RANCANG BANGUN APLIKASI PREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN DENGAN ANALISIS RASIO ARUS KAS
( Studi Kasus Pada PT.Semen Gresik (Persero) Tbk )
Riana Vita Utami
1) S1/Jurusan Komputer Akuntansi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya email: [email protected]
Abstract : The amount of cash flows from operating activities is an indicator that determines whether the operating company can generate sufficient cash to repay loans, maintain the ability of the company's operations, pay dividends and make new investments without funding from outside sources mengandlkan (Financial Accounting Standards, 2009, 2.3) . So that a firm must have sufficient cash to run all of these activities. If there is a shortage of cash it will inhibit all activities of the company's operations. And has led to a firm's performance. Similarly, the PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, the cash flow in 2009 there is a shortage of cash. Therefore, a company should really pay attention to the condition of cash. So that adequate cash, then a company should be able to budget for future cash. Cash budgeting can be done by predicting future cash. So that will minimize the chances of losing money.
To be able to predict future cash needed an analysis tool that can provide predictive information about future cash mesa. Analysis tools used are ratio analysis of cash flow (Cash Flow Return Ratio). Because this ratio is useful to measure the company's ability to result in cash at the present nor the future. Therefore in order to create the operational activities of a company running without restriction, then by making design alikasi predictions of future cash flows with the ratio of cash flow analysis, is expected to provide information predictive cash budget period will come.
Of manufacturing design applications predictions of future cash flows with expected cash flow ratio analysis of companies capable of taking the decision to spend money to invest or hold the firm's profits. To be a company will survive and thrive despite economic conditions sometimes unstable condition. Keywords: financial statement analysis, ratio analysis of cash flow, cash forecast the future.
Dalam dunia bisnis, hasil prediksi bisa memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan sehingga memungkinkan manajemen untuk membuat perencanaan, menciptakan peluang bisnis atau mengatur pola investasi mereka. Sebenarnya perusahaan bisa saja membuat perencanaan tanpa melihat gambaran perusahaan dapat mempertimbangkan alternatif - alternatif strategi yang lebih luas daripada tanpa prediksi. Sehingga berbagai rencana strategi dapat dikembangkan untuk
menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi dimasa depan.
Prediksi tidak bisa terlepas dari data historis. Data historis yang sering digunakan untuk analisis adalah laporan keuangan. Laporan keuangan secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. Namun demikian laporan keuangan sebenarnya tidak sekedar sebagai laporan posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan saja, laporan keuangan bisa di manfaatkan untuk pengambilan keputusan ekonomi, terutama keputusan yang berdampak
terhadap perusahaan di masa depan. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan, yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuanganm kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi ( Standar Akuntansi Keuangan, 1994, h.5 ).
Hal ini terjadi di PT.Semen Gresik (Persero) Tbk pada arus kas tahun 2009, karena pada tahun tsb mengalami penurunan (kekurangan) kas. Dan perusahaan mengalami kerugian atas penurunan (kekurangan) kas sebesar Rp336.420.686.00. Terjadinya kerugian disebabkan karena kas yang keluar untuk invetasi dan pendanaan lebih besar dari kas operasi yang dihasilkan. Apabila perusahaan PT.Semen Gresik (Persero) Tbk dapat memprediksi kas masa mendatang, maka penurunan (kekurangan) kas tidak akan terjadi.
Untuk dapat memprediksi kas masa mendatang, maka diperlukan suatu analisis yang dapat memberikan informasi tentang anggaran kas yang cukup sebagai antisipasi dari penurunan (kekurangan) kas pada periode tersebut. Analisis yang digunakan adalah analisis rasio arus kas,
sebab analisis ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas pada saat sekarang maupun di masa depan.
Dengan dibuatnya prediksi kas masa mendatang, diharapkan setiap perusahaan manufaktur dapat memprediksi kemajuan perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian serta kebangkrutan. Apabila perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan akan tetap bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil keadaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis ingin membahas lebih lanjut tentang informasi prediksi kas masa mendatang. Sebab informasi yang diperoleh, diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengambil keputusan bagi perusahaan. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengambil judul penulisan tentang “Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Arus Kas Masa Depan Dengan Analisis Rasio Arus Kas (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur PT.Semen Gresik (Persero) Tbk)”
LANDASAN TEORI
Pengertian Kas & Setara Kas
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 point 2.2 tahun
1995, kas didefinisikan yaitu kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening
giro (IAI, 2004).
PSAK No. 2, paragraf 6 menjelaskan setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus dapat segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya (IAI, 2004)
Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar untuk suatu periode. Pernyataan ini ditegaskan dalam Standar Akuntansi Keuangan, yaitu memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama satu periode akuntansi (IAI, 2004 : 2.1)
Analisis Laporan Keuangan
Smith dan Skousen (1992:1044) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan pada umumnya diarahkan pada pengevaluasikan empat aspek perusahaan yaitu : likuiditas, stabilitas, profitabilitas dan potensi perkembangan.
Harahap (1998:217) menyatakan salah satu teknik yang digunakan dalam analisis laporan keuangan yaitu analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan keuangan dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan. Analisis rasio keuangan berguna untuk
menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan.
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas, pengeluaran modal dan rasio pengembalian kas (cash flow return ratios).
Rasio Pengembalian Arus Kas (Cash Flow Return Ratios)
Rasio pengembalian arus kas merupakan rekanan dari rasio keuangan dengan dasar akrual. Cash Flow Return
Ratio sama dengan Return of Investment, tapi Cash Flow Return Ratio dihitung dengan dasar kas bukan akrual. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas pada saat sekarang maupun di masa depan. Rasio ini terdiri dari Overall Cash Flow Ratio, Cash Return on Sales Ratio, Cash Flow on Net Income Ratio, Quality of Sales Ratio, Cash Return on Asset Ratio.
Overall Cash Flow Ratio
Rasio ini digunakan untuk menunjukan tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan kas dari aktifitas operasi yang dapat digunakan untuk aktifitas pendanaan dan investasi.
Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari aktivitas operasi.
Cash Return on Sales Ratio
Pada dasarnya rasio ini sama dengan margin laba bersih. Bedanya rasio ini di hitung dengan dasar kas, sedangkan margin laba bersih dihitung dengan dasar akrual. Kedua rasio ini mencoba untuk membandingkan apakah penjualan perusahaan dan laba bersih sesuai dengan arus kas.
Cash Flow From Operations Sales
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mengubah setiap rupiah penjualan menjadi kas atau mengukur persentase arus kas per rupiah penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Cash Flow on Net Income Ratio
Rasio ini membandingkan antara arus kas dari aktivitas operasi dengan laba bersih. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa besar arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi bila dibandingkan dengan laba bersihnya.
Cash Flow From Operations
Net Income
Quality of Sales Ratio
Laporan arus kas digunakan untuk menjelaskan perbedaan antara laba bersih dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Penafsiran ini adalah basis untuk mengevaluasi pendapatan.
Cash Flow From Sales Cash Flow From Operations
Financing + Investing Cash Outflows
Sales
Rasio ini digunakan untuk membandingkan antara kas yang diperoleh dari penjualan dengan penjualan. Jika
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kas dari penjualan dengan penjualan, menandakan kualitas pendapatan yang tinggi. Jika menggunakan metode langsung maka kas dari penjualan dapat diperoleh secara langsung.
Cash Return on Asset Ratio
Rasio ini merupakan rekanan dari Return on Total Investment Ratio. Rasio ini digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata industri dan dengan rasio ini periode sebelumnya untuk menilai tingkat efisiensi dalam penggunaan aktiva perusahaan.
Cash Flow From Operations before Interest Paid and Taxes Paid Average Total Asset
Semakin tinggi rasio, maka semakin efisien pula perusahaan dalam mengelola aktiva perusahaan. Total asset rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir total asset kemudian di bagi dua.
Cash Return on Stockholder’s Ratio Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan mampu menghasilkan pengembalian kas yang cukup bagi para pemegang saham. Rasio ini dihitung sebagai berikut :
Cash Flow From Operations
Average Stockholders Equity
Jumlah ekuitas rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir total ekuitas kemudian di bagi dua.
Pada Gambar 1 digambarkan bahwa masukan berupa data laporan keuangan, data
analisis horizontal dan data rasio arus kas. Data-data tersebut akan di proses untuk penentuan arus kas masa depan dimulai dengan pengolahan data awal berupa laporan keuangan beberapa periode. Dari data tersebut dan dengan menggunakan metode yang ada, maka dilakukan proses-proses secara bertahap sesuai dengan langkah-langkah pada metode yang digunakan untuk mengelola data tersebut berdasarkan standar penilaian dan penilaian arus kas. Data dari laporan keuangan diteliti menggunakan Analisis Rasio Arus Kas, setelah itu akan didapat nilai hasil dari perhitungan rasio – rasio tersebut. Untuk menambah kekuatan informasi maka menghitung prediksi nilai kas dari Analisis Ratio Arus Kas dan memperbandingkannya dengan prediksi nilai kas dari Analisis Horizontal. Sehingga didapat prediksi nilai kas yang mendekati dari nilai nyata dari kas tersebut.
Context Diagram
Context diagram ini menggambarkan rancangan keseluruhan dari proses yang ada pada DFD. Berikut ini merupakan tampilan dari context diagram system yang dirancang.
Grafik Perbandingan Prediksi Kas
Data Laporan Keuangan
Grafik Analisis Horizontal
Laporan Arus Kas Berdasarkan Aktivitas Laporan Arus Kas Laporan Analisis Arus Kas Masa Depan
Laporan Analisis Horizontal Arus Kas Laporan Analisis Rasio Arus Kas
0
Analisis Arus Kas Masa Depan PTSemen Gresik
+
Akuntansi
Manajemen Keputusan
Gambar 2 Context Diagram
Pada context diagram diatas terdapat 2 external entity yaitu bag.akuntansi dan manajemen keputusan. Masing-masing dari entity memberikan input dan oleh system diberikan output yang berupa laporan atau data yang diperlukan.
DFD Level 0
Pada DFD level 0 terdapat 4 proses utama yaitu : proses maintenance data, proses transaksi, proses analisis kas masa depan, proses cetak laporan.
Grafik Perbandingan Prediksi Kas
Display Detil Laporan Keuangan1 Display Detil Laporan Keuangan
Display Detil Analisis
Display Analisis Input Detil Laporan Keuangan
Input Detil Analisis Input Analisis
Grafik Analisis Horizontal Data Laporan Keuangan
Data Nilai Nominal Laporan Keuangan Data Akun Laporan Keuangan
Input Data Laporan Keuangan
Display Data COA
Display Akun Laporan Keuangan2 Display Laporan Keuangan1 Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas Berdasarkan Aktivitas
Display Laporan Keuangan
Display Data Coa1 Input Data Akun Laporan Keuangan
Laporan Analisis Rasio Arus Kas Laporan Analisis Horizontal Arus Kas Laporan Analisis Arus Kas Masa Depan Manajemen Keputusan Manajemen Keputusan Manajemen Keputusan 3
Analisis Laporan Arus Kas Masa Depan + 1 COA 2Laporan Keuangan 4 Pembuatan Laporan + 1 Maintenance Data + Manajemen Keputusan Manajemen Keputusan Manajemen Keputusan Manajemen Keputusan 2 Transaksi + Akuntansi 14Detil Laporan Keuangan 18Analisis 19Detil Analisis Manajemen Keputusan Gambar 3 DFD Level IMPLEMENTASI
Analisis Kas Masa Depan
Analisis kas masa depan merupakan hasil dari perhitungan analisis rasio arus kas. Analisis kas masa depan memberikan informasi berupa nilai prediksi kas masa depan dan nilai prediksi rasio arus kas masa depan. Analisis kas masa depan juga memberikan penjelasan dari analisis setiap rasio. Berikut gambar form analisis kas masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Accetta, Gregory J, 1998. Menguji kewajaran Analisis Discounted Cash Flow, Appraisal Journal, no. I (Januari): 62.
Bowen, Robert M., David Burgstahler, dan Lane A. Daley, 1986. Evidence on The Relationship Between Earnings and Various Measures of Cash Flows, The Accounting Review, (LXI) No. 4. pp 713— 725.
Darsono, dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2000. Teori Akuntansi. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Prastowo dan Juliaty, 2002. Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN,Yogyakarta
Sri Wahyuni, 2002, Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17, (Nomor 2),Halaman 200 sd 210.
Yustitia, 2002. Studi Kemampuan Laba untuk Memprediksi Laba dan Arus Kas, Thesis, Magister Manajemen, Unversitas Gajah Mada, Yogyakarta.