Nama : Muhammad Fachrel Ryan Saputra
Kelas : 5 MIA
NIM : 062140832886
Mata Kuliah : Manajemen Proyek Sistem Informasi
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan Proyek Sistem Informasi?
a. Pengembangan perangkat keras b. Pengembangan perangkat lunak c. Pengembangan sistem informasi d. Pengelolaan jaringan computer
2. Manajemen Proyek Sistem Informasi (MPSI) bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kualitas perangkat keras b. Meningkatkan keamanan jaringan
c. Mencapai tujuan proyek sistem informasi d. Mengurangi biaya lisensi perangkat lunak
3. Dokumen apa yang biasanya disusun pada tahap perencanaan proyek?
a. Rencana Proyek b. Laporan Akhir c. Laporan Keuangan d. Prototipe Sistem
4. Pada tahap apa manajemen risiko biasanya dilakukan dalam proyek sistem informasi?
a. Perencanaan b. Eksekusi
c. Monitoring dan Pengendalian d. Penyelesaian
5. Apa yang dimaksud dengan Work Breakdown Structure (WBS)?
a. Struktur organisasi proyek
b. Pemecahan pekerjaan menjadi tugas-tugas yang lebih kecil c. Rencana keuangan proyek
d. Evaluasi kinerja proyek
6. Alat apa yang digunakan untuk memodelkan aliran proses dalam proyek sistem informasi?
a. Diagram Alur b. Diagram Venn c. Diagram Pohon d. Diagram Pareto
7. Apa peran seorang Project Manager dalam manajemen proyek sistem informasi?
a. Membuat kode program
b. Mengelola sumber daya proyek dan mengarahkan tim c. Menjalankan pengujian sistem
d. Menyusun laporan keuangan proyek
8. Apa yang dimaksud dengan Milestone dalam konteks manajemen proyek?
a. Titik akhir proyek b. Titik tengah proyek c. Titik awal proyek d. Titik tolak proyek
9. Manajemen Proyek Sistem Informasi sangat penting untuk:
a. Meningkatkan biaya proyek b. Mengurangi kompleksitas proyek
c. Mengurangi waktu pelaksanaan proyek d. Menambahkan fitur tambahan ke sistem
10. Apa yang dimaksud dengan analisis SWOT dalam konteks manajemen proyek?
a. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman b. Analisis keuangan proyek
c. Analisis struktur organisasi d. Analisis keberlanjutan proyek
11. Metode apa yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko-risiko dalam proyek sistem informasi?
a. Analisis Gap b. Analisis SWOT c. Analisis Risiko d. Analisis PESTEL
12. Apa yang dimaksud dengan Agile dalam konteks pengembangan perangkat lunak?
a. Metode pengembangan perangkat lunak iteratif dan inkremental b. Metode pengembangan perangkat lunak tradisional
c. Metode pengembangan perangkat keras d. Metode pengembangan perangkat lunak linier
13. Pada tahap apa proyek sistem informasi biasanya diakhiri?
a. Perencanaan b. Pelaksanaan
c. Monitoring dan Pengendalian d. Penyelesaian
14. Apa yang dimaksud dengan baseline dalam manajemen proyek?
a. Titik akhir proyek b. Perubahan dalam proyek
c. Rencana dasar proyek yang digunakan sebagai dasar pengukuran d. Pekerjaan tambahan dalam proyek
15. Metode apa yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja proyek setelah selesai?
a. Metode Agile b. Metode Scrum c. Metode Six Sigma
d. Metode Post-Implementation Review (PIR)
16. Apa yang dimaksud dengan Return on Investment (ROI) dalam konteks manajemen proyek?
a. Keuntungan bersih proyek
b. Tingkat risiko proyek
c. Pengembalian modal proyek d. Pengukuran keberhasilan proyek
17. Apa yang dimaksud dengan Change Control dalam manajemen proyek sistem informasi?
a. Kontrol terhadap perubahan dalam proyek b. Mengganti semua anggota tim proyek
c. Mengganti perangkat keras proyek d. Mengganti perangkat lunak proyek
18. Apa peran dari Stakeholder dalam proyek sistem informasi?
a. Menulis kode program b. Mengevaluasi kinerja tim
c. Mempengaruhi atau terpengaruh oleh proyek d. Menyusun laporan keuangan proyek
19. Apa yang dimaksud dengan Critical Path dalam manajemen proyek?
a. Jalur yang tidak kritis dalam proyek
b. Jalur yang paling penting dalam proyek c. Jalur yang melibatkan perubahan proyek d. Jalur yang tidak memerlukan pengawasan
20. Apa yang harus dilakukan jika proyek mengalami keterlambatan atau perubahan signifikan?
a. Melanjutkan seperti biasa
b. Meningkatkan target waktu proyek c. Mengubah rencana proyek d. Mengabaikan perubahan tersebut
Esay :
1. Jelaskan perbedaan antara perencanaan proyek dan perencanaan sumber daya dalam konteks pengembangan sistem informasi. Bagaimana keduanya saling terkait dan mengapa keduanya penting untuk kesuksesan proyek ?
Perbedaan Perencanaan Proyek dan Perencanaan Sumber Daya
 Perencanaan proyek adalah proses menetapkan tujuan proyek, mengidentifikasi tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan menyusun jadwal, anggaran, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
 Perencanaan sumber daya adalah proses mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Sumber daya ini dapat berupa tenaga kerja, material, peralatan, dan dana.
Hubungan Antara Perencanaan Proyek dan Perencanaan Sumber Daya
Perencanaan proyek dan perencanaan sumber daya saling terkait karena keduanya merupakan bagian dari manajemen proyek. Perencanaan proyek menetapkan tujuan proyek dan mengidentifikasi tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan sumber daya kemudian mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Pentingnya Perencanaan Proyek dan Perencanaan Sumber Daya
Perencanaan proyek dan perencanaan sumber daya penting untuk kesuksesan proyek karena keduanya membantu memastikan bahwa proyek dapat diselesaikan dengan tepat waktu, sesuai anggaran, dan sesuai persyaratan.
 Perencanaan proyek membantu memastikan bahwa proyek memiliki tujuan yang jelas dan terukur, serta bahwa tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut telah diidentifikasi dengan benar. Perencanaan proyek juga membantu memastikan bahwa proyek memiliki jadwal dan anggaran yang realistis.
 Perencanaan sumber daya membantu memastikan bahwa proyek memiliki sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Perencanaan sumber daya juga membantu memastikan bahwa sumber daya tersebut dialokasikan secara efisien dan efektif.
2. Bagaimana anda merencanakan kebutuhan sumber daya manusia untuk proyek pengembangan sistem informasi ? Apa factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan kebutuhan SDM?
Langkah-langkah dalam merencanakan kebutuhan SDM untuk proyek pengembangan sistem informasi:
1. Definisikan ruang lingkup proyek.
o Tujuan, sasaran, dan persyaratan sistem informasi yang akan dikembangkan.
2. Identifikasi tugas dan tanggung jawab.
o Brainstorming, wawancara, survei.
3. Estimasi waktu dan biaya.
o Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas.
4. Identifikasi keterampilan dan pengalaman.
o Keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk setiap tugas.
5. Alokasikan sumber daya.
o Keterampilan, pengalaman, dan ketersediaan sumber daya manusia.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan kebutuhan SDM:
 Kompleksitas proyek
 Ukuran proyek
 Waktu penyelesaian proyek
 Anggaran proyek
 Ketersediaan sumber daya manusia
3. Bagaimana anda menentukan perkiraan biaya awal untuk proyek pengembangan sistem informasi ?
Perkiraan biaya awal untuk proyek pengembangan sistem informasi dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa metode, antara lain:
 Metode perkiraan berdasarkan faktor
Metode ini menggunakan faktor-faktor tertentu untuk memperkirakan biaya proyek, seperti kompleksitas proyek, ukuran proyek, dan waktu penyelesaian proyek.
 Metode perkiraan berdasarkan analogi
Metode ini menggunakan biaya proyek yang serupa untuk memperkirakan biaya proyek yang baru.
 Metode perkiraan berdasarkan estimasi ahli
Metode ini menggunakan pendapat para ahli untuk memperkirakan biaya proyek.
 Metode perkiraan berdasarkan model matematis
Metode ini menggunakan model matematis untuk memperkirakan biaya proyek.
Untuk menentukan perkiraan biaya awal yang akurat, sebaiknya menggunakan kombinasi dari beberapa metode tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah singkat dan padat untuk menentukan perkiraan biaya awal untuk proyek pengembangan sistem informasi:
1. Definisikan ruang lingkup proyek
Ruang lingkup proyek menentukan cakupan pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek. Semakin luas ruang lingkup proyek, maka semakin besar biaya proyek.
2. Identifikasi tugas dan tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab adalah pekerjaan yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan proyek. Semakin banyak tugas dan tanggung jawab, maka semakin besar biaya proyek.
3. Estimasi waktu dan biaya untuk setiap tugas
Waktu dan biaya adalah sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, maka semakin besar biaya proyek.
4. Totalkan biaya untuk semua tugas
Total biaya untuk semua tugas adalah perkiraan biaya awal untuk proyek.
Berikut adalah beberapa tips untuk menentukan perkiraan biaya awal yang akurat:
 Luangkan waktu yang cukup untuk melakukan estimasi
Estimasi biaya adalah proses yang kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup.
 Libatkan pemangku kepentingan yang relevan
Pemangku kepentingan yang relevan dapat memberikan informasi yang berharga untuk estimasi biaya.
 Gunakan alat dan teknik yang tepat
Ada banyak alat dan teknik yang dapat digunakan untuk membantu estimasi biaya.
 Perbarui estimasi secara berkala
Estimasi biaya harus diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan yang terjadi selama proyek.
4. Jelaskan konsep manajemen risiko dalam proyek sistem informasi dan mengapa hal ini menjadi elemen kirtis dalam kesuksesan proyek tersebut ?
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang dapat memengaruhi proyek sistem informasi.
Manajemen risiko adalah elemen kritis dalam kesuksesan proyek sistem informasi karena dapat membantu memastikan bahwa proyek diselesaikan dengan tepat waktu, sesuai anggaran, dan sesuai persyaratan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajemen risiko penting dalam proyek sistem informasi:
 Proyek sistem informasi sering kali kompleks dan berisiko tinggi.
 Proyek sistem informasi sering kali memiliki tenggat waktu yang ketat dan anggaran yang terbatas.
 Proyek sistem informasi sering kali memiliki dampak yang signifikan terhadap bisnis.
Manajemen risiko yang baik dapat membantu tim proyek untuk:
 Mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang dapat menyebabkan keterlambatan, pembengkakan anggaran, atau kegagalan proyek.
 Mempersiapkan rencana mitigasi untuk risiko yang tidak dapat dihindari.
 Memantau risiko secara berkala dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
Manajemen risiko adalah proses yang berkelanjutan dan harus dilakukan sepanjang proyek.
5. Apa berbedaan antara risiko proyek internal dan ekternal ? Berikan contoh dari masing masing dan strategi mengelolanya ?
Risiko Internal
Risiko internal adalah risiko yang berasal dari dalam proyek, seperti:
 Kompleksitas proyek
 Ketersediaan sumber daya
 Kualitas kerja
 Komunikasi
 Kerjasama Contoh risiko internal:
 Kompleksitas proyek yang tinggi dapat menyebabkan keterlambatan dan pembengkakan anggaran.
 Ketersediaan sumber daya yang terbatas dapat menyebabkan keterlambatan dan penurunan kualitas.
 Kualitas kerja yang buruk dapat menyebabkan kegagalan proyek.
 Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik.
 Kerjasama yang buruk dapat menyebabkan hambatan dalam pelaksanaan proyek.
Strategi Mengelola Risiko Internal
Strategi mengelola risiko internal meliputi:
 Pemilihan tim proyek yang tepat
 Perencanaan proyek yang matang
 Manajemen sumber daya yang efektif
 Pemantauan dan pengendalian proyek yang ketat
 Pembentukan budaya kerja yang positif Risiko Eksternal
Risiko eksternal adalah risiko yang berasal dari luar proyek, seperti:
 Perubahan peraturan pemerintah
 Perubahan teknologi
 Kondisi ekonomi
 Kondisi politik
 Kondisi sosial Contoh risiko eksternal:
 Perubahan peraturan pemerintah dapat menyebabkan perubahan persyaratan proyek.
 Perubahan teknologi dapat menyebabkan sistem informasi yang dikembangkan menjadi usang.
 Kondisi ekonomi yang buruk dapat menyebabkan penurunan anggaran proyek.
 Kondisi politik yang tidak stabil dapat menyebabkan gangguan dalam pelaksanaan proyek.
 Kondisi sosial yang tidak kondusif dapat menyebabkan konflik dalam pelaksanaan proyek.
Strategi Mengelola Risiko Eksternal
Strategi mengelola risiko eksternal meliputi:
 Melakukan pemantauan terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proyek
 Mengembangkan rencana mitigasi untuk risiko eksternal yang dapat diprediksi
 Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi