BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dari penelitian ini adalah kualitas produk bakery di The Amaroossa Hotel Bandung, sedangkan subjek dari penelitian ini adalah seluruh karyawan, trainee, daily worker dan casual pada bagian F&B Product di The Amaroossa Hotel Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan deskripsi analitik yaitu dengan melakukan analisis sumber daya manusia dan peralatan yang mempengaruhi varian produk bakery di The Amaroossa Hotel Bandung. Dalam penelitian ini sumber daya manusia (X1)
dan peralatan (X2) sebagai variabel independen dan varian produk bakery (Y)
sebagai variabel dependen. Dua variabel yang dapat mempengaruhi kualitas produk dihilangkan yakni standar resep dan kualitas bahan baku, walaupun berpengaruh namun sumber daya manusia dan peralatan dianggap dominan dalam mempengaruhi varian produk bakery.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi trik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel terikat (Y) adalah akibat. (Arikunto, 2000)
Adapun dalam penelitian ini sebagai variabel bebasnya yaitu variabel sumber daya manusia (X1) dan peralatan (X2) sedangkan variabel terikatnya yaitu
varian produk bakery (Y). Untuk mewujudkan suatu kesatuan fikir atau untuk menghindari bermacam-macam interpretasi maka perlu ditegaskan istilah berkaitan dengan penelitian ini. Adapun operasionalisasi variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL (Konsumen Sebagai Responden)
Variabel Konsep Teori Konsep Empiris Konsep Analisis Skala Pengukuran Varian Produk (Y) Varian Produk adalah variasi kriteria suatu produk untuk memenuhi standar spesifikasi mutu meliputi, produk yang memenuhi spesifikasi mutu, produk yang tidak memenuhi
spesifikasi mutu namun masih dapat diteima dan produk reject total.
Tingkat yang menentukan baik buruknya produk
bakery dilihat dari
segi: 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Volume 6. Daya tahan 7. Kebersihan
Data diperoleh dari karyawan dengan skala semantic mengenai : 1. Warna
Tingkat warna pada kulit roti (crust)
Tingkat warna pada daging roti (crumb)
2. Rasa
Tingkat rasa pada roti manis
Tingkat rasa pada roti tawar
3. Aroma
Tingkat aroma pada roti fresh oven Tingkat aroma pada roti setelah proses pendinginan (cooling) 4. Tekstur Tingkat kelembutan roti Tingkat keelastisan roti 5. Volume Tingkat kepadatan roti Interval
6. Daya tahan
Daya tahan roti pada suhu dingin 7. Kebersihan Kebersihan pada output produksi Sumber Daya Manusia (X1) Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilakan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. (Sadili, 2006) Sumber daya manusia yang berperan penting dalam produksi
bakery dilihat dari
aspek berikut: 1. Kualifikasi 2. Perekrutan 3. Pelatihan 4. Penilaian kerja 5. Kompensasi 6. Lingkungan kerja
Data diperoleh dari karyawan dengan skala semantic meliputi: 1. Kualifikasi Keahlian Pengalaman Usia Jenis kelamin Pendidikan Kondisi fisik Bakat Karakter 2. Perekrutan Proses pelamaran Psikotes Proses wawancara Seleksi kompetensi Penempatan pada unit kerja 3. Pelatihan Pelatihan pada karyawan baru Pelatihan pada karyawan lama 4. Penilaian kerja Reward bagi karyawan terbaik Punishmen bagi karyawan yang melanggar Interval
5. Kompensasi Gaji Tunjangan Bantuan sosial Jaminan kesehatan Jaminan kecelakaan kerja Cuti hamil Pengganti Hari libur 6. Lingkungan kerja Kerja sama kelompok Kebisingan Keindahan (warna ruangan) Kenyamanan (musik) Penerangan Ruang gerak Peralatan (X2) Peralatan adalah benda yang dipergunakan dalam proses produksi, sering disebut dengan istilah equipment yang dibagi menjadi dua, yaitu alat kecil (tool
and utensil) dan alat
besar (large and mechanical equipment ) (Subagjo, 2007) Peralatan yang digunakan dalam produksi bakery
dilihat dari aspek : 1. Pemakaian 2. Pembersihan 3. Perbaikan 4. Penyimpanan 5. Mekanisme investasi peralatan
Data diperoleh dari karyawan dengan skala semantic, meliputi aspek : 1. Pemakaian Ketepatan pemakaian Frekuensi pemakaian 2. Pembersihan Jadwal pembersihan Bahan pembersih 3. Perbaikan Pemeliharaan alat Interval
sebelum terjadi kerusakan Perbaikan pada kerusakan alat 4. Penyimpanan Penyimpanan alat kecil Penyimpanan alat besar 5. Mekanisme investasi peralatan Pembaharuan peralatan Peningkatan fungsi peralatan TABEL 3.2 OPERASIONALISASI VARIABEL (Karyawan Sebagai Responden)
Variabel Konsep Teori Konsep Empiris Konsep Analisis Skala Pengukuran Varian Produk (Y) Varian Produk adalah variasi kriteria suatu produk untuk memenuhi standar spesifikasi mutu meliputi, produk yang memenuhi spesifikasi mutu, produk yang tidak memenuhi
spesifikasi mutu namun masih dapat
Tingkat yang menentukan baik buruknya produk
bakery dilihat dari
segi: 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Volume 6. Daya tahan 7. Kebersihan
Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantic mengenai : 1. Warna
Tingkat warna pada kulit roti (crust)
Tingkat warna pada daging roti (crumb)
2. Rasa
Tingkat rasa pada roti manis
diteima dan produk reject total.
Tingkat rasa pada roti tawar
3. Aroma
Tingkat aroma pada roti fresh oven Tingkat aroma pada roti setelah proses pendinginan (cooling) 4. Tekstur Tingkat kelembutan roti Tingkat keelastisan roti 5. Volume Tingkat kepadatan roti 6. Daya tahan
Daya tahan roti pada suhu dingin 7. Kebersihan Kebersihan pada output produksi Sumber Daya Manusia (X1) Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilakan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh Sumber daya manusia yang berperan penting dalam produksi
bakery dilihat dari
aspek berikut: 1. Kualifikasi 2. Perekrutan 3. Pelatihan 4. Penilaian kerja 5. Kompensasi 6. Lingkungan kerja
Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantic meliputi: 1. Kualifikasi Keahlian Pengalaman Usia Jenis kelamin Pendidikan Kondisi fisik Bakat Karakter 2. Perekrutan Interval
strategi dan tujuan organisasi. (Sadili, 2006) Proses pelamaran Psikotes Proses wawancara Seleksi kompetensi Penempatan pada unit kerja 3. Pelatihan Pelatihan pada karyawan baru Pelatihan pada karyawan lama 4. Penilaian kerja Reward bagi karyawan terbaik Punishmen bagi karyawan yang melanggar 5. Kompensasi Gaji Tunjangan Bantuan sosial Jaminan kesehatan Jaminan kecelakaan kerja Cuti hamil Pengganti Hari libur 6. Lingkungan kerja Kerja sama kelompok Kebisingan Keindahan (warna ruangan) Kenyamanan (musik) Penerangan
Ruang gerak Peralatan (X2) Peralatan adalah benda yang dipergunakan dalam proses produksi, sering disebut dengan istilah equipment yang dibagi menjadi dua, yaitu alat kecil (tool
and utensil) dan alat
besar (large and mechanical equipment ) (Subagjo, 2007) Peralatan yang digunakan dalam produksi bakery
dilihat dari aspek : 1. Pemakaian 2. Pembersihan 3. Perbaikan 4. Penyimpanan 5. Mekanisme investasi peralatan
Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantic, meliputi aspek : 1. Pemakaian Ketepatan pemakaian Frekuensi pemakaian 2. Pembersihan Jadwal pembersihan Bahan pembersih 3. Perbaikan Pemeliharaan alat sebelum terjadi kerusakan Perbaikan pada kerusakan alat 4. Penyimpanan Penyimpanan alat kecil Penyimpanan alat besar 5. Mekanisme investasi peralatan Pembaharuan peralatan Peningkatan fungsi peralatan Interval
3.4 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2012:80).
Dalam penelitian ini untuk memperoleh suatu pemecahan masalah diperlukan adanya data. Data diperoleh dari subjek penelitian atau dari populasi yang diselidiki. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau subjek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2002, 102) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan, trainee, daily worker dan casual pada bagian F&B Product The Amaroossa Hotel Bandung sebanyak 28 orang beserta konsumen sebanyak 22 orang. Dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik sampling karena jumlah karyawan sebagai responden yang akan diteliti kurang dari 30 orang yaitu 28 responden yang merupakan karyawan, trainee, daily worker dan casual pada bagian F&B Product dan jumlah konsumen sebanyak 22 responden. Maka dari itu, pada penelitian ini hanya menggunakan populasi. Penelitian ini dilaksanakan di The Amaroossa Hotel Bandung. Pemilihan lokasi berdasarkan atas pengamatan penulis selama melaksanakan praktek kerja dan masih terjadi beberapa kegagalan produk terutama dalam produksi bakery.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan berbagai teknik, yaitu sebagai berikut : 3.5.1 Observasi lapangan
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung.
3.5.2 Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi langsung dari narasumber. Data primer diambil melalui wawancara
secara langsung dengan responden yaitu para pegawai di Pastry & Bakery The Amaroossa Hotel Bandung dengan menggunakan daftar pertanyaan. Adapun data yang ingin diungkap melalui teknik wawancara ini antara lain meliputi kinerja karyawan dan peralatan secara keseluruhan.
3.5.3 Metode Pencatatan
Metode pencatatan dilakukan untuk mencatat data-data selama melaksanakan penelitian.
3.5.4 Metode Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari sumber – sumber informasi mengenai variabel-variabel yang berupa catatan, buku, foto dan sebagainya yang berada di daerah penelitian yang sesuai serta dapat melengkapi data dan informasi bagi keperluan penelitian.
3.5.5 Kuisioner
Kuisioner digunakan untuk memperoleh data yang diisi oleh responden itu sendiri. Kuisioner yang digunakan berupa kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup ini merupakan kuisioner berupa pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawabannya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diinginkan.
3.6 Pengujian Instrumen 3.6.1 Uji Validitas
Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan rumus teknik Korelasi Product Moment sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
(Sugiyono, 2012)
Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi (r) kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat kebebasan (n-2) dimana jika r hitung > r tabel maka tidak valid.
Atau menggunakan pengujian taraf signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :
√
√
(Sugiyono, 2012)
Jika t hitung > t tabel, maka item pertanyaan tersebut signifikan atau valid. Sebaliknya, jika t hitung < t tabel, maka item pertanyaan tersebut tidak signifikan atau tidak valid. Dari hasil perhitungan uji validitas menunjukkan bahwa dari 44 item angket seluruhnya adalah valid seperti pada tabel berikut ini :
TABEL 3.3
Hasil Pengujian Validitas
No. Item Pernyataan Nilai r
Hitung
Nilai r
Tabel Keterangan Kualitas Produk Bakery (Y)
1. Warna kulit roti yang diproduksi adalah berwarna kuning kecoklatan
0,628 0,374 Valid
2. Warna daging roti yang diproduksi adalah berwarna putih
0,650 0,374 Valid
3. Rasa roti manis yang diproduksi adalah berasa manis 0,553 0,374 Valid 4. Rasa pada roti tawar yang diproduksi adalah tanpa rasa
(tawar)
0,678 0,374 Valid
5. Wangi roti fresh oven yang diproduksi lebih mengundang selera makan
0,617 0,374 Valid
6. Roti tetap beraroma setelah proses pendinginan 0,400 0,374 Valid 7. Roti yang diproduksi memiliki tekstur lembut 0,499 0,374 Valid 8. Roti yang diproduksi memiliki tekstur kenyal 0,529 0,374 Valid 9. Daya simpan roti lebih tahan lama pada suhu dingin 0,621 0,374 Valid 10. Roti yang sudah matang dapat dikatakan bersih 0,633 0,374 Valid
Sumber Daya Manusia (X1)
karyawan, trainee, daily worker dan casual bagian
Pastry&Bakery
2. Dibutuhkan usia sedang sekitar 30 tahun untuk penempatan karyawan bagian Pastry&Bakery
0,466 0,374 Valid
3. Karyawan, trainee, daily worker dan casual bagian
Pastry&Bakery harus memiliki kondisi fisik baik (sehat
jasmani, rohani dan postur tubuh baik)
0,412 0,374 Valid
4. Penempatan karyawan, trainee, daily worker dan
casual bagian Pastry&Bakery harus sesuai dengan
bakat pada bidang tersebut.
0,410 0,374 Valid
5. Dibutuhkan karyawan, trainee, daily worker dan casual dengan karakter baik untuk bagian Pastry&Bakery
0,387 0,374 Valid
6. Dibutuhkan proses pelamaran secara lengkap untuk penempatan karyawan, trainee, daily worker dan
casual pada bagian Pastry&Bakery
0,452 0,374 Valid
7. Dilakukan psikotes atau tes-tes lainnya bagi calon karyawan, trainee, daily worker dan casual untuk ditempatkan pada bagian Pastry&Bakery
0,470 0,374 Valid
8. Dilakukan proses wawancara untuk menseleksi calon karyawan, trainee, daily worker dan casual yang akan ditempatkan pada bagian Pastry&Bakery
0,470 0,374 Valid
9. Dilakukan pelatihan untuk karyawan, trainee, daily
worker dan casual baru pada bagian Pastry&Bakery
0,418 0,374 Valid
10. Dilakukan pelatihan untuk karyawan, trainee, daily
worker dan casual lama pada bagian Pastry&Bakery
0,367 0,374 Valid
11. Adanya penghargaan berupa bonus bagi karyawan,
trainee dan daily worker terbaik
0,387 0,374 Valid
12. Adanya punishment (peringatan secara lisan dan tertulis, skorsing, pemberhentian) bagi karyawan,
trainee, daily worker dan casual yang melanggar
0,489 0,374 Valid
13. Gaji karyawan dan daily worker dibayarkan secara periodik setiap bulan dan gaji casual dibayar langsung seusai kerja
14. Adanya tunjangan hari raya yang diberikan pada karyawan dan daily worker
0,690 0,374 Valid
15. Adanya bantuan sosial bagi karyawan, trainee dan
daily worker yang terkena musibah
0,594 0,374 Valid
16. Adanya jaminan kesehatan bagi karyawan dan daily
worker
0,458 0,374 Valid
17. Adanya jaminan kecalaan kerja yang diberikan pada karyawan, trainee, daily worker dan casual
0,412 0,374 Valid
18. Diberikannya cuti melahirkan bagi karyawan dan daily
worker perempuan
0,461 0,374 Valid
19. Diberikannya pengganti hari libur bagi karyawan,
trainee dan daily worker yang tetap bekerja pada hari
libur
0,423 0,374 Valid
20. Diberikannya pengganti hari libur bagi karyawan,
trainee dan daily worker yang tetap bekerja pada hari
libur
0,441 0,374 Valid
21. Kebisingan dalam ruangan mempengaruhi kinerja karyawan, trainee, daily worker dan casual dalam proses produksi
0,441 0,374 Valid
22. Warna pada ruangan mempengaruhi kinerja karyawan,
trainee, daily worker dan casual dalam proses produksi
0,541 0,374 Valid
23. Musik diperbolehkan pada jam operasional untuk kenyamanan bekerja
0,398 0,374 Valid
24. Penerangan pada ruangan mempengaruhi kinerja karyawan, trainee, daily worker dan casual dalam proses produksi
0,499 0,374 Valid
Peralatan (X2)
1. Peralatan digunakan sesuai fungsinya 0,513 0,374 Valid 2. Peralatan digunakan terus menerus (terutama peralatan
yang menggunakan listrik dan gas)
0,649 0,374 Valid
3. Adanya jadwal pembersihan peralatan 0,375 0,374 Valid 4. Adanya perbedaan bahan pembersih bagi peralatan
berbahan stainless, kayu dan plastik
5. Dilakukannya pemeliharaan peralatan agar peralatan tidak mudah rusak
0,615 0,374 Valid
6. Dilakukannya perbaikan bagi peralatan yang rusak 0,508 0,374 Valid 7. Disediakannya tempat untuk menyimpan peralatan
kecil (tool and utensil)
0,452 0,374 Valid
8. Disediakannya tempat untuk menyimpan peralatan besar (equipment)
0,455 0,374 Valid
9. Dilakukannya pembelian alat dengan model terbaru 0,419 0,374 Valid 10. Dilakukannya pembelian alat dengan spesifikasi lebih
baik
0,660 0,374 Valid
3.6.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu. (Sugiyono, 2012)
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode alpha, dimana metode ini digunakan untuk mencari reliabilitas internal (internal consistency). Pengujian reliabilitas internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
[
] [
∑]
(Sugiyono, 2012)Dimana :
k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal ∑Si = Jumlah Varians Skor
St = Varians total
Rumus alpha digunakan untuk menghitung reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuisioner. Kriteria pengujian reliabilitasnya adalah jika rhitung > r tabel dengan tingkat kepercayaan 95%, kuisioner variabel
dikatakan reliable. Adapun cara menginterpretasikan harga r11 adalah dengan
menggunakan tabel di bawah ini.
TABEL 3.4
Interpretasi Derajat Reliabilitas Indeks Korelasi Interpretasi
0.800 – 1.000 Reliabilitas Sangat Tinggi 0.600 – 0.799 Reliabilitas Tinggi
0.400 – 0.599 Reliabilitas Cukup 0.200 – 0.399 Reliabilitas Rendah
0.000 -0.199 Reliabilitas Sangat Rendah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuisioner dengan menggunakan rumus alpha diperoleh hasil yang terdapat pada tabel berikut ini :
TABEL 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas
No. Variabel Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan
1. Kualitas Produk Bakery (Y) 0,729 0,374 Reliabel
2. Sumber Daya Manusia (X1) 0,718 0,374 Reliabel
3.6.3 Uji Signifikan
3.6.3.1 Persamaan Regresi
Persamaan regresi yang digunakan untuk membuat taksiran mengenai variabel dependen disebut persamaan regresi estimasi, yaitu suatu formula matematis yang menunjukan hubungan keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan satu variabel lain yang nilainya belum diketahui.
Sifat hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat. Variabel yang nilainya akan mempengaruhi nilai variabel lain disebut variabel bebas (independent variabel), sedangkan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel lain disebut variabel tidak bebas (dependent variabel).
3.6.3.2 Regresi Ganda
Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.
Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah :
Persamaan regresi untuk tiga predictor adalah :
Persamaan regresi untuk n predictor adalah :
3.6.3.3 Uji signifikan Parsial (Uji t)
Analisis korelasi parsial (partial correlation) digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Digunakan rumus t; dengan dk = n – 1
Secara perhitungan manual ada dua formula (rumus) uji t independen, yaitu uji t yang variannya sama dan uji T yang variannya tidak sama.
Untuk varian sama gunakan formulasi berikut :
√
Dimana Sp :
Keterangan : Xa : Rata-rata kelompok a Xb : Rata-rata kelompok b Sp : Standar deviasai gabungan
Sa : Standar deviasi kelompok a Sb : Standar deviasi kelompok b na : banyaknya sampel di kelompok a nb : Banyaknya sampel dikelompok b
DF : na+nb-2
Sedangkan untuk varian yang tidak sama gunakan formulasi berikut :
√(
)
3.6.3.4Uji Signifikan seluruhnya (Uji F)
Uji F statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent Sumber Daya Manusia (X1), Peralatan (X2), secara parsial berdampak terhadap
variabel dependent Kualitas Produksi Bakery (Y). Rumus Uji F seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003;47) sebagai berikut:
Keterangan : N = banyak sampel m = banyak predictor
R = koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor.
Koefisien korelasi ganda dikatakan signifikan apabila > dengan derajat signifikasi 5%.
3.6.6.5 Uji Determinasi
Koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R2) adalah koefisien determinasi yang mempertimbangkan (disesuaikan dengan) derajat bebas. Derajat bebas besarnya tergantung dengan banyaknya variabel penjelas (variabel bebas). Koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R2) digunakan untuk membandingkan 2 model estimasi apabila banyaknya variabel penjelas tidak sama, misal model estimasi 1 memiliki variabel penjelas sebanyak 4 buah dan model estimasi 2 memiliki variabel penjelas sebanyak 5 buah. Apabila kita membandingkan 2 model estimasi berdasarkan koefisien determinasi maupun koefisien determinasi disesuaikan harus berhati-hati, hal ini karena tujuan menaksir model bukan semata mata mencari besarnya nilai koefisien determinasi maupun koefisien determinasi disesuaikan namun yang lebih penting adalah untuk mendapatkan taksiran yang meyakinkan mengenai koefisien-koefisien regresi yang mencerminkan populasi yang sebenarnya dan menarik inferensi.
Apabila kita memperoleh nilai koefisien deteminasi maupun koefisien detrminasi disesuaikan yang tinggi itu baik sekali, namun jika diperoleh nilai yang rendah bukan berarti model estimasi yang kita gunakan merupakan model estimasi yang jelek. Bekaitan dengan koefisien determinasi (R2) ada berbagai kemungkinan, yaitu:
a. R2 dan hanya beberapa koefisien yang regresi (beta) yang signifikan.
b. R2 mungkin signifikan tetapi tidak ada satupun koefisien regresi (beta) yang signifikan.
c. semua koefisien regresi (beta) mungkin signifikan tetap R2 tidak signifikan atau
d. semua koefisien regresi (beta) da R2mungkin tidak signifikan. Rumus (R2)dan (adjusted R2), sebagai berikut:
Model Estimasi:
∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : n : Banyaknya observasi k : Banyaknya variabel bebas