• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingkah Penididikan Seni Bagi anak-anak Sekolah Dasar?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pentingkah Penididikan Seni Bagi anak-anak Sekolah Dasar?"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pentingkah Penididikan Seni Bagi anak-anak Sekolah Dasar ?

Karya Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Ujian Mata Kuliah E-Comerse

Semester Genap Tahun Akademik 2011/2012 STMIK “AMIKOM” Yogyakarta

Agung Prakosa BayuAdi

NIM:10.12.4781

Program Studi: Sistem Informasi

PROGRAM SISTEM INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

(2)

A. ABSTRAK

Pada saat ini pendidikan yang ada hanya mengacu pada kerangka berpikir cognitive wholistic menyebabkan proses dan pelaksanaan pendidikan lebih mengutamakan perkembangan intelektual dan pemikiran rasional. Dimana sistem pendidikan hanya bertujuan untuk memacu pada perkembangan teknologi semata tanpa memahami makna pendidikan seutuhnya. Sehingga akibatnya, hampir semua upaya dan model pendidikan dikembangkan untuk tujuan pengembangan kecerdasan intelektual saja tanpa berpikir akibat yang ditimbulkan. Memang secara keseluruhan hal tersebut dimaksudkan untuk membentuk masyarakat Indonesia yang handal dan mampu bersaing di era globalisasi. Namun kenyataan yang berkembang pada pendidikan kita menunjukkan kesenjangan yang tajam antara perkembang kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional.

Banyak muncul akibat dari kurangnya pengembangan kecerdasan emosional yang tidak diperhatikan, semakin meningkatnya berbagai perilaku negatif pada siswa antara lain, makin meningkatnya perilaku agresi, prilaku yang menyimpang kekerasan, perilaku yang melanggar aturan, serta berbagai bentuk kenakalan yang lain, sebagai implementasi dari kurangnya pengendalian diri yang dimiliki oleh anak. Untuk itu diperlukan pemahaman para pendidik terhadap konsep kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional serta bagaimana upaya untuk pengembangannya.

Memang di era globalisasi ini banyak didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat pesat, sehingga membutuhkan individu-individu yang kreatif dan produktif.

Tapi apakah akan mengorbankan hal yang lain ? Yang justru ini sangat penting dan lebih mendasar, walaupun pendidikan budi pekerti telah kita berikan tetapi penggalian terhadap kecerdasan emosional anak tidak kita kembangkan. Apakah ingin menciptakan manusia-manusia robot yang memiliki kecerdasan tetapi tidak memiliki perasaan layaknya prilaku manusia ? Yang saling mencintai, menyayangi dan menghormati sebagaimana budaya sopan santun yang telah kita ajarkan sejak dulu.

(3)

Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak dan melatih kecerdasan emosional anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Pendidikan seni bukan bertujuan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreativ, memiliki perasaan, memiliki kelembutan, dan peka terhadap lingkungannya, karena seni hakikatnya berhubungan dengan perasaan seseorang. Dimana dalam melakukan atau proses berkesenian senantiasa melibatkan emosional individu secara langsung, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan kreatifitas dan pendidikan budipekerti. Melalui pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya. Ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, kemandirian, daya produksi, kesadaran berkelompok, serta memiliki daya cipta. Untuk itu kreativitas perlu ditumbuhkembangkan sejak dini, khususnya pada usia prasekolah dan sekolah dasar, dimana pada usia-usia tersebut ada suatu proses “periode kritis” dalam perkembangan kreativitas.

Pengembangan kreativitas anak sejak dini sangat diperlukan dan peran pendidik sangatlah penting. Berbagai upaya untuk meningkatkan kreativitas dapat dilakukan oleh pendidik. Berbagai upaya tersebut mengacu pada hakekat kreativitas, peranan pendidik dalam pengembangan kreativitas, dan upaya-upaya peningkatan kreativitas anak.

Pendidikan seni bagi anak-anak dapat membentuk ranah motorik, afektif, dan psikomotorik melalui bimbingan pendidik. Pendidikan seni bagi anak adalah kegiatan yang serius tetapi menyenangkan. Melalui pendidikan seni aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan, secara bebas anak dapat berekpresi dan berekplorasi untuk memperkuat hal-hal yang sudah diketahui dan menemukan hal-hal baru, anak-anak juga dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik, emosional dan spritual. Oleh karena itu, pendidikan seni bagi anak merupakan jembatan perkembangan semua aspek.

(4)

Pendidikan Seni di SD diharapkan dalam implementasinya di masing-masing sekolah dapat dilakukan pengembangan bahan pembelajaran secara efektif, aktif dan kreatif sesuai tujuan yang diharapkan. Pengembangan bahan pembelajaran tentunya dengan mempertimbangkan aspek edukatif, psikologis, tingkat kesukaran bahan pembelajaran yang dikembangkan dan sumber belajar yang digunakan.

Tujuan utama dalam pendidikan seni adalah sebagai upaya untuk meningkatkan serta melatih kecerdasan emosional dan kreativitas anak-anak agar tersalurkan, sehingga dengan tersalurnya daya kreativitas dan kecerdasan emosional dapat membentuk manusia yang memiliki budipekerti serta beprilaku baik. (2008)

KIAT MELATIH KECERDASAN EMUSIONAL

ANAK USIA DINI MELALUI

THE POWER OF COLOR*

Kata Kunci : Semua manusia memiliki perasaan

B. Pendahuluan

Kita tahu bahwa peranan warna dalam kehidupan ini tanpa kita rasakan sangatlah dominan. Saat kita masih kecil hingga dewasa warna selalu kita pakai dan pergunakan. Warna membuat kehidupan kita menjadi lebih baik. Banyak setiap aktifitas serta kehidupan sehari-hari di warnai dengan warna, baik kebutuhan akan papan, sandang serta pangan semua menggunakan warna. Jadi warna dikehidupan kita berperan sangat penting.

Bagaimana dengan di dunia pendidikan Sekolah Dasar khususnya pada mata pelajaran Seni Budaya bidang Seni Rupa dan Keterampilan ? Disini akan kita bahas bersama-sama mengenai bagaimana cara atau strategi mendidik siswa kita agar lebih mudah memahami, mengerti dan menyukai kegiatan Seni Rupa dan Keterampilan (untuk mewarnai kelas 1 dan 2, serta menggambar untuk kelas 3 sampai kelas 6).

(5)

C. ARTIKEL

- Peranan Guru

Peranan guru yang mengerti serta memahami akan metode, langkah-langkah serta strategi mewarnai dan menggambar sangat diperlukan. Bagaimana seorang guru dapat melatih dan mendidik siswa-siswanya agar dapat menghasilkan siswa yang mempunyai kepekaan terhadap seni dan memiliki karya seni yang indah ? Seorang guru dituntut untuk mengerti dan memahami beberapa hal yang ada dibawah ini :

1. Macam-macam Warna

2. Warna-warna Panas dan Dingin 3. Media pewarna

4. Komposisi warna 5. Teknik mewarnai 6. Teknik penyelesaian

Macam-macam Warna

Sebelum kita melangkah lebih jauh, maka sebagai seorang guru yang profesional harus mengerti serta memahami macam-macam warna. Warna dapat kita bagi / kategorikan menjadi tiga, yaitu :

1. Warna Primer

Yaitu warna-warna pokok / asli (warna yang belum dicampur dengan warna-warna yang lain)

merah Biru Kuning 2. Warna Skunder

(6)

Merah + Biru = Ungu Merah + Kuning = Orange Biru + Kuning = Hijau 3. Warna Tersier

Yaitu warna-warna campuran dari warna-warna primer dan skunder Jingga, Hijau muda, Biru muda, Ungu terong dan lain-lain

Warna-warna Panas dan Dingin

1. Warna Panas

Yaitu warna-warna yang kalau kita amati dengan mata akan menimbulkan / memberi kesan panas dimata.

Merah, Orange, Pink, Ungu muda, Kuning 2. Warna Dingin

Yaitu warna-warna yang kalau kita amati dengan mata akan menimbulkan / memberi kesan dingin/sejuk dimata.

Biru, Hijau, Ungu tua

Sedangkan warna Hitam dan Putih adalah warna-warna netral dimana warna-warna ini dapat dipadukan dengan berbagai warna yang lain tanpa harus berpikir tentang keharmonisan /utility.

Media Pewarna

Media pewarna adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk mewarnai/memberi pewarna pada hasil sket atau gambar awal sebelum diberi warna. Ada beberapa media pewarna yang

(7)

dapat dipergunakan : cat air, cat minyak, pensil warna, serta crayon. Tetapi pewarna yang sering kita jumpai dan dipergunakan untuk pembelajaran Seni Budaya terutama seni rupa pada tingkat Sekolah Dasar adalah crayon. Crayon merupakan pewarna yang bahannya menggunakan campuran lilin. Dipasaran jenis dan merknya sangatlah bermacam-macam, ada yang memiliki kualitas rendah, sedang dan baik. Pada kesempatan ini media pewarna yang akan kita pergunakan adalah crayon. Crayon memiliki ciri-ciri yang berbeda antar merk yang satu dengan yang lainnya, teknik pencampuran berbeda-beda, maka kita harus mengetahui karateristik crayon yang akan kita pergunakan.

Komposisi Warna

Komposisi warna adalah teknik mengolah/memadukan warna agar terlihat indah dengan menggunakan prinsip-prinsip seni rupa Yaitu :

1. Kesatuan (Utility)

Unsur-unsur yang terdapat dalam seni rupa merupakan kesatuan yang saling menyatu / berkaitan, sehingga tidak ada bagian yang berdiri sendiri.

2. Keseimbangan (Balance)

Kesamaan bobot dari unsur-unsur yang ada secara wujud dan jumlahnya mungkin tidak sama tetapi nilainya dapat seimbang.

Ada 4 jenis keseimbangan dalam seni rupa antara lain : a. Keseimbangan terpusat/sentral c. Keseimbangan simetris b. Keseimbangan diagonal d. Keseimbangan asimetris 3. Irama (Rhythm)

Irama pada seni rupa adalah cara menyusun unsur-unsur seni rupa yang ada disekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian dengan cara menempatka unsur yang paling dominan

(8)

4. Pusat Perhatian (Center of Interest)

Unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada disekitarnya dengan cara menempatkan unsur yang paling dominan.

5. Keselarasan (Harmony)

Untuk menyatukan unsur-unsur yang terdapat dalam seni rupa dari berbagai bentuk. Tujuannya untuk mmenciptakan keharmonisan dari unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna. Warna dapat diperoleh dengan memadukan warna.

- Monokromatis (satu warna dengan teknik gradasi)

- Analogis (berdekatan dengan warna)

- Komplementer (berlawanan dengan lingkaran warna, dari turunan warna primer yang berbeda)

Komposisi warna sangat penting dan dominan, bagaimana bentuk sket yang digambar atau dihasilkan oleh siswa jangan pernah mengatakan mengatakan jelek (walaupun menurut pandangan Bapak/Ibu jelek). Apapun sket yang dihasilkan oleh siswa harus selalu kita hargai. Disinilah peranan seorang guru sangat diperlukan untuk membantu dan membimbing siswa-siswanya agar lebih mengerti tentang komposisi warna. Karena komposisi warna sangat menentukan sket gambar yang dihasilkan akan menjadi baik bila seorang guru sudah mengerti dan memahami tentang komposisi warna.

Disamping memahami dan mengerti tentang komposisi warna guru hendaknya senantiasa harus selalu memberikan motivasi kepada siswa-siswanya bahwa semua anak diberikan oleh Tuhan berkemampuan yang sama, tinggal bagaimana cara kita dapat menemukan cara dan strateginya.

Teknik mewarnai

(9)

1. Teknik gradasi

Teknik ini mudah dilakukan dan sangat cocok diterapkan bagi yang belum mengerti tentang komposisi warna (biasanya untuk siswa TK sampai dengan kelas 1 SD). Dibawah ini ada beberapa contoh teknik gradasi

2. Teknik Campuran

Teknik ini digunakan untuk siswa yang telah memahami dan mengerti tentang komposisi warna, karena teknik ini agak sulit dan membutuhkan suatu perasan yang peka terhadap pengolahan warna (biasanya untuk siswa kelas 5 dan 6) secara mental dan naluri seninya sudah memahami. Pada teknik campuran sudah mengarah pada seni lukis murni. Sehingga memang anak yang memiliki bakat seni yang dengan cepat memahaminya.

Teknik penyelesaian

Ada beberapa teknik dalam penyelesaian atau finishing suatu gambar yaitu : 1. Teknik Line (garis)

Teknik Line adalah teknik finishing/penyelesaian gambar yang telah selesai diwarnai agar tampak lebih bagus. Dengan memberi garis ulang pada gambar yang telah diwarnai dengan menggunakan pensil EE, pensil Dematograf, atau Crayon hitam (bagi yang sudah mahir menggunakan crayon warna hitam).

2. Teknik Batik

Teknik ini ada dua macam, yaitu :

Teknik Batik Ukir adalah teknik finishing/penyelesaian gambar yang telah selesai diwarnai diberi sentuhan goresan dengan menggunakan obeng, paku, bolpoint yang sudah kosong, atau alat keras yang agak tumpul. Teknik ini sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh anak-anak, tetapi harus mengerti dan paham tentang komposisi warna dahulu. Kalau ingin menggunakan teknik ini, pertama-tama harus mengetahui

(10)

bagian gambar mana yang akan nantinya akan digores. Juga harus mengerti teknik warna untuk goresan pertama.

Teknik Batik Tuang adalah teknik finishing/penyelesaian gambar yang telah selesai diwarnai dengan memberi sentuhan tinta bak warna hitam (teknik ini boleh dilakukan untuk anak yang telah mahir dan mengerti tentang komposisi warna. Karena teknik ini dari awal harus bisa menentukan ruang mana pada sat akhir gambar akan diberi sentuhan tinta.

3. Teknik Campuran

Teknik Campuran adalah teknik finishing/penyelesaian gambar yang telah selesai diwarnai dengan menggunakan kedua teknik batik. Teknik ini sangat sulit dilakukan bagi siswa-siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar, karena disamping harus paham betul tentang kedua teknik batik tersebut, juga harus mengerti secara benar apa itu komposisi warna. Dengan memahami dan menguasai apa yang telah saya paparkan diatas, maka saya mempunyai satu keinginan/cita-cita bahwa nantinya pembelajaran tentang Seni Budaya di Sekolah Dasar khususnya pada bidang Seni Lukis dan Keterampilan akan memberikan nuansa tersendiri bagi kemajuan siswa-siswa kita semua. Kritik dan saran tentu saja saya inginkan demi kemajuan dan kesempurnaan makalah ini, serta demi siswa-siswa sekolah dasar khusunya dan dunia pendidikan pada umumnya. Sekian dan terima kasih.

(11)

D. DAFTAR PUSTAKA

1. Ave, loop. Seni Kriya : The Crafts of Indonesia, Singapore: Times Edition, 1998

2. Karyono, Sri. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: PPPG Kesenian 2004

3. Depdikbud Kurikulum 2004 : Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta.

4. M. Nurdin. 1985. Kerajinan dan Teknik. Jakarta. Waca Utama Pramesti Bahan p

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tersebut memberikan gambaran perlu dilakukannya studi yang berhubungan dengan penggunaan seragam klinik di rumah sakit (terutama dikarenakan fenomena tersebut

Dilakukan  pengangkatan  atau  pengeboran  dinding  liang  telinga   hingga  setinggi   facial  ridge...  Penerbit  FKUI

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubemur dan Wakil Gubemur, Bupati dan waktl Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

Glueck dan Lawrence (1999:162) menerangkan bahwa lingkungan internal adalah proses dimana perencana strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana

Penelitian yang telah dilakukan oleh Pitriyana (2017) menyebutkan bahwa, pada fraksi etil asetat terkandung senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan sitotoksik

Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebijakan Publik sebagai Pemoderating Hubungan Pengetahuan Dewan tentang Anggaran dan Pengawas Keuangan Daerah

Aplikasi Multimedia Pembelajaran Tata Surya Untuk Siswa Kelas VIII Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Cilegon ini dapat menjadi sebuah jawaban dalam membantu

Berdasarkan uraian di atas mengandung arti bahwa pentingnya penanggulangan yang dilakukan oleh Polri dengan pertimbangan didasarkan pada lingkungan strategis