• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - MESIR PERIODE : JANUARI - MEI 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - MESIR PERIODE : JANUARI - MEI 2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - MESIR PERIODE : JANUARI - MEI 2013

A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Mesir

1. Selama periode Januari-Mei 2013, neraca perdagangan Mesir dengan Dunia defisit sebesar US$ 13,51 miliar, atau turun 21,76% dibandingkan dengan defisit periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 17,26 miliar.

2. Total perdagangan Mesir dengan Dunia periode Januari-Mei 2013 tercatat sebesar US$ 39,21 miliar, turun 6,94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang nilainya sebesar US$ 42,13 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Mesir sebesar US$ 12,85 miliar, naik 3,35% dibanding periode yang sama tahun 2012 yang tercatat sebesar US$ 12,43 miliar, dan impor Mesir sebesar US$ 26,36 miliar, turun 11,25% dibanding periode yang sama tahun 2012 yang tercatat US$ 29,70 miliar.

3. Total ekspor Mesir tersebut terdiri dari Migas US$ 2,73 miliar, turun 5,45% dibanding periode Januari-Mei 2012 dengan nilai sebesar US$ 2,89 miliar, dan ekspor Non-Migas sebesar US$ 10,12 miliar, naik 6,01% dibanding periode yang sama tahun 2012 yaitu sebesar US$ 9,55 miliar. Total impor terdiri dari Migas sebesar US$ 4,28 miliar, naik 19,94% dibanding dengan periode yang sama tahun 2012 sebesar US$ 3,57 miliar, dan Non-Migas sebesar US$ 22,08 miliar atau turun 15,51% dibanding dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 26,13 miliar.

4. Ekspor Mesir pada periode Januari-Mei 2013 terbesar ditujukan ke negara-negara; Italia dengan nilai sebesar US$ 1.080,00 juta (-0,09%), disusul India US$ 958,00 juta (+1,91%), Saudi Arabia US$ 955,00 juta (+22,59%), Turki US$ 667,00 juta (+16,40%), Lybia US$ 564,00 juta (-4,57%), Amerika Serikat US$ 513,00 juta (-28,75%), Inggris US$ 453,00 juta (+33,63%), Jepang US$ 353,00 juta (+28,83%), dan Yordania US$ 346,00 juta (+21,40%).

5. Beberapa komoditi ekspor Non-Migas utama Mesir ke Dunia yang meningkat nilainya, pada periode Januari-Mei 2013 antara lain:

 Gold (incl Gold Plated With Platinum) Unwr (HS 7108) US$ 640,98 juta, naik 53,06%;

(2)

 Other Furniture & Parts Thereof (HS 9403) US$ 142,46 juta (8,55%);

 Men’s Or Boys’ Suits, Ensemb, Jackets (HS 6203) US$ 142,28 juta (7,92%), dll. 6. Impor Mesir terbesar pada periode Januari-Mei 2013 berasal dari RR. China dengan

nilai US$ 2.476,00 juta (-9,93%), disusul Amerika Serikat US$ 2.175,00 juta (-5,76%), Jerman US$ 1.877,00 juta (-3,84%), Italia US$ 1.580,00 juta (+24,31%), Kuwait US$ 1.373,00 juta (+31,14%), Turki US$ 1.264,00 juta (-16,79%), Saudi Arabia US$ 1.240,00 juta (-6,06%), India US$ 1.012,00 juta (+5,75%), Ukraina US$ 1.007,00 juta (-40,94%), dan Perancis US$ 936,00 juta (+12,64%).

7. Beberapa komoditi impor Non-migas utama Mesir dari Dunia yang meningkat nilai impornya pada periode Januari-Mei 2013 sebagai berikut:

 Ferrous Waste And Scrap; Remelt (HS 7204) sebesar US$ 504,25 juta (3,79%);  Soya Bean, Broken Or Not (HS 1201) dengan nilai US$ 352,94 juta, naik 5,77%;  Links Prepared Templates For Casting; Products & Preparations (HS 3824)

sebesar US$ 184,16 juta (21,90%), dll.

B. Perkembangan perdagangan bilateral Mesir dengan Indonesia

1. Selama periode Januari-Mei 2013 neraca perdagangan Indonesia-Mesir surplus bagi Indonesia sebesar US$ 335,60 juta, dan turun 4,48% dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2012, yaitu sebesar US$ 351,33 juta.

2. Total perdagangan Indonesia dengan Mesir pada periode Januari-Mei 2013 tercatat US$ 435,92 juta, atau turun sebesar 5,95% dibanding dengan periode yang sama tahun 2012, yang nilainya US$ 463,51 juta.

3. Total ekspor Indonesia ke Mesir pada periode Januari-Mei 2013 tercatat sebesar US$ 385,76 juta, atau turun sebesar 5,32% dibanding periode yang sama tahun 2012, yaitu sebesar US$ 407,42 juta.

4. Beberapa komoditi ekspor Non-migas Indonesia ke Mesir yang mengalami kenaikan pada periode Januari-Mei 2013, antara lain sebagai berikut:

 Palm Oil And Its Fractions (HS 1511) US$ 209,71 juta, naik 9,72% juga merupakan komoditi ekspor Indonesia dengan nilai tertinggi pada periode ini, dan pangsa pasarnya 69,02%. Indonesia di urutan ke-1 sebagai pemasok di pasar Mesir pada periode ini. Adapun pesaing utama Indonesia adalah Malaysia dengan pangsa 29,96%, yang berada di posisi ke-2. Sedangkan, Saudi Arabia dengan pangsa pasar sebesar 0,86% posisinya di urutan ke-3;

(3)

 Refrigerators, Freezers & Oth Refrigerating (HS 8418) US$ 12,69 juta (11,22%);  Artificial, Filament Yarn (Oth Than Sewing Thread) (HS 5403) US$ 11,96 juta

(152,50%);

 Motor Vehicles For The Trans Of Goods (HS48704) US$ 2,67 juta, naik 80,81%;  Coconut (copra), Palm Kernel Or Babassu Oil (HS 1513) sebesar US$ 2,37 juta

(38,55%).

Sementara itu, komoditi ekspor non migas yang turun nilai ekspornya, antara lain :  Synth Filament Yarn (Oth Than Sewing Thread) (HS 5402) sebesar US$ 15,45

juta (turun 51,98%);

 Coffee Whether Or Not Roasted Or Decaffeinated (HS 0901) sebesar US$ 14,03 juta (turun 19,60%);

 Paper & Paperboard, Uncoated For Writing (HS 4802) sebesar US$ 9,10 juta (turun 32,45%);

 Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha (HS 4001) US$ 7,40 juta (turun 13,42%). 5. Total ekspor Non-migas Mesir ke Indonesia pada periode Januari-Mei 2013 tercatat

sebesar US$ 50,16 juta, atau turun sebesar 10,49% jika dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2012, dengan nilai sebesar US$ 56,04 juta.

C. Informasi lainnya

1. Perkembangan PDB dan Inflasi di Mesir

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Mesir pada kuartal kedua tahun 2013 (Laporan Bank Sentral Mesir), tercatat pada tingkat 2,2 persen, turun jika dibandingkan dengan pertumbuhan PDB kuartal pertama tahun 2013 yang mencapai 2,6% . Konsumsi swasta dan publik memberikan kontribusi utama terhadap pertumbuhan PDB Mesir pada kuartal kedua tahun 2013, sehingga tidak mengalami pertumbuhan yang negatif. Sementara itu, laju inflasi di Mesir tercatat menurun dari 10,28 persen pada Juli 2013 menjadi 9,74 persen pada Agustus 2013, menurut Badan Pusat Statistik Mesir (CAPMAS).

2. Bongkar muat di pelabuhan Alexandria mulai membaik

Importir produk tekstil Indonesia menjelaskan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Alexandria sudah berjalan 80% selama awal pemberlakuan keadaan darurat. Sementara itu, aktivitas di pelabuhan Port Said baru berjalan 50%, sedangkan di pelabuhan Ain El Sokhna kegiatan masih terhenti.

(4)

Sehingga, diharapkan pengapalan produk impor dengan tujuan pelabuhan Mesir masih stabil, karena aktivitas perdagangan masih di dukung nilai tukar valas yang masih terjangkau yaitu EGP 6,98 per 1 US$ .

3. Penandatanganan Kesepakatan Penerbangan Kairo-Jakarta

Telah dilakukan penandatangan kerjasama di bidang penerbangan antara Egypt Air Co., dengan PT. Mesirindo Utama, dengan rute Kairo-Jakarta, yang disaksikan Menteri Penerbangan Sipil Mesir, Eng. Abdel Aziz Fadel dengan Duta Besar RI pada 27 Agustus 2013. Dalam kesepakatan tersebut, PT. Mesirindo Utama ditunjuk sebagai General Sales Agent Egypt Airlines di Indonesia. Penerbangan perdana Egypt Airlines ke Indonesia dijadwalkan mulai Desember 2013, dan volumenya 4 kali dalam seminggu.

4. Pertemuan-pertemuan bisnis antara Atdag Kairo dengan pengusaha Mesir

Dalam rangka meningkatkan hubungan dagang antara Indonesia dengan Mesir, Atdag Kairo mengadakan :

Pertemuan bisnis dengan importir Alexandria, dalam pertemuan dengan GM Air Ocean Forklift Co., (AOF), pihak AOF Alexandria menyampaikan terima kasih kepada KBRI Kairo dan Atdag Kairo yang telah memfasilitasi kegiatan bisnis AOF di bidang briket arang batok kelapa dengan produsen di Indonesia serta membantu solusi dalam masalah-masalah dalam kontak bisnis. Selanjutnya, Atdag Kairo mengundang pihak AOF untuk mengunjungi TEI 2013 di Jakarta, agar dapat melihat lebih dekat kualitas produk briket arang yang dihasilkan. Sementara itu, dalam pertemuan dengan Chairman Master Company for Engineering Industrial, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pemeliharaan/maintenance mesin-mesin dan spare part kendaraan roda empat, pihak Atdag Kairo menawarkan impor spare part kendaraan dari Indonesia, karena potensi pasar spare part di Mesir masih cukup tinggi.

Pertemuan bisnis dengan Importer Garmen, Atdag melakukan pertemuan dengan salah satu Tim Managerial di Trans Africa Garment Industry Co., yang merupakan salah satu perusahaan terkemuka di bidang tekstil dengan produk -produknya : Mens/Boys, Ladies/Girls, Kids’ Basixc Denim, Jeans, Pants, Shorts, Skirts, Overall and Jumpers. Trans Africa Garment Industry Co sudah lama mengimpor produk bahan tekstil dari Indonesia dengan produksi garment jeans dan twill sebanyak 6.000 lusin per bulan. Pada tahun 2000, Trans Africa

(5)

mengembangkan aktivitas produksi dengan kapasitas produksi mencapai 31.000 lusin per bulan.

Pertemuan dengan Importir Coconut Oil dan Palm Oil Mesir, Atdag Kairo mengadakan pertemuan bisnis dengan Mr. Omar Naggar, importir Coconut Oil dan Palm Oil dimana yang bersangkutan mengimpor produk coconut oil sebanyak 25 kontainer 40 feet per tahun, dengan komposisi mix bulk 100 liter dan per karton isi 12 botol/liter. Atdag Kairo telah menyampaikan permintaan Mr. Omar Naggar kepada produsen Coconut Oil di Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Astra Argo Lestari Tbk dengan saham PT Sawit Sumberma Sarana Tbk menunjukan korelasi positif dan memiliki hubungan yang sangat rendah yaitu sebesar 0,14. Koefisien Korelasi

Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang ditambahkan dengan sengaja ataupun tidak sengaja sangat tidak dibenarkan karena logam

Pulp juga dapat menyerap zat pewarna yang diberikan dengan cukup baik, sehingga berbagai variasi warna kertas dapat dihasilkan melalui proses ini bagian tumbuhan

Meskipun penggunaan senyawa hidrokuinon dalam kosmetik masih diperbolehlan dengan pengawasan dan resep langsung dari dokter, namun adanya senyawa hidrokuinon pada kosmetika

Proses fitoremediasi akan dilakukan dengan memvariasikan kadar amoniak awal terhadap besarnya penyerapan tanpa menggunakan dan menggunkan pupuk sebagai sumber

Melihat data tersebut diatas rendemen yang dihasilkan dari masing- masing komposisi sedikit berbeda, hal ini disebabkan antara lain oleh yang pertama ialah disaat proses

Pembuatannya pun menggunakan alat serta teknologi sangat sederhana sekali, dengan perendaman, penumbukan atau penghancuran menggunakan blender sehingga menjadi bubur (pulp)

Kemungkinan semakin banyaknya CO 2 dalam air menyebabkan pH air berangsur-angsur mendekati pH standar (7). Hal ini diperkuat oleh pendapat Suardana bahwa perlakuan penutupan