• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modern seperti saat ini, dapat kita lihat banyak sekali perkembangan yang sangat pesat di seluruh dunia. Salah satu perkembangan yang sangat pesat yang bisa kita lihat yaitu perkembangan internet. Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan, tidak kecuali masyarakat Indonesia. Menurut penelitian tentang platform manajemen media sosial HootSuite dan agensi pemasaran sosial We Are Social bertajuk "Global Digital Reports 2020", Hampir 64% penduduk Indonesia terhubung ke Internet. Riset yang dirilis pada akhir Januari 2020 menunjukkan jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai 175,4 juta, sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 272,1 juta. Dibandingkan tahun 2019, jumlah pengguna Internet di Indonesia meningkat sekitar 17% atau 25 juta pengguna. Selama 2019, pengguna internet yang berusia antara 16 hingga 64 tahun di Indonesia rata-rata memiliki waktu 7:59 menit per hari untuk berselancar di dunia maya. Angka ini melebihi rata-rata global yang hanya 6 jam 43 menit per hari.Waktu bercengkrama penduduk Indonesia dengan internet tersebut membawa Indonesia ke dalam daftar 10 besar negara yang kecanduan internet. Indonesia menduduki posisi delapan dalam daftar negara paling lama menghabiskan waktunya berselancar internet. Pencapaian ini sebenarnya 'menurun' dibandingkan tahun lalu, yang kala itu Indonesia

(2)

berada di peringkat lima (Bianda Ludwianto,2020).

Gambar 1.1 Riset We Are Social dan Hootsuite soal internet Indonesia

Sumber: We Are Social dan Hootsuite,2020

Pada gambar 1.1 menjelaskan bahwa jumlah pengguna internet Indonesia menurut riset We Are Social, memang sudah mencapai 175,4 juta pengguna. Namun nyatanya, jumlah pengguna Internet mobile jauh lebih banyak, hampir dua kali lipatnya. Saat ini, menurut catatan, terdapat 338,2 juta penduduk Indonesia yang menggunakan koneksi internet di perangkat seluler seperti smartphone atau tablet. Jumlah ini meningkat 15 juta pengguna dibandingkan tahun lalu, atau 4,6%. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, angka ini mencapai 124%. Penelitian ini dapat diartikan bahwa banyak pengguna internet di Indonesia yang memiliki lebih dari satu perangkat mobile (Bianda Ludwianto,2020).

Misalnya smartphone, smartphone merupakan salah satu teknologi yang menggunakan internet dan yang paling diminati oleh banyak orang setiap tahunnya. Banyak orang yang menggunakan smartphone untuk bermedia sosial, berkomunikasi melalui pesan, bermain game hingga berbelanja online. Mengutip data dari GlobalWebIndex, Indonesia memiliki tingkat adopsi e-commerce global tertinggi di tahun 2019. Di Indonesia, sebanyak 90% pengguna Internet berusia antara 16 sampai 64 tahun telah membeli produk dan jasa secara online. Industri e-commerce tidak hanya mengubah gaya hidup konsumen, tetapi juga menciptakan lebih banyak peluang bisnis baru, dan berdampak pada industri yang mendukung industri seperti logistik, infrastruktur IT, dan operator e-commerce (Safir Makki,2020).

Belanja online sudah menjadi kebiasaan banyak orang, terutama di masa pandemi seperti saat ini. Apalagi Indonesia merupakan pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Pada 2019, nilai pasar e-e-commerce di Indonesia mencapai US $ 21 miliar atau sekitar Rp 294 triliun. Menurut

(3)

laporan McKinsey, pada tahun 2022, industri e-commerce Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai US $ 40 miliar. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pesatnya perkembangan e-commerce di Indonesia. Salah satu faktor terbesarnya yaitu, Pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang sangat cepat, mencapai 21% dari total populasi, dan akan mencapai 57,3 juta pada 2019. Hal tersebut juga terlihat dari peningkatan pengeluaran masyarakat untuk belanja barang konsumen secara online dibandingkan dengan tahun 2017 yang meningkat sebesar 23% pada tahun 2018. Selain peningkatan kelas menengah, faktor lain yang mendukung perkembangan e-commerce adalah meningkatnya penetrasi internet dan tingkat pengguna perangkat mobile, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses berbagai platform belanja online. Dari situs toko online, aplikasi marketplace, media sosial, dan lain sebagainya. Faktor lain yang juga ikut berpengaruh yaitu semakin banyaknya jumlah perusahaan teknologi finansial sehingga memungkinkan metode pembayaran yang beragam. Menurut data Google pada Juli 2018, sekitar 66% masyarakat Indonesia belum memiliki rekening bank. Dengan hadirnya berbagai aplikasi dan fungsi pembayaran serta dompet online melalui smartphone semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi online (Anonim,2020).

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dihelat pada 12.12. Namun 11.11 merupakan sebuah awalan untuk memantik antusiasme masyarakat berbelanja online di masa pandemi seperti saat ini. Rangkaian harbolnas 2020 diproyeksikan minimal meraup keuntungan Rp. 9,1 triliun. Sebagai gambaran, berdasarkan survey Nielsen Indonesia, pada tahun 2019 Harbolnas mencatatkan transaksi hingga Rp. 9,1 triliun. Lonjakan yang sangat fantastis jika dibandingan dengan transaksi Harbolnas pada tahun 2013 yang membukukan angka Rp. 740 miliar. Kondisi seperti tahun ini yang dibayangi dengan pandemi covid-19 tentu saja dapat membawa pengaruh pada harbolnas (Ilham Safutra, 2020).

(4)

26.50% 50.30% 7.20% 16.00%

Usia

15-20 20-25 25-30 30-40

Dibandingkan dengan tahun lalu, Shopee Indonesia mencatatkan peningkatan jumlah transaksi yang signifikan di kuartal kedua tahun 2020. Pertumbuhan ini menjadi sinyal kuat yang mengonfirmasi bahwa pandemi Covid-19 telah mempercepat digitalisasi sektor perdagangan. Handhika Jahja, Direktur Shopee Indonesia, mengatakan pada kuartal II 2020 volume transaksi Shopee mencapai 260 juta transaksi atau rata-rata 2,8 juta transaksi per hari. Dibandingkan dengan triwulan II tahun 2019, angka ini mengalami peningkatan sebesar 130% (Iim Fathimah Timorria, 2020) .

Menurut data prasurvey kuesioner yang saya miliki, ada sebanyak 181 responden dari berbagai kalangan yang telah menjawab pertanyaan yang saya berikan. Berikut adalah data presurvey yang saya miliki:

Gambar 1.2 Jenis kelamin yang gemar berbelanja online

Gambar 1.3 Jenis usia yang gemar berbelanja online

Pada gambar 1.2 menjelaskan bahwa sebanyak 71,80% perempuan gemar berbelanja online dan pada gambar 1.3 menjelaskan bahwa di rentang usia 20-25 tahun gemar berbelanja online yaitu sekitar 50,30%.

28.20%

71.80%

Jenis kelamin

(5)

Gambar 1.4 Penyebab berbelanja online

Pada gambar 1.4 menjelaskan bahwa penyebab berbelanja online yang dilakukan Sebagian orang dikarenakan lebih mudah dan harga yang relative murah

Gambar 1.5 Jenis produk yang sering dibeli

Pada gambar 1.5 menjelaskan bahwa jenis produk yang paling diminati adalah fashion.

Gambar 1.6 Jenis platform yang sering digunakaan

34.80%

34.80% 22.10%

8.30%

Penyebab Berbelanja Online

Lebih Mudah Banyak Promo Harga Relatif Murah Lain-lain 44.20% 15% 6.00% 8.30% 26.50%

Produk Yang Sering Dibeli Pada

Platform Bisnis Online

Fashion Kecantikan 47% 6.10% 38.10% 2.20% 6.60%

Platform Yang Sering Digunakan

Untuk Berbelanja Online

Shopee Tokopedia Lazada Instagram Lain-lain

(6)

Pada gambar 1.6 menjelaskan bahwa jenis platform yang paling banyak digunakan merupakan platform shopee.

Selain itu, mengingat pembelian dan penjualan online sangat populer untuk meminimalisir kontak yang sebenarnya, transaksi e-commerce pada masa pandemi juga menjadi kebutuhan utama masyarakat. Transaksi jual beli online juga mempromosikan aktivitas bisnis departemen pengiriman barang (Sarah Rahma Agustin, 2020). Hasil studi e-commerce yang dilakukan MarkPlus di Indonesia pada saat pandemi Covid-19 menyimpulkan bahwa produk yang paling banyak dibeli konsumen pada kuartal ketiga tahun 2020 adalah produk pakaian atau fashion. (Tira Santia, 2020). Salah satu platform yang mengalami kenaikan pada saat pandemi seperti saat ini yaitu shopee. Direktur Shopee Indonesia Handika Jahja merinci, sepanjang Q2-2020 ada 260 juta transaksi di platform Shopee. Rata-rata perharinya ada 2,8 juta transaksi yang dilakukan oleh pengguna Shopee (Yudistira Imandiar, 2020).

Gambar 1.7 Data pengunjung web bulanan kuartal 1

Sumber : iPrice, Kuartal 1 2020 (katadata.co.id)

Pada gambar 1.7 menunjukkan bahwa Shopee merupakan situs

e-Pengunjung Web Bulanan

(Kuartal 1-2020)

Sho pee Tokope dia Bukala pak Laz a 71500 000 37600 000 2440 0000 61000 00 56000 00 10000000 20000000 30000000 40000000 50000000 60000000 70000000 80000000

(7)

commerce dengan kunjungan website bulanan terbanyak di Indonesia. Menurut data IPrice, marketplace ini menerima 71,5 juta kunjungan pada kuartal I tahun 2020. Disusul Tokopedia dan Bukalapak yang masing-masing mencapai 69,8 juta dan 37,6 juta. Sehingga dapat kita pahami oleh kita semua bahwa potensi e-commerce yang sangat luas membuat beberapa modal ventura menanamkan modalnya pada perusahaan e-commerce di Indonesia. Potensi e-commerce yang sangat besar diharapkan mampu melahirkan teknopreneur (Sidharta & Sidh, 2013) dan mendorong pertumbuhan bagi UMKM sesuai dengan karakteristik usahanya masing-masing (Machmud & Sidharta, 2013;2014).

Kepuasan konsumen merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler & Amstrong,2016). Sedangkan menurut Solomon (2015) menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan suatu perasaan keseluruhan konsumen mengenai produk atau jasa yang telah dibeli oleh konsumen.

Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian produk atau jasa diawali dengan adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan atau keinginan dan menyadari adanya masalah selanjutnya, maka konsumen akan melakukan beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian. Kotler (2002) mendefinisikan keputusan pembelian merupakan suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai. Menurut Berkowtiz et al (1997) dalam Alfred (2013) keputusan merupakan satu pilihan yang digunakan dari dua atau lebih alternatif. Semua konsumen membuat banyak keputusan tersebut setiap harinya. Tahap di mana pembeli membuat pilihan antara produk atau layanan dikenal sebagai proses pengambilan keputusan konsumen. Hasil penelitian membuktikan bahwa keputusan pembelian berpengaruh langsung

(8)

terhadap kepuasan konsumen.

Iklan merupakan salah satu hal terpenting bagi sebuah perusahaan untuk menjual atau memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat yang telah di produksi oleh perusahaan. Iklan adalah komunikasi komersial dan non-pribadi tentang organisasi dan produknya, yang dikirimkan ke khalayak sasaran melalui media massa (seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, surat langsung (siaran langsung), papan reklame luar ruangan atau transportasi umum) (Lee dan Johnson, 2007). Kotler dan Keller (2012) mengatakan bahwa iklan dapat menjadi cara yang efektif untuk menyebarkan informasi, baik itu membangun preferensi merek atau mendidik masyarakat. Tujuan periklanan adalah untuk mengkomunikasikan dengan jelas apa yang perlu dilakukan dengan target pelanggan dalam jangka waktu tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa periklanan (iklan di televisi, media cetak dan papan reklame) berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) Iklan adalah segala bentuk tampilan dan ide promosi, barang atau jasa non-pribadi yang memerlukan pembayaran oleh sponsor. Perusahaan tidak hanya memproduksi produk berkualitas tinggi, tetapi juga harus menginformasikan konsumen tentang keunggulan produknya dan secara hati-hati memposisikan produknya di benak konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel Iklan terhadap Kepuasan Konsumen adalah berpengaruh positif yang signifikan.

Tidak hanya iklan yang dapat memajukan usaha bisnis online, harga juga menjadi faktor konsumen dalam pengambilan keputusan dan kepuasan. Harga menurut Kotler (2001:124) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang harus

(9)

diperhatikan konsumen saat membeli. Beberapa konsumen bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai. Ketika harga dikaitkan dengan manfaat barang atau jasa, harga sering digunakan sebagai indikator nilai. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu jika manfaat yang dirasakan konsumen meningkat maka nilainya juga akan meningkat (Tjiptono, 2005:97). Hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan harga terhadap kepuasan konsumen.

Harga merupakan alat pengukur dasar suatu sistem ekonomi karena harga mempengaruhi alokasi faktor-faktor produksi. Harga didasarkan pada nilai bahwa seseorang atau pengusaha bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain (Kotler, 2012). Hubungan harga dengan keputusan pembelian yaitu harga mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, semakin tinggi harga, maka keputusan pembelian rendah, sebaliknya jika harga rendah, maka keputusan pembelian tinggi (Kotler dan Amstrong, 2005). Hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan harga terhadap keputusan pembelian. Bisnis online memang sudah diminati oleh banyak orang karena kemudahannya terhadap menjual barang atau produk. Dimasa pandemi seperti saat ini setiap orang sangat meminimalisir kontak langsung dengan orang lain. Oleh karena itu bisnis online seperti shopee sangat diuntungkan oleh banyaknya masyarakat karena ingin membeli suatu kebutuhan untuk sehari-harinya.

Voss (1998) berpendapat bahwa kepuasan adalah fungsi dari harga, kinerja, dan ekspetasi dengan dukungan untuk tautan ekspektasi-kepuasan menjadi lemah. Mereka mengusulkan bahwa, berbeda dengan kinerja, keadilan harga yang dirasakan mungkin penentu kepuasan yang dominan. Hasil empiris mereka menunjukan bahwa ketika ada inkonsistensi kinerja harga yang dirasakan (yaitu, hasil yang tidak adil), memiliki sebuah efek yang lebih kuat (negatif) pada penilaian kepuasan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdapat sebuah perbedaan dengan penelitian

(10)

sebelumnya dengan disertai data” yang selalu mengalami perubahan setiap bulannya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN MELALUI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BISNIS ONLINE E-COMMERCE ESHOPEE DI KABUPATEN BEKASI”.

1.2 Rumusan Masalah

Dikarenakan pandemi seperti saat ini banyak konsumen yang membeli barang secara online. Oleh karena itu dalam melakukan bisnis online banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis online. Dirumuskan sebuah masalah seperti iklan produk, harga produk terhadap kepuasan konsumen dalam keputusan pembelian yang menjadi sebuah faktor bagi para pelaku bisnis online pada saat ini. Seperti halnya ecommerce shopee yang menjadi salah satu platform bisnis online tertinggi yang paling diminati oleh masyarakat.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1) Apakah ada pengaruh antara iklan terhadap keputusan pembelian pada ecommerce shopee ?

2) Apakah ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian pada ecommerce shopee?

3) Apakah ada pengaruh antara iklan terhadap kepuasan konsumen pada ecommerce shopee?

4) Apakah ada pengaruh antara harga terhadap kepuasan konsumen pada ecommerce shopee?

5) Apakah ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen pada ecommerce shopee?

(11)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan iklan dam harga terhadap kepuasan konsumen dalam keputusan pembelian pada bisnis online shopee.

1. Menguji pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian pada ecommerce shopee.

2. Menguji pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada ecommerce shopee.

3. Menguji pengaruh iklan terhadap kepuasan konsumen pada ecommerce shopee.

4. Menguji pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen pada ecommerce shopee.

5. Menguji pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen pada ecommerce shopee.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat kegunaan secara teoritis dan priktis kepada untuk berbagai pihak yang membaca :

1. Manfaat Teoritis

Semoga hasil dari penelitian karya ilmiah ini akan membawa dampak terhadap perkembangan keilmuan di bidang pemasaran khususnya mengenai kepuasan konsumen.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan agar hasil penelitian dalam karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di bidang pemasaran.

(12)

Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan pada buku pedoman yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II : Tinjauan pustaka, dimana pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputi pengertian variabel dan indikatornya, selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis.

Bab III : Metode penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variable penelitian, selanjutnya menjelaskantentangpopulasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif dan tahap pengujian instrument penelitian.

Bab IV : Hasil penelitian dan Pembahasan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang hasil analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data/pembahasan.

Bab V : Penutup, dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait.

Gambar

Gambar 1.2 Jenis kelamin yang gemar  berbelanja online
Gambar 1.6 Jenis platform yang sering digunakaan

Referensi

Dokumen terkait

menyembah roh nenek moyang. Keberadaan watu lawang di Desa Banyuputih memiliki suatu potensi untuk bisa dimanfaatkan sebagai suatu sumber belajar pada matapelajaran

Pada pengujian dengan menggunakan larutan alkohol ini, laju alir perdaran darah menjadi menurun dibandingkan dengan perlakuan yang hanya diberikan larutan aquades

Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengembangkan sebuah aplikasi untuk mengamankan data rahasia dengan

Hasil penenlitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat terahadap bencana banjir di Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo masuk kedalam

Dalam bab ini peneliti memaparkan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan identitas kultural mahasiswi bercadar, menjelaskan tentang landasan teori

Menurut penelitian Hussain et al (2015) hasil dari service quality terhadap customer satisfaction menggunakan pemodelan persamaan struktur, analisis data menunjukkan

Sementara itu pada per- lakuan insektisida kemampuan mengurangi popu- lasi pada saat 16 hari setelah aplikasi lebih rendah yakni 77,4% dari populasi awal 148 ekor/tanaman.. Aplikasi

Berdasarkan preliminary survey yang dilakukan melalui in-depth interview oleh penulis kepada 12 mahasiswa tingkat akhir dan job seeker dengan domisili Jakarta dan