• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN UNIT ULTRASONIK PADA MESIN SORTASI OTOMATIS UNTUK BUAH MANGGIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN UNIT ULTRASONIK PADA MESIN SORTASI OTOMATIS UNTUK BUAH MANGGIS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANG BANGUN UNIT ULTRASONIK PADA MESIN SORTASI

OTOMATIS UNTUK BUAH MANGGIS

Nurdin

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe

Jl. Banda Aceh – Medan Km. 280, Buketrata, Lhokseumawe 24301

E-mail: nurdinhusin@yahoo.com

Abstract

Automatic sorting machine which is capable for sorting the mangosteen fruit based on quality inspection on the outside and the inside of Mangosteen fruit is needed to increase the number and quality of Mangosteen Indonesia exports, because nowadays it is only 15% of the total product is which able to export and this is still doing in manual systems, far from the standards of the destination countries demand. ”Development of Mangosteen Automatic Sorting Machine Based on the Examination Techniique Non-destructive and Artificial Neural Network” is an ongoing research. On this further research is done by using a mechanical system design and ultrasonic control systems unit which are functioning for giving quality in side of the mangosteen fruit without damage to mangosteen it self. This research produces ultrasonic mechanical system unit which are consisting of the frame, two screw axis, two ultrasonic tranducers, motors stepper, sprocket and chain drive shaft. Termination control systems stepper motor based on the strain gauge sensor values generated by the principle of pressure generating compressive force of 0.096 kgf (Voltage maesuring 0.3 volts, and translated by the PCL-812-PG to logic one).

Key words : sorting machine, quality, ultrasonic unit, control system

PENDAHULUAN

Manggis merupakan tanaman asli Indonesia dengan sentra produksi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Papua. Permintaan pasar dunia untuk buah manggis cukup besar. Nilai ekspor masih 15% dari total produksi buah manggis Indonesia. Kecilnya nilai ekspor disebabkan sering terjadinya penolakan buah manggis Indonesia karena mutu yang tidak terjamin [1]. Penyortiran buah manggis Indonesia masih dilakukan secara manual dan visual, faktor kelelahan dan keragaman visual manusia menyebabkan hasil evaluasi sering tidak seragam. Untuk jaminan mutu bagian dalam dari buah manggis sampai saat ini belum dapat dilakukan

Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan mesin sortasi yang mampu melakukan penyortiran mutu buah manggis berdasarkan pemeriksaan mutu bagian luar dan bagian dalam dari buah manggis. Penelitian

untuk “Pengembangan Mesin Sortasi Manggis Otomatis Berbasis Teknik Pemeriksaan secara Nondestruktif dan Jaringan Saraf Tiruan” merupakan penelitian berkelanjutan.

Pada penelitian lanjutan ini dilakukan rancang bangun sistem mekanik dan sistem kontrol unit pemutuan bagian dalam (unit ultrasonik) dari buah manggis. Unit ultrasonik pada mesin sortasi buah manggis berfungsi untuk memeriksa bagian dalam buah manggis tanpa merusak buah manggis tersebut seperti; mendeteksi getah kuning (gummosis), daging buah berwarna bening dan mengeras (transluscent), serta kebusukan (decay). Untuk itu diperlukan mekanisme sistem mekanik dan sistem kontrol yang dapat menjamin tidak terjadi kerusakan pada kulit buah manggis. Penelitian sebelumnya telah menghasilkan beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut;

Pada penelitian teknologi pemutuan bagian luar Sandra menyatakan bahwa pengolahan citra dapat menduga tingkat kematangan buah manggis dengan bantuan jaringan syaraf tiruan berdasarkan parameter

(2)

2

pengolahan citra area, indeks warna green dan

blue, dan tekstur untuk fitur energi dan fitur

kontras. Parameter pengukuran teknik pengolahan citra pada buah manggis yang telah dilakukan adalah indeks warna red, green dan

blue, tekstur untuk fitur energi, kontras,

homogenitas, dan entropi, serta pengukuran luas area. Masukan Jaringan saraf tiruan (JST) yang digunakan untuk pemutuan bagian luar adalah diameter dideteksi dengan luas area, warna dengan indek warna (green,blue) dan tekstur (energi, kontras). Target keluaran untuk penentuan mutu berupa bilangan biner yang berbentuk vektor untuk mutu super (1,0,0); mutu satu (0,1,0); apkir (0,0,1) [2].

Pada penelitian pemutuan bagian dalam buah manggis Juansah [3], menyatakan untuk sistem pengukuran gelombang ultrasonik, frekuensi gelombang ultrasonik yang digunakan adalah 50 kHz. Sistem tersebut terdiri dari bagian transmitter, receiver, tranduser, digital

osiloskop, komputer, dan dudukan. Sistem

pengukuran ini bisa diaplikasikan pada buah manggis dengan pengujian medium udara sebagai medium standar.

Nasution menyatakan kecepatan rambat gelombang ultrasonik dapat digunakan dalam pendugaan kerusakan bagian dalam buah manggis. Manggis yang mengalami rusak bagian dalamnya mempunyai kecepatan gelombang ultrasonik yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan manggis yang mutunya bagus. Kecepatan rambat gelombang pada manggis tidak rusak dari 0.1152 mm/µs hingga 0.1339 mm/µs dan pada manggis rusak dari 0.1339 mm/µs hingga 0.1536 mm/µs [4].

METODE

Design Sistem Mekanik Unit Ultrasonik Design sistem mekanik unit ultrasonik yang berfungsi untuk memeriksa mutu bagian dalam buah manggis. Unit ultrasonik terdiri dari rangka, dua buah poros berulir, dua buah tempat dudukan tranduser ultrasonik, motor steper, sproket dan rantai penggerak poros. Design Sistem Kontrol Unit Ultrasonik

Motor stepper sebagai sumber daya pada unit ultrasonik saat proses pengambilan data gelombang ultrasonik untuk pemutuan bagian dalam dari buah manggis. Pengambilan data gelombang ultrasonik tidak boleh melukai kulit buah manggis, sehingga perlu dibuat sistem

kontrol pengendalian motor stepper. Sistem pengendalian motor dibuat dengan sistem

ON/OFF. Sistem ON/OFF motor stepper yang

dibuat didasarkan pada tekanan tranduser ultrasonik terhadap kulit buah manggis, besarnya gaya tekan tidak boleh melukai kulit buah manggis. Untuk itu dibuat pelat berbentuk ring yang ditempelkan sensor strain gauge dan dipasang pada dudukan tranduser pemancar, berfungsi sebagai tolak ukur tekanan ujung tranduser terhadap kulit buah manggis. Ring dibuat dari bahan stainless steel, lebar ring 6 mm, tebal 0.4 mm dan diamaeter luar 23.5 mm..

Data besarnya tegangan yang dihasilkan sensor strain gauge berupa data analog, melalui

PCL-812 PG (unit ADC) diterjemahkan

kedalam bilangan digital yang dapat dibaca oleh program komputer. Program komputer kemudian memproses dan mengirimkan kembali perintah melalui PCL-812PG agar motor stepper OFF [5]. Untuk menghubungkan

interface PCL-812PG dengan motor stepper,

maka dibuat rangkaian saklar elektronik untuk relay ON/OFF dan untuk power supply.

Penentuan Besar Gaya Tekan Tranduser terhadap Kulit Buah Manggis

Untuk mendapatkan nilai gaya tekan tranduser ultrasonik terhadap kulit buah manggis tanpa merusak kulit buah manggis tersebut, diperlukan beberapa pengujian sebagai berikut:

Pengujian penekanan kulit buah manggis dalam voltase

Buah manggis yang digunakan untuk menentukan gaya tekan tranduser terhadap kulit buah manggis berjumlah 10 buah. Pengujian untuk mengetahui besarnya gaya tekan tranduser terhadap kulit buah manggis menggunakan sensor strain gauge yang dipasang pada ring (Gambar 1). Terminal Strain

gauge dihubungkan dengan bredge box kemudian dihubungkan ke strain amplifier. Strain amplifier dihubungkan dengan multimeter agar nilai tegangan keluaran strain

gauge bisa dibaca secara digital dalam Voltase.

Pengujian dilakukan sepuluh kali pengulangan untuk setiap sampel buah manggis, selang

Voltase antara pengujian satu dan berikutnya

adalah 0.1 Volt. Titik pengujian kekerasan dilakukan secara acak pada setiap kulit buah manggis. Buah manggis dikatakan rusak apabila pada bagian kulit luarnya terdapat bekas tekanan tranduser.

(3)

3

Gambar 1. Skema pengujian penekanan kulit buah manggis dalam Voltase

Pengujian penekanan ring yang dipasang strain gauge

Satuan gaya tekan adalah kgf, pengujian gaya tekan yang dilakukan pada Gambar 1 masih dalam satuan Voltase. Untuk mendapatkan nilai gaya tekan dalam satuan kgf, maka harus ada konversi atau penyetaraan nilai dari Voltase menjadi kgf. Pada penelitian ini digunakan alat penetrometer untuk mendapatkan nilai gaya tekan dalam kgf.

Proses pengambilan data dilakukan dengan cara menekan ring yang sudah dipasang

strain gauge dengan ujung penekan alat

penetrometer, penekanan akan berhenti setelah mencapai nilai kgf yang telah ditentukan sebelumnya. Strain gauge dihubungkan pada multimeter melalui bridge box dan amplifier sehingga dapat dibaca berapa besarnya nilai dalam Volt untuk setiap penekanan nilai kgf-nya. Proses pengambilan data dilakukan untuk setiap nilai kgf yang ditentukan (0.02 – 0.30 kgf) dengan selang 0.02 kgf.

Dari data alat penetrometer diplot grafik hubungan gaya tekan (kgf) dengan tegangan (Voltase), sehingga akan diperoleh persamaan regresi. Setiap nilai Voltase hasil pegujian terhadap kulit buah manggis disubstitusikan kedalam persamaan regresi, sehingga akan diperoleh nilai gaya tekan terhadap kulit buah manggis dalam satuan kgf.

Pengujian Bahan Dudukan Tranduser Ultrasonik

Pada saat proses pengambilan data gelombang ultrasonik sampel buah manggis terjadi getaran yang berasal dari tranduser pemancar. Getaran ini jika merambat ke bagian tranduser penerima akan sangat mempengaruhi data dan bentuk gelombang ultrasonik. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan data dan bentuk gelombang ultrasonik, maka akan dilakukan pengujian bentuk gelombang ultrasonik dengan menggunakan dudukan tranduser yang terbuat dari material berbeda yaitu; stainless steel, kayu dan karet (Gambar 2).

Ultrasonic tester terdiri dari rangkaian

penerima dan pembentuk gelombang ultrasonik. Rangkaian tersebut dilengkapi dengan amplifier berbasis transistor, timer berbasis IC NE555. Fungsi Digital Oscilloscope untuk menampilkan sinyal yang dibangkitkan oleh generator sinyal secara digital. Tipe yang digunakan adalah ETC M621, dimana dapat mengukur gelombang menggunakan dua kanal

independen, resolusi 8 bit, sensitivitas 5 Volt

per divisi (V/div) hingga 19 mV/div. Komputer yang digunakan Intel Pentium III dilengkapi dengan Window 98. Program OD ETC M621 dibutuhkan untuk memfungsikan Digital Oscilloscope ETC M621.

Gambar 2. Skema pengujian untuk menentukan bahan dudukan tranduser ultrasonik Dudukan tranduser Ttranduser (pemancar) Ttranduser (penerima)

Ultrasonic Tester Digital Oscilloscope

PC Tampilan Gelombang Ultrasonik Jembatan wheatstone ( Bridge box ) Multimeter kabel strain gauge

Strain Amplifier Ttranduser (pemancar) Ttranduser (penerima)

(4)

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Mekanik Unit Ultrasonik

Gambar 3 adalah gambar sistem mekanik unit ultrasonik. Rangka berfungsi untuk tempat dudukan poros berulir, tempat dudukan tranduser ultrasonik, motor stepper, sproket dan rantai. Poros berulir untuk tempat dudukan dua buah tranduser ultrasonik. Dudukan tranduser untuk tempat meletakkan tranduser ultrasonik. Motor stepper sebagai sumber daya untuk menggerakan poros berulir melalui sproket dan rantai penggerak. Sproket dan rantai penggerak berfungsi untuk mentransmisikan daya dari motor stepper.

Rangka unit ultrasonic dibuat dari aluminium dengan ketebalan 10 mm, aluminium dipilih karena relatif ringan. Pada setiap sudut rangka dibuatkan penguat yang berbentuk L. Rangka berukuran lebar 400 mm, panjang 100 mm dan tinggi 500 mm. Dudukan tranduser diameter 30 mm dan panjang 45 mm, sedangkan poros penggerak tranduser dibuat berulir dari bahan yang mudah dibentuk dan tahan karat dengan diameter 15 mm.

Gambar 3. Sistem mekanik unit ultrasonik

Keterangan

1. Tranduser ultrasonic 2. Dudukan tranduser ultrasonic 3. Poros berulir

4. Motor stepper

Design Sistem Kontrol Unit Ultrasonik Program komputer memerintahkan motor stepper ON, sepasang poros berulir menggerakan sepasang dudukan tranduser secara berlawanan arah sampai menyentuh kulit buah manggis. Pada saat tranduser menyentuh kulit buah manggis dalam dua arah berlawanan, maka plat berbentuk cincin yang telah dipasang

strain gauge ikut tertekan dan menghasilkan

gaya tekan untuk OFF motor stepper. Proses

pengambilan data gelombang ultrasonik berlangsung. Setelah proses pengambilan data selesai komputer memerintahkan motor stepper

ON kembali sampai tranduser berada pada

posisi semula, motor stepper OFF. Motor stepper menggerakkan tranduser ke posisi semula berdasarkann pulsa digital gerakan ON sampai OFF pada saat menyentuh buah manggis.

Data besarnya tegangan yang dihasilkan sensor strain gauge berupa data analog, melalui

PCL-812 PG (unit ADC) diterjemahkan

kedalam bilangan digital (logika 1) yang dapat dibaca oleh komputer dalam bentuk kombinasi 12 bit biner, komputer kemudian memproses dan mengirimkan kembali perintah melalui

PCL-812PG agar motor stepper OFF.

Besar Gaya Tekan Tranduser terhadap Kulit Buah Manggis

Data selang rata-rata kekerasan kulit buah adalah 0.86 - 3.32 kgf. Data ini menunjukkan bahwa sampel buah manggis yang digunakan untuk penentuan besarnya gaya tekan pada strain gauge untuk penghentian motor stepper pada unit ultrasonik agar permukaan kulit buah manggis tidak rusak akibat tekanan dari ujung tranduser sudah memenuhi syarat.

Tabel 1 memperlihatkan data hasil pengujian gaya tekan terhadap sampel kulit buah manggis oleh tranduser pemancar dan penerima. Pengujian dilakukan pada setiap sampel kulit buah manggis, masing-masing sampel dilakukan pengujian sebanyak 10 kali dengan selang Voltase 0.1 volt . Simbol R pada tabel menyatakan bahwa pada sampel kulit buah manggis terjadi kerusakan, sedangkan TR menyatakan bahwa pada sampel kulit buah manggis tidak rusak. Kulit buah manggis dikatakan rusak apabila pada bagian kulit luarnya terdapat bekas goresan akibat tekanan tranduser ultrasonik.

Dari Tabel 1 terlihat sampel manggis pertama sampai kesepuluh untuk gaya tekan dalam pengukuran Voltase 0.1 – 0.4 volt tidak mengalami kerusakan pada kulit buah. Untuk gaya tekan 0.5 volt terjadi kerusakan kulit buah pada sampel buah manggis ke-3 dan ke-8. Untuk gaya tekan 0.6 volt terjadi kerusakan kulit buah pada sampel buah manggis ke 3, 4, 7, 8, 9 dan ke 10. Sedangkan untuk gaya tekan 0.7-1.0 volt terjadi kerusakan kulit buah pada semua sampel buah manggis

1 2

3

(5)

5

Tabel 1. Data kerusakan pada kulit buah manggis dalam Voltase

Gaya tekan (Volt) Sampel buah manggis ke-

(R= Rusak ; TR = Tidak Rusak)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.1 TR TR TR TR TR TR TR TR TR TR 0.2 TR TR TR TR TR TR TR TR TR TR 0.3 TR TR TR TR TR TR TR TR TR TR 0.4 TR TR TR TR TR TR TR TR TR TR 0.5 TR TR R TR TR TR TR R TR TR 0.6 TR TR R R TR TR R R R R 0.7 R R R R R R R R R R 0.8 R R R R R R R R R R 0.9 R R R R R R R R R R 1.0 R R R R R R R R R R

Dari data tersebut dapat terlihat bahwa kulit buah manggis sanggup menahan gaya tekan tranduser pemancar dan penerima dalam pengukuran Voltase dengan kisaran 0.1 – 0.4 volt. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya tekan tranduser ultrasonik yang tidak melukai kulit buah manggis dalam pengukuran Voltase adalah 0.1 – 0.4 volt.

Untuk mendapatkan nilai gaya tekan dalam satuan kgf harus ada konversi nilai dari

Voltase menjadi kgf. Berdasarkan data dari

pengujian penekanan ring yang dipasang strain

gauge dengan menggunakan alat penetrometer

diplot grafik hubungan gaya tekan (kgf) dengan tegangan (Voltase) sehingga diperoleh persamaan regresi (Gambar 4).

Gambar 4 Grafik hubungan gaya tekan (kgf) dengan tegangan (volt)

Persamaan regresi yang didapat pada Gambar 7 adalah y = 0.2783x + 0.0128 dengan nilai korelasi R2 = 0.9946. Berdasarkan persamaan regresi tersebut diperoleh konversi atau penyetaraan nilai tegangan dalam Voltase menjadi gaya tekan dalam satuan kgf. Nilai

voltase pegujian terhadap kulit buah manggis

disubstitusikan kedalam persamaan regresi. Pada penelitian ini digunakan nilai gaya tekan

tranduser ultrasonik yang tidak melukai kulit buah manggis untuk menghentikan motor stepper adalah 0.096 kgf (jika dalam pengukuran Voltase 0.3 volt dan diterjemahkan oleh PCL-812-PG menjadi logika 1).

Bahan Dudukan Tranduser Ultrasonik Untuk menghindari terjadinya penyimpangan data dan bentuk gelombang ultrasonik, telah dilakukan pengujian bentuk gelombang ultrasonik pada buah manggis dengan menggunakan dudukan tranduser yang terbuat dari material berbeda yaitu; stainless

steel, kayu dan karet. Tabel 2 memperlihatkan

data hasil pengujian bentuk gelombang ultrasonik pada buah manggis untuk setiap material dudukan tranduser.

Pada penelitian ini gelombang dikatakan tidak rusak dengan melihat bentuknya. Gelombang dikatakan tidak rusak jika gelombang yang ditampilkan pada awal gelombang amplitudo tidak tinggi seperti pada Gambar 5a. Sedangkan gelombang dikatakan rusak jika gelombang yang ditampilkan amplitudonya tinggi dan acak seperti pada Gambar 5b.

Pada penelitian ini digunakan transduser ultrasonik yang terbuat dari bahan

piezo-elektrik. Bahan piezo-elektrik merupakan bahan

yang bila diberi tekanan pada permukaannya akan timbul medan listrik. Bahan tersebut merupakan kapasitor dengan konstanta dielektrik tertentu, sehingga pada kedua permukaannya akan timbul beda tegangan listrik. Begitu juga sebaliknya, dari tegangan listrik yang diberikan bisa diubah menjadi tekanan akustik. y = 0,2783x + 0,0128 R2 = 0,9946 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 Tegangan (volt) G aya te k an (k gf)

(6)

6

Table 2. Data pengujian bentuk gelombang ultrasonik.

Jenis bahan dudukan tranduser

Bentuk gelombang ultrasonik Uji ke-

1 2 3 4 5

Kayu Tidak Rusak Tidak Rusak Tidak Rusak Tidak Rusak Tidak Rusak

Stainless steel Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak

Karet Tidak Rusak Tidak Rusak Tidak Rusak Tidak Rusak Tidak Rusak

Gambar 5. (a) Gelombang ultrasonik dengan dudukan material kayu dan karet. (b) Gelombang ultrasonik dengan dudukan material stainless steel. Untuk mengkonversi tegangan listrik

menjadi tekanan akustik digunakan rangkaian elektronik ultrasonik tester. Pada proses pengambilan data ultrasonik tester menghasilkan getaran (vibrasi). Vibrasi ini jika ditangkap oleh tranduser penerima gelombang ultrasonik dan mempengaruhi bentuk dari gelombang ultrasonik. Dari hasil pengujian gelombang ultrasonik pada buah manggis Gambar 8b dapat disimpulkan bahwa amplitudo yang tinggi pada tampilan gelombang disebabkan adanya gelombang lain yang bergabung dengan gelombang ultrasonik hasil perambatan pada buah manggis. Gelombang ini berasal dari vibrasi ultrasonik tester.

Kesimpulan ini diperkuat oleh Krane yang menyatakan bahwa; sifat yang membuat semua gelombang sebagai gejala fisika yang unik adalah prinsip superposisi. Sebagai contoh, sifat ini memungkinkan dua gelombang yang bertemu disebuah titik menghasilkan gangguan gabungan dititik itu. Gangguan ini dapat lebih besar atau lebih kecil daripada gangguan yang dihasilkan masing-masing gelombang secara

terpisah, namun sifat masing-masing gelombang dari paduan gelombang yang terpancar dari titik “tumbukan” itu sama sekali tidak mengalami perubahan karena tumbukan itu [6].

Kesimpulan lain yang menyebabkan tinggi dan acaknya amplitudo gelombang pada Gambar 8b adalah karena perbedaan specific

acoustic impedance (karakteristik benda yang

berinteraksi dengan gelombang) antara dudukan tranduser yang terbuat dari steel dengan buah manggis. Semakin tinggi nilai specific acoustic

impedannce semakin mudah dilalui gelombang,

sehingga gelombang ultrasonik yang dipancarkan oleh tranduser pemancar merambat melalui dudukan tranduser penerima, tidak melalui buah manggis. Nilai specific acoustic

impedannce untuk steel adalah 4.76 x 106 cm g/cu cm sec, sedangkan untuk buah manggis didekatkan pada air karena kandungan air yang tinggi pada buah. nilai specific acoustic

impedannce air adalah 0.143 x 106 cm g/cu cm sec [7]. (a) 0 50 100 150 200 250 300 1 228 455 682 909 1136 1363 1590 1817 2044 Waktu A m p li t u d o ( m V ) Waktu (µ sec) 0 50 100 150 200 250 300 1 257 513 769 1025 1281 1537 1793 2049 Waktu A m p li t u d o ( m V ) Waktu (µ sec)

Waktu (m sec)

Waktu (m sec)

Waktu (m sec) (b)

(7)

7

Data pada Tabel 2 menerangkan bahwa

pengujian gelombang ultrasonik pada buah manggis dengan memakai dudukan tranduser yang terbuat dari material kayu dan karet menghasilkan gelombang yang tidak rusak. Sedangkan pengujian pada dudukan tranduser dari material stainless steel menghasilkan gelombang yang rusak. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk gelombang ultrasonik buah manggis tidak rusak pada dudukan tranduser yang terbuat dari bahan yang tidak menghantarkan listrik dan getaran (vibrasi) seperti kayu dan karet. Pada dudukan tranduser yang terbuat dari bahan yang menghantarkan listrik dan getaran (vibrasi) seperti stainless steel bentuk gelombang rusak.

KESIMPULAN

Sistem mekanik unit ultrasonik yang berfungsi untuk memeriksa mutu bagian dalam buah manggis. Unit ultrasonic terdiri dari rangka, dua buah poros berulir, dua buah tempat dudukan tranduser ultrasonik, motor steper, sproket dan rantai penggerak poros. Sistem kontrol penghentian motor stepper didasarkan pada nilai yang dihasilkan oleh sensor strain gauge dengan prinsip tekanan, dengan gaya tekan sebesar 0.096 kgf (dalam pengukuran Voltase 0.3 volt, dan diterjemahkan oleh PCL-812-PG menjadi logika 1).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura subdin Tanaman Buah, 2004. Laporan Tahunan, Departemen Pertanian, Jakarta.

[2] Sandra, Suroso, Hadi, K.P, Usman, A, Budiastra, I.W. 2005. Pengembangan

Metoda Pemeriksaan Mutu Manggis Segar Secara Non-Destruktif Mengguna-kan Pengolahan Citra, Panduan Seminar

Nasional, Depertemen Pertanian, Jakarta.

[3] Juansah, J., 2005. Perancangan dan

Pembuatan Sistem Pengukuran Mutu Buah Manggis Secara Non-destruktif Berdasarkan Teknik Ultrasonik, Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

[4] Nasution, Dedi Alharis, 2006.

Pengembangan Sistem Evaluasi Buah Manggis secara Non Destruktif dengan Gelombang Ultrasonik, Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

[5] Advantech, 1996. PCL-812PG Enhanced Multi-LAB Card User’s. Advantech,

Taiwan.

[6] Krane, K. 1992. Fisika Modern,

Wospakrik, H.J., Penerjemah: Niksolihin, UI Press, Jakarta.

[7] Carlin, B. 1949. Ultrasonics. McGraw-Hill Book Company, INC, London.

Gambar

Gambar 2. Skema pengujian untuk  menentukan bahan dudukan tranduser ultrasonik
Gambar 3 adalah gambar sistem mekanik  unit  ultrasonik.  Rangka  berfungsi  untuk  tempat  dudukan  poros  berulir,  tempat  dudukan  tranduser  ultrasonik,    motor  stepper,  sproket  dan rantai
Gambar 4  Grafik hubungan gaya tekan (kgf) dengan tegangan (volt)
Gambar 5.  (a) Gelombang ultrasonik dengan dudukan material kayu dan karet.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis tersebut, diketahui bahawa hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal yang

Pada penelitian ini digunakan jus buah pare (Momordica charantia L) dengan konsentrasi 25%, 50%, 100% dan kontrol positif nistatin terhadap daya hambat pertumbuhan

IBING PENCAK PADA PERTUNJUKAN LAKON TOPENG PENDUL DI KABUPATEN KARAWANG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Terutama penyakit layu Fusarium yang sering terjadi pada caba merah yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium oxysporum yang sering menyebabkan layu bahkan kematian pada

[r]

Untuk mengetahui pengaruh biaya bahan baku terhadap penyerapan tenaga. kerja pada sektor UKM Sulaman di

Sehingga hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja (Ha) yaitu ada pengaruh penggunaan model pembelajaran TTW terhadap hasil belajar pemecahan

Keunikan dari media ini adalah 2 pengguna yang berbeda yaitu pengguna guru dan pengguna murid yang bisa saling berhubungan melalui tugas yang akan dibuat guru, dimana