• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 32 tahun

Status Perkawinan : Janda

Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pekerjaan : Tidak ada

Alamat : Huta III Aek Gerger Nagori Kec. Ujung Pandang Simalungun

Tanggal Masuk RS : 20 Mei 2014 No. Register : 00.40.11

Ruangan/kamar : Ruang Rawat Kamboja Golongan Darah : -

Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2015

Tanggal Operasi : klien tidak pernah dioperasi Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

(2)

Ny. R ±8 tahun yang lalu bercerai dengan suaminya karena sering memukuli anaknya, tidurnya kurang, mau melukai diri sendiri, epilespi (+), dan mendengarkan suara-suara yang mengatakan dia gila.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/ palliative

1. Apa penyebabnya : Pasien mengatakan dia stres karena bercerai dengan suaminya, dan sering mendengar suara-suara yang membuat pasien marah dan mencederai orang lain. 2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Pasien sudah melakukan berobat

jalan di Poli Jiwa sejak 2012, dan sekarang dirawat inap, juga dengan melakukan hardik halusinasi dan mengontrol marah pasien.

B. Quantity/ quality

1. Bagaimana dirasakan : pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengatakan dia gila .

2. Bagaimana dilihat : Pasien tampak bingung dan kesal saat itu

terjadi. C. Region

1. Dimana lokasinya : tidak dinilai. 2. Apakah menyebar : tidak menyebar.

(3)

D. Severity

Pasien mengatakan sering marah saat halusinasi itu muncul, dan mau memukul pasien lain, sehingga pasien di rantai oleh perawat demi keselamatan dan rasa aman bagi pasien diruangan tersebut.

E. Time

Halusinasi klien terjadi setiap maghrib dan yang mengatakan itu laki-laki, lamanya sekitar 10 menit.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Tidak ada penyakit serius yang dialami oleh pasien, hanya sakit yang sekarang saja.

B. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan

Pasien langsung dibawa ke rumah sakit untuk berobat jalan. C. Pernah dirawat/ dioperasi

Pasien pernah dirawat di RSJ Prof. Idrem tepatnya diruangan mawar. D. Lama dirawat

Pasien dirawat di rumah sakit kurang lebih 1 tahun. E. Alergi

Pasien tidak ada mengalami alergi. F. Imunisasi

Pasien tidak mengingat lagi imunisasi apa yang pernah diberikan kepadanya.

(4)

Genogram Ayah Ibu Keterangan : : lak-laki : perempuan : sudah meninggal : Pasien

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua

Ayah dan Ibu klien tidak ada memiliki sakit yang serius B. Saudara kandung

Tidak ada gangguan penyakit saudara kandung seperti yang dialami pasien.

C. Penyakit keturunan yang ada Hipertensi dan Diabetes Melitus.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

(5)

E. Anggota keluarga yang meninggal

Kedua orangtua dari pasien belum meninggal, hanya kakek dan neneknya saja.

F. Penyebab meninggal

Pasien mengatakan penyebab kakek dan neneknya meninggal karena sakit.

VI. RIWAYAT OBSTETRIK Tidak dinilai

VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien kurang mengerti dengan penyakit yang dialaminya. B. Konsep Diri

- Gambaran diri : pasien mengatakan tidak menyukai semua bagian tubuhnya, karena terlalu kurus dan terlalu tinggi.

- Ideal diri : pasien memiliki kemauan untuk sembuh dan dapat bekerja kembali juga bertemu dengan anak-anaknya.

- Harga diri : pasien merasa diperhatikan oleh perawat di ruangan.

- Peran diri : di keluarganya pasien berperan sebagai ibu . - Identitas :pasien menyadari dirinya sedang sakit. C. Keadaan Emosi

(6)

D. Hubungan Sosial

- Orang yang berarti : orang yang berarti bagi pasien adalah orangtuanya.

- Hubungan dengan keluarga : hubungan pasien dengan keluarga tampaknya kurang baik, karena pasien tidak pernah dikunjungi oleh keluarganya dan diasingkan karena sedang sakit.

- Hubungan dengan orang lain : hubungan pasien dengan orang lain yaitu dengan teman sekamarnya cukup baik.

- Hambatan dalam berhubungan dengan berhubungan dengan orang lain: tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

E. Spiritual

- Nilai dan keyakinan : pasien menganut agama Islam dan mengakui adanya Tuhan.

- Kegiatan ibadah : Sholat saat maghrib. VIII. STATUS MENTAL

- Tingkat Kesadaran : klien tampak

bingung saat berkomunikasi.

- Penampilan : klien tampak tidak rapi, rambut gersang, dan badannya bau.

- Pembicaraan : saat berkomunikasi saat mengucapkan kalimat sangat lambat dan kelihatan bingung.

(7)

- Alam perasaan : klien tampak lesu dan tidak bersemangat, raut wajah yang selalu murung, diajak senyum susah rasanya.

- Afek : klien saat diberikan reaksi untuk tertawa klien hanya bersikap datar, dan tidak dapat mengekspresikan perasaannya.

- Interaksi selama wawancara : klien saat berbicara kontak mata kurang dan hanya menoleh sekali-kali, dan saat menatap pandangannya sangat tajam. - Persepsi :klien mengalami gangguan persepsi

sensori dalam hal pendengaran, klien mendengar suara-suara yang mengatakan klien gila, dan itu sangat mengganggu dan membuatnya marah.

- Proses pikir : Blocking, saat berbicara klien tiba-tiba berhenti dan tidak melanjutkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

- Isi Pikir : klien berpikir dia sepeti itu karena dibuat oleh orang lain, yang tidak suka dengannya ( pikiran magis)

- Waham : Klien tidak mengalami waham

apapun.

- Memori : Gangguan daya ingat jangka panjang, klien lupa dengan apa yang sudah terjadi padanya

(8)

di masa lalu, klien mengatakan tidak ingat kalau dia sudah berkeluarga, dan sudah mempunyai anak.

-

IX. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Pasien keadaannya tampak bingung, lambat dalam berbicara dan berjalan, afeknya datar, melihat begitu tajam, badan bau, rambut gersang, berkutu dan berketombe, gigi dan mulut tampak kurang bersih dan bau, berpakaian juga tidak rapi.

B. Tanda-tanda vital - Suhu tubuh : 36,5ºC - Tekanan darah : 130/90 mmHg - Nadi : 80x/menit - Pernafasan : 20x/menit - Skala nyeri : 3 (1-10) - TB : 168 cm - BB : 65 Kg

C. Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut

- Bentuk : bulat dan simetris.

- Ubun-ubun : Tidak ada benjolan

- Kulit Kepala : Kurang bersih, terdapat luka karena gigitan kutu.

(9)

- Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut tumbuh merata keadaan rambut sedikit lengket, terdapat kutu, ketombe.

- Bau : Rambut bau karena jarang dicuci.

- Warna kulit : Hitam

Wajah

- Warna Kulit : kuning langsa - Struktur wajah : Oval, simetris

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris

- Palpebra : Merah muda, lembab.

- Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva merah muda dan sklera putih

- Pupil : isokor.

- Cornea dan iris : bening.

- Visus : ketajaman penglihatan baik - Tekanan bola mata : baik.

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : tulang hidung simetris dan posisi septum nasi di tengah.

(10)

- Lubang hidung : lubang hidung normal, bersih dan tidak ada sumbatan.

- Cuping hidung : Pernafasan tidak

menggunakan cuping hidung.

Telinga

- Bentuk telinga : daun telinga normal dan simetris. - Ukuran telinga : simetris kiri dan kanan.

- Lubang telinga : lubang telinga paten dan bersih - Ketajaman pendengaran : baik

Mulut dan faring

- Keadaan bibir : kering, simetris.

- Keadaan gusi dan gigi : Gusi merah dan gigi kuning. - Keadaan lidah : lidah kurang bersih.

- Orofaring : pita suara baik.

Leher

- Posisi trachea : posisi trachea medial.

- Thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.

- Suara : suara normal.

- Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe. - Vena jugularis : tidak ada distensi vena jugularis.

(11)

- Denyut nadi karotis : denyut nadi teraba.

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : kulit tampak kurang bersih dan banyak luka bekas sayatan.

- Kehangatan : akral hangat.

- Warna : warna kulit cokelat, bagian punggung kemerahan dan tedapat luka pada kaki. - Turgor : turgor kulit baik, CRT< 2 detik.

- Kelembaban : kelembaban kulit baik. - Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan pada kulit.

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Ukuran dan bentuk : simetris dan tidak ada benjolan.

- Warna payudara dan areola : payudara berwarna putih dan areola berwarna coklat.

- Kondisi payudara dan putting : simetris dan tidak ada benjolan. - Produksi ASI : tidak ada.

- Aksilla dan calvicula : normal, tidak ada kelainan.

Pemeriksaan thoraks/ dada

- Inspeksi thoraks : normal, simetris. - Pernafasan (frekuensi, irama) : 20 kali/ menit.

- Tanda kesulitan bernafas : normal, tidak ada tanda kesulitan bernafas.

(12)

Pemeriksaan paru

- Palpasi getaran suara : gerak dada normal. - Perkusi : didapati suara resonan.

- Auskultasi (suara nafas, ucapan suara, suara tambahan) : suara nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan.

Pemeriksaan jantung

- Inspeksi : tidak ada cianosis. - Palpasi : pulsasi teraba.

- Perkusi : suara dullness saat perkusi. - Auskultasi : bunyi jantung normal.

Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi (bentuk, benjolan ) : simetris, tidak ada benjolan. - Auskultasi : peristaltik usus 8x/menit.

- Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien) : tidak ada nyeri tekan, benjolan dan ascites.

- Perkusi (suara abdomen) : tympani.

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

- Genitalia (rambut pubis, lubang uretra) : tidak ada kelainan.

- Anus dan perineum (lubang anus, kelainan pada anus, perineum) : tidak ada kelainan pada anus.

(13)

Pemeriksaan musculoskeletal/ ekstremitas (kesimetrisan, kekuatan otot, edema) :

Otot tampak simetris, tidak ada edema, namun pasien mengalami penurunan kekuatan otot di ekstremitas atas sinistra.

Fungsi Motorik :

Pasien dapat berjalan tetapi lambat, saat klien tidak senang klien langsung mengggepal tangannya dan tatapan mata tajam, dan berbicara sendiri seperti mau marah.

Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran) :

Pasien dapat merasakan sentuhan, getaran, panas dingin dan tajam tumpul.

X. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/ hari : pasien biasa makan 3 kali sehari. - Nafsu/ selera makan : pasien tampak selera makan. - Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati.

- Alergi : Pasien tidak mengalami alergi

(14)

- Tampak makan memisahkan diri (pasien gangguan jiwa) : pasien tidak tampak memisahkan diri.

- Waktu pemberian makan : pagi, siang dan malam. - Jumlah dan jenis makan : satu piring makanan biasa.

- Waktu pemberian cairan/ minum: sebelum dan sesudah makan kurang lebih 1,5 L/ hari.

- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) : tidak ada masalah atau kesulitan dalam menelan dan mengunyah makanan pada pasien.

II. Perawatan diri/ personal hygiene

- Kebersihan tubuh : tubuh pasien kurang bersih. - Kebersihan gigi dan mulut : mulut berbau dan gigi jarang disikat. - Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku kaki dan tangan kurang

bersih.

III. Pola kegiatan/ Aktivitas

- Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total:

Aktifitas yang dilakukan pasien secara umum dilakukan secara mandiri, mandi 1-2 kali/ hari dilakukan secara mandiri, eliminasi dilakukan secara mandiri, ganti pakaian klien juga melakukannya secara mandiri..

(15)

Selama dirawat di rumah sakit pasien beribadah Sholat dan dilakukan sendiri..

IV. Pola eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : 1 kali/ hari.

- Karakter feses : lunak.

- Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat perdarahan. - BAB terakhir : 19 Mei 2014

- Diare : tidak ada diare.

- Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laksatif. 2. BAK

- Pola BAK :5 kali / hari.

- Karakter urine : kuning terang.

- Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK : tidak ada kesulitan BAK. - Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih : tidak ada riwayat penyakit

ginjal/ kandung kemih. - Penggunaan diuretik : tidak menggunakan diuretik. - Upaya mengatasi masalah : Tidak ada masalah V. Mekanisme Koping

- Adaptif : Klien saat mendengar suar-suara yang mengganggunya klien bicara dengan orang lain agar tidak menjadi marah.

(16)

- Maladaptif : apabila klien sudah mendengar halusinasinya klien menghindar dengan cara menghardiknya.

VI. Pola tidur

1. Waktu tidur : ± 7 jam

2. Waktu bangun : ± 17 jam

3. Masalah tidur : pasien tidak dapat tidur karenah halusinasi yang mengganggunya.

4. Hal- hal yang mempermudah tidur : pasien mandi atau cuci uka kekamar mandi.

5. Hal- hal yang mempermudah bangun : pasien akan terbangun apabila pasien mendengar suara ribut di ruangan.

(17)

Lampiran 2 CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.

DX

Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Dx 1 Selasa/ 18 Mei 2015 08.00 WIB 08.30 WIB 09.00 WIB 09.40 WIB

1. Membangun kepercayaan dan hubungan interpersonal dengan pasien.

2. Menjaga lingkungan klien tetap aman. 3. Memberikan pasien kesempatan untuk

membahas halusinasinya.

4. Mendorong klien untuk mengembangkan kontrol sendiri berdasarkan

kemampuannya.

5. Berdiskusi dengan klien tentang isi halusinasi,

6. Memantau pasien dalam hal minum obat. 7. Menyediakan keselamatan dan kenyamanan

pasien dan orang lain ketika pasien tidak mampu mengontrol perilaku

Evaluasi :

S: klien mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan dia gila, setiap hari saat maghrib tiba, itu membuat klien marah, dan mau memarahi dan bertengkar dengan

(18)

10.10 WIB 10.30 WIB 11.00 WIB

klien lain, dan klien mengatakan belum bisa mengontrol marahnya.

O:

- Klien tampak bingung

- Menggepalkan tangan dan pingin marah

- Pandangan mata tajam - Klien mondar-mandir - TD: 120/80 mmHg.

HR: 80x/menit. RR: 20x/menit. T: 36,5ºC.

A : masalah belum teratasi ( klien masih mau marah-marah, melukai diri sendiri, dan juga mau memukul orang lain).

P: Intervensi dilanjutkan oleh klien dalam mengontrol marah dan halusinasinya. DX 2 Selasa, 18 Mei 2015 08.00 WIB 08.30 WIB 09.00 WIB

1. Membina hubungan percaya dan interpersonal dengan klien.

2. Mengkaji ketersediaan alat-alat mandi. 3. Mengkaji membran mukosa oral, gigi dan

kebersihan tubuh setiap hari. 4. Mengkaji integritas kulit pasien.

5. Memantau kebersihan kuku, berdasarkan kemampuan perawatan diri pasien.

6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri pada pasien.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan halusinasinya membuat klien kadang takut untuk mandi, dan mandi hanya 1 kali/hari, klien mengatakan jarang pake sabun untu mandi, malas menyikat giginya.

O :

- Keadaan kulit lengket dan kurang bersih

- Rambut bau dan berkutu - Gigi dan mulut kutang bersih

A:, masalah belum teratasi (Klien badannya masih bau, masih malas mandi, kulitnya kurang bersih, rambut berkutu , gigi kurang bersih ).

P: Intervensi dilanjutkan oleh klien dalam melakukan aktivitas mandinya.

DX 1 Kamis, 21 Mei 2015 08.00 WIB

1. Membangun kepercayaan dan hubungan interpersonal dengan pasien.

2. Mengevaluasi jadwal harian klien. 3. Memberikan pasien kesempatan untuk

(19)

09.00 WIB 10.00 WIB 12.00 WIB membahas halusinasinya.

4. Mendorong klien untuk mengembangkan kontrol sendiri berdasarkan

kemampuannya.

5. Memantau pasien dalam hal minum obat. 6. Menyediakan keselamatan dan kenyamanan

pasien dan orang lain ketika pasien tidak mampu mengontrol perilaku

Evaluasi :

S: Klien mengatakan masih mendengar suara-suara tersebut, klien mengatakan kalau

halusinasinya datang klien mengatasainya,saat klien mau marah klien mengekspresikan marahnya dengan memukul bantal, klien mengatakan bahwa semalam klien sholat, dan mengatakan membuat dirinya tenang.

O:

- Klien tampak lebih baik

- Responnya lebih baik saat diajak berbicara.

- Afek masih datar terlihat dari mimik wajah.

- TD: 120/80 mmHg HR: 80x/menit RR: 22x/menit T: 36,5ºC.

A: Masalah teratasi sebagian (Klien

mengontrol marahnya , klien melakukan ibadahnya).

P: Intervensi dilanjutkan oleh klien dengan mengontrol marah dan halusinasinya tanpa dibantu perawat.. DX 2 Kamis, 21Mei 2015 08.30 WIB 08.45 WIB 09.00 WIB

1. Membina hubungan percaya dan interpersonal dengan klien.

2. Menanyakan kepada klien apakah sudah mandi.

3. Mengkaji rambut klien apakah sudah dicuci apa belum.

4. Mengkaji membran mukosa oral, gigi dan kebersihan tubuh setiap hari.

5. Mengkaji integritas kulit pasien.

6. Memantau kebersihan kuku, berdasarkan kemampuan perawatan diri pasien. Evaluasi :

S : klien mengatakan sudah mandi, sudah mencuci rambut, sudah sikat gigi. O:

(20)

- Rambut pasien tampak tidak gersang, tapi masih ada kutu..

- Gigi pasien bersih. - Badan segar.

- Pasien memahami pentingnya kebersihan tubuh.

- Pasien tampak nyaman.

- Klien masih basah-basah setelah mandi dan belum mengeringkan tubuhnya dengan baik.

A: Masalah teratasi sebagian (Klien sudah mau mandi, klien sudah membersihkan gigi dan mulutnya).

P: Intervensi dilanjutkan oleh klien dengan melakukan aktivitas mandinya..

(21)

Referensi

Dokumen terkait

· Produk ikan keli yang dihasilkan telah dibuat kajian bersama UPM dan MARDI amat bermutu · Produk masih baru di pasaran, masih ramai yang tidak tahu akan kewujudan

Dalam bentuk paling sederhana dari Jaringan Saraf Tiruan dengan satu layer, kita mempunyai sebuah input layer dari node sumber di mana informasi diproyeksikan ke output

Berkaitan dengan isu pemanasan global dan perusakan ozon yang salah satu penyebanya adalah pemakaian zat jenis CFC (Chlorofluoride Carbonate) dimana zat ini terkandung pada

Kita akan menjadi malas jika tidak bersukan dengan cergas.. Kecergasan sewaktu bersukan dapat

Selain pengawasan faktor lain yang perlu diperhatikan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungbalai adalah lingkungan kerja karena sangat berkaitan

“Strategi Dakwah yang terkandung dalam Adat Katoba pada Masyarakat Muna. Desa Warambe

Simpulan dari penelitian adalah tidak ada hubungan karakteristik perawat (umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan dan masa kerja) terhadap kepatuhan SOP

Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing proses daripada sistem, sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang masuk atau keluar dari suatu level harus