• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA EKONOMI BAHASA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT AKHIR PEMINATAN BROADCASTING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN MEMBACA BERITA EKONOMI BAHASA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT AKHIR PEMINATAN BROADCASTING"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA

EKONOMI BAHASA MANDARIN

MAHASISWA SASTRA CHINA TINGKAT

AKHIR PEMINATAN BROADCASTING

Elly Kurniati, Jessica Novia, Yi Ying

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

Lin_cai_ping@yahoo.com; Jessica26novia@yahoo.com; ying2628@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze know the ability to read a Chinese news by

Chinese literature student final level broadcasting specialization. The author will use

quantitative methods that supported with library research. Writers will find sources the

problem to be researched by finding and collecting theories related to the title, search for

news that matches the title that will be read by the participants and prepare the record form

mobile phones to get more valid results, making and distributing questionnaires will be

added in this research that the authors get additional information from participants,

researching and concluded that real situation search and find mistakes that are often made

when the participants reading the news, and provide right solutions and suggestions.

Keywords: Reading, Economic News, Fluency, Broadcasting Specialization

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membaca berita Bahasa

Mandarin oleh mahasiswa/i Sastra China tingkat akhir peminatan broadcasting dan

kesalahan yang terjadi terhadap artikel berita ekonomi yang telah disediakan. Penulis akan

menggunakan metode kuantitatif yang dibantu dengan library research. Penulis akan

mencari sumber masalah yang akan diteliti dengan cara mencari dan mengumpulkan teori

yang berkaitan dengan judul, mencari berita yang sesuai dengan judul yang akan dibaca

oleh partisipan dan menyiapkan rekaman dalam bentuk handphone (Hp) guna mendapatkan

hasil yang lebih valid, membuat serta menyebarkan kuisioner akan ditambahkan dalam

penelitian ini agar penulis mendapatkan informasi tambahan dari partisipan, meneliti dan

menyimpulkan keadaan yang sebenarnya serta mencari dan menemukan

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan partisipan pada saat membaca berita, dan memberi solusi

dan saran yang tepat.

(2)

PENDAHULUAN

Pada tahun 2001 masa pemerintahan Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal sebagai Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru China (Imlek) menjadi hari libur optional. Setelah itu muncullah penggunaan huruf Tionghoa dan program berita berbahasa Mandarinpun mulai menghiasi layar televisi dengan informasi yang berhubungan dengan bisnis, hiburan, pendidikan, sosial, budaya, internasional dan olahraga pada 1 Mei 2001 untuk pertama kalinya di Metro Xin Wen. Sehingga pada saat ini media sangat diperlukan oleh semua orang dari berbagai kalangan dengan profesi yang beraneka ragam, baik itu politikus, pengusaha, pegawai biasa, ibu rumah tangga, bahkan pelajar yang digunakan sebagai alat untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan. Media terdiri dari koran, televisi, radio, internet dan lainnya. Namun, jika dilihat dari segi kecepatan, aktualisasi dan kepraktisan, tentu banyak orang lebih memilih menggunakan media televisi untuk mendapatkan berita. Karena hanya dengan waktu yang singkat, masyarakat bisa melihat dan mendengarkan informasi yang terjadi saat itu.

Saat ini pertumbuhan ekonomi di RRC mendapat sorotan dari khalayak ramai karena ekonomi China merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika. Oleh karena itu selain Metro TV muncul berita berbahasa Mandarin di media TV lainnya, seperti MNC TV dan Da’ Ai TV. Dengan bertambahnya media televisi yang membawakan berita dalam bahasa Mandarin, maka kebutuhan akan pembaca berita menggunakan Bahasa Mandarin juga meningkat.

Jurusan Sastra China di Universitas Bina Nusantara menawarkan empat peminatan kepada mahasiswa/i angkatan tahun 2010. Ke empat peminatan itu adalah pengajaran, bisnis, budaya dan penyiaran. Dalam skripsi ini penulis melakukan penelitian terhadap mahasiswa/i peminatan broadcasting dalam hal membacakan artikel berita ekonomi Berbahasa Mandarin yang kami ambil dalam buku penulisan berita pers (新闻听力教程(下)). Karena sebagai penyiar berita yang baik dan benar haruslah dapat membaca dengan tepat dan lancar, terlebih menggunakan Bahasa Mandarin yang pada hakikatnya berbeda nada dan lafal adalah suatu kesalahan yang fatal dan sangat berpengaruh besar pada arti dan makna pada suatu kata atau kalimat. Oleh karena itu penelitian ini dibuat karena penulis ingin mengetahui kesalahan-kesalahan dari objek yang akan diteliti dalam hal kelancaran membaca dan kesalahan yang terjadi pada saat pembacaan berita.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penyusunan skripsi yang mengambil objek mahasiswa/i Universitas Bina Nusantara jurusan Sastra China peminatan broadcasting ini akan menggunakan metode kuantitatif yang dibantu dengan library research. Metode kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi hasil data. Metode library research digunakan untuk landasan teori dan pencarian informasi agar penelitian lebih terarah dan akurat.

Penulis akan mencari sumber masalah yang akan diteliti dengan cara: mencari dan mengumpulkan teori yang berkaitan dengan judul, mencari berita yang sesuai dengan judul yang akan dibaca oleh partisipan, mencari kaset/CD penutur asli sebagai perbandingan untuk menganalisis dan menyiapkan rekaman dalam bentuk handphone (Hp) guna mendapatkan hasil yang lebih valid, membuat serta menyebarkan kuisioner akan ditambahkan dalam penelitian ini agar penulis mendapatkan informasi tambahan dari partisipan, meneliti dan menyimpulkan keadaan yang sebenarnya serta mencari dan menemukan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan partisipan pada saat membaca berita dan memberi solusi dan saran yang tepat.

ANALISIS DAN BAHASAN

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wacana berita ekonomi yang diambil dari buku penulisan berita pers (新闻听力教程(下)). Wacana tersebut terdiri dari tiga paragraf dengan total 453 huruf termasuk tanda baca dan kata bilangan. Selain itu penulis juga membuat kuisioner sebanyak empat belas nomor pada pilihan ganda serta lima nomor pada soal essai dan soal yang diberikan menggunakan Bahasa Indonesia. Dengan adanya tambahan soal kuisioner yang kami sebar kepada responden kami berharap kuisioner tersebut dapat membantu kami dalam menganalisa kemampuan membaca berita mereka lebih dalam lagi dan hasil analisa menjadi lebih valid. Berikut akan dilampirkan tentang jawaban responden yang kami tuangkan dalam bentuk tabel.

(3)

Tabel 1 Membaca Koran Bahasa Mandarin Setiap

hari

5-6 hari 3-4 hari 1-2 hari Tidak pernah

Membaca koran Bahasa Mandarin dalam satu minggu

- 1 responden - 1 responden 15 responden

Membaca koran berita ekonomi Bahasa Mandarin dalam satu minggu

- 1 responden - 1 responden 15 responden

Membaca dapat kita artikan sebagai wadah untuk menambah wawasan lebih luas, informasi yang didapatkan lebih banyak daripada hanya mendengarkan saja termasuk kosakata dalam Bahasa Mandarin yang kita semua tahu bahwa Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa yang sangat sulit untuk dipelajari karena tulisan yang dianggap rumit. Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa terdapat 88,24% atau 15 responden yang tidak pernah membaca koran berita ekonomi Bahasa Mandarin dalam satu minggunya dan terdapat 5,89% atau masing-masing satu responden yang antara 5-6 dan 1-2 hari membaca koran Bahasa Mandarin. Di dalam jawaban responden dalam kuisioner mengatakan bahwa dengan memilih peminatan broadcasting mereka mengharapkan dapat memperlancar percakapan dengan menguasai banyak kosakata dan mereka menganggap bahwa pembelajaran praktek penyiaran Bahasa China sangatlah kurang dalam satu semester. Sehingga dapat dikatakan bahwa respon dari objek masih sangat kurang untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan membaca dalam Bahasa Mandarin, kurangnya inisiatif dari responden untuk belajar Bahasa Mandarin melalui media lainnya seperti koran yang sudah banyak dijumpai pada masa kini, juga kurang mandirinya responden dalam masa pembelajaran sehingga terlalu mengandalkan dosen dalam proses belajar. Di bawah ini akan kami sampaikan juga tabel responden mengenai menonton tayangan televisi China.

Tabel 2 Menonton Tayangan Televisi Bahasa Mandarin

Setiap hari 5-6 hari 3-4 hari 1-2 hari Tidak

pernah Menonton tayangan televisi dalam Bahasa Mandarin

1 responden - 2 responden 7 responden 7 responden

Tabel di atas menunjukan bahwa responden memiliki kecenderungan lebih suka menonton tayangan televisi Bahasa Mandarin dibanding membaca koran Berbahasa Mandarin (audio visual). Hanya 5,89% atau hanya satu responden yang menonton tayangan televisi Mandarin, 11,77% atau dua responden yang 3-4 hari menonton tayangan Bahasa Mandarin, dan 41,18% atau tujuh responden yang masing-masing antara 1-2 hari bahkan tidak pernah menonton tayangan Bahasa Mandarin. Sedangkan pada kuisioner yang penulis terima terdapat 10 responden yang mendapat nilai A (100-85), 6 responden mendapat nilai B (84-75), dan 1 responden yang mendapat nilai C (74-65) pada mata kuliah praktek penyiaran. Pada tabel di atas menunjukan bahwa responden menaruh minat dalam mempelajari Bahasa Mandarin dengan menonton televisi. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa adanya kemampuan yang lebih dalam mengenal huruf terhadap objek yang sering menonton televisi siaran Mandarin dengan objek yang jarang menonton siaran Mandarin. Pada objek yang sering menonton siaran Mandarin kemampuan membaca, mengenal huruf dan pelafalan lebih baik dibandingkan dengan objek yang tidak sama sekali menonton siaran Mandarin.

(4)

Analisis kelancaran membaca

Membaca adalah suatu kemampuan yang harus melewati sebuah latihan dan mengetahui informasi dari kata-kata yang disalurkan. Di dalam membaca terdapat kemampuan mengenali huruf, kemampuan untuk berpikir dan kemampuan untuk mengerti. Pengenalan nada dan lafal juga termasuk dalam kemampuan-kemampuan tersebut. Kemampuan memetik arti kata, istilah, kalimat, dan cara mengungkapkan serta kemampuan memahami materi seperti yang dilakukan oleh seorang penyiar berita. Oleh karena itu kemampuan membaca dapat dikatakan sebuah proses yang tidak mudah dilakukan seperti membalikan telapak tangan. Pada saat penelitian berlangsung, penulis menyiapkan wacana yang terdiri dari tiga paragraf yang harus dibaca seluruhnya oleh responden. Setelah itu penulis akan menganalisis kelancaran membaca terhadap responden yang akan dilakukan per paragraf. Berikut ini akan penulis tampilkan wacana dan hasil analisis dalam bentuk tabel.

"据《经济日报》报道,为引导外商在中西部地区投资,国家采取了一系列措施。一是投资

国家批准项目的外商,可以享受鼓励类项目的政策待遇;二是引导外商积极在农业、水利、交 通、能源、原材料和环保等类项目投资;三是鼓励在东部地区投资的外商企业到西部地区投 资,外资比例超过 25%的项目,可享受外商独资企业的待遇;四是经过国家批准,中西部省会 城市可以进行国内商业、外贸、旅游方面的开放试点。"

Tabel 3 Kelancaran Membaca Paragraf 1

No. Objek Paragraf 1

Penutur asli Objek

1. Responden 1 39 detik 1 menit 37 detik

2. Responden 2 39 detik 47 detik

3. Responden 3 39 detik 1 menit 14 detik

4. Responden 4 39 detik 1 menit 1 detik

5. Responden 5 39 detik 1 menit 15 detik

6. Responden 6 39 detik 1 menit 1 detik

7. Responden 7 39 detik 1 menit 55 detik

8. Responden 8 39 detik 1 menit 43 detik

9. Responden 9 39 detik 1 menit 15 detik

10. Responden 10 39 detik 2 menit 4 detik

11. Responden 11 39 detik 1 menit 40 detik

12. Responden 12 39 detik 1 menit 34 detik

13. Responden 13 39 detik 59 detik

14. Responden 14 39 detik 1 menit 40 detik

15. Responden 15 39 detik 1 menit 35 detik

16. Responden 16 39 detik 1 menit 35 detik

17. Responden 17 39 detik 1 menit 12 detik

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa naskah pada paragraf 1 yang terdapat 164 kata tanpa tanda baca dan kata bilangan ditemukan seluruh responden tidak dapat menyamai waktu dari penutur asli. Hanya terdapat 11,77 % atau sekitar dua responden yang mendekati waktu dari penutur asli, yaitu responden dua dan responden tiga belas. Ini membuktikan bahwa responden yang jauh dari waktu penutur asli jarang membaca koran maupun nonton televisi Bahasa Mandarin yang dapat dilihat pada tabel satu dan dua. Sesungguhnya dengan membaca koran maupun melihat tayangan televisi Mandarin adalah salah satu cara mudah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam Berbahasa Mandarin terlebih dalam meningkatkan kelancaran membaca. Sedangkan dua responden tercepat diketahui bahwa walaupun mereka jarang membaca koran Mandarin, akan tetapi mereka sering menonton televisi Berbahasa Madarin sehingga mereka yang melihat tayangan Mandarin dapat lebih menguasai kosakata, penekanan nada, jeda, ritme dan tempo serta lebih lancar membaca naskah dibanding responden yang jarang menonton televisi. Berikut akan kami tampilkan wacana dan analisis pada paragraf kedua.

“据《经济日报》消息,到 1999 年底,中国大陆和台湾两地的贸易总额累计达到 604 亿美

(5)

美元,成为台湾最大的贸易顺差来源地。台湾成为祖国大陆第五贸易伙伴,第三大进口市

(6)

Tabel 4 Kelancaran Membaca Paragraf 2

No. Objek Paragraf 2

Penutur asli Objek

1. Responden 1 27 detik 1 menit 58 detik

2. Responden 2 27 detik 30 detik

3. Responden 3 27 detik 1 menit 45 detik

4. Responden 4 27 detik 43 detik

5. Responden 5 27 detik 44 detik

6. Responden 6 27 detik 46 detik

7. Responden 7 27 detik 2 menit 1 detik

8. Responden 8 27 detik 1 menit 8 detik

9. Responden 9 27 detik 42 detik

10. Responden 10 27 detik 1 menit

11. Responden 11 27 detik 1 menit 2 detik

12. Responden 12 27 detik 1 menit 3 detik

13. Responden 13 27 detik 42 detik

14. Responden 14 27 detik 1 menit 12 detik

15. Responden 15 27 detik 57 detik

16. Responden 16 27 detik 1 menit 3 detik

17. Responden 17 27 detik 1 menit 47 detik

Paragraf kedua dengan 101 kata tanpa tanda baca dan kata bilangan merupakan paragraf terpendek di antara tiga paragraf yang penulis berikan kepada responden. Dari hasil analisis ditemukan dari 100% responden terdapat tujuh responden atau sekitar 41,18 % responden yang waktu membacanya kurang dari satu menit. Hal itu dikarenakan kosakata yang terdapat pada paragraf dua lebih sedikit dan lebih mudah dibandingkan paragraf satu dan tiga, selain itu terdapat responden yang melewati huruf yang ia tidak bisa baca. Meskipun demikian, juga terdapat responden sebanyak 58,82 % atau sekitar sepuluh respoden yang waktu membacanya jauh jika dibandingkan dengan penutur aslinya. Hal itu disebabkan seringnya responden memperbaiki kesalahan dalam nada baca, sedangkan disatu sisi waktu tetap berjalan. Berikut adalah wacana pada paragraf ketiga beserta tabel analisisnya.

“从 1983 年台湾同胞在祖国大陆兴办企业以来,现在已经创办了 4 万多家企业。协议资金

466亿美元,实际利用资金 240 亿美元,台湾成为祖国大陆吸收境外资金的重要来源。祖国大

陆对台商投资一直给予积极支持和保护,先后出台了《中华人民共和国台湾投资保护法》、 《国务院关于鼓励台湾同胞投资保护法》等法律,为台胞更大规模地来大陆投资奠定了良好的 法律基础。”

Tabel 5 Kelancaran Membaca Paragraf 3

No. Objek Paragraf 3

Penutur asli Objek

1. Responden 1 35 detik 3 menit 25 detik

2. Responden 2 35 detik 2 menit 2 detik

3. Responden 3 35 detik 1 menit 20 detik

4. Responden 4 35 detik 1 menit 1 detik

5. Responden 5 35 detik 1 menit 4 detik

6. Responden 6 35 detik 1 menit 19 detik

7. Responden 7 35 detik 1 menit 34 detik

8. Responden 8 35 detik 1 menit 32 detik

9. Responden 9 35 detik 57 detik

10. Responden 10 35 detik 1 menit 49 detik

11. Responden 11 35 detik 1 menit 49 detik

12. Responden 12 35 detik 1 menit 29 detik

13. Responden 13 35 detik 1 menit

14. Responden 14 35 detik 1 menit 50 detik

15. Responden 15 35 detik 1 menit 42 detik

(7)
(8)

Pada wacana paragraf ketiga dengan 145 kata tanpa tanda baca dan kata bilangan dari total 100% responden hanya 5,89% atau sebanyak satu orang dari responden yang jarak waktu membacanya kurang dari satu menit. Hal ini disebabkan oleh dirasa sulitnya kosakata yang terdapat pada paragraf ketiga sehingga pada saat membaca sering kali responden memberikan jeda antara satu kata dengan kata lainnya untuk mengingat kata selanjutnya, selain itu responden juga sering mengulang kata atau kalimat yang sudah dibaca karena merasa kurang percaya diri pada nada bacanya. Sebagian besar dari kesalahan yang dilakukan responden adalah ketidakmampuan mereka untuk mengingat kosakata dalam wacana secara cepat yang berkaitan dengan jarangnya mereka membaca atau menonton televisi dalam Bahasa Mandarin, sehingga berpengaruh pada saat mereka diuji untuk membaca. Hanya ada sebagian kecil responden yaitu 58,82% atau sepuluh responden yang kegiatan sehari-harinya diisi dengan menonton tayangan Bahasa Mandarin sehingga pada saat penulis meminta mereka membaca naskah berita ekonomi mereka dapat langsung membacanya dengan baik. Kesulitan-kesulitan yang dialami responden juga ada kaitannya bahwa terdapat tiga responden hanya 2-3 jam dalam satu hari, terdapat sembilan responden yang hanya menghabiskan waktu belajar 1-2 jam perharinya, bahkan terdapat lima responden yang mengakui bahwa setiap harinya kurang dari satu jam untuk belajar Bahasa Mandarin, dan kurang efektifnya sarana dan prasarana dalam mendukung pembelajaran praktek penyiaran serta mata kuliah praktek penyiaran Bahasa China yang hanya diberikan dalam satu semester.

Ritme

Bagian yang terakhir yang diperlukan penyiar lakukan untuk menyampaikan perasaannya adalah ritme. Ritme adalah sebuah bentuk dari pergerakan bahasa yang berhubungan dengan kecepatan. Artinya ritme merupakan sebuah bentuk balasan dari aliran bahasa pada waktu yang telah ditentukan. Ritme berkaitan dengan tinggi rendahnya, lemah lembut dan panjang pendeknya suara dan dapat mempengaruhi perubahan psikologi saat membacakan berita. Ritme saat membaca berita harus cepat, namun ini bukan berarti semakin cepat berita dibaca semakin bagus, melainkan kecepatan ini harus disesuaikan dengan isi dalam naskah. Kejadian dalam isi naskah yang berbeda tentu kecepatan membacanya juga berbeda. Ritme ini disesuaikan dengan perkembangan berita yang ada dalam naskah yang dibaca. Tempo membaca berita harus padat dan rapi sesuai dengan keinginan pendengar yang menggunakan indera pendengarannya agar lebih cepat memperoleh informasi daripada menggunakan indera lainnya. Oleh karena itu, ritme pada saat membaca tidak boleh terlalu pendek dan terlalu panjang, harus disesuaikan dengan isi dan perkembangan informasi dalam naskah dan harus memenuhi keinginan pendengar mendapatkan informasi melalui indera pendengaran.

Dalam meneliti ritme mahasiswa dalam membaca, penulis mendapatkan hasil bahwa tidak ada seorangpun mahasiswa yang dapat mengatur ritme mereka pada saat membaca. Hal ini disebabkan karena:

1. Naskah yang mereka baca merupakan naskah berupa bahasa asing. 2. Masih adanya kosakata yang tidak dikuasai.

3. Keragu-raguan dalam menentukan nada membaca. 4. Adanya suara yang panjang untuk berpikir sejenak. Jeda

Dalam penyiaran, jeda dan penyambungan merupakan salah satu bagian dari cara penyampain perasaan pada saat membacakan naskah berita, jeda dan penyambungan ini digunakan untuk menjelaskan naskah berita secara keseluruhan, dalam Bahasa Mandarin, jeda dan penyambungan digabung menjadi tinglian, yang terdiri dari “tingdun” yang berarti jeda dan “lianjie” yang berarti menghubungkan kata, dalam Bahasa Mandarin kata dapat berdiri sendiri, juga dapat digabungkan, kata ini merupakan kata yang berdiri sendiri atau merupakan kelompok kata, maka “tinglian” ini menunjukan kelompok kata atau kata yang berdiri sendiri. “Tingdun” atau jeda berhubungan dengan tanda baca. Biasanya tanda baca ini digunakan untuk membiarkan pembaca mengambil nafas dan tidak kelelahan dalam membaca. Keberadaan tanda baca tidak dapat mengubah bentuk benda, tetapi untuk membuat hubungan suatu kata menjadi penyusunan tata bahasa agar lebih baik baik. Dalam penelitian ini, penulis mengetahui bahwa objek yang diteliti terdiri dari mahasiswa/i yang mengetahui dan mengerti cara membaca suatu naskah jika pada naskah terdapat koma dan titik, sehingga kemungkinan untuk mengalami kesalahan dalam membaca sangatlah kecil. Akan tetapi karena bacaan yang penulis berikan berupa bacaan berita dalam Bahasa Mandarin, objek mengalami kesulitan dalam mengenal beberapa kosakata, sehingga pada saat membaca dan tidak bisa mengenal huruf tersebut dimana dalam satu kelompok kata yang terdiri dari dua kata objek hanya dapat membaca kata pertama namun tidak dapat membaca kata kedua sehingga terjadinya jeda yang cukup lama yang digunakan objek untuk mengingat kata kedua. Penulis mendapatkan hasil bahwa objek sangat memperhatikan

(9)

adanya tanda baca dalam naskah, sehingga mereka juga akan berhenti sekian detik sebelum melanjutkan ke kata selanjutnya.

Tabel 6 Jeda Paragraf 1

No. Jeda dan penyambungan Kesalahan

1. 为引导外商在中西部地区投资 10 responden 2. 国家采取了一系列措施 9 responden 3. 投资国家批准项目的外商 8 responden 4. 可以享受鼓励类项目的政策待遇 11 responden 5. 引导外商积极在农业、水利、交通、能 源、原材料和环保等类项目投资 12 responden 6. 鼓励在东部地区投资的外商企业到西部 地区投资 11 responden 7. 外资比例超过 25%的项目 11 responden 8. 可享受外商独资企业的待遇 13 responden 9. 经过国家批准 4 responden 10. 中西部省会城市可以进行国内商业、外 贸、旅游方面的开放试点 10 responden

Pada tabel jeda paragraf satu dapat dilihat bahwa dari 100% responden terdapat tujuh responden atau sekitar 41,18% yang berhasil membaca tanpa kesalahan sekalipun. Sisanya terdapat 10 responden yang mengalami kesalahan pada kalimat pertama, 9 responden kesalahan pada kalimat kedua, 8 responden pada kalimat ketiga, 11 responden pada kalimat keempat,12 responden pada kalimat kelima, 11 responden pada kalimat keenam dan ketujuh, 13 responden pada kalimat kedelapan, 4 responden pada kalimat kesembilan dan 10 reesponden pada kalimat kesepuluh. Masing-masing memiliki kesalahan jeda dan penyambungan pada kosakata yang berbeda, contoh: kalimat “经过国家批准” terdapat responden yang membaca dengan penggalan “经过…国家批准” atau “经过国…家批准”. Penelitian kami menemukan bahwa didalam rekaman yang penulis dapatkan, kami melihat tanda baca titik dan koma bukanlah menjadi suatu tantangan/kesulitan terberat pada saat responden membaca naskah berita yang kami sediakan, sebaliknya bahwa titik dan koma sangat diperhatikan oleh responden. Hanya saja yang menjadi kelemahan dari sebagian besar responden adalah kurangnya kemampuan mereka dalam hal kosakata sehingga pada saat membaca mereka tersendat-sendat sehingga terjadinya jeda dan penyambungan yang tidak tepat.

Tabel 7 Jeda Paragrraf 2

No. Jeda dan penyambungan Kesalahan

1. 中国大陆和台湾两地的贸易总额累计达 到 604 亿美元 14 responden 2. 祖国大陆对台湾出口 260 亿美元 4 responden 3. 成为台湾第二大进口市场 5 responden 4. 祖国大陆从台湾进口 344 亿美元 3 responden 5. 成为台湾最大的贸易顺差来源地 13 responden 6. 台湾成为祖国大陆第五贸易伙伴 6 responden 7. 第三大进口市场 2 responden

(10)

Pada paragraf kedua dalam pembahasan jeda terdapat data bahwa dari 100% responden terdapat tiga atau 17,65 % responden yang berhasil membaca dengan lancar tanpa kesalahan sekalipun. Sisanya terdapat empat belas responden yang mengalami kesalahan pada kalimat pertama, empat responden pada kalimat kedua, lima responden pada kalimat ketiga, tiga responden pada kalimat keempat, tiga belas responden pada kalimat kelima, enam responden pada kalimat keenam dan dua responden pada kalimat ketujuh. Responden mengalami kesalahan paling banyak pada kalimat pertama dan kalimat kelima disebabkan karena kalimat tersebut dirasa lebih rumit dibanding kalimat lainnya pada paragraf dua. Sebagai contoh kalimat satu “中国大陆和台湾两地的贸易总额累计达到

(11)

总额累…计达到 604…亿美元”. Penulis membuat kesimpulan bahwa meskipun paragraf kedua

merupakan paragraf terpendek diantara paragraf satu dan tiga, selain itu kalimat-kalimat yang terdapat pada paragraf dua tidaklah sebanyak paragraf lainnya, akan tetapi itu tidak menjamin bahwa dalam penelitian jeda dan penyambungan akan lebih baik dalam membaca.

Tabel 8 Jeda Paragraf 3

No. Jeda dan penyambungan Kesalahan

1. 从 1983 年台湾同胞在祖国大陆兴办企 业以来 13 responden 2. 现在已经创办了 4 万多家企业 12 responden 3. 协议资金 466 亿美元 5 responden 4. 实际利用资金 240 亿美元 6 responden 5. 台湾成为祖国大陆吸收境外资金的重要 来源 13 responden 6. 祖国大陆对台商投资一直给予积极支持 和保护 15 responden 7. 先后出台了≤中华人民共和国台湾投资 保护法≥ 13 responden 8. 国务院关于鼓励台商同胞投资保护法≥ 等法律 12 responden 9. 为台胞更大规模地来大陆投资奠定了良 好的法律基础 17 responden

Pada tabel tiga dapat dilihat bahwa dari 100% responden yang direkam suaranya, terdapat satu kalimat yang seluruh responden mengalami kesalahan pada bagian jeda dan penyambungan, yaitu pada kalimat kesembilan. Sisanya terdapat kesalahan sebanyak tiga belas responden pada kalimat pertama, dua belas responden pada kalimat kedua, lima responden pada kalimat ketiga, enam responden pada kalimat keempat, tiga belas responden pada kalimat kelima, lima belas responden pada kalimat keenam, tiga belas responden pada kalimat ketujuh, dan dua belas responden pada kalimat kedelapan. Terdapat kesalahan terbanyak pada paragraf ini dibanding paragraf pertama dan kedua, hal ini disebabkan karena pada paragraf ini kalimat-kalimatnya terbilang panjang, dari satu tanda baca ke tanda baca lainnya cukup jauh jaraknya, sehingga terutama responden yang minim pengetahuannya akan kosakata menjadi kewalahan dan kebingungan pada saat membaca. Berbeda halnya jika responden membaca naskah dalam Bahasa Indonesia tentunya responden akan lebih lancar dalam membacakan dan tentunya mereka dapat mengerti isi dari berita yang mereka bacakan, akan tetapi karena naskah yang diberikan berupa naskah berita ekonomi dalam Bahasa Mandarin, maka diperlukan pengetahuan yang dianggap mencukupi untuk dapat membacakan berita ekonomi Bahasa Mandarin yang benar dan baik.

Penekanan nada

Penekanan nada pada membaca berita merupakan kata dalam wacana yang ditegaskan. Artinya kata tersebut merupakan bagian yang sangat penting sehingga harus diberi tekanan pada saat membacanya. Dalam naskah, kata yang ditegaskan itulah yang menjadi informasi yang penting. Penekanan nada ini tidak memiliki posisi yang pasti dalam naskah, oleh karena itu setelah pembaca memahami terlebih dahulu kalimat dalam naskah, pembaca dapat dengan mudah mengetahui kata atau kelompok kata yang harus ditegaskan. Penekanan nada ini berhubungan dengan objek dalam naskah yang memiliki penting dalam informasi yang diberitakan, sehingga benar atau salah letak penekanan nada ini dapat mempengaruhi perasaan dan pemikiran pembaca berita. Dalam naskah yang peneliti dapatkan, penulis membaginya sesuai dengan teori penekanan nada yaitu penekanan nada bertahap, penekanan nada

(12)

pada angka sebelum kata bilangan dan penekanan nada setelah kata pasti. Berikut merupakan tabel penekanan nada bertahap beserta jumlah mahasiswa yang benar dan salah saat membaca:

Tabel 9 Penekanan Nada Bertahap

Penekanan nada bertahap Benar Salah

农业、水利、交通、能源、原材 料、商业、外贸、旅游

9 responden 8 responden

Dari tabel di atas, penulis mendapatkan hasil bahwa mahasiswa yang melakukan penekanan nada terjadi karena kata tersebut berada setelah koma khusus (、) dun hao, sehingga dikarenakan adanya jeda maka mahasiswa melakukan penekanan pada kata beirikutnya. Namun tentunya tidak semua mahasiswa melakukan penekanan nada, terdapat 4 mahasiswa yang membacanya dengan tanpa penekanan dan terdapat 4 mahasiswa hanya melakukan penekanan pada kata pertama. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa tidak membaca dengan penekanan sebab mahasiswa tidak mengetahui bahwa penekanan ini diperlukan untuk menunjukan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan bertahap serta tidak mengerti akan isi naskah yang diberikan.

Kedua penekanan nada pada kata yang ditegaskan. Dalam naskah yang penulis gunakan untuk menguji mahasiswa, terdapat penekanan angka kata bilangan, penekanan angka pada kata bilangan termasuk dari penekanan nada pada kata yang ditegaskan karena menunjukkan hasil dalam berita yang ingin diberitakan ke masyarakat. Berikut adalah tabel penekanan nada pada angka kata bilangan :

Tabel 10 Penekanan Nada Pada Angka Bilangan

Responden 4万多家企业万多家企业万多家企业万多家企业 604亿美元亿美元亿美元亿美元 25% 1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    Total benar 70.5% 50.3% 35.2% Total salah 29.5% 49.7% 64.8%

Ketiga adalah penekanan nada bersifat memastikan. Pada penekanan nada ini penulis mendapati bahwa tidak ada mahasiswa yang mengetahui adanya penekanan nada ini, mahasiswa tidak melakukan sedikitpun penekanan nada setelah kata-kata berikut: adalah, tidak, tidak ada dan bukan. Pada dasarnya, peletakan penekanan nada ini tidak selalu tepat berada di tempat yang pasti, tetapi dalam penekanan pada objek yang berada di belakang kata “adalah, tidak, tidak ada dan bukan” sehingga kata objek ini ditekankan agar pendengar tidak meragukan objek berita yang disebutkan. Namun, dalam naskah yang penulis bagikan kepada mahasiswa, objek yang berada pada kata-kata di atas memiliki keterangan yang panjang sehingga objek tidak tahu adanya penekanan nada ini, selain itu mahasiswa salah melakukan penekanan.

Penulis mendapatkan hasil bahwa 7 mahasiswa yang melakukan penekanan pada kata yang tepat. 10 mahasiswa yang tersisa salah melakukan penekanan. Mereka melakukan penekanan di kata yang mereka tidak bisa baca sehingga bukan terdengar ragu melainnya mereka menekankan untuk menunjukan bahwa mereka tidak dapat membaca.

(13)

Tabel 11 Penekanan Nada Bersifat Pasti Responden 外商外商外商外商 外商企业外商企业 外商企业外商企业 开放试点开放试点开放试点开放试点 1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    Total benar 35.2% 35.2% 47% Total salah 64.8% 64.8% 53% Nada

Nada merupakan bagian utama dari cara penyampaian pemikiran dan perasaan pada penyiaran, karena nada digunakan untuk menunjukkan perasaan pembaca berita. Tanpa nada, penyiar tidak dapat menentukan tempo, penekanan nada dan tinglian. Dalam berita informasi yang disajikan bisa merupakan informasi baik yang menggembirakan dan ada informasi buruk yang menyedihkan, menakutkan dan lain sebagainnya. nada inilah yang harus dipersiapkan oleh seorang pembaca berita sebelum siaran. Apabila berita yang disiarkan adalah berita baik, maka nada seorang pembaca berita harus terdengar lebih riang, dan pada saat membacakan berita buruk, maka nada pembaca berita harus terdengar sedih. Pada saat penulis memberikan mahasiswa naskah berita yang dibaca, mahasiswa menganggap bahwa berita ini merupakan berita ekonomi sehingga dibaca sangat biasa. Baca yang biasa ini berarti mahasiswa tidak memperlihatkan adanya perasaan yang antusias atau perasaan optimis terhadap naskah berita. Ini berarti mahasiswa tidak dapat menyampaikan perasaan mereka pada saat membaca. Selain itu, dikarenakan membaca naskah berita bahasa asing, pada saat membaca mahasiswa lebih perhatian terhadap mengingat cara membaca aksara Mandarin daripada berusaha untuk mengerti naskah dan memperlihatkan perasaannya pada saat membaca. Namun tidak semua objek yang diteliti sedemikian rupa. Berikut adalah tabel mahasiswa yang dapat menunjukan nada saat membaca :

Tabel 12 Tabel Nada

Nada Responden

Sesuai 41.1%

Tidak sesuai 58.9%

Dari tabel di atas penulis menemukan ada 7 objek yang dapat memperlihatkan perasaan optimis mereka pada saat membaca, mereka walaupun sangat sulit untuk mengerti secara mendetail naskah yang dibaca. Mahasiswa ini tidak mengerti isi naskah secara keseluruhan, namum mahasiswa ini mengetahui bahwa seorang pembaca berita harus terlihat optimis pada saat membaca ketika sedang siaran. Harus memiliki suara yang baik dan membaca dengan baik walaupin mahasiswa mengalami kesulitan yang memhambat mahasiswa tidak dapat membaca dengan lancar. Kesulitan berupa pengenalan kata, mahasiswa tidak mengenal huruf yang terdapat dalam naskah yang berarti mereka tidak menguasai kosakata dalam naskah dengan baik. Kemudian peneliti juga menemukan bahwa secara garis besar pada saat membaca mahasiswa ragu akan nada pinyin huruf tersebut,ini menyebabkan kesalahan pada saat menuangkan perasaan karena suara pembaca menjadi terdengar

(14)

ragu . Nada berperan paling besar karena pada saat disiarkan, pendengar terlebih dahulu menebak berita dengan mendengar nada seorang pembaca berita. Naskah berita yang digunakan oleh pembaca berupa berita ekonomi dan dalam membaca berita ekonomi terlihat tidak perlu menuangkan perasaan namun, dalam prakteknya tetap diperlukan nada untuk menunjukan optimisme dari berita yang dibacakan. Hasil penelitian nada adalah sebagai berikut:

1. Terdapat 4 mahasiswa yang dapat membaca lebih lancar, kesulitan kosakata berupa ragu dalam melafalkan nada dan membaca dengan intonasi yang baik.

2. Terdapat 3 mahasiswa yang dapat membaca dengan nada yang baik, ada kesulitan dalam kosakata yaitu tidak dapat membacanya, sehingga muncul keraguan dalam suaranya.

3. 10 Mahasiswa yang tersisa tidak dapat membaca dengan yuqi yang tepat, mereka membacanya dengan sangat perlahan, tidak menunjukan rasa antusias dan optimisme pada saat membaca serta mengalami banyak kesulitan dalam pengenalan kosakata dalam naskah, melakukan pengulangan secara berkali-kali sehingga yang terdengar adalah keraguan dalam suaranya.

Membaca merupakan cara mendapatkan informasi dengan indera peglihatan mahasiswa, hal ini sangat baik bagi mahasiswa bahasa asing selain untuk mendapatkan informasi dengan membaca mahasiswa juga dapat mengasah pengenalan kosakata. Tetapi cara untuk memperoleh informasi tidak hanya dengan indera penglihatan, dengan indera pendengaran mahasiswa juga dapat memperoleh informasi. Setelah melakukan penelitian, penulis melihat bahwa mahasiswa yang sering menonton televisi dan membaca koran dalam Bahasa Mandarin memiliki kemampuan membaca yang lebih baik daripada mahasiswa yang jarang dan tidak pernah sama sekali. Dan nilai praktek penyiaran mahasiswa tidak menunjukan bahwa kemampuan membaca mahasiswa baik atau tidak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang penulis dapatkan dari penelitian adalah kemampuan membaca responden yang diteliti terdapat tiga belas responden yang tidak memenuhi syarat sebagai pembaca berita, sedangkan sisanya sebanyak empat responden terbilang cukup baik karena memenuhi syarat-syarat membaca berita, sedangkan ketiga belas responden tidak tahu sama sekali akan syarat-syarat membaca naskah berita. Walaupun cara dosen mengajar dirasa sudah memuaskan, namun hanya dalam 1 semester sangat tidak efektif bagi responden untuk meningkatkan kemampuan membaca naskah berita.

Setelah melakukan penelitian dan membaca banyak penelitian sebelumnya dan studi pustaka, penulis mengetahui bahwa latihan yang sangat diperlukan pada mahasiswa/i peminatan broadcasting adalah latihan mengenai bunyi bahasa dan percakapan karena untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang menggunakan indera pendengaran untuk memperoleh informasi, maka seorang-orang pembaca berita harus banyak berlatih mengenai percakapan dan bunyi bahasa.

Oleh karena itu, kemampuan membaca berita ekonomi mahasiswa/i Sastra China tingkat akhir peminatan broadcasting tidaklah memuaskan. Walaupun nilai mahasiswa/i pada praktek penyiaran sangat memuaskan, namun hal ini tidak menutupi bahwa kemampuan membaca berita mereka masih sangat kurang. Adapun mahasiswa/i yang memiliki kemampuan yang sedikit lebih baik dikarenakan mereka sering menonton tayangan televisi China sehingga ketepatan pada nada lebih baik dibandingkan mereka yang tidak menonton acara yang Berbahasa Mandarin sama sekali.

Saran

Setelah penelitian ini, penulis memberikan saran kepada para pembaca bahwa dalam mempelajari penyiaran, tidak hanya harus mengetahui kosakata pada naskah yang dibaca tetapi yang paling penting sebagai penyiar adalah cara-cara menyampaikan informasi sehingga informasi yang ingin dibagi dapat sampai kepada pendengar.

Menyiarkan berita dengan bahasa asing sangatlah tidak mudah, tetapi dengan menonton acara Berbahasa Mandarin cukup untuk dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa/i dalam belajar bahasa asing. Dengan mendengar langsung, mereka dapat mengetahui bagaimana nada yang tepat walaupun tidak setepat penduduk asli pengguna bahasa tersebut, setidaknya ketika kita mengucapkan/melafalkan sebuah kata dapat dimengerti oleh pendengar.

Untuk para pengajar maupun pembina pelajaran pada peminatan broadcasting, terutama bahasa asing, akan lebih baik dan lebih memperbanyak melatih pada percakapan mahasiswa/i karena dengan banyak latihan percakapan, kemampuan mereka dalam menyampaikan berita berbahasa asing menjadi lebih baik dan tepat. Mata kuliah yang hanya diberikan pada satu semester sangatlah tidak membantu mahasiswa/i dalam meningkatkan kemampuan mereka, terutama dalam menyampaikan berita dalam bahasa asing.

(15)

REFERENSI

Chariesmawati, Pretty Prabandari. (2009).Peran Penyiar Dalam Perencanaan Dan Proses On Air Di Radio Kita FM Surakarta.Other thesis, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Fatih io. (2013). Pengertian bahasa menurut para ahli. Diakses: Fatih-io.biz/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli.html

Freenam, Yvonne, David Freeman, & Ruth Beall Heining. (1994). ReadingProcess and Practice, Second Edition. Portsminth, NH: Heinemann.

Gumilar, Bayu Bagja. (2013). Pengelolaan Program Public Speaking MelaluiModel Pembelajaran Magang Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pesertadi DJ ARIE Broadcasting School. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Lestari, I. (2014). Pembelajaran Membaca Berita Dengan Menggunakan Metode Modeling The Way Pada Siswa Kelas XI SMA Walingsongo SemarangTahun Ajaran 2013/2014. Semarang. Thesis, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI.

Pane, T. R. (2004). Speak out: panduan praktis dan jitu memasuki dunia broadcasting dan public speaking. Gramedia Pustaka Utama.

Syarqowi, A. (2009). Analisis Program Berita Bandar Jakarta di JAK TV. Bekasi. Thesis, Fakultas Dakwan dan Komunikasi Universitas Islam Negeri.

Tampubolon, D. P. (1990). Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien D.P.Tampubolon. Bandung : Angkasa.

Wibowo, D. A. (2011). Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Ditinjau Dari Aspek Intonasi, Pelafalan, Jeda dan Kelancaran Melalui Media Bergambar Pada Siswa Kelas IV SDN Sambirejo 5 Plupuh Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2010/2011. Surakarta. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah. 毕征. “播音文体业务理论” [M]. 北京: 北京广播学院出版社,2000. 付程. “播音主持教学法十二讲”[M]. 北京:中国传媒大学出版社, 2005. 李良荣 . “ 新闻学导论” [M] . 北京:高等教育出版社,2006. 邵培仁. “传播学(修订版)”[M]. 北京:高等教育出版社,2007 . 王克瑞、社丽华. “播音员主持训练于册”[M]. 北京:北京广播学院出版社,2001. 张颂.“播音创作基础”[M]. 中国传媒体大学出版社,1990. 周小兵、张世涛、干红梅. “汉语阅读教学理论与方法” [M]. 北京:北京大学出版社,2007.

RIWAYAT PENULIS

Jessica Novia lahir di kota Jakarta pada tanggal 26 November 1991. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA St. Kristoforus II pada tahun 2010

Elly Kurniati lahir di kota Pemangkat pada tanggal 25 July 1992. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Damai pada tahun 2010

Yi Ying, S.S., M.Lit., M. Pd. S1 Sastra China Darma Persada

S2 Linguistics and Applied Linguistic Xiamen University, China

S2 Management/Administrasi Pendidikan Universitas Kristen Indonesia, UKI, Jakarta International Partnership Programme Coordinator (IPPC)

Gambar

Tabel 1 Membaca Koran Bahasa Mandarin  Setiap
Tabel 3 Kelancaran Membaca Paragraf 1
Tabel 4 Kelancaran Membaca Paragraf 2
Tabel 7 Jeda Paragrraf 2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan “ dengan tujuan agar dengan adanya penelitian ini dapat memecahkan masalah yang timbul di

Any public offering of securities to be made in the United States will be made by means of an offering circular that may be obtained from the Company and will contain

Ketika memiliki waktu luang maka saya akan membaca buku yang dapat.. memberikan

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini dengan judul: PENGARUH PELAKSANAAN UPAH

Efektivitas Penempatan Mulsa Vertikal untuk Mengurangi Aliran Permukaan dan Sedimentasi serta Kehilangan Unsur Hara di Hutan Tanaman Mahoni Afrika (Khaya anthoteca)Pasir

DWI KORANTO ANDI ALADIN Universitas Cenderawasih ALEDA MAWENE Fundamental Belum selesai 1 DANIEL LANTANG Fundamental Selesai 1 DIRK Y P RUNTUBOI Fundamental Selesai

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian. Organisasi

Mulai berkarir sebagai Kepala Seksi Kelompok Tani pada tahun 1989 – 1994 pada Direktorat Penyuluhan Tanaman Pangan dan Hortikultura, kemudian sebagai Kepala Seksi