• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros Rencana Strategis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros Rencana Strategis"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros dapat rampung sesuai batas waktu yang ditentukan, sehingga dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas-tugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros selama 5 (lima) tahun mendatang.

Penyusunan rencana strategis ini memuat Visi, Misi sesuai tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran yang dijabarkan dalam beberapa Program dan kegiatan yang disesuaikan dengan Visi dan Misi Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros seperti yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros.

Rencana Strategis ini dapat disusun berkat dukungan dari semua pihak , terutama Staf Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, dan disadari bahwa dalam penyusunan Rencana Strategis ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga kami harapkan usul dan saran yang bermanfaat untuk perbaikan dan penyempurnaannya.

Semoga Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran ini dapat bermanfaat bagi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Maros dan mewujudkan Visi “ Maros Lebih Sejahtera 2021”.

Maros, 18 Maret 2019 Plt. Kepala Satuan,

(3)

DAFTAR ISI

SAMPUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ... 8

2.1.1. Struktur Organisasi Perangkat Daerah ... 9

2.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah ... 9

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah... 32

2.2.1. Sumber Daya Manusia ... 33

2.2.2. Sumber Daya Asset/Modal/Peralatan/Perlengkapan ... 36

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ... 37

2.3.1. Capaian kinerja pelayanan ... 38

2.3.2. Capaian kinerja keuangan ... 39

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ... 41

BAB III PEMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah ... 43

Telaahan Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 45

(4)

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

... 49

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ... 54

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN 4.1. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ... 55

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 59

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 64

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 76

BAB VIII PENUTUP ... 77

Lampiran Tabel Tabel 2.1 Komposisi suber daya manusia aparatur Sat.Pol PP dan Damkar berdasarkan status kepegawaian ... 33

Tabel 2.2 komposisi sumber daya manusia aparatur Sat.Pol PP dan Damkar berdasarkan pangkat dan golongan 34 Tabel 2.3 Komposisi sumber daya aparatur Sat.Pol PP dan Damkar berdasarkan jabatan (Struktural dan Fungsional) ... 35

Tabel 2.4 Komposisi sunber daya manusia aparatur Sat.Pol PP dan Damkar berdasarkan tingkat pendidikan ... 35

Tabel 2.5 Daftar peralatan dan perlengkapan Sat.Pol PP dan Damkar ... 36

Tabel 2.6 Pencapaian kinerja pelayanan Sat.Pol PP dan Damkar ... 38

Tabel 2.7 Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Sat.Pol PP dan Damkar ... 40

Tabel 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah 43 Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong PelayananSat.Pol PP & Damkar terhadap Pencapaian Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... 46

(5)

K/L Dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan beserta Faktor

Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ... 48 Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Sat.Pol PP & Damkarberdasarkan Telaahan

Rencana Tata RuangWilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya ... 51 Table 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Satuan Polisi Pamong

Praja dan Pemadam Kebakaran ... 58 Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ... 62 Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Sat.Pol PP & Damkar ... 65 Tabel 7.1 Indikator Kinerja Sat.Pol PP & Damkar yang Mengacu pada Tujuan dan

(6)

PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari empat tahapan yakni: (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh.

Perencanaan Pembangunan Daerah menghasilkan: a. Rencana pembangunan jangka panjang daerah; b. rencana pembangunan jangka menengah daerah; dan c. rencana pembangunan tahunan. Rencana strategis adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan dokumen perencanaan teknis operasional yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran RPJM Daerah untuk jangka waktu lima tahunan. Renstra berfungsi sebagai alat untuk mengontrol semua aktivitas baik yang sedang maupun yang akan datang, serta sebagai sarana untuk meminimalisir risiko dan mengoptimalkan hasil yang akan dicapai.

Mengacu pada Peraturan Meneri Dalam Negeri ( Permendagri) Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata cara perencanaan, pengendalian dan Evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana Pembangunan Jangka menengah daerah dan rencana kerja Pemerintah Daerah, maka dilakukanlah penyusunan perubahan Renstra Perangkat Daerah.

Perubahan Renstra Perangkat Daerah periode 2016 – 2021 ini merupakan perubahan dari dokumen Renstra sebelumnya yang telah disusun. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor dan pertimbangan, antara lain:

1. Adanya revisi penyusunan RPJMD lama yang telah menjadi Perda No. Tahun; 2. Adanya beberapa indikator kinerja yang perlu penyelarasan lebih lanjut;

3. Keperluan penyelarasan lebih lanjut dengan substansi yang telah termuat dalam perubahan RPJMD Kabupaten Maros tahun 2016 - 2021.

Perubahan Renstra Perangkat Daerah ini merupakan penjabaran tujuan, sasaran, dan Program Perangkat Daerah yang akan dilaksanakan dalam sisa periode 2 tahun terakhir yaitu:

(7)

Tahun2019 dan Tahun 2020, menyesuaikan dengan perubahan RPJMD Kabupaten Maros periode 2016 – 2021. Penyusunan Perubahan Renstra ini dilakukan dengan memperhatikan sumberdaya dan potensi yang dimiliki, faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan serta isu strategis yang berkembang. Mengingat peran dan fungsi Renstra perangkat Daerah ini Provinsi sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat sehingga dalam penyusunannya dilakukan dengan transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang berkesinambungan yang nantinya akan dijabarkan kembali secara lebih teknis kedalam Rencana Kerja (RENJA) Perangkat Daerah.

1.2. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

(8)

4817);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887 ;

9. sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Permendagri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembanginan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana kerja pemerintahahn daerah mengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah:

11. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 252);

12. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Maros Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2007 Nomor 02);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Terpadu (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2015 Nomor 2);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2016 Nomor 7);

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud

Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah ini dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan yang memuat arah kebijakan, program, kegiatan, dan tolak ukur kinerja Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran(Sat.Pol PP & Damkar) untuk mendukung tercapainya Visi, Misi, dan Tujuan Pemerintah Kabupaten Maros Periode 2016

(9)

Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan perubahan Renstra Perangkat Daerah ini adalah:

1. Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Sat.Pol PP & Damkar Kabupaten Maros untuk sisa periode 2016 – 2021 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros periode 2016 – 2021.

2. Perangkat Daerah Sat.Pol PP & Damkar Dalam rentang waktu 2016 – 2021.

3. Menyediakan dasar pijakan dalam penetapan, pengendalian, dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perangkat Daerah Sat.Pol PP & Damkar dalam rentang waktu 2016 – 2021.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Renstra Perangkat Daerah Sat. Pol PP & Damkar ini dususun dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 86 Tahun 2017, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

 BAB I : PENDAHULUAN Pada Bab ini memuat: 1.4.1. Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Kabupaten, dan dengan Renja Perangkat Daerah.

1.4.2. Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaranPerangkat Daerah.

1.4.3. Maksud Dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah

1.4.4. Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.

 BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

(10)

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian- capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini, dengan uraian sebagai berikut: 1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme).

2. Sumber Daya Perangkat Daerah

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya seperti SDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. 4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

 BAB III : PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH Pada Bab ini memuat:

1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah. pelayanan Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih. Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerahdipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan

(11)

Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan Perangkat Daerah.

3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi.

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktorfaktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah provinsi.

4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

5. Penentuan Isu-isu Strategis.

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah, yang selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.

 BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN

Pada Bab ini memuat: Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah.sasaran jangka menengah Perangkat Daerah, yang disertai dengan indikator kinerja.

 BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada Bab ini memuat : rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakanPerangkat Daerah dalam lima tahun mendatang yang menunjukkan relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi dan misi RPJMD periode berkenaan dengan tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan Perangkat Daerah. Jika terdapat pernyataan strategi atau arah kebijakan yang tidak relevan dan tidak konsisten dengan pernyataan lainnya, maka diperlukan perbaikan dalam proses perumusan strategi dan arah kebijakan tersebut.

 BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

 BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun

(12)

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(13)

Rencana Strategis 2016-2021

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran(Sat.Pol PP & Damkar) adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Maros, yaitu: Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat. dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan berlaku.

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Sesuai dengan Peraturan Bupati Maros Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Sat.Pol PP & Damkar Kabupaten Maros adalah membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

Dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat maka Sat.Pol PP & Damkar mempunyai fungsi sebagai berikut :

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

a. Perumusan kebijakan urusan Pemerintahan bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan Pemerintahan bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat;

d. Pelaksanaan administrasi Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat; e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

(14)

Berdasarkan Peraturan Bupati Maros nomor 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Sat.Pol PP & Damkar Kabupaten Maros, maka susunan struktur organisasi yang dimiliki adalah:

2.1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Untuk melaksanakan urusan pemerintahan Daerah yang telah dituangkan dalam peraturan perundang – undang yang berlaku, Sat.Pol PP & Damkar memiliki tugas dan fungsi pada setiap entitas kerja yang ada dalamnya. Adapun uraian tugas dan fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepala Satuan

Satuan Polisi Pamong Praja Pemadam Kebakaran dipimpin oleh kepala satuan yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penegakan ketentraman dan ketertiban umum.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Satuan Mempunyai fungsi

a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan Pemerintah bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

(15)

Kebakaran;

c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

d. Pelaksanaan administrasi dinas urusan pemerintahan bidang bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Uraian tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran :

a. Merumuskan program kerja bidang bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran berdasarkan rencana kerja yang telah dibuat;

b. Mengoordinasikan pelaksanaan urusan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program kegiatan satuan;

c. Membina bawahan dalam hal pelaksanaan tugas sesuai peraturan dan prosedur;

d. Mengarahkan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

e. Merumuskan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

f. Melaksanakan administrasi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

g. Menggordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

h. Melaksanakan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran melalui penegakan perundangan daerah, trantibum dan linmas serta pemadam kebakaran;

i. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang bidang Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran melalui penegakan perundangan daerah, trantibum dan linmas serta pemadam kebakaran;

(16)

Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran melalui penegakan perundangan daerah, trantibum dan linmas serta pemadam kebakaran;

k. Melaksanakan kebijakan akuntabilitas kinerja dan perjanjian Dinas;

l. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Sekretariat Satuan

Sekretariat Satuan dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas membantu Kepala Satuan dalam melaksanakan koordinasi, pembinaan administrasi dan teknis operasional serta memberikan pelayanan teknis dan administrasi urusan keuangan, perencanaan dan pelaporan, asset dan kepegawaian serta menyusun program dalam lingkungan Satuan.

Untuk melaksanakan tugas, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian pelaksanaan program kegiatan yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan asset, serta perencanaan dan pelaporan;

b. Pengelolaan ketatausahaan yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian dan asset, serta perencanaan dan pelaporan;

c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan asset serta perencanaan dan pelaporan;

d. Pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian program kegiatan seluruh unsur organisasi Dinas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Satuan terkait dengan tugas dan fungsinnya.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

(17)

tugas;

b. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai prosedur dan bidang tugasnya agar terhindar dari kesalahan;

d. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapakan;

e. Mengordinir penyusunan SOP setiap kegiatan yang telah disusun oleh kepala Sub bagian; f. Menyiapkan bahan LAKIP satuan sebagai landasan laporan kinerja pegawai;

g. Menyusun rencana program kegiatan dan penganggaran skretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

h. Mengoordinasikan pelaksanaan program kegiatan yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan asset serta perencanaan dan pelaporan;

i. Melaksanakan administrasi ketatausahaan yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan asset serta perencanaan dan pelaporan;

j. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan asset serta perencanaan dan pelaporan; k. Melaksanakan pembinaaan dan mengoordinasikan program kegiatan seluruh unsur

organisasi Satuan;

l. Mengoordinasikan pelaksanaan, pengendalian dan penyusunan kebijakan akuntabilitas kinerja dan perjanjian kinerja Satuan;

m. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sekretaris dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran tugas.

(18)

Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan dipimpin oleh kepala Subbagian yang mempunyai tugas membantu sekretaris dalam pelaksanaan ketatausahaan yang meliputi keuangan dan asset.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Subbagian Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut ;

a. Merencanakan kegiatan Subbagian Keuangan berdasarkan rencana kerja Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada bawahan sesuai prosedur dan bidan tugasnya agar terhindar dari kesalahan;

d. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;

e. Menilai bawahan sesuia pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;

f. Menyusun SOP berdasarkan ketentuan peraturan Perundangundangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

g. Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen pelaksanaan kegiatan dan anggaran; h. Menyiapkan bahan dan data untuk perhitungan anggaran pokok dan anggaran

perubahan;

i. Melakukan verifikasi kelengkapan administrasi permintaan pembayaran;

j. Mengelola dan meneliti kelengkapan uang persediaan (UP), ganti uang (GU), tambahan uang (TU), pembayaran gaji, tunjjangan dan penghasilan lainnya;

k. Megoordinasikan penyusunan penganggaran Dinas;

l. Melakukan verifikasi harian dan pertanggung jawaban keuangan; m. Menyusun akuntasi penerimaan dan pengeluaran keuangan;

(19)

o. Menyusun realisasi perhitungan anggaran;

p. Mengevaluasi pelakanaan tugas kebendaharawanan;

q. Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan menindak lanjuti laporan hasil pemeriksaan;

r. Mengevaluasi hasil kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas- tugas yang dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

s. Melaporkan hasil pelaksanaaan tugas sub bagian keuangan dan memberikan saran pertimbangan pada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

t. Melakanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidan tugasnya untuk mendukun kelancaran pelaksanaan tugas.

Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;

Subbagian Perencanaan dan Pelaporan dipimpin oleh kepala sub bagian yang mempunyai tugas membantu skretaris dalam pelaksanaan ketatausahaan yang meliputi perencanaan dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut ;

a. Merencanakan kegiatan Subbagian Perencanaan dan Pelaporan berdasarkan rencana kerja satuan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai prosedur dan bidang tugasnya agar terhindar dari kesalahan;

d. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang di harapkan;

e. Menyusun SOP berdasarkan ketentuan Perundang-ungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

(20)

g. Mengoordinasikan, menghimpun dan menyiapkan bahan serta melakukan penyusunan perencanaan kegiatan dan anggaran;

h. Mengoordinasikan, menghimpun bahan dalam penyusunan rangcangan, rencana strategis, rencana kerja, laporan akuntabilitas kinerja dalam perjanjian kinerja;

i. Mengumpulkan bahan penguulan penyusunan rencana anggaran pendapaan dan belanja satuan;

j. Menghimpun dan menyajikan data dan informasi program kegiatan satuan;

k. Megelola dan melakukan pengembangan system penyajian data berbasis teknologi informasi;

l. Mengumpulkan dan menyusun bahan penyusunan laporan kegiatan tahunan;

m. Menyiapkan bahan dan mengsosialisasikan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyusunan laporan;

n. Megevaluasi hasil kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Subbagian perencanaan dan Pelaporan dan memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Subbagian Umum, Asset dan Kepegawaian;

Subbagian umum, Asset dan kepegawaian dipimpin oleh kepala subbagian yang mempunyai tugas membantu skretaris dalam pelaksanaan ketatausahaan yang meliputi administrasi umum, asset dan Kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Subbagian Umum, asset dan kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan kegiatan Subbagian umum, asset dan kepegawaian sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

(21)

tugas;

c. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai prosedur dan bidang tugasnya agar terhindar dari kesalahan;

d. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapakan;

e. Menyusun SOP berdasarka ketentuan peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

f. Melakukan pengklasifikasian surat menurut jeniasnya;

g. Melakukan administrasi dan pendistribusian naskah Dinas masuk dan keluar; h. Menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas;

i. Mempersiapkan pelaksanaan rapat satuan;

j. Mengelolah urusan rumah tangga, serta sarana prasaran satuan;

k. Menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengelolahan barang dan jasa satuan; l. Mengoordinasikan dan melakukan pemeliharaan, kebersihan dan keamanan satuan; m. Inventarisasi dan pengarsipan data kepegawaian dan data jabatan Satuan;

n. Menyiapkan bahan, megola dan menghimpun daftar hadir pegawai;

o. Menyiapkan bahan dan mengola administrasi surat tugas dan perjalanan dinas pegawai; p. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan

tatalaksana;

q. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana formasi, informai jabatan, dan besetting pegawai;

r. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian dan layanan administrasi kepegawaian lainnya;

s. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan, peningkatan kompetensi, disiplin dan kesejahteraan pegawai;

(22)

informasi;

u. Menghimpun dan mengsosialisasikan ketentuan peraturan Perundang-undangan meliputi pengadaan barang dan jasa serta kepegawaian;

v. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan penghapusan barang, administrasi pendistribusian serta daftar inventarisasi barang;

w. Menyusun barang inventaris Dinas;

x. Mengevaluasi hasil kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

y. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Subbagian Umum, Asset dan Kepegawaian dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

z. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

3. Bidang Penegakan Perundangan Daerah

Bidang Penegakan Perundangan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan Peyelidikan, penyidikan, pengawasan dan pelaksanaan kerja lembaga dan penindakan terhadap warga masyarakat dan atau badan hukum yang melanggar Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Penegakan Perundangan Daerah mempunyai Fungsi Sebagai berikut :

a. Pengevaluasian pengusulan rancangan Peraturan Daerah dan peraturan Kepala Daerah; b. Pelaksanaan kegiatan pengawasan untuk mendukung kebijakan penegakan Perturan

Daerah dan Peraturan Bupati baik perpentif maupun persuasive dan meyelenggarakan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

c. Pengoordinasian pengawasan peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

d. Pelaksanaan pengawasan, penyelidikan dan penyidikan dan penindakan terhadap warga masyarakat dan atau badan hokum yang melanggar Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

(23)

f. Pelaksanaan kerjasama antar lembaga dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; dan

g. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh kepala Satuan sesuai tugas dan fungsinya Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Penegakan Perundangan Daerah mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan operasional kegiatan Bidang Penegakan Perundangan Daerah sebagai pedoman dalam pelaksaan tugas;

b. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Memberi petunjuk pelaksaan tugas kepada bawahan sesuai prosedur dan bidang tugasnya agar terhindar dari kesalahan;

d. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapakan;

e. Mengordinir penyusunan SOP setiap kegiatan yang telah disusun oleh Kepala Bidang; f. Menyusun LAKIP Satuan sebagai landasan laporan kinerja pegawai;

g. Melaksanakan kegiatan operasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

h. Melaksanakan penertiban non yustisial ( tindakan penindakaan penghentian sementara) terhadap warga masyarakat dan / atau badan hokum yang melanggar peraturan Perundangan Daerah;

i. Melaksanakan Pro Yustice ( tindak pidana ringan) terhadap warga masyarakat dan / atau badan hokum yang melanggar peraturan Perundangan Daerah;

j. Melaksanakan koordinasi dan menyelenggarak kerjaama dengan instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, serta TNI/POLRI/ KEJAKSAAN dalam rangka Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

k. Melaksanakan kordinasi dan kerjasama kantor/ Satuan Polisi Pamong Praja/ kota dalam rangka operasi penegakan peraturan Darah dan Peraturan Kepala Daerah;

(24)

msyarakat dan / atau badan hukum;

m. Melaksanakan tindak penyelidikan dan penyidikan terhadap warga masyarakat dan / atau badan hokum yang melanggar peraturan Perundangan Daerah;

n. Melaksanakan kordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya dibidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

o. Melaksanakan kegiatan pengawasan dalam penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Penegakan perundangan Daerah dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan ataupun tertulis sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Seksi Penegakan

Seksi Penegakan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melakukan kegiatan Penyelidikan dan Penyidikan dan menyiapkan bahan pemberkaan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Seksi Penegakan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan kegiatan Seksi Penegakan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b. Membagi tugas tertentu dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan

sesuai ketentuan sehingga kelancaran pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai prosedur dan bidang tugasnya agar terhindar dari kesalahan;

d. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapakan;

(25)

dalam melaksanakan tugas;

f. Menyiapkan bahan LAKIP satuan sebagai landasan laporan kinerja pegawai;

g. Melaksanakan perumusan bahan pemetahan kasus proyustice (tindak pidana ringan) dalam penyelenggaraan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; h. Merumuskan dan melaksanakan Penyelidikan dan penyidikan temuan kasus pelanggaran

Peraturan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

i. Menyiapkan bahan kordinasi dan kerjasama penyelidikan dan penyidikan dengan instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

j. Melaksanakan penyidikan terhadap objek/ oknum pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

k. Melaksanakan pemanggilan, introgasi dan pemeriksaan berita acara, pemeriksaaan terhadap objek/ oknum pelanggar Peraturan Daerah dan Perkada;

l. Melakukan tindakan di tempat kejadian pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

m. Melakukan pengamanan barang bukti dan menginventarisasi barang bukti oknum/ badam/ lembaga yang melanggar Peraturan Daerah dan Perkada;

n. Meneliti identitas pelanggar Peraturan Daerah dan Peraturan Pelaksanaan lainnya dengan cara mengidentifikasi kartu indentitas (KTP, SIM dan Identitas lainnya);

o. Melakukan / interview terhadap oknum/ badan/ lembaga yang mengarah kepada oknum / badan / lembaga yang mengara kepada pelanggaran Perda dan Peraturan pelaksanaan lainnya;

p. Melaksanakan pemberkasan hasil pemeriksaan berita acara pemeriksaan;

q. Membuat surat mengantar pengiriman berkas kepada ketua Pengadilan Negeri dan atau Kepala Kepolisian sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku; r. Memonitor tindak lanjut hasil penyidikan dan penindakan atas penindakan atas

pelanggaran Perda dan Peraturan pelaksanaan lainnya;

(26)

adanya kejadian Pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; t. Mengevaluasi hasil kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan

belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

u. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan seksi penegakan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

v. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Seksi Pembinaan PPNS

Seksi Pembinaan PPNS dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang sarana dan prasarana ketenagakerjaan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Seksi Pembinaan PPNS mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan Kegiatan Seksi Pembinaan PPNS sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

b. Membagi tugas tertentu dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai ketentuan sehingga kelancaran pelaksanaaan tugas berjalan lancar;

c. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai prosedur dan bidang tugas agar terhindar dari kesalahan;

d. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapakan;

e. Menyusun SOP berdasarkan ketentuan peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

f. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

g. Menyiapkan tindakan pertama ditempat kejadian pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

(27)

dengan hari, jam, tanggal dan tempat yang telah ditentukan pada saat pelaksanaaan operasional;

i. Melakukan wawancara / interview yanmg mengarah pada Peraturan Daerah dan paeraturan Bupati serta pelaksanaan lainya;

j. Mengevaluasi hasil kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

k. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pembinaan PPNS serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaaan tugas.

Seksi Pengawasan

Seksi Pengawasan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melakukan pengawasan terhadap warga masyarakat dan atau badan hokum dalam menyelenggarakan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Seksi Pengawasan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. merencanakan kegiatan seksi Pengawasan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas. b. membagi tugas kepada bawahan sesuai uraian tugas dan tanggung jawab sehingga

pelaksanaan tugas berjalan lancar.

c. membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme.

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai peraturan dan prosedur agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

e. menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;

f. menyusun SOP berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

g. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas ; h. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

(28)

peraturan kepala daerah ;

j. melakukan koordinasi dan Melaksanaan pengawasan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah;

k. menghimpun dan menganalisis hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengawasan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; l. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya

untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

m. mengevaluasi hasil kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengawasan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Bidang Trantibum dan Linmas

Bidang Trantibum dan Linmas dipimpin oleh kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan pengendalian, penertiban, kerjasama antar daerah serta koordinasi dan kerja sama dengan pihak terkait dalam menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masayarakat serta perlingungan masyarakat.

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Trantibum dan Linmas mempunyai Fungsi Sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan dan petunjuk operasi dalam pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;

a. Penyusunan rencana kegiatan di operasi dalam bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;

b. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instasi lain dalam bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;

c. Pelaksanan pengendalian operasional di bidang ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat; dan

d. Penyusunan kerjasama antar daerah dalam rangka ketertiban dan ketentraman masyarakat di daerah;

(29)

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Trantibum dan Linmas mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan bidang Trantibum dan Linmas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas tertentu dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai ketentuan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai peraturan dan prosedur agar terhindar dari kesalahan;

d. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan

e. Mengkoordinir penyusunan SOP setiap kegiatan yang telah disusun oleh Kepala Seksi; f. Menyusun rencana kegiatan Bidang Trantibum dan Linmas sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas;

g. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

h. Memantau, mengawasi dan menevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

i. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; j. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

k. Melaksanakan perumusan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;

l. Melaksanakan penyusunan pedoman, petunjuk teknis dan pelaksanaan operasi penertiban, pengamanan protokuler dan tempat-tempat penting serta bekerjasama dengan instansi terkait ;

m. Melaksanakan pengendalian,penertiban, kerjasama antar Ketentraman dan Ketertiban, memelihara kenyamanan acara protokuler dan tempat-tempat penting serta bekerjasama dengan instansi terkait;

(30)

memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

o. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prsetasi kerja;

p. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas Trantibum dan Linmas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan menyusun pedoman pengamanan, pengawalan, keprotokolan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan kegiatan seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.

b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai uraian tugas dan tanggung jawab sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.

c. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme.

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai peraturan dan prosedur agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

e. Menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;

f. Menyusun SOP berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

g. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; h. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

(31)

umum dan ketenteraman masyarakat;

j. Melaksanakan pengaturan tugas pengendalian pengamanan, pengawalan dan patroli baik secara terbuka maupun tertutup di lingkup kerja pemerintah provinsi Sulawesi selatan; k. Melakukan koordinasi dan dengan Instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam

rangka pengendalian unjuk rasa (massa);

l. Melakukan pengamanan Tempat-tempat penting dan Obyek Vital pada lingkup kerja pemerintah Kabupaten Maros;

m. Menyusun rumusan dan melaksanakan kegiatan pemanduan dan membantu DLLAJ/TNI/POLRI dalam pengaturan rute perjalanan tamu pemerintah daerah (VIP/VVIP); n. Mengevaluasi hasil kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas seksi Ketentraman dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Seksi Perlindungan Masyarakat

Seksi Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam kesejahteraan pekerja dan purna kerja.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan kegiatan kepala seksi Perlindungan Masyarakat sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.

b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai uraian tugas dan tanggung jawab sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.

c. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme.

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai peraturan dan prosedur agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

(32)

diharapkan;

f. Menyusun SOP berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

g. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis perlindungan masyarakat;

h. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman atau petunjuk teknik operasional perlindungan masyarakat;

i. Menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan perlindungan masyarakat;

j. Melakukan koordinasi penyelenggaraan pembinaan satuan perlindungan masyarakat propinsi atau kabupaten/kota se Sulawesi Selatan

k. Melakukan koordinasi dan pengerahan satuan perlindungan masyarakat;

l. menginventarisasi jumlah kelompok perlindungan masyarakat dalam kabupaten;

m. Melakukan kebijakan kegiatan kesiagaan, penanggulangan dan rehabilitasi satuan perlindungan masyarakat

n. Melaksanakan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden dan Pemilihan Umum Kepala Daerah;

o. Mengarahkan tenaga perlindungan masyarakat dalam operasi ketentraman dan ketertiban masyarakat;

p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepala seksi Perlindungan Masyarakat dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Bidang Pemadam Kebakaran

Bidang Pemadam Kebakaran dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran, menginventarisasi, merawat / memelihara sarana dan Prasarana alat Pemadam Kebakaran.

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pemadam Kebakaran mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam menangani pencengahan dan penanggulangan kebakaran;

(33)

rescue;

c. Merencanakan dan memprogramkan pengadaan sarana dan prasarana untuk keperluan pelayanan darurat dan pembinaan pos pemadam kebakaran; dan

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Pemadam Kebakaran mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. merencanakan operasional kegiatan bidang pemadam kebakaran sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas ke bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai peraturan dan prosedur agar terhindar dari kesalahan;

d. menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;

e. menyusun SOP berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

f. menyiapkan bahan LAKIP Satuan sebagai landasan laporan kinerja pegawai; g. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; h. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

i. merumuskan kebijakan teknis Standar penanggulangan kebakaran;

j. menyusun pedoman, petunjuk teknis pengendalian dan pencengahan serta sarana dan prasarana alat pemadam kebakaran;

k. melaksanakan koordinasi, dengan instasi terkait serta pemerintah Kabupaten/Kota dalam pencengahan kebakaran;

l. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang pemadam kebakaran dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

(34)

untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

n. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

o. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas bidang penataan ruang dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Seksi Pembinaan dan Pencegahan Kebakaran

Seksi Pembinaan dan Pencegahan Kebakaran dipimpin oleh Kepala Seksi Pembinaan dan Pencegahan Kebakaran yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan koordinai, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana kebakaran.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Seksi Pembinaan dan Pencegahan Kebakaran mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan seksi pembinaan dan pencegahan kebakaran sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan sesuai uraian tugas dan tanggung jawab sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer;

c. membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai peraturan dan prosedur agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat;

e. menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;

f. menyusun SOP berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

g. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; h. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

i. pengumpulan dan pengolahan serta analisis data sumber bahaya dan ancaman bencana kebakaran

j. menyusun dan melaksanakan petunjuk teknis mitigasi bencana kebakaran

(35)

kebakaran.

l. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap gedung/bangunan/lahan/ kawasan dalam rangka mengantisipasi dan mencengah kebakaran.

m. Menginvetarisasi titik – titik rawan kebakaran termasuk gedung/bangunan, daerah/kawasan/lahan ;

n. Menyusun dan melaksanakan koordinasi dalam rangka pencengahan kebakaran;

0. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka pencengahan bahaya kebakaran;

p. Mengorganisir gladi tanggap darurat bahaya kebakaran dan memfasilitasi pelaksanaan rehabilitasi dan realokasi akibat bencana kebakaran;

q. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas seksi pembinaan dan pencegahan kebakaran dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Seksi Operasional Pemadam Kebakaran

Seksi Operasional Pemadam Kebakaran dipimpin oleh Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melakukan penanggulangan / pengendalian/ pemadaman bencana kebakaran, memberi pertolongan dan membina peran serta masyarakat dalam pengendalian bahaya kebakaran sesuai wilayah.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan seksi Operasional Pemadam Kebakaran sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.

b. membagi tugas kepada bawahan sesuai uraian tugas dan tanggung jawab sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.

c. membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme.

(36)

diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

e. menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;

f. menyusun SOP berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

g. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas; h. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

i. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis wilayah kerja;

j. menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengendalian/penaggulangan/ pemadaman bahaya kebakaran;

k. Memfasilitasi dan membantu tugas operasional pemadam kebakaran di kabupaten/kota; l. melaksanakan pelayanan informasi dengan membuat brosur-brosur, iklan dan alat

peraga tentang bahaya kebakaran;

m. menyusun dan melaksanakan rumusan koordinasi operasional pemadam kebakaran yang di sesuaikan dengan wilayah tugas masing-masing daerah;

n. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

0. melaporkan hasil pelaksanaan tugas seksi Operasional Pemadam Kebakaran dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;dan

p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Seksi Sarana dan Prasarana

Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh Kepala Seksi Sarana dan Prasarana yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melakukan menginvetarisasi, merawat / memelihara sarana dan prasarana kebakaran, mengefektifkan penggunaan peralatan dan pemanfaatan kendaraan dinas pemadam kebakaran.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Seksi Sarana dan Parasarana mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan kegiatan kepala seksi Sarana dan Prasarana sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan sesuai uraian tugas dan tanggung jawab sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer;

(37)

timbul untuk mencapai profesionalisme;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai peraturan dan prosedur agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat;

e. menilai bawahan sesuai pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan;

f. menyusun SOP berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

g. membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas; h. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

i. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis sarana dan prasarana;

j. Melaksanakan monitoring pemeliharaan peralatan dan optimalisasi penggunaan peralatan;

k. Memfasilitasi dan membantu pengadaan prasarana dan sarana alat pemadam kebakaran di kabupaten kota;

l. Menginvetarisasi sarana dan prasarana yang dimiliki pemadam kebakaran dan melaksanakan pemeliharaan secara rutin dan berkala;

m. Menyusun, mengatur dan melaksanakan pentunjuk teknis perbengkelan;

n. Menyusun dan melaksanakan rumusan kerjasama dengan instansi terkait dibidang penyelenggaraan sarana dan prasarana kebakaran;

o. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan serta memberikan penilaian prestasi kerja;

p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepala seksi sarana dan prasarana dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;dan

q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Secara garis besar organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros dapat di lihat pada Struktur Organisasi berikut :

SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH

Untuk menunjang implementasi Kewenangan, Tugas Pokok, dan fungsi Sat.Pol PP & Damkar sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, maka Sat.Pol PP & Damkar didukung oleh sumber daya yang terdiri dari:

(38)

Secara umum keberhasilan dalam melaksanakan program dan kegiatan suatu organisasi tidak terlepas dari peran serta aktif dari SDM organisasi tersebut, demikian pula halnya dengan SDM Aparatur di lingkungan Sat.Pol PP & Damkar yang merupakan satu kesatuan individu yang melakukan kerjasama dalam melaksanakan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Salah satu prasyarat utama untuk mendukung keberhasilan dalam pencapaian tujuan tersebut yaitu dengan tersedianya SDM yang terampil, ahli, mampu dan kompeten serta berdayaguna.

Adapun Kondisi sumber daya manusia aparatur Sat.Pol PP & Damkar pada saat sekarang, adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 2.1

komposisi sumber daya manusia aparatur Sat.Pol PP & Damkar berdasarkan status kepegawaian

NO STATUS PEGAWAI/APARATUR

JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)

TAHUN 2016 TAHUN 2017 Tahun 2018

Lk Pr Jml Lk Pr Jml Lk Pr Jml

1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 64 17 81 75 16 91 83 18 101

2 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 1 1 2 - - - -

3 Pegawai Honorer/Tidak Tetap 424 58 482 519 53 572 510 53 563

4 Magang - - - -

JUMLAH TOTAL 446 76 522 594 69 663 593 71 664

Sumber data: Subbag. Kepegawaian, Sat.Pol PP & Damkar

(39)

Tabel 2.2

komposisi sumber daya manusia aparatur Sat.Pol PP & Damkar berdasarkan pangkat dan golongan

NO GOLONGAN DAN PANGKAT PNS

JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Lk Pr Jml Lk Pr Jml Lk Pr Jml

1 GOLONGAN I (Juru)

1. I A (Juru Muda) - - - -

2. I B (Juru Muda Tingkat I) - - - -

3. I C (Juru) 1 - 1 1 1 2 2 1 3

4. I D (Juru Tingkat I) 1 - 1 1 - 1 2 - 2

2 GOLONGAN II (Pengatur)

1. II A (Pengatur Muda) 8 1 9 7 1 8 8 1 9

2. II B (Pengatur Muda Tingkat I) 22 - 22 8 - 8 11 - 11

3. II C (Pengatur) 10 - 10 29 1 30 32 1 33

4. II D (Pengatur Tingkat I) 1 1 2 - - - 2 - 2

3 GOLONGAN III (Penata Muda)

1. III A (Penata Muda) 6 10 16 8 9 17 5 9 14

2. III B (Penata Muda Tingkat I) 3 1 4 3 1 4 4 1 5

3. III C (Penata) 1 - 1 6 1 7 7 1 8

4. III D (Penata Tingkat I) 6 2 8 6 2 8 6 2 8

4 GOLONGAN IV (Pembina)

1. IV A (Pembina) 4 1 5 3 1 4 4 1 5

2. IV B (Pembina Tingkat I) - - - -

3. IV C (Pembina Utama Muda) 1 - 1 1 - 1 1 - 1

4. IV D (Pembina Utama Madya) - - - -

5. IV E (Pembina Utama) - - - -

JUMLAH TOTAL 64 16 80 73 17 90 84 17 101

(40)

Rencana Strategis 2016-2021

Tabel 2.3

komposisi sumber daya manusia aparatur Sat.Pol PP & Damkar

berdasarkan Jabatan (Struktural Dan Fungsional)

NO JABATAN

JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Laki - Laki Perem puan Jumla h Laki - Laki Perem puan Jumla h Laki - Laki Pere mpu an Jumla h 1 STRUKTURAL 1. ESELON II B 1 - 1 1 - 1 1 - 1 2. ESELON III A - - - 1 - 1 1 - 1 3. ESELON III B 3 - 3 3 - 3 3 - 3 4. ESELON IV A - - - 8 3 11 8 3 11 5. ESELON IV B - - - - 2 FUNGSIONAL 1. FUNGSIONAL TERTENTU - - - 2 - 2 6 - 6 2. FUNGSIONAL UMUM - - - - JUMLAH TOTAL 4 - 4 15 3 18 19 3 22

Sumber data: Subbag. Kepegawaian, Sat.Pol PP & Damkar

Tabel 2.4

komposisi sumber daya manusia aparatur Sat.Pol PP & Damkar berdasarkan tingkat pendidikan

NO PENDIDIKAN

JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Laki - Laki Perem puan Juml ah Laki - Laki Perem puan Jumla h Laki - Laki Pere mpua n Jumla h 1 Strata Tiga (S3) - - - - 2 Strata Dua (S2) 2 1 3 5 1 6 5 1 6 3 Strata Satu (S1) 17 12 29 25 9 34 22 12 34

4 Diploma Tiga (D III) - - - 1 - 1 1 - 1

5 SMA/SMK/Sederajat 32 2 34 46 1 47 52 2 54

6 SMP/Sederajat 1 - 1 2 1 3 3 1 4

JUMLAH TOTAL 52 15 67 79 12 91 83 16 99

(41)

Rencana Strategis 2016-2021

2.2.2 SUMBERDAYA ASSET/MODAL/PERALATAN/PERLENGKAPAN

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Sat.Pol PP & Damkar dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan penunjang pekerjaan yang kondisinya sebagaimana yang terdapat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.5

Daftar peralatan dan perlengkapan Sat.Pol PP & Damkar

NO NAMA ASSET

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

JUM LAH SATU AN KONDISI JUM LAH SATU AN KONDISI JUM LAH SATUA N KONDISI BAIK BUR UK BAI K BUR UK BAI K BUR UK

1 Tanah 1 Meter 2 1 Unit

2 Gedung 2 Unit 2 - 2 Unit 2 -

3 Kendaraan Dinas/Operasional 3 Unit 4 Unit

a. Mobil 4 Unit 4 - 4 Unit 4 - 5 Unit 5 -

b. Motor 14 Unit 11 3 14 Unit 11 3 14 Unit 11 3

4 Filing cabinet 8 Unit 8 - 8 Unit 8 - 8 Unit 8 -

5 Kursi Rapat 30 Buah 30 - 30 Buah 30 - 30 Buah 30 -

6 Kursi Tamu - - - -

7 Kulkas 2 Buah 2 - 2 Buah 2 - 2 Buah 2 -

8 LCD Projector 1 Buah 1 - 1 Buah 1 - 1 Buah 1 -

9 Laptop 11 Unit 11 - 11 Unit 11 - 13 Unit 13 -

10 Scanner - - - -

11 Faximile - - - -

12 Rak Besi - - - -

13 Whiteboard - - - -

14 Meja Kerja 55 Buah 55 - 55 Buah 55 - 83 Buah 40 43

15 Brangkas 1 Unit 1 - 1 Unit 1 - 1 Unit 1 -

16 Telephone - - - -

17 Komputer PC 9 Buah 9 - 9 Buah 9 - 9 Buah 9 -

18 Printer 14 Buah 12 2 14 Buah 13 1 14 Buah 9 5

19 Mesin Ketik 2 Buah - 2 2 Buah - 2 2 Buah - 2

20 Meja Rapat 1 Buah 1 - 1 Buah 1 - 1 Buah 1 -

21 Meja Komputer 1 Buah 1 - 1 Buah 1 - 1 Buah 1 -

22 Sofa 2 Set 2 - 2 Set 2 - 3 Set 1 2

23 Meja Tamu 2 Set 2 - 2 Set 2 - 3 Set 1 2

24 Mesin pemotong kertas - - - -

25 Server - - - -

26 Sepeda 3 Buah 3 - 3 Buah 3 - 3 Buah 2 1

27 Handy talky 17 Buah 17 - 17 Buah 10 7 31 Buah 24 71

28 Hard disk 1 Buah 1 - 1 Buah 1 - 1 Buah 1 -

29 Meja resepcionis 1 Unit 1 - 1 Unit 1 - 1 Unit 1 -

30 Kursi besi/metal 36 Buah 36 - 41 Buah 41 - 41 Buah 41 -

31 Kursi rapat 30 Buah 30 - 30 Buah 30 - 30 Buah 30 -

32 Kursi tunggu - - - -

33 Kursi kayu/rotan 11 Buah 11 - 11 Buah 11 - 11 Buah 10 1

34 mobeleur 10 Buah 10 - 11 Buah 11 - 11 Buah 11 -

35 Kursi putar 4 Buah 4 - 6 Buah 6 - 7 buah 7 -

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Bupati Lamandau Nomor 9 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamandau, Satuan Polisi Pamong Praja

Setelah menemukan informasi penting yang terdapat pada teks nonfiksi dengan arahan dari guru, peserta didik dapat mengkreasikan informasi tersebut dalam bentuk visual

Dari grafik di atas, jumlah bayi dengan BBLR di Kabupaten Kebumen pada tahun 2011, jumlah kasus tertinggi terdapat di Puskesmas Alian yaitu 46 kasus BBLR dari 994

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangandaran Tahun 2016 – 2021 disusun sebagai pedoman bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Berdasarkan data Tabel 1, menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja pada kegiatan usahatani kentang dan kubis yang dilakukan oleh petani binaan lebih

Adapun peneliti akan melakukan penelitian terkait implementasi pembelajaran berbasis HOTS terkait bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis HOTS di SDN Girimoyo 02

Pertambahan panjang tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 ini dikarenakan kandungan nutrisi yang tinggi dari tubifex dapat dilihat bahwa pertumbuhan panjang pada

Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangka Daerah (SKPD) Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tahun 2016-2021 dimaksudkan sebagai pedoman penyelenggaraan