• Tidak ada hasil yang ditemukan

REDESAIN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOP DOWN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REDESAIN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOP DOWN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Redesain Jaringan Komputer dengan Menggunakan Metode Top Down (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)

(Gheandeva Ramadias )

1

REDESAIN JARINGAN KOMPUTER DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TOP DOWN

(Studi Kasus: PDAM Tirta Musi Palembang)

Gheandeva Ramadias 1, Zanial Mezalisa 2, Timur Dali Purwanto 3

1)

Mahasiswa Informatika Universitas Bina Darma 2)

Dosen Ilmu Komputer 3) Dosen Ilmu Komputer. Jl Jend A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264

Jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan terkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router, switch,dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara.. Jaringan komputer di PDAM Tirta M usi Palembang memiliki permasalahan di bidang troubleshooting untuk itu diperlukan pengembangan jaringan untuk membuat monitoring jaringan yang lebih baik. Top Down adalah salah satu metode yang digunakan untuk menggembangkan jaringan, metode Top Down adalah metode yang membangun yaitu jaringan local yang setiap unit nya di bangun secara bersamaan dengan spesifikasi yang sama dalam sebuah proyek kerja. Dengan adanya pengembangan jaringan ini diharapkan akan menghasilkan sebuah jaringan baru yang lebih optimal dalam fungsinya

Kata Keyward : PDAM Tirta M usi Palembang, Jaringan komputer, Top Down

The computer network (computer network) is a set of interconnected number of autonomous computers. In popular language can be explained that the computer network is a collection of multiple computers (and other devices such as routers, switches, etc.) that are connected to each other through an intermediary medium.The computer network at PDAM Tirta M usi had troubleshooting problems in the field for the required the development of the network to create a better network monitoring. Top Down is one method used to menggembangkan network, Top Down method is a method of building is a local network that each unit of its built simultaneously with the same specifications in a work project. Wit h the development of this network is expected to produce a new, more optimal network in its function

(2)

Redesain Jaringan Komputer dengan Menggunakan Metode Top Down (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)

(Gheandeva Ramadias )

2

1 Pendahuluan

PDAM Tirta Musi Palembang selama ini telah memiliki rankaian jaringan komputer yang telah beroperasi selama ini, jaringan komputer yang sudah ada, memiliki beberapa kendala yang sering terjadi mulai dari gangguan pada kabel konektor jaringan, komputer yang tidak terdeteksi pada komputer lain hingga terkadang mengalami kendala lambatnya peforma jaringan, hal ini menganggu aktifitas kerja karyawan dan staff yang akan menggunakan jaringan LAN. Dalam permasalah ini diperlukan tindakan troubleshooting. Akan tetapi tindakan tersebut dilakukan hanya jika user atau penggunanya yang menyampaikan adanya kesalahan atau masalah pada jaringan tersebut. Hal ini menyebabkan sulit melakukan

troubleshoting dikarenakan tidak adanya monitoring sistem pada jaringan yang lama, maka dari itu diperlukan pengembangan pada jaringan yang sudah ada.

Metode Top Down adalah metode yang membangun yaitu jaringan local yang setiap unit nya di bangun secara bersamaan dengan spesifikasi yang sama dalam sebuah proyek kerja. Dalam teknik Top Down pembangunan jaringan komputer lokal dilakukan oleh manajemen puncak atau pembuat keputusan dengan menyediakan semua peralatan yang dibutuhkan oleh semua departemen. Teknik ini tidak mengalami masalah

dalam integrasi, namun bisa jadi setiap departemen merasa kurang terpenuhi kebutuhannya.

adapun batasan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : menambahkan software monitoring dan membuat sebuah rancangan jaringan komputer local (LAN) dengan menggunakan simulator

Pack et Tracer untuk mengembangkan

jaringan yang sudah ada dan menghasilkan Output berupa blueprint struktur jaringan di PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG cabang rambutan.

2 Metodologi Penelitian

1. M enganalisis

Pada bagian ini mencakup fase persyaratan-analisis. Fase ini dimulai dengan mengidentifikasi tujuan bisnis dan persyaratan teknis. Tugas mencirikan jaringan yang ada, termasuk arsitektur dan kinerja segmen jaringan utama dan perangkat.

2. Desain Jaringan Logis

Tahap ini penulis merancang jaringan yang ada dan jaringan yang baru. Dengan tahap analisis kebutuhan pelanggan itu, Tergantung pada ukuran jaringan dan lalu lintas karakteristik, topologi dapat berkisar dari yang sederhana sampai yang kompleks, yang membutuhkan hirarki dan modularitas.

3. Desain Jaringan Fisik

Tahap ini penulis menentukan Desain jaringan fisik dimulai dengan pemilihan teknologi dan spesifikasi untuk perangkat jaringan komputer PDAM Tirta M usi Palembang, termasuk kabel, switch, Access point, dan router.

(3)

Redesain Jaringan Komputer dengan Menggunakan Metode Top Down (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)

(Gheandeva Ramadias )

3

4. Pengujian, M engoptimalkan, dan

M endokumentasikan Desain Jaringan Langkah-langkah akhir dalam desain jaringan top -down penulis melaksanakan rencana tes, membangun prototipe atau pilot, mengoptimalkan desain jaringan, dan mendokumentasikan hasil pekerjaan.

3 Hasil dan Pembahasan

1. Menganalisis jaringan, kebutuhan dan tujuan perusahaan

1.1. Analisis topologi jaringan

Adapun topologi jaringan pada PDAM Tirta Musi Palembang cabang rambutan seperti gambar 1.

Gambar 1 Topology jaringan yang ada di PDAM Tirta Musi Palembang

Gambar diatas merupakan gambar an dari topology jaringan yang ada di PDAM Tirta Musi Palembang, Topologi tersebut dibuat menggunakan Pack et Tracer versi 6.1 sesuai jaringan pada PDAM Tirta Musi Palembang, PDAM TIRTA MUSI menggunakan topologi jenis

Star, topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan

dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan

Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan

Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Dan untuk menentukan apa saja yang dibutuhkan pada saat penelitian ini dan setelah penulis melakukan analisis pada PDAM Tirta Musi Palembang cabang rambutan, adapun hasil dari analisis didapat informasi seperti tabel tabel di bawah ini. Table 1. Unit kerja yang terhubung ke jaringan komputer

Pada tabel 1 menjelaskan unit kerja yang terhubung kekomputer dari tabel diatas setiap masing masing karyawan diberbagai unit kerja mendapatkan 1 buah Personal Com puter

1.2. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan analisis permasalahan pada PDAM Tirta Musi Palembang maka perlu dirancang jaringan baru yang lebih terstruktur

NO UNIT KERJA JUMLAH

1 Bagian SDM 6 PC

2 Bagian Keuangan / Kas 5 PC

3 Bagian Umum 6 PC

4 Bagian Aset 6 PC

5 Bagian Unit Pelayanan 6 PC

6 Bagian PDR 6 PC

7 Badan Pengawas 5 PC

8 Sekertaris 5 PC

(4)

Redesain Jaringan Komputer dengan Menggunakan Metode Top Down (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)

(Gheandeva Ramadias )

4

agar permasalahan pada perusahaan

tersebut dapat terpecahkan. Untuk merancang jaringan baru beberapa kebutuhan yang akan ditambah 1. Beberapa PC dan perangkat

keras jaringan lainya untuk diletakan di Ruang Rapat 2. Penambahan Software

Monitoring

3. Menambahkan sistem

keamaan dengan

menggunakan VLAN

2. Desain Jaringan Logis

Gambar 2 Gambaran Rancangan T opology Jaringan

Gambar diatas merupakan skema rancangan jaringan logis topologi PDAM Tirta Musi Palembang baru yang dibuat dengan menggunakan Micrososft Office Visio 2007. Pada sistem rancangan topologi jaringan komputer diatas masih menggunakan jaringan LAN (Local Area Network ) dengan menggunakan kabel fiber

optic yang menghubungkan Antara router Internet Service Provider (ISP)

ke router yang ada pada PDAM Tirta

Musi Palembang, sedangkan yang menghubungkan Antara router ke

switch tiap lantai menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP).

Kemudian switch yang ada di lantai 1 dan lantai 2 menghubungkan ke Perconal Komputer dibagian bagian unit kerjanya agar terhubung dalam satu jaringan

2.1. Penambahan VLAN pada jaringan

Untuk meningkatkan mutu jaringan yang sudah ada, penulis akan menambahkan sebuah jaringan VLAN sebagai pengamanan atau pembatasan hak akses diantara unit kerja. Terutama pada bagian bagian penting yang seharus hanya dapat diakses beberapa unit kerja saja sebagai contoh VLAN diperlukan pada ruang direksi, ruang kas, juga bagian pengolahan data dan rekening yang membutuhkan keamanan lebih untuk pengaksesan datanya.

Berikut tahapan pembuatan VLAN pada jaringan di packet tracer : 1. Contoh Unit Kerja pertama yang dibuat VLAN adalah ruang direksi langkahnya, pilih switch kemudian disetting pada VLAN database , masukkan VLAN number dan nama VLAN nya kemudian pilih add

(5)

Redesain Jaringan Komputer dengan Menggunakan Metode Top Down (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)

(Gheandeva Ramadias )

5

Gambar 3 Tahap pertama Setting VLAN

2. Kemudian di setting interface fastEthernet masing masing port pada switch dan mengaktifkan VLAN yang telah dibuat tadi

Gambar 4 Tahap Setting VLAN lanjutan 3. Begitupula pada Unit Kerja lainnya menggunakan VLAN untuk keamanan jaringannya.

3. Desain Jaringan Fisik

3.1. Topologi Fisik

Berikut gambaran topologi jaringan fisik yang akan dibangun di PDAM Tirta Musi Palembang :

Gambar 5Topologi fisik

Pada gambar diatas dapat dilihat pada setiap PC yang ada diunit kerja saling terhubung dengan 1 buah switch, masing masing switch baik dilantai 1 dan lantai 2 saling terhubung dengan menggunakan Kabel Fiber Obtic untuk jaringannya, terkecuali dengan switch yang ada di unit pelayanan / loket yang berbeda gedung, koneksinya terhubung dengan menggunakan kabel UTP. Sedangkan kabel yang mengghubungkan PC ke switch yang ada disetiap ruangan adalah kabel UTP.

3 Hasil

Hasil dari penelitian merupakan tahapan akhir dari metode top down yaitu dokumentasikan jaringan , Berikut hasil yang di dapat dari penelitian :

3.1. Hasil Blueprint Jaringan PDAM yang baru

Gambar 9 : Topologi jaringan komputer PDAM Tirta M usi Palembang.

3.2. Hasil Pengetesan ping PC Ruang Rapat yang baru ditambahkan

(6)

Redesain Jaringan Komputer dengan Menggunakan Metode Top Down (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)

(Gheandeva Ramadias )

6

Gambar 10 Tes Pengiriman pesan PC

Ruang Rapat

Gambar 11 Hasil Tes pengiriman Pesan PC ruang rapat

Dari gambar 10 dan 11 dapat dilihat hasil dari pengetesan pengiriman pesan dari PC Ruang rapat 1 ke PC ruang Rapat 2 mendapatkan hasil indicator Successful yang menandakan jaringan tehubung dengan baik

3.2. Hasil pengetesan ping dengan penambahan VLAN

Penambahan VLAN

digunakan sebagai pengaman jaringan pada bebererapa unit, tujuannya agar beberapa unit kerja tidak dapat mengakses ke komputer tertentu yang ada pada jaringan yang sama.

Berikut hasil pengetesan ping dengan adanya VLAN :

Gambar 4.14 pengetesan ping dengan jaringan VLAN

Gambar diatas merupakan pengetesan ping dari PC yang ada di ruang loket ke PC 192.168.10.20 yang berada pada ruang direksi , Hasilnya mendapatkan indicator Request Time

Out / RTO , itu artinya Unit kerja

ruang loket tidak dapat mengakses PC yang ada diruang direksi. Lain halnya pada saat pengujian tes ping dengan PC yang ada diruangan sama dengan ruang direksi. Berikut hasil tes ping ke PC 18 yang berada satu ruangan dengan ruang rideksi :

Gambar 4.15 Hasil pengetesan Ping pada PC kesesama ruang direksi Gambar diatas merupakan hasil dari pengetesan ping dari PC 17 ruang direksi ke PC 18 ruang direksi , indikator menjunjukan hasil reply yang berarti jaringan dapat diakses dan saling terhubung , dengan kedua gambar diatas dapat diketuhui

(7)

Redesain Jaringan Komputer dengan Menggunakan Metode Top Down (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)

(Gheandeva Ramadias )

7

pengaturan jaringan VLAN berjalan

dengan baik.

4. Kesimpulan

Kesimpulan yang di ambil dengan adanya penelitian ini adalah dengan adanya redesain jaringan komputer yang terimplementasi dengan baik, maka menjadikan jaringan komputer lebih terstrukstur dan dapat lebih dioptimalkan fungsinya. Dengan penambahan jaringan komputer pada ruang rapat dapat mempermudah pegawai PDAM pengaksesan data pada saat rapat. Dengan adanya software monitoring, bagian IT di PDAM Tirta Musi Palembang dapat mengetahui jika terdapat masalah dalam jaringan komputer dengan lebih mudah dan dapat dipantau penggunaaannya untuk kemudian dilakukan proses perawatan jaringan komputernya. Jika jaringan komputer dapat berjalan dengan baik berdasarkan fungsinya maka akan meningkatkan kinerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Daftar Pustaka

1. Febriyudhi, Reky. (2013). Analisis Pengembangan Jaringan Komputer Lokal

Pada Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. http://eprints.binada rma.ac.id/413/1/ANALISIS %20PENGEMBANGAN %20 JARINGAN%20KO MPUTER%20LOKAL%20P ADA%20RUMAH%20S A KIT%20MUHAM MADIYAH%20PALEMBA NG.pdf

2. Kadir, Abdul., & Terra Ch.Triwahyuni. (2013). Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : ANDI

3. Khasanah, Fata Nidaul. (2014). Perancangan Dan Simulasi Jaringan Komputer

Menggunakan GRAPHICAL NETWORK SIMULATOR 3 (GNS3) 4. Mulyadi. (2014). Merancang

Bangun dan Menkonfigurasi Jaringan WAN dengan

Pack et Tracer. Yogyakarta :

ANDI

5. Oppenheimer, Priscilla (2011). Top Down Network Design (Third Edition). Cisco press : United State Of America

6. Sofana, Iwan. (2013). Membangun Jaringan Komputer. Bandung : InformatikaBandung.

7. Sofana, Iwan. (2014). Cisco CCNA & Jaringan Komputer, Bandung: Informatika

Gambar

Gambar  1 Topology jaringan yang ada  di PDAM Tirta Musi Palembang
Gambar 2 Gambaran Rancangan T opology  Jaringan
Gambar 3 Tahap pertama Setting VLAN  2.  Kemudian di setting interface  fastEthernet  masing  masing port pada  switch  dan  mengaktifkan  VLAN  yang  telah dibuat tadi

Referensi

Dokumen terkait

Monitoring kualitas air secara keseluruhan mencakup banyak aspek yang ditinjau sebagai parameter dan pada akhirnya data yang diperoleh dari monitoring kualitas air

Sedangkan dari hasil pengukuran tekanan darah bagian produksi di Koperasi Batur Jaya Klaten diperoleh rata-rata umur 41,9 dan tekanan darah sistolik sebelum

Sinergi Adimitra Jaya tidak menggunakan DKP untuk kayu impor, karena bahan baku impor tersebut sudah memiliki dokumen legal dari negara pengirim seperti dokumen COO

Kuat tekan beton ringan selain berhubungan dengan perencanaan campuran adukan beton ringan, juga mempunyai hubungan yang unik dengan karakteristik beton ringan yang lainnya

Penomeran ini dilakukan dengan menggunakan stempel penomeran manual; (3) sistem informasi akuntansi perusahaan belum terkomputerisasi oleh karena itu perusahaan belum

Pada tahun 2014 jumlah Simpan Pinjam Bank Danamon mengalami peningkatatan menjadi Rp119.554.275 atau menjadi 43.53% dari tahun 2013, Ini dikarenakan pada tahun 2013

Dari hasil analisis menggunakan uji chi-square dapat diketahui hubungan pengetahaun dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang dilakukan

Pada tahun ajaran 1990/1991, siswa yang belajar di SMA Takhassus Al-Qur’an tidak hanya terdiri dari santri Ponpes Al-Asy’ariyyah saja, tetapi juga terdiri dari masyarakat umum.