• Tidak ada hasil yang ditemukan

Avianto Gunarso. Dr. Prihantoro, SE., MM. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Avianto Gunarso. Dr. Prihantoro, SE., MM. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PERKREDITAN PADA PT. BTPN MUR (MITRA USAHA RAKYAT) TBK

CABANG PAMANUKAN TAHUN 2012 Avianto Gunarso

Dr. Prihantoro, SE., MM

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Email : avislayerz@yahoo.com

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal dapat menunjang dalam proses perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan. Tujuan penelitian ini adalah (a) mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal perkreditan, (b) menganalisis sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan.

Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis data dan membandingkan data yang ada dengan teori yang relevan sehingga akan memberikan hasil yang konkrit akan permasalahan, kemudian dilakukan analisis sehingga dapat ditarik kesimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan data sekunder.

Hasil analisis pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa prosedur pengajuan dan pemberian kredit sudah menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan teori yang relevan. Penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang diterapkan oleh PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan telah memadai sesuai dengan ketetapan yang diterapkan oleh BTPN di mana telah dicapai efisiensi dan efektivitas, serta sudah memenuhi karakteristik sistem informasi akuntansi dan adanya unsur-unsur sistem informasi akuntansi.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Perkreditan

PENDAHULUAN

Setelah terjadi krisis moneter pada tahun 1997, pada awal tahun 2001 Bank Indonesia melakukan penyehatan perbankan dilanjutkan dengan pengawasan dan pengaturan perbankan yang mengacu pada standar internasional. Bank Indonesia juga menyiapkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang menjamin stabilitas sistem keuangan dan terciptanya sistem perbankan yang mampu beradaptasi dengan perubahan global (Isnanda, 2008).

Menurut UU No.10 tahun 1998 mendefenisikan kredit sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

(2)

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap bankir dituntut untuk lebih peka terhadap perubahan lingkungan demi tercapainya peningkatan fungsi intermediasi bank sebagaimana yang dicanangkan oleh Bank Indonesia. Setiap bank penting untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat berupa pemberian kredit (Isnanda, 2008). Dalam pemberian kredit bank harus mematuhi aturan–aturan yang semakin ketat, seperti penerapan analisis 5C (character, capacity, capital, collateral and condition of economy), dan 7P (personality, party, purpose, prospect, payment, profitability, and protection), serta 3R (returns, repayment, risk bearing ability) (Febryanty, 2009).

Bank juga memerlukan adanya suatu pengendalian guna mencapai tujuan secara menyeluruh. Pengendalian ini bersifat preventif dan represif. Menurut Ferdiansyah (2010) yang dimaksud dengan pengendalian preventif yaitu pencegahan terjadinya kemacetan kredit, sedangkan yang dimaksud dengan pengendalian represif yaitu langkah untuk menyelesaikan kredit-kredit yang mengalami ketidaklancaran ataupun kemacetan. Untuk itu bank perlu memiliki sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang handal dan reliable (Isnanda, 2008).

Karakteristik sistem informasi akuntansi yang baik adalah dengan dipenuhinya Usefullness, Economy, Reliability, Customer Service, Capacity, Simplicity, dan Flexibility (Febryanty 2009).

Berdasarkan motivasi penelitian dan riset terdahulu dalam bidang sistem informasi akuntansi perkreditan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah analisis sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal perkreditan pada PT. BTPN MUR (Mitra Usaha Rakyat) Tbk cabang Pamanukan tahun 2012.

Berdasarkan perumusan masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis sistem informasi akuntansi perkreditan.

2. Analisis sistem pengendalian internal perkreditan.

3. Perusahaan PT. BTPN MUR (Mitra Usaha Rakyat) Tbk cabang Pamanukan tahun 2012. 4. Faktor yang diteliti adalah penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian

internal perkreditan.

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi perkreditan pada PT. BTPN MUR (Mitra Usaha Rakyat) Tbk cabang Pamanukan tahun 2012.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis sistem pengendalian internal pada PT. BTPN MUR (Mitra Usaha Rakyat) Tbk cabang Pamanukan tahun 2012.

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : bagi perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengelola perusahaan khususnya manajer keuangan perusahaan dan investor mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi perkreditan. Bagi akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan bacaan bagi pihak yang membutuhkan dan diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan. Bagi masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bahan pembanding bagi peneliti lain yang berkaitan dengan masalah ini.

TELAAH PUSTAKA

(3)

Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini dengan secara manual ataupun terkomputerisasi (Bodnar dan Hoopwood , 2004).

Pengertian Kredit

Menurut pengertian nasional UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Kredit adalah Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangkanwaktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Pengertian Bank Secara Umum

Pengertian bank menurut Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menhimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan suatu bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Pengertian pengendalian internal yang ditetapkan Comitte of Sponsoring Organization (COSO) yang dikutip dari Ratliff dkk (1996) adalah sebagai berikut :

“ Internal control is a process, affected by an entity’s board of directors, management an other personal, designed of provide reasonable assurance regarding to the achievement of objectives in the following categories :

1. Effectiviness and efficiency operation 2. Reliability of financial reporting

3. Compliance with applicable law and regulations “

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada PT. BTPN Tbk cabang Pamanukan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perbankan yang berdomisili di Jl. Ion Martasasmita No. 24 Pamanukan, Subang 41254 fax 0260-554211.

Jenis data yang dipergunakan oleh penulis adalah data primer dan data sekunder. Data primer di dapat dengan meninjau langsung ke objek penelitian yaitu PT. BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan khususnya pegawai bagian perkreditan dan Jawaban para pegawai bagian perkreditan PT. BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan terhadap serangkaian pertanyaan kuesioner yang diajukan. Untuk data sekunder mendapatkan dari situs PT. BTPN berupa gambaran umum perusahaan, struktur organisasi pada PT. BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan data dan fakta yang diperoleh untuk membuat kesimpulan dan rekomendasi dengan membandingkan data yang ada dengan teori yang relevan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan dua alat analisis yaitu flowchart dan Close Question Questioner.

(4)

HASIL PENELITIAN

Sistem Informasi Akuntansi pada ProsedurPerkreditan PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan

PT. BTPN MUR berpandangan bahwa Sistem Informasi Akuntansi yang diberlakukan di perusahaan merupakan alat yang dapat mempermudah manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya terutama dalam hal pemberian kredit pada calon debitur atau nasabah.

Oleh karena itu untuk mendukung keandalan Sistem Informasi Akuntansi nya, PT. BTPN MUR cabang Pamanukan mempunyai beberapa komponen yang terdapat pada struktur pemberian kredit hal ini terlihat dari:

1. Bagian yang terkait dalam proses pemberian kredit. 2. Dokumen yang Digunakan.

3. Komputer dan Teknologi Informasi. 4. Proses pemberian kredit

5. Prosedur pemberian kredit.

6. Teknik dokumentasi sistem informasi akuntansi dalamProsedur Pemberian Kredit. Teknik dokumentasi sistem informasi akuntansi dalamProsedur Pemberian Kredit

Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi serta memahami kaitan antar-subsitem. Teknik sistem ini biasanya berupa diagaram. Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan., yang merupakan diagram simbol guna menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.

Dalam sistem teknik dan dokumentasi pemberian kredit terdapat 6 prosedur yaitu: 1. Prosedur pengajuan permohonan kredit

2. Prosedur pengecekan permohonan kredit 3. Prosedur persetujuan pemberian kredit 4. Prosedur pencairan dana kredit

5. Prosedur pembayaran angsuran

(5)

1. Prosedur Pengajuan Permohonan Kredit START Mencari nasabah yang memerlukan dana kredit Melakukan survey internal kepada nasabah Membuat APPR Diinput kesistem APPR 1 2 APPR APPR Melengkapi APPR yang belum lengkap Oleh Nasabah 4

2. Prosedur Pengecekan Permohonan Kredit

1 4 APPR Cek kembali kelengkapan APPR 5 6 MKK Dilakukan penginputan selanjutnya MKK 7 APPR

Memeriksa ulang APPR, melakukan penginputan, BI checking, UMK checking dan

analisa 5C Memeriksa kekurangan APPR Decision APPR APPR 2 3 Lengkap Tidak Lengkap

(6)

3. Prosedur Persetujuan Pemberian kredit

3 5

APPR

Melakukan survey ulang secara external dengan cara melakukan cek lingkungan, cek pinjaman yang sedang berjalan, omset penjualan,

dan cek jaminan Melakukan perhitungan kelayakan pemberian kredit Pembuatan MKK yang ditandatangani

dan disetujui oleh

Branch manager

MKK APPR

6 N

(7)

4. Prosedur Pencairan Dana Kredit

7

MKK

Melaporkan MKK beserta pengiriman data-data debitur yang telah disetujui pengajuan

kreditnya ke kantor pusat Menawarkan jumlah pinjaman yang disetujui oleh

pihak BTPN Decision Diterima Ditolak Membuat RT untuk pencairan dana Nasabah dipanggil kekantor untuk melakukan PK PK dikirimkan beserta persyaratan ke kantor pusat untuk

pencairan dana RT PK MKK N END Dibatalkan Kantor Pusat Nasabah

(8)

5. Prosedur Pembayaran Angsuran START Nasabah atau petugas bank mengisi slip setoran Slip setoran dan uang diberikan ke teller

Slip copyan diberikan kepada nasabah dan slip asli beserta uang dimasukkan kesistem Slip Setoran Copyan Slip Setoran Asli Slip Dimasukkan ke sistem untuk validitas dan Meng-Auto Debet uang Nasabah Bersama Uang END

6. Prosedur Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo

START Nasabah memasukkan uang kerekening nasabah yang bersangkutan bank melaporkan ke kantor pusat bahwa

nasabah yang bersangkutan akan melakukan pelunasan pinjaman kantor pusat melakukan pendebetan melalui sistem dan rekening

nasabah Mengeluarkan Surat Keterangan Lunas SKL END Nasabah

(9)

Sistem pengendalian Internal Perkreditan PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan

Ada dua elemen utama pelaksanan pengawasan internal pada PT BTPN Tbk yaitu Dewan Pengawas Perbankan dan Internal Auditor dari aspek kondisi keuangan, kepatuhan, ketentuan perbankan secara umum dan prinsip kehati-hatian bank, dan pengawasan dari aspek pemenuhan prinsip mikro dalam kegiatan operasional bank.

Sistem pengendalian internal dalam mekanisme pengendalian internal yang terjadi pada PT BTPN adalah :

1. Perbankan mikro dilandasi oleh kesadaran bahwa pertanggungjawaban seluruh aktivitas perbankan tidak hanya pada pegawai langsung yang melayani nasabah, melainkan kepada seluruh dewan komisaris dan direksi. Dengan adanya pemahaman ini, maka mekanisme pengendalian internal pada PT BTPN harus tetap berjalan, baik kepatuhan terhadap kebijakan manajemen maupun terhadap aturan-aturan perbankan. Terlihat dari Panduan Prilaku Nilai- nilai Budaya kerja PT BTPN yang harus diterapkan oleh pegawainya.

2. PT BTPN merupakan unit bisnis yang merupakan salah satu bank swasta yang pelaksanaaan operasional perbankannya menganut sistem bank mikro, baik dalam standar audit maupun standar otorisasi maupun validasi.

3. Pengendalian Internal pada PT BTPN dilakukan secara berjenjang. Dan pemeriksaan kepatuhan dilakukan oleh Group Intern Audit yg terdiri dari control intern cabang dan staff control intern cabang yang bertindak sebagai auditor internal, dan mempunyai program kerja pemeriksaan kepatuhan baik secara berkala maupun secara insidentil. Pertanggungjawabannya tidak pada pimpinan cabang, namun pada divisi kepatuhan, yang bertanggungjawab pada direksi dan dewan komisaris, seperti terlihat dalam struktur organisasinya.

Hasil Evaluasi Sistem

Pada pemberian kredit PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan telah tercapainya efektivitas, hal ini dapat dilihat dari Faktor-Faktor yang mendukung hasil analisis tersebut yaitu menganalisis dengan menggunakan metode COSO ( Committee of Sponsoring Organizations of Tradeway ):

1. Lingkungan Pengendalian

Pada prosedur pemberian kredit faktor-faktor pengendalian lingkungan terlihat pada : 1. Struktur Organisasi yang sudah ada,

2. Pembagian Otoritas sudah sesuai dengan bidangnya, 3. Kebijakan sumber daya manusia,

4. Etika dan budaya PT BTPN Tbk. 2. Penaksiran Resiko

Pelaksanaan analisis pemberian kredit pada PT BTPN telah dilakukan dengan baik, sehingga analisis tersebut dapat membantu dalam menghasilkan keputusan mengenai layak tidaknya seorang debitur dalam memperoleh kredit. Analisis kredit yang dilakukan oleh bagian analisa kredit dimana analisis pemberian kredit pada PT BTPN dilakukan berdasarkan penghasilan dan agunan dengan menggunakan prinsip 5C (character, capacity, capital, collateral dan condition) dan 7P (personality, party, purpose, prospect, payment, profitability, and protection), serta 3R (returns, repayment, risk bearing ability). Pelaksanaan analisis 5C, 7P

(10)

dan 3R tersebut dilakukan dengan melihat dari dokumen-dokumen yang diajukan oleh debitur, wawancara, peninjauan ke lokasi, dan bank melakukan BI checking.

3. Aktivitas Pengendalian

Pada aktifitas pengendalian pemberian kredit pada PT BTPN hal ini terlihat dari unsur – unsur Sistem Informasi Akuntansi, yaitu :

1. Pembinaan SDM untuk mencapai hasil yang diharapkan.

2. Pemisahaan tugas dan tanggung jawab, yaitu sumber daya yang terlibat dalam aktivitas pemberian kredit pada PT BTPN sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing dan dibagi kedalam beberapa bagian untuk memudahkan dalam mendukung proses pemberian kredit. Hal ini dapat terlihat dalam Praktek SIA PT BTPN yang sudah dipaparkan sebelumnya mengenai bagian-bagian yang terkait dalam dalam prosedur pemberian kredit.

3. Alat, Dokumen dan Catatan yang memadai untuk membantu memastikan pencatatan atas kejadian dan transaski pada pemberian kredit seperti :

 Catatan berupa jurnal-jurnal pemberian kredit, buku besar kredit beserta buku besar pembantunya, serta memo pencairan dan memo pendebitan

 Formulir yang terdiri dari Formulir Aplikasi Pengajuan dan Pembukaan Rekening (APPR) dan Formulir pembukaan rekening (TASETO)

 Laporan yang dibuat secara berkala, baik bulanan, triwulan, dan tahunan yang diperuntukkan bagi pihak intern maupun ekstern bank

 Komputer yang digunakan untuk menjalankan sistem dan menyimpan data-data yang digunakan, untuk mempercepat pengolahan data serta menjamin ketelitian sehingga prosedur berjalan dengan cepat dan tepat waktu.

4. Informasi dan Komunikasi

Pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan dalam mengatur perlakuan akuntansi kredit pemilikan rumahnya dalam hal ini pengakuan, pengukuran, dan penyajian berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 tentang akuntansi perbankan yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Bersama Bank Indonesia (BI). Sistem akuntansi yang dipakai bank adalah sistem sigma di mana secara prinsip dapat dikatakan tidak bermasalah mengingat sistem hanya sebagai alat untuk mempermudah dalam memberikan output laporan secara efisien. Sistem pencatatannya menggunakan accrual basic.

Komunikasi yang dimaksud pada pemberian kredit, yaitu dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai prosedur pemberian kreditnya, salah satunya adalah dengan teknik dokumentasi yang mengambarkan prosedur dan alur dokumen untuk memudahkan pengerjaan bagi tiap bagian yang terkait.

5. Monitoring atau Pengawasan

Untuk memastikan bahwa operasional pemberian kredit pada PT BTPN telah memenuhi prinsip-prinsip perbankan dari mulai prosedur pemberian kredit hingga tahap pelunasan, maka PT BTPN telah memiliki institusi internal independen yang khusus dalam pengawasan kepatuhan perbankan, yaitu pemeriksaan kepatuhan dilakukan oleh Group Intern Audit yg terdiri dari control intern cabang dan staff control intern cabang yang bertindak sebagai auditor internal, dan mempunyai program kerja pemeriksaan kepatuhan baik secara berkala maupun secara insidentil. Pertanggungjawabannya tidak pada pimpinan cabang, namun pada divisi kepatuhan,

(11)

yang bertanggungjawab pada direksi dan dewan komisaris, seperti terlihat dalam struktur organisasinya.

Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal

Untuk menguji analisis sistem pengendalian internal perkreditan, penelitian ini ingin menyampaikan hasil jawaban kuesioner yang diterima dari 16 responden pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan.

Hasil Jawaban Questioner Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Perkreditan yang Memadai

Kriteria Jawaban Responden Jumlah

Ya 16 330

Tidak 16 22

Jumlah 352

Perhitungannya sebagai berikut : = 330 x 100% = 93,7%

352

Hasil Jawaban Questioner Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Kriteria Jawaban Responden Jumlah

Ya 16 471

Tidak 16 41

Jumlah 512

Perhitungannya sebagai berikut : = 471 x 100% = 91,9%

512

Dengan demikian, dari hasil penelitian perhitungan kuesioner tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan dan pelaksanaan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan telah memenuhi kaidah akuntansi dan aturan – aturan teori yang relevan.

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis mengenai penerapan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang diterapkan oleh PT BTPN MUR cabang Pamanukan telah memadai sesuai dengan ketetapan yang diterapkan oleh bank di mana telah dicapai efisiensi dan efektivitas. Penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit ini sudah sesuai dengan teori-teori yang relevan dengan masalah yang dianalisis, di mana sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada BTPN sudah memenuhi karakteristik sistem informasi akuntansi yaitu: usefulness, economy, reliability, customer service, capacity, simplicity, flexibility, 5C, 7P, dan 3R, serta unsur-unsur sistem informasi akuntansi yaitu:

(12)

sumber daya manusia, prosedur pemberian kredit dan alat-alat yang digunakan seperti formulir, catatan, laporan dan komputer.

2. Sistem Pengendalian Internal perkreditan pada PT BTPN MUR cabang Pamanukan memiliki institusi internal independen yang khusus dalam pengawasan kepatuhan perbankan, yaitu pemeriksaan kepatuhan dilakukan oleh Group Intern Audit yg terdiri dari control intern cabang dan staff control intern cabang yang bertindak sebagai auditor internal, dan mempunyai program kerja pemeriksaan kepatuhan baik secara berkala maupun secara insidentil.

Setelah melakukan analisis mengenai penerapan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan maka dapat diambil saran yaitu, secara berkesinambungan mengontrol sistem informasi akuntansi yang dijalankan selama ini. Diperlukan juga pengembangan sistem informasi akuntansi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berkembang, serta segera melakukan perbaikan apabila ditemukan kesalahan kerja pada sistem yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, Yogyakara; Penerbit BFEE UGM.

Bodnar, George H. dan William S. Hopwood. 2004. Accounting Information Systems, Edisi Kesembilan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Bodnar, George H., dan Hopwood, William S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. edisi 9, ANDI, Yogyakarta.

Chusing, Barry E. (Ruchyat Kosasih, Penerjemah). 1995. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Cushing, Barry E. 2002. Diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dwi, Priyatno, 2008. Mandiri Belajar SPSS, Mediakom, Yogyakarta.

Febryanty. 2009. Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Sistem Pengajuan dan Persetujuan Kredit pada PT. BPR. Jurnal Akuntansi. Universitas Gunadarma Jakarta.

Ferdiansyah. 2006. Studi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Kantor Cabang Pembantu Kopo Bandung). Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas Wdiyatama, Bandung.

(13)

Hall, James A. 2007. Accounting Information Systems, Buku Satu, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Hartadi, Bambang, 2003, Sistem Pengendalian Internal, Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Hastoni dan Suhendra. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Pembayaran Piutang Sebagai Alat Keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT.JSK). Jurnal Akuntansi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.

Kasmir. 2004. Pemasaran Bank : Edisi Pertama. PT. Fajar Interpratama Offset. Jakarta. Malayu , Hasibuan. 2001. Dasar-dasar perbankan. PT. Bumi Aksara, jakarata

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi. 2004. Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. ...Lembaga Perkembangan Perbankan Indonesia-LPPI.

...Pasal 2, 3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 sebagimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan.

...Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4472).

...Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.30/267/KEP/DIR tentang Kolektibilitas Kredit.

...Undang- Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan. ...Undang- Undang No.10 Tahun 1998 tentang Kredit.

...Undang- Undang N0.14 Tahun 1967 tentang Pokok Perbankan Pasal 24 (1).

Rahardjo, Mudjia. 2011. Metode Pengumpulan Data Kualitatif, Materi Kuliah Metodologi Penelitian PPs. UIN Maliki, Malang

Rahman, Hasanuddin. 1995. Aspek-Aspek Umum Pemberian Kredit di Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta. PT. Citra Aditya Bakti.

Rimbawa, Dikdik. 2007. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam menunjang efektifitas pengendalian internal pemberian kredit ( Studi kasus pada Bank Jabar Cabang Suci Bandung ). Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas Widyatama Bandung.

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2006. Accounting Information System (Sistem Informasi Akuntansi). Buku Satu, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.

(14)

Risnandar, Hera Herisna. 2010. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi. Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas Gunadarma Jakarta.

Sa’diyah, Rika. 2009. Pengembangan Instrumen Penelitian, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah, Jakarta.

Subiyanto, Ibnu. 1993. Metodologi Penelitian, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sugiyanto, Catur. 2001. Ekonomi Uang dan Bank, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.

Suyono, Karina. Waty. 2011. Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengendalian Internal Pada Penyaluran Dana Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ) Pada PT. Bank Centrak Asia, TBK. Kantor Cabang Utama Wisma Asia. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma.

Tjoekam, moh. 1999. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial : Konsep, Teknik dan Kasus. Edisi Pertama. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Usman, Rachmadi. 2003. Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Willkinson, 2003. Accounting Information System and Computer. Buku Satu, Edisi Kedua, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa hasil uji koefisien korelasi (r) adalah r xy= 0,288 dapat diartikan adanya hubungan korelasi yang rendah antara

In the other part of concrete spalling, some of photogrammetry techniques are used to calculate the spatial information such as the length, width, area and volume..

(Let us recall that the quasi-regular representation of SO 0 (1 , 4) on the Hilbert space L 2 ( H + 4 ) decomposes into a direct integral of irreducible unitary representations of

tickets,Event Tickets, Sports Tickets, Concert Tickets, Broadway Tickets, Theater Tickets, Theatre Tickets,hannah montana tickets, hannah montana concert tickets, celine dion

Untuk itu, keluarnya Permendikbud No.23 tahun 2015 terasa seperti oase yang hadir memberi kesegaran bagi peserta didik untuk mulai melakukan pembiasaan yang akan berdampak luar

Kondisi Kualitas Perairan dan Substrat Dasar sebagai Faktor Pendukung Aktivitas Pertumbuhan Mangrove di Pantai Pesisir Desa Basan I, Kabupaten Minahasa Tenggara.. and

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat suku Tobati dan masyarakat suku Enggros menentukan pilihan dalam hal penggunaan bahasa, apakah mereka