• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE KENALI MSG AMAN DAN PAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE KENALI MSG AMAN DAN PAS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

KAMPANYE KENALI MSG

AMAN DAN PAS

Mellisa Cahyadi

Universitas Bina Nusantara

Jl K.H. Syahdan no.9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 mellisacahyadi@gmail.com

Dra. Mita Purbasari Wahidiyat, M.F.A. Untung Adha Saryanto, S.Sn

ABSTRAK

Most people know and try to avoid MSG (Monosodium Glutamate). The problem is, no one seems to know exactly why they avoid MSG. The purpose of the research is to create a campaign about Monosodium glutamate consumption titled “Get To Know MSG Safely And Sparingly” in order to educate housewifes about the safety of MSG and the right way to in using MSG. Designing methods applied were done by doing an interview with a nutritionist and some housewifes, as well as search data via internet and reference books. Hopefuly the design of this campaign can educate housewifes about MSG and its safety, as well as how to use MSG in the right way. The conclusion is that through this campaign housewifes get important informations about MSG, so that they have a better understanding about the safety of MSG and how to use MSG. (MC)

Keywords: health, measure, education, choice, safety

Sebagian besar orang tahu dan berusaha untuk menghindari penggunaan MSG (Monosodium Glutamat). Masalahnya, tidak semua orang tahu persis mengapa mereka menghindari MSG. Tujuan penelitian adalah untuk menciptakan suatu kampanye tentang pemakaian Monosodium Glutamat yang berjudul “Kenali MSG Aman dan Pas” guna mengedukasi ibu rumah tangga mengenai keamanan MSG dan cara pemakaiannnya yang baik dan benar. Metode perancangan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan ahli gizi dan beberapa ibu rumah tangga, serta pencarian data melalui internet dan buku referensi. Diharapkan perancangan kampanye ini dapat mengedukasi ibu rumah tangga tentang MSG dan keamanannya, serta cara pemakaian MSG yang baik dan benar. Disimpulkan, melalui kampanye ini ibu rumah tangga memperoleh informasi-informasi penting tentang MSG, sehingga dapat lebih paham tentang keamanan MSG dan cara pemakaian MSG yang benar. (MC)

Kata Kunci : kesehatan, takaran, edukasi, pilihan, keamanan

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat di berbagai bidang, salah satunya yaitu di bidang pangan yang tentu membawa dampak positif maupun negatif. Di samping itu, tuntutan masyarakat terhadap kualitas pangan, gizi, serta keamanan pangan semakin tinggi seiring dengan perubahan gaya hidup yang semakin modern. Hal ini memicu produsen pangan untuk berkarya dan berperan serta dalam mengatasi berbagai permasalahan di bidang pangan mulai dari pengolahan, pengemasan, pengendalian mutu dan kemananan pendistribusian, serta penyimpanan. Dan tidak

(2)

jarang produsen pangan menggunakan zat kimia untuk memenuhi kebutuhan konsumen, salah satunya adalah Monosodium Glutamat (MSG).

Menurut WHO, MSG merupakan zat aditif yang aman untuk dikonsumsi. Namun menurut buku ”Excitotoxins : The Taste That Kills”, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi MSG dalam jumlah yang berlebih karena mampu menimbulkan dampak-dampak negatif seperti kerusakan sel jaringan otak, alergi, dan dampak yang lainnya. MSG biasanya digunakan dalam hampir seluruh produk makanan, seperti: makanan dalam kemasan, makanan ringan, saos, kecap, makanan cepat saji, sampai produk makanan dan susu untuk bayi atau anak-anak. Penambahan MSG dalam produk pangan mampu meningkatkan cita rasa dari produk pangan tersebut.

Di dalam suatu keluarga, ibu memegang peranan yang besar dalam menjaga kesehatan anak-anaknya. Sebagai seorang ibu, tentunya senang melihat suami atau anak-anak mereka makan dengan lahap. Bahkan tidak jarang ibu menggunakan MSG yang berlebih dalam proses pembuatan makanan karena kurangnya informasi tentang cara penggunaan MSG yang tepat.

METODE PENELITIAN

Data dan informasi untuk mendukung perancangan Tugas Akhir ini diperoleh melalui berbagai sumber, seperti melalui artikel di website, buku literatur dan visual, dan wawancara dengan narasumber yang berkapasitas di bidangnya (Rifqah Indri Amalia, selaku ahli gizi di R.S. Cipto Mangunkusumo Kencana).

HASIL DAN BAHASAN

1. Logo Kampanye

Gambar 5.1 Logo Kampanye (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Konsep : Penekanan di kata Pas dengan huruf P yang berbentuk seperti gerstur “pas”. Maksud dari penekanan tersebut karena kampanye Kenali MSG Aman dan Pas menekankan edukasi kepada audience mengenai takaran MSG yang Pas. Bentuk balon percakapan artinya kampanye ini dimaksudkan untuk disebarluaskan dari mulut ke mulut, seperti kebiasaan para ibu-ibu yang suka berbagi cerita.

Warna : Warna yang digunakan adalah hijau dan kuning muda. Hijau untuk logo untuk melambangkan keamanan MSG apabila dikonsumsi dalam takaran pas karena warna hijau berkaitan dengan keamanan. Kuning muda untuk mendapatkan mood makanan dan calm

(3)

2. Warna Kampanye

Gambar 5.2 Warna Kampanye 21

Warna yang dominan dalam kampanye Kenali MSG Aman dan Pas adalah biru tosca, hijau, merah , kuning muda, dan kuning orange. Warna ini digunakan untuk menggambarkan keamanan, selera makan, dan kehangatan.

3. Tipografi

Gambar 5.3 Font: Novita Nova Regular

Gambar 5.4 Font: Proxima Nova Regular

Font yang digunakan untuk perancangan kampanye ini adalah Novita Nova Regular dan Proxima

Nova Regular. Novita Nova Regular digunakan untuk penulisan judul dan subjudul. Proxima Nova Regular digunakan untuk penulisan body teks.

(4)

4. Media Kampanye 4.1 Poster 1

Gambar 5.5 Poster 1

(Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Konsep : Tujuan dari poster ini adalah untuk memberikan informasi kepada audience bahwa makanan yang sehari-harinya kita konsumsi tanpa MSG pun juga mengandung kandungan yang sama dengan MSG. Hanya saja kandungan glutamat dalam makanan alami memang lebih rendah dibandingkan MSG karena MSG adalah glutamat dalam konsentrasi tinggi. Oleh karena itu penting bagi audience untuk menjaga takaran MSG.

Warna : Pemakaian warna orange sebagai background karena warna orange berhubungan dengan makanan dan menstimulasi selera makan. Ukuran : A3 (29.7 cm x 41 cm)

(5)

Gambar 5.6 Poster 2

(Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Konsep : Tujuan dari poster ini adalah untuk mengajak audience untuk mengontrol takaran pemakaian MSG. Pemakaian MSG yang tidak berlebih terbukti 100% aman, namun sayangnya banyak orang yang belum mengetahuinya dan justru menganggap MSG sangat berbahaya.

Warna : Pemakaian warna hijau untuk background maksudnya untuk menonjolkan makna aman. Warna hijau biasanya digunakan untuk mengindikasi keamanan dalam produk-produk kesehatan dan obat-obatan.

(6)

4.3 Poster 3

Gambar 5.7 Poster 3

(Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Konsep : Tujuan dari poster ini adalah untuk menginformasikan kepada audience mengenai seberapa takaran MSG yang perlu dihindari, yaitu satu sendok teh MSG (3 gram) atau lebih.

Warna : Warna biru dalam hubungannya dengan masakan dan makanan dapat menurunkan selera makan. Poster ini menggunakan warna biru sebagai background untuk mewakili pesan bahwa penggunaan MSG yang melebihi batas aman dapat memicu beberapa efek samping dan justru menurunkan kualitas rasa masakan.

(7)

4.4 Brosur

Gambar 5.8 Brosur: Outside (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Gambar 5.9 Brosur: Inside (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Secara garis besar, brosur berisi penjelasan tentang keamanan MSG dan diakhiri dengan tips bagi ibu-ibu pemakai MSG maupun ibu-ibu yang tidak memakai MSG. Brosur mengulas tentang sejarah MSG, keamanan MSG, apa itu umami, bahan makanan alami yang menyedapkan rasa seperti MSG, serta tips / cara untuk mengatur pemakaian MSG yang tepat bagi para pemakai MSG.

(8)

4.5 Infografik

Gambar 5.10 Infografik (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Infografik menjelaskan tentang big idea, tujuan, target audience, serta permasalahan yang melatar belakangi perancangan komunikasi visual kampanye Kenali MSG Aman Dan Pas. Dijelaskan juga beberapa informasi dan fakta mengenai MSG yang berhubungan dengan kampanye ini.

(9)

4.6 Kaos

Gambar 5.11 T-Shirt 1

(Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Gambar 5.12 T-Shirt 2

(10)

Gambar 5.13 T-Shirt 3

(Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Desain-desain kaos ini tujuannya untuk mengeinformasikan keamanan MSG melalui fakta-fakta yang menunjukan bahwa kandungan MSG sebenarnya secara alami terdapat pada bahan-bahan makanan alami, dan bahkan juga terkandung dalam ASI dan air ketuban.

Desain t-shirt 1 : Desain kaos dengan ilustraasi bahan-bahan makanan yang kaya glutamat (kandungan utama MSG), yaitu keju, kombu, kecap asin, tomat, ikan, dan wortel

Desain t-shirt 2 : Ilustrasi janin yang sedang di dalam kandungan, dengan air ketuban yang secara alami mengandung glutamat. Disertai dengan penjelasan “Kandungan MSG secara alami terdapat dalam air ketuban”.

Desain t-shirt 3 : Ilustrasi bayi yang sedang menikmati ASI dengan kandungan glutamat yang menciptakan sensasi kelezatan umami. Disertai dengan penjelasan “ASI mengandung glutamat yang juga terkandung di MSG”

4.7 Stiker

Stiker fungsinya untuk menginformasikan bahan-bahan makanan alami yang mengandung glutamat, disertai dengan informasi kadar glutamat dalam bahan makanan tersebut.

(11)

Gambar 5.14 Stiker

(Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Gambar 5.15 Stiker 2

(12)

4.8 Merchandise

Fungsi dari merchandise sendiri adalah untuk pelengkap media kampanye apabila diadakan event untuk kampanye Kenali MSG Aman Dan Pas.

Gambar 5.16 Paper Bag (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Gambar 5.17 Sarung Masak (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

(13)

Gambar 5.18 Celemek Masak (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

Gambar 5.19 Garam Umami Jar (Sumber : www.itsawrapweddingfavors.com)

(14)

4.9 Standing Banner

Standing Banner dengan ilustrasi yang menggambarkan kepuasan dengan kenikmatan dan keamanan MSG dengan takaran yang pas. Disertai dengan penjelasan singkat mengenai kampanye Kenali MSG Aman Dan Pas.

Gambar 5.20 Standing Banner (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)

SIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

MSG merupakan bumbu penyedap masakan yang telah dinyatakan aman oleh FDA (Food and Drug

Administration) di Amerika Serikat. Tidak ada batasan pasti untuk pemakaian MSG, melainkan

masyarakat sendiri yang harus menentukan batasan pemakaian MSG sesuai kondisi tubuh masing-masing. Tidak disarankan untuk memakai MSG dalam jumlah yang berlebih karena dapat beresiko memicu timbulnya dampak – dampak negatif.

Kandungan glutamat pada MSG merupakan kunci dari kelezatan setiap masakan. Sebanyak 78% glutamat terkandung dalam MSG dan tidak ada penelitian yang menyatakan adanya bahaya dari pemakaian glutamat dalam jumlah besar. Efek dari pemakaian glutamat dalam jumlah besar biasanya bersifat jangka pendek. Selain itu, tubuh manusia tidak membedakan sumber dari glutamat, baik itu alami maupun sintetis. Tubuh manusia memperlakukan glutamat dari MSG sama dengan glutamat dari bahan – bahan makanan alami.

Kandungan sodium pada MSG tergolong kecil, yaitu 12%. Jika MSG digunakan dalam jumlah secukupnya, kecil kemungkinan terjadinya kelebihan sodium pada masakan. Yang perlu diwaspadai adalah ketika penambahan MSG tidak diikuti dengan pengurangan garam pada masakan. Penambahan MSG sebaiknya diikuti dengan pengurangan garam agar kandungan sodium pada masakan tidak melebihi batas aman. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan sodium yang berlebih dapat memicu

(15)

timbulnya penyakit – penyakit, seperti tekanan darah tinggi, kardiovaskuler, stroke, dan reaksi negatif lainnya.

Melalui perancangan kampanye MSG Secukupnya, diharapkan para ibu rumah tangga memperoleh informasi penting mengenai MSG untuk mengurangi kesalah pahaman terhadap keamanan MSG. Dan juga diharapkan kampanye ini dapat memberi arahan yang tepat bagi para ibu rumah tangga yang memilih untuk menggunakan MSG dengan informasi mengenai cara pemakaian MSG yang tepat.

2. Saran

Di dalam menerima informasi diharapkan masyarakat lebih teliti dan kritis dalam menanggapi informasi yang sekarang tidak terbatas. Media informasi yang semakin luas dan tidak terbatas seringkali menyebabkan terjadinya kesalah pahaman dalam menerima informasi. Penulis berharap agar kampanye ini dapat meluruskan pengertian masyarakat, terutama ibu rumah tangga, terhadap MSG. Dan diharapkan audience memperoleh informasi yang dibutuhkan dan mendapat manfaat dari kampanye ini.

REFERENSI

Perloff, R.M. (1993). The Dynamic of Persuasion, Erlbaum Associates. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Praktikto, R. (1986). Komunikasi Pembangunan. Bandung:Alumni Offset Safanayong, Y. (2010). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Arte Intermedia.

Cangara, H. Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Russell L. Blaylock, MD. (1994) Excitotoxins: The Taste That Kills. Santa Fe, NM: Health Press. Sand, J. (Ed.) (2005). A Short History of MSG: Good Science, Bad Science, and Taste Cultures.

University of California Press.

Stevenson, D.D. (2000). Monosodium glutamate and ashtma. J Nutr, 130, 1067S-1073S, diakses 20 April 2015 dari http://jn.nutrition.org

Simon, R.A. (2000). Additive-induced urticaria : experience with monosodium glutamate (MSG). J Nutr, 130, diakses 20 April dari http://jn.nutrition.org

Prescott and Young. (2002). Does information about MSG (monosodium glutamate) content influence

consumer ratings of soups with and without added MSG ? Appetite, 39, diakses 21 April

2015 dari http://jn.nutrition.org

Walker, R. and Lupien, J.R. (2000). The safety evalution of Monosodium Glutamate. J Nutr. 130, diakses 20 April 2015 dari http://jn.nutrition.org

Tuite, C. 18 Maret (2012). Is there a science to picking colors that work well together or is it just

subjective ?, diakses 9 Mei 2015 dari http://www.quora.com

Amirullah. (2012). Konsumsi MSG Indonesia Meningkat. Angus Health Discussion Board, diakses 20 April 2015 dari http://gaya.tempo.co

RIWAYAT PENULIS

Mellisa Cahyadi lahir di kota Surakarta pada 15 Juni 1993. Penulis menamatkan S1 di Universitas

Gambar

Gambar 5.5 Poster 1
Gambar 5.6 Poster 2
Gambar 5.7 Poster 3
Gambar 5.8 Brosur: Outside  (Sumber : Mellisa Cahyadi, Tahun 2015)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan parameter Pasal 1868 BW tersebut menilai akta PPAT dan akta Risalah Lelang belum termasuk dalam kategori akta Otentik, karena sampai saat ini belum ada

Melihat proses awal pada penyambungan pipa diperlukan mesin tube notcher , mesin pemotong pipa yang menghasilkan profil pada sisi pemotongannya, hal membuat sambungan lebih

Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen

Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota di setiap Entitas .... Luas dan Presentase

dengan siswa kinestetik; sedangkan pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung, siswa auditorial mempunyai prestasi belajar yang lebih baik

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat observasi siklus kedua mengalami peningkatan dari siklus pertama dengan meningkatnya kemampuan berfikir kreatif

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan Judul : “Pengaruh Gaya Kepemimpinan

b. Menentukan dan mengembangkannya menjadi tujuan pembelajaran. Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan menerapkan model pembelajaran Picture