PENGANTAR TEKNIK
MESIN 4
PENGANTAR TEKNIK
PENGANTAR TEKNIK
MESIN 4
MESIN 4
IWAN PONGO,ST,MT
IWAN PONGO,ST,MT
KEKUATAN
KEKUATAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
1.
1.
TEGANGAN IJIN DAN FAKTOR KEMANAN
TEGANGAN IJIN DAN FAKTOR KEMANAN
2.
2.
JENIS BEBAN
JENIS BEBAN
3.
3.
PEMBEBANAN
PEMBEBANAN
4.
4.
PENGERTIAN KEKUATAN
PENGERTIAN KEKUATAN
5.
5.
TEGANGAN IJIN PADA BEBAN STATIS
TEGANGAN IJIN PADA BEBAN STATIS
6.
6.
HUBUNGAN BERBAGAI TEGANGAN IJIN
HUBUNGAN BERBAGAI TEGANGAN IJIN
PADA BERBAGAI MATERIAL
PADA BERBAGAI MATERIAL
7.
7.
TEGANGAN IJIN PADA BEBAN DINAMIS
TEGANGAN IJIN PADA BEBAN DINAMIS
8.
8.
KARAKTERISTIK DINAMIS
KARAKTERISTIK DINAMIS
9.
–
–
Untuk perhitungan maupun pembuktian dimensi suatu
Untuk perhitungan maupun pembuktian dimensi suatu
elemen mesin, pemilihan tegangan ijin merupakan hal yang
elemen mesin, pemilihan tegangan ijin merupakan hal yang
sangat penting. Tegangan ijin adalah tegangan maksimum
sangat penting. Tegangan ijin adalah tegangan maksimum
yang diperbolehkan terjadi pada elemen mesin agar tidak
yang diperbolehkan terjadi pada elemen mesin agar tidak
mengalami kerusakan atau perubahan bentuk plastis pada
mengalami kerusakan atau perubahan bentuk plastis pada
beban kerja. Tegangan ijin ini harus berada jauh dibawah
beban kerja. Tegangan ijin ini harus berada jauh dibawah
tegangan patah dari material, sehingga tersedia keamanan
tegangan patah dari material, sehingga tersedia keamanan
yang cukup.
yang cukup.
–
–
Besarnya tegangan ijin tergantung dari jenis material, jenis
Besarnya tegangan ijin tergantung dari jenis material, jenis
beban dan pembebanan, serta bentuk dari elemen mesin.
beban dan pembebanan, serta bentuk dari elemen mesin.
–
–
Pemilihan/penentuan besarnya faktor keamanan sangat
Pemilihan/penentuan besarnya faktor keamanan sangat
ditentukan oleh seberapa pentingnya, jenis dan penggunaan
ditentukan oleh seberapa pentingnya, jenis dan penggunaan
dari elemen mesin tersebut.
dari elemen mesin tersebut.
TEGANGAN IJIN DAN FAKTOR KEMANAN
2.2. JENIS BEBAN DAN PEMBEBANAN
2.2. JENIS BEBAN DAN PEMBEBANAN
JENIS BEBAN:
JENIS BEBAN:
Dilihat dari bagaimana gaya luar bekerja pada konstruksi, serta
Dilihat dari bagaimana gaya luar bekerja pada konstruksi, serta
tegangan dan perubahan bentuk yang diakibatkannya, maka beban
tegangan dan perubahan bentuk yang diakibatkannya, maka beban
dapat dibedakan menjadi:
dapat dibedakan menjadi:
––Beban tarik (mengakibatkan tegangan tarik, Beban tarik (mengakibatkan tegangan tarik, 鐗鐗tt)) –
–Beban tekan (mengakibatkan tegangan tekan, Beban tekan (mengakibatkan tegangan tekan, 鐗鐗cc) ) –
–Beban lengkung (mengakibatkan tegangan lengkung, Beban lengkung (mengakibatkan tegangan lengkung, 鐗鐗bb)) –
–Beban geser (Beban geser (mengakibatkan tegangan geser, mengakibatkan tegangan geser, 鐘鐘s, s, atau atau 鐘鐘aa)) –
–Beban puntir / torsi (mengakibatkan tegangan torsi, Beban puntir / torsi (mengakibatkan tegangan torsi, 鐘鐘t t ) ) –
–Disamping 5 jenis beban pokok ini, masih terdapat 2 jenis beban lagi yaitu Disamping 5 jenis beban pokok ini, masih terdapat 2 jenis beban lagi yaitu beban tekuk
beban tekuk yang merupakan kejadian khusus dari beban tekan (bila yang merupakan kejadian khusus dari beban tekan (bila
l
l
–– panjang konstruksi jauh lebih besar daripanjang konstruksi jauh lebih besar dari
d
d
- diameternya [l>>d] ) dan - diameternya [l>>d] ) dan bebanbeban tekanan permukaantekanan permukaan yang merupakan tekanan antar 2 permukaan yang merupakan tekanan antar 2 permukaan yang saling menekan.
yang saling menekan.
q
q Bila pada suatu elemen mesin bekerja lebih dari satu gaya sekaligus, maka Bila pada suatu elemen mesin bekerja lebih dari satu gaya sekaligus, maka pembebanan semacam ini disebut beban gabungan atau beban kombinasi.
JENIS BEBAN KONSTRUKSI
JENIS BEBAN KONSTRUKSI
Beban tarik
Beban tarik tegangan tarik, tegangan tarik, tt
Beban tekan tegangan tekan, Beban tekan tegangan tekan, cc
Beban lengkung tegangan lengkung, Beban lengkung tegangan lengkung, bb
Beban geser
Beban geser tegangan geser, tegangan geser, ss, atau , atau aa
Beban puntir / torsi tegangan torsi, Beban puntir / torsi tegangan torsi, t t
F F F F L L L L11 d d dd11 F F FF L>>d L>>d Tekuk Tekuk l l
JENIS PEMBEBANAN:
JENIS PEMBEBANAN:
嗗
Jika dilihat perubahan arah dan besar beban terhadap waktu, maka jenis pembebanan pada elemen mesin dapat dibedakan menjadi:– Beban statis, yaitu beban yang besar dan arahnya sepanjang waktu pembebanan, konstan, dan
– Beban dinamis / siklis, yaitu beban yang besar dan arahnya sepanjang waktu pembebanan, berubah-ubah.
嗗
Tergantung dari bagaimana beban berubah terhadap waktu, maka model pembebanan pada elemen mesin dibedakan menurut:–
– Beban statis (beban model I)Beban statis (beban model I) –
– Beban dinamis pulsating / osilasi tarik atau tekan (beban model II)Beban dinamis pulsating / osilasi tarik atau tekan (beban model II) –
– Beban dinamis bolak-balik (beban model III)Beban dinamis bolak-balik (beban model III) –
– Beban dinamis umum (beban berosilasi secara teratur antara harga maksimum dan Beban dinamis umum (beban berosilasi secara teratur antara harga maksimum dan minimum)
minimum)
–
– Beban dinamis acak / tak beraturan (beban model IV)Beban dinamis acak / tak beraturan (beban model IV)
嗗
嗗
Dalam kehidpan sehari-hari, pada umumnya beban yang terjadi adalah beban Dalam kehidpan sehari-hari, pada umumnya beban yang terjadi adalah beban dinamis umum dan beban dinamis acak. Namun untuk kepentingan praktisdinamis umum dan beban dinamis acak. Namun untuk kepentingan praktis
dalam perencanaan, maka cukup beban model I
dalam perencanaan, maka cukup beban model I –– III saja yang III saja yang diperhatikan.
嗗
嗗
MODEL PEMBEBANAN
MODEL PEMBEBANAN
鐗 t 鐗 = konstan Model I 鐗 t Model II 鐗a 鐗 a 鐗 m 鐗ma x 鐗 t Model III 鐗 Dinamis umum Dinamis acak 鐗 t t m = 0; min = a;
-max = min; R = min/ max
鐗min=0 0 0 0 0 0 鐗max 鐗mi n 鐗m 鐗a 鐗 a
2.3. PENGERTIAN KEKUATAN
2.3. PENGERTIAN KEKUATAN
Berikut ini adalah beberapa pengertian yang berkaitan dengan
kekuatan dan tegangan ijin dari material.
– Kekuatan patah - 鐗B (鐘B), adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh material/konstruksi pada pembebanan statis. Karakteristik ini diperoleh dengan melakukan pengujian dari material dengan benda uji standar. Tergantung dari jenis beban, maka kekuatan patah disebut pula sebagai Kekuatan Tarik, Kekuatan Lengkung dan sebagainya.
嗗
Besarnya kekuatan patah dihitung seperti berikut:鐗B (鐘B) = Fmax/Ao (N/mm2) Dimana: Fmax = beban maksimum/patah (N)
Ao = luas penampang benda uji (mm)
– Batas luluh/yield - 鐗y ( 鐘y), adalah tegangan pada saat terjadinya luluh (regangan plastis bertambah dengan cepat tanpa kenaikan beban ) pada benda uji.
– Tegangan 0,2 - 鐗0,2 , adalah tegangan yang menyebabkan perpanjangan plastis 0,2%. Tegangan ini merupakan pengganti tegangan luluh pada material yang tidak jelas batas luluhny seperti aluminium, tembaga dan sebagainya
2.4. TEGANGAN IJIN PADA BEBAN STATIS
2.4. TEGANGAN IJIN PADA BEBAN STATIS
Tegangan maksimum yang boleh terjadi pada konstruksi ditentukan oleh
Tegangan maksimum yang boleh terjadi pada konstruksi ditentukan oleh
kekuatan patah
kekuatan patah 鐗鐗BB dan batas luluh dan batas luluh 鐗鐗yy atau atau 鐗鐗0,20,2. Namun demikian selalu . Namun demikian selalu diusahakan masih terdapat keamanan yang cukup.
diusahakan masih terdapat keamanan yang cukup.
Pada material Baja, pada padu:
Pada material Baja, pada padu:
鐗
鐗ijinijin = = 鐗鐗yy/s/sff [N/mm [N/mm22] ; ] ; 鐘鐘 ijin
ijin = = 鐘鐘yy/s/sff [N/mm [N/mm22] ]
Untuk Al, Al padu, logam ringan dan paduannya, seng dan sejenisnya:
Untuk Al, Al padu, logam ringan dan paduannya, seng dan sejenisnya:
鐗
鐗ijinijin = = 鐗鐗0,20,2/s/sff [N/mm [N/mm22] ; ] ; 鐘鐘 ijin
ijin = = 鐘鐘0,20,2/s/sff [N/mm [N/mm22]]
Dimana: s
Dimana: sf f (faktor keamanan)= 1,5 (faktor keamanan)= 1,5 –– 2 2
Untuk material besi tuang, kayu, plastik, keramik, dsb:
Untuk material besi tuang, kayu, plastik, keramik, dsb:
鐗
鐗ijinijin = = 鐗鐗BB/s/sf f [N/mm[N/mm22] ; ] ; 鐘鐘 ijin
ijin = = 鐘鐘BB/s/sff [N/mm [N/mm22]]
Dimana: s
HUBUNGAN ANTAR TEGANGAN IJIN
HUBUNGAN ANTAR TEGANGAN IJIN
Baja, baja tuang,
Baja, baja tuang,
cu-padu
padu
鐗
c ijin= 鐗
t ijin鐘
a ijin = 0,85鐗t ijin鐘
t ijin = 0,65鐗t ijinAluminium, ai-padu
Aluminium, ai-padu
鐗
c ijin=
1,2鐗
t ijin鐘
a ijin = 0,8鐗t ijin鐘
t ijin = 0,7鐗t ijinBesi tuang
Besi tuang
鐗
c ijin=
2,5鐗
t ijin鐘
a ijin = 1,2鐗t ijinBesi tuang temper,
Besi tuang temper,
besi tuang putih
besi tuang putih
鐗
c ijin=
2鐗
t ijin鐘
a ijin = 1,2鐗t ijin 鐗y (鐘y) = (0,6 – 0,75) 鐗B (鐘B))嗗
嗗
FAKTOR KEAMANAN
FAKTOR KEAMANAN
Besarnya faktor keamanan dipilih dengan perimbangan sebagai berikut:
Besarnya faktor keamanan dipilih dengan perimbangan sebagai berikut:
–
–Faktor keamanan yang lebih kecil: Faktor keamanan yang lebih kecil:
嗗
嗗
Faktor yang lebih kecil bisa dipilih, jka beban kerja dapat diketahui dengan Faktor yang lebih kecil bisa dipilih, jka beban kerja dapat diketahui dengan pasti, serta jika konstruksi gagal/patah tidak menimbulkan kerusakan yangpasti, serta jika konstruksi gagal/patah tidak menimbulkan kerusakan yang
parah dan mudah diperbaiki
parah dan mudah diperbaiki
–
–Faktor keamanan yang lebih besar:Faktor keamanan yang lebih besar:
嗗
嗗
Faktor yang lebih besar harus dipilih, jka beban kerja tidak dapat diketahui Faktor yang lebih besar harus dipilih, jka beban kerja tidak dapat diketahui dengan pasti, serta jika konstruksi gagal/patah akan menimbulkan kerusakandengan pasti, serta jika konstruksi gagal/patah akan menimbulkan kerusakan
yang parah dan sulit diperbaiki
yang parah dan sulit diperbaiki
嗗
嗗
PENGUJIAN KEKUATAN
PENGUJIAN KEKUATAN
–
–Pada perencanaan suatu konstruksi, konstruksi harus kuat menerima beban Pada perencanaan suatu konstruksi, konstruksi harus kuat menerima beban kerja. Syarat suatu konstruksi kuat menerima beban adalah bila:
kerja. Syarat suatu konstruksi kuat menerima beban adalah bila:
Tegangan yang terjadi pada konstruksi < Tegangan ijin material yang
Tegangan yang terjadi pada konstruksi < Tegangan ijin material yang
digunakan, jadi:
digunakan, jadi:
鐗
2.5 KARAKTERISTIK DINAMIS MATERIAL
2.5 KARAKTERISTIK DINAMIS MATERIAL
– Didepan telah dijelaskan tentang difinisi beban dinamis atau beban siklis. Beban ini secara umum terjadi pada komponen-komponen yang bergerak seperti poros,
rocker-arm
, roda gigi, bantalan serta pegas.– Dilihat dari segi kekuatan maka komponen yang menerima beban dinamis akan lebih kritis dari komponen yang dibebani statis.
–
–Batas lelah (Batas lelah (
endurance limit
endurance limit
), ), 鐗鐗EE atau atau 鐘鐘EE: adalah tegangan maksimum : adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh material dengan umur tak terbatasyang dapat ditahan oleh material dengan umur tak terbatas
鐗
鐗 (N/mm (N/mm22))
鐗
鐗ii
鐗
鐗EEUmur terbatasUmur terbatas
Umur tak terbatas Umur tak terbatas
Umur batas lelah biasanya
Umur batas lelah biasanya
diambil N
diambil NEE = 2.10 = 2.1066 siklus siklus
Diagram kekuatan lelah
Diagram kekuatan lelah
material/komponen (diagram S-N) material/komponen (diagram S-N) 50% 50% 90% 90% P Phh:10%:10%
DIAGRAM BATAS LELAH
DIAGRAM BATAS LELAH
Tegangan Tegangan 鐗鐗 鐗 鐗mm 鐗 鐗mm 鐗 鐗 t t 鐗 鐗 = 0 = 0 鐗
鐗minmin = o = o 鐗鐗minmin > 0 > 0
鐗 鐗 D D 鐘 鐘DD 鐗
鐗altalt 鐗鐗pulpul 鐗 鐗tctc 鐗鐗bb 鐗鐗tt 鐗鐗 c c 鐗 鐗bb 鐘 鐘alal t t 鐘 鐘pp ul ul 鐘 鐘tt 鐘鐘tt
嗗
嗗
TEGANGAN IJIN PADA BEBAN DINAMIS
TEGANGAN IJIN PADA BEBAN DINAMIS
Pada pembebanan dinamis, tegangan ijin dinyatakan dengan
Pada pembebanan dinamis, tegangan ijin dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:
persamaan sebagai berikut:
ijinijin=(
=(
DD.b
.b
11.b
.b
22)/(
)/(
kk.s
.s
ff) N/mm
) N/mm
22
ijinijin=(
=(
DD.b
.b
11.b
.b
22)/(
)/(
kk.s
.s
ff) N/mm
) N/mm
22 Dimana: Dimana:鐗
鐗
D D= batas lelah material pada beban normal (N/mm
= batas lelah material pada beban normal (N/mm
22)
)
DD=
=
batas lelah material pada beban geser (N/mm
batas lelah material pada beban geser (N/mm
22)
)
b
b
1 1= faktor kekasaran permukaan (0,7
= faktor kekasaran permukaan (0,7
–
–
1)
1)
b
b
22= faktor dimensi komponen (0,7 - 1)
= faktor dimensi komponen (0,7 - 1)
鐆
鐆
kk= faktor takik (0,8
= faktor takik (0,8
–
–
1)
1)
s
Contoh soal 1
Contoh soal 1
嗗
嗗
Dieketahui sebuah batang pengencang Dieketahui sebuah batang pengencang seperti pada gambar 1 terbuat dari bajaseperti pada gambar 1 terbuat dari baja
42 (S
42 (Stt 42) dibebani secara statis, dengan 42) dibebani secara statis, dengan gaya F = 10000 N.
gaya F = 10000 N.
嗗
嗗
TentukanlahTentukanlah1.
1. Tegangan tarik ijin (Tegangan tarik ijin (鐗鐗t ijint ijin) ) dari batang dari batang
agar kuat menerima beban.
agar kuat menerima beban.
2.
2. Diameter pengencang (d) Diameter pengencang (d)
–
–
Penyelesaian PenyelesaianBahan pengencang St 42,
Bahan pengencang St 42,
jadi tegangan patah material adalah:
jadi tegangan patah material adalah: 鐗鐗B B = = 420 N/mm
420 N/mm22
Tegangan luluh (yield) dari material adalah:
Tegangan luluh (yield) dari material adalah:
鐗
鐗y y = 0,65 = 0,65 鐗鐗BB = 0,65 (420 N/mm = 0,65 (420 N/mm22) )
= 263 N/mm
= 263 N/mm22
1) Tegangan tarik ijin
1) Tegangan tarik ijin dari material:dari material: (
(鐗鐗t ijint ijin) = ) = 鐗鐗yy/s/sff [N/mm [N/mm22]]
Bila faktor keamanan diambil S
Bila faktor keamanan diambil Sff= 2, = 2,
maka maka ( (鐗鐗t ijint ijin) = (263/2) [N/mm) = (263/2) [N/mm22] ] = 130 N/mm = 130 N/mm2 2
2) Batang kuat bila
2) Batang kuat bila
鐗
鐗
t t鑇
鑇
鐗
鐗
tijintijin,
,
jadi (F/(
jadi (F/(
鐔
鐔
/
/
44d
d
22)
)
鑇
鑇
鐗
鐗
tijin tijin d d22 鑗鑗鑺鑺 (4.F/ (4.F/ 鐔鐔 鐗鐗 tijin tijin ) ) 鑗 鑗 鑺鑺 (4.10000N/3,14.130 ) N/mm2 (4.10000N/3,14.130 ) N/mm2 d d22 鑗鑗鑺鑺 (123)mm (123)mm22 d d 鑗鑗 10,7 mm 10,7 mm d = 12 mm d = 12 mm F F F F ddContoh soal 2
Contoh soal 2
嗗
嗗
Diketahui dudukan bantalan Diketahui dudukan bantalan seperti pada gambar diatas,seperti pada gambar diatas,
tebuat dari S
tebuat dari Stt 52, dan 52, dan tegangan lenkung yang
tegangan lenkung yang
terjadi pada potongan AB
terjadi pada potongan AB
adalah
adalah
鐗
鐗b b = 48= 48N/mmN/mm22
嗗
嗗
Buktikanlah bahwa poros Buktikanlah bahwa poros kuat menerima beban kerjakuat menerima beban kerja
嗗
嗗
PenyelesaianPenyelesaianPoros disamping menerima beban lengkung
Poros disamping menerima beban lengkung
dinamis, oleh karena itu, maka tegangan ijin dari
dinamis, oleh karena itu, maka tegangan ijin dari
poros adalah:
poros adalah:
bijinbijin =( =(DD.b.b11.b.b22)/()/(kk.s.sff) N/mm) N/mm22
DD.= 260 N/mm.= 260 N/mm22 (tabel material) (tabel material)
Untuk poros diambil
Untuk poros diambil kk = 1,3; S = 1,3; Sff = 1,5; b1 = = 1,5; b1 = 0,85; b2 = 0,85. 0,85; b2 = 0,85. Jadi Jadi bijinbijin =(260.0,85.0,85)/(1,3.1,5) N/mm =(260.0,85.0,85)/(1,3.1,5) N/mm22 = 95 N/mm2 = 95 N/mm2 Diketahui Diketahui 鐗鐗b b = 48= 48N/mmN/mm2 2 Karena
Karena 鐗鐗b b < < bijinbijin
Maka poros kuat menerima beban kerja
Maka poros kuat menerima beban kerja
鑪鑪 16 0 16 0 55 B B A A 鑪鑪 4545