• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM BAHAN BAKAR DAIHATSU TRAINING CENTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM BAHAN BAKAR DAIHATSU TRAINING CENTER"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

DAIHATSU TRAINING CENTER

(2)

FUEL SYSTEM

FUNGSI

Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.

(3)

Fuel Tank

Tangki bahan bakar terbuat dari pelat besi, dipasangkan dibagian belakang kendaraan untuk menghindari bocor pada saat terjadi tabrakan.

Pada bagian dalam dilapisi dengan lapisan anti karat, Sparator dipasangkan didalam tangki untuk mencegah bahan bakar turun – naik pada saat mobil berjalan.

Ujung pipa hisap bahan bakar, diletakkan dengan jarak 2 – 3 cm dari dasar tangki, untuk mencegah terhisapnya air dan kotoran.

(4)

Fuel Line

Ada 3 saluran bahan bakar

• Saluran utama untuk mengirimkan bahan bakar ke pompa bahan bakar

• Saluran pengembali, untuk mengembalikan kelebihan bahan bakar ke tangki

• Saluran untuk emisi bahan bakar ( untuk menyalurkan gas HC ke charcoal canister )

(5)

Fuel Filter

Fungsi

Untuk memisahkan air dan debu yang terkandung didalam bensin.

Saringan berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran sehingga partikel – partikel yang lebih berat dari bensin akan tertinggal didasar saringan

Catatan :

Untuk mobil mobil tertentu saringan bensin diletakkan didadalam tangki bensin dan dijadikan satu dengan pompa bensin

(6)

FUEL PUMP

Catatan :

Ada 2 jenis fuel pump, Machanical & Electric

MECHANICAL FUEL PUMP

(7)

MECHANICAL FUEL PUMP

Cara kerja pompa jenis mekanis :

Pada saat rocker arm ditekan, maka arm akan menarik diaphragm ke bawah, sehingga katup inlet terbuka, dan bensin terhisap. Pada saat arm tidak ditekan pegas akan mengembalikan arm ke posisi semula, sehingga diaphragm akan kembali keposisi semula karena dorongan pegas.

Bensin yang ada diatas diaphragm akan mendorong katup outlet untuk terbuka dan katup inlet untuk menutup.

Pada saat bensin dikarburator penuh pegas tidak dapat mengembalikan diaphragm ke posisi semula sehingga pemompaan bahan bakar terhenti

(8)

ELECTRIC FUEL PUMP

Plunger type electric fuel pump

Pompa bensin ini terpasang jauh dari mesin untuk mencegah terjadinya vapour lock

PLUNGER TYPE FUEL PUMP

(9)

Cara kerjanya :

Bila arus listrik mengalir ke coil, maka akan terjadi kemagnetan sehingga plunger akan tertarik dan menekan pegas, inlet valve terbuka dan bensin akan masuk ke ruang “ A “, jika arus listrik terputus, plunger akan kembali ke posisi semula karena adanya dorongan pegas pembalik. Outlet valve akan terbuka oleh tekanan bahan bakar, dan bahan bakar akan mengalir keluar. Pada saat yang sama inlet valve akan terbuka dan bahan bakar akan terhisap masuk kedalam plunger melalui inlet port.

Jika tekanan pada sisi outlet melebihi 0,25kg/cm2 maka plunger tidak dapat

bekerja.

PLUNGER TYPE FUEL PUMP

(10)

EMERGENCY FUEL STOP SYSTEM ( EFSS )

DIAGRAM KERJA RANGKAIAN EFSS

Fungsi :

Untuk mencegah tumpahnya bahan bakar pada saat terjadi kecelakaan, dalam kondisi mesin mati & kunci kontak dalam posisi on

(11)

Setelah mesin hidup

Jika putaran mesin lebih besar dari 100 +/- 50rpm, sensor akan mematikan transistor

Akibatnya arus yang mengalir ke coil akan terputus dan kontak point akan kembali ke posisi

“ b “

dan pompa akan bekerja terus selama kunci kontak on.

Bila putaran mesin kurang dari 100 +/- 50rpm, maka transistor akan

menjadi

“on “

. Akibatnya koil akan mendapatkan arus sehingga timbul kemagnetan dan menarik kontak ke posisi

“a”,

jika kunci kontak tidak pada posisi

“ST “

maka pompa tidak dapat bekerja ( mati )

EMERGENCY FUEL STOP SYSTEM ( EFSS )

(12)

CARBURETOR

Fungsi

Untuk membentuk / menyediakan campuran bahan bakar yang sesuai dengan kondisi kerja mesin.

(13)

Perbandingan udara - bahan bakar dan kemampuan mesin

Teori perbandingan bahannbakar 14,7 : 1

Perbandingan Ekonomis 16-18 : 1

Power air fuel ratio 12-13 : 1

(14)

Power air fuel ratio 12-13 : 1

Perbandingan energi udara dan bahan bakar

Catatan :

Campuran udara & bahan bakar paling kecil yang masih dapat terbakar = 20 : 1

(15)

SISTIM PELAMPUNG

Fungsi :

Untuk mempertahankan ketiggian permukaan bahan – bakar diruang pelampung tinggi ini diperhitungkan jaraknya dengan ketinggian main nozle ( h )

Pengaturan pelampung

Jika bensin dari pompa bahan bakar melalui katup jarum dan masuk kedalam ruang

pelampung maka pelampung akan mengangkat katup dan katup akan menghentikan aliran

bahan bakar, jika bahan bakar turun maka katup akan terbuka lagi.

Dengan demikian ketinggian bensin pada ruang pelampung tetap konstand

(16)

PENYETELAN PELAMPUNG

Penyetelan Ketinggian pelampung

Penyetelan ini dimaksudkan untuk mendapatkan ketinggian “h”

Caranya dengan mengukur jarak body carburator dengan pelampung menggunakan “

measuring block

Jika alat ini tidak tersedia funakan vernier caliper sambil meniupnya melalui saluran inlet, rasakan tenaga tiupannya, jika terasa berat hentikan dan baca ukurannya atau dapat juga menggunakan mata bor yang diameternya sesuai dengan spesikasi tingginya pelampung “ Sesuaikan dengan spesifikasinya “

PENGUKURAN KETINGGIAN PELAMPUNG

(17)

Penyetelan celah nedle valve ( katup jarum )

Penyetelan ini dimaksudkan untuk mendapatkan lebar pembukaan celah katup nedle Caranya dengan mengukur jarak antara nedle valve dengan lips

Spring pada nedle valve berfungsi untuk menyerap getaran mesin agar nedle tidak bocor

PENYETELAN PELAMPUNG

PENGUKURAN CELAH KATUP JARUM

(18)

PENYETELAN PELAMPUNG

Cara melakukan penyetelan

• Untuk mendapatkan celah nedle tekuklah pada posisi “ A “

• Untuk mendapatkan ketinggian pelampung yang benar tekuklah pada bagian “ B “

Perhatian

Jangan merubah posisi lip, jika posisi ini dirubah akan mendapatkan penyetelan yang salah

BAGIAN YANG DIRUBAH

(19)

PIPA VENTILASI UDARA ( AIR VENT TUBE )

Jumlah bahan bakar yang dikeluarkan oleh main nozle tergantung dari

perbedaan tekanan antara daerah “ A “ , “ B “ dan “ C “

Tekanan antara “ B “ ruang pelampung & “ C “ air horn harus sama,

sedangkan tekanan pada daerah “ C “ lebih rendah dari tekanan udara luar ( atmosfer )

Catatan :

Jika saringan udara tersumbat ( mampet ), paking ruang pelampung bocor, pipa ventilasi tersumbat maka karbuartor akan menjadi banjir.

(20)

SALURAN PADA CARBURATOR

Putaran rendah ( barel I )

(21)

PUTARAN RENDAH

Hubungan Antara jumlah bahan bakar bensin yang dikeluarkan melalui Idle Port & Slow Port seperti ditunjukkan pada grafik disamping

Pada saat mesin berputar rendah

Kevacuuman dibawah katup throtlle lebih besar dibandingkan diatas katup throtlle, sehingga bahan bakar keluar melalui saluran yang ada dibawah katup throtlle

(22)

Pada putaran rendah, throtle valve belum terbuka,

Pada saat seperti ini kevacuuman akan terjadi dibawah katup throtle sehingga bahan bakar akan keluar melalui “ Idle Port “

Pada putaran rendah, throtle valve terbuka sedikit,

Udara yang masuk kedalam silinder bertambah, kevacuuman dibawah throtle berkurang Bahan bakar disuplai melalui “ Idle Port & Slow Port “

JUMLAH BAHAN BAKAR YANG DIKELUARKAN MELALUI IDLE PORT

& SLOW PORT

(23)

IDLE MIXTURE ADJUSTING SCREW

Fungsi :

Untuk mengatur perbandingan capuran bahan bakar yang dikeluarkan oleh “ slow jet “ dengan udara ( menyetel CO ) agar perbandingan udara dan bahan bakarnya 12:1 pada saat Idle

Catatan:

Jangan mengencangkan idle mixture screw terlalu keras, karena akan meyebabkan Idle Screw menjadi cacat

Akibatnya kita akan kesulitan untuk mendapatkan

penyetelan perbandingan udara dan bahan bakar pada saat idle.

(24)

Pemilihan screw driver ( obeng )

Catatan :

Untuk menghindari kerusakan pada komponen yang akan kita buka, Gunakan obeng yang sesuai dengan lebar dan besarnya komponen yang kita buka,

Jika kita menggunakan obeng yang terlalu kecil akan menyebabkan komponen menjadi rusak

(25)

Slow Jet

Fungsi

Untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang mengalir pada saluran utama Primer

(26)

Ekonomizer jet, Air Bleeder & Solenoide valve

Ekonomizer Jet

Fungsi : untuk mempercepat aliran udara agar didapat

campuran bensin dan udara yang baik, dengan cara memperkecil diameter lubang,

Air Bleeder

Fungsi : untuk Membantu proses atomisasi bensin agar mudah

bercampur dengan udara.

Jika air bleeder tersumbat maka campuran udara dan bahan bakar akan menjadi terlalu kaya ( bensin akan menetes pad idle & slow port )

Solenoide valve

Fungsi : untuk menghentikan suplai bahan bakar melalui

saluran primer kecepatan rendah pada saat kunci kontak dimatikan, supaya tidak terjadinya diseling

(27)

Main jet

Fungsi main jet :

Untuk membatasi jumlah bahan bakar yang disalurkan oleh kecepatan tinggi primer / sekunder

(28)

Fungsi :

Untuk Membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur dengan udara.

Jika air bleeder tersumbat maka campuran udara dan bahan bakar akan menjadi terlalu kaya ( bensin akan menetes pad idle & slow port )

Air Bleeder

(29)

Saluran kecepatan tinggi primer

Fungsi :

Saluran ini dirancang untuk menyediakan campuran bahan bakar dan udara dengan perbandingan

sebesar 16-18 : 1 ( campuran udara & bahan bakar ekonomis )

Kondisi ini dilakukan pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan sedang dan tinggi selama kondisi mesin normal.

Untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar pada kondisi ini disediakan oleh saluran akselerasi / acceleration circuit dan penambah tenaga / power circuit

Diagram aliran udaranya

(30)

Saluran kecepatan rendah secunder ( secondary low speed circuit )

Fungsi :

Untuk mengatasi keterlambatan suplai bensin ke mesin pada saat awal saluran kecepatan tinggi secunder bekerja,

Cara kerjanya :

Pada saat throtle valve secunder mulai

membuka, aliran udara yang melewati venturi sekunder bergerak lambat, akibatnya bensin yang keluar dari main nozle sedikit, campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus.

Untuk mengatasi hal ini maka throtle primer membuka sedikit throtle sekunder, dengan

secondary toutch angel oleh mekanisme kickup akibatnya timbul kevacuuman pada secondary slow port dan menyebabkan bensin dapat mengalir

(31)

Saluran kecepatan tinggi

secunder

( secondary high speed circuit )

Catatan

Untuk membuka sekundari throtle dipergunakan diaphragm atau bandul pemberat

Saluran kecepatan tinggi sekunder dirancang untuk bekerja jika mesin membutuhkan out put yang lebih tinggi maka ukuran venturi, main jet, nozle & jet – jetnya dibuat lebih besar

(32)

Contacts Contacts Lever “ A “ Lever “ B “ Lever “ C “ Rod “ D “ Spring Secondary Throtle

Secondary touch angle

Secondary Touch Angle

Secondary touch angle

Adalah mekanisme yang dibuat sedemikian rupa sehingga throtle valve akan mulai

membuka jika throtle valve primer membuka pada 55o – 65o ( sudut ini disebut Secondary

touch angle )

Cara kerjanya :

Jika throtle primer membuka kurang dari 55o

– 65o maka lever B akan terangkat oleh

pegas, akibatnya meskipun diapragm menarik rod D keatas lever C tidak akan berputar.

Apabila throtle primer membuka lebih dari 55o – 65o maka lever A akan berputar

berlawanan arah jarum jam dan mendorong lever B, sehingga lever C bergerak bebas dan throtle secondary throtle dapat terbuka

(33)

Kick – up Mekanism

Fungsi :

Untuk menjaga agar secondary throtle valve tidak macet oleh adanya endapan karbon ( carbon deposit )

Pengukuran celah ini dilakukan antara body karburator dan secondary throtle valve

(34)

Power circuit ( Saluran tenaga )

Saluran Tenaga ( Power Circuit )

Saluran kecepatan tinggi Primer dirancang untuk perbandingan ekonomis

Jika mesin harus menghasilkan tenaga yang lebih besar maka harus ada

penambahan bahan bakar yang disuplai ke saluran kecepatan tinggi Primer hinga

perbandingan udara dan bahan bakar menjadi 12-13:1

(35)

Acceleration Circuit ( Saluran akselerasi / percepatan )

Bila pedal gas diinjak secara tiba – tiba udara yang masuk kemesin akan bertambah cepat dan bensin akan terlambat, hal ini dikarenakan bensin lebih berat dari pada udara, Untuk mengatasi hal tersebut, pada karburator dibuatlan saluran pecepatan agar

perbandingan bahan bakar dan udara menjadi 8:1

Catatan

Disamping pompa akselerasi model piston terdapat pula pompa akselerasi model diaphragm seperti yang dipasang pada Daihatsu Zebra, maupun Ceria

(36)

Chooke system ( sistim chooke )

Fungsi :

Ketika mesin masih dingin, bensin tidak dapat menguap dengan baik dan menempel pada dinding intake manifold, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang masuk kedalam

silinder menjadi kurus, akibatnya mesin menjadi sulit untuk dihidupkan. Sistim chooke membuat campuran udara dan bahan bakar dengan perbandingan 1:1,

Katup chooke ada 2 macam

• Model biasa ( manual ), dioperasikan dengan cara menarik kabel

• Chooke otomatis, katup chooke jenis ini akan beroprasi dengan sendirinya jika mesin dingin,

Katup chooke otomatis ada 2 macam yaitu :

Dioperasikan dengan menggunakan air pendingi dan dioperasikan secara elektrik

(37)

Chooke system

Sistim air pemanas:

Chooke otomatis model wax, cara kerjanya menggunakan air panas dari air pendingin mesin.

Pembukaan katup chooke berdasarkan pemuaian wax ( lilin ) yang kemudian mendorong tuas chooke sesuai dengan naiknya suhu air pendingin mesin.

(38)

Chooke system

Sistim elektrik:

Pada sistim ini chooke dilengkapi dengan bimetal, yang dipanaskan menggunakan elektrik heat coil, Pembukaan katup chooke berdasarkan pemuaian bimetal akibat panasnya heat coil yang dihubungkan ke terminal “L”alternator jika alternator

menggunakan IC regulator atau ke terminal “ N “ jika alternator menggunakan voltage regulator model platina.

Arus yang masuk ke dalam heat coil dibatasi menggunakan PTC ( positive

Temperature Coefisient Thermistor ) untuk mencegah arus berlebih yang masuk.

(39)

Fast Idle Mechanism

Fungsi :

Untuk menaikkan putaran idling mesin pada saat mesin dingin dan katup chooke beroperasi agar mesin dapat hidup dengan baik. Dengan jalan membuka sedikit katup throttle.

(40)

Unloader

Fungsi :

Untuk membuka sedikit katup chooke pada saat katup beroperasi dan pedal gas diinjak dalam dalam, tujuannya untuk mencegah campuran bensin dan udara yang terlalu kaya karena kekurangan udara pada saat pedal gas diinjak.

(41)

Throttle Positioner ( TP )

Fungsi :

Untuk mencegah katup throttle tertutup secara mendadak pada saat pedal gas dilepas

mendadak.

Tujuannya untuk menurunkan kadar CO & HC dengan cara mencegah katup throttle tertutup secara mendadak. Jika hal ini terjadi maka bensin akan terhisap masuk kedalam silinder melaui idle port & slow port.

Selain TP ada juga Dash Pot yang fungsi dan cara kerjanya sama dengan TP

Dash Pot

(42)

Water Jacket Water Jacket

Chooke opener ( untuk model tertentu )

Sistim ini dipasangkan hanya untuk model – model tertentu.

Fungsinya :

Apabila terjadi kesalahan pada sistim automatic chooke yang mengakibatkan sistim tidak dapat bekerja, agar campuran udara dan bahan bakar tidak menjadi terlalu kaya, karena sistim chooke tidak dapat bekerja ( membuka ), maka chooke opener akan bekerja untuk membuka katup chooke.

(43)

Chooke Breaker

Fungsi :

Untuk membuka sedikit katup chooke setelah mesin hidup agar campuran udara dan

bahan bakar tidak terlalu kaya setelah mesin hidup.

Cara kerjanya:

Sesudah mesin dihidupkan pada temperature dingin, katup chooke masih dalam posisi menutup.

Sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi terlalu kaya. Untuk mengatasi hal ini katup choke harus dibuka sedikit

berdasarkan temperature kerja mesin.

Jika temperature mesin dibawah 17o C, maka

yang bekerja adalah diphragm “A “ sehingga pembukaan katup tidak terlalu lebar,

Bila temperature mesin diatas 17o C maka

diaphragm “B” ikut bekerja

Hal ini dimungkinkan oleh adanya kerja dari TVSV

(44)

Hot Idle Compensator

Fungsi :

Untuk menambah udara segar dari air horn ( saringan udara ) pada saat mesin panas agar campuaran udara dan bahan bakar tidak terlalu gemuk akibat dari adanya

penguapan bahan bakar didalam karburator yang disebabkan oleh temperature ruang mesin yang tinggi.

Cara kerjanya:

Jika temperatur ruang mesin mencapai 55o C atau lebih, maka bimetal akan

mengembang dan membuka katup udara, sehingga udara segar dapat mengalir ke intake manifold untuk menambah udara agar campuran bahan bakar tidak menjadi terlalu gemuk.

(45)

Carburater Scematic Diagram ED 10 Engine

(46)

Carburater Scematic Diagram HD-C Engine

(47)

Carburater Scematic Diagram HC-C Engine ( “S” Series )

Gambar

DIAGRAM KERJA RANGKAIAN EFSS
Diagram aliran udaranya

Referensi

Dokumen terkait

EFI ( Elektronik Fuel Injection ) adalah suatu sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol oleh ECU ( Engine Control Unit ) agar didapatkan nilai campuran

Perbaikan yang sering dilakukan jika terjadi gangguan pada sistem injeksi bahan bakar yaitu air bleeding (mengeluarkan udara yang ada dalam pipa bahan bakar), penyetelan valve

Waktu pengapian dan besarnya api yang kurang tepat dapat menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar dengan sempurna sehingga bahan bakar menjadi

Dengan penggunaan sistem injeksi bahan bakar, debit bahan bakar dapat dikontrol sesuai dengan parameter mesin seperti putaran mesin, debit udara yang masuk, serta volume bahan bakar

Dengan penggunaan sistem injeksi bahan bakar, debit bahan bakar dapat dikontrol sesuai dengan parameter mesin seperti putaran mesin, debit udara yang masuk, serta volume bahan bakar

Dalam proses pembakaran motor bakar bensin perbandingan antara udara-bahan bakar ( Air Fuel Ratio ) dikenal dengan campuran sangat kurus ( AFR = 18,5:1) dan campuran sangat kaya

Penerapan teknologi sistem bahan bakar yang lebih baik diharapkan mampu meningkatkan ketepatan komposisi campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan kondisi kerja mesin

Perbandingan ini juga berpengaruh pada tenaga mesin yang dihasilkan oleh kendaraan, Untuk menghasilkan tenaga mesin yang tinggi maka campuran bahan bakar dan udara menjadi lebih