• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN KARANGANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN KARANGANYAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN

KARANGANYAR

Sri Marwanti, Pardono

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: srimarwanti@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pertanian di Kabupaten Karanganyar telah berkembang pesat dan telah memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi daerah dikarenakan pengembangan sumber daya pertanian di wilayah tersebut telah menciptakan berbagai peluang usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Produk pertanian organik diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi konsumen atau wisatawan di desa wisata Berjo sehingga mendukung upaya pengembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat petani dan penguatan ekonomi masyarakat. Pergeseran pola pikir masyarakat tentang kesehatan menuju pola konsumsi makanan sehat menyadarkan masyarakat untuk semakin cerdas dan selektif dalam memilih bahan konsumsi yang berasal dari produk pertanian organik. Metode pendekatan kajian adalah purposive dengan pendekatan usaha kelompok tani. Analisis situasi dengan pendekatan SWOT Analysis Hasil kajian menunjukkan, Usaha pertanian organik yang memproduksi sayuran organik di desa wisata Berjo menjadi peluang usaha yang dimanfaatkan oleh masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok tani Gemah Ripah dan kelompok tani Sumber Rejeki. Pengembangan usaha tani organik oleh masyarakat petani merupakan bagian dari penyajian layanan kepada wisatawan dan masyarakat luas dalam bentuk tanaman organik dalam pot, tanaman organik dalam polibag, bibit tanaman organik, bahan konsumsi hasil pertanian organik dan layanan makanan hasil pengolahan produk pertanian organik yang memenuhi standar kesehatan bagi konsumen dan ramah terhadap lingkungan. Pengembangan usaha tani organik berkontribusi terhadap upaya penguatan ekonomi masyarakat petani melalui harga jual yang lebih tinggi untuk tanaman organic maupun produk produknya. Permasalahan yang dihadapi oleh petani organik adalah terbatasnya pengetahuan dan keterampilan, terbatasnya pemasaran hasil pertanian organik, minimnya jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik.

Kata Kunci: penguatan ekonomi, petani, usahatani organik, desa wisata.

Pendahuluan

Pengembangan sumber daya pertanian menjadi daya tarik wisata selaras dengan tren wisata akhir-akhir ini dimana semakin banyak wisatawan berkeinginan untuk dekat dengan lingkungan alam (back to nature). Boudy (2001) dan Bowen (2001) mengungkapkan,substansi penggabungan kegiatan pertanian (agronomic activities) dengan pariwisata (tourism) adalah menciptakan harmoni antara manusia dengan alam lingkungannya sehingga pertanian dan pariwisata memiliki hubungan simbiotis (symbiotic

relationship). Di satu sisi dengan melakukan kegiatan wisata berbasis sumber daya pertanian

di alam terbuka, wisatawan akan memperoleh pengalaman bersentuhan langsung dengan hal-hal yang bersifat alamiah, keautentikan suasana, dan keharmonisan hubungan sosial antar anggota masyarakat yang jarang didapati di lingkungan perkotaan (urban environment). Dengan kata lain sumber daya pertanian dapat dimanfaatkan untuk mendiversifikasi produk

(2)

wisata dan memberikan pengalaman baru kepada wisatawan. Di sisi lain kedatangan dan kegiatan wisatawan akan berdampak pada aktivitas usaha masyarakat setempat, membantu menciptakan lapangan pekerjaan, mendiversifikasi kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan sehingga memberikan manfaat ekonomi maupun sosial budaya bagi masyarakat tersebut.

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang terletak didaerah perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lokasi Ibukota Kabupaten Karanganyar berada sekitar 15 Km dari Kota Surakarta (lokasi Universitas Sebelas Maret). Wilayah Kabupaten Karanganyar berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri di sebelah selatan, Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo dan kabupaten Boyolali di sebelah barat, Kabupaten Sragen di sebelah utara, dan Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur di sebelah timur (Badan Statistik Kabupaten Karanganyar, 2013)

Pemerintah Kabupaten Karanganyar telah lama menggencarkan program pembangunan pertanian, kepariwisataan, dan industri bagi mayarakatnya. Program ini antara lain dapat dilihat dari slogan pembangunan daerah Kabupaten Karanganyar yakni INTANPARI (Industri, Pertanian, dan Pariwisata). Pertanian di wilayah ini telah berkembang pesat dan telah memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi daerah. Hal ini didukung oleh banyaknya sumber daya pertanian dalam arti luas termasuk peternakan, perikanan, perkebunan, serta kehutanan yang memiliki potensi untuk mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dikarenakan pengembangan sumber daya pertanian di wilayah tersebut telah menciptakan berbagai peluang usaha yang dapat dilakukan oleh mastarakat (BAPPEDA Kab. Karanganyar, 2013)

Di sisi lain akhir-akhir ini telah terjadi pergeseran pola pikir (mindset) masyarakat tentang kesehatan menuju pola konsumsi makaan sehat seperti makanan pokok (beras), buah, sayur, dan lauk pauk dari ikan, daging sapi, maupun kambing yang bebas dari residu pestisida dan zat berbahaya lainnya (Muchtadi, 2015). Dengan kata lain masyarakat telah semakin cerdas dan selektif dalam hal pola makanan dengan memilih bahan konsumsi yang berasal dari pertanian organik. Di samping mendukung upaya untuk mewujudkan hidup sehat melalui konsumsi produk pertanian organik, pengembangan pertanian organik juga menunjang pembangunan yang ramah lingkungan, hemat lahan.

Beberapa daerah telah berupaya mengembangkan pertanian organik. Selain itu untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap makanan sehat yang terbebas dari bahan kimia,

(3)

kegiatan pertanian organik dikawasan pedesaan juga dapat menjadi daya tarik dan kegiatan wisata. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah yang telah menginisiasi pengembangan pertanian organik dengan memotivasi masyarakat petani di daerah pedesaan agar menanam berbagai jenis tanaman dan mengelola berdasarkan konsep pertanian organik. Bahkan juga telah dilakukan upaya untuk sekaligus mempersiapkan desa tersebut menjadi kawasan wisata minat khusus. Desa Berjo, menjadi kawasan wisata minat khusus dengan mengandalkan pada potensi pertanian organik. Produk pertanian organik diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi konsumsen sehingga mendukung upaya pengembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat pedesaan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka (Marwanti S,dkk. 2013).

Namun demikian, masih terdapat beberapa permasalahan di dalam mengembangan pertanian organik di Desa Wisata Berjo Karanganyar tersebut. Meskipun telah sering menggunakan istilah organik namun banyak diantara para pelaku belum mengetahui secara pasti atau belum memiliki pengetahuan yang utuh dan memadai mengenai pertanian organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi usaha pertanian organik dan upaya pengembangan usahatani organik untuk penguatan ekonomi masyarakat tani di desa wisata Berjo Kabupaten Karanganyar

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif (Miles, M. B., & Huberman, A. M, 1984), dan akan menghasilkan deskripsi hasil analisis terhadap potensi, permasalahan, dan hambatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat petani dalam mengembangkan usahatani organik. Pemilihan tempat atau lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa di Kabupaten Karanganyar terdapat banyak sumber daya pertanian yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata yang memiliki potensi untuk menjadi produk unggulan pariwisata daerah. Desa Berjo merupakan desa wisata minat khusus di Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi usaha pertanian organik. Metode pemilihan sample adalah purposive dengan pendekatan kelompok usaha tani yang melaksanakan usaha pertanian organic.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode termasuk metode observasi (pengamatan lapangan), wawancara dan diskusi kelompok terarah (focus group discussion) Dua jenis data yang dikumpulkan, yakni data

(4)

primer dan data sekunder. Data primer berasal dari informan yang ditetapkan secara

purposive dan data yang dikumpulkan melalui pengamatan lapangan. Analisis situasi dengan

pendekatan SWOT Analysis.

Hasil dan Pembahasan

Desa Berjo memiliki banyak potensi wisata, termasuk agrowisata berbasis pertanian organik. Namun masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat petani seperti keterbatasan pengetahuan mengenai pertanian organik, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan tanaman organik, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengolahan hasil tanaman organik, keterbatasan pengetahuan mengenai pemasaran hasil pertanian organik, keterbatasan jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik, keterbatasan kreativitas pengembangan pertanian organik menuju ekonomi kreatif, keterbatasan sarana produksi pertanian organik.

Usaha pertanian organik sudah mulai dilaksanakan oleh masyarakat Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar meskipun usaha tersebut masih memiliki beberapa keterbatasan. Namun, terlepas dari berbagai keterbatasan yang ada, terdapat sisi positif yang perlu dimanfaatkan untuk mendukung usaha pertanian organik di desa tersebut. Salah satunya adalah telah dicanangkannya Desa Berjo sebagai desa wisata sejak tahun 2003. Desa Berjo merupakan desa yang memiliki beragam potensi wisata, baik alam maupun budaya, sehingga pengembangan Desa Berjo sebagai desa wisata memang tepat. Untuk mendukung pengembangan Desa Berjo sebagai desa wisata, Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui beberapa instansi terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta dinas/instansi terkait lainnya, telah melakukan fasilitasi bagi masyarakat setempat sebagai “tuan rumah” yang dituntut untuk bisa memberikan layanan yang profesional dan berkualitas kepada “tamu” at au wi s at awan yang datang. Berbagai bidang dan sektor usaha yang berkaitan dengan pengembangan desa wisata antara lain adalah layanan boga dan penyediaan oleh-oleh. Salah satu usaha tani yang dapat dikembangkan untuk mendukung kegiatan wisata dan usaha wisata lainnya di desa tersebut adalah usaha pertanian organik. Usaha pert anian organi c yang sudah dilakukan ol eh m asyarakat berbasis lahan tegal atau pekarangan denga n

(5)

tanam an berbasis polibag atau t anam an dal am pot . J enis tanam an yang diusahakan s ecara organik berupa bi bit t anam an s a yuran dan tanam an buah dengan pemasaran yang di tujukan kepada wi sat awan yang berkunjung ke des a wis at a Berjo untuk l a yanan boga dan untuk oleh -ol eh. Agri bis nis Pertanian organik dapat difokuskan pada pengolahan hasil pertanian organik untuk membuat makanan sehat bagi wisatawan. Di samping itu dapat juga dikembangkan penyediaan oleh-oleh berbasis pertanian organik untuk wisatawan.Berbagai usaha tersebut di atas dapat dikelola oleh warga masyarakat setempat khususnya para petani, melalui pengembangan usaha tani organik.

Pada saat ini masyarakat petani yang telah membuka usaha tani organik, yakni kelompok usahatani “Gemah Ripah” dan Kelompok Usaha Tani “Sumber Rejeki”. Selama ini ke dua kelompok usaha pertanian organik tersebut masih mengandalkan pengetahuan tradisional dan bersifat ala kadarnya untuk melaksanakan usahatani organik. Ke depan kedua kelompok usaha pertanian organik tersebut menginginkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan kegiatan pertanian organik sehingga hasilnya dapat memenuhi standar kesehatan dan kelestarian lingkungan. Masyarakat petani masih menghadapi beberapa permasalahan dalam kaitannya dengan pengembangan pertanian organik sebagai salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Beberapa permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1)Keterbatasan pengetahuan mengenai pertanian organik., 2)Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan pengelolaan tanaman organic 3)Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengolahan hasil tanaman organic 4)Keterbatasan pengetahuan mengenai pemasaran hasil pertanian organic 5)Keterbatasan manajemen dan jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik. 6)Keterbatasan kreativitas pengembangan pertanian organik menuju ekonomi kreatif melalui sinergi dengan pembangunan pariwisata.7)Keterbatasan sarana produksi pertanian organik.

Hasil diskusi terarah dengan mitra (pelaku usaha tani organik),tersusun persoalan prioritas yang didasarkan pada tujuh b i d a n g permasalahan yang teridentifikasi. Ke tujuh permasalahan yang dihadapi oleh petani organik adalah terbatasnya pengetahuan kelompok usaha tani tentang pertanian organik, terbatasnya pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan tanaman organik, terbatasnya pengetahuan dan

(6)

keterampilan mengenai pengolahan hasil tanaman organik, kurangnya pengetahuan mengenai pemasaran hasil pertanian organik, minimnya jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik, rendahnya kreativitas pengembangan pertanian organik menuju ekonomi kreatif, serta terbatasnya sarana produksi pertanian organik. Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Melalui Pengembangan Usaha Tani Organik di Desa Wisata Berjo Kabupaten Karanganyar sesuai untuk dilaksanakan karena akan bermanfaat dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh kelompok usaha tani “Gemah Ripah” dan “Sumber Rejeki”.

Untuk mengatasi masalah-masalah yang sudah diidentifikasi, diperlukan solusi untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat petani. Ke tujuh solusi yang diperlukan masyarakat petani adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra (kelompok usaha tani) tentang pertanian organik, pengelolaan tanaman organik, pengolahan hasil tanaman organik, kurangnya pengetahuan mengenai pemasaran hasil pertanian organik, membantu merintis jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik, membangun kreativitas pengembangan pertanian organik menuju ekonomi kreatif, serta memberikan bantuan sarana produksi pertanian organic (tabel 1). Lebih lanjut berbagai hal tersebut diarahkan untuk mendukung upaya pengembangan kompetensi petani agar mereka dapat meningkatkan perekonomian melalui berbagai usaha kreatif berbasis sumber daya pertanian di daerahnya.yang digunakan untuk pengembangan usahatani organik. Dalam pelaksanaan program “Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Melalui Pengembangan Usaha Tani Organik di Desa Wisata Berjo Kabupaten Karanganyar” ini, m a s y a r a k a t p e t a n i b e r p a r t i s i p a s i a k t i f khususnya untuk mengikuti penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam rangka mengelola dan mengembangkan pertanian organik agar mereka dapat menghasilkan produk pertanian organik yang berkualitas dan menghasilkan nilai tambah untuk ekonomi keluarga.

Dalam kontek memenuhi permintaan masyarakat konsumen (demand) dimana produk pertanian yang dihasilkan o l e h m a s y a r a k a t p e t a n i benar-benar aman bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya serta dalam kontek supply dimana lahan pertanian organik dapat dilestarikan lingkungannya.

Tabel 1: Permasalahan dan Kebutuhan Pemecahan Masalah Masyarakat Petani Dalam Pengembangan Usahatani Organik di Desa Wisata Berjo

(7)

NO. BIDANG PERMASALAHAN YANG DIIDENTIFIKASI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH 1. Pengetahuan tentang pertanian organik Pengetahuan kelompok usaha tani “Gemah Ripah” dan “Sumber Rejeki” di desa wisata Berjo mengenai pertanian organik secara umum masih terbatas.

Menyelenggarakan penyuluhan (memberikan wawasan dan pengetahuan) tentang pengetahuan mengenai pertanian organik.

2. Pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan tanaman organik

Pengetahuan dan keterampilan kelompok usaha tani “Gemah Ripah” dan “Sumber Rejeki” di desa wisata Berjo mengenai pengelolaan tanaman organik masih terbatas.

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (memberikan pengetahuan dan keterampilan) tentang pengelolaan tanaman organik.

3. Pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan hasil tanaman organik

Pengetahuan dan keterampilan kelompok usaha tani “Gemah Ripah” dan “Sumber Rejeki” di desa wisata Berjo mengenai pengolahan hasil tanaman organik masih terbatas.

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (memberikan pengetahuan dan keterampilan) tentang pengolahan hasil tanaman organik.

4. Pengetahuan tentang pemasaran hasil pertanian organik

Pengetahuan kelompok

usaha tani “Gemah Ripah” dan “Sumber Rejeki” di desa wisata Berjo mengenai pemasaran hasil pertanian organik masih terbatas.

Menyelenggarakan

penyuluhan(memberikan wawasan dan pengetahuan) tentang

pemasaran hasil pertanian organik

5. Manajemen dan jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik

Manajemen dan jejaring

(network) yang dibangun kelompok usaha tani “Gemah Ripah” dan “Sumber Rejeki” di desa wisata Berjo untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik masih terbatas.

Memberikan pendampingan untuk

memperbaiki manajemen dan membangun jejaring dalam upaya mengembangkan usaha di bidang pertanian organik.

6. Kreativitas untuk mengembangkan pertanian organik melalui sinergi dengan pembangunan pariwisata Kreativitas kelompok

usaha tani “Gemah Ripah” dan “Sumber Rejeki” di desa wisata Berjo untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik masih terbatas.

Memberikan pendampingan untuk

meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan usaha di bidang pertanian organik menuju ekonomi kreatif.

7. Sarana produksi pertanian organik

Sarana produksi yang

dimiliki oleh kelompok usaha tani “Gemah Ripah” dan “Sumber Rejeki” di desa wisata Berjo untuk

mengembangkan usaha di bidang pertanian organik masih terbatas.

Memberikan bantuan sarana produksi untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik menuju ekonomi kreatif.

(8)

NO. LEMBAGA/INSTITUSI PARTISIPASI MITRA MANFAAT 1 Mitra/Kelompok Usaha Tani

“Gemah Ripah”

Mengikuti seluruh kegiatan secara aktif

Pemecahan masalah kompetensi untuk melaksanakan pertanian organik.

2 Mitra/Kelompok Usaha Tani “Sumber Rejeki”

Mengikuti seluruh kegiatan secara aktif

Pemecahan masalah kompetensi untuk melaksanakan pertanian organik.

3 Pemerintah Desa Berjo Memberikan ijin dan dukungan untuk kegiatan

Kegiatan berjalan lancar dan aman.

4 Pemerintah Kecamatan Ngargoyoso

Memberikan ijin dan dukungan untuk kegiatan

Kegiatan berjalan lancar dan aman. 5 Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Karangnyar.

Fasilitator Fasilitasi kegiatan pertanian organik di lapangan.

6 Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar

Fasilitator Fasilitasi kegiatan pariwisata berbasis sumber daya pertanian di lapangan.

Namun demikian, masyarakat belum menangkap peluang yang ada secara aktif dan belum memanfaatkan berbagai sumber daya pertanian secara optimal untuk pengembangan usahatani organik. Peningkatan kompetensi masyarakat tani melalui partisipasi pengelolaan yang tepat dan arif diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan perekonomian lokal.

Simpulan

Usaha pertanian organik yang memproduksi sayuran organik di desa wisata Berjo menjadi peluang usaha yang dimanfaatkan oleh masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok tani Gemah Ripah dan kelompok tani Sumber Rejeki. Pengembangan usaha tani organik oleh masyarakat petani merupakan bagian dari penyajian layanan kepada wisatawan dan masyarakat luas dalam bentuk tanaman organik dalam pot, tanaman organik dalam polibag, bibit tanaman organic, bahan konsumsi hasil pertanian organik dan layanan makanan hasil

(9)

pengolahan produk pertanian organik memenuhi standar kesehatan bagi konsumen dan ramah terhadap lingkungan. Pengembangan usaha tani organik berkontribusi terhadap upaya penguatan ekonomi masyarakat petani melalui harga jual yang lebih tinggi untuk tanaman organic maupun produk produknya. Permasalahan yang dihadapi oleh petani organik adalah terbatasnya pengetahuan dan keterampilan, terbatasnya pemasaran hasil pertanian organik, minimnya jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organic

Rekomendasi

Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Melalui Pengembangan Usaha Tani Organik di Desa Wisata Berjo Kabupaten Karanganyar utamanya bagi kelompok Gemah Ripah dan kelompok Sumber Rejeki direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut.

1. Dalam rangka meningkatkan meningkatkan produk pertanian organik yang dihasilkan oleh kelompok Gemah Ripah dan kelompok Sumber Rejeki diperlukan upaya untuk meningkatkan motivasi kelompok dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pertanian organik.

2. Dalam rangka membangun pasar bagi produk pertanian organik yang dihasilkan oleh mitra diperlukan adanya upaya untuk membangun jejaring kerja sama dengan pihak swasta yang memiliki keberpihakan terhadap pengembangan pertanian organik dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan melestarikan fungsi lingkungan hidup.

Daftar Pustaka

BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Karanganyar, 2013, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013 – 2018).

Badan Statistik Kabupaten Karanganyar, 2013, Kabupaten Karanganyar Dalam Angka Tahun 2012.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berjo, 2008, Profil Wisata Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar.

Boudy, J. F. 2001. Interrelationships between tourism and agriculture. Tourism Recreation Research, 16(1),

Bowen, R. L. 2001. The Interface between tourism and agriculture. The Journal of Tourism Studies, 12(2), 43–50.

(10)

Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2008, Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2025, Jakarta: Studi Ekonomi Kreatif Indonesia, Departemen Perdagangan Republik Indonesia

Marwanti.S, Nurhaeni. I.D.A, Sugiarti R, 2013. Penguatan Partisipasi Masyarakat Petani Menuju Ekonomi Kreatif Melalui Pengembangan Pariwisata Berbasis Sumber Daya Pertanian. Laporan Penelitian Hibah Strategi Nasional.

Miles, M. B., & Huberman, A. M, 1984, Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods, London: Sage Publications.

Muchtadi,Deddy, 2015. Pangan, Gizi dan Kesehatan. Penerbit ALFABETA Bandung

Razanur, Muhammad, 2013, Permasalahan pertanian organik di Indonesia, http://pertanian-organi.blogspot.com/

Setyoadji Damar,2016. Asyiknya Bercocok Tanam Sayuran Polybag & Tabulampot.Penerbit Araska, Bantul Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2: Partisipasi Mitra (Kelompok Usaha Pertanian Organik).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengiriman uang dari yang diperoleh para pekerja migran perempuan ekonomi dan sosial Desa Penggalang dan Welahan Wetan,

Berdasarkan hasil analisis data, didapat kesimpulan bahwa: Terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran

Kesimpulan Pada pengujian otomasi sistem dapat mengatur sensor Water flow sesuai dengan setpoint yang telah ditentukan hasil yang di peroleh mendekati nilai dan dapat

Peneliti ini akan menggunakan pisau analisis Teori Kuasa Michel Foucault yang hasilnya akan menganalisa gerakan people power 2019 yang di munculkan oleh kalangan

cyber public relations Humas Polda Jawa Timur dalam meningkatkan citra yaitu: menjalin kerjasama dari berbagai stakeholder, Menggunakan media mainstream, Kreatif dalam

Tanaman cabai merah akan tumbuh baik pada tanah yang bertekstur remah, tanah pada percobaan ini kurang mendukung tetapi dengan ditambahkan pupuk organik bokashi jerami

Vacuum rear atau rear end disebabkan oleh ruang yang terbentuk di udara saat kendaraan melaju pada kecepatan tertentu, sehingga menyerupai ruang hampa pada bagian

Hasil Penelitian membuktikan bahwa variabel profitabilitas, kepemilikan aset tetap dan tingkat kesulitan finansial perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan