• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PROYEK sistem info (13)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN PROYEK sistem info (13)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PROYEK

Rina Resmiati 16160110

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN

UNIVERSITAS BSI BANDUNG

(2)

A. MANAJEMEN PROYEK 1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah suatu proses untuk merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan suatu kegiatan,

anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan tertentu dari

suatu organisasi atau perusahaan.

2. Pengertian Proyek

Proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk

menghasilkan suatu produk atau layanan. Sebuah proyek biasanya

melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan dan sponsor utama

dari proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang

efektif untuk menyelesaikan proyek secara efektif dan efisien.

Setiap proyek mempunyai batasan yang berbeda terhadap ruang

lingkup, waktu, biaya, yang biasanya disebut sebagai triple constraint

(Tiga Kendala). Setiap proyek manajer harus memperhatikan 3 hal

penting dalam manajemen proyek. Pertama, ruang lingkup (scope),

kedua, waktu (time) dan ketiga, biaya (cost). Ketiga batasan tersebut

memiliki sifat saling tarik – menarik. Artinya, jika ingin meningkatkan

kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka harus

melakukannya dengan cara meningkatkan mutu, yang selanjutnya

berakibat pada naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin

menekan biaya maka biasanya harus berkompromi dengan mutu atau

jadwal.

Proyek adalah kegiatan yang kompleks, tidak rutin, dan usaha satu

waktu yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi

kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Yang membedakan proyek dengan pekerjaan lain adalah sifat

proyek yang khusus dan tidak bersifat rutin pengadaannya, sehingga

pengelolaannya pun harus lebih ekstra.

(3)

1) Sebuah proyek memiliki tujuan yang khusus. Artinya, proyek harus

menghasilkan suatu produk khusus, layanan, dan hasil akhir.

2) Proyek bersifat sementara. Artinya, proyek memiliki awal dan akhir

yang jelas.

3) Proyek membutuhkan sumber daya. Artinya, sumber daya dapat

berupa hardware, software, dan sumber daya lainnya.

4) Proyek harus memiliki pelanggan utama (primary customer) /

sponsor.

5) Proyek melibatkan ketidakpastian – ketidakpastian, karena setiap

proyek bersifat unik maka sangat sulit untuk menentukan

objektifitas proyek, mengestimasi waktu proyek, dan biayanya.

3. Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya

organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam waktu dan sumber

daya tertentu.

Manajemen proyek merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan,

skills, tools, dan teknik untuk aktifitas suatu proyek dengan maksud

memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder dan harapan dari

sebuah proyek.

Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisir,

memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk

mencapai sasaran dengan jangka waktu yang pendek yang telah

ditentukan.

Terdapat 3 elemen penting dalam manajemen proyek antara lain :

1) Manajer Proyek, elemen paling penting dalam manajemen proyek

adalah manajer proyek. Manajer proyek adalah seseorang yang

bertanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, dan

mengintegrasikan usaha kerja dari anggota untuk mencapai tujuan

(4)

fungsional dan mengintegrasikan perencanaan dan pengendalian

dari biaya, jadwal, dan pembagian tugas dalam suatu proyek.

2) Tim proyek, tim proyek merupakan kumpulan orang yang biasanya

berasal dari area fungsional yang berbeda yang akan saling bekerja

sama dengan tujuan untuk menyelesaikan pekerjaan proyek.

3) Sistem Manajemen Proyek, manajer proyek dan tim proyek harus

ada dan digunakan sebagai alat bantu dalam sebuah sistem

manajemen proyek. Sistem manajemen proyek dibuat berdasarkan

struktur organisasi, proses informasi, dan pelatihan serta prosedur

yang mengintegrasikan elemen dari organisasi proyek secara

vertikal dan horizontal. Elemen vertikal meliputi pemecahan tugas

dalam proyek sedangkan elemen horizontal meliputi unit fungsional

dan departemen yang terlibat dalam proyek.

Secara sederhana, manajemen proyek sistem informasi bisa

disusun dengan menjawab pertanyaan berikut:

1) apakah yang harus dikerjakan?

2) apa dan siapa yang harus menyelesaikan tugas-tugas yang ada?

3) sampai kapan waktu yang tersedia?

4) bagaimana pembiayaannya?

5) apa yang terjadi apabila proyek terlambat selesai? Atau bahkan

gagal?

Secara bertahap, manajemen proyek sistem informasi bisa

dipilah menjadi beberapa fase proses, yaitu:

1) Perencanaan dan penyusunan jadwal.

Adalah tahapan paling penting karena didalamnya terdapat

proses penentuan tugas dan durasinya dan penentuan

hubungannya dengan tugas-tugas lainnya.

2) Pengelolaan perubahan.

Selama melaksanakan proyek, sering kali diperlukan

penyesuaian antara rencana dengan kenyataan yang ada.

(5)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Project Manajemen a. Project Life Cycle

Karena proyek bersifat unik dan mengandung ketidakpastian

yang tinggi, maka suatu proyek biasanya dibagi ke dalam beberapa

fase agar dapat dilakukan kontrol yang lebih baik oleh manajemen.

Tiap- tiap akhir suatu fase dalam proyek ditandai dengan adanya

deliverables yang dapat diukur kualitas dan kuantitasnya.

Project life cycle mendefinisikan suatu awal dan akhir dari

proyek sehingga urut-urutan kegiatan dari proyek dapat terlihat

dengan jelas dan teratur. Kadang-kadang beberapa kegiatan dalam

suatu proyek dilakukan secara paralel atau overlapping dan sering

diistilahkan sebagai fast tracking.

b. Project Stakeholders

Project stakeholders adalah individu atau organisasi yang secara

aktif terlibat di dalam suatu proyek, atau kepentingan seseorang

yang akan terpengaruh baik secara positif maupun negatif sebagai

akibat dari eksekusi suatu proyek ataupun selesainya suatu proyek.

Tim project management harus mengidentifikasi stakeholder untuk

mengetahui apa saja kebutuhan dan harapan mereka terhadap suatu

proyek yang apabila dipenuhi dapat berpengaruh terhadap

suksesnya suatu proyek.

Stakeholder dari setiap proyek dapat meliputi :

1) Project manager, orang yang bertanggung jawab melaksanakan

proyek

2) Pelanggan, orang atau organisasi yang akan menggunakan

produk tersebut

3) Organisasi pelaksana, perusahaan dimana kebanyakan

karyawannya terlibat langsung dalam melaksanakan proyek

tersebut

4) Sponsor, orang atau grup di dalam organisasi pelaksana yang

(6)

c. Struktur Organisasi

Suatu proyek biasanya merupakan bagian dari suatu organisasi

yang lebih besar. Struktur organisasi dari suatu perusahaan sangat

berpengaruh terhadap kelangsungan suatu proyek, karena tugas dan

tanggung jawab dari anggota proyek dalam struktur organisasi yang

berbeda adalah tidak sama.

Saat ini terdapat beberapa tipe struktur organisasi yang

diterapkan dalam perusahaan, diantaranya adalah :

1) Fungsional, dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh

manager fungsional yang membawahi beberapa staf. Suatu

proyek biasanya diketuai oleh seorang manager fungsional yang

anggotanya dapat diambil dari staf manager fungsional lainnya.

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

- Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya

masing-masing.

- Komunikasinya menggunakan bottom-top communication

sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah,

sederhana, dan tidak berulang-ulang

- Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang

kerja masing-masing dan komunikasi antar bagian

cenderung kurang terbuka

- Pergerakan dan komunikasi tiap-tiap bagian masih

tersekat-sekat

- Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang

memproduksi barang

2) Matrix, dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh manager

fungsional yang membawahi beberapa staf. Suatu proyek

biasanya terdiri dari staf-staf dari beberapa manager fungsional

yang berbeda dan dipimpin oleh salah seorang staf tersebut.

(7)

- Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang

sedang dijalankan

- Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang

kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek

- Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai

pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai

- Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan

dengan tipe fungsional

- Ada keterlibatan stakeholder yang kuat

- Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan

sampai terjadi “rebutan SDA”

- Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada,

sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang

notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan

Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :

 Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai

penyedia SDA yang ada.

 Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.

 Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai

koordinator proyek.

3) Projectized, dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh project

manager yang langsung membawahi staf-staf yang menangani

langsung suatu proyek.

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

- Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang

dikerjakan

- Masing-masing kegiatan proyek mempunyai struktur

(8)

- Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi

pengawasan pemimpin proyek terhadap proyeknya juga

mudah

- Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing-masing proyek

- Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar

(outsourcing) dalam pengerjaan proyek

- Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung

jawab dan inisiatif yang tinggi

Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak

proses administrasi dan birokrasi

d. General Manager Skill

Aspek ini sangat berpengaruh terhadap proyek karena

kelangsungan dari proyek sangat tergantung dari kemampuan

seorang manajer proyek untuk menangani aspek finansial,

perencanaan, organisasi dan aspek lainnya secara sinergis dan

berkesinambungan.

Beberapa contoh management skill yang harus dimiliki oleh

pemimpin proyek adalah:

Faktor ini lebih tergantung kepada faktor eksternal organisasi karena

dipengaruhi oleh pihak ketiga yang tidak dapat dikontrol oleh

pelaksana proyek. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:

(9)

- Globalisasi

- Pengaruh budaya

- Kondisi perekonomian

- Stabilitas politik

5. Daur Hidup Manajemen Proyek

Daur hidup proyek (Project Life Cycle) merupakan kumpulan dari

tahapan – tahapan proyek. Tahapan dari daur hidup proyek terdiri dari :

a. Project Feasibility Terdiri dari tahap konsep dan pengembangan.

Tahapan ini berfokus kepada perencanaan.

b. Project Acquisition Terdiri dari tahap implementasi dan

penyelesaian (Close-Out). Tahap ini berfokus kepada penyampaian

tugas yang nyata dan seharusnya dilaksanakan.

Sebuah proyek harus dapat menyelesaikan setiap tahapan dengan sukses

sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Pendekatan daur hidup

proyek ini menyediakan suatu pengendalian manajemen yang lebih baik

dan hubungan yang tepat terhadap operasi yang berjalan dalam suatu

organisasi.

6. Sembilan Area Pengetahuan Manajemen Proyek

Sembilan area pengetahuan manajemen proyek menggambarkan

kunci utama yang harus dikembangkan oleh manajer proyek.

Empat inti dari area pengetahuan manajemen proyek meliputi

manajemen ruang lingkup proyek, waktu, biaya, dan manajemen

kualitas. Proses – proses tersebut merupakan inti dari area pengetahuan

karena mereka memimpin untuk tujuan proyek yang lebih spesifik.

Empat area pengetahuan untuk memfasilitasi manajemen proyek

adalah sumber daya manusia, komunikasi, resiko, dan manajemen

pengadaan proyek. Disebut area pendukung karena proses – proses

tersebut merupakan proses – proses yang dilalui untuk mencapai tujuan

proyek. Area pengetahuan yang terakhir adalah manajemen integrasi

(10)

menjadi satu kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan terlaksananya

proyek dengan baik.

References

Dosen, T. (2015). MODUL PERKULIAHAN Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Universitas Mercu Buana.

Noerlina. (2008). PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI ONLINE BISNIS. Jurnal Piranti Warta.

Referensi

Dokumen terkait

Indikator adalah sebuah metrik atau kombinasi metrik yang memberikan pengetahuan lebih ke dalam proses, proyek atau produk itu sendiri agar bisa dilakukan perbaikan proses, proyek

Organisasi proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan berbagai

Network Planning (NWP) khususnya digunakan untuk menyelesaikan suatu proyek yang hanya dilakukan sekali saja, jadi harus dibuat NWP baru untuk setiap proyek yang

mengelola seluruh sumber daya yang terlibat dalam sebuah proyek untuk mencapai sasaran yang

Tugas dan wewenang pada masing – masing posisi tersebut (gambar 3.1) di dalam suatu pelaksanaan proyek sangat diperlukan sebagai bagian dari manajemen suatu proyek yang sesuai

Proyek dapat dibagi – bagi dalam sub – sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara keseluruhanb. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi

• Lingkup terkait dengan semua pekerjaan dan proses- proses yang harus dilakukan untuk mewujudkan suatu produk dalam suatu proyek.. • Deliverable adalah produk yg

Perencanaan proyek yang melibatkan SDM ahli akan menghasilkan efektivitas kinerja yang optimal dalam sebuah