Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN TENTANG PENELITIAN
Saya Fitria Rahmadanni adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai
"Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas
berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor”. Penelitian
ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan skripsi di Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sangat mengharapkan kesediaan
Ibu untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan taksiran berat janin
pada ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik
Bersalin Sumiariani Medan Johor. Dalam penelitian ini peneliti akan menghitung
taksiran berat janin pada ibu hamil yang mengalami obesitas dan ibu hamil yang
tidak mengalami obesitas berdasarkan rumus Dare, yaitu hasil perkalian antara
tinggi fundus uteri (TFU) dan lingkar perut. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini
bersifat sukarela, sehingga Ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa
ada sanksi apapun. Identitas Ibu dan semua informasi yang diberikan akan
dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini. Oleh
karena itu, saya mohon kesediaan Ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan
tanpa tekanan
Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini tidak akan memberikan dampak
dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, terutama yang terkait dengan
kesehatan Ibu dan pelayanan keperawatan di masyarakat.
Jika Ibu bersedia, Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian
terlampir harap ditandatangani dan dikembalikan. Perlu diketahui bahwa surat
kesediaan tersebut tidak mengikat dan Ibu dapat mengundurkan diri dari
penelitian ini selama penelitian berlangsung.
Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, pertisipasi, dan
kesediaan waktu Ibu dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini, bersedia menjadi responden
penelitian yang berjudul “Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas
dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani
Medan Johor”.
Saya sudah membaca semua keterangan tentang tujuan, resiko, manfaat, dan
hak-hak saya sebagai responden penelitian. Dan saya mengerti bahwa penelitian
ini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap diri saya melainkan akan
memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan, terutama yang terkait dengan kesehatan ibu dan pelayanan
keperawatan di masyarakat. Identitas dan jawaban yang akan saya berikan
terjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan sebagai bahan penelitian.
Demikian surat pernyataan ini saya tanda tangani secara sadar dan tanpa
suatu paksaan.
Medan,
Responden
Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara
dengan
ibu hamil dan dituliskan pada tempat yang disediakan
Data demografi
No. : Tanggal : 1. Usia
( ) 1. < 20 tahun
( ) 2. > 35 tahun
( ) 3. 20-35 tahun
2. Usia kehamilan
( ) 1. 28-31 minggu
( ) 2. 32-35 minggu
( ) 3. 36-40 minggu
3. Tingkat pendidikan
( ) 1. SMP
( ) 2. SMA
4. Pekerjaan
( ) 1. Pegawai Negeri Sipil
( ) 2. Wiraswasta
( ) 3. Ibu Rumah Tangga
5. Pendapatan perbulan
( ) 1. Rp 500.000,- s/d Rp 1.000.000,-
( ) 2. Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,-
( ) 3. >Rp 2.000.000,-
6. Status gravida
( ) 1. Primigravida
( ) 2. Multigravida
Lembar pengukuran
Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas
berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor
1. Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil
Responden Tinggi badan (m)
Berat badan sebelum hamil (kg) IMT
Indeks Massa Tubuh
IMT = BB (kg) TB2 (m)
1. Underweight (<18,5 kg/m2) 2. Normal (18,5-24,9 kg/m2) 3. Overweight (25-29,9 kg/m2) 4. Obesitas (>30 kg/m2)
2. Penambahan berat badan
IMT sebelum
3. Taksiran Berat Janin (TBJ) berdasarkan rumus Dare
Ibu obesitas Ibu tidak obesitas Tinggi fundus uteri (cm)
Lingkar perut (cm)
Lampiran 4
MASTER TABEL
PERBANDINGAN TAKSIRAN BERAT JANIN ANTARA IBU OBESITAS DAN IBU TIDAK OBESITAS
BERDASARKAN RUMUS DARE
DI KLINIK BERSALIN SUMIARIANI MEDAN JOHOR
1. Data demografi
Ibu obesitas Ibu tidak obesitas
Inisial Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Paritas UK Inisial Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Paritas UK
500.000-SLD 33 SMA IRT >2.000.000 Multi 33 ESD 29 PT Wiraswasta
1.000.000-2. Data penambahan berat badan
Ibu obesitas Ibu tidak obesitas
66 80 1,52 2,3104 28,566482 Overweight 7-11,5 kg 14 49 66 1,6 2,56 19,140625 Normal 11,5-16 kg 17 75 88 1,63 2,6569 28,228386 Overweight 7-11,5 kg 13 52 65 1,5 2,25 23,111111 Normal 11,5-16 kg 13 75 87 1,5 2,25 33,333333 Obesitas 5-9 kg 12 57 68 1,52 2,3104 24,671053 Normal 11,5-16 kg 11 58 73 1,5 2,25 25,777778 Overweight 7-11,5 kg 15 60 72 1,61 2,5921 23,147255 Normal 11,5-16 kg 12 73 86 1,51 2,2801 32,01614 Obesitas 5-9 kg 13 45 58 1,58 2,4964 18,025957 Underweight 12,5-18 kg 13
3. Data taksiran berat janin
Ibu obesitas Ibu tidak obesitas
BB sebelum hamil BB trimester III TFU AG TBJ BB sebelum hamil BB trimester III TFU AG TBJ
50 kg 75 kg 35 120 4200 45 kg 58 kg 30 98 2940
55 kg 74 kg 34 122 4148 55 kg 67 kg 31 105 3255
61 kg 79 kg 34 125 4250 57 kg 68 kg 32 115 3680
65 kg 79 kg 34 123 4182 39 kg 51 kg 30 100 3000
55 kg 73 kg 33 126 4158 43 kg 55 kg 29 101 2929
55 kg 75 kg 34 126 4284 45 kg 57 kg 29 99 2871
65 kg 80 kg 35 124 4340 58 kg 71 kg 31 99 3069
65 kg 85 kg 35 125 4375 60 kg 72 kg 32 97 3104
64 kg 81 kg 34 121 4114 58 kg 71 kg 31 110 3410
68 kg 83 kg 33 129 4257 52 kg 66 kg 32 102 3264
66 kg 80 kg 35 124 4340 49 kg 63 kg 30 99 2970
75 kg 88 kg 36 119 4284 52 kg 65 kg 29 106 3074
75 kg 87 kg 35 130 4550 57 kg 68 kg 31 109 3379
58 kg 73 kg 33 125 4125 60 kg 72 kg 31 112 3472
73 kg 86 kg 35 132 4620 45 kg 58 kg 30 104 3120
Frequencies
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Usia Kehamilan
15 100,0 100,0 100,0
36-40 Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Distribusi frekuensi dan persentase data demografi ibu tidak
obesitas
Frequencies
Pe kerjaan Re sponde n
2 13,3 13,3 13,3
3 20,0 20,0 33,3
10 66,7 66,7 100,0
15 100,0 100,0
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Pe nghasil an Responden
2 13,3 13,3 13,3
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Status Gravida Responden
4 26,7 26,7 26,7
11 73,3 73,3 100,0
15 100,0 100,0
Primigravida Multigravida Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Frequency Table
Usia Responden
2 13,3 13,3 13,3
13 86,7 86,7 100,0
15 100,0 100,0
<20 20-35 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Usia Keha mila n
3 20,0 20,0 20,0
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
Pe kerjaan Re sponde n
3 20,0 20,0 20,0
Frequency Percent Valid P erc ent
Distribusi frekuensi dan persentase taksiran berat janin pada
ibu obesitas
Frequencies
Pe nghasil an Responden
5 33,3 33,3 33,3
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Statistics
Taksiran Berat Janin Obesitas 15
0 Valid
Missing N
Taksiran Berat Janin Obesitas
15 100,0 100,0 100,0
>4000 Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Distribusi frekuensi dan persentase taksiran berat janin pada
ibu tidak obesitas
Frequencies
StatisticsTaksiran B erat Janin Obes itas
15
Taksiran Berat Janin Obesitas
1 6,7 6,7 6,7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Statistics
Taksiran B erat Janin Tidak Obesitas 15
0 Valid
Taksiran Berat Janin Tidak Obesitas
15 100,0 100,0 100,0
>2500-4000 Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Statistics
Taksiran B erat Janin Tidak Obesitas 15
Ta ksiran Bera t Ja nin Tida k Obesi tas
1 6,7 6,7 6,7
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
Uji normalitas data taksiran berat janin ibu obesitas dan ibu
N Percent N Percent N Percent
Independent t-test perbedaan taksiran berat janin antara ibu
obesitas dan ibu tidak obesitas
T-Test
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance. *.
Lilliefors Significance Correction a.
Group Statistics
15 4281,80 147,849 38,174
15 3169,13 233,634 60,324
Ibu Hamil Obesitas Tidak Obes itas Taksiran Berat Janin
N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Independent Samples Test
4,366 ,046 15,586 28 ,000 1112,667 71,388 966,434 1258,899
15,586 23,663 ,000 1112,667 71,388 965,217 1260,116
Equal variances
t df Sig. (2-tailed) Mean t-test for Equality of Means
Lampiran 7
Lampiran 9
JADWAL TENTATIF PENELITIAN
No Kegiatan Septemb
er
2. Menetapkan judul penelitian
3. Menyusun BAB 1, 2, 3, 4
4. Menyerahkan proposal penelitian
5. Mengajukan sidang proposal
6. Sidang proposal
7. Revisi proposal penelitian
8. Mengajukan izin penelitian
9. Pengumpulan data
10. Analisa data
11. Penyusunan skripsi
12. Pengajuan siding skripsi
13. Ujian siding hasil
14. Revisi
No. Kegiatan Biaya 1. Proposal
• Penelusuran literatur dari internet
• Mencetak literatur dari internet
• Fotocopy literatur dari buku
• Mencetak proposal
• Menggandakan dan menjilid proposal
Rp. 100.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 30.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 50.000,-
2. Pengumpulan data
• Administrasi surat izin pengumpulan data
• Transportasi
• Menggandakan kuesioner dan lembar persetujuan responden
Rp. 50.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 60.000,-
3. Analisa data dan penyusunan laporan
• Mencetak skripsi
• Menggandakan dan menjilid skripsi
• CD
Rp. 50.000,-
Rp. 150.000,-
Rp. 10.000,-
4. Biaya tidak terduga Rp. 85.000,-
Lampiran 11
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Fitria Rahmadanni
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Medan/23 Maret 1993
Agama : Islam
Alamat : Jalan Sidomulyo Gang Pipit No. 33
No. HP : 089656983918
Nama ayah : Suib Hasibuan, S. H.
Nama ibu : Masnilam Batubara, S. Pd.
Pendidikan : SD Negeri 106812 Bandar Khalifah (1999-2005)
SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan (2005-2008)
SMA Negeri 11 Medan (2008-2011)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010. (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Diakses 25 Agustus
2015, dari www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas2010.pdf.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Diakses 25 Agustus
2015, dari
Black, R. E., et al. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. The Lancet. 382. 427-451.
Bothamley, J. & Boyle, M. (2012). Patofisiologi dalam Kebidanan. (Rendy, L., Trans). Jakarta: EGC.
Butland, B., et al. (2007). Foresight. Tackling obesities: Future choice. Project report. Diakses 30 Agustus 2015, dari
Cheung, T., F. (2008). Manajemen Berat Badan Kehamilan. (Purwoko, S., Trans). Jakarta: Arcan.
Conway, D. L. (2011). Pregnancy in the obese woman: Clinical management. London: Wiley-Blackwell.
Cunningham, F. G., et al. (2013). Obstetri Williams. (Brahm U. Pendit, Trans.). Jakarta: EGC.
Dare, F. O., Ademowore, A. S., Ifaturoti, O. O. & Nganwuchu, A. (1990). The value of symphysio-fundalheight/abdominal girth measurements in predicting fetal weight. Int J Gynaecol Obstet. 31, 3, 243-248.
Department of Health. (2003). Health survey for England 2003. Diakses 31
Agustus 2015, dari
Farrer, H. (2001). Perawatan Maternitas. (Andry Hartono, Trans.). Jakarta: EGC.
Flier, J., S. & Flier, E., M. (2008). Harrison’s principles of internal medicine. New York: McGraw Hill.
Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M. & Arab, L. (2008). Gizi Kesehatan Masyarakat. (Andry Hartono, Trans.). Jakarta: EGC.
Harahap, E. E. S. (2014). Perbandingan Akurasi Taksiran Berat Janin Menurut Formula Dare dengan Johnson Toshach di RS jejaring Departemen Obstetri dan Gynekologi RSUP H. Adam Malik yaitu RSU Sundari Medan. Undergraduated thesis. Universitas Sumatera Utara. Diakses 28 Oktober 2014 dari http://www.repository.usu.ac.id.
Hardiyanti, M., D. & Pramono, B., A. (2014). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap luaran maternal dan perinatal pada ibu hamil di usia tua: studi kasus di RS. Adhyatma Semarang selama tahun 2012. Undergraduate thesis (online). Universitas Diponegoro. Diakses 10 November 2016, dari eprints.undip.ac.id/44831/.
Heslehurst, N., et al. (2006). Trends in maternal obesity incidence rates, demographic predictors, and health inequalities in 36 821 women over a 15-year period. BJOG: An International Journal of Obstetrics &Gynaecology, 144, 187-194.
Heslehurst, N., et al. (2008). The impact of maternal BMI status on pregnancy outcomes with immediate short-term obstetric resource implications: a meta-analysis. Obesity Reviews, 9, 635-683.
Heslehurst, N. & Brown, A. (2013). Managing obesity in pregnant women: an online guide for health professionals. Diakses 13 Oktober2014, dari
Huliana, M. (2007). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat (10thed.). Jakarta: PuspaSwara.
Institute of Medicine (IOM) and National Research Council (NRC). (2009). Implementing guidelines on weight gain pregnancy.
Irawati, A., Triwinarto, A., Salimar, S. & Raswanti, I. (2003). Pengaruh Status Gizi Selama Kehamilan dan Menyusui terhadapa Keberhasilan Pemberian ASI. J Penelit Gizi dan Makanan. 26, 2, 10–9.
Jolly, M., et al. (2000). The risk associated with pregnancy in women aged 35 years or older. 15, (11), 2433-7. Diakses 10 November 2016, dari
Johnson,R.W. & Toshach, C. E. (1954). Estimation of fetal weight using longitudinal measuration. Am J Obstet Gynecol. 68, 3, 891-896.
Kanagalingam, M. G., Forouhi, N. G., Greer, I. A. & Sattar, N. (2005). Changes in booking body mass index over a decade: retrospective analysis from a Glasgow Maternity Hospital. BJOG, 112, 1431-1433.
Kiran, T. S. U., Hemmadi, S., Bethel, J. & Evans, J. (2005). Outcome of pregnancy in a woman with an increased body mass index.BJOG: an International Journal of Obstetrics and Gynaecology, 112, 768-772.
Larasati, B., D. (2016). Gambaran faktor risiko Berat Badan Lahir Lebih di RSUD kota Yogyakarta tahum 2014-2016. Undergraduated thesis. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Labonte, et al. (2012). Validity and reproducity of a web-based selfadministrated food frequency questionnair. European Journal of Nutrition. 66, 166-73.
Leveno, K. J., et al. (2009). Obstetri Williams: PanduanRingkas (21thed). (Brahm U. pendit, Trans.). Jakarta: EGC.
Lewis, G. (2007). The Confidential Enquiry into Maternal and Child Health (CEMACH). Saving Mothers’ Lives: Reviewing maternal deaths to make motherhood safer 2003-2005.The Seventh Report of the Confidential Enquiries into Maternal Deaths in the UK. London: CEMACH.
Lieshout, R. J. V., Taylor, V. H. & Boyle, M. H. (2011). Pre-pregnancy and pregnancy obesity and neurodevelopmental outcomes in offspring: A systematic review. Obesity Review, 12, 548-559.
Maghfiroh, L. (2015). Pertambahan berat badan ibu hamil dan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2015. Undergraduate thesis. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
Manuaba, I. B. G. (2007). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. (Setiawan, Eds.). 2007. Jakarta: EGC. Manuaba, I. B. G., Manuaba, I. A. C. & Manuaba, I. B. G. F. Pengantar Kuliah
Obstetri. (Astuti, N. Z., Purba, D. L., Handayani, S & Damayanti, R., Eds.). 2005. Jakarta: EGC.
Mappeboki, S. (2009). Hubungan karakteristik sosial ibu dengan pola pemberian nutrisi terhadap balita obesitas di wilayah kerja Puskesmas Mamajang. Media Gizi Pangan. 2, 1, 55-60.
Maryunani & Puspita. (2015). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Trans Info Media.
Misra, A. &Khurana, L. (2008). Obesity and the metabolic syndrome in developing countries. J Clin Endocrinol Metab, 93 (11), 9-30.
Moehji, S. (2003). Ilmu Gizi I: Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar Sinanti Bhratara.
Mortazavi, F. & Akaberi, A. (2008). Estimation of birth weight by measurement offundal height and abdominal girth in parturients at term. Eastern Mediterranean Health Journal.
Nahum, G. G., et al. (2002).Estimation of Fetal Weight. Diakses 10 November 2016 dari http://www.emedicine.com.
Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Pollit, D. F. &H ungler, B. P. (2002). Nursing Research: Principles and Methods. Philadelphia: J.B. Lippincott Company.
Prawirohardjo, S. (2005). IlmuKebidanan (7thed). (Wiknjosastro, H., Saifuddin, A. B. & Rachimhadi, T., Eds.). 2005. Jakarta: YBP-SP.
Rahmah. (2013). Risiko bayi lahir besar (makrosomia) di RSUP Sukoharjo. Undergraduated thesis. Universitas Gadjah Mada.
Ramayulis, R., Lesmana, L., C. (2008). 17 Alternatif untuk Langsing. Jakarta: Penebar Swadaya.
Robert et al. (1985). Nutrition in Pregnancy and Lactation. Mosby Collage Publishing: US America.
Santos, I. S., et al. (2008). Mothers and their pregnancies: a comparison of three
population-based cohorts in Southern Brazil. Diakses 19 Agustus 2015, dari
Sinclaire, C. (2010). Buku Saku Kebidanan. (Komalasari, R., Trans). Jakarta: EGC.
Stright, B. R. (2005). Panduan belajar :keperawatan ibu-bayi baru lahir (3thed). (Maria A. & Wijayarni, Trans). Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2007), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suririnah. (2008). Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta: Gramedia.
Swarjana, I. K. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. (Nastiti, I., Eds.). 2012. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (2nded). (Bendatu, M., Eds.). 2015. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Tahir, N., Thaha, A., R. & Najamuddin, U. (2014). Faktor risiko kejadian obesitas pada wanita prakonsepsi di Kota Makassar. Undergraduate thesis (online). Universitas Hasanuddin. Diakses 10 November 2016, dari
Thomson et al. (1986). Assesment of fetal growth. Journal Obstet Gynec Britania. 75.
Wasis. (2008). Pedoman Riset untuk Profesi Perawat. (Karyuni, P. E. & Ester, M., Eds.). 2008. Jakarta: EGC.
Wheeler, L. (2004). Buku Saku Asuhan Pranatal & Pascapartum. (Komalasari, R., Trans). Jakarta: EGC.
World Health Organization. (2000). Obesity: preventing and managing a global epidemic. World Health Organ Tech Rep Ser, 894,1-4.
Yeh, J. & Shelton, J. A. (2005). Increasing prepregnancy body mass index: Analysis of trends and contributing variables. AJOG, 193, 1994-1998.
Yueniwati, Y. & Rahmawati, A. (2002). Hubungan karakteristik sosial ibu dengan pengetahuan tentang obesitas pada anak. Undergraduated thesis (online). Diakses 10 November 2016, dari
1. Kerangka konseptual
Notoadmodjo (1993 dalam Wasis, 2008) mengatakan kerangka
konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati dan
diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konseptual penelitian
ini bertujuan mengidentifikasi perbandingan taksiran berat janin antara ibu
obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin
Sumiariani Medan Johor.
Kehamilan merupakan masa kehidupan yang dimulai dari konsepsi
sampai sebelum janin lahir. Sebagai respon terhadap janin dan kehamilan,
wanita hamil mengalami perubahan metabolisme yang cukup signifikan, yaitu
bertambahnya berat badan antara 12 sampai 14 kg selama kehamilan atau
0,3-0,5 kg/minggu. Penambahan berat badan pada masa kehamilan dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti status gizi, paritas, usia, kondisi
sosioekonomi, dan pemeriksaan antenatal yang dilakukan oleh ibu hamil.
Penambahan berat badan secara berlebihan pada masa kehamilan dapat
mengakibatkan terjadinya obesitas pada ibu hamil serta memberikan dampak
buruk terhadap ibu dan janin. Obesitas pada kehamilan berpengaruh terhadap
proses pertumbuhan janin sehingga dapat menjadi penyulit ketika ibu hamil
melaksanakan persalinan. Ibu hamil dengan obesitas cenderung melahirkan
salah satu cara yang bermanfaat untuk mengatasi masalah penyulit pada saat
persalinan dan akan mempengaruhi ketepatan penatalaksanaan persalinan
sehingga dapat mengurangi angka kematian dan kesakitan pada persalinan.
Peneliti ingin melihat perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan
ibu tidak obesitas. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dibuat kerangka
penelitian yang menjelaskan tentang perbandingan taksiran berat janin antara
ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin
Sumiariani Medan Johor.
Skema 3.1. Kerangka Konseptual Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
Keterangan:
= variabel yang diteliti
= variabel yang tidak diteliti BB ibu hamil:
- Obesitas - Tidak Obesitas
Taksiran Berat Janin
Faktor-faktor yang mempengaruhi: - Status gizi
- Paritas - Usia
- Sosioekonomi
2. Definisi operasional
Carmen G. Loiselle et al. (2010 dalam Swarjana, 2015) mengatakan,
definisi operasional adalah pemberian definisi terhadap variabel penelitian
sehingga peneliti mampu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait
dengan konsep. Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian
ini dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4. Definisi operasional variabel perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
No. Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
1. Taksiran janin pada ibu hamil trimester III menggunakan hasil pemeriksaan Leopold I untuk menentukan tinggi fundus uteri dan diidentifikasi dengan menggunakan rumus Dare yaitu perkalian antara tinggi fundus uteri (cm) dengan lingkar perut ibu (cm).
Pita pengukur Berat janin
2. Berat badan
responden yaitu ibu hamil trimester III dalam satuan kg
3. Hipotesis penelitian
Berdasarkan kerangka penelitian diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
3.1.Ha : Terdapat perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu
tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani
Medan Johor.
3.2.Ho : Tidak terdapat perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas
dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin
Sumiariani Medan Johor.
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbandingan taksiran berat janin
antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik
Bersalin Sumiariani Medan Johor. Jika nilai p<0,005, maka Ho ditolak dan Ha
gagal ditolak.
1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
komparatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan taksiran berat
janin antara ibu obesitas dan tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik
Bersalin Sumiariani Medan Johor.
2. Populasi, sampel, dan teknik sampling
2.1.Populasi
Mazhindu dan Scott (2005 dalam Swarjana, 2012) mengatakan
populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena yang
secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian. Populasi
dalam penelitian ini adalah 15 orang ibu hamil obesitas dan 15 orang ibu
hamil tidak obesitas yang memeriksakan kehamilan trimester III di Klinik
Bersalin Sumiariani Medan Johor.
2.2.Sampel dan teknik sampling
Mazhindu dan Scott (2005 dalam Swarjana, 2012) mengatakan,
sampel adalah kumpulan individu-individu atau objek-objek yang dapat
diukur dan mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling
adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
diri di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor sebanyak 30 orang ibu
hamil yang terdiri dari 15 orang ibu hamil obesitas dan 15 orang ibu hamil
tidak obesitas. Alasan pemilihan total sampling sebagai teknik sampling
dalam penelitian ini adalah populasi penelitian yang berjumlah kurang dari
100 orang sehingga keseluruhan populasi dapat dijadikan sampel
(Arikunto, 2010).
3. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor
dari bulan September 2014 sampai Juni 2015.
4. Pertimbangan etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Institusi Pendidikan
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan
permohonan izin penelitian kepada pimpinan Klinik Bersalin Sumiariani
Medan Johor. Setelah mendapat persetujuan peneliti melakukan pengumpulan
data dengan mengukur langsung kepada ibu hamil trimester III. Sebelum
melakukan penelitian, responden diberi penjelasan terlebih dahulu tentang
tujuan, manfaat dari penelitian dan kegiatan dalam penelitian, hak-hak
responden dalam penelitian dan kerahasiaan terjaga. Jika responden bersedia
untuk diteliti, maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar
persetujuan yang telah dibuat peneliti. Responden berhak untuk menentukan
sendiri kesediaan berpartisipasi sampai akhir penelitian walaupun penelitian
masih berlangsung dan belum selesai. Hal tersebut tercantum dengan jelas
yang ditandatangani oleh responden sebelum penelitian dilaksanakan. Sebelum
menandatangani informed consent tersebut, responden diberi waktu hingga
benar paham sepenuhnya atas apa yang akan dijalaninya dalam penelitian. Jika
responden tidak bersedia atau menolak untuk berpartisipasi, maka peneliti tidak
boleh memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak responden. Peneliti
menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan namanya pada
lembar pengumpulan data, cukup memakai kode urut responden. Kerahasiaan
informasi responden dijamin oleh peneliti (Nursalam, 2003).
5. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner data
demografi dan kuesioner berbentuk lembar isian sebagai alat pengumpulan
data.
5.1.Data demografi
Data demografi meliputi usia ibu, usia kehamilan, tingkat
pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga dalam satu bulan, dan paritas.
5.2.Kuesioner lembar isian
Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung pada
sudut pandang yang akan digunakan. Peneliti menggunakan kuesioner
berdasarkan sudut pandang bentuk yaitu kuesioner lembar isian sebagai
alat pengumpulan data (Arikunto, 2006). Alat pengumpulan data yang
digunakan peneliti adalah dengan menggunakan data sekunder (tidak
langsung) yaitu data yang sudah tersedia mengenai berat badan ibu
langsung dari responden yang terdiri dari usia kehamilan, berat badan saat
hamil trimester III, tinggi badan, tinggi fundus uteri (TFU), dan lingkar
perut. Alat pengumpulan data lain yang digunakan oleh peneliti adalah
rumus indeks massa tubuh (IMT) yaitu berat badan dibagi tinggi badan
kuadrat dan rumus Dare yaitu tinggi fundus uteri (TFU) dikali lingkar
perut.
6. Pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan
permohonan izin pelaksaaan penelitian kebagian pendidikan Fakultas
Keperawatan USU. Setelah mendapatkan izin dari Fakultas Keperawatan USU,
peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada pimpinan Klinik
Bersalin Sumiariani Medan Johor. Setelah mendapatkan persetujuan dari
pimpinan Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor, peneliti dapat memulai
proses penelitian. Hal pertama yang dilakukan adalah menjelaskan tujuan dan
manfaat dari penelitian kepada responden. Setelah responden setuju untuk
dijadikan sampel dari penelitian, maka peneliti memberikan surat persetujuan
(informed consent) untuk menjadi responden agar ditandatangani oleh
responden. Apabila responden tidak bersedia maka peneliti tidak boleh
memaksanya. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner data demografi
kepada responden dan responden diminta untuk mengisi kuesioner data
demografi yang telah diberikan peneliti. Kemudian peneliti mengisi lembar
kuesioner data sekunder yaitu berat badan ibu sebelum hamil yang dapat dilihat
berat badan pada ibu hamil trimester III dengan menggunakan timbangan berat
badan. Peneliti mengukur tinggi badan, tinggi fundus uteri, dan lingkar perut
dengan menggunakan pita pengukur. Setelah kuesioner data demografi dan
data lembar pengukuran diisi, data dikumpulkan kembali oleh peneliti dan
diperiksa kelengkapannya. Apabila ada kuesioner yang tidak lengkap, maka
responden diminta untuk melengkapi disaat itu juga. Selanjutnya peneliti
melakukan identifikasi indeks massa tubuh ibu hamil dengan membandingkan
berat badan sebelum hamil dan tinggi badan yang dikuadratkan untuk
mengetahui penambahan berat badan yang disarankan selama masa kehamilan.
Pada IMT kurang (<18,5 kg/m2) yaitu 12,5-18 kg, IMT normal (18,5-24,9
kg/m2) yaitu 11,5-16 kg, IMT overweight (25-29,9 kg/m2) yaitu 7-11,5 kg,
IMT obesitas (>30 kg/m2) yaitu 5-9 kg (WHO, 2000). Setelah itu peneliti
melakukan identifikasi taksiran berat janin berdasarkan rumus Dare yaitu hasil
perkalian dari tinggi fundus uteri dan lingkar perut (Pal &Modak, 2013).
Kemudian peneliti mengelompokkan taksiran berat janin sesuai dengan hasil
yang didapatkan yaitu berat janin rendah dengan taksiran berat janin <2500
gram, berat janin normal dengan taksiran berat janin 2500-4000 gram, berat
janin tinggi dengan taksiran berat janin >4000 gram.
7. Analisa data
Setelah semua data terkumpul, data akan diolah dengan komputerisasi.
Metode statistik untuk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
7.1.Statistik univariat
Statistik univariat adalah suatu proses untuk menganalisis dari satu
variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian
(Pollit & Hungler, 2002). Penelitian ini menganalisis data dengan metode
statistik univariat dan akan digunakan untuk menganalisa data demografi,
taksiran berat janin ibu hamil obesitas, dan taksiran berat janin ibu hamil
tidak obesitas. Untuk menganalisis taksiran berat janin ibu hamil obesitas
dan taksiran berat janin ibu hamil tidak obesitas akan ditampilkan dalam
distribusi frekuensi dan persentase.
7.2.Statistik bivariat
Statistik bivariat digunakan untuk melihat perbandingan antara
taksiran berat janin ibu hamil obesitas dan taksiran berat janin ibu hamil
tidak obesitas. Data yang diperoleh diuji normalitasnya menggunakan
Shapiro-Wilk jika responden <50 sedangkan jika >50 maka akan diuji dengan Kolmogrove-Smirnov. Jika data yang diperoleh berdistribusi
normal maka akan diuji dengan uji t tidak berpasangan (independent t-test)
tetapi jika ditemukan data tidak berdistribusi normal maka uji yang
digunakan adalah mann whitney. Apabila nilai p<0,05 maka Ho ditolak
dan apabila nilai p>0,05 maka Ho gagal ditolak. Pengujian tahap ini
menggunakan komputerisasi dengan SPSS 15.0 for Windows Evaluation
Version.
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian serta pembahasan mengenai
perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas
berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Penelitian
ini dimulai tanggal 24 April 2015 sampai dengan 4 Juni 2015 dengan jumlah
responden 30 orang ibu hamil di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
1. Hasil penelitian
Hasil penelitian meliputi data umum dan data khusus. Data-data tersebut
akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan kemudian dideskripsikan.
1.1.Data umum
Penyajian data umum meliputi karakteristik data demografi dan
karakteristik data berat badan responden. Karakteristik data demografi
responden yaitu usia, usia kehamilan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
dan paritas ibu hamil yang mengalami obesitas dan tidak obesitas.
Sedangkan karakteristik data berat badan responden meliputi Indeks Massa
1.1.1. Karakteristik data demografi responden
Tabel 5. Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik data demografi responden di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
Karakteristik Responden
Ibu obesitas Ibu tidak obesitas frekuensi Persentase
(%) frekuensi
Persentase (%) Usia Ibu (tahun)
<20
Tabel 5. menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil
yang mengalami obesitas berusia 20-35 tahun sebanyak 11
responden (73,3%), berada pada usia kehamilan 36-40 minggu
sebanyak 15 responden (100%), tamatan SMA sebanyak 10
responden (66,6%), bekerja sebagai ibu rumah tangga
2.000.000 sebanyak 9 responden (60%), dan multigravida
sebanyak 11 responden (73,3%).
Sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami obesitas
sebagian besar berusia 26-35 tahun sebanyak 13 responden
(86,6%), berada pada usia kehamilan 32-35 minggu sebanyak
7 responden (46,7%), tamatan perguruan tinggi sebanyak 7
responden (46,6%), bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 8
responden (53,3%), memiliki penghasilan Rp 1.000.000 s/d Rp
2.000.000 sebanyak 6 responden (40%), dan primigravida
sebanyak 9 responden (60%).
1.1.2. Karakteristik data berat badan responden
1.1.2.1. Indeks Massa Tubuh sebelum hamil
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
didapatkan data responden yang memiliki indeks
massa tubuh kurang sebelum hamil dengan nilai IMT
<18,5 kg/m2 yaitu sebanyak 3 responden (10,0%).
Responden yang memiliki IMT normal sebelum hamil
dengan nilai IMT 18,8-24,9 kg/m2 yaitu sebanyak 16
responden (53,3%). Responden yang memiliki IMT
overweight sebelum hamil dengan nilai IMT (25-29,9 kg/m2 yaitu sebanyak 9 responden (30,0%), dan
dengan nilai IMT >30 kg/m2 sebelum hamil yaitu 2
responden (6,7%).
1.2. Data khusus
Data khusus meliputi taksiran berat janin ibu obesitas, taksiran
berat janin ibu tidak obesitas, dan perbandingan taksiran berat janin
antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare.
1.2.1. Taksiran berat janin ibu obesitas
Tabel 6. Distribusi taksiran berat janin ibu obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
Taksiran Berat Janin
Ibu Obesitas
Mean SD
4281,80 147,849
Tabel 6. menunjukkan bahwa 15 responden ibu hamil
yang mengalami obesitas memiliki taksiran berat janin >4000
(100%) dan memiliki rata-rata taksiran berat janin 4281,80
gram. Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh responden
memiliki berat janin lebih.
1.2.2. Taksiran berat janin ibu tidak obesitas
Tabel 7. Distribusi taksiran berat janin ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
Taksiran berat janin
Ibu tidak obesitas
Mean SD
3169,13 233,634
Tabel 7. menunjukkan bahwa 15 responden ibu hamil
yang tidak mengalami obesitas memiliki taksiran berat janin
responden memiliki berat janin normal.
1.2.3. Perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas
Tabel 8. Hasil uji normalitas data taksiran berat janin ibu obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
Ibu Hamil Shapiro-Wilk df Sig.
Taksiran berat janin Obesitas 15 0,07
Tidak obesitas 15 0,30
Pada tabel 8. peneliti menguji normalitas data terlebih
dahulu menggunakan Shapiro-Wilk dikarenakan jumlah
responden <50. Peneliti mendapatkan nilai signifikan untuk
ibu obesitas yaitu 0,07 dan nilai signifikan untuk ibu tidak
obesitas yaitu 0,30.Hal ini menunjukkan data yang diperoleh
peneliti berdistribusi normal dengan nilai signifikan diatas
0,05. Setelah data yang diperoleh berdistribusi normal, peneliti
melakukan uji beda menggunakan uji t tidak berpasangan
(independent t-test) dan mendapatkan nilai signifikan yaitu
0,00 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara taksiran
berat janinibu obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin
Sumiariani Medan Johor. Hasil uji parametrik independent-t
Tabel 9. Hasil uji Independent t-test perbedaan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
Variabel T Score Sig.
Taksiran berat janin antara ibu obesitas
dan ibu tidak obesitas 15,586 0,00
2. Pembahasan
2.1.Karakteristik demografi responden
Berdasarkan data yang diperolehpada tabel 5. hasil penelitian
didapatkan dari 15 responden ibu hamil yang mengalami obesitas, 9
responden (73,3%) berada pada usia reproduksi sehat yaitu 20-35
tahun dan 4 responden (26,6%) berada pada usia reproduksi tua yaitu
>35 tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sudirtayasa (2014) yang
menyatakan bahwa obesitas dapat terjadi pada semua rentang usia
mulai dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Obesitas lebih
banyak diderita oleh perempuan dibandingkan laki-laki dan sebagian
besar terjadi pada usia reproduktif sehingga secara tidak langsung
meningkatkan prevalensi kehamilan dengan obesitas.
Berdasarkan usia kehamilan dari 15 reponden ibu hamil yang
mengalami obesitas seluruh responden (100%) berada pada usia
kehamilan 36-40 minggu. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Cheung (2008) yang menyatakan selama kehamilan trimester tiga
berat badan akan terus meningkat dengan cepat. Pada minggu ke-35,
penambahan berat badan akan lebih cepat dibandingkan dengan
dimana volume darah meningkat hingga 40%. Pada minggu ke-37
penambahan berat akan melambat atau berhenti dan pada minggu
ke-38 kemungkinan berat badan tidak akan bertambah lagi
Berdasarkan tingkat pendidikan dari 15 responden ibu hamil
yang mengalami obesitas 10 responden (66,7%) adalah tamatan SMA
dan 5 responden (33,3%) adalah tamatan perguruan tinggi. Sedangkan
dari 15 responden ibu hamil yang tidak mengalami obesitas, mayoritas
responden yaitu sebanyak 7 orang (46,7%) adalah tamatan perguruan
tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Labonte et al. (2012 dalam
Tahir, Thaha dan Najamuddin, 2014) yang mengatakan bahwa
masalah gizi pada ibu hamil timbul disebabkan karena ketidaktahuan
atau kurangnya informasi tentang gizi yang memadai. Pengetahuan
tentang makanan sehat sering kurang dipahami oleh golongan yang
tingkat pendidikannya kurang dimana mereka lebih mementingkan
rasa dan harga daripada nilai gizi makanan.
Berdasarkan pekerjaan dari 15 responden ibu hamil yang
mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu sebanyak 10
responden (66,7%) berprofesi sebagai IRT. Sedangkan dari 15
responden ibu hamil yang tidak mengalami obesitas, mayoritas
responden yaitu sebanyak 8 responden (53,3%) berprofesi sebagai
wiraswasta. Menurut penelitian Tahir et al. (2014) dengan proporsi
responden penelitian yang tidak bekerja sebanyak 30 responden
proporsi berdasarkan pekerjaan memiliki hubungan dan besar risiko
yang bermakna dengan obesitas (OR 4,971), sehingga dapat diartikan
bahwa responden yang tidak bekerja memiliki peluang 4,971 kali
untuk mengalami obesitas. Hal ini terkait dengan pekerjaan responden
yang umumnya adalah ibu rumah tangga dan didukung oleh Flier
(2008 dalam Sudirtayasa, 2015) yang menyatakan obesitas terjadi jika
terdapat ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan aktivitas
fisik atau banyaknya asupan nutrisi yang tidak diimbangi dengan
pemakaian energi.
Berdasarkan penghasilan dari 15 responden ibu hamil yang
mengalami obesitas, mayoritas reponden yaitu sebanyak 9 responden
(60%) memiliki penghasilan >Rp 2.000.000. Sedangkan dari 15 ibu
hamil yang tidak mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu
sebanyak 6 responden (40%) memiliki penghasilan Rp 1.000.000 s/d
Rp 2.000.000. Tahir, et al. (2014) dalam penelitiannya dengan
proporsi responden penelitian yang memiliki pengeluaran rendah
sebanyak 43 responden (95,6%) dan yang memiliki pengeluaran tinggi
sebanyak 2 responden (4,4%) mendapatkan hasil perbedaan proporsi
berdasarkan pengeluaran memiliki hubungan dan besar risiko yang
bermakna dengan obesitas (p=0,041) dimana responden yang
memiliki kategori tinggi terdapat pada kelompok obesitas. Labonte et
al. (2012 dalam Tahir et al. (2014) mengatakan tingkat pengeluaran sangat berpengaruh terhadap konsumsi energi. Seseorang yang
mempunyai pengeluaran perbulan tinggi akan mempunyai daya beli
yang tinggi pula sehingga memberikan peluang yang lebih besar untuk
memilih berbagai jenis makanan. Hal serupa didukung oleh Flier
(2008 dalam Sudirtayasa, 2015) yang menyatakan lingkungan juga
berperan terhadap terjadinya obesitas, pada negara industri obesitas
lebih banyak diderita oleh wanita dari kelompok sosial bawah
sedangkan di negara berkembang obesitas lebih banyak diderita oleh
wanita dari strata sosial atas.
Yueniwati dan Rahmawati (2002 dalam Mappeboki, 2009)
menyatakan gizi merupakan salah satu faktor penting yang
menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Ada
hubungan erat antara tingkat keadaan gizi dengan konsumsi makan
dimana tingkat keadaan gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan
gizi optimal terpenuhi. Apabila konsumsi gizi makanan pada
seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi
malnutrisi. Malnutrisi mencakup gizi lebih (overnutrition) dan gizi
kurang (undernutrition). Dari segi kesehatan obesitas merupakan salah
satu penyakit salah gizi sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh
melebihi kebutuhan. Gaya hidup, sikap dan perilaku, serta
peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah
makanan yang dikonsumsi.
Moehji (2003 dalam Puspitasari, 2011) mengatakan masa hamil
yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan
biasa. Status gizi ibu sebelum hamil dan selama kehamilan dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Robert et
al. (1985 dalam Maghfiroh, 2015) menambahkan bila status gizi normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan
melahirkan bayi yang sehat cukup bulan dengan berat badan normal.
Kondisi ekonomi dapat mempengaruhi asupan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari dan berpengaruh terhadap status gizi ibu. Jika
asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil terpenuhi dengan
baik, maka status gizi ibu dapat dikatakan baik atau ideal.
Berdasarkan paritas dari 15 responden ibu hamil yang
mengalami obesitas, mayoritas responden yaitu sebanyak 11 orang
(73,3%) termasuk dalam golongan multigravida. Sedangkan dari 15
responden ibu hamil yang tidak mengalami obesitas, mayoritas
responden yaitu sebanyak 9 orang (60%) termasuk dalam golongan
primigravida. Cunningham et al., (2013) menyatakan wanita yang
mengalami obesitas selama masa kehamilan cenderung mengalami
retensi berat badan yang lebih besar 1 tahun setelah melahirkan.
2.2.Karakteristik Indeks Massa Tubuh sebelum hamil
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian
didapatkan mayoritas responden yaitu sebanyak 16 responden
(53,3 %) memiliki Indeks Massa Tubuh yang normal sebelum
sebelum hamil sebanyak 9 responden (30,0%) dan obesitas
sebanyak 2 responden (6,7%). Hal tersebut sejalan dengan
penelitian Irawati (2003) yang menyatakan IMT sebelum hamil
berpengaruh terhadap berat badan bayi lahir dan penambahan
berat badan ibu selama kehamilan.
2.3.Taksiran berat janin ibu obesitas berdasarkan rumus Dare
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian
didapatkan taksiran berat janin pada ibu hamil yang mengalami
obesitas berdasarkan rumus Dare yaitu >4000 gram (100%)
dengan rata-rata taksiran berat janin 4281,80 gram (Mean=
4281,80, SD= 147,849).
Leveno et al. (2009) mengatkan obesitas pada ibu hamil
dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya bayi besar atau
makrosomia yaitu suatu kondisi bayi baru lahir dengan berat lahir
>4000 gram. Kata makrosomia agak kurang tepat digunakan
untuk menjelaskan janin-neonatus yang sangat besar karena janin
yang sangat besar belum dapat diperkirakan secara akurat
sehingga diagnosis makrosomia hanya dapat dipastikan setelah
bayi lahir dan ditimbang berat badannya. Namun perkiraan berat
badan janin dapat dilakukan sebelum bayi dilahirkan untuk
mengantisipasi risiko distosia bahu, fraktur klavikula, dan cedera
Taksiran berat janin berperan penting selama masa
kehamilan dan dalam penatalaksanaan persalinan. Metode taksiran
berat janin yang sesuai dengan kondisi ibu hamil obesitas adalah
dengan menggunakan rumus Dare yaitu tinggi fundus uteri
dikalikan dengan lingkar perut ibu (Pal & Modak, 2013). Hal ini
sesuai dengan pernyataan Dare et al.(1990) dalam penelitiannya
mengenai penghitungan taksiran berat janin dengan perkalian
antara tinggi fundus uteri dan lingkar perut ibu (abdominal girth)
pada 498 pasien dan mendapatkan korelasi yang baik antara angka
taksiran dengan berat janin sesungguhnya (r = 0,742). Dalam studi
ini, rumus Dare sedikit lebih akurat dibandingkan dengan rumus
Johnson dikarenakan kurangnya koreksi untuk obesitas pada
model Dare dan tingginya prevalensi wanita >90 kg dalam
populasi studinya. Mortazavi dan Akaberi (2008) dalam
penelitiannya mengenai perbandingan antara pengukuran taksiran
berat janin dengan metode abdominal girth menambahkan,
abdominal girth mempunyai presisi yang lebih tepat dalam memperkirakan berat badan janin >4000 gram. Sedangkan dalam
penelitian Johnson dan Toshach (1954) mengenai penghitungan
taksiran beratjanin pada 200 kasus terdapat koreksi pada wanita
hamil dengan obesitas (1 cm) hanya berdasarkan dari 11 kasus
dimana faktor koreksi pada wanita hamil obesitas harus dievaluasi
kembali dengan menggunakan sampel yang lebih besar.
Dari hasil penelitian terdapat 4 responden (26,6%) ibu
hamil yang mengalami obesitas berada pada usia reproduksi tua
yaitu >35 tahun memiliki taksiran berat janin >4000 gram.Hal ini
sesuai dengan pernyataan Gayatri et al. (2003) yang menyatakan
bahwa semakin tua usia ibu maka bayi yang dilahirkan cenderung
mengalami peningkatan berat lahir, namun pada ibu usia >40
tahun berat bayi yang dilahirkan akan menurun kembali. Jolly et
al. (2011 dalam Hardiyanti, 2014) menambahkan dalam penelitiannya, terdapat peningkatan kecenderungan ibu usia tua
untuk melahirkan bayi dengan Besar Masa Kehamilan (BMK).
Hal ini dikarenakan oleh perbedaan efek genetik dari
masing-masing individu maupun lingkungan fetus pada ibu usia tua dan
usia muda. Namun hal ini tidak sesuai dengan pendapat Joseph et
al. (2011) dalam penelitiannya yang menyebutkan terdapat distribusi yang luas pada ibu dengan usia tua untuk melahirkan
bayi dengan Kecil Masa Kehamilan (KMK). Ibu berusia tua
memiliki risiko 1,29 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi
BBLR. Hal ini dihubungkan dengan semakin buruknya perfusi
plasenta atau aliran nutrisi transplasenta pada ibu usia tua.
Dari hasil penelitian terdapat 11 responden (73,3%) ibu
hamil yang mengalami obesitas dan memiliki taksiran berat janin
>4000 gram adalah multigravida. Hal tersebut sesuai dengan
menyatakan bahwa jumlah paritas memiliki hubungan dengan
berat janin dimana semakin banyak jumlah paritas, maka semakin
besar janin yang akan dilahirkan. Hal tersebut juga didukung oleh
Larasati (2016) dalam penelitiannya tentang faktor risiko Berat
Badan Lahir Lebih (BBLL) di Kota Yogyakarta pada 73
responden dan didapatkan hasil mayoritas responden yang
melahirkan bayi dengan berat badan lebih yaitu sebanyak 46
responden (63,0%) adalah multiparitas. Maryunani dan Puspita
(2015) menyatakan bahwa terdapat kecenderungan berat badan
lahir anak kedua dan seterusnya lebih besar dari anak pertama
karena pada umumnya berat bayi yang akan lahir berikutnya
bertambah sekitar 80-120 gram dari berat bayi sebelumnya.
2.4.Taksiran berat janin ibu tidak obesitas berdasarkan rumus Dare
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian
didapatkan taksiran berat janin pada ibu hamil yang tidak
mengalami obesitas berdasarkan rumus Dare yaitu 2500-4000
gram (100%) dengan rata-rata taksiran berat janin 3169,13 gram
(Mean= 3169,13, SD= 233,634). Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Thomson et al. (1986) yang menyatakan bahwa wanita
dengan penambahan berat badan normal selama masa kehamilan
2.5.Perbedaan taksiran berat janin ibu obesitas dan tidak obesitas
Pada penelitian ini didapatkan nilai signifikan untuk ibu
obesitas yaitu 0,07 dan nilai signifikan untuk ibu tidak obesitas
yaitu 0.30, hal ini menunjukkan data yang diperoleh peneliti
berdistribusi normal dengan nilai signifikan diatas 0,05. Peneliti
melakukan uji beda menggunakan uji t tidak berpasangan
(independent t-test) dan mendapatkan nilai signifikan yaitu 0.00
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara taksiran
berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak obesitas berdasarkan
rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Sativa (2011) dalam
penelitiannya pada 122 responden ibu hamil dengan obesitas dan
9 responden ibu hamil dengan kategori underweight untuk melihat
apakah terdapat perbedaan terhadap keluaran maternal dan
perinatal melaporkan terjadi peningkatan persentase kejadian
makrosomia pada kelompok wanita hamil dengan obesitas yaitu
1,1% meningkat menjadi 9,1%.
Larasati (2016) dalam penelitiannya tentang faktor risiko
Berat Badan Lahir Lebih (BBLL) di Kota Yogyakarta pada 73
responden mendapatkan hasil mayoritas responden yang
melahirkan bayi dengan berat badan lebih mengalami kenaikan
berat badan secara berlebihan (obesitas maternal) yaitu sebanyak
normal selama kehamilan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Rahmah (2014) dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang mengalami obesitas maternal
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan
saran mengenai perbandingan taksiran berat janin antara ibu obesitas dan ibu tidak
obesitas berdasarkan rumus Dare di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor.
1. Kesimpulan
Penelitian dilakukan pada ibu hamil yang mengalami obesitas dan tidak
obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani Medan Johor, dengan jumlah responden
30 orang yang terdiri dari 15 responden ibu obesitas dan 15 responden ibu
tidak obesitas. Berdasarkan karakteristik demografi, obesitas kehamilan lebih
banyak terjadi pada usia reproduksi sehat (20-35 tahun), berada pada usia
kehamilan 36-40 minggu, ibu dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang
kurang, memiliki aktivitas fisik yang tidak seimbang dikarenakan 66,7%
responden adalah ibu rumah tangga, memiliki penghasilan yang besar yaitu
>Rp 2.000.000, dan multigravida. Sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami
obesitas mayoritas berada pada usia reproduksi sehat (20-35 tahun), berada
pada usia kehamilan 32-35 minggu, memiliki tingkat pendidikan dan
pengetahuan yang cukup, bekerja sebagai wiraswasta, memiliki penghasilan Rp
1.000.000-Rp 2.000.000, dan primigravida
Dari 15 responden ibu obesitas mayoritas memiliki rata-rata taksiran
berat janin >4000 gram (Mean=4281,80) dan dari 15 responden ibu tidak
obesitas dan tidak obesitas. Dari hasil penelitian statistik dengan melakukan uji
beda menggunakan uji t tidak berpasangan (independent t-test) didapatkan nilai
signifikan yaitu 0.00 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara taksiran
berat janin ibu obesitas dan ibu tidak obesitas di Klinik Bersalin Sumiariani
Medan Johor.
2. Saran
2.1.Bagi pendidikan keperawatan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dalam
mengembangkan ilmu keperawatan khususnya keperawatan maternitas.
2.2.Bagi pelayanan keperawatan
Penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelayanan keperawatan
maternitas untuk menentukan taksiran berat janin dengan menggunakan
rumus Dare sebagai bentuk variasi dari rumus taksiran berat janin lain.
Rumus Dare dapat menjadi suatu tambahan informasi untuk mengetahui
sejauh mana tingkat keakuratan dalam menentukan taksiran berat janin
pada ibu hamil khususnya pada ibu hamil dengan obesitas.
2.3.Penelitian selanjutnya
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki
keterbatasan-keterbatasan seperti kurangnya jumlah responden,
terkendalanya proses pengukuran tinggi fundus uteri dan lingkar perut
serta kurangnya tambahan data mengenai pertambahan berat janin sesuai
dengan usia kehamilan. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan peneliti
dengan prosedur, mengidentifikasi pertambahan berat badan ibu hamil dan
berat janin pada usia kehamilan trimester III setiap minggunya serta
mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya obesitas
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Taksiran berat janin
Taksiran berat janin (TBJ) adalah suatu metode pengukuran untuk
menaksir berat badan janin dalam kandungan dengan cara mengukur tinggi
fundus uteri (TFU). Mengukur tinggi fundus uteri dapat dilakukan dengan
mengikuti lengkungan uterus menggunakan pita pengukur. Taksiran berat janin
intra uterin berperan penting dan berpengaruh dalam penatalaksanaan
persalinan dan hasilnya untuk mengurangi kematian dan kesakitan pada
persalinan (Isyaroh, 2014).
1.1.Berat janin
Pertumbuhan janin manusia ditandai dengan pola-pola sekuensial
pertumbuhan, diferensiasi, dan maturasi jaringan sel yang ditentukan oleh
kemampuan substrak oleh ibu (Cunningham et al., 2013). Lin dan Forgas
(1998 dalam Cunningham et al. 2013) mengatakan bahwa taksiran berat
badan janin merupakan pemantauan terhadap pertumbuhan janin apakah
janin tersebut normal atau tidak. Pertumbuhan janin dibagi menjadi 3 fase
pertumbuhan sel yang berurutan. Fase awal hiperplasia terjadi selama 16
minggu pertama dan ditandai oleh peningkatan jumlah sel secara cepat.
Fase kedua yang berlangsung sampai minggu ke 32 meliputi hiperplasia
dan hipertropisel. Setelah usia gestasi 32 minggu pertumbuhan janin
berlangsung melalui hipertropisel dan pada fase inilah sebagian besar
selama 3 fase pertumbuhan sel ini adalah 5 gr/hari pada usia 15 minggu,
15–20 gr/hari pada minggu ke 24 dan 30–35 gr/hari pada gestasi 34
minggu.
Penambahan berat pada janin terjadi pada usia kehamilan 6 minggu
yaitu hanya 1 gram. Pada usia kehamilan 12 minggu berat janin 15 gram
dan panjang janin 8 cm. Pada usia kehamilan 16 minggu berat janin 110
gram dan panjang janin 16 cm. Pada usia kehamilan 20 minggu berat janin
300 gram dan panjang janin 22 cm. Pada usia kehamilan 24 minggu berat
janin 600 gram dan panjang janin 30 cm. Pada usia kehamilan 28 minggu
berat janin 1000 gram dan panjang janin 35 cm. Pada usia kehamilan 32
minggu berat janin 1700 gram dan panjang janin 42 cm. Pada usia
kehamilan 36 minggu berat janin 2500 gram dan panjang janin 46 cm.
Pada usia kehamilan 40 minggu berat janin 3400 gram dan panjang janin
50 cm (Farrer, 2001).
1.2.Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan janin
Berat badan janin merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor
melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat janin adalah faktor
maternal, paternal, lingkungan, keadaan patologi, dan komplikasi
kehamilan seperti hipertensi, pre-eklamsia, dan diabetes mellitus
gestasional (Nahum et al., 2002).Perry (1995) menambahkan, etnis dan ras
pada ibu hamil juga berpengaruh pada berat badan janin dikaitkan dengan
dan ras. Sebagai contoh, bayi yang dilahirkan dari etnis Asia dan Afrika
lebih kecil dibandingkan dengan etnis Kaukasia pada usia kehamilan yang
sama.
Leveno (2009) menambahkan faktor lain yang meningkatkan
kemungkinan bayi besar yaitu ukuran orang tua besar, terutama obesitas
pada ibu, multiparitas, gestasi lama, usia ibu, janin laki-laki, bayi
sebelumnya memiliki berat lebih dari 4000 gram dan ras dan etnik. Jika
wanita hamil memiliki berat lebih dari 150 kg, makan janin nya memiliki
risiko 30% mengalami makrosomia.
Steer (2005) mengatakan orang tua yang memiliki ukuran tubuh
besar akan mempunyai bayi yang besar begitu juga sebaliknya orang tua
yang memilki ukuran tubuh kecil akan mempunyai bayi yang kecil.
Tingkat obesitas (penambahan berat badan) ibu selama kehamilan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berat badan janin. Semakin besar
penambahan berat ibu, semakin besar janin yang dilahirkan (Sahu et al.,
2007).
Obesitas dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu, simple
obesity (kegemukan ringan) adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan sebanyak 20% dari berat badan ideal tanpa disertai penyakit
diabetes mellitus, hipertensi, dan hiperlipidemia. Mild obesity adalah
kegemukan akibat kelebihan berat badan antara 20-30% dari berat badan
ideal yang belum disertai penyakit tertentu, tetapi perlu diwaspadai.
30-60% dari berat badan ideal. Tingkatan ini sangat rawan terhadap
penyakit yang berhubungan dengan obesitas. Morbid obesity adalah
kegemukan akibat kelebihan berat badan sebesar 60% dari berat badan
ideal ini amat beresiko tinggi terhadap berbagai penyakit termasuk
penyakit pernapasan, gagal jantung maupun resiko kematian mendadak
(Ramayulis, 2008).
Nahum et al. (2007) menambahkan jumlah paritas memiliki
hubungan dengan berat janin. Semakin banyak jumlah paritas, semakin
besar janin yang dilahirkan. Pada kehamilan aterm akan bertambah berat
0,2-0,5 gram/hari untuk setiap penambahan jumlah satu persalinan. Jenis
kelamin janin juga memiliki hubungan dengan berat janin dan memiliki
variasi berkisar 2% dimana janin perempuan lebih kecil dibanding
laki-laki pada usia kehamilan yang sama. Perbedaan rata-rata janin laki-laki-laki-laki
dibandingkan janin perempuan berkisar 136 gram.
Penyakit diabetes mellitus gestasional yang tidak terkontrol pada ibu
hamil merupakan penyebab paling sering bayi makrosomia. Ketika kadar
glukosa ibu meningkat berlebihan, pertumbuhan janin yang abnormal akan
terjadi. Jika pada populasi umum angka kejadian janin makrosomia hanya
2-15%, maka angka kejadian pada ibu dengan diabetes mellitus gestasional
yang tidak terkontrol meningkat sekitar 20-33% (Cunningham et al.,
1.3.Identifikasi berat badan janin
Identifikasi berat janin dapat digunakan dengan berbagai
pengukuran. Salah satu pengukuran yang digunakan adalah menggunakan
rumus Dare. Pengukuran dengan rumus Dare menggunakan hasil
pemeriksaan tinggi fundus uteri dan lingkar perut. Tinggi fundus uteri
dapat ditentukan dengan pemeriksaan palpasi Leopold I. Palpasi Leopold I
bertujuan untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia
kehamilan, dan menentukan usia janin yang terdapat pada area fundus
(Sinclair, 2010).
Pengkajian dimulai selama trimester kedua, ketika fundus dapat
dipalpasi setinggi umbilikus pada usia kehamilan 20 minggu dan terus
sampai mencapai prosesus xifoideus pada usia kehamilan 36 minggu.
Pengukuran memerlukan pita pengukur yang tidak elastis dan fleksibel,
dengan menempatkan angka nol pada tepi atas simfisis pubis, dan
merentangkan pita pengukur tersebut melewati garis tengah abdomen
sampai ke ujung fundus. Setelah 20 sampai 22 minggu gestasi, tinggi
fundus dalam sentimeter secara normal memperkirakan usia kehamilan
dalam mimggu sampai kehamilan 36 minggu. Setelah itu, janin bertambah
berat daripada tinggi dan mendekati awitan persalinan. Oleh karena alasan
inilah, fundus yang benar-benar pada 40 minggu gestasi dapat memiliki
tinggi fundus yang sama dengan 36 minggu gestasi. Kemungkinan
penyebab tinggi fundus yang lebih besar dari yang diharapkan karena
kemungkinan penyebab tinggi fundus kurang dari yang diharapkan
meliputi presentasi janin yang abnormal, pertumbuhan janin terhambat,
kelainan kongenital, dan oligohidramnion (Stright, 2005). Tahapan dalam
pemeriksaan Leopold yaitu, ibu hamil tidur terlentang dengan kepala lebih
tinggi, kedudukan tangan pada saat pemeriksaan dapat diatas kepala atau
membujur disamping badan, kaki ditekuk sedikit sehingga dinding perut
lemas, bagian perut ibu hamil dibuka seperlunya, dan pemeriksa
menghadap ke muka ibu hamil saat melakukan pemeriksaan (manuaba,
2007).
Sedangkan pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya obesitas abdominal/sentral. Tahapan dalam melakukan
pengukuran lingkar perut yaitu dengan menetapkan titik tengah di antara
tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul
kemudian lakukan pengukuran dengan menggunakan pita pengukur
dimulai dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari
pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran
(Hartono, 2006). Setelah melakukan pengukuran tinggi fundus dan lingkar
perut maka taksiran berat janin dapat diketahui dengan menggunakan
rumus Dare (Pal & Modak, 2013).
2. Obesitas kehamilan
2.1. Kehamilan
Kehamilan merupakan masa kehidupan yang dimulai dari konsepsi
sampai sebelum janin lahir. Kehamilan normal berlangsung selama 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dan dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir (Prawirohardjo, 2005).
2.2. Perubahan fisik pada masa kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genitalia wanita
mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Rahim atau uterus
yang pada awalnya memiliki berat 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hiperplasia, sehingga menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim
akan menjadi lebih besar, lunak, dan mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin (Manuaba, 2007).
Selama kehamilan, volume sirkulasi darah ke vagina mengalami
peningkatan. Selaput lendir pada vagina bertambah tebal, jaringan
pengikat menjadi longgar, dan sel-sel otot polos mengalami pembesaran.
Kondisi ini akan menyebabkan dinding vagina bertambah panjang.
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk persiapan
pemberian ASI pada saat laktasi (menyusui). Pembesaran payudara pada
ibu hamil dipengaruhi oleh hormon human placental lactogen (HPL) dan
menyebabkan terjadinya penekanan pada saraf sehingga menimbulkan rasa