• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan-karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi (Sutrisno, 2012:149).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. karyawan-karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi (Sutrisno, 2012:149)."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Organisasi merupakan kumpulan orang yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda, saling tergantung satu dengan lainnya, berusaha untuk mewujudkan kepentingan bersama dengan memanfaatkan berbagai sumber daya. Pada dasarnya, organisasi didirikan adalah mencari keuntungan. Oleh karena itu, diperlukan karyawan-karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi (Sutrisno, 2012:149).

Dalam kehidupan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya hanya mengharapkan prestasi kerja atau hasil kerja yang terbaik dari para pegawainya. Namun, hasil kerjanya itu tidak akan optimal muncul dari pegawai dan bermanfaat bagi perusahaan. Namun, tanpa adanya laporan kondisi prestasi kerja pegawai, pihak organisasi atau perusahaan juga tidak cukup mampu membuat keputusan yang jernih mengenai pegawai mana yang patut diberi penghargaan atau pegawai mana yang pula yang harus menerima hukuman selaras dengan pencapaian tinggi rendahnya prestasi kerja pegawai (Sutrisno,2012:149).

Karyawan yang level kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai standar, dikatakan sebagai tidak produktif atau kinerjanya rendah (Sutrisno,2012:150). Informasi tinggi rendahnya kinerja seseorang karyawan tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi diperoleh melalui proses yang panjang yaitu proses penilaian kerja karyawan (Sutrisno,2012: 151).

(2)

Penilaian kinerja merupakan indikator-indikator kinerja dalam instrumen evaluasi kinerja. Untuk mengukur kinerja pegawai di samping instrumen evaluasi kinerja diperlukan standar kinerja pegawai. Kinerja pegawai dinilai dibandingkan dengan standar kinerja pegawai dan hasilnya adalah kinerja pegawai. Jika proses evaluasi kinerja dilaksanakan sesuai dengan prosedur penilaian kinerja, maka data kinerja pegawai valid dan reliabel (Wirawan,2013:735).

Banyak faktor dapat mempengarui kinerja. Pada penelitian Sutono dan Suroso (2009) yang meneliti tentang pengaruh kompensasi dan pelatihan terhadap kinerja menunjukkan bahwa kompensasi dan pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini mengembangkan penelitian tersebut dengan menambah variabel komitmen organisasi sesuai dengan penelitian Suwardi dan Utomo (2011).

Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerjanya (Sunyoto,2012:29). Perusahaan harus memberikan kompensasi yang tepat, dimana besar kecilnya kompensasi yang diterima memungkinkannya mempertahankan taraf kehidupan yang wajar dan layak tanpa ketergantungan pemenuhan kebutuhannya pada orang lain. Di samping itu, dari sudut kepentingan organisasi, kemampuan, pengetahuan, ketrampilan serta waktu dan tenaga kerja para karyawan dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga dapat bertumbuh dan berkembang, baik dalam arti kuantitatif maupun kualitatif. Oleh sebab itu, sistem kompensasi yang baik adalah yang mampu menjamin kepuasan para karyawan, sehingga organisasi akan memperoleh, memelihara serta mempekerjakan sejumlah karyawan yang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi (Sunyoto, 2012:30).

(3)

Pelatihan merupakan bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik daripada teori (Rivai dan Sagala,2013:211). Kegiatan pelatihan dan pengembangan memberikan keuntungan kepada karyawan dan perusahaan, berupa keahlian dan keterampilan yang selanjutnya akan menjadi aset yang berharga bagi perusahaan. Melalui pelatihan karyawan akan bertambah kemampuannya dan demikian pula bagi perusahaan, yaitu dalam rangka memenuhi tuntutan para manajer dan departemen SDM. Namun, kegiatan pelatihan dan pengembangan bukan solusi universal yang dapat memenuhi semua kebutuhan. Rancangan tugas yang efektif, pemilihan/seleksi, penempatan dan kegiatan-kegiatan lainnya adalah juga diperlukan. Meskipun begitu, kegiatan pelatihan dapat memberikan kontribusi yang berarti kalau dikerjakan secara benar (Rivai dan Sagala, 2013:213).

Komitmen organisasi merupakan perasaan keterkaitan atau keterikatan psikologis dan fisik pegawai terhadap organisasi tempatnya bekerja atau organisasi di mana dirinya menjadi anggotanya (Wirawan,2013:713). Karyawan yang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasinya ditunjukkan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan sebuah organisasi, begitu juga adanya dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi tercapainya tujuan organisasi. Di samping itu, karyawan yang mempunyai komitmen yang tinggi berusaha bekerja secara maksimal dengan prestasi kerja yang baik.

Di Boja terdapat 2 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yaitu SPBU Tampingan (44.513.04), Jl. Raya Tampingan dan SPBU Campurejo (44.513.20), Jl.

(4)

Raya Campurejo, Boja, Kabupaten Kendal. SPBU Tampingan (44.513.04) didirikan pada tahun 1989 dan baru beroperasi pada bulan Maret 1991. Sedangkan SPBU Campurejo didirikan dan beroperasi tahun 1993. SPBU Tampingan (44.513.04) dan SPBU Campurejo (44.513.20) merupakan salah satu SPBU “PASTI PAS” yang ada di Boja. Lokasi SPBU Tampingan (44.513.04) dan SPBU Campurejo (44.513.20) yang strategis dan luas memudahkan konsumen untuk mencari dan menemukannya.

Bangunan SPBU Tampingan (44.513.04) terdapat sepuluh pool dan empat dispenser dan area pembongkaran yang terletak di depan. Kantor terdiri dari dua lantai, pada lantai satu merupakan loby kantor, lantai dua terdapat ruang staff. Konsumen akan selalu disambut oleh senyum, salam, dan sapa operator. Untuk memastikan konsumen mendapatkan volume yang akurat, maka operator akan menunjukkan pada konsumen mesin pompa pada angka 0 (nol) sebelum mulai pengisian.

Berkaitan dengan jumlah karyawan yang ada, maka SPBU Tampingan (44.513.04) mempunyai karyawan sebanyak 47 karyawan. Masing-masing karyawan akan dinilai kinerjanya oleh pimpinan. Bila karyawan mampu bekerja secara maksimal dan mampu menunjukkan hasil baik yang berartinya kinerjanya juga baik.

Kantor SPBU Campurejo (44.513.20) terdiri dari dua lantai, yaitu lantai satu untuk kantor dan lantai dua untuk ruang staff. Konsumen dapat membeli minuman dan makanan untuk bekal diperjalanan di Bright Store yang terdapat di sebelah kiri gedung kantor. Juga terdapat Bright Oli Mart yang terletak di kanan gedung kantor dan terdapat pula area service yang luas menyediakan jasa service motor spare part kendaraan dan jasa lainnya. Jika kendaraan konsumen kotor dapat mencuci kendaraan di Bright Wash yang terletak di belakang SPBU. Untuk memastikan

(5)

konsumen mendapatkan volume yang akurat, operator akan menunjukkan pada konsumen mesin pompa menunjukkan angka 0 (nol) sebelum mulai pengisian.

Berkaitan dengan jumlah karyawan yang ada, maka SPBU Campurejo (44.513.20) mempunyai karyawan sebanyak 36 karyawan. Masing-masing karyawan akan dinilai kinerjanya oleh pimpinan. Bila karyawan mampu bekerja secara maksimal dan mampu menunjukkan hasil baik yang berartinya kinerjanya juga baik

Berdasarkan data perusahaan, penjualan BBM jenis Premium pada (SPBU) Tampingan (44.513.04) dan SPBU Campurejo(44.513.20) selama tahun 2015 terjadi fluktuasi (naik dan turun). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Penjualan Premium SPBU Tampingan (44.513.04)

Boja, Kabupaten Kendal Tahun 2015

Bulan Premium Kenaikan

(liter) (%) Januari 35.840,00 Februari 35.734,00 -0,30 Maret 35.234,00 -1,40 April 34.851,50 -1,09 Mei 34.848,60 -0,01 Juni 36.000,00 3,30 Juli 36.000,00 0,00 Agustus 35.167,90 -2,31 September 34.267,90 -2,56 Oktober 34.248,53 -0,06 November 33.514,00 -2,14 Desember 33.057,80 -1,36 Rata-Rata 34.897,02 -0,72

Sumber : SPBU TAMPINGAN, Boja, 2016

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa penjualan BBM berupa Premium rata-rata mengalami penurunan sebesar 0,72%. Penurunan tersebut disebabkan karena kinerja

(6)

karyawan yang tidak maksimal, seperti tidak mempromosikan produknya secara langsung kepada konsumen, sehingga konsumen akan memilih selain Premium.

Tabel 1.2. Penjualan Premium SPBU Campurejo (44.513.20)

Boja, Kabupaten Kendal Tahun 2015

Bulan Premium Kenaikan

(liter) (%) Januari 35.342,00 Februari 34.984,00 -1,01 Maret 34.100,90 -2,52 April 33.784,50 -0,93 Mei 32.897,20 -2,63 Juni 35.521,80 7,98 Juli 36.000,00 1,35 Agustus 36.000,00 0,00 September 35.667,10 -0,92 Oktober 35.248,53 -1,17 November 34.941,00 -0,87 Desember 34.754,20 -0,53 Rata-Rata 34.936,77 -0,12

Sumber : SPBU CAMPUREJO, Boja, 2016

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa penjualan BBM berupa Premium rata-rata mengalami penurunan sebesar 0,12%. Penurunan tersebut disebabkan karena kinerja karyawan yang tidak maksimal. Hal ini karena karyawan tidak mempromosikan produknya secara langsung kepada konsumen, sehingga konsumen akan memilih selain Premium.

Berdasarkan tabel 1.1 dan 1.2, rata-rata penjualan BBM jenis Premium pada (SPBU) Tampingan (44.513.04) dan SPBU Campurejo (44.513.20) di Boja mengalami fluktuasi, tetap cenderung menurun. Walaupun harga Premium lebih murah dari Pertamax dan Pertamax Plus, tetapi kualitasnya lebih baik dari Premium, namun demikian bila masing-masing karyawan tidak mau mempromosikan

(7)

Premium, maka konsumen yang membeli relatif sedikit bahkan menurun. Hal ini karena semakin tinggi penjualan Pertamax dan Pertamax Plus semakin besar pula sisa keuntungan yang akan diperoleh masing-masing karyawan pada saat perhitungan dengan pemilik mengenai perhitungan penjualan BBM yang keluar dan BBM yang masuk.

Berdasarkan uraian tersebut, maka judul yang diambil adalah “PENGARUH

KOMPENSASI, PELATIHAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SPBU DI BOJA“

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada SPBU Di Boja?

2. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada SPBU Di Boja? 3. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada

SPBU Di Boja?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada SPBU Di Boja

(8)

2. Untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada SPBU Di Boja

3. Untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada SPBU Di Boja

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi bacaan, sehingga meningkatkan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, dilihat dari variabel kompensasi, pelatihan dan komitmen organisasi.

2. Bagi SPBU di Boja

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang berguna bagi perusahaan agar memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. 3. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini menjadi masukan yang berguna apabila ingin meneliti tentang faktor-faktor yang dapat dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga bisa menjadi bekal dalam bekerja di kemudian hari.

(9)

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dalam lima bab yang terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi teori yang mendukung dalam penelitian, penelitian terdahulu, kerangka konseptual (pemikiran) dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, gambaran umum responden serta analisis data.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh serta saran yang ingin dikemukakan.

Gambar

Tabel 1.1  Penjualan Premium  SPBU Tampingan (44.513.04)

Referensi

Dokumen terkait

126 Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwasanya yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah keterkaitan antara kultur organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama

Penampang stratigrafi adalah suatu gambaran urutan vertical lapisan-lapisan batuan sedimen pada lintasan batuan yang dipilih, setiap titik dalam urutan stratigrafi mengikuti

Kebijakan pada sub-sistem pengolahan dan industri hilir diarahkan kepada upaya untuk mewujudkan tumbuh dan berkembangnya pengolahan dan industri hilir karet yang menghasilkan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Perlu diingat bahwa untuk memberikan hubungan antara karakter dengan penonton, empati dan ketertarikan adalah hal utama.Saat membuat karakter film animasi, hubungan antara

Sampel dengan sepuluh kali cycle memang memiliki nilai kekerasan lebih rendah dibandingkan dengan lima kali cycle tetapi Gambar 4.6 (d) dan Tabel 4.1 menujukkan bahwa

Penelitian dilakukan dengan metode eksperimentatif, dimana penulis mengolah material kulit singkong sisa produksi yang tidak termanfaatkan di Kawasan Kampung Adat Cireundeu