• Tidak ada hasil yang ditemukan

N?MOR 5 rahun 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TENGAH, bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 21

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "N?MOR 5 rahun 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TENGAH, bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 21"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

N?MOR 5 rAHUN 2007

I

reruraruc

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4TAHUN 2OO7 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

LOMBOK TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

BUPATI LOMBOK TENGAH,

bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 21

tahun 2007

tentang

perubahan

ketiga atas

Peraturan

Pemeritah

nomor

24

tahun

20A4 tentang

Kedudukan Protokoler

dan

Keuangan Pimpinan

dan

Anggota Dewan Perwakilan Ral<yat Daerah, maka perlu membuat Peraturan

Daerah

Kabupaten Lombok

Tengah tentang

Kedudukan Protokoler

dan

Keuangan Pimpinan

dan

Anggota DPhD Kabupaten Lornbok Tengah.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf

a,

perlu membentuk Peraturan Daerah tentang

Kedudukan

Protokoler

dan

Keuangan Pimpinan

ddn

Anggota Dewan

Perwakilan

Rakyat

Daerah

Kabupaten

Lombok Tengah;

Undang-Undang

Nomor

69

Tahun 1958

tentang Pembentukan Daerah-daerah

Tingkat

ll

dalam

Wilayah Daerah-daerah Tingkat

I

Bali,

Nuia

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik lndonesia

Tahun 1958

Nomor

122,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 1655);

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara.Republik lndonesia Nomor a286);

Undang-Undang Nomor

22

Tahun

2003

tentang Susunan

dan

Kedudukan Majelis Permudyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan

Rakyat

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik lndonesia

Tahun

2003

Nomor

92,

Tambahan Lembaran Negara Republir lndonesia Nomor 431 0);

b.

Mengingat

.

1

4.

Undang-Undang

Nomor

1

Tahun

2004

tentang Perbendaharaan

Negara

(

Lembaran

Negara

Republik

(2)

lndonesia Tahun

2004

Nomor

5,

Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia Nomor 4355);

5.

Undang-Undang

Nomor

10

Tahun

2004

tentang

Pembentukan Peraturan Peru ndang-U ndangan (Lembaran

Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor

53,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor

4389);

6.

Undang-Undang Nomor

32

Tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor

3

Tahun 2005 tentang Perubahan

Atas

Undang-Undang Nomor

32

Tahun 2004

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2005 Nomor

108,

Iambahan

Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4548);

7.

Undang-Undang Nomor

33

Tahun

2004

tentang

Perimbangan Keuangan

antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia

Tahun

2004

Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor aa38);

8.

Peraturan Pemerintah

Nomor

25

Tahun

2000

tentang Kewenangan Pemerinta h dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik lndonesia

Tahun

2000

Nomor

54,

Tambahan

Lembaran

Negara

Republik lndonesia Nomor 3952);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2000 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik

lndonesia Nomor 4021), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 (Lembaran

Negara Republik lndonesia

Tahun

2001

Nomor

157, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4165);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor

202,

Tambahan Lembaran Negara

Republik

lndonesia Nomor 4022);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang

Pengelolaan

dan

Pertanggungjawaban Keuangan dalam

Pelaksanaan Dekonsentrasi

dan Tugas

Pembantu

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor

203,

Tambahan Lembaran Negara

Republik

lndonesia Nomor 4023);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata

Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah dan Wakil Kepala

(3)

Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000

Nomor 209,

Tambahan

Lembaran Negara

Republik

lndonesia Nomor 4027)',

l3.Peraturan

Pemerintah Nomor

39

Tahun

2001

tentang

Penyelenggaraan

Dekonsentrasi (Lembaran

Negara

Republik

lndonesia Tahun

2001

Nomor

62,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a095);

14.

Peraturan Pemerintah Nomor

24

Tahun 2004

tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Lembaran Negara Republik

lndonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4416); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006

tentang

Perubahan Kedua

Atas

Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Penrvakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia

Nomor

4659) dan diubah

kembali

dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan ketiga Atas

Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan

Anggota

Dewan Perwakiian Rakyat Daerah (Lembaran

Negara- Republik

lndonesia Tahun

2007

Nomor

47,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4712);

15.

Peraturan Daerah Nomor

8

Tahun 2000

tentang

Kewenangan Kabupaten Lombok Tengah sebagai Daerah Otonom (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2000 Nomor 11);

16. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan

dan

Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 Nomor 3).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH dan

BUPATI LOMBOK TENGAH

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG

KEDUDUKAN PROTOKOLER

DAN

I

KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN' RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK

TENGAH

h

(4)

Pasal I

Beberapa Ketentuan Dalam Peraturan Daerah Nomor 4Tahun2007

tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan

Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat

Daerah

Kabupaten

Lombok Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 Nomor 4) diubah sebagai berikut:

1.

Ketentuan Pasal 1 angka 18 dan 19 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah iniyang dimaksud dengan 1

.

Kabupaten adalah Kabupaten Lombok Tengah

2.

Bupati adalah Bupati LombokTengah.

3.

Dewan Perwakilan

Rakyat

Daerah

yang

selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Tengah.

4.

Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD

5.

Anggota

DPRD

adalah mereka yang

diresmikan keanggotaannya

sebagai anggota

DPRD

dan

telah mengucapkan

sumpah/janji berdasarkan

ketentuan peraturan peru ndang-undangan

6.

Sekretaris

DPRD

adalah Unsur

pendukung

DPRD sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 22

Tahun 2003 tentang Susunan

dan

Kedudukan Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Penruakilan Rakyat

Daerah.

7.

Sekretaris DPRD adalah Pejabat Perangkat Daerah yang memimpin Sekretariat DPRD.

8.

Kedudukan Protokoler adalah kedudukan yang diberikan seseorang mendapatkan penghormatan, perlakukan dan tata tempat dalam, acara resmiatau pertemuan resmi

9.

Protokol adalah serangkaian

aturan

dalam

acara kenegaraan

atau acara

resmi

yang meliputi

aturan

mengenai

tata

tempat,

tata

upacara

dan

tata

penghormatan sehubungan

dengan

penghormatan

kepada

seseorang

sesuai

dengan

jabatan

dan/atau

kedudukannya

dalam

negara, pemerintahan

atau

masyarakat.

10. Acara resmi adalah acata yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan dalam melaksanakan tugas dan fungsi

tertentu, dihadiri oleh

pejabat Negara,

pejabat

Pemerintah, pejabat pemerintah daerah serta undangan

lainnya.

11. Tata negara adalah aturan untuk melaksanakan upacara

'

dalam acara kenegaraan dan acara resmi.

(5)

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Tata tempat adalah aturan mengenai urutan tempat bagi pejabat negara, pejabat pemerintah, pejabat pemerintah

daerah, dan tokoh

masyarakat

tertentu dalam

acata kenegaraan atau aca.a resmi.

Tata penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan

pemberian hormat bagi pejabat negara,

pejabat

pemerintah,

pejabat

pemerintah

daerah dan

tokoh

masyarakat tertentu dalam acarc kenegaraan atau acarc resmi.

Uang Representasi adalah uang yang diberikan setiap

bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD sehubungan

dengan kedudukannya sebagai Pimpinan dan anggota DPRD.

Uang Paket adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada Pimpinan dan anggota DPRD dalam menghadiri dan mengikuti rapat-rapat dinas.

Tunjangan Jabatan adalah uang yang diberikan setiap

bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD sehubungan

dengan kedudukannya sebagai ketua, wakil ketua dan anggota DPRD.

Tunjangan Alat Kelengkapan DPRD adalah tunjangan

yang diberikan setiap bulan

kepada pimpinan

dan

anggota

DPRD sehubungan

dengan

kedudukannya sebagai ketua, wakil ketua atau sekretaris atau anggota

Panitia

Musyawarah,

atau komisi, atau

badan

kehormatan, atau panitia anggaran atau alat kelengkapan lainnya,

Tunjangan Komunikasi lntensif adalah tunjangan berupa uang

yang diberikan kepada

Pimpinan

dan

anggota

DPRD

setiap bulan dalam rangka

mendorong

peningkatan kinerja Pimpinan dan Anggota DPRD, Belanja Penunjang Operasional Pimpinan adalah dana yang disediakan bagi Pimpinan DPRD setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan

representasi, pelayanan,

dan

kebutuhan

lain

guna melancarkan pelaksanaan tugas pimpinan DPRD sehari-hari.

20.

Tunjangan Kesejahteraan adalah tunjangan

yang disediakan berupa pemberian

jaminan

pemeliharaan

kesehatan, pakaian dinas kepada pimpihan dan anggota DPRD, penyediaan rumah jabatan Pimpinan DPRD dan perlengkapannya, kendaraan dinas

jabatan

Pimpinan

DPRD,

serta

rumah dinas

bagi

anggota

DPRD dan perlengkapan nya.

Uang

Jasa

Pengabdian

adalah

uang

yang

diberikan

kepada Pimpinan dan Anggota

DPRD

atas

jasa

pengabdiannya setelah yang bersangkutan diberhentikan

1

dengan

hormat.

f.

21.

(6)

2. Ketentuan

Pasal 11 ayat

(2)

dihapus sehingga

pasal

11

berbunyi:

Pasal 11

Selain penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10,

kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi lntensif.

Ketentuan pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 17

Tunjangan Komunikasi lntensif sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dengan mempertimbangkan kemampuan Keuangan Daerah.

Kemampuan Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kelompok sedang.

Bagi

Daerah

dengan

kemampuan Keuangan Daerah Sedang sebagaimana dimaksud pada ayat(2), Tunjangan

Komunikasi lntensif bagi Pimpinan dan Anggota DpRD

diberikan paling banyak 2 (dua)

kali

uang representasi Ketua DPRD.

Ketentuan Pasal 18 dan 19 dihapus.

Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasai 20

Tunjangan Komunikasi

lntensif

sebagaimana

dimaksud

dalam Pasal 17 dibayarkan mulai Januari 2007

Ketentuan Pasal

21

ayat(2) diubah sehingga berbunyisebagai berikut: Pasal 21 Anggota DPRD dalam Pasal 10 Anggota DPRD ud dalam Pasal sesuai dengan

noan

-"1

dibidano I

n

3. (1) (2) (3) 4. 5. 6.

Pajak Penghasilan Pasal 21 Pimpinan dan

atas penghasilan sebagaimana dimaksud dibebankan pada APBD.

Pajak Penghasilan Pasal 21 Pimpinan dan

atas penerimaan lain sebagaimana dimaks 11 dibebankan kepada yang bersangkutan

ketentuan

Peraturan

Peru

ndang-unda

perpajakan. (1)

(7)

7

.

Diantara Pasal 29 dan Pasal 30 disisipkan 5 (lima) Pasal baru,

yakni: Pasal 29A, Pasal29B, Pasal29C, Pasal 29D, Pasal2gE, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 29 A

Selain Belanja Penunjang Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal29, kepada Pimpinan DPRD disediakan Belanja

Penunjang Operasional Pimpinan setiap bulan dengan

mempertimbangkan kemampuan Keuangan

Daerah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17.

Pasal 29 B

Bagi

Daerah dangan Kemampuan Keuangan, Daerah

Sedang,

Belanja

Penunjang, Operasional

Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal29A disediakan paling

banyak

4

(empat)

kali

Uang Refresentasi Ketua DPRD ditambah 2ttz (dua seper dua) kalijumlah Uang Refresentasi seluruh Wakil Ketua DPRD.

Pasal 29 C

Belanja

Penunjang

Operasional Pimpinan

DPRD sebagaimana dimaksud

dalam

Pasal 29

A

disediakan terhitung mulai bulan April2007.

Pasal 29 D

Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29A berdasarkan

pertimbangan

kebijakan Pimpinan

DPRD

dengan

memperhatikan asas manfaat dan efesiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD

sehari-hari dan tidak untuk keperluan pribadi.

Pasal 29 E

Penganggaran

dan

Pertanggungjawaban Penggunaan

Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 29

A

mengacu pada Peraturan Menteri Da lam Negeri setelah memperhatikan Pertim bangan

Menteri Keuangan sesuai Peraturan Perundang-undangan dibidang Keuangan Negara,

8.

Diantara ayat (3) dan ayat (4) Pasal 30, disisipkan 1 (satu) ayat yakniayat (3A), dan ketentuan Pasal 30 ayat (4) diubah, sehingga

Pasal 30 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 30

(1) Sekretaris DPRD menyusun belanja pimpinan dan anggota DPRD yang terdiriatas penghasilan, penerimaan lain, tunjangan PPh Pasal

21

dan tunjangan kesejahteraan

serta

belanja

penunjang

kegiatan

DPRD

yang diformulasikan

kedalam

;

Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah /

.rz2l\

(8)

Sekretariat DPRD'

Qi

Belanja pimpinan dan anggota DPRD sebagaimana drnraksud dalam Pasal

"f

O,

p"tul

1\-,

Pasal

2a'

Pasal

27'

dianggarkan

dalam Pos DPRD'

(3)

Tunjangan

kescjahteraan

.

Pimpinan

-

dan

Anggota

DPRD

sebagaimana'OimaXsuddalamPasal22'Pasal23'Pasal26'

serta belanj"

p;;;j;ni

regiatan DPRD sebagaimana dinraksud datam pasat

"ig-^iit"(z),-Oianggarkan

dalam

pos

sekretariat

DpRD yang Oiuiaifan Xedafam lenls belanja sebagai berikut . a. Belanja Pegawai;

b. Belanja Barang dan Jasa; c. Belanja Modal.

(3A)BelanjaPenunjangopeiasionalPimpinanDPRDsebagaimana dimaksud

di;;

F"iir

29, dianggarkan dalam pos sekretariat

DPRD.

..

(4)SekretarisDPRDmengelolabelanjaDPRDsesuaidengan

ketentuan

-

peraturari

Perundang-undangan

dibidang

Pengelolaan Keuangan Negara'

Pasal ll

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan'

A1lar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Daerah

ini

dengan pe-nempatannya

dalam

Lembaran Daerah

Lorrbok Tengah.

n^--1.,---f \;l o(ul or I

Kabupaten

Ditetapkan di PraYa

pada tanggal 18

APril

2007

f*l

EN<yt*-Diundangkan di PraYa

pada tanggal 18 APril 2007 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN LOMBOK TENGAH'

H. MAS'UD

LEMBARAN

DAERAH NOMOR . .. ,

(9)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2OO7

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2OO7

TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT DAERAH

KABU PATEN LOMBOK TENGAH

1. UMUM

Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah ini dimaksud untuk mengubah beberapa ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Kedudukan Protokoler

dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Lombok Tengah. Perubahan

tersebut dalam

rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Lombok Tengah dan menciptakan kondisi sosial ekonomi daerah yang baik dan seimbang.

Selain menciptakan penerimaan penghasilan yang selama ini

diterima oleh Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Tengah, dalam Peraturan Daerah ini menetapkan pemberian Tunjangan Komunikasi lntensif setiap bulan yang digunakan untuk kegiatan menampung dan menjaring aspirasi masyarakat, khusus kepada Pimpinan DPRD, secara kolektif disediakan Belanja Penunjang

Operasional

Pimpinan

setiap bulan guna

menunjang kelancaran

pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD.

Pemberian Tunjangan Komunikasi lntensif bagi Pimpinan dan

Anggota DPRD serta Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah yang dikatagorikan

dalam kelompok sedang. Selain itu Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD mempertimbangkan prinsip kesetaraan.

Prinsip

kesetaraan

dicerminkan

dari

adanya

kesetaraan antara Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD yang masing-masing memperoleh dana operasional. Sejalan dengah

itu

penggunaan

Belanja

Penunjang Operasional Pimpinan DPRD didasarkan atas pertimbangan Pimpinan DPRD dengan memperhatikan

asas

manfaat

dan efisien

dalam rangka

mendukung kelancaran pelaksanaan

tugas

Pimpinan DPRD

sehari

-

hari

dan

tidak

untuk keperluan pribadi.

Untuk penataan dan tertib pengaturan mengenai kedudukan dan protokoler, maka perlu dituangkan dalam bentuk regulasi Daerah. keuangan Peraturan I

A

124

(10)

II.

PASAL DEMI PASAL. Pasal I

Angka

I

Pasal

1 Cukup jelas.

Angka

2

Pasal

11 Cukup jelas.

Angka

3

Pasal

17

Ayat

(1)

Yang dimaksud dengan sesuai

dengan

kemampuan

keuangan daerah

adalah

disesuaikan dengan Peraturan

Menteri

Dalam Negeri.

Ayat

(2) Cukup jelas.

Ayat

(3) Cukup jelas.

Angka

4 Cukup jelas.

Angka

5 Pasal 20 Cukup jelas.

Angka

6

Pasal2l

Cukup jelas.

Angka

7 Pasal 29 A

Yang dimaksud dengan sesuaidengan kemampuan

keuangan

daerah adalah disesuaikan

dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri. Pasal 29 B Cukup Jelas. Pasal 29 C Cukup Jelas Pasal 29 D Cukup Jelas

/.

(11)

Pasal 29 E Cukup jelas.

Angka

8 Pasal 30 Cukup jelas. Pasal ll Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK

TENGAH

NOMOR

I

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh kecerdasan emosi, self employment dan lingkungan keluarga terhadap intensi berwirausaha. Data primer

a. Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh. Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru meningkat. Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut maka karya seorang desainer grafis dapat dikatakan berhasil tetapi tidak jarang seorang desainer grafis dalam suatu

Selama dua bulan melakukan kegiatan KKM ini, penulis banyak mengalami peningkatan terutama tentang pengalaman kerja, bertambah wawasan tentang dunia periklanan di

Bagian kreatif suatu biro iklan lebih mengarah pada strategi-strategi promosi yang dilakukan melalui sebuah desain yang menarik dimulai dengan penentuan konsep suatu

Peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat ijin usaha SITU (Surat Izin Tempat Usaha), TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)sub bidang Alat

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan [asa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51,

[r]