• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengapa Kita Percaya Alkitab?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengapa Kita Percaya Alkitab?"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Mengapa Kita

Percaya Alkitab?

▸ Baca selengkapnya: mengapa kita harus melayani keluarga

(2)

2

Mengapa Kita

Percaya Alkitab?

(3)

3

Pendahuluan

S

aya berharap bahwa pelajaran ini akan bermanfaat

bagi kita semua. Bukan saja untuk mendapatkan nilai study, tetapi juga bagi kita pribadi karena memang belajar Alkitab itu memang sangat bermanfaat, dan itu sudah terbukti. Sekarang banyak konselor-konselor, dan tidak sedikit juga motivator-motivator yang mengambil prinsip-prinsip dan nilai-nilai Alkitab.

Penting untuk kita belajar Alkitab dengan baik dan mengambil prinsipnya dan kemudian mengambil nilai-nilainya dan bisa menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini baik buat kita semua. Suatu hari, kita juga akan bertumbuh, dan seiring waktu berjalan, kita akan memiliki tanggung jawab yang semakin besar. Kalau sekarang, mungkin biaya kuliah ditanggung oleh orang tua, dan ada juga beberapa dari kita menanggung biaya kuliah sendiri, termasuk saya dahulu. Seiring waktu berjalan, kita juga akan memiliki pasangan hidup, setelah kuliah selesai dan bekerja tentunya. Kemudian,

(4)

4

kita mulai bekerja dan mempunyai tanggung jawab lagi di tempat kerja yaitu pekerjaan dan kemudian terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Artinya, kapasitas dan kapabilitas kita juga harus bertambah. Dahulu kita mengurus diri sendiri atau masih di-support orangtua dan kemudian mulai mandiri, mulai men-support diri sendiri. Setelah bekerja, mulai punya penghasilan sendiri, kemudian menikah, dan mungkin akan mempunyai keturunan, dan seterusnya. Tanggung-jawab bertambah, lagi dan lagi.

Grafik tanggung-jawab semakin besar seiring bertambahnya usia. Jika tanggung jawab semakin besar, berarti dibutuhkan pribadi yang semakin baik, semakin bertanggung jawab, semakin punya daya tahan yang tinggi terhadap masalah-masalah, semakin pintar, dan semakin dapat menemukan solusi-solusi dari pemasalahan-permasalahan.

Kita membutuhkan hikmat yang lebih, kebijaksanaan yang lebih, dan kesabaran yang lebih ketika masalah-masalah atau persoalan-persoalan hidup belum terselesaikan. Jadi, artinya juga adalah bahwa kita butuh membangun dimensi rohani. Hidup ini bukan sekedar makan dan minum. Dalam

(5)

5

Alkitab dikatakan bahwa hidup itu terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Ada 2 (dua) dimensi yang lain yang harus dapat dipenuhi selain makan dan minum. Makan dan minum itu hanya berkaitan dengan dimensi jasmani tetapi kebutuhan rohani, jiwa, dan mental, juga tentunya harus dapat dipenuhi.

Selain itu, ada 1 (satu) dimensi lain lagi yang harus dipenuhi yaitu dimensi sosial. Kita tidak hidup sendiri di dunia, namun kita harus bergaul. Kita tidak lahir begitu saja, tiba-tiba muncul di dunia ini, tanpa ada seseorang yang melahirkan kita. Artinya, ada koneksi antara yang satu dengan yang lainnya. Kita lahir dari sebuah keluarga dan dalam keluarga itu ada anggota keluarga. Ada koneksi, hubungan,

relationship dengan orang yang lain, keluarga, sanak family,

tetangga kita, dan seterusnya.

Jadi, kita butuh membangun dimensi rohani. Kita butuh Firman Tuhan. Karena dari sana kita dapat memeroleh pengertian, bijaksana, hikmat, panduan hidup, dan proteksi supaya moralitas kita tidak rusak atau hancur. Firman Tuhan memberikan perubahan hidup, dan perasaan sorgawi yaitu sukacita. Cobalah membayangkan, jika Anda hidup lebih lama

(6)

6

tetapi semakin lama semakin sedih atau berdukacita, kira-kira tertarikkah Anda akan hidup yang seperti itu? Kita tentunya ingin semakin waktu semakin bahagia dan semakin sukacita, barulah hidup itu semakin indah. Kalau semakin lama semakin murung, semakin memble, semakin bersedih, semakin berduka, tentunya kehidupan akan menjadi sangat tidak menarik.

Kenapa orang ingin masuk Sorga? Kalau Sorga tidak menarik apakah Anda mau masuk ke sana? Kenapa kita ingin masuk Sorga, karena Sorga adalah tempat yang sangat menarik, penuh sukacita, penuh damai sejahtera. Dikatakan di kitab Wahyu bahwa tidak ada tangis dan tidak ada air mata. Di sana tubuh kita akan diganti dengan yang baru (seperti yang dikatakan di kitab Korintus). Jadi, bilamana Anda sedang sakit sekarang, maka di Sorga nanti, Anda tidak akan pernah sakit, karena tubuh kita mempunyai anti-sakit atau tidak pernah sakit. Kalau di dunia, kita masih bisa terkena sakit encok, kurang darah, dan lain sebagainya. Di Sorga tidak akan ada lagi yang seperti itu. Sorga menarik karena kualitas hidup di Sorga juga sangat-sangat baik.

(7)

7

Akan tetapi, bagaimana kita bisa berkata bahwa saya adalah warga Kerajaan Sorga tetapi cara hidup kita sangat buruk. Jika kita berkata demikian maka semestinya hidup kita juga mencerminkan bahwa kita adalah warga Kerajaan Sorga. Dan, sebaliknya, jika Anda berkata bahwa Anda adalah warga Kerajaan Sorga tetapi cara hidup Anda tidak sesuai secara moral, maka akan terjadi perbedaan atau pertentangan dalam pemikiran dan penilaian orang lain terhadap Anda. Dari cara hidup dan kualitas hidup, kita bisa lihat bahwa kita memang warga Kerajaan sorga.

Ketika rasul Yohanes mengatakan:“…supaya setiap orang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (lih. Yoh 3:16).”, bagaimanakah Anda mengartikan hidup yang kekal dari perkataan rasul Yohanes tersebut? Apakah hidup yang kekal itu membicarakan tentang panjangnya hidup yang akan Anda miliki? Jika hidup yang kekal membicarakan waktu yang panjang yang akan Anda miliki bukan tentang kualitas hidup, maukah Anda memerolehnya? Maukah Anda mempunyai kondisi yang sakit-sakitan dalam jangka atau kurun waktu selamanya? Tidak, tentunya, bukan? Ketika Tuhan berbicara tentang hidup yang

(8)

8

kekal, itu juga membicarakan kualitas hidup yang Anda dan saya akan miliki.

Jadi, bagaimana kita memiliki kualitas hidup di Sorga seharus sudah tercermin ketika kita hidup di dunia yaitu dari kualitas hidup. Dan dari mana kita mempunyai kualitas hidup adalah karena mempunyai nilai dan prinsip dari Firman Tuhan. Itulah kenapa kita perlu mempelajari manfaat dari Alkitab.

(9)

9

Bab Satu

Manfaat Belajar Alkitab

B

elajar Alkitab membuat kita semakin berhikmat,

semakin bijaksana, semakin punya pengertian. Kita mempunyai panduan hidup. Kita mempunyai proteksi kehidupan. Rasul Paulus berkata bahwa pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik tetapi Firman Tuhan akan memproteksi kita (band. 1 Kor 15:33). Asal kita rajin memelajari Firman Tuhan, dia akan mem-proteksi kehidupan kita dari kehidupan yang rusak, dan dari masa depan yang rusak.

Semua orang secara visual, secara visinya, ingin suatu hari hidup secara luar biasa tetapi mengapa bisa kacau pada akhirnya? Kebanyakan adalah karena banyaknya godaan di tengah jalan. Karena kurangnya kebijaksanaan, kurangnya hikmat, kurangnya penguasaan diri, terutama pada mereka yang berusia muda. Godaan sangat besar untuk mencoba atau memulai pengalaman-pengalaman yang baru meskipun itu

(10)

10

sangat berisiko terhadap penurunan kualitas moral mereka. Diajak bepergian kesana kemari, salah mengartikan tentang pergaulan, dan termasuk saya pun dahulu pernah mengalami hal yang demikian. Dahulu, saya berpikir bahwa banyak teman itu luar biasa. Seperti orang lain pada umumnya, saya bangga kalau dikenal banyak orang, disapa di jalan-jalan dengan sebutan atau panggilan yang bersifat terhormat. Pertanyaannya adalah, apakah teman-teman itu membangun kita? Apakah teman-teman itu seiring sejalan dalam mencapai masa depan kita? Jika teman-teman itu hanya banyak dalam segi jumlah tetapi dalam kualitas pertemanan dan persahabatan nyatanya tidak membangun kehidupan, dan tidak seiring dan sejalan dengan hidup dan masa depan kita, lantas apakah arti atau manfaatnya? Bukankah lebih baik mempunyai teman yang kurang banyak, mungkin antara 5 sampai 10 orang, tetapi dekat, saling membangun, daripada 1.000 tetapi pengaruhnya tidak baik atau tidak bagus? Jadi, sering kali orang khususnya mereka yang muda salah mengartikan hal ini.

Dalam pergaulan, kita harus menjadi orang yang bukan terpengaruh dengan pergaulan yang buruk tetapi bisa menjadi orang yang memberikan kontribusi di dalam pergaulan, dan

(11)

11

juga memberikan koreksi yang positif terhadap orang-orang yang bergaul secara buruk. Sedapat mungkin kita memberikan petunjuk kepada mereka, bagaimana cara bergaul yang baik.

(12)

12

Bab Dua

Mengapa Kita Percaya Alkitab?

A

pakah Anda percaya akan tulisan atau pesan yang

ada terdapat dalam Alkitab? Apakah Anda percaya bahwa Alkitab itu berasal dari Tuhan? Jika Anda percaya, apakah alasan Anda? Selain perlu mengetahui bagaimana cara membaca, mempelajari, dan mengambil prinsipnya, dan nilai-nilainya yang disebutkan dan yang disampaikannya, terlebih dahulu penting bagi Anda untuk menjawab apa yang menjadi alasan Anda.

Dihasilkan oleh Roh Kudus Rasul Petrus berkata:

“Yang terutama harus kamu ketahui ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat

(13)

13

dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (lih. 2 Pet 1:20-21)”

Hal ini berarti bahwa Alkitab itu dihasilkan oleh Roh Kudus. Pertanyaannya, bagaimanakah caranya? Tuhan terlebih dahulu memilih orang-orang yang Dia percaya untuk menuliskan kitab itu. Dipilihlah 40 orang untuk menuliskan Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru. Bagaimana cara Tuhan (Roh Kudus) menghasilkannya adalah…bahwa setiap penulis mempunyai kosa kata di dalam dirinya. Tuhan mengambil, memilih penulis-penulis tersebut, menggunakan kosa kata yang ada di dalam diri atau pikiran mereka, dan menuliskan semua itu. Jadi, dengan kata lain, penulisan dilakukan oleh orang yang dipilih dengan pimpinan dan tuntunan Roh Kudus (band. 2 Pet 1:20-21).

Sebagai contoh, direktur dan sekretaris. Direktur tidak selalu mengetik dan menulis apa yang dia mau. Dia memiliki asisten yang bernama sekretaris atau administrator. Apa yang menjadi tugas administrator adalah mencatat apa yang dipesankan oleh direktur. Jika direktur berkata, “Tolong tuliskan pesan kepada

(14)

14

perusahaan A, dan katakan kita akan mengirimkan barang dengan jumlah sekian dengan biaya sekian, dan penagihannya diminta untuk ditransfer ke rekening dengan nomor sekian dalam tempo waktu 1 (satu) bulan paling lambat.” Kemudian sekretaris menuliskan sesuai dengan kosa kata yang dia miliki. Jika dia adalah sekretaris yang baik, apakah dia akan mendatangani surat itu sendiri? Tidak tentunya, bukan? Namun, dia memberikannya kepada direktur untuk diperiksa - apakah sudah benar atau tidak. Ketika semua sudah diperiksa dan ternyata benar, maka direktur akan mendatangani. Berarti ada pemerikasaan, ada suatu tindakan untuk memastikan isi itu sudah benar atau belum. Demikian juga Tuhan, Dia sudah mempunyai cara memproteksi tulisan itu dan Tuhan juga mempunyai cara mengontrol dan menjaga sedemikian sehingga tulisan itu benar sesuai dengan kehendak-Nya.

Perkataan yang Berasal dari Tuhan Sekarang, mari kita lihat Yeremia 1:9.

”Lalu Tuhan mengulurkan tanganNya dan menjamah mulutku. Tuhan berfirman kepadaku: Sesungguhnya,

(15)

15

Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku kedalam mulutmu.”

Jadi, apakah yang dikatakan oleh Tuhan kepada Yeremia? Jawabannya adalah perkataan. Sangat spesifik bahwa yang ditaruh Tuhan adalah perkataan. Tuhan tidak menyebutkan bahwa yang Dia taruh adalah ide. Tuhan tidak menyebutkan bahwa yang Dia taruh adalah konsep. Tuhan juga tidak menyebutkan bahwa yang Dia taruh adalah isi tetapi yang Dia taruh adalah perkataan-perkataan.

Ini menjawab pernyataan-pernyataan banyak orang yang mengatakan bahwa saya percaya Alkitab berasal dari Tuhan namun hanya isinya bukan kata-katanya. Sekarang, bagaimana cara Anda menyampaikan isinya, idenya, konsepnya, tanpa kata-kata? Jadi, jelas sekali bahwa perkataan itu berasal dari Tuhan, dan di kitab Yeremia tadi, apa yang dijamah oleh Tuhan adalah mulut. Mulut adalah representasi atau lambang bahwa dari mulut lah keluar kata-kata. Itu berarti bahwa tulisan Alkitab itu, kata-katanya, adalah berasal dari Tuhan. Selanjutnya, mengapa kita percaya Alkitab? Mari kita lihat di Yeremia 36:2 dan 28. Pelajaran ini penting karena jika Anda

(16)

16

tidak percaya bahwa Alkitab itu berasal dari Tuhan lantas apakah gunanya kita membaca Alkitab tersebut? Kita perlu percaya, yakin, dan tahu alasan-alasan yang rasional, mengapa kita percaya Alkitab. Kalau kita tidak percaya, apa gunanya kita membaca apalagi mengandalkannya? Apakah Anda mengandalkan orang yang atau sesuatu yang tidak Anda percaya? Tidak tentunya, bukan? Kita mengandalkan orang yang kita percaya.

Proteksi Tuhan terhadap Kitab-Nya

Yeremia 36:2 dan 28 berkata:“Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa dari sejak aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia sampai waktu ini…Ambillah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, Raja Yehuda.” Ini adalah suatu bukti, suatu contoh dimana Tuhan memproteksi tulisan yang berasal daripada-Nya. Di ayat 2 Yeremia 36, Tuhan berpesan kepada Yeremia untuk menulis apa yang Dia sampaikan, kemudian seiring waktu, kita lihat di,

(17)

17

ada raja yang jahat memotong, menggunting, menyobek kitab yang ditulis oleh nabi Yeremia (band. Yer 36:2-28). Di ayat 28, apa yang terjadi? Tuhan meminta Yeremia menulis sama persis dengan sebelumnya. Itu berarti bahwa Tuhan memproteksi tulisan-tulisan tersebut. Inilah bukti bahwa Tuhan sanggup memproteksi tulisan-tulisan yang ada dalam Kitab Suci. Dan itu jugalah yang menjadi alasan kita untuk percaya kepada Alkitab. Karena Tuhan bisa, Tuhan mampu, dan itu sudah Dia lakukan, sebagai contoh adalah di Yeremia 36:2 dan 28 tadi.

Jumlah Salinan yang Meyakinkan

Sampai sekarang, Alkitab itu masih tetap eksis. Alkitab menjadi kitab yang paling banyak dicetak di dunia. Apakah kalian tahu berapa jumlah Alkitab yang sudah dicetak? Jumlahnya adalah 4.700.000 copy (data tahun 2010) dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 2.000 bahasa dan salinan yang kuno dari abad pertama adalah lebih dari 5.000 salinan.1

1

(18)

18

Salinan filsuf yang bukan Alkitab bahkan tidak sampai 100

copy.2

Buku Ditulis Salinan Paling Awal Perbedaan dari Aslinya Jumlah Salinan yang Selamat Illiad oleh Homer 800 SM c. 400 SM 400 tahun 643 Sejarah tulisan Herodotus 460-400 SM c. 900 M 1350 tahun 8 Sejarah tulisan Thucydides 480-425 SM c. 900 M 1300 tahun 8 Tulisan Plato Gallic Wars 400 SM c. 900 M 1300 tahun 7 Tulisan Caesar 100-44 SM c. 900 M 1000 tahun 10 Perjanjian Baru 50-100 fragmen c.

114 beberapa buku c. 200 hampir lengkap c. 250 lengkap c. 325 +50 tahun 100 tahun 150 tahun 225 tahun 5.366

Tabel. Perbandingan jumlah salinan-salinan Alkitab PB dengan salinan-salinan kuno lainnya

2

(19)

19

Salinan itu diawasi dengan sangat ketat dan orang yang menyalin itu butuh 30 tahun untuk belajar menyalin. Dan cara penyalinannya, jika ada yang salah, itu tidak dicoret melainkan di buang atau dibakar.3 Jadi, itulah kenapa kita dapat memercayai Alkitab. Bagaimana percetakkannya itu pun tidaklah mudah. Proyek yang pertama mesin cetak yang paling besar adalah ketika mencetak Alkitab. Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan dicetak oleh William Tyndale dari bahasa aslinya yaitu Ibrani dan Yunani dan kemudian diteruskan sampai sekarang.

Pesan yang Singkron dan Konsisten

Alkitab mempunyai pesan yang konsisten dan singkron meski terdiri dari 66 Kitab yang berasal dari 40 penulis yang tinggal pada waktu yang berbeda, posisi, perkerjaan, latar latar belakang yang berbeda. Musa dari latar belakang Pangeran Mesir. Daud mantan gembala yang menjadi raja. Petrus yang adalah nelayan, dan lain sebagainya. Mereka adalah orang-orang yang berbeda latarbelakang kehidupan dan waktu,

3

Ralph O. Munchaster. Apakah Alkitab dapat Dipercaya? (25). Batam: Gospel Press, 2002.

(20)

20

namun isinya sangat singkron. Kalau ada 66 kitab dengan 40 penulis dalam kurun waktu sekitar 1.500 tahun penulisan, jika tanpa Tuhan di balik penulisan itu, pastilah tidak akan singkron dan tidak konsisten. Tetapi yang kita lihat, 66 kitab dan 40 penulis, dalam waktu 1.500 penulisan, tulisan yang ada di Alkitab adalah singkron dan konsisten. Itulah sebabnya mengapa ketika kita membaca Alkitab, isinya masih tetap

nyambung, tidak beradu, tidak konflik, tetapi konsisten dan

singkron.

Ada 3.268 nubuat dan ayat yang digenapi dalam Alkitab. Sebagai contoh yang luar biasa adalah nubuat tentang seorang perawan melahirkan seorang putra yang bernama Immanuel (Allah beserta kita). Tuhan memberi pesan kepada Yesaya bahwa seorang putra akan lahir di tengah-tengah kita, dan Dia adalah Allah yang beserta dengan kita. Bagaimana bisa seorang perawan melahirkan putra tanpa hubungan suami istri tetapi itu terjadi? Ada satu lagi nubuat yang Dia buktikan adalah bahwa ia akan dikubur di antara penjahat-penjahat. Itu disebutkan di Yesaya pasal 53. Dia buktikan juga kepada orang Farisi dan ahli Taurat bahwa dia tidak akan memberikan tanda kecuali tanda Yunus yaitu tanda bahwa Dia akan bangkit

(21)

21

dari kubur setelah 3 hari. Alkitab juga pernah menubuatkan melalui nabi Yesaya bahwa ia akan dikuburkan dalam kuburan orang kaya. Penggenapannya disebutkan di kitab Yohanes yaitu seorang yang bernama Yusuf dari Arimatea, seorang yang sangat kaya, menempatkan Yesus di dalam kuburan miliknya. Nubuat-nubuat yang lain juga digenapi seperti: kakinya yang tidak dipatahkan, dan lain sebagainya.

Perjanjian Lama Sudah Baku Sejak Zaman Yesus

Kitab Perjanjian Lama itu sudah baku pada zaman Yesus. Inilah juga adalah alasan kita untuk percaya terhadap Alkitab. Mari kita lihat di Matius 5:17-18:“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau hukum para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota4 atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.”

4

Satu iota (yod) adalah huruf terkecil dalam abjad Ibrani. Renungan Harian. Satu Iota Pun Penting. 2012. Web. 23 Jan 2013.

(22)

22

Dengan kata lain, Perjanjian Lama itu sudah baku dan dikonfirmasi oleh Kristus.

Seorang yang bernama Marcion tidak mengakui bahwa kitab Perjanjian Lama itu berasal dari Tuhan namun ia berkata bahwa hanya Perjanjian Baru saja yang berasal dari Tuhan. Sementara, di Perjanjian Baru ada ribuan nubuat yang digenapi yang berasal dari Perjanjian Lama. Sukar tentunya untuk dapat menerima pendapat Marcion sebagai kebenaran.

(23)

23

Bab Tiga

Sifat dan Kualitas Tulisan

M

ari kita baca Yohanes 17:17:”Kuduskanlah mereka dalam kebenaran: firman-Mu adalah kebenaran”, dan kemudian Wahyu 22:18-19:“Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini, dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari orang kudus, seperti yang tertulis dalam kitab ini.” Berarti, semua tulisan dalam Alkitab ini sudah tidak boleh lagi ditambahkan atau dikurangi karena sudah final, benar, dan otoritatif.

(24)

24

Selanjutnya, di Yohanes 12:48 “barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.” Jadi, siapakah yang akan menjadi hakim kita pada akhir zaman? Hakim kita pada akhir zaman adalah Firman. Firman itu memang berguna dan bermanfaat tetapi jangan lupa bahwa dia juga otoritatif. Karena itu kita wajib melakukannya.

Kualitas yang ke-2 dapat kita temukan di 2 Timotius 3 :16-17. Di sana disebutkan bahwa:

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang

bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Jelas dikatakan di sana bahwa Alkitab itu bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian, tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi dengan

(25)

25

setiap perbuatan baik. Jadi, setiap kali Anda membaca Alkitab, Anda akan diperlengkapi dengan setiap perbuatan baik.

(26)

26

Bab Empat

Bagaimana Cara Membaca Alkitab?

B

agaimana cara membaca Alkitab yang efektif? Yang pertama yang harus dilakukan adalah Observasi. Observasi adalah mengumpulkan informasi, data-data. Kita membaca, kita memerhatikan ayat demi ayat, dan tulisan demi tulisan. Jangan merasa susah dulu. Mengerti atau belum mengerti, Anda harus membacanya terlebih dahulu.

Yang kedua adalah interpretasi. Cobalah mengartikan apakah arti dari apa yang Anda baca, apakah maksudnya, apakah pengertiannya. Ketika Anda membaca Alkitab, yang perlu diketahui adalah apakah artinya dan apakah maksudnya. Dan juga kita perlu mengetahui gab antara waktu dahulu dan sekarang, cultural gab (perbedaan budaya). Jadi, kita perlu menjembatani gab tersebut untuk bisa lebih mengerti. Contoh di Yohanes 1:1 disebutkan “Pada mulanya firman. Firman itu

(27)

27

bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah.” Di dalam bahasa Yunani itu ditulis dengan kata logos. Ketika kita pelajari sejarahnya, rasul Yohanes berada di Efesus dan Efesus itu adalah salah satu kota besar di negara Yunani. Karna di Yunani sebagian besar menyukai pendidikan dan pengetahuan, makanya Yohanes mengambil kata logos itu untuk menyapa bangsa tersebut dan berkata bahwa logos yang sejati adalah berasal dari Allah. Dia bersama-sama dengan Allah dan Dia adalah Allah dan telah datang ke dunia dan menjadi manusia (band. Yohanes 1:14).

Contoh yang lain adalah di abad pertama, para wanita memakai kerudung dikarenakan pada masa itu banyak wanita yang tidak benar seperti misalnya di kuil Aphrodite. Di situ mereka memiliki 1.000 pelayan wanita yang setiap sore siap untuk menjajakan diri kepada pria-pria di sudut-sudut kota Korintus secara cuma-cuma. Jadi, bagaimana membedakan wanita yang tidak benar dengan yang baik-baik pada masa itu, maka dibuatlah suatu kebijaksanaan atau cara yaitu dengan memakai kerudung dan tidak menggunakan aksesori dan perhiasan yang menor. Jadi, kita ambil nilai-nilai yang

(28)

28

dilahirkan dan kemudian kita implementasikan dan kita terapkan dengan konteks dengan kehidupan kita sekarang ini.

Contoh yang lain lagi adalah kisah tentang Ayub. Prinsipnya konsisten dengan Roma 8:28:

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Allah.”

Artinya, segala keadaan-keadaan dalam hidup kita dapat mendatangkan kebaikan. Ayub pada masa itu mengalami penderitaan dan sebelumnya dia belum mengetahui bahwa itu akan mendatangkan kebaikan baginya. Sekarang, lebih mudah bagi kita bahkan beruntung karena melalui kisah Ayub, kita dapat mengerti bahwa apa yang terjadi dalam hidup, meski kadang kala tidak enak, menyedihkan, namun, semua itu dapat mendatangkan kebaikan. Apa yang terjadi pada Ayub setelahnya nyata menguatkan kerohanian dirinya yaitu menjadi lebih kuat dan setia dalam Tuhan.

(29)

29

Kesimpulan dari kitab Ayub adalah bahwa penderitaan tidak selamanya menghancurkan. Tidak semua penderitaan merusak atau menghancurkan Anda. Tergantung bagaimana Anda menyikapi penderitaan tersebut. Apabila Anda percaya dan setia kepada Tuhan, penderitaan apapun, dapat diputarbalikkan-Nya sehingga dapat mendatangkan kebaikan bagi Anda.

(30)

30

Pesan untuk Pembaca

Jika Anda merasa diberkati dengan tulisan ini dan ingin memberikan donasi untuk mendukung pelayanan beritakanfirman.com, Anda dapat menyalurkannya melalui BCA 7660207371. Donasi Anda akan kami salurkan sepenuhnya untuk pelayanan, pengembangan, dan peningkatan beritakanfirman.com

(31)

31

Tentang Penulis

Naek R. Sijabat adalah Gembala Jemaat GKDI Jambi dan juga Dosen Pendidikan Agama Kristen di Universitas Jambi. Pernah bekerja dan melayani Tuhan di bidang multi media Kristen – menjadi editor sejumlah buku, menulis, dan menjadi manager dan produser sejumlah album rohani Kristen. Secara akademis pernah menyelesaikan study Alkitab dan meraih gelar Master di bidang Biblical Studies. Sudah menikah dan dikarunia dua orang anak.

(32)

32

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan mengenai RUPS sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam sebuah perseroan terbatas telah dihilangkan didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 kedudukan RUPS sebagai

takririyah. Ini merupakan sumber dan acuan yang dapat digunakan umat Islam dalam seluruh aktivitas kehidupan. Hal ini disebabkan, meskipun secara umum bagian

karton pembungkus botol vial tersebut diperlakukan sebagai limbah biasa r 2.3.4.6.7]. Penanganan Limbah

Dalam penyajian data, setelah peneliti memfokuskan apa yang akan diteliti, maka langkah berikutnya yaitu menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan

Permasalahan yang dibahas pada tesis ini adalah mengenai ruang metrik, ruang G-metrik, ruang metrik fuzzy, ruang metrik Q-fuzzy dan pemetaan kompatibel

Untuk mengetahui seberapa besar deviasi dari Design Pengatur Kelembaban dan Monitoring Temperatur  Baby Incubator , diperlukan alat ukur standar yang telah

Dari uraian yang telah dijabarkan, maka persoalan atau pertanyaan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana profil kemiskinan di Kabupaten Kebumen dan bagaimana

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1) Motivasi masyarakat terhadap penanaman mahoni cenderung memiliki