• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERLANDASKAN AYAT AL-QUR AN PADA SUB MATERI KOMPONEN EKOSISTEM BIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERLANDASKAN AYAT AL-QUR AN PADA SUB MATERI KOMPONEN EKOSISTEM BIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERLANDASKAN AYAT AL-QUR’AN PADA SUB MATERI

KOMPONEN EKOSISTEM BIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH : ARMITA SARI

105441107816

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO

َدَج َو َّدَج ْيَه

(Siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil)

َسِفَظ َسَبَص ْيَه

(Siapa yang bersabar pasti beruntung)

َلَص َو ِب ْزَّدلا َىلَع

َزاَس ْيَه

(Siapa yang menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan)

“Belajar dan bekerjalah tidak seperti biasanya, tapi belajar dan

bekerjalah yang seharusnya”

(6)

v

PERSEMBAHAN

Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan, begitu juga hidup takkan indah tanpa tujuan, harapan dan tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan amat terasa apabila semuanya terlalui dengan baik meski harus memerlukan pengorbanan. Dengan segala kerendahan hati, saya persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah banyak membantu dan memberi arti kehidupan.

1. Untuk cahaya hidup yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi (Ayah dan Ibu terkasih) yang selalu memanjatkan do‟a kepada putri tercinta dalam setiap sujudnya serta dukungan moral maupun material demi keberhasilan anaknya. Terima kasih semuanya.

2. Saudara-saudara terhebat saya (Kak Asrib, kak Asbil dan Kak Anti) dan keluarga kecilnya yang senantiasa memberi dukungan moral maupun material demi keberhasilan adik terkecilnya.

3. Tim Militan Pikom IMM FKIP saudara seperjuangan ikatan yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan saran, masukan dan motivasi demi terselesaikannya karya ini. Terima kasih tak berhingga.

4. Serta semua pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas kontribusi yang diberikan selama ini baik berupa saran, masukan, motivasi bahkan materi. Saya ucapkan terima kasih tak berhingga, semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Aamiin…

(7)

vi ABSTRAK

Armita Sari, 2021. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berlandaskan Ayat Al-Qur‟an pada Sub Materi Komponen Ekosistem Biologi Kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty dan pembimbing II Muhammad Wajdi.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kevaliditasan dan kepraktisan dari pengembangan modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada Sub Materi Komponen Ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevaliditasan dan kepraktisan dari pengembangan modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada Sub Materi Komponen Ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunkan model 4-D yang dibatasi sampai pada tahap pengembangan (Development). Tahapan penelitian terdiri dari pendefenisian (Define), perancangan (Design) serta tahap pengembangan (Develop). Prosedur penelitian terdiri dari studi pendahuluan, perencanaan penelitian, pengembangan produk, validasi dan uji coba terbatas. Subjek penilai berjumlah 4 orang yang terdiri dari 2 orang ahli materi dan 2 orang ahli agama untuk mengetahui kualitas modul biologi. Instrumen penelitian berupa angket validasi dan angket respon dengan menggunakan skala Likert yang dibuat dalam bentuk check list. Instrumen untuk siswa berupa angket respon peserta didik untuk 17 orang siswa kelas X SMA Muhammadiyah 6 Makassar. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitaif untuk mengetahui tingkat kevaliditasan dan kepraktisan modul biologi sesuai dengan kriteria kategori penilai. Hasil penelitian ini adalah tersusunnya modul biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem untuk siswa kelas X SMA Muhammadiyah 6 Makassar yang dikembangkan dengan model 4-D. Berdasarkan hasil penilaian dari tim validator materi dan agama dengan nilai D yaitu valid, dan hasil respon angket dari guru dan peserta didik dengan kategori sangat baik. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem biologi yang dikembangkan dianggap valid oleh para ahli matetri dan agama, serta dianggap praktis oleh guru dan peserta didik di kelas X SMA Muhammadiyah 6 Makassar.

(8)

vii KATA PENGANTAR

Aku bersaksi bahwa tiada yang kurindu selain cinta-Nya dan aku bersaksi bahwa merindu adalah sebaik-baik mencinta. Allah tidak dapat dirangkul oleh langit dan bumi. Melainkan Allah hanya dapat dirangkul oleh hati para hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa. Semoga kita semua termasuk kedalam golongan orang-orang yang dicinta dan dirindukan sang Pencipta.

Sholawat berbingkiskan salam semoga tetap tercurahkan kepada kekasih Allah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang beriman.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak yang terlibat. Penulis mengucapkan terima kasih tak berhingga untuk semuanya. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:

1. Ayah dan Ibu terkasih yang selalu memanjatkan do‟a kepada putri tercintanya dalam setiap sujudnya serta dukungan moral maupun material demi keberhasilan studi putrinya.

2. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibunda Irmawanty, S.Si., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus sebagai pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Muhammad Wajdi, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang

(9)

viii telah banyak membantu proses penyelesaian skripsi dan membekali penulis selama masa perkuliahan.

7. Bapak Drs. Kandacong Melle, M.Pd. dan K.M Ridwan Amin, S.Pd.I. selaku tim validator ahli agama yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyusunan modul penelitian.

8. Ibu Nur Rezki Octavia, S.Pd., Gr. Selaku guru pamong yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga penelitian terlaksana dengan baik dan lancar.

9. Peserta didik SMA Muhammadiyah 6 Makassar yang telah bekerja sama dalam proses penelitian.

Akhir kata, semoga mereka senantiasa dalam perlindungan-Nya dan kebaikan-kebaikan yang dilakukan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Skripsi ini akan terasa sempurna dengan adanya kritik dan saran yang membangun. Penulis harapkan, skripsi ini dapat memberikan manfaat. Aamiin.

Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khaerat, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, April 2021

(10)

ix DAFTAR ISI

MOTTO ... ii

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 14

A. Latar Belakang ... 14

B. Rumusan Masalah ... 19

C. Tujuan Penelitian ... 19

D. Manfaat Penelitian ... 20

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR ... 21

A. Landasan Teori ... 21

1. Pengertian Pengembangan ... 21

2. Pengertian Modul Pembelajaran ... 21

3. Ayat Al-Qur‟an yang Berhubungan dengan Ruang Lingkup Biologi .. 30

B. Kerangka Pikir ... 46

C. Spesifikasi Produk ... 47

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 49

A. Model Penelitian dan Pengembangan ... 49

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 51

C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan... 51

D. Jenis Data dan Sumber Data ... 54

E. Teknik Pengambilan Data ... 55

F. Instrumen Penelitian ... 55

(11)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Hasil Penelitian ... 66

1. Hasil Pengembangan Produk ... 66

2. Hasil Validasi Instrumen ... 69

3. Hasil Validasi ... 73

B. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(12)

xi DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Media Pembelajaran ……….…. 41

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket untuk Ahli Materi ………... 43

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket untuk Ahli Agama ……….. 44

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tanggapan Peserta Didik ………... 45

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Instrumen Tanggapan Guru ……… 46

Tabel 3.6 Model Kesepakatan Antar Penilai untuk Validasi Isi …………. 49

Tabel 3.7 Tabel Kriteria Koefisien Validasi ………... 49

Tabel 3.8 Tabel Kriteria Kepraktisan ………. 50

Tabel 4.1 Penilaian Instrumen Validator Ahli Materi ………. 56

Tabel 4.2 Penilaian Instrumen Validator Ahli Materi ……… 57

Tabel 4.3 Penilaian Instrumen Respon Guru ……….. 58

Tabel 4.4 Penilaian Instrumen Respon Peserta Didik ………. 59

Tabel 4.5 Penilaian Validator Ahli Materi ……….. 61

Tabel 4.6 Penilaian Validator Ahli Agama ………. 62

(13)

xii DAFTAR GAMBAR

(14)

xiii DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran Persuratan ………...………. Surat Telah Melakukan Penelitian dari SMA Muhammadiyah 6 ………. Surat Validasi Instrumen ……….. B. Lampiran Validasi Instrumen ………...

Lembar Validasi Instrumen Validator I ……… Lembar Validasi Instrumen Validator II ………... C. Lampiran Instrumen Penelitian ………. Lembar Validasi Ahli Materi ……… Lembar Validasi Ahli Agama ………...… Lembar Angket Respon Guru ………... Lembar Angket Respon Peserta Didik ……….. D. Lampiran Hasil Validasi Para Ahli ……….. Lembar Validasi Ahli Materi ……… Lembar Validasi Ahli Agama ………... E. Lampiran Hasil Respon (Angket) ………...…………. Lembar Angket Guru ……… Lembar Angket Peserta Didik ……….. F. Lampiran Analisis Data ……… Analisis Hasil Distribusi Frekuensi Respon Peserta Didik ………... G. Lampiran Kartu Kontrol Penelitian ……….. H. Lampiran Dokumentasi ……….. I. Curriculum Vitae ……….

(15)

14 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan sumber daya manusia menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Pada saat ini, pembangunan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan dalam mencerdaskan bangsa juga berhasil. Pendidikan yang merata untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah masalah utama di dunia pendidikan, baik dalam bidang pendidikan kecerdasan majemuk peserta didik ataupun dalam bidang pengetahuan.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pendidikan Nasional Nomor 20 pada Tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan dengan proses pembelajaran akan selalu memiliki keterkaitan. Pembelajaran terjadi karena terdapat interaksi antar individu dengan lingkungannya, jadi belajar bisa dilakukan kapan dan dimanapun. Salah satu hal yang menjadi bukti nyata apabila seseorang melakukan proses belajar diantaranya tingkah laku dari sisi pengetahuan mengalami perubahan, baik keterampilan ataupun sikapnya berfokus pada lingkungan sekitarnya dan

(16)

15 mempunyai kepekaan pada benda biotik dan abiotik dan keadaan yang terjadi di lingkungan. Memperhatikan kepekaan bersikap peserta didik terhadap lingkungan sekitar yang ditunjukkan pada tingkah laku yang berusaha untuk mencegah dan memperbaiki rusaknya lingkungan alam serta melestarikannya. Pembelajaran Biologi pada sekolah menengah atas menjadi harapan bagi peserta didik sebagai tempat untuk mempelajari pribadi dan alam sekitar guna menerapkannya dalam keseharian.

Biologi juga menjadi satu dari sekian disiplin ilmu yang bukan hanya mengumpulkan ilmu atau pengetahuan yang berkaitan dengan makhluk

hidup, melainkan merupakan upaya demi menumbuh kembangkan dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta didik atas lingkungan sekitar, juga dimanfaatkan dalam membantu menyelesaikan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan alam lingkungan sekitar serta menjadikan bekal untuk perkembangan dalam hidup seseorang. Pendidikan Sains memiliki beberapa cabang termasuk Biologi, mempunyai tangggung jawab

untuk membentuk kecerdasan, mentalitas, tingkah laku dan moral peserta didik guna membentuk pribadi manusia yang memiliki keunggulan di bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Takwa kepada Allah SWT) yang tinggi. Sains dapat berguna sebagai media mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dalam menerjemahkan tanda-tanda Kekuasaan dan KebesaranNya.

Permendiknas No 22 Tahun 2006 telah dituliskan tentang standar isi pendidikan bahwa tujuan pembelajaran biologi diantaranya; 1) Terbentuk

(17)

16 sikap positif pada biologi dengan mendapat kesadaran tentang keindahan dan teraturnya alam semesta serta mengagungkan karya paripurna Tuhan yang Maha Esa; 2) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, efektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain; 3) Mengembangkan pengalaman agar dapat melakukan uji dan mengajukan hipotesis lewat percobaan, serta dapat mengkomunikasikan hasil dari percobaan baik secara tulisan maupun lisan; 4) Menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif dengan menggunakan prinsip dan konsep biologi; 5) Mengembangkan kemampuan menguasai prinsip dan konsep biologi serta yang terkait dengan cabang Ilmu Pengetahuan Alam lain, juga dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan percaya diri; 6) Menambah tingkat kesadaran yang berperan serta untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Tujuan dari pembelajaran biologi di atas membuktikan bahwa biologi adalah ilmu yang dilihat sebagai satu kesatuan yang mengandung nilai religius, nilai intelektualitas, nilai pendidikan nilai sosial-politis dan nilai praktis.

Pembelajaran biologi sebenarnya menginginkan agar terbentuknya manusia yang bisa menghasilkan karya dari pengembangan sederhana yang memiliki keterkaitan dengan kebutuhan manusia salah satunya adalah media pembelajaran biologi. Namun, realita yang terjadi di sekolah menunjukkan bahwa masih banyak tenaga pendidik yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran biologi. Hal ini disebabkan kurangnya pelatihan mengenai cara mengembangkan media pembelajaran dengan baik

(18)

17 dan benar. Selain itu, tenaga pendidik hanya terfokus pada satu sumber yaitu buku paket yang hanya disediakan oleh pihak pemerintah atau daerah setempat sehingga kurang menarik dan juga lebih bersifat informatif karena tidak menampilkan sajian materi yang menyisipkan ayat Al-Qur‟an (ayat kauniyah) sebagai renungan bagi peserta didik untuk lebih bertafakkur pada ayat-ayat Allah dalam kehidupan sehari-hari dilengkapi gambar yang dapat menjelaskan secara rinci tentang konsep yang ingin disampaikan.

Hal seperti ini juga dialami oleh beberapa sekolah berdasarkan observasi awal salah satunya adalah di SMA Muhammadiyah 6 Makassar yang mengalami kesulitan dalam penerapan materi pembelajaran biologi khususnya sub materi komponen ekosistem biologi yang pada hakikatnya materi ini berorientasi untuk menjadikan peserta didik lebih dekat dengan dunia biologi dan sikap peduli lingkungan atau alam sekitar karena akan berdampak buruk ketika etika dalam lingkungan tidak terjaga dan lingkungan atau alam yang tidak seimbang bisa merusak lingkungan yang awalnya baik-baik saja. Alam semesta diatur dengan paripurna oleh Allah SWT dengan sistem dan aturan-Nya yang sangat unik. Oleh karena itu semua, maka itulah menjadi pertanda kehebatan dan agungnya sang Pencipta. Sebagaimana firman Allah di QS. Ar-Rum ayat 41.

(19)

18

َضْعَب ْنُهَمٌِرٍُِل ِساٌَّلا يِدٌَْأ ْتَبَسَك اَوِب ِسْحَبْلا َو ِّسَبْلا ًِف ُداَسَفْلا َسَهَظ

َىىُع ِج ْسٌَ ْنُهَّلَعَل اىُلِوَع يِرَّلا

Artinya: “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

Manusia tercipta hanya untuk beribadah kepada sang Khaliq dan berperan menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Manusia sebagai khalifah (pemimpin) tidak untuk merusak lingkungan sekitar melainkan memiliki tugas untuk memelihara alam semesta, memanfaatkan dan mengolah segala potensi di dalamnya.

Modul adalah satu kesatuan utuh yang terdiri dari rangkaian kegiatan belajar nyata yang telah memberikan hasil belajar efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan secara spesifik dan jelas. Modul merupakan satu unit program belajar mengajar terkecil yang unsur-unsur modul terdiri dari pedoman guru, lembar kerja, lembar kerja peserta didik, lembaran tes dan kuncinya serta kunci lembar jawaban. Modul merupakan bentuk bahan ajar cetak yang dimanfaatkan dalam membantu guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Selain itu, modul difungsikan agar peserta didik dapat belajar mandiri apalagi di musim pandemi sekarang yang mengharuskan pembelajaran tatap muka ditiadakan demi menjaga kesehatan bersama.

(20)

19 Berdasarkan permasalahan ini, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian terkait dengan pengembangan media pembelajaran. Salah satunya adalah modul pembelajaran biologi yang tidak hanya memuat ringkasan materi tetapi juga lebih pada pemaknaan kehidupan manusia sebagai makhluk biologi. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitiannya dengan mengangkat judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berlandaskan Ayat Al-Qur’an pada Sub Materi Komponen Ekosistem Biologi Kelas X SMA Muhammadiyah 6 Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kevaliditasan dari pengembangan modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar?

2. Bagaimana kepraktisan modul pembelajaran biologi yang berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui kevaliditasan modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada materi komponen ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar.

(21)

20 2. Mengetahui kepraktisan modul pembelajaran biologi yang berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada materi komponen ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Adapun manfaatnya sebagai informasi secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut, dengan tema yang sama akan tetapi menggunakan materi yang berbeda.

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi guru : diharapkan mampu menjadi acuan tambahan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran biologi sehingga dapat mempermudah penyampaian materi komponen ekosistem biologi serta dapat membangkitkan kreativitas guru dalam menerapkan dan menggunakan bahan ajar.

b. Bagi peserta didik : diharapkan mampu menjadi sumber dan media belajar biologi bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan pemahamannya tentang materi komponen ekosistem biologi, serta dapat memotivasi akan adanya kesadaran peserta didik untuk lebih memahami ruang lingkup biologi dan sikap peduli terhadap lingkungan.

c. Bagi sekolah : diharapkan mampu menambah sumber dan media pembelajaran yang ada di sekolah untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran biologi.

(22)

21 d. Bagi peneliti lain : sebagai sumber pustaka dan bahan pembanding

pada waktu yang akan datang.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Landasan Teori

1. Pengertian Pengembangan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.

R & D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Borg & Gall penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Model rancangan penelitian R&D digunakan model 4-D yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate, ini berdasarkan menurut pandangan Thiagarajan (1974) atau diadaptasi menjadi model 4-P yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran (Sugiyono, 2019).

(23)

22 Menurut Sumantri dalam buku Annisa Anita Dewi (2019) bahan pembelajaran merupakan substansi utama yang akan diajarkan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Tingkat kemampuan kognitif siswa berpengaruh pada pembentukan karakternya. Thomas Lickona dalam Ramadhanis (2018) menyatakan bahwa ada tiga komponen penting dalam pembentukan karakter yaitu pengetahuan moral, perasaan moral dan perbuatan moral. Ketiga komponen tersebut dapat dinyatakan dengan pengetahuan tentang sesuatu, kemudian memiliki sikap tentang hal tersebut, selanjutnya berperilaku sesuai dengan apa yang diketahuinya dan apa yang disikapinya. Ketiga komponen tersebut dalam pelaksanaannya berlangsung secara berurutan. Seseorang dalam berperilaku harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu tentang yang akan dilakukannya, memiliki sikap dan penilaian terhadap apa yang akan dilakukannya dan baru dapat melaksanakan sesuai dengan pengetahuan dan penilaian yang telah diterimanya.

Salah satu pendukung aktivitas belajar adalah tersedianya bahan ajar. Bahan ajar yang sering digunakan dalam kegiatan belajar selama ini adalah buku teks dari penerbit. Semua peserta didik diarahkan untuk mempunyai buku teks tersebut. Akan tetapi, pemanfaatan buku tersebut kurang bias menunjang aktivitas belajar peserta didik (Fatrima, 2018).

(24)

23 Modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri dari suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Sistem pembelajaran dengan modul merupakan strategi tertentu dalam menyelenggarakan pengajaran individual secara menyeluruh (Yulianti, 2014).

Modul adalah salah satu perangkat pembelajaran yang bisa mendorong dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh peneliti Rully R. Oroh berfokus kepada peningkatan hasil belajar peserta didik melalui penggunaan bahan ajar. Modul adalah satu kesatuan utuh yang terdiri dari rangkaian kegiatan belajar nyata yang telah memberikan hasil belajar efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan secara spesifik dan jelas. Modul merupakan satu unit program belajar mengajar terkecil yang unsur-unsur modul terdiri dari pedoman guru, lembar kerja, lembar kerja peserta didik, lembaran tes dan kuncinya serta kunci lembar jawaban. Modul adalah bentuk dari bahan ajar cetak yang dapat digunakan demi membantu guru dan peserta didik pada proses pembelajaran. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nasution pada buku pengembangan modul, modul bisa dirumuskan sebagai suatu unit lengkap yang berdiri sendiri atau rangkaian kegiatan belajar yang tersusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan (Fatrima, 2018).

(25)

24 Menurut (Aditia, 2013), modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul berisi materi, metode, batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, latihan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik, untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri.

Modul salah satu perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang dibuat oleh guru dengan menyesuaikan materi serta kompetensi dasar. Modul digunakan untuk memudahkan peserta didik memahami materi yang disajikan, secara mandiri atau melalui bimbingan guru. Guru melihat bahwa peserta didik harus melewati kemampuan dan proses intelektual dengan beragam pengalaman (Reid, 1984). Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar terencana serta didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar dan evaluasi (Latifah, 2015).

Menurut (Mardiana, 2019) modul pembelajaran merupakan satu kesatuan program pembelajaran terkecil yang dipelajari oleh peserta didik sendiri, baik secara perorang atau diajarkan oleh peserta didik kepada dirinya sendiri (self-instructional). Modul pembelajaran sebagai sejenis

(26)

25 satu kesatuan kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan, diatur agar dapat membantu peserta didik dalam penyelesaian tujuan tertentu. Modul dapat disebut sebagai paket program dalam keperluan proses belajar mengajar.

Modul pembelajaran merupakan perangkat yang menunjang proses pengajaran yang mempengaruhi dari kebutuhan mahasiswa seperti yang diungkapkan oleh Hamalik yaitu bahan ajar yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mahasiswa akan mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat berjalan secara efektif. Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan atau dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah perangkat bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan isi materi, metode penggunaan dan bahan evaluasi pembelajaran yang dapat digunakan perseorangan maupun kelompok untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Fatrima, 2018).

Pembelajaran Biologi di sekolah membutuhkan sarana dan prasarana penunjang yang seharusnya diintegrasikan dengan agama Islam. Sarana dan prasarana pendukung tersebut salah satunya adalah bahan ajar cetak yang dapat berupa modul (Arimadona, 2016).

(27)

26 Modul pembelajaran adalah salah satu bahan belajar yang bisa dimanfaatkan peserta didik secara mandiri. Modul yang baik harus disusun secara jelas, sistematik dan menarik. Modul bisa digunakan kapan dan dimanapun disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Modul pembelajaran disusun supaya sesuai dengan karakteristik berikut:

1) Self instructional. Peserta didik dapat belajar sendiri dan tidak bergantung pada orang atau pihak lain.

2) Self contained. Muatan materi belajar dari setiap unit kompetensi yang dipelajari semuanya terdapat dalam satu modul utuh.

3) Stand alone. Modul dari hasil pengembangan tidak bergantung pada media lain atau tidak mesti digunakan bersamaan dengan media lain.

4) Adaptif. Modul baiknya mempunyai daya adaptif atau penyesuaian yang besar terhadap perkembangan IPTEK.

5) User friendly. Modul baiknya mampu memenuhi kaidah bersahabat atau akrab dengan penggunanya.

6) Konsistensi. Bersifat konsisten dalam menggunakan font, tata letak ataupun spasinya.

b. Ciri - Ciri Modul

Ciri - ciri pengajaran modul pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Peserta didik mampu belajar sendiri, ia belajar dengan aktif tanpa

(28)

27 2) Tujuan pembelajaran dirumuskan atau disusun secara khusus. Sumber rumusan tujuan adalah perubahan tingkah laku pada peserta didik.

3) Tujuan dirumuskan atau disusun secara khusus hingga terjadi perubahan tingkah laku pada peserta didik yang segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku tersebut diharapkan hingga mencapai 75% dalam penguasaan tuntas (mastery learning). 4) Memberikan kesempatan kepada peserta didik agar maju dan

berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing.

5) Modul adalah paket pengajaran yang sifatnya self-instruction. Diharapkan dengan belajar seperti ini, modul mampu membuka kesempatan bagi peserta didik dalam mengembangkan dirinya secara maksimal.

6) Modul mempunyai daya informasi yang cukup akurat. Struktur, unsur asosiasi dan urutan bahan materi pelajaran terbentuk sedemikian rupa hingga peserta didik dapat mempelajarinya secara spontan.

7) Modul diharapkan memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik guna berbuat lebih aktif.

c. Kelemahan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul

Belajar menggunakan modul juga sering dikatakan dengan belajar mandiri. Menurut Suparman dalam proses belajar mandiri terdapat beberapa kekurangan yaitu sebagai berikut:

(29)

28 1) Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan

lama.

2) Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh peserta didik pada umumnya dan peserta didik yang belum matang pada khususnya.

Membutuhkan keuletan yang tinggi dari fasilitator untuk terus menerus mamantau proses belajar peserta didik, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu peserta didik membutuhkan. Kemudian Tjipto, juga mengungkapkan beberapa hal yang memberatkan belajar dengan menggunakan modul, yaitu:

1) Kegiatan belajar memerlukan organisasi yang baik

2) Selama proses belajar perlu diadakan beberapa ulangan/ujian, yang perlu dinilai sesegera mungkin

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan modul juga memiliki beberapa kelemahan yang mendasar yaitu memerlukan biaya yang cukup besar serta memerlukan waktu yang lama dalam pengadaan atau pengembangan modul itu sendiri dan membutuhkan ketekunan tinggi dari guru sebagai fasilitator untuk terus memantau proses belajar peserta didik.

d. Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul

Belajar menggunakan modul sangat bermanfaat bagi peserta didik agar dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya

(30)

29 sendiri. Pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan individu, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, akhirnya pembelajaran semakin efektif dan efisien.

Tjipto, mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain:

1) Motivasi peserta didik meningkat karena setiap kali peserta didik mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan disesuaikan dengan kemampuannya.

2) Setelah pelajaran selesai guru dan peserta didik dapat mengetahui peserta didik yang benar berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil.

3) Peserta didik mencapai hasil sesuai dengan kemampuannya. 4) Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester. 5) Pendidikan lebih berdaya guna.

Selain itu Santyasa, juga menjelaskan beberapa manfaat yang didapatkan dari proses pembelajaran dengan menerapkan modul adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan motivasi peserta didik, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.

2) Setelah dilakukan evaluasi, guru dan peserta didik dapat mengetahui pada modul mana peserta didik telah berhasil dan pada bagian modul mana mereka belum berhasil.

(31)

30 3) Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.

4) Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik.

3. Ayat Al-Qur’an yang Berhubungan dengan Komponen Ekosistem Biologi

Prastowo dalam Sholihah (2018) mengungkapkan bahwa modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik belajar mandiri tanpa atau dengan bimbingan seorang guru. Pemilihan modul sebagai sumber belajar mandiri bagi peserta didik diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa modul sangat membantu peserta didik belajar mandiri, diperlukan sebagai panduan belajar, dan dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik. Penyusunan modul sebagai sumber belajar mandiri tidak hanya pada aspek kognitif tetapi juga pada aspek keagamaan sesuai dengan tujuan pendidikan madrasah yang menghendaki peserta didik mempunyai kemampuan dalam bidang pengetahuan dan bidang keagamaan, sehingga modul yang disusun diintegrasikan dengan ayat Al Qur‟an. Pengintegrasian juga berupaya untuk memenuhi tujuan sistem pendidikan nasional yaitu pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

(32)

31 sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut Dermana dalam jurnal Dewi (2017) menyatakan bahwa menghadirkan aspek spiritual keagamaan melalui penanaman nilai-nilai agama tidak akan mengurangi bobot ilmiah dari sains, bahkan akan memastikan tercapainya pemahaman yang lebih komprehensif terhadap hakikat sains itu sendiri. Menghadirkan aspek spiritual yang berbasis Islam-Sains ini salah satunya dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan dari aspek tersebut, yang nantinya diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi.

Teori ilmiah apapun sesungguhnya tidak dapat meniadakan Tuhan. Beberapa penafsiran ateistik atas teori ilmiah merupakan bentuk dari "Saintisme", yaitu keyakinan bahwa hanya sains lah satu-satunya cara untuk mengetahui. Saintisme memandang bahwa hanya alam (material) satu-satunya realitas yang ada, dan segala hal yang tidak dapat dijangkau sains adalah ilusi. Penafsiran demikian keliru karena melampaui hal-hal yang dapat dijelaskan sains. Sebaliknya teori ilmiah tidak dapat begitu saja menghasilkan simpulan-simpulan keagamaan, karena kebenaran ilmiah adalah relatif dan bersandar pada asumsi-asumsi dasar serta bergantung pada teori yang ada. Agama (wahyu) merupakan petunjuk bagi umat manusia, kebenarannya bersifat mutlak. Keyakinan keagamaan

(33)

32 dengan sendirinya tidak membutuhkan dukungan dari ataupun perlu mendukung teori ilmiah apapun (Syam, 2017).

Fakta biologi telah disebut dalam al-Quran yang diturunkan lebih 1400 tahun dahulu yang dibuktikan tepat oleh para saintis hari ini. Memandangkan definisi biologi yang luas mencakupi manusia, haiwan dan tumbuhan yang boleh dipecahkan kepada banyak cabang ilmu yang lebih khusus seperti embriologi, botani, zoologi dan sebagainya, maka artikel ini akan memfokuskan kepada biologi molekul yang mencakupi genetik dan sel selain biologi umum yang tidak termasuk dalam mana- mana cabang ilmu yang disebutkan (Jasmi, 2013).

Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling manusia yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Ayat-ayat ini meliputi segala macam ciptaan Allah, baik itu yang kecil (mikrokosmos) ataupun yang besar (makrokosmos). Bahkan diri kita baik secara fisik maupun psikis juga merupakan ayat kauniyah. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturannya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya. Allah berfirman dalam Al Qur‟an Surat Fushshilat ayat 53:

ُهًََّأ ْنُهَل َيٍََّبَتٌَ ٰىَّتَح ْنِهِسُفًَْأ ًِف َو ِقاَف َْا ًِف اٌَِتاٌَآ ْنِهٌ ِسٌَُس

دٍِهَش ٍءًَْش ِّلُك ٰىَلَع ُهًََّأ َكِّب َسِب ِفْكٌَ ْنَل َوَأ ۗ ُّكَحْلا

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri

(34)

33 mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”

Begitu juga kerapian, kekokohan dan keindahan yang bagi orang berakal pasti akan merasa kagum. Semuanya menunjukkan keluasan ilmu dan keluasan hikmah Allah SWT. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, “apabila kamu memperhatikan seruan Allah SWT untuk bertafakkur, hal itu akan mengantarkan pada ilmu tentang Allah, tentang sifat Esa, Agung dan kesempurnaan Allah SWT, seperti qudrat, ilmu, hikmah, rahmat, ihsan, keadilan, ridho, murka, pahala dan siksa-Nya “. Begitulah caranya memperkenalkan diri kepada hamba - hambaNya dan mengajak mereka untuk merenungi ayat-ayat-Nya.

Berdasarkan perspektif etika lingkungan (etics of environment), komponen paling penting hubungan antara manusia dan lingkungan adalah pengawan manusia. Tujuan agama adalah melindungi, menjaga serta merawat agama, kehidupan, akal budi dan akal pikir, anak cucu serta sifat juga merawat persamaan serta kebebasan. Melindungi, menjaga dan merawat lingkungan adalah tujuan utama dari hubungan dimaksud. Jika situasi lingkungan semakin terus memburuk maka pada akhirnya kehidupan tidak akan ada lagi tentu saja agama pun tidak akan ada lagi. Manusia sebagai faktor dominan dalam perubahan lingkungan baik dan buruknya dan segala sesuatu yang terjadi dalam lingkungan dan alam. Alquran menjelaskan kerusakan lingkungan baik di darat maupun di laut pelakunya adalah manusia karena eksploitasi yang dilakukan

(35)

34 manusia tidak sebatas memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan tidak mempertimbangkan kelangsungan lingkungan dan keseimbangan alam tetapi lebih didasarkan pada faktor ekonomi, kekuasaan dan pemenuhan nafsu yang tidak bertepi (Harapah, 2015).

Oleh karena itu, Al-Qur‟an sangat banyak menuliskan perintah untuk merenungi ayat - ayat kauniyah dan bukti - bukti kekuasaan Allah SWT. Mengajak setiap orang guna berfikir dan memperhatikan setiap keadaan, karena sangat bermanfaat bagi hamba. Manfaat dan nikmat dari ayat - ayat kauniyah telah memberikan petunjuk tentang keluasan rahmat Allah, kemahamurahan dan kebaikan-Nya, diantaranya:

a. Merasakan agungnya Allah dan kelemahan diri sendiri. Pengagungan pada Sang Khaliq akan membentuk kecintaan, rasa takut untuk mendurhakai Allah SWT dan senantiasa hanya berharap kepada Allah. Sedangkan menyadari kelemahan diri bisa membuat manusia menjadi inabah, bertawakkal kepada-Nya, mengembalikan urusan kepada Allah SWT dan senantiasa menghindarkan diri dari sifat congkak dan sombong.

b. Setiap makhluk yang ada di permukaan bumi menjadi sumber inspirasi untuk manusia agar bisa mendapatkan maslahat duniawi dan ukhrawi. Bukankah karena terinspirasi dari burung dan capung hingga terciptanya pesawat dan helikopter? Manusia juga mendapatkan ilmu dan pelajaran dari tawakalnya seekor burung dan mujahadahnya semut

(36)

35 serta masih banyak lagi. Setiap makhluk diciptakan berpotensi untuk menjadi sumber inspirasi.

c. Menjadikan manusia lebih bersyukur karena tidak mungkin diciptakan makhluk di dunia ini oleh Allah melainkan faedah atau bermanfaat bagi manusia. Sebagai salah satu contoh, sekiranya manusia diwajibkan membayarkan biaya pajak untuk penerangan matahari, berapa biaya harus dikeluarkan oleh manusia? Sekiranya manusia diharuskan membayar setiap kandungan oksigen yang dihirup setiap detiknya, maka sudah dapat dipastikan tidak akan ada orang kaya di dunia ini. Tapi karena kecintaan Allah pada makhluk ciptaanNya maka itu diberikan cuma – cuma pada makhluknya. Kenyataan ini pun akan melahirkan rasa syukur dan pengakuan bagi setiap hamba yang berakal. “Wahai Rabb kami, tidak lah Engkau menciptakan ini sia-sia, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari siksa neraka” (QS. Ali - Imran :191)

ًِف َىو ُسَّكَفَتٌَ َو ْنِهِبىٌُُج ٰىَلَع َو اًدىُعُل َو اًهاٍَِل َ َّاللَّ َىو ُسُكْرٌَ َيٌِرَّلا

اٌَِمَف َكًَاَحْبُس ًلًِطاَب اَر َٰه َتْمَلَخ اَه اٌََّب َز ِض ْزَ ْلْا َو ِتا َواَوَّسلا ِكْلَخ

ِزاٌَّلا َباَرَع

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

(37)

36 Contoh ayat yang menjelaskan terkait dengan ruang lingkup biologi diantaranya:

a. Surat Yunus ayat 101

ُتاٌَ َْا ًٌِْغُت اَه َو ۚ ِض ْزَ ْلْا َو ِتا َواَوَّسلا ًِف اَذاَه او ُسُظًْا ِلُل

َلَ ٍم ْىَل ْيَع ُزُرٌُّلا َو

َىىٌُِه ْؤٌُ

Artinya: Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta umatnya untuk melihat dan memperhatikan apa yang ada di langit dan di bumi secara detail. Perintah ini bermaksud supaya manusia senantiasa menggunakan akalnya untuk berpikir dan mempelajari, meneliti serta mengelola sumber daya dan kekayaan alam lainnya yang telah diciptakan Allah. Maka dari itu, manusia diperintahkan untuk senantiasa belajar dan menguasai berbagai pengetahuan dan teknologi yang ada.

b. Surah Ar Rahman ayat 33

Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa tidak mungkin bagi seseorang bisa menembus langit kecuali memperoleh kekuatan yang cukup. Ayat terdahulu memberi peringatan yang sama. Akan tetapi,

(38)

37 setelah mencapai kemajuan dan perkembangan pada bidang IPTEK dan juga setelah menyiapkan diri untuk menjelajahi planet - planet menjadi hal wajib bagi kita sekarang sebagai hamba untuk lebih memaknai yang dikandung ayat ini. Sesungguhnya Al-Quran itu kitab seluruh zaman dan akan selalu sesuai dengan perubahan setiap zaman. Tidak terdapat keraguan lagi didalamnya, dalam pengetahuan Allah lah bahwa suatu waktu manusia akan memperoleh tingkat ilmu yang tinggi dan membuat kemajuan yang pesat pada bidang ilmu pengetahuan. Pada zaman ini sudah tepat waktunya mengingatkan manusia bahwa kitab suci ini diturunkan oleh Allah SWT. Ungkapan Tuhan bahwa manusia tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuasaan pun perlu mendapatkan penafsiran kembali. Dulunya mereka menafsirkan hal tersebut sebagai hal mustahil yang tidak mungkin sama sekali dilakukan. Akan tetapi sekarang ungkapan ini harus diartikan sebagai petunjuk dan pendorong untuk lebih berusaha. Begitupun kenyataan bahwa wilayah langit dan bumi tidak hanya ditentukan dengan mencapai bulan ataupun planet mars. Lingkunganya ternyata lebih luas lagi. Sebelum kita mengutip ayat - ayat yang memiliki arti sama serta yang menerangkan bagaimana penjelajah angkasa luar akan menghadapi bahaya penghancuran dalam upayanya mengembara ke luar angkasa.

c. Surat An - Nazi‟at ayat 30

(39)

38 Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah telah menciptakan bumi dalam bentuk tidak bundar sama sekali (bulat telur). Fakta inipun dibenarkan oleh ilmu pengetahuan yang membuktikannya pula, bahwa bumi benar-benar memiliki bentuk demikian. Sesungguhnya gambaran manusia tentang bentuk bumi telah mengalami kemajuan. Awalnya orang yakin bahwa bumi terbentuk terhampar rata tanpa batas, kemudian menyadari bahwa bumi itu bulat. Setelah perkembangan peradaban dan pengetahuan manusia di bidang matematika dan astronomi kian pesat, manusia telah sanggup untuk mengukur dan menghitung garis tengah bumi sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bumi ini tidak bulat sama sekali, akan tetapi berbentuk elips. Hal ini kemudian memberikan bukti kembali bahwa kitab suci itu benar-benar diturunkan oleh Allah SWT yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui segalanya.

d. Surat Al Baqarah ayat 164

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa mendorong kita untuk berfikir dan merenungi tentang banyaknya ciptaan Allah. Berdasarkan perkembangan IPTEK kita dapat berpikir, merenung dan meneliti hal-hal yang ada di alam ini. Hal ini dapat dijadikan sebagai sarana dalam

(40)

39 meningkatkan kualitas iman dan membuktikan kebenaran ciptaan Allah. Dalam ayat ini terdapat 6 hal yang dapat dijadikan bahan perenungan yaitu sebagai berikut:

1) Kejadian langit dan bumi

Dalam penciptaan langit dan bumi, dapat dilihat dalam pengaturan sistem kerja yang sangat teliti. Lafadz khalq pada ayat ini diterjemahkan dengan penciptaan, dapat berarti pengukuran yang teliti atau pengaturan. Hal ini yang dimaksudkan adalah benda-benda angkasa, seperti bulan, matahari dan jutaan bintang. Semua itu beredar dengan teratur yang sekaligus menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah di langit.

2) Pergantian siang dan malam

Perputaran bumi mengelilingi matahari dapat menjadikan adanya hisab atau hitungan dalam menentukan (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik dan pergantian musim). Perputaran bumi pada porosnya mengakibatkan terjadinya siang dan malam.

3) Turunnya air hujan

Adanya hujan tumbuh-tumbuhan dapat hidup dengan subur yang membawa manfaat bagi kepentingan hidup manusia, dengan pengetahuannya manusia dapat mempelajari proses terjadinya hujan dan bahkan sudah bisa membuat hujan buatan. Air hujan sangat bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup yaitu binatang, tumbuh-tumbuhan dan manusia.

(41)

40 4) Kapal yang berlayar di lautan

Semuanya telah diatur oleh yang Maha Tahu yaitu Allah. Kapal yang berlayar di lautan membawa barang yang bermanfaat bagi manusia. Hal ini menjadi pertanda adanya sarana transportasi, baik yang digunakan masa kini dengan kecanggihan alat maupun masa dahulu yang hanya mengandalkan angin dengan segala masalahnya.

5) Perkisaran angin dan pergeseran awan

Adanya ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia dan usahanya untuk meneliti akhirnya dapat diketahui keadaan angin atau keadaan cuaca di suatu tempat. Angin terkadang membawa rahmat, azab atau kabar gembira berupa turunnya hujan. Hal ini menjadi suatu bukti adanya keteraturan alam dan tentunya ada yang mengatur yaitu Allah SWT.

6) Adanya berbagai jenis binatang

Pemikiran tentang kehebatan sang sutradara yaitu Allah dalam menciptakan makhluknya dibuktikan dengan adanya berbagai jenis binatang di alam ini dengan fungsi dan manfaat yang berbeda-beda. Selain ayat diatas yang menjelaskan beberapa ruang lingkup biologi, dibawah ini beberapa ayat yang menjelaskan rinci terkait dengan materi ini diantaranya:

1. Ayat tentang penciptaan manusia (ilmu reproduksi) a. Q.S Al-Fath ayat 11

(42)

41 Artinya: Dan Allah menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari air mani, Kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia itu dari tanah dan keturunannya diciptakan dari air mani atau sel sperma dan ovum yang bertemu untuk membentuk zigot kemudian menjadi embrio dan akhirnya menjadi janin dan lahirlah manusia-manusia baru yang akan menjadi khalifah di bumi ini. Hal ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang senantiasa di pelajari oleh manusia.

b. Q.S Al-Mu‟minun ayat 67-68

Artinya: Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia Hanya berkata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari air mani menjadikannya janin kemudian berkembang menjadi dewasa. Terdapat suatu saat dimana manusia akan mati. Semua itu sangat mudah bagi Allah SWT untuk melakukan yang demikian.

(43)

42 c. Q.S Al-Mu‟minun ayat 12-14

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa menjelaskan tentang proses embrional secara lengkap. Bahkan Dr. Keith Moore, seorang ahli embriologi terkenal dunia yang mana karyanya dipelajari banyak orang di berbagai belahan dunia merasa takjub akan ayat-ayat tentang penciptaan manusia dan tentang perkembangan janin yang terdapat di Al-Quran, karena semua yang dinyatakan Al-Quran benar dan terbukti tepat yang sebelum para ilmuan menemukan ilmu ini telah ada dijelaskan Allah dalam kitab-Nya.

2. Ayat tentang penciptaan makhluk hidup (tumbuhan) a. QS. Yasin ayat 33

Artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka makan.

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah SWT telah menghidupkan bumi yang dulunya mati dengan berbagai kehidupan di dalamnya yang mengisi bumi. Sebagai contoh dalam hal memperoleh bahan makanan, Allah SWT telah menciptakan kehidupan dan

(44)

43 makhluk hidup di dalamnya sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka.

b. QS. Az-Zumar ayat 21

Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa rahmat dan anugerah yang besar bagi manusia yang memiliki akal untuk melihatnya sebagai bentuk keadilan dan kasih sayang Allah kepada umatNya. Allah SWT telah menurunkan air dari langit dan menjadikannya sumber-sumber air di bumi dan ditumbuhkan berbagai jenis tanaman-tanaman yang bermacam-macam.

3. Ayat tentang hewan a. QS. An-Nahl ayat 8

Artinya: dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.

b. QS. An-Naml ayat 18

Artinya: Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari".

(45)

44 Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia".

d. QS. Al Fathir ayat 28

Artinya: Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang-binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa diantara para manusia dan binatang-binatang yang bermacam-macam yang telah diciptakan Allah, yang patuh hanyalah „ulama‟ atau orang-orang yang benar-benar mengetahui dan mengagungkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, yang dimaksud dengan ulama dalam ayat Ini ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah. ayat-ayat di atas merupakan ayat-ayat yang menyebutkan beberapa jenis hewan dalam dunia manusia yang jauh sebelum manusia lahir dan adanya ilmu Sains yang menjelaskan telah ditetapkan oleh Allah SWT.

4. Ayat tentang sumber makanan dari tumbuhan (Produsen) a. QS. Yasin ayat 34-35

Artinya: Dan kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan kami pancarkan padanya beberapa mata air, Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?

Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa sudah seharusnya manusia harus bersyukur atas nikmat Allah yang sangat besar kepada umat manusia di bumi. Allah telah ciptakan beberapa mata air yang

(46)

45 subur yang di dalamnya terdapat berbagai tumbuhan dan buah-buahan yang dapat dikonsumsi manusia untuk bertahan hidup di bumi.

(47)

46 B. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir memberikan gambaran mengenai korelasi setiap tahapan dalam penelitian, kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut:

Permasalahan yang ditemukan di Sekolah:

1. Belum adanya modul yang berlandaskan Al-Qur’an untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan

2. Peserta didik merasa jarang mendapatkan media pembelajaran yang bervariasi, Peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang sesuai dengan nuansa sekolah.

3. Adanya ketidakseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun softskill dan hardskill

Mengembangkan Modul Pembelajaran Biologi Berlandaskan

Al-Qur’an pada Sub Materi Komponen Ekosistem di SMA

Muhammadiyah 6 Makassar Media telah

dikembangkan Uji validasi oleh

para pakar LAYAK

Media Siap digunakan TIDAK LAYAK Diperbaiki sesuai

saran vallidator

Gambar 2.1 Alur Pikir

Define Design Develop

(48)

47 C. Spesifikasi Produk

Spesifik produk yang diinginkan peneliti adalah: 1. Aplikasi yang digunakan

Modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem biologi disusun berdasarkan aturan kurikulum 2013 yang memuat konsep-konsep ilmu biologi dengan menggunakan aplikasi Corel Draw X7

2. Modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an ini memposisikan peserta didik untuk berperan mandiri dalam pembelajaran. 3. Bentuk modul memuat teks, image yang menarik, sehingga dapat

membantu mempermudah peserta didik dalam mempelajari komponen ekosistem biologi

4. Bagian – bagian pada modul antara lain: a. Halaman judul

b. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator dan tujuan pembelajaran

c. Peta konsep d. Materi e. Rangkuman

f. Penunjang materi, seperti refleksi dan diskusi g. Daftar pustaka

(49)

48 5. Secara tersirat modul pembelajaran biologi yang berlandaskan ayat Al‟Qur‟an ini mengandung pesan spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kompetensi inti pada kurikulum 2013

(50)

49 BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengembangan atau dikenal dengan research & development (R&D). R & D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2019).

Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Model rancangan penelitian R & D digunakan model 4-D yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate, ini berdasarkan menurut pandangan Thiagarajan (1974) atau diadaptasi menjadi model 4-P yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran (Sugiyono, 2019) dengan pendekatan dalam pendidikan yang meliputi sepuluh tahapan dalam mengembangkan model. Hanya saja dalam penelitian ini hanya 5 langkah yang akan digunakan sehingga model 4-D yang digunakan juga hanya sampai pada tahap ketiga. Disseminate tidak digunakan dengan memperhatikan beberapa alasan.

Model 4-D yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan modul ini yaitu :

1. Define (pendefinisian)

Tahap define merupakan tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Penetapan

(51)

syarat-50 syarat yang dilakukan dengan memperhatikan serta menyesuaikan kebutuhan pembelajaran untuk peserta didik kelas X (Sugiyono, 2015: 63). Hasil dari identifikasi nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan produk yang dibuat, melakukan tinjauan terhadap kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) untuk menentukan indikator–indikator yang ingin dicapai, melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan materi yang sesuai dengan penelitian.

2. Design (perancangan)

Tahap design bertujuan untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Hasil dari tahap define mulai disusun secara sistematis untuk membuat rancangan modul dengan menentukan konten dan objek-objek yang akan digunakan dalam media pembelajaran serta membuat desain yang didalamnya membahas materi ruang lingkup biologi.

3. Develop (pengembangan)

Tahap develop bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar ahli atau tim validator. Setelah produk divalidasi oleh pakar ahli barulah produk akan diuji cobakan (uji coba terbatas) untuk mendapatkan masukan langsung berupa respon, reaksi, komentar dari peserta didik dan guru terhadap perangkat pembelajaran yang telah disusun yang diikuti revisi apabila diperlukan sampai produk yang dihasilkan dinyatakan layak untuk digunakan.

(52)

51 4. Disseminate (penyebaran)

Tahap disseminate bertujuan untuk menyampaikan hasil pengembangan (produk) kepada para pengguna dan professional melalui forum atau menuliskan dalam jurnal atau dalam bentuk buku atau handbook. Tujuan dilakukan tahap ini adalah produk yang dikembangkan dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Pengemasan dilakukan dengan mencetak modul, kemudian disebarluaskan agar dapat diserap dan dipahami oleh orang lain dan digunakan sebagai bahan ajar. Namun, dalam penelitian kali ini tahap disseminate tidak dilakukan dengan memperhatikan beberapa alasan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan penelitian pengembangan ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 6 Makassar pada bulan Januari – Februari 2021 semester genap tahun ajaran 2020/2021.

C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Menurut Borg and Gall penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Tahapan atau proses dalam penelitian dan pengembangan melewati membentuk siklus yang konsisten untuk menghasilkan suatu produk tertentu sesuai dengan kebutuhan, melalui langkah desain awal produk, uji coba produk awal untuk menemukan berbagai kelemahan, perbaikan kelemahan, diuji cobakan kembali, diperbaiki sampai akhirnya ditemukan produk yang baik.

(53)

52 Terdapat tiga hal yang paling mendasar dalam penelitian research and development yaitu : Pertama, tujuan akhir penelitian research and development dihasilkannya suatu produk tertentu yang dianggap handal karena telah melewati pengkajian terus-menerus; Kedua, produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan lapangan, oleh sebab itu sebelum produk awal dihasilkan terlebih dahulu dilakukan survei dahulu; Ketiga, proses pengembangan produk dari mulai pengembangan produk awal sampai produk jadi yang sudah divalidasi dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Menurut Borg & Gall, pendekatan research and development (R&D) dalam pendidikan meliputi sepuluh tahapan dalam mengembangkan model. Namun pada penelitian ini hanya akan mengembangkan modul sampai pada 5 tahapan, yaitu:

1. Studi Pendahuluan (Research and information collecting) 2. Tahap Perencanaan Penelitian (Planning)

3. Tahap Pengembangan Produk (Develop preliminary form of product) 4. Tahap Validasi dan Uji Coba Terbatas (Preliminary field testing) 5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main product revision) 1. Studi Pendahuluan (Research and information collecting

Mengidentifikasi potensi dan masalah, dimana hasilnya akan digunakan sebagai acuan untuk pengembangan produk yang akan dibuat, melakukan tinjauan terhadap kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar

(54)

53 (KD) untuk menentukan indikator–indikator yang hendak dicapai, melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan materi, adapun sub materi yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah komponen ekosistem biologi.

2. Tahap Perencanaan Penelitian (Planning)

Menyiapkan materi ruang lingkup biologi dari berbagai sumber yang relevan yang disesuaikan dengan kurikulum 13 (K13), merumuskan indikator yang akan dicapai berdasarkan KI dan KD yang sesuai dengan sub materi yang digunakan dalam penelitian.

3. Tahap Pengembangan Produk (Develop preliminary form of product) Menentukan konten dan objek-objek yang akan digunakan dalam media pembelajaran, membuat desain yang didalamnya membahas sub materi komponen ekosistem. Media pembelajaran ini menggunakan aplikasi Corel Draw X7 dan ukuran halaman diatur dengan menyesuaikan ukuran kertas A4.

4. Tahap Validasi dan Uji Coba Terbatas (Preliminary field testing)

Pembuatan kisi-kisi berdasarkan pembuatan kisi-kisi instrumen penelitian, kriteria penelitian disesuaikan dengan kategori masing-masing penilaian seperti ahli materi dan ahli agama. Instrumen penelitian yang akan digunakan lembar validasi untuk penilaian para ahli. Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis modul berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli agama.

(55)

54 5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main product revision)

Perbaikan atau revisi produk berdasarkan hasil uji lapangan terbatas dari penilaian para pakar. Revisi produk tahap 1 dilakukan secara berulang sampai produk dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran, hasil akhir produk media pembelajaran berbentuk media pembelajaran modul pembelajaran biologi yang telah dinyatakan layak oleh para pakar. D. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang bentuknya berupa data angka-angka sebagai hasil observasi atau penelitian. Data kuantitatif berupa skor penilaian setiap poin kriteria penilaian pada angket kualitas media pembelajaran berbasis modul pada sub materi komponen ekosistem biologi yang diisi oleh para pakar ahli dan peserta didik. Penilaian untuk setiap poin kriteria diubah menjadi skor dengan skala Likkert, yaitu 5 = sangat baik; 4 = baik; 3 = cukup; 2 = kurang; 1= sangat kurang. Selain itu untuk validasi penilaian setiap poin kriterianya diubah dengan skala 4 – 1, dimana 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = kurang; 1 = sangat kurang.

Gambar

Gambar 2.1  Alur Pikir …………………………………...……………….….  32
Gambar 2.1 Alur Pikir
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Media Pembelajaran
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket untuk Ahli Materi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau

Hasil pengamatan dari 18 galur yang diuji menunjukkan tingkat ketahanan yang bervariasi dari tahan sampai dengan rentan (Tabel 2) Gejala serangan blas pada daun yang

jumlah Pokok Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan/atau Sukuk Mudhar abah

Program Penilaian Poster Sains dan Teknologi Islam (ISnT) dan Islamic Civilization, Science and Technology Coursework Evaluation (i-CiviST) merupakan satu program penilaian

Dalam rangka upaya penyelesaian apabila terjadi sengketa antara bank dengan nasabah, maka Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia nomor

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas-biaya lisinopril terhadap captopril pada pasien hipertensi dengan diabetes melitus rawat jalan di Puskesmas Jagir

Pendidikan penting bagi manusia, termasuk penyandang autisme. Walaupun demikian, masih banyak penyandang autisme yang mengalami kesulitan dalam belajar. Salah satu

Sedangkan prestasi belajar fisika adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pokok fisikan (memahami dan dapat menjelaskan serta menyelesaikan soal-soal