• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Proyek Sistem Informasi doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Proyek Sistem Informasi doc"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen

Proyek

Sistem

Informasi

Pokok Bahasan :

Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Fasilkom Sistem

Informasi

03

18025 Nurullah Husufa ST, MMSI

(2)

Pemahaman bagaimana proses

Subbab yang akan dibahas pada Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek diantaranya :

1. Pengukuran, Metrik dan Indikator

Walaupun istilah measure, measurement dan metrik sering digunakan secara bergantian, penting untuk mengetahui perbedaannya. Karena mengukur/measures dalam rekayasa software adalah memberikan indikasi kuantitatif dari jangkauan, jumlah, dimensi, kapasitas atau ukuran atribut dari sebuah produk atau proses. Pengukuran/measurement adalah kegiatan mengukur. Metrik adalah ukuran kuantitatif tingkat atribut sebuah sistem, komponen atau proses ketika diberikan nilai atribut.

Ketika sebuah data dikumpulkan ( contoh, sejumlah error yang muncul saat memeriksa sebuah modul), sebuah ukuran telah dibuat. Pengukuran terjadi sebagai hasil dari kumpulan satu atau lebih data (contoh, sejumlah modul yang diperiksa di investigasi untuk mengumpulkan ukuran dari jumlah error dari setiap modul).

Seorang software engineer mengumpulkan ukuran dan mengembangkan matrik agar indikator bisa di dapatkan. Indikator adalah sebuah metrik atau kombinasi metrik yang memberikan pengetahuan lebih ke dalam proses, proyek atau produk itu sendiri agar bisa dilakukan perbaikan proses, proyek atau produk untuk membuat sesuatu lebih baik.

Contoh, empat tim pada suatu proyek ditugaskan untuk mereview desain dan bebas menggunakan metode apapun. Berdasarkan metrik, 2 org tim yang menggunakan metode formal review menemukan error per person-hour sebesar 40% lebih tinggi dibandingkan 2 tim lain yang tidak menggunakannya

2. Metrik dalam proses dan domain proyek

Pengukuran hal biasa yang dilakukan dalam dunia teknik. Kita mengukur penggunaan listrik, suhu udara, dan lainnya. Sayangnya, pengukuran jauh dari biasanya di dunia rekayasa software karena mengalami masalah dalam menyepakati apa yang harus di ukur dan mengevaluasi ukuran yang telah dikumpulkan.

(3)

produk dan milestone). Mereka memungkinkan manajer dan praktisi untuk menilai mana yang berjalan dan mana yang tidak. Proses metrik dikumpulkan pada semua proyek dan selama periode proyek berjalan dengan tujuan untuk memberikan indikator yang mengarah pada peningkatan proses sosftware jangka panjang.

Indikator Proyek membantu proyek manajer untuk : (1) menilai status dari proyek yang sedang berjalan, (2) mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi , (3) menemukan masalah sebelum ‘kritis’, (4) menyesuaikan alur kerja atau tugas, (5) Mengevaluasi kemampuan tim proyek untuk mengkontrol kualitas dari produk kerja

software

Dilihat pada gambar 1, proses terletak ditengan dari triangle menghubungkan tiga faktir yang akan mempengaruhi pada kualitas software dan kinjerja organisasi. Kemampuan dan motivasi orang menjadii yang paling mempengaruhi. di kualitas dan kinerja. Kompleknya sebuah produk dapat memiliki dampak penting pada kualitas dan kinerja tim. Teknologi (contoh, metode rekayasa software) yang ada pada proses juga memiliki dampak. Sebagai tambahan, triangle proses berada pada lingkaran kondisi lingkungan termasuk lingkungan pengembangan (contoh, CASE tools), kondisi bisnis produk (contoh, tenggat waktu, aturan bisnis) dan karakteristik pelanggan (contoh : mudah diajak berkomunikasi).

Gambar 1 Metrik Proses

Kita mengukur keberhasilan dari proses software secara tidak langsung sehingga diperoleh sekumpulan metrik sebagai hasil dari proses yaitu mengukur error yang muncul sebelum release, defect disampaikan dan dilaporkan oleh pengguna, produk kerja disampaikan(produktifitas), usaha yang dilakukan, kesesuain jadwal dan lainnya.

Etika metrik bagi manajer dan praktisi :

(4)

 Memberikan umpan balik ke individu dan tim yang telah mengkumpulkan ukuran dan metrik

 Jangan menggunakan metrik untuk menilai seseorang

 Bekerja sama dengan tim dan praktisi dalam menentukan tujuan dan metric yang akan digunakan untuk mencapainya

 Jangan menggunakan metrik untuk mengancam tim lainnya

 Metrik yang mengindikasikan suatu masalah jangan dikategorikan ‘negative’, ini berfungsi untuk mengingkatkan proses itu sendiri

 Jangan terlalu fokus dengan satu metrik sehingga tidak memperhatikan metrik penting lainnya

Dengan merasa nyamannya organisasi dengan kumpulan dan kegunaan dari metric proses, perolehan dari indikator sederhana memberikan cara untuk lebih teliti disebut sebagai pendekatan statistical software process improvement (SSPI). Pada intinya,

SSPI menggunakan analis kegagalan software untuk mengumpulkan informasi tentang semua error dan defect dari aplikasi, sistem atau produk yang dikembangkan atau digunakan. Analisa kegagalan bekerja dengan cara :

• Semua error and defect dikategorikan dari sumbernya (contoh, kekurangan dalam menentukan spesifikasi, logika, ketidaksesuaian standar)

• Biaya untuk memperbaiki error dan defect tercatat dgn baik

• Jumlah error dan defect dari setiap kategori dihitung dan diberi ranking. • Keseluruhan biaya error dan defect dari setiap kategori dihitung

• Membuat rencana untuk memodifikasi proses dengan tujuan mengurangi error dan

(5)

Gambar 2 defect-defect sistem

Diagram fishbone digunakan untuk mendiagnosa data yang diwakili dalam frekunesi diagram, pada diagram fishbone dibawah dijelaskan hal-hal yang menyebabkan suatu

defect terjadi.Garis tengan mewakili faktor kualitas yang dipertimbangkan (pada kasus ini specification defects). Setiap tulang rusuk (garis diagonal) menghubungkan ke tulang belakang mengindikasikan penyebab potensila untuk masalah kualitas (contoh, missing requirements, ambiguous specification, incorrect requirements, changed requirements), notasi lain ditambahakan untuk memperluas penyebab (contoh, penyebab incorrect)

Gambar 3 Diagram fishbone

Metrik Proyek

Metrik proses software digunakan untuk tujuan strategi. Ukuran proyek software

adalah tactical. Oleh sebab itu, metric proyek dan indikator yang diperoleh dari nya digunakan oleh proyek manajer dan tim untuk beradapatasi alur kerja proyek dan aktivitas teknikal.

Penerapan pertama dari metrik proyek pada kebanyakan proyek software terjadi selama estimasi. Metrik dibuat dari proyek sebelumnya sebagai dasar untuk mengestimasi usaha dan waktu yang diperlukan untuk software yang akan dikembangkan. Setelah proyek berjalan maka metrik akan dibandingkan dengan usaha dan waktu estimasi, ini dilakukan untuk memonitor dan mengetahui progress software yang dikembangkan.

Tujuan dibuatnya metrik proyek adalah untuk meminimalkan jadwal pengembangan

(6)

mengurangi masalah dan resiko yang mungkin terjadi dan untuk menilai kualitas produk dan meningkatkan kualitas produk.

Model lain software metric proyek menyarankan setiap metric proyek harus mengukur :

• Input

Mengukur resource (contoh: people, environment) yang diperlukan. • Output

Mengukur hasil kerja produk selama proses rekayasa software.

• Result

Mengukur efektifitas dari penyelesaian produk.

3. Pengukuran perangkat lunak

Pengukuran dikelompokkan pada dua cara yaitu langsung/direct meliputi biaya dan usaha yang harus dilakukan untuk membuat produk. contoh : banyaknya lines of code (LOC), kecepatan eksekusi,ukuran memori dan banyaknya defects. Sedangkan tidak langsung/Indirect meliputi fungsionalitas, kualitas, kompleksitas, efisiensi, realibility, maintainability, dan lainnya

Domain metrik software dibagi tiga yaitu proses, proyek dan produk.

1. Size-Oriented Metrics

Diperoleh dengan menormalisasi kualitas dan produktivitas dengan memperhatikan ukuran dari produk yang telah dibuat. Jika organisasi software

membuat program sederhana, sebuah table ukuran size oriented, seperti gambar dibawah bisa digunakan. Tabel membuat list setiap software pengembangan proyek yang telah selesai dikerjakan selama beberapa tahun terakhir. Menuju ke table untuk proyek alpha : 12.100 baris kode dibangun oleh 24 orang-sebulan dari usaha dengan biaya $168,000, semua usaha dan biaya yang tercatat pada tabel mewakili semua aktivitas pengembangan software (analisis, desain, kode dan test) tidak hanya koding. Informasi lainnya untuk proyek alpha 365 halaman dokumentasi telah dibuat, 134 error ditemukan sebelum software release dan 29 defect setelah release

(7)

Gambar 4 Size-Oriented Metrics

Dari data tabel, metric size oriented bisa dikembangkan untuk setiap proyek : • Errors per KLOC (thousand lines of code).

Defects per KLOC.

$ per LOC.

Page of documentation per KLOC.

Sebagai tambahan, metric lainnya yang bisa dihitung : • Errors per person-month.

LOC per person-month.

$ per page of documentation.

Metrik size oriented tidak diterima sepenuhnya sebagai cara untuk mengukur proses pengembangan software. Pendukung ukuran LOC mengkalian bahwa pengembangan proyek software mudah dihitung. Lainnya, yang tidak mendukung berpendapat bahwa ukuran LOC tergantung pada bahasa pemrograman, mereka tidak mengakomodasi bahasa nonprocedural, membutuhkan tingkatan yang lebih detail yangsulit dicapai (contoh, perencana harus mengestimasi LOC yang harus dihasilkan sebelum di analisis dan desain selesai dibuat)

2. Function-Oriented Metrics

Software metrik function oriented menggunakan ukuran dari fungsionalitas yang dihasilkan oleh aplikasi sebagai normalisasi nilai. Function points (FP) diperoleh dengan cara menghitung pengukuran langsung dari domain informasi software dan menilai kompleksitas produk. Lima karakteristik domain yang akan dihitung :

• Number of user inputs. Menghitung setiap user input aplikasi berbeda yang memberikan data.

(8)

• Number of user inquiries.inquiry didefinisikan sebagai on-line input yang merupakan hasil dari respon aplikasi yang disebut on-line output.

• Number of files. Jumlah logical master file (cth: pengelompokkan logical dari data yang merupakan salah satu bagian dari database yang besar atau file terpisah dari aplikasi).

• Number of external interfaces. Menghitung semua mesin yang memiliki antarmuka yang digunakan untuk men-transfer informasi ke sistem lain (cth : data files pada media penyimpanan)

Gambar 5 Model analisis software Safehome

Gambar 6 Perhitungan Function Point

Jika data sudah dikumpulkan, nilai kompleksitas dihubungkan dengan tiap hitungan, tentukan apakah inputan itu simple, average, atau complex sesuai penilaian subyektif masing-masing

FP = count total x [0.65 + 0.01 x ∑(Fi)] Dimana,

count total adalah jumlah keseluruhan FP

(9)

1. Apa sistem membutuhkan backup dan recovery? 2. Apa dibutuhkan data komunikasi ?

3. Apa ada fungsi proses terdistribusi ? 4. Apa kinerja penting ?

5. Apa sistem akan berjalan pada sistem yang sudah ada? 6. Apa sistem membutuhkan input data online?

7. Apa input data on-line membutuhkan input transaksi dari banyak tempat? 8. Apa file master update secara on-line?

9. Apa input, output, file, atau permintaan komplek ? 10. Apa proses internal komplek?

11. Apa kode yang dibuat untuk digunakan kembali? 12. Apa konversi dan instalasi termasuk di desain?

13. Apa sistem dibuat untuk banyak instalasi di organisasi berbeda?

14. Apa aplikasi dibuat untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh pengguna?

* skala nilai antara 0 (tidak perlu) sampai 5 (sangat penting)

Jika function points sudah dihitung, mereka menggunakan persamaan dengan

LOC sebagai cara untuk menormalisasi ukuran untuk produktifitas, kualitas dan atribut lain software :

Errors per FP. • Defects per FP. • $ per FP.

• Pages of documentation per FP. • FP per person-month.

4. Penyatuan berbagai pendekatan metric

(10)

Gambar 7. LOC/FP dari Bahasa pemrograman

Jika function point sudah ditemukan maka perhitungan LOC sebagai berikut :

LOC = FP * Approximate LOC per FP

Sebuah review dari data ini mengindikasikan bahwa satu LOC dari C++ membutuhkan perkiraan 1.6 kali ‘fungsionalitas’(rata-rata) sebagai satu LOC dari

FORTRAN.

Function points dan LOC metrik prediksi yang akurat dari usaha dan biaya pengembangan software, tetapi untuk menggunakannya, dasar informasi harus dibuat terlebih dahulu.

5. Metrik untuk kualitas perangkat lunak

Kualitas sebuah sistem, aplikasi, atau produk dikatakan baik, jika baik dalam mengidentifikasi kebutuhan yang menggambarkan masalah yang dihadapi, design yang dibuat sebagai solusi, eksekusi pemrograman dan testing dalam menemukan error. Metrik untuk kualitas perangkat lunak diukur dari :

Correctness.

Tingkat dimana aplikasi berjalan sesuai fungsinya. Untuk mengukur kebenaran aplikasi menggunakan : defects per KLOC

Maintainability.

(11)

design yang diperlukan, implement perubahan, testing, and distribusi perubhan ke semua user

Integrity

Mengukur kemampuan sistem untuk bertahan dari ‘serangan’ terhadap keamanan aplikasi. Komponen aplikasi : programs, data, dan documents. Atribut untuk mengukur Integrity :

1. Threat : banyaknya kemungkinan ‘serangan’ dalam periode waktu tertentu : 2. Security : banyaknya kemungkinan ‘serangan’ yang bisa dihindari

integrity = summation [(1 – threat) x (1 – security)]

• Usability

Aplikasi yang dibuat user friendly atau tidak. Untuk mengukur usability digunakan 4 karakteristik berikut :

(1) Kemampuan fisik dan intelektual untuk mempelajari sistem

(2) Efisiensi waktu yang diperlukan untuk menggunakan sistem

(3) Bertambahnya produktivitas ketika sistem tersebut digunakan oleh user

(12)

Daftar Pustaka

Marchewka, Jack T., 2013, Information Technology Project Management, John Wiley & Sons, Inc.

Gambar

Gambar 1 Metrik Proses
Gambar 3 Diagram fishbone
Gambar 4 Size-Oriented Metrics
Gambar 5 Model analisis software Safehome
+2

Referensi

Dokumen terkait

• Manajemen Pengadaan adalah proses – proses yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar organisasi yang

Seorang Manajer Proyek harus mengetahui cara untuk mengelola lingkup atau scope suatu proyek termasuk perubahannya yang akan berdampak pada waktu dan biaya.. Enam Tahapan

Fase-fase kegiatan dalam pengembangan sebuah proyek ini sangat bervariasi dan tergantung pada karakteristik dari proyek itu sendiri atau organisasi yang

Fase-fase kegiatan dalam pengembangan sebuah proyek ini sangat bervariasi dan tergantung pada karakteristik dari proyek itu sendiri atau organisasi yang mengembangkan proyek

Kegiatan dan pelaksanaan proyek terdiri dari bermacam proses dan prosedur yang harus diselenggarakan bersama antara pihak kontraktor, konsultan dan stakeholder

Kegiatan dan pelaksanaan proyek terdiri dari bermacam proses dan prosedur yang harus diselenggarakan bersama antara pihak kontraktor, konsultan dan stakeholder

 Mampu memahami dan menjelaskan tentang project scope manajemen yang meliputi (ruang lingkup proyek, menciptakan feasibility plan dan aspek pengukuran).. 5B.  Pengetahuan

Apabila ada sebuah tahap pengerjaan proyek telah selesai, kepala proyek akan menyuruh tukang dan kuli untuk membantu pengerjaan proyek yang lain sudah proses pengerjaan dapat