• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Alih Wahana Cerita Rakyat Momotaro Dari Ehon Menjadi Kashi dan Anime”. Penelitian alih wahana dapat memberikan pemahaman kepada pecinta karya sastra mengenai perubahan dan penyesuaian sebuah karya hasil transformasi dari hipogramnya. Alih wahana juga dapat memberikan apresiasi pada karya sastra yang telah memotivasi munculnya karya sastra baru. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan mengenai alih wahana yang terjadi dari ehon Momotaro menjadi kashi dan anime.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teori yang digunakan adalah teori Struktural dari Stanton, teori Semiotika dari Danesi dan Cloud, teori Interteks dari Riffaterre, dan teori Alih Wahana dari Damono.

Berdasarkan hasil penelitian, alih wahana dari ehon menjadi kashi menyebabkan penciutan dan perubahan bervariasi alur, perubahan bervariasi tema, penciutan dan perubahan bervariasi karakter, penciutan latar, serta perubahan bervariasi sudut pandang. Sedangkan alih wahana ehon menjadi anime menyebabkan penciutan, penambahan, perubahan bervariasi alur dan karakter. Alih wahana ini juga menyebakan penciutan, penambahan latar waktu dan perubahan bervariasi latar tempat. Unsur tema, latar sosial, dan sudut pandang masih sama seperti yang digunakan dalam ehon Momotaro.

Simpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi dalam alih wahana karya sastra disebabkan adanya perbedaan dan penyesuaian dari ketiga karya sastra tersebut. Tujuan dan fungsi dari sebuah karya sastra turut mendukung tiga proses dalam alih wahana karya sastra. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan sumber data yang kompleks ditinjau dari jenis dan penyesuaiannya terhadap umur para penikmat karya.

Kata kunci : alih wahana, buku cerita bergambar, lirik lagu, animasi, Momotaro

(2)

vii 要旨 本論文 題 民話 桃太郎 け ツ ル 変移 ―絵本 ら歌詞 アニメへ― あ ツ ル 変移 関す 研究 文学愛好家 対し 原作 ら 変化 結果 し 文学作品 け 変化 適応 関す 理解を与え こ またツ ル 変移 新しい 文学作品 出現を促す原作 対し 評価を与え こ 本研究 目的 絵本 ら歌詞 アニメへ ツ ル 変移 関す 知識を与え こ あ 本研究 使用した方法論 記述的 タ分析 あ 使用さ た理

論 Stanton 構造論 Danesi Cloud 記号論 Riffaterre インタ

キス 理論 及び Damono ツ ル変移理論 あ 分析 結果 絵本 ら歌詞へ いうツ ル 変移 筋書 収縮 変化 マ 変化 登場人物 収縮 変化 背景 収縮 及び観 点 変化 原因 こ 分 た 一方 絵本 らアニメへ いうツ ル 変移 筋書 登場人物 収縮 追加 変化をもたらす こ ツ ル 変移 時間 いう背景 収縮 追加 場所 いう背景 変 化 原因 も マ 社会的背景 観点 い 絵本版桃太郎 使用さ い も 一 あ こ 研究 得ら た結論 文学作品 ツ ル 変移 け 収縮 増加 変化 記 作品体系 い 存在す 相違点 適応 起 因し い いうこ あ 文学作品 目的 機能も 文学作品 ツ ル変移 け プロセスを支え い 今後 研究 鑑賞者 年齢 合わせた適応 種類 いう観点 ら 複合的 タを使用す こ を提案す キ ワ :ツ ル 変移 絵本 歌詞 アニメ 桃太郎

(3)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN i

HALAMAN SAMPUL DALAM ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRAK vi

要旨 vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR BAGAN xiv

DAFTAR GAMBAR xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 5 1.3 Tujuan Penelitian 5 1.3.1 Tujuan Umum 5 1.3.2 Tujuan Khusus 6 1.4 Manfaat 6 1.4.1 Manfaat Teoretis 6 1.4.2 Manfaat Praktis 6 1.5. Jangkauan Penelitian 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 8

(4)

ix

2.2 Konsep 16

2.2.1 Alih Wahana 16

2.2.2 Buku Cerita Bergambar (ehon) 17

2.2.3 Lirik Lagu (kashi) 17

2.2.4 Animasi (anime) 18

2.2.5 Unsur Intrinsik 19

2.2.6 Unsur Lirik Lagu 19

2.3 Kerangka Teori 21

2.3.1 Teori Struktural Robert Stanton 21

2.3.2 Teori Semiotika Danesi dan McCloud 24

2.3.3 Teori Interteks Riffaterre 25

2.3.4 Teori Alih Wahana Damono 27

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1 Rancangan Penelitian 29

3.2 Ruang Lingkup Penelitian 31

3.3 Sumber Data 32

3.4 Prosedur Penelitian 32

3.5 Analisis Data 33

3.6 Penyajian Hasil Analisis Data 34

BAB IV PENGARANG DAN KARYA-KARYANYA 35

4.1 Pengarang Ehon 35

4.1.1 Riwayat Tadashi Matsui 35

(5)

x

4.1.2.1 Daitoku to Oniroku 38

4.1.2.2 Pikakunme wo Mawasu 39

4.1.2.3 Momotaro 40

4.1.3 Riwayat Suekichi Akaba 41

4.1.4 Karya-karya Suekichi Akaba 43

4.1.4.1 Suhou no Shiroi Uma: Mongoru Minwa 43

4.1.4.2 Tsuru Nyobo 45

4.1.4.3 Momotaro 46

4.1.5 Okano Teiichi 47

4.1.6 Karya-karya Okano Teiichi 48

4.1.6.1 Haru ga Kita 48

4.1.6.2 Furusato 49

4.1.6.3 Momotaro 50

4.1.7 Kinuko Kuwabata 52

4.1.8 Karya-karya Kinuko Kuwabata 52

4.1.8.1 Mahou Yuugi Tobidasu, Hanamaru Daihouken 52

4.1.8.2 Rejenzu Yomigaeru Ryuo Densetsu 53

4.1.8.3 Momotaro 54

BAB V ALIH WAHANA EHON MOMOTARO MENJADI KASHI MOMOTARO 56

5.1 Alih Wahana Alur 57

5.1.1 Alur dalam Ehon Momotaro 57

(6)

xi

5.1.3 Penciutan 59

5.1.4 Perubahan Bervariasi 70

5.2 Alih Wahana Tema 81

5.2.1 Tema dalam Ehon 81

5.2.2 Tema dalam Kashi 82

5.2.3 Perubahan Bervariasi Tema Kedua 83

5.3 Alih Wahana Karakter Tokoh 85

5.3.1 Karakter dalam Ehon 85

5.3.2 Karakter dalam Kashi 88

5.3.3 Penciutan 89

5.3.4 Perubahan Bervariasi 96

5.4 Alih Wahana Latar 104

5.4.1 Latar Waktu 105

5.4.1.1 Latar Waktu dalam Ehon 105

5.4.1.2 Latar Waktu dalam Kashi 105

5.4.1.3 Penciutan 106

5.4.2 Latar Tempat 108

5.4.2.1 Latar Tempat dalam Ehon 108

5.4.2.2 Latar Tempat dalam Kashi 108

5.4.2.3 Penciutan 109

5.4.3 Alih Wahana Latar Sosial 116

5.4.3.1 Latar Sosial dalam Ehon 117

(7)

xii

5.4.3.3 Penciutan 118

5.5 Alih Wahana Sudut Pandang 119

5.5.1 Sudut Pandang dalam Ehon 119

5.5.2 Sudut Pandang dalam Kashi 119

5.5.3 Perubahan Bervariasi 120

BAB VI ALIH WAHANA EHON MOMOTARO MENJADI ANIME MOMOTARO 121

6.1 Alih Wahana Alur 121

6.1.1 Alur dalam Anime 122

6.1.2 Penciutan 122

6.1.3 Penambahan 127

6.1.4 Perubahan Bervariasi 134

6.2 Alih Wahana Tema 149

6.3 Alih Wahana Karakter Tokoh 150

6.3.1 Karakter dalam Anime 151

6.3.2 Penciutan Karakter Sang Putri 152

6.3.3 Penambahan Karakter Raksasa 153

6.3.4 Perubahan Bervariasi Karakter Momotaro 154

6.4 Alih Wahana Latar 157

6.4.1 Latar Waktu 157

6.4.1.1 Latar Waktu dalam Anime 158

6.4.1.2. Penciutan 158

(8)

xiii

6.4.2 Latar Tempat 159

6.4.2.1 Latar Tempat dalam Anime 160

6.4.2.2 Perubahan Bervariasi Latar Bagian dalam Onigashima 160

6.4.3 Alih Wahana Latar Sosial 161

6.5 Alih Wahana Sudut Pandang 162

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 163

7.1 Simpulan 163 7.2 Saran 166 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR UNDUHAN DAFTAR KAMUS LAMPIRAN CURRICULUM VITAE DATA VERIVIKATOR

(9)

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Rancangan Penelitian Alih Wahana 30

Bagan 2. Alur dalam ehon Momotaro 79

(10)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar (1) Ekspresi terkejut Kakek dan Nenek dalam ehon 62

Gambar (2) Ekspresi marah Momotaro dalam ehon 66

Gambar (3) Ekspresi takut Kakek dan Nenek 69

Gambar (4) Ekspresi sedih Raksasa dalam ehon 75

Gambar (5) Ekspresi senang Kakek dalam ehon 75

Gambar (6) Karakter burung Gagak Hitam dalam ehon 92

Gambar (7) Karakter Sang Putri dalam ehon 94

Gambar (8) Karakter Momotaro dalam ehon 97

Gambar (9) Karakter Raja Raksasa 100

Gambar (10) Karakter Raksasa Merah dan Biru 100

Gambar (11) Karakter Anjing dalam ehon 102

Gambar (12) Karakter Monyet dalam ehon 102

Gambar (13) Karakter burung Gagak Hijau 102

Gambar (14) Momotaro dan ketiga hewan melewati lautan menuju

Onigashima 112

Gambar (15) Latar Bagian Depan Onigashima 114 Gambar (16) Latar bagian dalam Onigashima, lokasi pertempuran Momotaro

dan Raja Raksasa 115 Gambar (17) Ekspresi marah Momotaro dalam anime 123

Gambar (18) Momotaro sedang membelah kayu 127

Gambar (19) Ekspresi takut Raksasa Biru 130

Gambar (20) Anjing menggigit Kaki Raja Raksasa 132

Gambar (21) Burung Gagak Hijau mematuk dahi Raja Raksasa 133

Gambar (22) Monyet mencakar punggung Raja Raksasa 133

Gambar (23) Ekspresi terkejut Kakek dan Nenek 137

Gambar (24) Momotaro mengalahkan Raksasa Hijau 143

Gambar (25) Anjing menggigit kaki Raksasa Biru 143

Gambar (26) Monyet mencakar wajah Raksasa Merah 143

Gambar (27) Gagak Hijau mematuk wajah Raksasa Hijau 144

Gambar (28) Momotaro membagi makanan dan harta benda

kepada penduduk desa 147 Gambar (29) Momotaro bermain kembali bersama teman-temannya

di Desa 147

Gambar (30) Momotaro diajarkan memotong kayu 155

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Jepang sebanding dengan kemajuan di bidang karya sastra. Karya sastra Jepang kini tidak hanya berwujud teks karya sastra, tetapi sudah dimunculkan kembali dalam bentuk lain yang lebih beragam, seperti animasi, lirik lagu, film, drama, dan lain- lain. Penciptaan karya sastra di Jepang dilakukan dengan berbagai macam cara, namun secara garis besar terbagi menjadi dua kategori, yaitu melalui penciptaan asli dari seorang pengarang dan mengadaptasi sebuah karya untuk menghasilkan karya baru.

Karya sastra Jepang banyak yang diadaptasi, dimodifikasi, dan dimunculkan dalam bentuk lain, misalnya sebuah novel diadaptasi kemudian dimunculkan kembali menjadi sebuah film, komik dimodifikasi menjadi film, atau bahkan diadaptasi menjadi sebuah drama. Alih wahana karya sastra Jepang ditemukan pada komik Kaguya Hime karya Shimizu Reiko yang diadaptasi menjadi novel yang berjudul Kaguya Hime no Monogatari oleh Reiko Sakaguchi. Selain itu, adaptasi karya sastra Jepang berupa komik menjadi film dapat dilihat pada komik yang berjudul Supurauto yang telah dimodifikasi dan dimunculkan kembali menjadi sebuah drama yang berjudul Sprout. Karya sastra berupa komik yang berjudul Hakaba no Kitaro juga telah dimunculkan kembali menjadi sebuah animasi yang berjudul Gegege no Kitaro.

(12)

2

Fenomena di atas menjadi trend di kancah perfilman maupun karya sastra di Jepang. Fenomena itu disebut sebagai alih wahana. Alih wahana adalah perubahan dari satu jenis karya sastra menjadi karya sastra lainnya, misalnya cerita rekaan diubah menjadi tarian, drama, atau film, sedangkan puisi diubah menjadi lagu atau lukisan (Damono, 2005:96).

Damono (2005:110) menjelaskan bahwa sesungguhnya alih wahana itu terjadi bukan karena keterbatasan kreativitas seniman, pilihan tema atau pun kehabisan bahan cerita, tetapi lebih karena proses bertemunya kultur post-literate dengan kongkretisasi imajinasi. Dengan demikian, bahan dalam pembicaraan alih wahana memberikan peluang seluas- luasnya bagi penelitian sastra sehingga dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap karya sastra itu sendiri.

Perubahan dari suatu karya sastra menjadi bentuk karya lain berpotensi mengalami penyimpangan, baik penyimpangan berupa penciutan, pelebaran atau penambahan, maupun perubahan bervariasi yang merupakan pencampuran keduanya (Saputra, 2009:144). Salah satu contoh alih wahana karya sastra Jepang ditemukan pada ehon Momotaro yang telah dialih wahana menjadi kashi dan anime.

Alih wahana dari buku cerita bergambar (ehon) menjadi lirik lagu (kashi) dan animasi (anime) berpengaruh pada berubahnya hasil berupa media yang menggunakan medium kata-kata dan gambar tidak bergerak ke dalam media yang bermediumkan kata-kata dan gambar audiovisual. Jika di dalam ehon penggambaran atau pelukisan cerita dilakukan dengan menggunakan media

(13)

3

bahasa atau kata-kata dan disertai ilutrasi gambar tidak bergerak, lain halnya dalam kashi, hal tersebut diwujudkan melalui kata-kata yang singkat, padat, dan jelas. Selain itu, dalam anime unsur-unsur yang terkandung pada buku cerita bergambar diwujudkan melalui gambar-gambar bergerak atau audiovisual yang menghadirkan suatu rangkaian peristiwa.

Perbedaan wahana atau media dari ketiga jenis karya sastra tersebut berpengaruh pula pada bentuk sajiannya. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan (limit) yang dimiliki oleh masing- masing media tersebut, juga dipengaruhi oleh adanya proses resepsi, pembacaan sutradara atau penulis skenario terhadap ehon tersebut. Selain itu, resepsi tidak dapat lepas dari interpretasi dan dimasukkan juga tujuan, pesan, serta keinginan sutradara ataupun penulis kashi dan skenario anime (Bluestone, 1957:1).

Penelitian mengenai alih wahana karya sastra penting untuk dilakukan karena hingga kini alih wahana sering menyisakan persoalan, utamanya adalah persoalan originalitas. Banyak pihak menganggap cerita dalam karya sastra hasil adaptasi atau transformasi tidak sama atau melenceng dari karya sastra sumbernya dan karya sastra hasil adaptasi tidak mampu menangkap inti cerita dari karya sastra sebelumnya sehingga ceritanya berbeda, sampai dengan adanya anggapan bahwa karya sastra baru hasil transformasi telah merusak citra cerita pada karya sastra sebelumnya, misalnya pada alih wahana ehon Momotaro menjadi kashi dan anime terdapat perubahan pada alur cerita, tema, karakter, latar, dan sudut

pandang yang tentunya banyak memunculkan anggapan dan tanggapan dari pembaca atau penikmat karya sastra.

(14)

4

Anggapan tersebut muncul sebagai ungkapan apresiasi penikmat karya sastra terhadap hasil transformasi sebuah karya. Dalam hal ini, kajian alih wahana mampu menjembatani perdebatan dan pertikaian anggapan serta justifikasi negatif karya sastra hasil transformasi. Dalam penelitian alih wahana juga dijelaskan mengenai alasan variasi dari sebuah alih wahana karya sastra, kesetiaan atau ketaatan (fidelity) dalam mentransformasikan sebuah karya menjadi karya lain, kelaziman yang muncul dalam sebuah alih wahana, yaitu adanya perubahan dan penyesuaian, serta perubahan bentuk atau struktur dan penyesuaiannya dengan medium yang dipakai dalam transformasi sehingga para pembaca atau penikmat karya sastra hasil transformasi akan mampu mengetahui segala hal mengenai alih wahana karya sastra.

Alasan dipilihnya karya sastra berupa buku cerita bergambar (ehon), lirik lagu (kashi), dan animasi (anime) Momotaro karena penelitian alih wahana dengan menggunakan sumber data tersebut mampu memberikan pengetahuan baru di bidang alih wahana karya sastra yang tidak hanya terbatas pada karya sastra novel, komik, film, dan karya sastra lainnya seperti yang dominan ditemukan pada penelitian di bidang alih wahana. Selain itu, dengan menggunakan sumber data tersebut mampu memberikan hasil analisis yang lebih beragam dan mendalam karena sumber data tersebut bersumber dari cerita rakyat Jepang yang telah ada sejak dulu sehingga penelitian ini mampu memberikan pengetahuan karya sastra Jepang pada zaman dulu hingga perubahannya pada zaman sekarang.

(15)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang terseb ut, dapatlah dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah alih wahana buku cerita bergambar (ehon) Momotaro menjadi lirik lagu (kashi) Momotaro?

2. Bagaimanakah alih wahana buku cerita bergambar (ehon) Momotaro menjadi animasi (anime) Momotaro?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua. Kedua tujuan tersebut diuraikan seperti di bawah ini.

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memahami karya sastra dan menambah khazanah penelitian pada bidang alih wahana karya sastra sehingga berguna bagi pembaca pada umumnya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menambah sumber kepustakaan penelitian di bidang sastra dan diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi penelitian selanjutnya serta dapat memberikan pengetahuan mengenai alih wahana buku cerita bergambar (ehon) menjadi lirik lagu (kashi) dan animasi (anime) Momotaro.

(16)

6

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini dibagi menjadi dua. Kedua tujuan tersebut diuraikan seperti di bawah ini.

1. Mendeskripsikan alih wahana buku cerita bergambar (ehon) Momotaro menjadi lirik lagu (kashi) Momotaro.

2. Mendeskripsikan alih wahana buku cerita bergambar (ehon) Momotaro menjadi animasi (anime) Momotaro.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut diuraikan sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperkaya pengetahuan mengenai penelitian karya sastra, khususnya mengenai alih wahana karya sastra berupa buku cerita bergambar menjadi lirik lagu dan animasi. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pembanding maupun sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu dapat membantu pembaca dan para pembelajar bahasa Jepang untuk memahami alih wahana cerita

(17)

7

rakyat Jepang, khususnya dalam buku cerita bergambar menjadi lirik lagu dan animasi Momotaro. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan apresias i terhadap karya sastra Jepang, khususnya di bidang alih wahana karya sastra.

1.5 Jangkauan Penelitian

Penelitian ini dibatasi agar tidak meyimpang dari pokok bahasan. Jangkauan penelitian ini terbatas dalam pembahasan mengenai penggambaran alih wahana buku cerita bergambar (ehon) Momotaro karya Tadashi Matsui dan Suekichi Akaba menjadi lirik lagu (kashi) Momotaro karya Okano Teiichi dan animasi (anime) Momotaro karya Kinuko Kuwabata dan Yoshio Kabashima.

Referensi

Dokumen terkait

(sumber:www.jababeka.com). Jababeka merupakan brand yang digunakan oleh PT Jababeka, Tbk. Brand “Jababeka” sendiri merupakan easy name yang menggambarkan tentang

kompetensi dasar konsep pemasaran online disajikan sebagai berikut: Dalam proses pengembangan media, diawali dengan tahap pendefinisian Di tahap pendefinisian peneliti

Pedot = Istilah yang digunakan untuk menyebut ayam yang kalah dengan melarikan diri atau jatuh mental dalam sebuah sabung ayam. KUHP = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana THR

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kadar air silase pada umur penyimpanan 4 minggu tidak berpengaruh nyata terhadap pH, jumlah koloni bakteri asam

Dalam menghasilkan atau mewujudkan ragam hias sebagai pengorganisasian unsur-unsur visual dalam seni rupa berupa garis, bidang, warna, tekstur dan lain-lain itu akan memberi

Peraturan tersebut disusun berdasarkan pertimbangan: Pertama, bahwa Pancasila sebagai dasar, ideologi, dan filosofis negara merupakan sumber dari segala sumber hukum

Dosen Dan Tenaga Kependidikan calon penerima pembiayaan ouerseas Non Degree Training dan Domestic Non Degree Training Project 4in1 Islamic Development Bank

 <ang penting adalah dalam membicarakan hubungan antara penyaaan kaidah hukum dengan kebiasaan adalah sebagai pegangan bagi kita yang mempunyai peranan menyatakan