• Tidak ada hasil yang ditemukan

SRI WALNY RAHAYU STRATEGI INTERVENSI LEMBAGA ADAT DAN KEARIFAN LOKAL SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SRI WALNY RAHAYU STRATEGI INTERVENSI LEMBAGA ADAT DAN KEARIFAN LOKAL SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI INTERVENSI LEMBAGA ADAT DAN

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN

PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

(2)

LATAR BELAKANG

Globalisasi di abad ke-21 membawa

berbagai manfat bagi ummat manusia

sekaligus tantangan dan ancaman berbagai

bentuk kejahatan perdagangan orang

(trafficking in person/human trafficking.

Perdagangan perempuan dan anak

merupakan suatu bentuk kejahatan yang

terorganisir, berjaring dari kota besar

sampai daerah terpencil dan sistematik.

Bentuk kejahatan ini sudah lama

menjadikan anak-anak sebagai korban

utama, karena posisi mereka lemah dan

tidak berdaya

(3)

FAKTA_FAKTA

Kejahatan ini merupakan pelanggaran Hak

Asasi Manusia yang bersifat kejahatan kriminal

luar biasa (extra ordinary crime). United Nations

International Labour Organization (ILO)

melaporkan bahwa terdapat 215 juta anak

terperangkap dalam pekerjaan berbahaya yang

menempatkan mereka beresiko cedera, sakit

atau kematian, dan rentan menjadi korban

perdagangan orang

Tahun 2010 Bareskrim POLRI : sejumlah 105 kasus

perdagangan orang dengan korban dewasa sejumlah 86 orang dan korban anak 57 orang. Dari hasil rekapitulasi data penempatan tahun 2008 hingga Juli 2010,

(4)

Perempuan dan anak-anak menjadi target

perdagangan orang untuk diekploitasi baik

secara seksual maupun tenaganya (forced

labour), di dalam dan di luar negeri.

Bentuk dan modus beragam mulai pelacuran

baik di area lokalisasi maupun ditempat-tempat

pelacuran terselubung seperti di kafe, panti

pijat, salon kecantikan plus-plus, hotel dan

lain-lain Database IOM (Maret 2005-2011) korban

anak perempuan 749 orang sementara 150

(5)

LANJUTAN FAKTA

..

pengemis dan anak jalanan modus

paling banyak dipakai untuk

mengeksploitasi anak-anak untuk tujuan

ekonomi. Ironisnya, pelaku pemaksaan

anak untuk mengemis justru orang

dewasa dan bahkan adalah orang tua

mereka sendiri.

(6)

Lanjutan…

Pelaku melakukan komunikasi dengan korban melalui berbagai aplikasi jejaring sosial Seperti Facebook,

Twitter, Wechat Merupakan Modus Lainnya Dalam Perdagangan Anak

Remaja perempuan menjadi korban perdagangan orang dengan melakukan pekerjaan sebagai kurir “narkoba” karena janji

mendapat uang, dipacari, dinikahi oleh pelaku. Setelah modus pengantin pesanan di Kalimantan Barat ke beberapa negara tujuan seperti Hong Kong dan Taiwan, sekarang muncul modus baru melalui kawin kontrak yang berlangsung hanya beberapa hari atau minggu yang diperantarai oleh pemandu wisata

(guide), terjadi antara wisatawan asal Timur Tengah dengan

remaja atau perempuan Indonesia kemudian tinggal beberapa hari di daerah tujuan wisata seperti di Cisarua Kabupaten

(7)

REGULASI-REGULASI PERDAGANGAN

ORANG antara lain

United Nations Convention Against Corruption 2003, United Nations Convention Against Transnational Organized Crime 2000. Perjanjian seperti ini sering

disebut dengan standard/harmonized-setting treaties

Protokol untuk Mencegah, Menindak dan Menghukum Pelaku Perdagangan Orang, khususnya terhadap

Perempuan dan Anak diadopsi dengan Resolusi Majelis Umum 55/25, mulai berlaku pada tanggal 25 Desember 2003. Protokol mengatur mengenai definisi perdagangan orang yang disepakati Negara pihak perjanjian.

(8)

Kewajiban Indonesia sebagai Negara peserta

Konvensi

Undang-undang No. 21 Tahun 2007

tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Perdagangan Orang (selanjutnya

disingkat dengan UU.No. 21 Tahun 2007

tentang PTPPO) dalam Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

58.

Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor

88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi

Nasional (RAN) Penghapusan

(9)

PERDAGANGAN ORANG ADALAH

Perdagangan orang (human trafficking) adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan dengan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyelahgunaan

kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas

orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam Negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang

(10)

Regulasi Perlindungan Anak di Indonesia

Undang-Undang tentang Perlindungan

Anak Nomor 23 Tahun 2002 (UUPA No.

23 Tahun 2002).

Pasal 1 (ayat 2) UU PA No. 23 Tahun 2002

“segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat

(11)

Identifikasi Masalah

….

Bagaimana strategi intervensi

lembaga adat dan bentuk

pencegahan perdagangan anak

berdasarkan kearifan lokal di

(12)

PEMBAHASAN…

Potensi Lembaga Adat Merupakan Garda Terdepan

Intervensi dalam pencegahan Perdagangan Orang

lembaga dan tokoh adat memiliki posisi strategis dalam menggerakkan masyarakat dan dipercaya sebagai tumpuan masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan kekerasan yang terjadi termasuk perdagangan anak. Lembaga dan tokoh adat dianggap memiliki otoritas tertentu sebagai pemelihara nilai-nilai lokal yang harus dilestarikan. Mereka menjadi rujukan dan sebagai pihak yang harus mengambil peran terdepan ketika persoalan-persoalan masyarakat menabrak nilai-nilai kearifan lokal

Lembaga adat dapat berperan dalam mensosialisasikan nilai-nilai kearifan lokal dan memberikan penyadaran kepada masyarakat agar tidak ikut-ikutan mengikuti ajakan orang lain untuk mencari kerja di tempat (negara) lain apalagi melalui jalur tidak resmi yang bisa

mengakibatkan terjebak dalam praktik perdagangan anak. Lembaga dan tokoh adat selayaknya memahami berbagai modus dan tindak

pidana perdagangan orang dan bentuk kejahatan lain yang

berhubungan dengan perdagangan anak yang merupakan bagian dari tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal.

(13)

KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM

)

Kearifan lokal didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup. Kearifan lokal tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional. Sebagai contoh, hampir di setiap

budaya lokal di Indonesia dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya. Pada umumnya etika dan nilai moral yang

(14)

KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM)

Kearifan lokal yang cukup banyak tersebut ternyata

mendukung perlindungan anak serta bisa berkontribusi dalam pencegahan perdagangan orang dan hampir

diseluruh wilayah nusantara bisa ditemukan beragam bentuk kearifan lokal yang dapat mencegah terjadinya perdagangan orang. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan, kearifan lokal yang diwariskan dari

generasi ke generasi, jika tidak dipelihara dengan

globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif.

(15)

Faktanya, kearifan lokal yang sarat kebijakan

dan filosofi hidup nyaris tidak

terimplementasikan dalam praktik hidup yang

makin pragmatis, akan mengalami pergeseran

nilai, karena tidak mampu bertahan dengan

sehingga nilai-nilai lokal yang bersifat positif

tersebut pun menjadi terpendam dan hanya

tinggal cerita masa lalu atau nilai-nilai tersebut

justru disalahgunakan untuk

(16)

Provinsi Aceh

Agama dan kebudayaan Islam

memiliki peran penting dan sangat

mempengaruhi kehidupan

sehari-hari masyarakat Aceh, sehingga

Aceh disebut Serambi Mekah

(17)

Kearifan lokal yang banyak diserap dalam

Hukum Adat hidup dan berkembang dalam

masyarakat adat menjadikan bagian tidak

terpisahkan dari dinamika masyarakat adat itu

sendiri. Umumnya kearifan lokal yang diserap

dalam hukum adat dan lembaga adat di Aceh

dipertahankan melalui 2 (dua) cara, yaitu

praktik tingkah laku anggota masyarakat dan

pemeliharaan melalui lisan. Pemeliharaan

(18)

ungkapan-Lembaga adat yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Aceh sejak dahulu hingga sekarang

mempunyai peranan penting dalam membina nilai-nilai budaya, norma-norma adat dan aturan untuk

mewujudkan keamanan, ketertiban, ketentraman, kerukunan dan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh

sesuai dengan nilai islami terutama melindungi berbagai bentuk kejahatan antara isu perdagangan anak.

Keberadaan lembaga adat perlu ditingkatkan perannya tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian adat dan adat istiadat sebagai salah satu wujud pelaksanaan

kekhususan dan keistimewaan Aceh di bidang adat istiadat tetapi juga sebagai lembaga yang dapat

melakukan intervensi dalam berbagai bentuk

(19)

Bentuk Intervensi Lembaga Adat di Aceh dalam

Regulasi

UU Pemerintahan Aceh No. 11

Tahun 2006 Pasal 98 ayat (1) – ayat

(3)

(20)

Kearifan Lokal yang mendukung Perlindungan Anak dan

Pencegahan Perdagangan Anak

“…… bek tertipu ngoen haba

mangat, geu tanyoe meukeumat

bak saboh masa, menyoe geu

tanyoe na ta ingat tentei seulamat

bak tipu daya ….(jangan tertipu

dengan janji-janji manis karena

suatu saat kita akan bermasalah.

Tetapi kalau kita bisa mewaspadai

tentu akan selamat dari tipu daya)”.

(21)

“Meunyo tatuoh peulaku, boh labu jeut keu aso

kaya, meunyo hana tatuoh peulaku aneuk

tengku jeut keu beulaga (Meskipun anak

dengan berasal dari orang tua yang mempunyai

status sosial ekonomi yang rendah akan tetapi

apabila anak dididik dengan benar maka ia akan

tumbuh menjadi anak yang baik. Sebaliknya

meskipun anak itu berasal dari orang tua yang

mempunyai status sosial ekonomi yang tinggi

seperti anak ulama, akan tetapi apabila ia tidak

(22)

SUMATERA BARAT

Kearifan lokal untuk mencegah perdagangan orang dapat diartikan sebagai norma yang berlaku dalam masyarakat yang diyakini kebenarannya oleh orang Minangkabau dan menjadi acuan dalam bertindak dan berperilaku sehari-hari dan merupakan entitas yang sangat

menentukan harkat dan martabat manusia dalam

komunitas ”ke- Minangkabauan-nya” dalam mencegah terjadinya perdagangan orang. Di dalam adat

Minangkabau terkenal pola “kamanakan barajo ka

mamak, mamak barajo ka panghulu, panghulu barajo kakabanaran, kabanaran barajo ka kapatutan”,

maksudnya dalam tatanan pergaulan masyarakat minang pada setiap generasi atau strata ada fungsi pengawasan dari orang yang lebih disegani baik dalam keluarga

(23)

SULAWESI SELATAN

Sulawesi Selatan yang terkenal dengan etnik Bugis dan Makasar misalnya, mempunyai kearifan local yang dikenal dengan sebutan “Siri” yang berarti rasa malu. Rasa malu bagi orang bugis disebutkan pada tiga ujung, pertama “cappa lilah

ujung lidah” bermakna pada tidak boleh berkata-kata dan

dikata-katai dengan kata-kata kotor dan hina. Kedua,

“cappakawali ujung badik” berarti pantang menghindar apalagi lari dari serangan fi sik dan bentuk-bentuk ancaman lainnya, ketiga “cappalaso ujung kemaluan laki-laki” dimaknai pantang melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzina atau

dizinahi anggota keluarga dan saudara dekatnya atau oleh

siapapun juga). Bila seseorang sudah tidak bisa mengendalikan ketiga “cappa” tadi, maka dianggap sudah mati sebelum mati.

(24)

JAWA BARAT

Konsep budaya yang patut digali dan ditumbuhkan kembali yaitu karakter kesundaan yang disebut “cageur” berati sehat,

“bageur” berarti baik, dan “bener”yang artinya benar, serta

“sieger” berarti mawas diri dan “pinter”(cerdas). Kelima konsep

budaya lokal tersebut bila dipahami secara lebih dalam sangat mendukung upaya pencegahan perdagangan orang dan

masing-masing unsur tersebut dapat saling memperkuat dalam mencegah terjadinya perdagangan orang. Hidup sehat akan terwujud dengan cara hidup yang baik dan benar, hidup yang baik dan benar bisa diwujudkan bila kita selalu mawas diri dan cerdas dalam menghadapi dan mencari solusi dari

permasalahan. Namun demikian, kendati terdapat nilai-nilai kearifan local yang sebenarnya dapat menjadi daya tangkal masyarakat dalam menghindari kejahatan perdagangan orang, perdagangan orang diberbagai daerah masih saja terus terjadi, termasuk di tiga provinsi tersebut di atas. Diduga salah satu penyebabnya adalah karena telah bergeser dan tenggelamnya nilai-nilai kearifan lokal yang ada dalam kehidupan masyarakat saat ini.

(25)

KESIMPULAN

Intervensi Lembaga Adat dan peran masyarakat

memiliki ruang terlibat aktif baik secara nilai

kearifan lokal maupun melalui regulasi di

daerah masing-masing berdasarkan otonomi

khusus. Strategi pencegahan perdagangan

anak oleh lembaga adat dan masyarakat selain

merupakan garda terdepan dalam mencegah

perdagangan anak, paling memahami konteks

kejahatan ini sebenarnya bermula dari

(26)

KESIMPULAN

Kearifan lokal masih ada namun sebagian dari

nilai-nilai dasar itu banyak bergeser dan

tergusur disebabkan globalisasi dan

konsumerisme, salah satu faktor pendorong

terjadinya migrasi para perempuan dari desa ke

kota-kota maupun ke luar negeri. Media cetak

dan eletronik (radio, TV, internet) kemajuan

teknologi handphone, facebook mempercepat

arus informasi dan komunikasi yang mampu

mengubah gaya hidup. Perubahan gaya hidup

tidak hanya terjadi di perkotaan tetapi juga

(27)

KESIMPULAN

Kemiskinan dan upah bekerja ke luar negeri lebih besar serta ingin melihat negeri di luar Indonesia. Informasi kehidupan dirantau lebih baik dan sukses dan lain-lain. Feminisasi kemiskinan karena lapangan kerja yang

terbatas di desa, intensifikasi pertanian (revolusi hijau) dan tiadanya akses anak-anak perempuan terhadap pengelolaan SDA termasuk kepemilikan tanah. Sistem adat/komunitas yang kurang memberikan akses pada ekonomi seperti soal warisan di keluarga. Nilai-nilai dan relasi sosial termasuk pengambilan keputusan akibat

sistem budaya patriarkhi yang menyebab kan perempuan tersubordinasi dengan dampak antara lain pendidikan

(28)

SARAN-SARAN

Perlunya peran lembaga adat dan

elemen masyarakat untuk menjadi

agen pembaharuan dan perubahan

dengan memberdayakan nilai-nilai

kearifan lokal dalam rangka

(29)

Memasukkan kearifan lokal yang

berkontribusi terhadap pencegahan

perdagangan orang dalam

kehidupan sehari-hari termasuk

dalam model penyusunan Qanun

atau Peratura Daerah sehingga

dapat menjadi karakter dalam

(30)

Butuh peran akademisi melalui penelitian,

pengajaran dan berbagai bentuk sosialisasi

untuk melakukan pemetaaan, dan inventarisir

bentuk dan nilai kearifan Lokal setiap daerah di

Indonesia yang tidak bias gender dan dapat

dipakai sebagai media untuk pencegahan

perdagangan orang, sehinggga dapat

digunakan oleh pengambil kebijakan untuk

penyusunan kebijakan dan regulasi berikut

anggaran perdagangan orang dan perlindungan

anak di Indonesia.

(31)

SEKIAN

Referensi

Dokumen terkait

Syaiful Anwar, Wakil Rektor III UIN Raden Intan Lampung, wawancara , dicatat pada tanggal 13/05/2018.. kepemimpinan yang demokratis. Teori ini ternyata diaplikasikan oleh Prof.

Tipe-tipe vegetasi yang ada pada setiap petak di Hutan Wanagama I merupakan gambaran dari tipe-tipe habitat bagi Rusa Timor.. Hutan Wanagama I terdiri dari beberapa

Daripada pencerapan yang diperhatikan semasa persampelan dan maklumat yang diperolehi dari penduduk setempat, kawasan tadahan Tasik Chini menghadapi masalah banjir dan aliran

Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan hasil bahwa tingkat pengetahuan pelajar SMP – SMA di Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui Eco Mobile

Selain itu, dilakukan pertelaan (deskripsi) semua jenis Artabotrys dengan deskripsi yang standar secara taksonomi, dan juga perlu dilakukan pembuatan kunci determinasi

Sifat lain dari teknologi yang mempengaruhi sehingga dapat diadopsi adalah sifat kerumitan inovasi (complexity), kemudahan inovasi diterapkan (triability), kemudahan

Menurut Yahya Harahap: “ wanprestasi sebagai pelaksana kewajiban yang tidak tepat pada waktunya atau dilakukan tidak menurut selayaknya, sehingga menimbulkan keharusan bagi

sastra kreatif bagi moralitas berkesenian, menelaah secara lebih dalam problem diskursus estetika di era digital dalam konteks filsafat pendidikan moral ini