• Tidak ada hasil yang ditemukan

Varietas Unggul Baru Padi Gogo Toleran Naungan untuk Budidaya Padi sebagai Tanaman Sela di Perkebunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Varietas Unggul Baru Padi Gogo Toleran Naungan untuk Budidaya Padi sebagai Tanaman Sela di Perkebunan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Varietas Unggul Baru Padi Gogo Toleran

Naungan untuk Budidaya Padi sebagai Tanaman

Sela di Perkebunan

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Aris Hairmansis, Supartopo,

Yullianida, Anggiani Nasution,

(2)

Komoditas

Tahun

2011

2012

2013

2014

2015

Padi

Produksi (000 ton)

65.757

69.056

71.28

70.846

75.398

Luas Panen (000 ha)

13.204

13.446

13.835

13.797

14.117

Produktivitas (ku/ha)

49,80

51,36

51,52

51,35

53,41

Padi sawah

Produksi (000 ton)

62.528

65.188

67.392

67.102

71.766

Luas Panen (000 ha)

12.169

12.281

12.672

12.666

13.029

Produktivitas (ku/ha)

51,38

53,08

53,18

52,98

55,08

Padi ladang

Produksi (000 ton)

3.229

3.868

3.888

3.744

3.631

Luas Panen (000 ha)

1.035

1.164

1.163

1.131

1.087

Produktivitas (ku/ha)

31,21

33,22

33,42

33,11

33,39

Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi di Indonesia

2011-2015

(3)

▪ Luas panen

: 1.2 juta ha (9 %)

▪ Produksi

: 3.6 juta ton (5 %)

▪ Rata-rata hasil

: 3.34 t/ha

Distribusi Padi Gogo:

▪ Iklim

: Kering-Basah

▪ Topograpi

: Datar

– miring

▪ Ketinggian tempat : Rendah ( 5 m dpl) – tinggi (>900 m dpl)

▪ Kesuburan tanah : Marginal

– subur

▪ Pola tanam

: Monokultur

– tumpang sari

(4)

DAERAH PENGEMBANGAN PADI GOGO

1. Daerah datar / bantaran sungai, lahan lebih subur, bila

kekeringan masih ada air dari sungai.

2. Kawasan perbukitan (Daerah Aliran Sungai),kemiringan

lahan > 15%, rawan erosi, perlu tindakan konservasi

tanah yang memadai (teras bangku untuk solum tanah

yang dalam dan dng sistem budidaya lorong /alley

cropping untuk solum tanah yang dangkal)

3. Padi gogo sebagai tanaman tumpangsari perkebunan

dan HTI muda

Tumpangsari dengan karet muda sampai tahun ketiga

Tumpangsari dengan kelapa sawit sampai thn keempat.

(5)

Potensi Pengembangan Padi Gogo di Bawah

Tegakan

• Estimasi: 2 juta hektar per tahun,

tanaman pokok tahun

pertama-empat, asumsi siklus tanaman

pokok 25-30 tahun (Toha et al 2008)

• Tanaman utama: Kelapa, Sawit, Jati,

(6)

Permasalahan utama pengembangan

padi di bawah tegakan tanaman tahunan

• Intensitas cahaya rendah

• Penyakit blas

• Keracunan Al (lahan masam)

• Kekeringan

(7)

Permasalahan lain:

• Wilayah tersebar, skala kecil (sub-sistem) dan akses

terbatas (daerah marginal)

(8)

Target pemuliaan padi gogo untuk

intercropping

• Toleran naungan

• Ketahanan terhadap penyakit blas

• Toleran aluminium

• Toleran kekeringan

(9)

Persilangan

F1

Populasi Bastar (F2-F5)

Pedigree

Uji Observasi

Uji Daya Hasil

Pendahuluan

Uji Daya Hasil

Lanjutan

Uji Multilokasi

Pedigree

Uji Observasi

Uji Daya Hasil

Pendahuluan

Uji Daya Hasil

Lanjutan

Uji Multilokasi

Pedigree

Uji Observasi

Uji Daya Hasil

Pendahuluan

Uji Daya Hasil

Lanjutan

Uji Multilokasi

Skrining:

• Kekeringan

• Aluminium

• Naungan

• Blas

• WBC

• HDB

• Tungro

• Mutu beras

• Mutu tanak

Naungan

Dat. Tinggi

PMK/ Blas

(10)

Sumber daya genetik untuk perbaikan sifat

• Varietas lokal

• Varietas unggul (padi gogo, padi sawah, padi rawa)

• Galur introduksi (IRRI, Afrika, Jepang)

(11)
(12)

Fasilitas skrining naungan paranet (55%)

12

Lokasi seleksi naungan di Sukabumi

(13)

Syarat Pelepasan Varietas Padi Gogo

• Uji adaptasi/ multilokasi di 8 lokasi

• Memiliki keunggulan spesifik dibanding

varietas yang sudah ada

(14)

Lokasi uji multilokasi

No Lokasi Pengujian Jenis Tanah Tinggi tempat (m dpl)

Naungan (%)

Tanaman tahunan 1 Cianjur, Jawa Barat Aluvial 115 36.60 Kelapa dalam 2 Subang, Jawa Barat Latosol 94 65.11 Rambutan

3 Indramayu, Jawa Barat Regusol 99 44.34 Jati

4 Banyumas, Jawa Tengah Regusol 236 81.99 Sengon

5 Kebumen, Jawa Tengah Aluvial 21 0.00

-6 Purworejo, Jawa Tengah Aluvial 82 0.00

-7 Lampung Timur, Lampung PMK 49 44.90 Karet

8 Lampung Tengah, Lampung

(15)

Genotipe dalam uji multilokasi

No. Genotipe Persilangan

1 B12480D-MR-7-1-1 Batutegi/CNA2903//IR60080-23/Cimelati 2 B14086D-TB-70 TB409B-TB-14-3/B11178G-TB-29 3 B13642E-TB-71 TB409B-TB-14-3/Bardaugol 4 B11908F-TB-3-WN-1 Gajah Mungkur/Cabacu 5 B12168D-MR-38-1-6-TB-1 Cirata/IR60080-23 6 B12056F-TB-1-29-1 Selegreng/Simacan 7 B12159D-MR-40-1 Limboto/IRAT13 8 B12056F-TB-1-64-6 Selegreng/Simacan 9 B11604E-MR-2-4 IR60080-23//IRBL8/IRBL23 10 B13655E-TB-13 Jatiluhur/TB409B-TB-14-3 11 B12056F-TB-1-5-4-1 Selegreng/Simacan 12 B12825E-TB-2-4 BP342B-MR-1-3-KN-1-2-1-MR-2-1/Dendang//IR69502-6-SKN-UBN-1-B-1-3 13 Inpago 5 Varietas pembanding

(16)

Lampung Tengah

(54%)

Indramayu

(44%)

Subang

(65%)

Lampung Timur

(45%)

Cianjur

(37%)

Banyumas

(82%)

(17)

Hasil uji multilokasi

No Galur

Lokasi (Persentase naungan)

Potensi hasil CJR (36%) SBG (65%) IDR (44%) BYM (82%) KBM (0.00%) PWJ (0.00%) LTM (45%) LTG (54%) Rata2 1 B12480D-MR-7-1-1 4.09 4.02 3.94 2.20 7.39* 5.24 2.39 4.34* 4.20 7.39 2 B14086D-TB-70 4.58 3.17 3.60 2.77 6.71 4.63 3.64 3.31 4.05 6.71 3 B13642E-TB-71 4.53 2.36 1.14 3.27 5.65 4.93 2.90 4.03 3.60 5.65 4 B11908F-TB-3-WN-1 6.81 2.69 2.64 2.47 4.80 6.13 3.15 4.37 4.13 6.81 5 B12168D-MR-38-1-.. 4.84 3.50 3.43 2.33 5.57 6.09 3.27 3.84 4.11 6.09 6 B12056F-TB-1-29-1 5.12* 4.74* 4.65* 2.41* 6.07 6.97* 3.20 3.81 4.62* 6.97 7 B12159D-MR-40-1 3.75 2.84 2.78 2.80 6.93 5.53* 2.69 4.18 3.94 6.93 8 B12056F-TB-1-64-6 4.09 2.52 2.47 2.29 5.07 5.28 3.07 3.06 3.48 5.28 9 B11604E-MR-2-4 3.08 2.61 1.88 2.96 5.53 4.09 3.04 3.01 3.27 5.53 10 B13655E-TB-13 2.67 2.98 2.91 2.51 6.05 6.55 3.42 2.95 3.75 6.55 11 B12056F-TB-1-5-4-1 4.97* 3.44 2.63 2.59* 7.65* 6.02 3.42 4.33* 4.38* 7.65 12 B12825E-TB-2-4 4.51 4.18 4.09 2.04 6.78 5.10 3.70 4.02 4.30 6.78 13 Inpago 5 3.21 3.74 4.42 1.92 6.50 5.67 3.04 3.52 4.00 6.50 14 Jatiluhur 4.60 3.90 3.57 3.61 6.07 4.21 3.09 3.77 4.10 6.07 Rata-rata 4.44 3.25 3.01 2.55 6.18 5.55 3.16 3.77 3.99 KK (%) 14.05 14.35 12.93 13.68 10.34 14.55 14.17 12.27 13.5

(18)

Karakter agronomi

No. Galur/varietas Tinggi tanaman (cm) Jumlah anakan produktif Umur 50% berbunga (hari) Umur 80% masak (hari) 1 B12480D-MR-7-1-1 138.86* 8.97* 86.38* 113.50 2 B14086D-TB-70 137.67* 8.93* 84.38 113.25* 3 B13642E-TB-71 136.90* 8.86* 84.06 114.78* 4 B11908F-TB-3-WN-1 135.31* 8.06* 83.22* 113.53 5 B12168D-MR-38-1-6-TB-1 131.42* 9.95* 83.91 114.66* 6 B12056F-TB-1-29-1 130.23* 9.39* 83.94 113.88 7 B12159D-MR-40-1 131.54* 10.29 87.09* 115.47* 8 B12056F-TB-1-64-6 131.63* 8.80* 82.38* 112.03* 9 B11604E-MR-2-4 136.73* 8.93* 85.03 114.63* 10 B13655E-TB-13 107.30* 11.69 87.44* 116.50* 11 B12056F-TB-1-5-4-1 128.45* 10.10* 83.50 112.97* 12 B12825E-TB-2-4 131.93* 9.78* 83.47 113.59 13 Inpago 5 123.39 9.98* 87.13* 113.81 14 Jatiluhur 126.04 11.17 84.28 113.94 Rata-rata 131.50 9.48 84.57 114.07 BNT (5%) 4.05 0.89 1.06 0.60

(19)

Komponen hasil

No. Galur/varietas Jumlah gabah isi/ malai Jumlah gabah hampa/ malai Jumlah gabah total/ malai Bobot 1000 butir bernas (gram) 1 B12480D-MR-7-1-1 102.25 42.77 145.02 31.38* 2 B14086D-TB-70 113.66* 33.35 147.01* 29.71* 3 B13642E-TB-71 92.47 50.73* 143.2 29.21* 4 B11908F-TB-3-WN-1 112.39* 37.27 149.66* 29.48* 5 B12168D-MR-38-1-6-TB-1 110.46* 41.21 151.67* 26.59* 6 B12056F-TB-1-29-1 100.82 36.94 137.76 27.69 7 B12159D-MR-40-1 100.13 39.10 139.23 25.35* 8 B12056F-TB-1-64-6 100.03 69.41* 169.44* 28.79 9 B11604E-MR-2-4 93.57 44.97 138.54 25.75* 10 B13655E-TB-13 96.71 32.31* 129.02 26.74* 11 B12056F-TB-1-5-4-1 84.25* 34.93 119.18 30.39* 12 B12825E-TB-2-4 101.97 47.78 149.75* 28.93* 13 Inpago 5 95.25 44.19 139.44 28.61 14 Jatiluhur 91.08 41.19 132.27 25.43 Rata-rata 100.72 42.56 143.28 28.33 BNT (5%) 10.47 7.85 13.26 0.44

(20)
(21)
(22)

Ketahanan terhadap blas

No

Galur/varietas Reaksi terhadap Pyricularia grisea

Ras 001 Ras 013 Ras 041 Ras 033 Ras 073 Ras 133 Ras 173 Ras 051

1 B12480D-MR-7-1-1 1 T 5 R 1 T 1 T 3 AT 3 AT 7 R 3 AT 2 B14086D-TB-70 1 T 1 T 1 T 3 AT 5 R 1 T 1 T 1 T 3 B13642E-TB-71 0 T 0 T 3 AT 3 AT 3 AT 5 R 3 AT 1 T 4 B11908F-TB-3-WN-1 - - - 5 R 5 R 5 R 7 R - -5 B12168D-MR-……… 5 R 0 T 1 T 3 AT 3 AT 5 R 7 R 1 T 6 B12056F-TB-1-29-1 1 T 5 R 1 T 1 T 5 R 7 R 3 AT 5 R 7 B12159D-MR-40-1 1 T 5 R 3 AT 3 AT 5 R 3 AT 5 R 3 AT 8 B12056F-TB-1-64-6 3 AT 3 AT - - 3 AT 7 R 5 R 7 R 1 T 9 B11604E-MR-2-4 1 T 0 T 1 T 3 AT 5 R 5 R 3 AT 5 R 10 B13655E-TB-13 3 AT 3 AT 3 AT 5 R 7 R 5 R 5 R 1 T 11 B12056F-TB-1-5-4-1 1 T 1 T 3 AT 5 R 5 R 5 R 5 R 3 AT 12 B12825E-TB-2-4 5 R 1 T 1 T 3 AT 5 R 5 R 3 AT 1 T 13 Inpago 5 0 T 1 T 1 T 3 AT 3 AT 5 R 5 R 1 T 14 Jatiluhur 1 T 0 T 1 T 3 AT 5 R 7 R 5 R 3 AT

(23)

Toleransi terhadap naungan fase bibit (ruang gelap)

Galur Persentase tumbuh (%) Kategori B12480D-MR-7-1-1 56.7 Moderat B14086D-TB-70 80 Toleran B13642E-TB-71 76.7 Toleran B11908F-TB-3-WN-1 90 Toleran B12168D-MR-38-1-6-TB-1 93.3 Toleran B12056F-TB-1-29-1 82.5 Toleran B12159D-MR-40-1 83.3 Toleran B12056F-TB-1-64-6 83.3 Toleran B11604E-MR-2-4 83.3 Toleran B13655E-TB-13 83.3 Toleran B12056F-TB-1-5-4-1 96.7 Toleran B12825E-TB-2-4 96.7 Toleran Jatiluhur 90.0 Toleran Inpago 5 82.5 Toleran IR64 58.7 Moderat

(24)

Toleransi terhadap kekeringan fase bibit

Galur Skor Kategori

B12480D-MR-7-1-1 5 Moderat B14086D-TB-70 7 Agak Peka B13642E-TB-71 5 Moderat B11908F-TB-3-WN-1 9 Peka B12168D-MR-38-1-6-TB-1 3 Toleran B12056F-TB-1-29-1 5 Moderat B12159D-MR-40-1 5 Moderat B12056F-TB-1-64-6 5 Moderat B11604E-MR-2-4 3 Toleran B13655E-TB-13 9 Peka B12056F-TB-1-5-4-1 7 Agak Peka

B12825E-TB-2-4 7 Agak Peka

Inpago 5 3 Toleran

Jatiluhur 5 Moderat

Salumpikit 3 Toleran

(25)

Toleransi terhadap keracunan Al 40ppm

Galur RPA Toleransi

B12480D-MR-7-1-1 0.98 Sangat Toleran B14086D-TB-70 0.84 Sangat Toleran B13642E-TB-71 0.28 Peka B11908F-TB-3-WN-1 0.54 Moderat B12168D-MR-38-1-6-TB-1 0.42 Moderat B12056F-TB-1-29-1 0.69 Toleran B12159D-MR-40-1 0.69 Toleran B12056F-TB-1-64-6 0.34 Peka B11604E-MR-2-4 0.76 Toleran B13655E-TB-13 0.54 Moderat B12056F-TB-1-5-4-1 0.73 Toleran B12825E-TB-2-4 0.71 Toleran Inpago 5 0.70 Toleran Jatiluhur 0.45 Moderat

IR60080-23 (Cek toleran) 0.93 Sangat Toleran

(26)

Mutu giling

Galur/Varietas Beras Pecah

Kulit (%) Beras Giling (%) Beras Kepala (%) B12480D-MR-7-1-1 76 64 80 B14068D-TB-70 78 68 90 B13642E-TB-71 78 68 91 B11908F-TB-3-WN-1 77 61 56 B12168D-MR-38-1-6-TB-1 79 67 80 B12056F-TB-1-29-1 77 66 85 B12159D-MR-40-1 80 67 87 B12056F-TB-1-64-6 77 69 82 B11604E-MR-2-4 77 68 85 B13655E-TB-13 76 65 79 B12056F-TB-1-5-4-1 77 66 82 B12825E-TB-2-4 78 68 85 Inpago 5 78 59 80 Jatiluhur 78 79 80

(27)

Mutu tanak

Galur/Varietas

Amilosa (%)

Tekstur nasi

B12480D-MR-7-1-1

16.38

Pulen

B14068D-TB-70

15.75

Pulen

B13642E-TB-71

21.49

Sedang

B11908F-TB-3-WN-1

24.71

Sedang

B12168D-MR-38-1-6-TB-1

22.47

Sedang

B12056F-TB-1-29-1

26.39

Pera

B12159D-MR-40-1

18.90

Pulen

B12056F-TB-1-64-6

22.05

Sedang

B11604E-MR-2-4

23.03

Sedang

B13655E-TB-13

17.01

Pulen

B12056F-TB-1-5-4-1

26.60

Pera

B12825E-TB-2-4

25.13

Pera

Inpago 5

18.55

Pulen

(28)

Nama Varietas

• Galur B12056F-TB-1-29-1

= Rindang 1

• Galur B12480D-MR-7-1-1

= Rindang 2

(29)

Keunggulan

1. Galur B12056F-TB-1-29-1 (RINDANG 1) memiliki rata-rata

hasil 4.62 ton ha, potensi hasil 6.97 ton/ha, toleran naungan,

tahan terhadap penyakit blas ras, toleran terhadap

keracunan Al, berespon moderat terhadap kekeringan, dan

memiliki tekstur nasi pera.

2. Galur B12480D-MR-7-1-1 (RINDANG 2) memiliki rata-rata

hasil 4.20 ton/ha, potensi hasil 7.39 ton/ha, berespon

moderat terhadap naungan, sangat toleran terhadap

keracunan aluminium (Al), tahan terhadap 6 ras blas,

memiliki tekstur nasi pulen.

(30)

Anjuran Tanam

• Lahan kering terbuka atau di bawah tegakan

dengan naungan sampai 55%

• Dataran rendah hingga menengah (<700

mdpl)

• Sebagai mozaik varietas untuk menekan

perkembangan penyakit blas

(31)

Beberapa VUB Gogo yang Dilepas

5 Tahun Terakhir

(32)

Rata-rata hasil

: 6.7 t/ha

Potensi hasil

: 10.2 t/ha

Umur tanaman

: ± 111 hari

Tekstur nasi

: Sedang

Kadar amilosa

: ± 22.8 %

Tahan terhadap penyakit blas ras 033 dan 073, agak

tahan terhadap ras 133, 001, 013, 023, 051 dan 101

Berespon moderat terhadap keracunan Al dan

kekeringan

Anjuran tanam : Lahan kering dataran rendah sampai <

700 m dpl.

(33)

Rata-rata hasil

: 4.11 t/ha

Potensi hasil

: 6.01 t/ha

Umur tanaman

: ± 111 hari

Tekstur nasi

: Sedang

Kadar amilosa

: ± 21,35 %

Ketahanan terhadap penyakit: Tahan terhadap ras blas

033, agak tahan ras blas 073 dan 133

Ketahanan terhadap cekaman abiotic : Agak toleran

terhadap kekeringan dan peka keracunan Al pada

tingkat 60 ppm Al 3

+

Anjuran tanam : Lahan kering dataran rendah sampai <

700 m dpl.

(34)
(35)

Rata-rata hasil

: 3,98 t/ha

Potensi hasil

: 7,31 t/ha

Umur tanaman

: ± 115 hari

Tekstur nasi

: Sedang

Kadar amilosa

: ± 24,9 %

Ketahanan terhadap penyakit: Tahan

terhadap ras blas 033, agak tahan ras blas 133

dan ras blas 073

Ketahanan terhadap cekaman : Agak toleran

terhadap kekeringan dan keracunan abiotik

Al pada tingkat 60 ppm Al 3

+

Anjuran tanam : Lahan kering dataran rendah

sampai < 700 m dpl.

(36)
(37)

Inpago 9

Potensi hasil 8,4 ton/ha

Rata-rata hasil 5,2 ton/ha

Umur panen 109 hari

Tekstur nasi sedang

Tahan terhadap penyakit blas

Agak toleran kekeringan dan

keracunan aluminium

(38)
(39)

Inpago 8

Potensi Hasil : 8,1 t/ha

Rata-rata Hasil : 5,2 t/ha

Umur

: 119 hari

Tinggi Tan : 122 cm

Bentuk Gabah : Panjang

Tektur Nasi : Pulen

Agak rentan WBC

Tahan blas ras 033, 073, 133 & 173

Toleran terhadap kekeringan

Agak toleran keracunan Fe & Al

Baik u/ lahan kering <700 m dpl

(40)
(41)

Inpago 7 (beras merah)

Rata-rata Hasil : 4,6 t/ha

Potensi Hasil : 7,6 t/ha

Umur

: 111 hari

Tinggi Tan

: 107 cm

Bentuk Gabah : Sedang

Tektur Nasi : Pulen

Agak tahan WBC biotipe 1& 2, agak rentan 3

Tahan blas ras 133, agak tahan 73, 173 & 033

Agak rentan kekeringan

Rentan keracunan Al

(42)
(43)

Informasi lebih lanjut

• Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

– Telepon: 0260-520157

– Website:

http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/

• Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (di masing-masing

Propinsi)

(44)
(45)

TERIMAKASIH

Tim Padi Gogo:

Dr. Suwarno

Ir. Erwina Lubis

Supartopo, AMd

Dra. Anggiani Nasution

Yullianida, SP, Msi

Dr. Rini Hermanasari

Dr. Angelita P. Lestari

Trisnaningsih, SP

Warsono, SE

Sukirman, SP

Sunaryo

Erna Herlina, AMd

Oma

Jazuli

Dr. Ismail Wahab

Dr. Ali Jamil

Dr. Made Jana Mejaya

Dr. Satoto

Dr. Buang Abdullah

Dr. Nafisah

Dr. Indrastuti A. Rumanti

Dr. Casiana Vera Cruz (IRRI)

Dr. Yoshimichi Fukuta (JIRCAS)

(46)

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

Kad marksistinė estetika turi tam tikrą dalį teorinių problemų, kurios gali būti sprendžiamos, interpretuojamos ir vertinamos pažinimo teorijos ir istorinio

Data tersebut menyimpulkan bahwa algoritma Prim dapat digunakan untuk mencari jaringan optimal pada jaringan distribusi air PDAM.Kekurangan dari penelitian ini

Bapak I Ketut Wiasa berserta keluarga selaku anggota keluarga dampingan yang telah menerima penulis dan bersedia untuk membagi cerita serta mencari penyelesaian masalah

JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 13 (PENCERNAAN DAN NUTRISI)1. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN

perubahan nama M.A.I dilakukan untuk menghindar dari kecurigaan kolonial Belanda menjadi Madrasah Diniyah Islamiyah atau disingkat menjadi (M.D.I). Pada fase modernisasi

Akan tetapi, ada atau tidaknya hubungan antara hobi cosplay dengan konsep diri anggota Komunitas Cosplay Medan ini yang menjadi pertanyaan dan menimbulkan rasa ingin tahu

Lebih lanjut, ketika ditanya keinginan masyarakat terhadap SPM, ternyata sebanyak 203 orang (64,65%) responden sangat setuju bila model Standar Pelayanan Minimal yang disusun

Sebaliknya, jika pengguna sistem informasi merasa bahwa sistem informasi kurang berguna maka akan menimbulkan sikap penolakan (enggan) dan sikap tidak puas juga akan