• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU PPLK STKIP PGRI SUMATERA BARAT DI SMPN3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BENTUK PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU PPLK STKIP PGRI SUMATERA BARAT DI SMPN3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ABSTRACT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BENTUK PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU PPLK STKIP PGRI SUMATERA BARAT DI SMPN3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG

PARIAMAN

Fitri Yani1, Marleni 2, Mira Yanti2 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Fy120690@Gmail.com

ABSTRACT

The success of an educator in carrying out his duties in mastering the concept presented, then he must also have the ability to manage the class in every material presented to the students. Classroom management itself refers to activities that create and maintain optimal conditions for the learning process. The purpose of this research is to describe how the form of classroom management by teachers PPLK STKIP PGRI SUMBAR. The theory used in this research is the rational choice theory proposed by Coleman, where according to this theory the actors are seen as human beings who have the purpose and intentions and actions undertaken are determined value or choice. This research uses qualitative approach with descriptive research type. In this research, the determination of informant is done by purposive sampling technique, while the informant in this research is PPLK STKIP PGRI West Sumatera teacher pamong and students who learn with the teacher of PPLK. The data collected in this research is primary data and secondary data. Unit analysis is a group with data analysis consisting of data collection phase, data reduction, data presentation and conclusion. The results of this research are: in implementing its class management, Gur PPLK has implemented the components in the classroom management well, although only some components that have not been fully implemented properly. the components that exist in the management of the class are like: showing responsiveness, giving attention, giving clear instructions, focusing the group, giving warning and giving reinforcement.

Keywords: Classroom Management, PPLK Teachers

PENDAHULUAN

Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan tugas guru yang membimbing, mendidik, memotivasi, memberikan nuansa yang bervariasi kepada anak didik sehingga anak didik tersebut nyaman

dalam menerima pembelajaran yang diberikan guru. Pembelajaran harus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki siswa karena kompetensi sangat bervariasi mulai anak itu cepat menerima pelajaran dan lambat dalam memahami pelajaran. Dari

(2)

2 kompetensi tersebut seorang guru harus mempunyai kredibilitas dan strategi yang mapan untuk menghadapi anak didik tersebut, dari tugas inilah seorang guru mengembangkan dan mengarahkan potensi yang dimilki oleh anak didik ( Arifin, 2003:37).

Menurut Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sarbini,2011:20).

Keberhasilan seorang tenaga pendidik dalam melaksanakan tugasnya dalam menguasai konsep yang disajikan, maka ia juga harus memiliki kemampuan untuk mengelola kelas dalam setiap materi yang disajikan kepada anak didik . Permasalahan pengelolaan kelas tentu banyak terjadi, untuk

memperkecil masalah tersebut maka pengelolaan kelas sangatlah membantu (Djamarah, 2010:173).

Pengelolaan kelas menunjuk pada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar seperti pembinaan, pengehentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran dll (Rohani, 2002:142-143). Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini di atur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap lingkungan belajar itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan belajar yang baik adalah yang bersifat menantang dan meransang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan

(3)

3 menggunakan fasilitas untuk bemacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil belajar yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar serta membantu siswa memperoleh hasil yang diharapkan (Usman, 2007:10).

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain (Moleong, 2007:6). Metode ini peneliti gunakan karena peneliti ingin mendeskripsikan tentang bentuk pengelolaan kelas oleh Guru PPLK STKIP PGRI Sumatera Barat Di SMP N 3 Batang Anai.

Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 6 Guru PPLK STKIP PGRI

SUMBAR, 6 guru pamong mahasiswa PPLK STKIP PGRI SUMBAR, dan 8 orang siswa yang mewakili ketika belajar dengan Guru PPLK. Adapun yang menjadi data primer disini yaitu: data yang peneliti dapat dari hasil observasi dan wawancara dengan 20 informan yang terdiri dari 6 Guru PPLK, 6 Guru pamong dan 8 orang siswa yang mewakili siswa yang belajar dengan Guru PPLK STKIP PGRI SUMBAR. Data sekunder pada penelitian ini yakni diperoleh arsip-arsip sekolah seperti : profil sekolah, visi misi sekolah, tujuan sekolah, data guru, data siswa dan data karyawan sekolah.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: Observasi, adapun observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah dimana peneliti mengamati langsung pelaksanaan pengelolaan kelas oleh guru PPLK STKIP PGRI SUMBAR, dimana pengamatan tersebut dimulai dari mengucapkan salam sampai proses belajar mengajar selesai. Peneliti menggunakan observasi non

participant dimana peneliti tidak ikut

(4)

4 peneliti hanya mengamati aktivitas guru PPLK mengajar dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung

.Wawancara dalam penelitian yang peneliti lakukan ini adalah untuk lebih memperdalam data peneliti tentang bagaimana bentuk pengelolaan kelas oleh guru PPLK STKIP PGRI Sumatera Barat di SMPN3 Batang Anai. Wawancara peneliti lakukan dengan 20 orang informan yang terdiri dari 6 Guru PPLK, 6 Guru Pamong, serta 8 orang siswa yang mewakili masing- masing kelas di SMPN 3 Batang Anai.

Selanjutnya yaitu Studi dokumen studi dokumen adalah metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen. Penelitian ini diperlukan adanya dokumen sebagai bukti dari adanya suatu penelitian di daerah yang diteliti (Sugiyono, 2012: 82-83). Dalam penelitian yang akan dilakukan ini studi dokumen yang dapat mendukung data penelitian yaitu: data yang menunjukkan jumlah mahasiswa PPLK di SMPN3 Batang Anai. Unit analisisnya adalah

Kelompok. Masalah tersebut timbul pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan melibatkan siswa serta guru yang merupakan suatu kelompok sosial didalam kelas. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis Miles dan Huberman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentuk Pengelolaan Kelas oleh Guru PPLK STKIP PGRI SUMBAR

1. Menunjukkan Sikap Tanggap Dalam tugasnya mengajar seorang guru harus terlibat secara fisik atau mental dalam artian seorang guru selalu memilki waktu untuk semua prilaku peserta didik, baik peserta didik yang menunjukkan prilaku positif maupun negatif. Sikap tanggap tersebut dapat dilakukan dengan secara seksama, gerak mendekati, memberi pernyataan.

Bentuk pemberian sikap tanggap yang dilaksanakan oleh guru PL adalah seperti mengkondiskan suasana kelas sebelum belajar, mendekati siswa yang berbuat gaduh

(5)

5 dengan memberikan nasehat maupun peringatan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas, memberikan reaksi terhadap siswa maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas yang berhubungan dengan penunjukkan sikap tanggap seperti mendekati siswa, memperingati siswa yang berbuat gaduh, sampai yang berbuat gaduh dengan cara memberikan mereka sanksi, sudah hampir terlaksana dengan baik oleh mahasiswa PPLK STKIP PGRI Sumatera Barat.

2. Memberikan perhatian

Pemberian perhatian kepada siswa sangatlah penting bagi seorang guru, karena perhatian yang diberikan guru tesebut akan mempengaruhi proses pembelajaran yang ada didalam kelas. Bentuk perhatian yang diberikan oleh guru PPLK tehadap siswanya adalah menasehati siswa yang melanggar auran sekolah, meminta siswa agar senantiasa menjaga kesehatannya, membawa siswa yang sakit ke UKS.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut, dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa PPLK sudah melaksanakan keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan pemberian perhatian kepada siswa.

3. Memusatkan perhatian kelompok

Maksudnya adalah kegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas-tugas yang dilakukan. Hal ini dapat dilkukan dengan cara menyiagakan siswa dan menuntut tanggung jawab siswa.

Bentuk pemusatan kelompok yang dilaksanakan oleh guru PPLK adalah dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok, dimana setiap anggota kelompok juga diberikan tugas / soal sehingga semua angota kelompok bekerja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa PPLK dan siswa maka keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan pemusatan perhatian kelompok sudah diterapkan dengan baik oleh mahasiswa PPLK. Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya

(6)

6 bahwasanya pemusatan perhatian kelompok tersebut dilakukan dengan cara membagi-bagi tugas yang diberikan berdasarkan jumlah anggota kelompok, dimana setiap anggota kelompok mendapatkan soal yang berbeda yang menuntut tanggung jawab annggota didalam kelompok yang sekaligus dapat menghindari kegaduhan didalam kelompok.

4. Memberikan petunjuk yang jelas

Memberikan petunjuk yang jelas merupakan keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan bagaimana cara guru dalam memberikan petunjuk secara singkat dan jelas dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan dalam diri siswa.

Bentuk pemberian petunjuk yang dilakukan oleh guru PPLK terhadap siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan cara menyediakan media pembelajaran yang akan menunjang proses pembelajaran, seperti peta, gambar-gambar yang berhubungan dengan materi, selain itu , pemberian petunjuk juga dilaksanakan dengan cara

mengkaitkan materi pembelajaran dengan mengambil contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwasanya pemberian petunjuk yang jelas belum sepenuhnya dilaksanakan oleh mahasiswa PPLK. Karena masih ada diantara guru PPLK yang belum memahami bentuk pemberian petunjuk yang jelas itu sendiri seperti apa.

5. Memberikan Teguran

Seorang guru perlu bertindak untuk memelihara kondisi kelas yang optimal dan kondusif, salah satunya adalah dengan cara menegur siswa yang mengganggu suasana kelas tersebut. Dalam menegur siswapun seorang guru harus menggunakan bahasa-bahasa yang baik, tidak boleh mengeluarkan kata-kata kasar meskipun dalam keadaan emosi sekalipun.

Dalam hal ini guru PPLK memberikan teguran kepada siswa yang berbuat gaduh, menegur siswa yang sedang makan-makan pada saat proses pembelajaran dengan cara meminta siswa tersebut untuk

(7)

7 menyimpan makanannya terlebih dahulu.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengelolaan kelas dalam memberi teguran kepada siswa sudah dilaksanakan dengan baik dengan menggunakan bahasa yang baik juga.

6. Memberikan penguatan

Setiap tingkah laku atau kegiatan guru dalam mengajar merupakan salah satu pemacu semangat siswa dalam proses pembelajaran, karena guru itu sendiri teladan bagi siswanya sendiri.

Pemberian penguatan yang dilaksanakan oleh guru PPLK adalah seperti memberikan reward kepada kelompok yang bagus dalam mempersentasekan diskusinya,dan memberikan semnagat kepada kelompok yang akan tampil agar juga bisa seperti kelompok yang sudah tampil dan kalau bisa lebih bagus.

Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa telah melaksanakan

keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan pemberian penguatan dengan baik. Sehingga proses pembelajaran berjalan dengan maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan diatas, bentuk pengelolaan kelas oleh guru PPLK STKIP PGRI SUMBAR di SMPN3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Sebagian besar komponen-komponen yang ada dalam pengelolaan kelas sudah terlaksana dengan baik oleh guru PPLK, meskipun masih ada dalam komponen tertentu yang belum terlaksana.

Setidaknya ada beberapa komponen pengelolaan kelas yang wajib diketahui oleh guru/ mahasiswa PPLK ketika dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah: menunjukkan sikap tanggap, sikap tanggap ditunjukkan oleh guru PPLK terhadap siswa yang acuh pada saat proses pembelajaran, sebagaimana yang sudah dijelaskan pada observasi yang peneiliti lakukan, dimana guru PPLK mendekati siswa yang mengganggu proses pembelajaran, dan setelah itu

(8)

8 guru PPLK kemudian menberikan peringatan agar siswa tersebut bisa berpatisipasi dengan baik selama proses pembelajaran berlangsung. Komponen selanjutnya adalah dengan memberikan perhatian. Sebagai seoarang guru kita harus jeli dalam melihat situasi dan kondisi didalam kelas. Guru tidak hanya terfokus pada materi yang diajarkan, akan tetapi juga memperhatikan keadaan siswanya. Pemberian perhatian ditunjukkan oleh Guru Pl pada saat diantara siswanya ada yang teridur ketika menjelaskan materi. Kemudian guru PPLK mendekati siswa tersebut dan menayakan kenapa siswa tersebut tidak memperhatikan dengan baik ketika guru sedang menjelakan materi. Setelah diketahui bahwa siswa tersebut dalam keadaan sakit, guru Pl meminta beberapa orang siswa yang lain untuk membawanya ke UKS, bentuk perhatian yang lain juga di tunjukkan oleh guru PPLK lainya seperti dengan mengingatkan siswa agar selalu menjaga kesehatan fisiknya dengan membiasakan untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.

Selanjutnya, yaitu:

memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, pemberian petunjuk sangat membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini juga hampir dilakukan dengan baik oleh guru PPLK dimana dalam menyampaikan materinya petunjuk / contoh yang diberikan diambil berdasarkan yang dialami dalam kehidupan sehari- hari. Sehingga siswapun mudah memahami contoh/ petunjuk yang diberikan oleh guru Pl tersebut. Selanjutnya memberikan teguran, pemberian teguran sangat penting bagi seorang guru. Terutama bagi siswa yang mengganggu proses pembelajaran dan berbuat gaduh. Seperti halnya yang dilakukan guru PPLK, dimana ketika proses pembelajaran berlangsung, ada dari siswa yang menggangu temannya ,secara spontan guru PPLK memnegur siswa tersebut dan memisahkan mereka duduk untuk menghindari kegaduhan selanjutnya. Dan yang terakhir dari komponen ini adalah memberikan penguatan, pemberian penguatan sangat penting, hal ini dapat memacu semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran. pemberian penguatan

(9)

9 oleh mahasiswa PPLK terlihat dari pemberian semangat kepada siswa yang belum bisa mendapatkan nilai tambahan dikarenkan belum bisa menyimpulkan materi dengan baik, selain itu oemberin penguatan juga dilakukan dengan cara meerikan penghargaan terhadap anggota kelompok yang bagus dalam mempersentasekan hasil diskusinya.

Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa keterampilan pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan kondisi belajar tersebut dari gangguan yang menimbulkan masalah. Dalam pengelolaan kelas ini, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan komponen pengelolaan kelas tersebut,seperti: 1). Prisip hangat dan antusias, 2) penggunaan kata-kata, tindakan atau cara kerja yang menantang yang akan memacu gairah belajar siswa, 3). Penggunaan alat atau media dalam belajar sehingga menimbulkan suasana belajar yang berbeda (bervariasi), 4) keluwesan tingkah

laku guru untuk mencegah terjadinya keributan, 5), adanya penekanan terhadap hal-hal yang positif, serta penanaman disiplin diri yang mendorong siswa untuk mencontoh dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sama halnya dengan pendapat Alma dkk (2010:81) yang mengatakan bahwa keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal guna terjadinya proses pembelajaran yang selalu serasi dan efekif. Apabila guru tidak mampu mengelola kelas dengan baik maka kondisi belajar tidak akan berjalan dengan optimal. Sedangkan jika guru mampu mengelola dan mengendalikan serta mengatur siswa maka suasana belajar akan terarah dan menyenangkan serta tujuan pembelajaranpun akan tercapai.

Jika dikaitkan dengan teori penelitian yang menyatakan bahwa tindakan yang muncul dari aktor/individu tersebut muncul karena dipengaruhi oleh nilai atau tujuan tertentu. Sama hal nya dengan guru PPLK ynag melaksanakan

(10)

10 pengelolaan kelas. Meskipun guru Pl sudah dibekali pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan pengelolaan kelas yang baik, namun pada saat praktiknya kan berbeda, karena pada saat dilapangan kondisi yang terjadi bisa berubah-rubah. Mulai dari siswa itu sendiri yang membuat gaduh, atau keadaan lingkungan sekitar.

Setiap guru maupun calon guru dituntunt untuk dapat menguasai dan mengembangkan keterampilannya dalam mengelola kelas, karena dengan adanya keterampilan ini akan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif sehingga proses pembelajaran tercapai dengan baik dan maksimal.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sebagaimana sudah peneliti jelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas oleh guru PPLK STKIP PGRI SUMBAR di SMPN3 Batang Anai, Kabupaten Padang pariaman terdiri dari beberapa komponen yaitu: a). Pemberian sikap tangggap yang dilakukan oleh Guru PPLK belum

sepenuhnya dilaksanakan dengan baik, masih ada beberapa Guru PPLK yang tidak menerapkannya, karena Guru PPLK beralasan masih belum memahaminya dan masih dalam proses belajar. b). Memberikan perhatian: pada saat proses pembelajaran berlangsung, hanya beberapa orang guru PL yang cenderung memberikan perhatian kepada siswa nya, selebihnya lebih memilih menganggap siswa tersebut tidak ada diruangan kelas, artinya keterampilan pengelolaan kelas Guru PPLK yang berhubungan dengan pemberian perhatian ini masih kurang. c).Memusatkan perhatian kelompok: pada saat diskusi kelompok, Guru PPLK sudah mulai memusatkan perhatian kelompok, maksudnya setiap siswa sudah memilki tanggung jawab masing-masing dalam diskusi kelompok. d). Memberikan petujuk yang jelas: pemberian petunjuk yang jelas pada saat proses pembelajaran belum sepenuhnya dilakukan oleh Guru PPLK, selain karena sarna yang ada terbatas, juga ditambah dengan keteratsan jam mengajar. e) Menegur memberikan teguran kepada siswa

(11)

11 yang mengganggu proses pembelajaran sudah dilaksankan oleh Guru PPLK, meskipun ada juga beberapa orang Guru PPLK yang tidak melaksanakan keterampilan tersebut hal ini dikarenakan, sikap siswa yang cenderung tidak menghargai dan mendengarkan teguran yang diberikan oleh Guru PPLK. f) Memberi penguatan dalam melakasankan keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan pemebrian kekuatan, Guru PPLK sudah melaksanakannya dengan maksimal melalui pemberian semangat serta tambahan nilai yang didapatkan oleh siswa yang berpatisipasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin,2003. Memahami Paradigma

Baru Pendidikan Nasional Undang-undang

Sisdiknas.Jakarta:Depag Ri.

Djamarah, Syaiful Bahri,dkk. 2012.

Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, Lexy. 2007. Metode

Penelitian Kualitatif.

Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Rohani, Ahmad.2002. Pengelolaan

Pengajaran . Rineka Cipta:

Jakarta.

Sarbini, Lina. 2011. Perencanaan

Pendidikan. Bandung:

Pustaka Setia.

Sugiyono.2012.MemahamiPenelitian

Referensi

Dokumen terkait

Setelah SIUP dibuat biasanya akan jadi sekitar dua minggu. Biasanya jika SIUP Anda sudah jadi maka Anda akan dihubungi oleh petugas dan Anda bisa datang ke

1) Pendeteksian kasus (case detection): proses mengidentifikasi peristiwa atau keadaan kesehatan. Unit sumber data menyediakan data yang diperlukan dalam

Data-data yg dikumpulkan kemudian diolah hingga menjadi hasil Pada bab 5, pembahasan hasil penelitian berisi tentang Penerapan dan hasil belajar Metode Tutor Sebaya Di Luar

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah,

Hipotesis diuji dengan menggunakan uji-t. Data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah data hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis data didapatkan: 1)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan yang mempengaruhi kadar CO (karbon monoksida) ekspirasi pada pengguna narkoba di Kota Palembang.. Penelitian

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran di SMP Negeri 2 Boja sudah baik, hal ini dapat dilihat pada