• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Pada proses belajar-mengajar, guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, guru memegang tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai tenaga profesional tidak hanya sebagai pengantar dalam pembelajaran, tetapi juga harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih bahan ajar, kemampuan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif, kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya pendidikan, dan kemampuan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan untuk mencetak generasi penerus bangsa yang membanggakan.

Dalam pembelajaran tidak hanya terdapat unsur penting guru dan peserta didik, tetapi juga mencakup bahan ajar yang merupakan media untuk memperoleh pengetahuan. Dalam pemakaian sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya, sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif. Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumbernya didapat dari buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit; laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para ahli; jurnal

(2)

penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah; internet yang banyak ditemui segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai mata pelajaran dapat diperoleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi dari berbagai jenis media audiovisual yang dengan mudah dapat membantu mempelajari materi tentang gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan ; lingkungan (alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi). Artinya, bukan berarti jika hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-satunya sumber bahan ajar peserta didik dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya di zaman digital ini.

Dulu pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang murni dan tidak tersentuh oleh kepentingan apapun. Namun dalam perkembangannya pendidikan bisa dilihat dari banyak sisi. Tilaar (2002: 435) mengatakan hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia. Selanjutnya dikatakan pula bahwa, memanusiakan manusia atau proses humanisasi melihat manusia sebagai suatu keseluruhan di dalam eksistensinya. Pendidikan juga bisa menghasilkan generasi yang sesuai dengan kepentingan pembuat kebijakan, lewat terapan kurikulum, buku teks, dan bahan ajar yang lain. Siswa SD yang rata-rata berusia 7-13 tahun, masuk dalam golongan usia pendidikan dasar. Pada fase ini anak menyerap nilai-nilai budaya, norma, dan juga ideologi di sekitarnya terutama di sekolah (Kartono, 1992: 136).

Pada fase tersebut emosi anak jadi semakin berkurang, sedangkan unsur intelektual dan akal budi (rasio, fikiran) semakin menonjol. Pada fase ini sekolah secara sistematis memberikan pengaruh terhadap pembentukan akal

(3)

budi (Kartono, 1992:140). Informasi tentang perkembangan kondisi sosial, politik, dan budaya diolah oleh memori siswa sehingga membentuk sudut pandang tertentu berdasarkan proses tersebut. Di sinilah peran pendidikan dengan segala perangkatnya memberikan kontribusi yang besar. Di antara perangkat pengajaran yang ada buku teks merupakan salah satu perangkat pengajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Buku teks merupakan sumber informasi bagi siswa yang berbentuk tulis. Informasi tersebut meliputi informasi tentang lingkungan, kesehatan, teknologi, kondisi politik, sosial, budaya dan bidang-bidang lain.

Pendidikan karakter bertopang pada karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral keseluruhan. Tanlain Wens (dalam Hadi, 2008:9) mengungkapkan bahwa manusia secara pribadi dalam kehidupannya senantiasa melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan serta menuangkan semua pengalaman, penghayatannnya mengenai hal-hal yang berharga bagi hidupnya, hal tersebut adalah suatu pandangan hidup yang tersusun dalam suatu kesatuan yang disebut dengan nilai. Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan sejak dini, agar calon masyarakat yang akan berbaur dengan sesamanya siap hidup dalam bermasyarakat.

Berkaitan dengan itu yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkup pelajaran di sekolah, banyak dijumpai bacaan yang dapat mengajarkan penanaman nilai pendidikan karakter pada siswa. Tujuan dari memasukkan nilai pendidikan karakter dalam contoh bacaan di buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD adalah karena pada usia tersebut anak akan

(4)

meniru apa yang ada pada contoh buku teks. Sering terjadi bully-ing di sekolah juga bisa jadi akibat dari pemahaman yang salah karena bacaan yang ada dalam buku teks.

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Harjulinah (2012), tentang nilai pendidikan karakter dengan judul “Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Dongeng Rakyat Bima” menghasilkan kesimpulan bahwa nilai pendidikan dapat ditemukan dalam karya sastra seperti dongeng. Nilai-nilai pendidikan yang dilakukan Harjulinah bertujuan untuk menyelamatkan nilai-nilai budaya bangsa dan agar dapat digunakan untuk membina manusia Indonesia yang berkarakter. Sebagai perbedaan, penelitian ini memiliki objek kajian buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD, sedangkan Harjulinah (2012) menggunakan dongeng yang merupakan karya sastra sebagi objeknya. Selain itu perbedaan lainnya terletak pada manfaat penelitian, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai acuan dan evaluasi agar penyusun buku teks lebih menekankan nilai pendidikan sebagai contoh dalam bacaan yang terdapat pada buku teks.

Perlu disadari bahwa buku teks atau buku pelajaran merupakan sarana atau instrumen yang paling baik serta memberikan pengaruh besar terhadap lingkungan bahkan negara ini melalui pendirian dan pembentukan suatu kebudayaan umum. Maka, kualitas kelayakan dari buku teks harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman. Buku teks yang berbasis nilai, budaya, dan karakter pada sekolah dasar sangatlah penting karena pembentukan karakter diri pada anak semestinya dimunculkan sejak dini. Isi buku teks dapat

(5)

menjadi salah satu bentuk pemodelan penerapan nilai-nilai atau karakter yang terdapat pada diri sendiri, peserta didik, masyarakat, maupun negara.

Buku teks biasanya lebih berkonsentrasi kepada ranah kognitif siswa sehingga yang menjadi titik beratnya hanya untuk mencukupi isi dari buku pelajaran. Paradigma ini haruslah kita ubah karena buku merupakan sumber dari ilmu pengetahuan yang dapat menghipnotis pembacanya. Oleh karena itu, kelayakan isi dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat membangun citra diri peserta didik yang baik dan unggul harus disampaikan sejak dini dan secara terus-menerus. Nilai-nilai pendidikan karakter yang termasuk di dalamnya mencerminkan budaya adalah suatu alat yang memberi arti pada kehidupan masyarakat. Buku teks berbasis nilai pendidikan karakter diharapkan dapat memberikan suatu sarana bagi pendidikan di seluruh Indonesia untuk berkarya, berbagi, dan berdialog karena buku teks ini mengenalkan keseluruhan rangkaian dari pengalaman pendidikan berbasis nilai, budaya, dan karakter. Buku teks ini memberikan suatu alternatif penting yang membuat peserta didik mampu mengeksplorasi dan memahami nilai-nilai pendidikan karakter karena terlibat dalam kegiatan sekolah sehari-hari.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, pembentukan nilai karakter ini harus merujuk pada Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila adalah dasar yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, tingkah laku dan perbuatan dijiwai Pancasila dan tidak bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma kesusilaan, norma-norma sopan-santun, dan norma-norma hukum.

(6)

Penelitian ini merupakan pembahasan tentang nilai-nilai pendidikan karakter khususnya yang terdapat pada buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD. Lebih khususnya, objek penelitian ini adalah buku teks yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. Peneliti mengambil sampel buku teks Bahasa Indonesia dari penerbit tersebut karena dari beberapa sekolah dasar di Malang dan sekitarnya menggunakan buku tersebut. Selama ini, guru kurang sadar terhadap contoh bacaan sehingga kurang lebih menekankan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada buku teks. Melalui penelitian ini, peneliti mencoba menemukan contoh-contoh kalimat yang mengandung nilai pendidikan. Berdassarkan pemikiran di atas, maka penelitian berjudul “Nilai Pendidikan Karakter pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas IV SD”, perlu dilaksanakan.

1.2 Fokus Penelitian

Buku teks Bahasa Indonesia bermacam-macam dengan materi sering kali dijumpai, tetapi yang dipakai di Sekolah Dasar Negeri 2 Larangan adalah buku teks Bahasa Indonesia dengan penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Materi dalam buku teks itu isinya haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang berdasar pada kurikulum, lebih baik lagi jika materi tersebut terintegrasi dengan pelajaran lain namun tetap menghargai hal-hal yang tidak bertentangan seperti agama. Materi buku teks diharapkan dapat membuat siswa giat mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter.

Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada buku teks Bahasa Indonesia dengan penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

(7)

dapat membantu menciptakan dan mengamalkan kembali nilai-nilai pendidikan karakter agar menjadi bangsa yang kuat dengan adat istiadat yang baik. Oleh karena hal tersebut maka dalam buku teks Bahasa Indonesia dengan penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional ini perlu dikaji nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dan diimplementasikan pada contoh kalimatnya.

Penelitian ini difokuskan pada bentuk bahasa yang menyiratkan nilai pendidikaan karakter yang terdapat dalam kalimat petunjuk dan materi pada buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dan penerbit Erlangga. Berkaca dengan fokus penelitian tersebut, maka dengan demikian penelitian ini akan lebih terfokus dan didasarkan atas pemikiran bahwa masalah tersebut sarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter serta menjadikan penelitian ini perlu untuk dilakukan. 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana nilai pendidikaan karakter yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dan penerbit Erlangga?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai pendidikaan karakter yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dan penerbit Erlangga.

(8)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu manfaat secara teoritis dan secara praktis. Secara lebih rinci, manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Manfaat Teoretis

Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan sebagai acuan dan evaluasi agar penyusun buku teks lebih menekankan nilai pendidikan sebagai contoh dalam bacaan yang terdapat pada buku teks.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi pengajar

Pengajar dapat memberikan penekanan pada siswa ketika melakukan pembelajaran dengan buku teks Bahasa Indonesia untuk menanamkan nilai pendidikan

2) Bagi pengembangan keilmuan

Memberikan masukan untuk penyusunan buku teks selanjutnya dengan memperbanyak contoh-contoh yang berkaitan dengan penanaman nilai pendidikan karakter

3) Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan sumbangan bagi kajian tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku teks. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

(9)

4) Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam memahami buku teks sehingga tercipta generasi penerus bangsa yang berkarakter.

1.6 Penegasan Istilah

Untuk menghindari kekaburan dalam memahami istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun istilah-istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:

a. Nilai

Drijarkara (dalam Fitri 2012: 87) mengartikan nilai sebagai hakikat sesuatu yang menyebabkan hal itu pantas dikerjakan manusia. Nilai mencangkup semua aktivitas manusia, dan pula erat kaitannya dengan kebaikan, kendati keduanya memang tidak sama. Nilai merupakan suatu ketetapan yang ada bagaimanapun keadaan di sekitarnya berlangsung. b. Karakter

Karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri individu seseorang yang membedakan antara dirinya dengan orang lain (Gunawan 2012: 3) b. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

(10)

norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat (Gunawan, 2012: 28).

c. Nilai Pendidikan Karakter

Nilai-nilai pendidikan yang menanamkan nilai-nilai luhur untuk memperkuat karakter individu yang berimplikasi pada penguatan karakter bangsa. Hal yang menjadi dasar pijakan pada pendidikan karakter adalah budi pekerti dan kewarganegaraan.

d. Buku Teks Bahasa Indonesia

Buku teks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran (Tarigan,1986:13). Buku teks bahasa Indonesia merupakan buku pelajaran yang disusun oleh pakar bahasa Indonesia sebagai sarana penunjang program pengajaran bahasa Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Temuan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Davies (2015), yang melaporkan bahwa murid dengan keterampilan berpikir kritis yang tinggi bersikap

Dalam ArcGIS, istilah route mengacu pada sebuah objek linier, seperti jalan, sungai, atau pipa, yang memiliki sebuah unique identifier (pengenal unik) dan sebuah

BAB II MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI Sesuai dengan amanah UUD 1945 yang dijabarkan dalam UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, misi mulia pendidikan tinggi

Variasi berat basah kangkung air terhadap Pb Pada penelitian fitoremediasi limbah yang mengandung logam berat timbal (Pb) ini menggunakan variasi berat basah tumbuhan dalam

Di samping bertujuan untuk menyelamatkan bahasa Besemah dari kepunahan, penulisan buku ini dimaksud- kan juga untuk membantu pelaksanaan politik bahasa

yaitu antara mengikuti Senam Jantung Sehat dengan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi didapatkan data dari seluruh responden berjumlah 20 orang

Tindak kekerasan dapat timbul akibat berbagai gangguan psikiatrik, tetapi dapat pula terjadi pada orang biasa yang tidak dapat mengatasi tekanan hidup sehari-hari

Dengan demikian, penelitian memandang perlu dilakukan penelitian terkait hal, tersebut utamanya menentukan harga produksi proses permesinan as sentral ini dengan kedua metode yang