• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat atau wadah bagi para pelaku saham untuk memperdagangkan atau memperjualbelikan setiap saham/efek yang mereka miliki. BEI menyediakan informasi dan berita mengenai pergerakan saham dan modal yang bergerak melalui media cetak maupun elektronik. BEI memiliki enam jenis saham yang diperdagangkan yaitu IHSG, indeks Sektoral, Indeks LQ45, Indeks Individual, Jakarta Islamic Index, dan Indeks Kompas 100 (financeroll.co.id).

Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance (CG) merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran dan kesetaraan. BEI sebagai fasilitator dan regulator pasar modal di Indonesia memiliki komitmen untuk menjadi bursa efek yang sehat dan berdaya saing global. BEI telah berhasil menerapkan pedoman, kerangka kerja serta prinsip-prinsip CG secara efektif dan efisien dalam kegiatan operasional perusahaan dan senantiasa memperbaiki praktik CG di masa yang akan datang. Manfaat dari penerapan GCG dapat berdampak positif pada terciptanya akuntabilitas perusahaan, transaksi yang wajar dan independen, serta kehandalan dan peningkatan kualitas informasi kepada pubik (www.idx.co.id).

Adapun salah satu sektor industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yaitu sektor industri pertambangan. Industri tambang itu sendiri memiliki pengertian sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan pejualan bahan galian seperti mineral, logam, batubara, panas bumi, migas, dan lain-lain (www.info-pertambangan.com).

Salah satu jenis kegiatan dari pertambangan adalah melakukan kegiatan ekstraksi mineral dan batubara. Batubara merupakan sumber energi dari

(2)

2

bahan alam yang tidak akan membusuk, tidak mudah terurai berbentuk padat. Oleh karenanya rekayasa pemanfaatan batubara ke bentuk lain perlu dilakukan. Pemanfataan yang diketahui biasanya adalah sebagai sumber energi bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara, sebagai bahan bakar rumah tangga (pengganti minyak tanah) biasanya dibuat briket batubara, sebagai bahan bakar industri kecil; misalnya industri genteng/bata, industri keramik (info-pertambangan.com).

Penggunaan industri pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai objek dalam penelitian ini dikarenakan subsektor industri pertambangan batubara memiliki rata-rata harga saham tertinggi dibanding subsektor industri tambang lainnya dalam periode tahun penelitian 2008-2012 (www.idx.co.id).

1.2. Latar Belakang Penelitian

Industri tambang dengan keberadaan perusahaan-perusahaan tambang Indonesia memang tak lepas dari adanya pro dan kontra di kalangan masyarakat. Hal ini wajar karena industri tambang ibarat magnet bagi banyak orang/pihak sehingga mendapatkan banyak perhatian. Akan tetapi dalam konteks pembangunan saat ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada aspek keuntungan secara ekonomis semata, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangan serta Kepemilikan Manajerial, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya yaitu Corporate Social Responsibility. (Rudito, Budimanta, Prasetijo: 2004).

Dari sudut pandang ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan (Verecchia dalam Basamalah dan Jermias, 2005). Perusahaan berharap jika dengan menerapkan Corporate Social Responsibility akan memperoleh legimasi sosial dan akan memaksimalkan ukuran keuangan untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility berharap akan direspon positif

(3)

3 oleh para pelaku pasar seperti investor dan kreditur yang nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan (Sayekti dan Wondabio, 2007).

Kasus yang belakangan ini terjadi pada pertambangan di Indonesia yaitu suramnya kegiatan CSR pertambangan RI bahwa terdapat indikasi bahwa harga saham perusahaan tambang mulai terpuruk salah satunya PT. Adaro Energy yang disebabkan melemahnya harga mineral di pasar internasional, regulasi yang tidak pasti dan keengganan perbankan mengucurkan kredit sehingga kondisi ini berimbas langsung terhadap (besaran) dana CSR terhadap masyarakat (csrindo.co).

Salah satu instrumen dalam nilai perusahaan selain CSR yaitu seberapa besar kepemilikan saham dalam suatu perusahaan khususnya di sektor pertambangan. Dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan (www.unisifm.com).

Menurut Downes dan Goodman (1999) dalam Susanti (2010) Kepemilikan Manajerial adalah para pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan. Manajer dalam hal ini memegang peranan penting karena manajer melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta pengambil keputusan.

Berikut ini rata-rata harga saham pada subsektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2008 sampai tahun 2012 yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Rata-Rata Harga Saham pada Sektor Pertambangan (2008-2012)

No Sub Sektor Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 1 Subsektor logam dan

mineral lainnya

1,188 2,150 2,188 1,511 1,048

(4)

4

Tabel 1.1 (sambungan)

No Sub Sektor Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2 Subsektor batubara 2,839 6,012 9,147 7,742 5,068 3 Susektor minyak

mentah dan produksi gas alam

623 730 734 586 423

4 Subsektor tanah/batu 50 62 63 61 71

Rata-rata 1,175 2,239 3,033 2,475 1,652

Sumber: Laporan Harga Saham www.idx.co.id, 2013

Berdasarkan Tabel 1.1, terlihat perkembangan harga saham subsektor pertambangan periode 2008 sampai tahun 2012. Perkembangan harga saham sektor pertambangan pada tahun 2008 sampai tahun 2012 di subsektor batubara memiliki harga saham tertinggi pada periode lima tahun terakhir, sedangkan subsektor tanah/batu menjadi subsektor dengan harga saham terendah. Namun, secara keseluruhan dapat terlihat bahwa sektor pertambangan mengalami penurunan harga saham tahun 2011 dan 2012 dari pada tahun 2010.

Kasus tentang Kepemilikan Manajerial terjadi pada PT. Adaro Energy Tbk dimana kepemilikan saham manajemen dan klien tidak dilaporkan secara transparan sehingga menimbulkan tindak pidana yaitu pembohongan publik atas keterangan palsu yang dibuat dalam prospektus perseroan (inilah.com). Jika dilihat dari kasus diatas, masalah kepemilikan saham, masalah sosial dan lingkungan yang tidak diatur dengan baik oleh perusahaan ternyata memberikan dampak yang sangat besar, bahkan tujuan meraih keuntungan dalam aspek bisnis malah berbalik menjadi kerugian yang berlipat (www.rahmatullah.net).

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar. Alasannya karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran atau keuntungan bagi pemegang saham secara maksimum jika harga saham perusahaan meningkat. Semakin

(5)

5 tinggi harga saham, maka makin tinggi keuntungan pemegang saham sehingga keadaan ini akan diminati oleh investor karena dengan permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat. Nilai perusahaan dapat dicapai dengan maksimum jika para pemegang saham menyerahkan urusan pengelolaan perusahaan kepada orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya, seperti manajer maupun komisaris (Chairul, 2011).

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengukur pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial terhadap nilai perusahaan. Nurlela dan Islahuddin (2008) yang menguji pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan membuktikan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian lain yang berbeda ditunjukkan oleh Retno dan Priantinah (2012) dan Saraswati dan Hadiprajitno yang menunjukkan bahwa CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Jika dilihat dari sisi Kepemilikan Manajerial, hasil penelitian Sukirni (2012) sejalan dengan penelitian oleh Wahyudi dan Prawestri (2006) yang smenunjukkan Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rustendi dan Jimmi (2008) mempunyai hasil penelitian yang berbanding terbalik yaitu Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan hasil penelitian tersebut sejalan dengan yang telah diuji oleh Gunawan dan Utami (2008). Hasil penelitian yang belum konsisten tersebut memotivasi penulis untuk melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial terhadap nilai perusahaan. Adapun beberapa faktor dalam penelitian ini adalah pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan pada Subsektor Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012”.

(6)

6

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan Corporate Social Responsibility, Kepemilikan Manajerial dan nilai perusahaan pada subsektor industri pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012? 2. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan

Manajerial secara simultan terhadap nilai perusahaan pada subsektor industri pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012?

3. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial secara parsial terhadap nilai perusahaan pada subsektor industri pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012?

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan Corporate Social Responsibility, Kepemilikan Manajerial dan nilai perusahaan pada subsektor industri pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial secara simultan terhadap nilai perusahaan pada subsektor industri pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012.

3. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial secara parsial terhadap nilai perusahaan pada subsektor industri pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012.

(7)

7 1.5. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.5.1. Manfaat Teoritis 1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Bagi Praktisi (Investor)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pertimbangan dalam sebuah pengambilan keputusan investasi, guna menentukan perusahaan yang dapat memberikan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan, tanpa melupakan tanggung jawab sosialnya.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang manfaat Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial terhadap nilai perusahaan.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari 5 bab, dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Membahas mengenai gambaran ringkas permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Bab Pendahuluan berisi gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

(8)

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Membahas mengenai teori yang menjadi dasar bagi penelitian ini dan juga menjelaskan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Bab Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian berisi tentang rangkuman teori, penelitian terdahulu yang sejenis, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab Metode Penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel operasional yang digunakan dalam penelitian, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang uraian rinci objek penelitian, langkah-langkah analisis data, dan hasil analisis data yang telah diperoleh dengan menggunakan alat analisis serta pembahasan hasil penelitian yang diperoleh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan peneliti berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan dan saran dari peneliti yang berguna bagi penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Saudara-saudara yang kekasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, Perjamuan Kudus yang segera akan kita rayakan ini kita laksanakan berdasarkan perintah dari Tuhan Yesus sendiri, seperti

Berdasarkan informasi mengenai tata letak mesin dan peralatan serta dari masing-masing jabatan dalam struktur organisasi industri Kopi Teripang Jahe, dengan kapasitas olah 350

Siswanto 2006). Kota Semarang memiliki daya tarik wisata alam yang masih alami dan menarik, begitu juga Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu wilayah Jawa

Hal ini berbeda dengan teori Price, Wilson, dan Ciesla bahwa LLK lebih banyak terjadi pada laki-laki (2:1) 6,7 , perbedaan ini dapat dikarenakan besar sampel penderita

Menurut Sudrajat (2009), guru dalam melaksanakan pembelajaran harus memperhatikan hal-hal berikut ini: volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pengaruh variabel tariff pajak terhadap perencanaan pajak sebesar ( 0,005) yang nilainya lebih kecil dari

For each request you need to include these variable to make the call valid: nonce and method?.

berdasarkan pengamatan animasi dan video yang ditampilkan. 3) Peserta didik memberikan pendapat tentang pertanyaan yang diajukan guru.. Menanya 4) Bertanya jawab dengan