• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan yang sebenarnya diperusahaan, selain itu mahasiswa juga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan yang sebenarnya diperusahaan, selain itu mahasiswa juga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya. Tujuan dengan diadakanya PKL adalah agar mahasiswa dapat merasakan bagaimana sistem dunia kerja lebih awal sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipelajari dengan pekerjaan yang sebenarnya diperusahaan, selain itu mahasiswa juga memperoleh bekal yang berharga yaitu pengalaman yang tidak diajarkan di kelas saat proses PKL berjalan. Mahasiswa akan lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja. PKL akan memberikan pendidikan berupa etika kerja, disiplin, kerja keras, profesionalitas, dan lain-lain. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menjadi suatu acuan untuk menunjang kinerja saat memasuki dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi. Sesuai dengan tujuan dari Sekolah Vokasi yang menjadikan lulusannya untuk lebih siap terjun ke dunia kerja dan sistem pendidikan Sekolah Vokasi yang lebih mengutamakan keterampilan dibandingkan teori, maka PKL menjadi agenda wajib di Sekolah Vokasi.

Hubungan perdagangan bebas antarnegara di dunia kini semakin terbuka. Berkembangnya perekonomian di dunia juga mempengaruhi beberapa negara, selain Jepang, China, dan Amerika yang sudah terlebih dahulu menguasai

(2)

perekonomian di dunia. Kini Korea Selatan juga turut menambah persaingan ekonomi dunia. Korea Selatan saat ini terkenal di mancanegara dengan Hallyu Wavenya. Selain itu, Korea Selatan pun memiliki beberapa sektor yang tidak kalah hebatnya dengan negara-negara yang sudah terlebih dahulu menjadi kiblat perekonomian dunia. Perkembangan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan Korea Selatan yang mendunia. Dampak positif dari perdagangan bebas tersebut sangat dirasakan oleh Indonesia, ditandai dengan banyaknya investor asing yang mulai menanamkan modalnya di Indonesia. Saat ini semakin banyak perusahaan Korea Selatan yang tertarik menanamkan modalnya di Indonesia, seperti perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner, pariwisata, otomotif, kesehatan, kosmetik, manufaktur, elektronik, telekomunikasi, dan lain sebagainya. Hubungan kenegaraan antara Korea Selatan dan Indonesia telah berjalan lebih dari 3 dasawarsa sejak kedua negara menandatangani persetujuan pembukaan hubungan diplomatik kenegaraan tingkat konsuler pada tahun 1966. (Yang,2005:iii). Dimulainya hubungan diplomatik kedua negara tersebut sekaligus membuka banyak peluang kerjasama dalam banyak bidang termasuk dalam bidang ekonomi. Saat ini, semakin banyak investor yang percaya terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia, dengan adanya pandangan positif tersebut Korea Selatan yang secara perlahan mulai berinvestasi di Indonesia. Potensi Indonesia yang sangat besar dengan sumber daya alam yang melimpah, tenaga kerja serta pasar yang luas dan aktif dapat melengkapi keunggulan Korea Selatan dalam hal modal dan teknologi yang memadai.

(3)

Perkembangan kerjasama kedua negara ini telah mendorong perusahaan Korea Selatan untuk mendirikan perusahaan di Indonesia, salah satunya adalah PT Posco. PT Posco adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur penghasil baja terbesar di Korea Selatan. PT Posco bekerja sama dengan PT Krakatau Steel Indonesia yang juga bergerak dalam bidang manufaktur untuk mendirikan perusahaan patungan yang disebut PT Krakatau Posco. Nama Krakatau Posco sendiri diambil dari gabungan nama kedua perusahaan tersebut. PT Krakatau Posco terletak di Kota Cilegon, Banten merupakan perusahaan baja terbesar di Asia Tenggara. Pembagian saham sebesar 70% dipegang oleh PT Posco dan 30% saham dipegang oleh PT Krakatau Steel. PT Krakatau Posco pertama kali diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2011.

Sebagai mahasiswa prodi bahasa Korea Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada yang dituntut memiliki pengalaman kerja dan dalam rangka mengasah kemampuan berbahasa Korea khususnya bahasa Korea pada dunia kerja, penulis memutuskan untuk melakukan program PKL dalam kurun waktu tiga bulan, terhitung mulai dari tanggal 4 Februari 2013 – 4 Mei 2013. Standar kerja tinggi yang dimiliki PT Krakatau Posco menjadi suatu pengalaman yang sangat berarti bagi penulis untuk menambah keterampilan dalam dunia kerja, khususnya menjadi seorang penerjemah lisan atau penerjemah non-lisan profesional. Pada kurun waktu tersebut penulis selain bertindak sebagai penerjemah non-lisan dan penerjemah lisan. Penulis pun bertindak sebagai tenaga pengajar bahasa Korea untuk pegawai PT Krakatau Posco. Hampir seluruh karyawan Korea yang ditugaskan di PT

(4)

antara karyawan Indonesia dan karyawan Korea sangat terasa bila tidak adanya bantuan seorang penerjemah. Maka peran penerjemah sangatlah penting sehingga PT Krakatau Posco membuka lebar kesempatan PKL kepada mahasiswa Bahasa Korea Sekolah Vokasi UGM untuk menjadi penerjemah. Mulai dari tanggal 4 Februari 2013 – 4 Mei 2013 penulis ditugaskan oleh Human Resource Department (HRD) untuk menjadi penerjemah di bagian Environment Management, Team Environment & Energy Department. Berbekal pengalaman PKL selama tiga bulan, penulis tertarik untuk menguraikannya dalam tugas akhir.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: a) Apa saja kegiatan penerjemahan dan kendala yang ditemui di Environment

Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco? b) Apa saja kegiatan penerjemahan lisan dan kendala yang ditemui di

Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco?

c) Apa saja kegiatan pengajaran bahasa Korea dan kendala yang dihadapi di Environment & Energy Department PT Krakatau Posco?

1.3 Tujuan Penulisan

(5)

a) Menguraikan kegiatan dan kendala penerjemah non-lisan selama PKL di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco secara sistematis.

b) Menguraikan kegiatan dan kendala penerjemah lisan selama PKL di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco secara sistematis.

c) Menguraikan kegiatan dan kendala tenaga pengajar bahasa Korea selama PKL di Environment & Energy Department PT Krakatau Posco.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini adalah penulisan ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada pembaca tentang proses PKL di perusahaan Korea, khususnya PT Krakatau Posco.Memberikan gambaran tentang kegiatan PKL dan kendala yang berkaitan dengan penerjemahan non-lisan, penerjemahan lisan, dan pengajaran bahasa Korea. Selain itu, proses PKL juga dapat memberikan gambaran tentang sistem dunia kerja agar dapat bersikap profesional sebagai tenaga kerja disebuah perusahaan, khususnya perusahaan Korea seperti PT Krakatau Posco.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini mengambil topik tentang laporan PKL penulis selama kegiatan PKL yang berlangsung selama 3 bulan di PT. Krakatau Posco. Pada tugas akhir ini akan dibahas tentang kegiatan yang telah dilakukan selama PKL di

(6)

Posco. Ada beberapa tugas yang dilakukan oleh penulis selama PKL terkait dengan kegiatan penerjemahan lisan, penerjemahan non-lisan, dan pengajaran bahasa Korea, yaitu menerjemahkan dari bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia maupun sebaliknya saat pelatihan untuk engineer dan foreman oleh supervisor, menerjemahkan VP, menerjemahkan rapat, menerjemahkan dokumen dan mengajar bahasa Korea untuk karyawan Indonesia yang berada di Environment & Energy Department PT Krakatau Posco. Kegiatan tersebut dijadikan fokus dalam pembahasan ini disertai dengan kendala-kendala yang dihadapi.

1.6 Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan Tugas Akhir ini digunakan beberapa referensi Tugas Akhir yang telah ditulis oleh mahasiswi D3 Program Studi Bahasa Korea, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, yaitu:

1. Laporan PKL milik Prischa Nanda Ayuningtyas (2014) yang berjudul “Penerjemahan Bahasa Korea Di PT Krakatau Posco Departemen Ironmaking Pada Bagian Coke Oven Plant” berisikan tentang kegiatan PKL penulis selama tiga bulan di PT Krakatau Posco Departemen Ironmaking Pada Bagian Coke Oven Plant sebagai seorang penerjemah, serta kendala dan solusinya.

2. Laporan PKL yang kedua milik Nindita Enggar Widhy Kartika (2014) yang berjudul “Metode Pengajaran Bahasa Korea di Korea Telecom (KT) Gongsin E-Learning Center Yogyakarta”

(7)

menjelaskan tentang metode-metode yang digunakan Gongsin E-Learning Center Yogyakarta dalam pengajaran Bahasa Korea. Berbeda dengan laporan PKL diatas, Laporan PKL ini mengambil judul Penerjemahan Lisan, non-Lisan, dan Pengajaran Bahasa Korea di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco. Tugas akhir ini menguraikan kegiatan, kendala dan solusi yang berhasil penulis kumpulkan selama PKL di perusahaan tersebut. Kegiatan tersebut antara lain menerjemahkan rapat, VP, training, dokumen dan mengajar bahasa Korea kepada karyawan Indonesia.

1.7 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan metode kualitatif dalam penulisan tugas akhir ini. Penulis mengumpulkan data dengan menempuh berbagai upaya yaitu,

1. Ikut terlibat dalam kegiatan PKL di PT Krakatau Posco selama tiga bulan. Selama kurun waktu tiga bulan penulis mengumpulkan data dengan rincian sebagai berikut;

1.1 Satu bulan pertama penulis mengumpulkan data mengenai kegiatan yang berakitan dengan penerjemahan dokumen dan penerjemahan lisan rapat sekaligus dengan kendalanya masing-masing.

1.2 Satu bulan kedua penulis mengumpulkan data mengenai kegiatan dan kendala pengajaran bahasa Korea karyawan

(8)

1.3 Satu bulan ketiga penulis mengumpulkan data mengenai kegiatan dan kendala penerjemahan training karyawan Indonesia PT Krakatau Posco.

2. Upaya yang kedua adalah melakukan observasi lapangan. Upaya observasi lapangan penulis tempuh untuk mengumpulkan data mengenai kendala pembelajaran bahasa Korea oleh karyawan Indonesia PT Krakatau Posco. 3. Upaya pengumpulan data yang terakhir adalah penulis mengumpulkan data

yang bersumber dari laporan PKL, buku, dan internet.

1.8 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir yang berjudul Penerjemahan Lisan, non-Lisan, dan Pengajaran Bahasa Korea di Environment Management Team, Environment & Energy Department PT Krakatau Posco terdiri dari 4 bab. Bab 1 berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan. Kemudian di dalam bab 2 berisi profil perusahaan PT Krakatau Posco. Selanjutnya, di bab 3 dijelaskan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama proses PKL di PT Krakatau Posco, kendala apa saja yang dihadapi selama proses PKL, dan pengalaman apa saja yang didapat selama proses magang tersebut. Terakhir, bab 4 berisi kesimpulan dari bab yang sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

Observasi pembelajaran di kelas XI MIA2 dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan serta pengalaman pendahuluan sebelum melaksanakan tugas mengajar

Ke*iatan Inti a Peserta didik men.imak penjelasan *uru men*enai jenis"jenis perantara .an* akan di*unakan dalam saluran distri0usi. (materi mengacu pada modul Membuka

Objektif CMP adalah untuk memanfaatkan sepenuhnya kecekapan dan keberkesanan sumber yang digunakan bagi memaksimumkan pulangan atas ekuiti dan menyediakan tahap modal yang

in si laba yang lebih berkualitas. Investor akan lebih mempercayai informasi yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik big 4. Reputasi yang dimiliki oleh kantor akuntan publik

Kami akan melakukan hal yang sama tetapi dengan olahraga yang berbeda yaitu bola basket dan data diambil dari rentang tahun yang lebih panjang yaitu 1985 – 2018 sehingga

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode grafik yang dilakukan untuk variabel ROA sebagai variabel dependen pada gambar diatas, maka model regresi memenuhi asumsi

Pada jam kedua kecepatan diku- rangi menjadi setengahnya, demikian seterusnya, setiap jam kecepatan menjadi setengah kecepatan jam sebelum- nya?. Berapa km kah jarak terjauh yang

Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Armiyati dan Soesanto (2014) tentang pemberdayaan kader posbindu lansia sebagai upaya peningkatan