi untuk fasilitas yang digunakan tidak terlalu besar karena fasilitas yang digunakan masih sederhana 9). Memiliki tenaga kerja yang terampil, tekun, pekerja keras dan jujur 10). Tenaga kerja sudah berpengalaman dibidang tanaman hias pot. Sedangkan kelemahan faktor internal pada usaha ini adalah: 1). Usaha ini belum melakukan kegiatan promosi secara tertulis 2). Belum memiliki perencanaan secara tertulis yang ditandai belum adanya pernyataan visi, misi,

tujuan dan struktur organisasi perusahaan secara tertulis 3). Jumlah modal terbatas karena modal yang digunakan adalah modal sendiri 4). Belum melakukan pencatatan keuangan 5). Sulitnya mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan karena legalitas badan 9okum yang belum dimiliki 6). Kapasitas produksi tidak bisa ditingkatkan dalam jumlah yang besar karena fasilitas yang digunakan sederhana 7). Pendidikan karyawan yang masih rendah 8). Tidak adanya pengembangan bagi tenaga kerja. 2. Analisis lingkungan eksternal usaha

tanaman hias pot Catlya Decoration terdiri dari peluang dan ancaman dari faktor eksternal usaha. Peluang faktor eksternal usaha yaitu: 1). Pemilik usaha dan pemasok sudah bekerja sama cukup lama semenjak usaha didirikan 2). Hubungan yang baik antara pemilik usaha dengan pemasok 3). Banyaknya usaha yang menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan usaha tanaman hias di Desa Cihideung 4). Pemilik usaha Catlya Decoration dan pesaingnya memiliki produk unggulan masing-masing. Sedangkan ancaman faktor eksternal usaha adalah: 1). Modal untuk memulai usaha tidak terlalu besar sehingga memudahkan pendatang baru memasuki bidang usaha 2). Adanya biaya peralihan pemasok 3). Memiliki banyak produk substitusi 4). Kekuatan tawar menawar pembeli yang cukup kuat 5). Banyaknya pesaing perusahaan

(10)

10 sejenis karena sebagian besar masyarakat Desa Cihideung yang berprofesi sebagai petani tanaman hias.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, E.N. 2009. Pengaruh Modal Sendiri dan Modal Pinjaman Terhadap Tingkat Rentabilitas pada Koperasi Serba Usaha (KSU) di Kabupaten Blora. Skripsi pada Universitas Negeri Semarang.

http://lib.unnes.ac.id/257/1/4165.pdf. diakses pada tanggal 22 Juli 2016. Dewanto, H. 2010. Pengantar Manajemen

Strategi.http://www.academia.edu/23 979923/Pengantar_Manajemen_Strat egi.

Sedarmayanti. 2014. Manajemen sumber daya manusia, reformasi birokrasi dan manajemen pegawai negeri sipil (cetakan kelima). Bandung. PT refika aditama.

Gambar

Tabel  1.  Identifikasi  kekuatan  faktor  internal  usaha  tanaman  hias  pot  Catlya  Decoration
Tabel 3. Identifikasi peluang faktor eksternal usaha tanaman hias Catlya Decoration
Tabel 4. Identifikasi peluang faktor eksternal usaha tanaman hias Catlya Decoration

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya aktivitas konsumsi tersebut juga tercermin dari tingginya pertumbuhan penyaluran kredit konsumsi oleh Bank Umum yang tumbuh sebesar 32,92% (yoy) pada

[r]

Hal itu kita masih akui lemah atau belum sepenuhnya digunakan ya…Ketua Utama pun selalu menyampaikan kepada kita untuk selalu berusaha memperbaiki sistem manajemen kita

Hal ini sejalan dengan penelitian Diky (2011) yang telah melakukan penelitian dalam 1 tahun, dimana dari hasil penelitian menunjukkan belum adanya pengaruh dari sistem olah tanah

Pelayanan transportasi di DKI Jakarta (Transjakarta) koridor 9 belum sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar pelayanan minimal unit pengelola

Berdasarkan pada Tabel 4 bahwa hasil pengukuran rata-rata lampu fluorescent terhadap meja jahit (bidang kerja) pada waktu pagi mulai dari meja jahit satu, meja jahit

Database menggunakan Mysql dan pemrograman PHP Informasi tentang alumni dapat diakses di tingkat fakultas maupun Universitas Analisis User Adapun user yang terlibat dalam sistem