• Tidak ada hasil yang ditemukan

"BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA MAJOR TOUR IN SOLOK CITY " Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ""BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA MAJOR TOUR IN SOLOK CITY " Abstract"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 "BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA

MAJOR TOUR IN SOLOK CITY "

Lidya Shery Muis1, Adri1, Yofiza Media1, 1

Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Email: Lidyasherymuis@gmail.com

Abstract

Brand is a tool identifier that is used by people or companies on products produced in the form of goods or services. The author raised about the registration of the mark because there are many businesses that have not registered their business brand. Business operators considered by the Business License and the location permit they have done a trademark registration. The author chose PT. Jaya Utama Travel to study because this company is quite known to the public, and the strategic location of the company. The study is how the implementation of the registration of the mark?, What are the benefits of registering brand?, And what obstacles faced when registering the brand?. The method used in this study is that the juridical sociological research conducted in the field to obtain primary data through interviews with informants with semi-structured questions, then do the research literature conducted on the literature to obtain secondary data. After the data collected qualitative analysis. The results of this study concluded that the implementation of trademark registration PT. Jaya's main tourist in accordance with Act 15 of 2001 on Marks. PT. Utama Jaya Tourism benefit in the form of legal protection. The problem faced when registering a brand that is on the old registration process huge cost.

Key words: Registration, Trademark, PT. Utama Jaya Tourism Pendahuluan

Merek merupakan alat pembeda yang digunakan oleh orang atau perusahaan pada produk yang dihasilkan berupa barang atau jasa. Merek merupakan bagian dari Hak Kekayaan Intelektual

(Intellectual Property Right). Dalam Pasal

1 angka 1 Undang-undang No.15 Tahun 2001 tentang Merek yang disebut

Undang-undang Merek lalu dikenal dengan UUM adalah suatu tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Pendaftaran merek merupakan keharusan agar dapat memperoleh hak atas merek. Tanpa

(2)

2 pendaftaran, negara tidak akan

memberikan hak atas merek kepada pemilik merek. Hal ini berarti tanpa pendaftaran merek, seseorang tidak akan diberikan perlindungan hukum oleh negara apabila mereknya ditiru oleh orang lain. Dalam Pasal 1 angka 5 Undang-undang No.15 Tahun 2001, bahwa pemohon merupakan permintaan pendaftaran yang diajukan secara tertulis kepada Dirjen HKI. Sesuatu dapat dikategorikan dan diakui sebagai merek apabila :

a. Mempunyai fungsi pembeda

b. Merupakan tanda pada barang atau jasa c. Tidak memenuhi unsur-unsur

bertentangan dengan kesusilan dan ketertiban umum

d. Bukan menjadi milik umum

e. Tidak merupakan keterangan atau tidak berkaitan dengan barang atau jasa yang dimintakan pendaftaran.

Merek tidak dapat didaftarkan, apabila merek yang dimohonkan tersebut mengusung salah satu unsur

1) Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum.

2) Tanda-tanda yang tidak memiliki daya pembeda.

3) Tanda yang menjadi milik umum. 4) Merupakan keterangan atau berkaitan

dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.

Sistem pendaftaran merek yang dianut oleh UUM 2001 adalah sistem konstitutif yaitu hak atas merek diperoleh melalui pendaftaran, artinya hak ekslusif atas sesuatu merek diberikan kepada adanya pendaftaran. Dengan ungkapan lain pada sistem konstitutif pendaftaran merek merupakan hal yang mutlak dilakukan.

Pihak yang dapat mengajukan permohonan yaitu orang/perorangan, perkumpulan dan badan hukum (CV, Firma, Perseroan) yang benar-benar merupakan pemilik merek yang didaftarkan. Pelaksanaan pendaftaran merek melalui beberapa tahapan yaitu

(3)

3 pemeriksaan substantif, pengumuman

pendaftaran, adanya keberatan dan sanggahan, dilakukan pemeriksaan kembali, dan dikeluarkannya sertifikat merek yang berlaku selama 10 tahun dan harus melakukan perpanjangan 12 bulan sebelum merek tersebut berakhir. Merek yang telah didaftarkan dapat dilakukan lisensi dan pengalihan oleh pemilik hak atas merek. Merek yang telah terdaftar pun dapat dilakukan pembatalan dan

penghapusan oleh pihak yang

berkepentingan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam UUM 2001.

Dalam hal pendaftaran merek, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pelaksanaan pendaftaran merek walaupun perusahaan penyedia barang dan jasa sudah banyak yang berdiri. Pelaku usaha menganggap bahwa dengan adanya Surat Izin Usaha (SIU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) mereka telah mendaftarkan merek usaha mereka. Di kota solok berdiri PT. Jaya Utama Wisata perusahaan kecil dan terbilang masih baru.

Pengalaman dan informasi yang dimiliki pemilik PT. Jaya Utama Wisata selama terjun dalam bidang penyedia jasa Tour

and Travel, mendorong pemilik PT. Jaya

Utama Wisata untuk mendaftarkan Merek Jasa perusahaannya dikarenakan ingin mendapatkan perlindungan hukum dari negara, kemudahan dan kenyamanan dalam menjalankan usahanya. Hal ini menyebabkan penulis tertarik melakukan penelitian pada perusahaan ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pelaksanaan pendaftaran merek jasa oleh PT Jaya Utama Wisata di Kota Solok ?

2. Apa sajakah manfaat mendaftarkan merek yang dirasakan oleh PT Jaya Utama Wisata ?

3. Kendala apa sajakah yang dihadapi PT Jaya Utama Wisata pada waktu

mendaftarkan Merek jasa

(4)

4 Metodologi

Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan untuk memperoleh data primer melalui wawancara terhadap informan. Disamping itu dilakukan penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder.

Dalam penelitian ini digunakan sumber data berupa :

a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan berupa hasil wawancara langsung dengan bapak Indra selaku pimpinan PT. Jaya Utama Wisata dan Ibu Eka selaku Staf Divisi Pelayanan Hukum dan HAM. Teknik wawancara yang digunakan adalah bertanya secara langsung kepada informan dengan bentuk pertanyaan yang semi terstruktur.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian terhadap buku dan literatur perpustakaan. Data sekunder terdiri dari :

1) Bahan hukum primer yaitu peraturan yang berhubungan dengan pendaftaran merek dan hukum merek.

2) Bahan hukum Sekunder yaitu bahan yang berhubungan dengan skripsi berupa buku-buku, jurnal penelitian, literatur-literatur dan karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data c. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian di lapangan. Sebelum melakukan wawancara, penulis menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan. Penulis menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Indra selaku Pimpinan PT. Jaya Utama wisata, dan wawancara dengan Ibu Eka selaku Staf Divisi Pelayanan Hukum dan HAM.

(5)

5 d. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder yaitu dengan mempelajari dan memahami bahan-bahan kepustakaan berupa pendapat ahli, ataupun kumpulan artikel dan literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

Setelah data primer dan data sekunder terkumpul, lalu dilakukan analisis kualitatif yaitu yaitu uraian-uraian yang dilakukan di dalam penelitian terhadap data yang terkumpul dengan tidak menggunakan angka dan rumus, tetapi berdasarkan pada peraturan perundang-undangan lalu diambil kesimpulan. Kesimpulan yang diuraikan dalam bentuk kalimat yang menggambarkan hasil penelitian.

Hasil dan Pembahasan

A. Pelaksanaan Pendaftaran Merek Jasa PT. Jaya Utama Wisata di Kota Solok

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap Bapak Indra selaku Pimpinan PT. Jaya Utama Wisata, pelaksanaan pendaftaran merek PT. Jaya Utama Wisata dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Membayar uang permohonan

pendaftaran merek dagang atau jasa sebesar Rp.600.000.- ke Bank Nagari.

2. Menyerahkan persyaratan permohonan pendaftaran merek ke Kantor Wilayah Kementrian Hukum Dan HAM. Persyaratannya berupa :

a. Mengisi formulir permohonan pendaftaran.

b. Surat pernyataan bahwa merek yang dimohonkan pendaftar adalah miliknya dan bermaterai cukup

c. Akta perseroan/badan hukum/badan usaha apabila permohonan adalah Badan Hukum Indonesia

d. 5 (lima) helai etiket merek dalam bentuk hardcopy.

(6)

6 e. Surat kuasa khusus apabila

Permohonan Pendaftaran Merek diajukan melalui kuasa terdaftar

f. Bukti pembayaran biaya pendaftaran merek.

g. Bukti penerimaan permintaan pendaftaran yang pertama kali yang menimbulkan hak prioritas, dengan disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah, apabila permintaan perdaftaran merek diajukan dengan menggunakan hak prioritas.

h. Salinan peraturan penggunan merek kolektif, apabila permintaan pendaftaran merek dagang atau jasa akan digunakan sebgagai merek kolektif.

3. Menyerahkan semua persyaratan ke Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM.

4. Pemeriksaan Administratif

5. Pendaftaran merek secara online yang

dilakukan Kantor Wilayah

Kementrian Hukum dan HAM ke Dirjen HKI

6. Pemeriksaan Substantif dilakukan oleh Dirjen HKI dengan tujuan menentukan dapat atau tidaknya merek ini didaftarkan. Dilakukan paling lama selama 9 (sembilan) bulan.

7. Pengumuman Pendaftaran dalam berita resmi merek paling lama 10 hari terhitung sejak tanggal disetujuinya permohonan untuk didaftarkan.

8. Keberatan dan Sanggahan dapat diajukan jika terdapat alasan yang jelas dan disertai bukti yang cukup.

9. Pemeriksaan Kembali

10. Membayar uang pengambilan sertifikat merek sebesar Rp. 100.000,- ke Bank Nagari.

11. Diberikannya Sertifikat Merek kepada pemohon pendaftaran merek.

(7)

7 B. Manfaat Mendaftarkan Merek Jasa

yang Dirasakan oleh PT. Jaya Utama Wisata di Kota Solok

1. Memberikan ciri khas pada PT. Jaya Utama.

2. Menarik minat konsumen untuk menggunakan jasa yang disediakan oleh PT. Jaya Utama Wisata.

3. Memudahkan PT. Jaya Utama Wisata untuk memasarkan dan mempromosikan merek jasanya secara maksimal.

4. Pendaftaran merek jasa memberikan kemudahan bagi PT. Jaya Utama Wisata untuk lebih terkenal dan dikenal oleh masyarakat di Kota Solok.

5. Melindungi PT. Jaya Utama Wisata dari itikad tidak baik.

6. Mendapatkan perlindungan hukum dari pemerintah agar merek tidak ditiru dan dicuri oleh pihak lain.

7. Memiliki hak pakai dan hak jual merek jasanya kepada pihak lain dengan cara lisensi.

8. Menarik minat pelaku usaha lain untuk melakukan lisensi dengan PT. Jaya Utama Wisata.

9. Terhindar dari kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.

10. Pendaftaran merek menjadi suatu strategi pemasaran yang dilakukan pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing dengan pelaku usaha lainnya.

C. Kendala Yang Dihadapi PT. Jaya Utama Wisata Pada Saat Mendaftarkan Merek Jasa Perusahaannya

1. Proses pendaftaran merek memakan waktu yang cukup panjang.

Pendaftaran merek memakan waktu lebih kurang 14 hingga 20 bulan, dimulai dari mengajukan permohonan hingga keluarnya

(8)

8 sertifikat merek. Sesuai dengan

ketentuan yang terdapat dalam Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek permohonan memakan waktu 30 hari, pemeriksaan substantif dilakukan paling lama 9 bulan, pengumuman permohonan pendaftaran selama 3 bulan, lalu merek didaftarkan dalam Daftar Umum Merek paling lama 30 hari, setelah itu sertifikat diserahkan pada pemilik hak merek.

2. Biaya Pendaftaran Merek yang mahal.

Pendaftaran merek memakan biaya yang tidak sedikit, dimulai dari biaya pendaftaran hingga biaya perpanjangan jangka waktu perlindungan merek yang terdaftar. Apalagi jika merek yang dimohonkan pendaftarannya sudah terdaftar sebelumnya, maka biaya yang telah dibayarkan tidak dapat dimintai pengembalian. Biaya yang

dikeluarkan untuk pendaftaran merek ini dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan HAM. 3. Merek yang didaftarkan tidak boleh

sama dengan merek yang telah terdaftar.

Apabila merek yang dimohonkan telah digunakan pihak yang telah terdaftar, maka permohonan pendaftaran akan ditolak. Pada saat mendaftarkan merek, merek yang didaftarkan tidak boleh sama dengan merek yang telah terdaftar baik itu secara keseluruhan atau pada pokoknya saja. Hal ini berarti jika merek yang didaftarkan telah terdaftar sebelumnya, maka merek itu akan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik merek mendapatkan perlindungan hukum

(9)

9 dari pemerintah dari kesamaan

merek usaha dengan merek usaha lain.

Kesimpulan

Berkaitan dengan permasalahan, hasil penelitian, dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan :

1. Pelaksanaan pendaftaran merek jasa PT. Jaya Utama Wisata melalui beberapa tahapan yaitu pemohon harus memenuhi syarat-syarat pendaftaran merek berupa surat pernyataan, salinan resmi akta pendirian PT, membayar biaya permohonan pendaftaran .Setelah memenuhi persyaratan, pemohon mengisi formulir, melampirkan 25 etiket, melampirkan syarat permohonan pendaftaran merek, kemudian melaksanakan pendaftaran.

2. Manfaat mendaftarkan merek jasa yang dirasakan oleh PT Jaya Utama

Wisata yaitu mendapatkan

perlindungan hukum atas hak mereknya dari pemerintah dalam

jangka waktu 10 tahun jangka waktunya ini dapat diperpanjang, memberikan ciri pembeda, menarik minat konsumen, melindungi dari perbuatan curang yang dilakukan oleh pelaku usaha yang beritikad tidak baik, memiliki hak pakai dan hak jual merek jasanya kepada pihak lain, dapat mengajukan gugatan jika terjadi sengketa merek

3. Kendala yang dihadapi PT. Jaya Utama Wisata pada saat mendaftarkan merek jasa perusahaannya adalah kendala yang disebabkan oleh proses pendaftaran. Waktu yang dibutuhkan untuk mendaftarkan merek yaitu 14 sampai 20 bulan. Merek yang didaftarkan tidak boleh sama dengan merek yang telah terdaftar baik itu secara keseluruhan atau pada pokoknya saja. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik merek mendapatkan perlindungan hukum dari pemerintah dari kesamaan merek usaha dengan merek usaha lain.

(10)

10 DAFTAR PUSTAKA

Achmad Zaen Umar Purba, 2005. Hak

Kekayaan Intelektual ,PT.

Alumni, Bandung.

Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, 2003. Seri Hukum Bisnis

Perseroan Terbatas, PT.

RajaGrafindo Persada, Jakarta. Bambang Sunggono, 2012. Metode

Penelitian Hukum, Rajawali Pers,

Jakarta.

Budi Agus Riswandi dan M.Syamsudin, 2005. Hak

Kekayaan Intelektual Dan Budaya Hukum, PT. Raja

Grafindo, Jakarta. Dwi rezki Sri Astarini,2009.

Penghapusan Merek Terdaftar,

PT.Alumni Bandung. Farida Hasyim, 2011. Hukum

Dagang, Sinar Grafik, Jakarta.

OK. Saidin, 2003. Aspek hukum Hak

Kekayaan Intelektual (intellectual Property Rights), PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta. Rachmadi Usman, 2003. Hukum Hak

Atas Kekayaan Intelektual: Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia, PT.

Alumni, Bandung. Tim Lindsey dkk, 2006. Hak

Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, PT. Alumni,

Bandung.

Zaeni Asyhadie, 2005. Hukum Bisnis

Prinsip Dan Pelaksanaannya di Indonesia, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata).

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tetang Merek. Undang-undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas (PT).

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.

http://www.dgip.go.id. Diakses pada tanggal 11 september 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Nama_do

main, Diakses pada tanggal 29 januari 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Proses afektif terjadi secara alami dalam diri individu dan berperan dalam menentukan intensitas pengalaman emosional. Afektif ditujukan dengan mengontrol kecemasan

Taraf perlakuan frekuensi dengan penurunan jumlah total bakteri terbanyak dan tidak memengaruhi kualitas fisik dan kimia susu kambing, terpilih untuk tahap perlakuan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Mediasi Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Pada Hubungan Antara

Persentase jumlah penggerek untuk Chilo sacchariphagus yang muncul paling banyak pada satu pias yaitu 26,33 % dengan tingkat persentase parasitasi 46,67% (Tabel

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

Mulai dari kurikulum sampai pada sistem penyelenggaraannya mengalami perubahan, misalnya dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kemudian menjadi Kurikulum

Berdasarkan data primer defisiensi pupuk secara visual pada Tabel 9 dan status unsur hara kebun SBHE berdasarkan lembaga Riset BGA yang tercantum pada Gambar

gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan