• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dari penelitian ini adalah kualitas produk bakery di The Amaroossa Hotel Bandung, sedangkan subjek dari penelitian ini adalah seluruh karyawan, trainee, daily worker dan casual pada bagian F&B Product di The Amaroossa Hotel Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan deskripsi analitik yaitu dengan melakukan analisis sumber daya manusia dan peralatan yang mempengaruhi varian produk bakery di The Amaroossa Hotel Bandung. Dalam penelitian ini sumber daya manusia (X1)

dan peralatan (X2) sebagai variabel independen dan varian produk bakery (Y)

sebagai variabel dependen. Dua variabel yang dapat mempengaruhi kualitas produk dihilangkan yakni standar resep dan kualitas bahan baku, walaupun berpengaruh namun sumber daya manusia dan peralatan dianggap dominan dalam mempengaruhi varian produk bakery.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi trik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel terikat (Y) adalah akibat. (Arikunto, 2000)

Adapun dalam penelitian ini sebagai variabel bebasnya yaitu variabel sumber daya manusia (X1) dan peralatan (X2) sedangkan variabel terikatnya yaitu

varian produk bakery (Y). Untuk mewujudkan suatu kesatuan fikir atau untuk menghindari bermacam-macam interpretasi maka perlu ditegaskan istilah berkaitan dengan penelitian ini. Adapun operasionalisasi variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

(2)

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL (Konsumen Sebagai Responden)

Variabel Konsep Teori Konsep Empiris Konsep Analisis Skala Pengukuran Varian Produk (Y) Varian Produk adalah variasi kriteria suatu produk untuk memenuhi standar spesifikasi mutu meliputi, produk yang memenuhi spesifikasi mutu, produk yang tidak memenuhi

spesifikasi mutu namun masih dapat diteima dan produk reject total.

Tingkat yang menentukan baik buruknya produk

bakery dilihat dari

segi: 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Volume 6. Daya tahan 7. Kebersihan

Data diperoleh dari karyawan dengan skala semantic mengenai : 1. Warna

 Tingkat warna pada kulit roti (crust)

 Tingkat warna pada daging roti (crumb)

2. Rasa

 Tingkat rasa pada roti manis

 Tingkat rasa pada roti tawar

3. Aroma

 Tingkat aroma pada roti fresh oven  Tingkat aroma pada roti setelah proses pendinginan (cooling) 4. Tekstur  Tingkat kelembutan roti  Tingkat keelastisan roti 5. Volume  Tingkat kepadatan roti Interval

(3)

6. Daya tahan

 Daya tahan roti pada suhu dingin 7. Kebersihan  Kebersihan pada output produksi Sumber Daya Manusia (X1) Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilakan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. (Sadili, 2006) Sumber daya manusia yang berperan penting dalam produksi

bakery dilihat dari

aspek berikut: 1. Kualifikasi 2. Perekrutan 3. Pelatihan 4. Penilaian kerja 5. Kompensasi 6. Lingkungan kerja

Data diperoleh dari karyawan dengan skala semantic meliputi: 1. Kualifikasi  Keahlian  Pengalaman  Usia  Jenis kelamin  Pendidikan  Kondisi fisik  Bakat  Karakter 2. Perekrutan  Proses pelamaran  Psikotes  Proses wawancara  Seleksi kompetensi  Penempatan pada unit kerja 3. Pelatihan  Pelatihan pada karyawan baru  Pelatihan pada karyawan lama 4. Penilaian kerja  Reward bagi karyawan terbaik  Punishmen bagi karyawan yang melanggar Interval

(4)

5. Kompensasi  Gaji  Tunjangan  Bantuan sosial  Jaminan kesehatan  Jaminan kecelakaan kerja  Cuti hamil  Pengganti Hari libur 6. Lingkungan kerja  Kerja sama kelompok  Kebisingan  Keindahan (warna ruangan)  Kenyamanan (musik)  Penerangan  Ruang gerak Peralatan (X2) Peralatan adalah benda yang dipergunakan dalam proses produksi, sering disebut dengan istilah equipment yang dibagi menjadi dua, yaitu alat kecil (tool

and utensil) dan alat

besar (large and mechanical equipment ) (Subagjo, 2007) Peralatan yang digunakan dalam produksi bakery

dilihat dari aspek : 1. Pemakaian 2. Pembersihan 3. Perbaikan 4. Penyimpanan 5. Mekanisme investasi peralatan

Data diperoleh dari karyawan dengan skala semantic, meliputi aspek : 1. Pemakaian  Ketepatan pemakaian  Frekuensi pemakaian 2. Pembersihan  Jadwal pembersihan  Bahan pembersih 3. Perbaikan  Pemeliharaan alat Interval

(5)

sebelum terjadi kerusakan  Perbaikan pada kerusakan alat 4. Penyimpanan  Penyimpanan alat kecil  Penyimpanan alat besar 5. Mekanisme investasi peralatan  Pembaharuan peralatan  Peningkatan fungsi peralatan TABEL 3.2 OPERASIONALISASI VARIABEL (Karyawan Sebagai Responden)

Variabel Konsep Teori Konsep Empiris Konsep Analisis Skala Pengukuran Varian Produk (Y) Varian Produk adalah variasi kriteria suatu produk untuk memenuhi standar spesifikasi mutu meliputi, produk yang memenuhi spesifikasi mutu, produk yang tidak memenuhi

spesifikasi mutu namun masih dapat

Tingkat yang menentukan baik buruknya produk

bakery dilihat dari

segi: 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Volume 6. Daya tahan 7. Kebersihan

Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantic mengenai : 1. Warna

 Tingkat warna pada kulit roti (crust)

 Tingkat warna pada daging roti (crumb)

2. Rasa

 Tingkat rasa pada roti manis

(6)

diteima dan produk reject total.

 Tingkat rasa pada roti tawar

3. Aroma

 Tingkat aroma pada roti fresh oven  Tingkat aroma pada roti setelah proses pendinginan (cooling) 4. Tekstur  Tingkat kelembutan roti  Tingkat keelastisan roti 5. Volume  Tingkat kepadatan roti 6. Daya tahan

 Daya tahan roti pada suhu dingin 7. Kebersihan  Kebersihan pada output produksi Sumber Daya Manusia (X1) Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilakan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh Sumber daya manusia yang berperan penting dalam produksi

bakery dilihat dari

aspek berikut: 1. Kualifikasi 2. Perekrutan 3. Pelatihan 4. Penilaian kerja 5. Kompensasi 6. Lingkungan kerja

Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantic meliputi: 1. Kualifikasi  Keahlian  Pengalaman  Usia  Jenis kelamin  Pendidikan  Kondisi fisik  Bakat  Karakter 2. Perekrutan Interval

(7)

strategi dan tujuan organisasi. (Sadili, 2006)  Proses pelamaran  Psikotes  Proses wawancara  Seleksi kompetensi  Penempatan pada unit kerja 3. Pelatihan  Pelatihan pada karyawan baru  Pelatihan pada karyawan lama 4. Penilaian kerja  Reward bagi karyawan terbaik  Punishmen bagi karyawan yang melanggar 5. Kompensasi  Gaji  Tunjangan  Bantuan sosial  Jaminan kesehatan  Jaminan kecelakaan kerja  Cuti hamil  Pengganti Hari libur 6. Lingkungan kerja  Kerja sama kelompok  Kebisingan  Keindahan (warna ruangan)  Kenyamanan (musik)  Penerangan

(8)

 Ruang gerak Peralatan (X2) Peralatan adalah benda yang dipergunakan dalam proses produksi, sering disebut dengan istilah equipment yang dibagi menjadi dua, yaitu alat kecil (tool

and utensil) dan alat

besar (large and mechanical equipment ) (Subagjo, 2007) Peralatan yang digunakan dalam produksi bakery

dilihat dari aspek : 1. Pemakaian 2. Pembersihan 3. Perbaikan 4. Penyimpanan 5. Mekanisme investasi peralatan

Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantic, meliputi aspek : 1. Pemakaian  Ketepatan pemakaian  Frekuensi pemakaian 2. Pembersihan  Jadwal pembersihan  Bahan pembersih 3. Perbaikan  Pemeliharaan alat sebelum terjadi kerusakan  Perbaikan pada kerusakan alat 4. Penyimpanan  Penyimpanan alat kecil  Penyimpanan alat besar 5. Mekanisme investasi peralatan  Pembaharuan peralatan  Peningkatan fungsi peralatan Interval

(9)

3.4 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2012:80).

Dalam penelitian ini untuk memperoleh suatu pemecahan masalah diperlukan adanya data. Data diperoleh dari subjek penelitian atau dari populasi yang diselidiki. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau subjek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2002, 102) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan, trainee, daily worker dan casual pada bagian F&B Product The Amaroossa Hotel Bandung sebanyak 28 orang beserta konsumen sebanyak 22 orang. Dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik sampling karena jumlah karyawan sebagai responden yang akan diteliti kurang dari 30 orang yaitu 28 responden yang merupakan karyawan, trainee, daily worker dan casual pada bagian F&B Product dan jumlah konsumen sebanyak 22 responden. Maka dari itu, pada penelitian ini hanya menggunakan populasi. Penelitian ini dilaksanakan di The Amaroossa Hotel Bandung. Pemilihan lokasi berdasarkan atas pengamatan penulis selama melaksanakan praktek kerja dan masih terjadi beberapa kegagalan produk terutama dalam produksi bakery.

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan berbagai teknik, yaitu sebagai berikut : 3.5.1 Observasi lapangan

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung.

3.5.2 Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi langsung dari narasumber. Data primer diambil melalui wawancara

(10)

secara langsung dengan responden yaitu para pegawai di Pastry & Bakery The Amaroossa Hotel Bandung dengan menggunakan daftar pertanyaan. Adapun data yang ingin diungkap melalui teknik wawancara ini antara lain meliputi kinerja karyawan dan peralatan secara keseluruhan.

3.5.3 Metode Pencatatan

Metode pencatatan dilakukan untuk mencatat data-data selama melaksanakan penelitian.

3.5.4 Metode Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari sumber – sumber informasi mengenai variabel-variabel yang berupa catatan, buku, foto dan sebagainya yang berada di daerah penelitian yang sesuai serta dapat melengkapi data dan informasi bagi keperluan penelitian.

3.5.5 Kuisioner

Kuisioner digunakan untuk memperoleh data yang diisi oleh responden itu sendiri. Kuisioner yang digunakan berupa kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup ini merupakan kuisioner berupa pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawabannya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diinginkan.

3.6 Pengujian Instrumen 3.6.1 Uji Validitas

Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan rumus teknik Korelasi Product Moment sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑

(Sugiyono, 2012)

Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi (r) kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat kebebasan (n-2) dimana jika r hitung > r tabel maka tidak valid.

(11)

Atau menggunakan pengujian taraf signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :

(Sugiyono, 2012)

Jika t hitung > t tabel, maka item pertanyaan tersebut signifikan atau valid. Sebaliknya, jika t hitung < t tabel, maka item pertanyaan tersebut tidak signifikan atau tidak valid. Dari hasil perhitungan uji validitas menunjukkan bahwa dari 44 item angket seluruhnya adalah valid seperti pada tabel berikut ini :

TABEL 3.3

Hasil Pengujian Validitas

No. Item Pernyataan Nilai r

Hitung

Nilai r

Tabel Keterangan Kualitas Produk Bakery (Y)

1. Warna kulit roti yang diproduksi adalah berwarna kuning kecoklatan

0,628 0,374 Valid

2. Warna daging roti yang diproduksi adalah berwarna putih

0,650 0,374 Valid

3. Rasa roti manis yang diproduksi adalah berasa manis 0,553 0,374 Valid 4. Rasa pada roti tawar yang diproduksi adalah tanpa rasa

(tawar)

0,678 0,374 Valid

5. Wangi roti fresh oven yang diproduksi lebih mengundang selera makan

0,617 0,374 Valid

6. Roti tetap beraroma setelah proses pendinginan 0,400 0,374 Valid 7. Roti yang diproduksi memiliki tekstur lembut 0,499 0,374 Valid 8. Roti yang diproduksi memiliki tekstur kenyal 0,529 0,374 Valid 9. Daya simpan roti lebih tahan lama pada suhu dingin 0,621 0,374 Valid 10. Roti yang sudah matang dapat dikatakan bersih 0,633 0,374 Valid

Sumber Daya Manusia (X1)

(12)

karyawan, trainee, daily worker dan casual bagian

Pastry&Bakery

2. Dibutuhkan usia sedang sekitar 30 tahun untuk penempatan karyawan bagian Pastry&Bakery

0,466 0,374 Valid

3. Karyawan, trainee, daily worker dan casual bagian

Pastry&Bakery harus memiliki kondisi fisik baik (sehat

jasmani, rohani dan postur tubuh baik)

0,412 0,374 Valid

4. Penempatan karyawan, trainee, daily worker dan

casual bagian Pastry&Bakery harus sesuai dengan

bakat pada bidang tersebut.

0,410 0,374 Valid

5. Dibutuhkan karyawan, trainee, daily worker dan casual dengan karakter baik untuk bagian Pastry&Bakery

0,387 0,374 Valid

6. Dibutuhkan proses pelamaran secara lengkap untuk penempatan karyawan, trainee, daily worker dan

casual pada bagian Pastry&Bakery

0,452 0,374 Valid

7. Dilakukan psikotes atau tes-tes lainnya bagi calon karyawan, trainee, daily worker dan casual untuk ditempatkan pada bagian Pastry&Bakery

0,470 0,374 Valid

8. Dilakukan proses wawancara untuk menseleksi calon karyawan, trainee, daily worker dan casual yang akan ditempatkan pada bagian Pastry&Bakery

0,470 0,374 Valid

9. Dilakukan pelatihan untuk karyawan, trainee, daily

worker dan casual baru pada bagian Pastry&Bakery

0,418 0,374 Valid

10. Dilakukan pelatihan untuk karyawan, trainee, daily

worker dan casual lama pada bagian Pastry&Bakery

0,367 0,374 Valid

11. Adanya penghargaan berupa bonus bagi karyawan,

trainee dan daily worker terbaik

0,387 0,374 Valid

12. Adanya punishment (peringatan secara lisan dan tertulis, skorsing, pemberhentian) bagi karyawan,

trainee, daily worker dan casual yang melanggar

0,489 0,374 Valid

13. Gaji karyawan dan daily worker dibayarkan secara periodik setiap bulan dan gaji casual dibayar langsung seusai kerja

(13)

14. Adanya tunjangan hari raya yang diberikan pada karyawan dan daily worker

0,690 0,374 Valid

15. Adanya bantuan sosial bagi karyawan, trainee dan

daily worker yang terkena musibah

0,594 0,374 Valid

16. Adanya jaminan kesehatan bagi karyawan dan daily

worker

0,458 0,374 Valid

17. Adanya jaminan kecalaan kerja yang diberikan pada karyawan, trainee, daily worker dan casual

0,412 0,374 Valid

18. Diberikannya cuti melahirkan bagi karyawan dan daily

worker perempuan

0,461 0,374 Valid

19. Diberikannya pengganti hari libur bagi karyawan,

trainee dan daily worker yang tetap bekerja pada hari

libur

0,423 0,374 Valid

20. Diberikannya pengganti hari libur bagi karyawan,

trainee dan daily worker yang tetap bekerja pada hari

libur

0,441 0,374 Valid

21. Kebisingan dalam ruangan mempengaruhi kinerja karyawan, trainee, daily worker dan casual dalam proses produksi

0,441 0,374 Valid

22. Warna pada ruangan mempengaruhi kinerja karyawan,

trainee, daily worker dan casual dalam proses produksi

0,541 0,374 Valid

23. Musik diperbolehkan pada jam operasional untuk kenyamanan bekerja

0,398 0,374 Valid

24. Penerangan pada ruangan mempengaruhi kinerja karyawan, trainee, daily worker dan casual dalam proses produksi

0,499 0,374 Valid

Peralatan (X2)

1. Peralatan digunakan sesuai fungsinya 0,513 0,374 Valid 2. Peralatan digunakan terus menerus (terutama peralatan

yang menggunakan listrik dan gas)

0,649 0,374 Valid

3. Adanya jadwal pembersihan peralatan 0,375 0,374 Valid 4. Adanya perbedaan bahan pembersih bagi peralatan

berbahan stainless, kayu dan plastik

(14)

5. Dilakukannya pemeliharaan peralatan agar peralatan tidak mudah rusak

0,615 0,374 Valid

6. Dilakukannya perbaikan bagi peralatan yang rusak 0,508 0,374 Valid 7. Disediakannya tempat untuk menyimpan peralatan

kecil (tool and utensil)

0,452 0,374 Valid

8. Disediakannya tempat untuk menyimpan peralatan besar (equipment)

0,455 0,374 Valid

9. Dilakukannya pembelian alat dengan model terbaru 0,419 0,374 Valid 10. Dilakukannya pembelian alat dengan spesifikasi lebih

baik

0,660 0,374 Valid

3.6.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu. (Sugiyono, 2012)

Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode alpha, dimana metode ini digunakan untuk mencari reliabilitas internal (internal consistency). Pengujian reliabilitas internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

[

] [

]

(Sugiyono, 2012)

Dimana :

(15)

k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal ∑Si = Jumlah Varians Skor

St = Varians total

Rumus alpha digunakan untuk menghitung reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuisioner. Kriteria pengujian reliabilitasnya adalah jika rhitung > r tabel dengan tingkat kepercayaan 95%, kuisioner variabel

dikatakan reliable. Adapun cara menginterpretasikan harga r11 adalah dengan

menggunakan tabel di bawah ini.

TABEL 3.4

Interpretasi Derajat Reliabilitas Indeks Korelasi Interpretasi

0.800 – 1.000 Reliabilitas Sangat Tinggi 0.600 – 0.799 Reliabilitas Tinggi

0.400 – 0.599 Reliabilitas Cukup 0.200 – 0.399 Reliabilitas Rendah

0.000 -0.199 Reliabilitas Sangat Rendah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuisioner dengan menggunakan rumus alpha diperoleh hasil yang terdapat pada tabel berikut ini :

TABEL 3.5

Hasil Pengujian Reliabilitas

No. Variabel Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan

1. Kualitas Produk Bakery (Y) 0,729 0,374 Reliabel

2. Sumber Daya Manusia (X1) 0,718 0,374 Reliabel

(16)

3.6.3 Uji Signifikan

3.6.3.1 Persamaan Regresi

Persamaan regresi yang digunakan untuk membuat taksiran mengenai variabel dependen disebut persamaan regresi estimasi, yaitu suatu formula matematis yang menunjukan hubungan keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan satu variabel lain yang nilainya belum diketahui.

Sifat hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat. Variabel yang nilainya akan mempengaruhi nilai variabel lain disebut variabel bebas (independent variabel), sedangkan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel lain disebut variabel tidak bebas (dependent variabel).

3.6.3.2 Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.

Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah :

Persamaan regresi untuk tiga predictor adalah :

Persamaan regresi untuk n predictor adalah :

(17)

3.6.3.3 Uji signifikan Parsial (Uji t)

Analisis korelasi parsial (partial correlation) digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Digunakan rumus t; dengan dk = n – 1

Secara perhitungan manual ada dua formula (rumus) uji t independen, yaitu uji t yang variannya sama dan uji T yang variannya tidak sama.

Untuk varian sama gunakan formulasi berikut :

Dimana Sp :

Keterangan : Xa : Rata-rata kelompok a Xb : Rata-rata kelompok b Sp : Standar deviasai gabungan

(18)

Sa : Standar deviasi kelompok a Sb : Standar deviasi kelompok b na : banyaknya sampel di kelompok a nb : Banyaknya sampel dikelompok b

DF : na+nb-2

Sedangkan untuk varian yang tidak sama gunakan formulasi berikut :

√(

)

3.6.3.4Uji Signifikan seluruhnya (Uji F)

Uji F statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent Sumber Daya Manusia (X1), Peralatan (X2), secara parsial berdampak terhadap

variabel dependent Kualitas Produksi Bakery (Y). Rumus Uji F seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003;47) sebagai berikut:

Keterangan : N = banyak sampel m = banyak predictor

R = koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor.

Koefisien korelasi ganda dikatakan signifikan apabila > dengan derajat signifikasi 5%.

(19)

3.6.6.5 Uji Determinasi

Koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R2) adalah koefisien determinasi yang mempertimbangkan (disesuaikan dengan) derajat bebas. Derajat bebas besarnya tergantung dengan banyaknya variabel penjelas (variabel bebas). Koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R2) digunakan untuk membandingkan 2 model estimasi apabila banyaknya variabel penjelas tidak sama, misal model estimasi 1 memiliki variabel penjelas sebanyak 4 buah dan model estimasi 2 memiliki variabel penjelas sebanyak 5 buah. Apabila kita membandingkan 2 model estimasi berdasarkan koefisien determinasi maupun koefisien determinasi disesuaikan harus berhati-hati, hal ini karena tujuan menaksir model bukan semata mata mencari besarnya nilai koefisien determinasi maupun koefisien determinasi disesuaikan namun yang lebih penting adalah untuk mendapatkan taksiran yang meyakinkan mengenai koefisien-koefisien regresi yang mencerminkan populasi yang sebenarnya dan menarik inferensi.

Apabila kita memperoleh nilai koefisien deteminasi maupun koefisien detrminasi disesuaikan yang tinggi itu baik sekali, namun jika diperoleh nilai yang rendah bukan berarti model estimasi yang kita gunakan merupakan model estimasi yang jelek. Bekaitan dengan koefisien determinasi (R2) ada berbagai kemungkinan, yaitu:

a. R2 dan hanya beberapa koefisien yang regresi (beta) yang signifikan.

b. R2 mungkin signifikan tetapi tidak ada satupun koefisien regresi (beta) yang signifikan.

c. semua koefisien regresi (beta) mungkin signifikan tetap R2 tidak signifikan atau

d. semua koefisien regresi (beta) da R2mungkin tidak signifikan. Rumus (R2)dan (adjusted R2), sebagai berikut:

Model Estimasi:

(20)

∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : n : Banyaknya observasi k : Banyaknya variabel bebas

Referensi

Dokumen terkait

47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dapat menjadi dasar kebijaksanaan dalam upaya menjaga pemanfaatan dan pengelolaan danau dan waduk yang tetap

keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia dan Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia dan berbudi

Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi polemik dengan kemunculan kurikulum berbasis KKNI ini. Sebagai sebuah produk yang diujicobakan, perlu diadakan berbagai penelitian

Salah satu upaya peningkatan produksi padi pada lahan rawa lebak adalah dengan mengintroduksikan paket teknologi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya

Penilaian remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas belajar dengan memberikan soal pengetahuan, apabila yang tidak tuntas kurang dari 50% jumlah peserta

Apabila nilai yang didapatkan pada bab sebelumnya kurang dari 75, maka akan muncul soal dengan tingkat kesulitan rendah seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.17.

Gambar 4.11 merupakan Perancangan Form data transaksi, berfungsi untuk melihat total harga penawaran untuk semua barang lelang yang diajukan oleh setiap vendor.. Di

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami