• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjaga lapangan dari orang-orang yang tidak berkepentingan, untuk itu diperlukan pagar pembatas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menjaga lapangan dari orang-orang yang tidak berkepentingan, untuk itu diperlukan pagar pembatas."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum pekerjaan dimulai akan dilakukan pembersihan lapangan sebagaimana mestinya dengan membuang semua sampah ke penampungan dan mengatur persiapan area kerja. Semua sampah harus dibuang ke penampungan. Hal-hal yang perlu dipastikan (khususnya sampah kimia dan kontaminasi biologi) yang dapat membahayakan pekerjaan dan orang lain sekitarnya.

Mempersiapkan ruang kantor di lapangan ( Direksi Keet ) untuk Pelaksana dan Konsultan Pengawas, gudang Matrial dan alat,Barak Pekerja Pos Jaga dan fasilitas sanitasi yang baik di lapangan dan terpeliharanya selama masa konstruksi.

Menjaga lapangan dari orang-orang yang tidak berkepentingan, untuk itu diperlukan pagar pembatas.

Pembuatan WC , Penngadaan air bersih dan listrik sementara dan fasilitas lainnya untuk kebutuhan para pekerja.

Mempersiapkan papan Nama Proyek untuk dipasang di lokasi pekerjaan Melakukan uji matrial seperti test beton, test tanah, test baja dan test comisioning, setelah dilakukan pengetesan tersebut lalu dibawa ke laboratorium untuk diteliti apakan matrial tersebut layak dipakai atau sebaliknya.

Pada pekerjaan pondasi menggunakan jenis Konstruksi Sarang Laba Laba (KSLL) dikerjakan oleh perusahaan PT.Katama Surya Bumi ( perusahaan yang memiliki hak Paten ) selaku sub kontraktor seperti yang telah ditentukan.

B. PEKERJAAN TANAH

Untuk pekerjaan tanah pertama dilakukan galian tanah pada tempat yang telah ditentukan pada gambar.

Untuk penimbunan tanah didalam bangunan, tanah setelah digali dapat diurug kembali pada lobang-lobang bekas galian sesaui petunjuk dari Direksi

.

Penimbunan dengan lapisan pasir Dengan ketebalan 4 cm dilakukan secara teknis yaitu harus dilakukan lapis demi lapis, dimana setiap lapisnya 20 cm lalu disiram hingga betul-betul basah kemudian dipadatkan dengan alat pemadat selam 4 kali pemadatan begitulah seterusnya hinga mencapai ketinggian yang direncanakan kemudian diatasnya ditutup dengan kerikil.

(2)

Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat mesin ringan (stamper) sampai kepadatan yang diinginkan tercapai.

Setelah selesai dilakukan pekerjaan pemadatan akan dilakukan pengetesan kepadatan. Pekerjaan Bongkaran

Untuk Pelaksanaan Rehab. Berat disini diperlukan pekerjaan2 Bongkaran yang rencana material Bekas Bongkaran sebagian ada yang akan dipakai kembali, sehingga diperlukan tidak terjadi kerusakan2 diantaranya Daun pintu dan kaca.

Untuk bekas bongkaran diperlukan Pembuangan keluar Site dan Kerapihan Bekas Bongkaran sehingga tidak akan mengganggu kegiatan yang ada.

C. PEKERJAAN BETON BERTULANG Pekerjaan Beton meliputi :

Pondasi

Cor Kolom Praktis beton bertulang 1:2:3 untuk bangunan bertingkat Cor Balok lantai beton bertulang 1:2:3

Cor plat beton bertulang 1:2:3

Cor balok lantai beton bertulang 1:2:3 Cor tangga 1:2:3

Beton bertulang digunakan untuk konstruksi sloof dan ring balik, kolom, balok pendukung dan bagian-bagian yang ditentukan dalam gambar.

Beton yang digunakan adalah campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.

Semua beton digetarkan dengan baik pada saat diisikan kedalam cetakan.

Bahan-bahan beton terdiri dari pasir untuk bangunan dan pasir untuk beton dengan komposisi

sbb :

0,15 mm - 2,0 mm + 35 %

2,0 mm - 4,0 mm + 15 %

4,0 mm - 16,0 mm + 30 %

16,0 mm - 31,5 mm + 20 %

Semen yang digunakan harus satu merek produksi untuk seluruh pekerjaan konstruksi, kontraktor tidak diperbolehkan menggunakan semen yang sudah mengalami pengerasan akibat umur penyimpanan yang terlalu lama. Penyimpanan PC digudang harus kering dan aman diatas papan terletak 30 cm diatas muka tanah.

Air untuk adukan beton harus memakai air bersih yan bisa diminum, tidak bergaram (PH air +7). Tidak diperkenankan memakai air sumuran yang kotor dan mengandung garam.

Air berkualitas baik, tidak payau, bersih dari endapan, bahan organic, garam, asam, basa alkali, limbah atau hal lain yang tidak murni. Air yang berkloride tidak diperkenankan untuk mencampur beton bertulang.

(3)

Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton bertulang dan dicor pada saat yang bersamaan.

Diperhatikan juga tempat klos-klos untuk kosen atau instalasi.

Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari.

Perbaikan muka beton pada saat pembongkaran bekesting/mal yang perlu diperhatikan adalah penambahan pada daerah yang kurang sempurna, kropos dengan campuran adukan semen (cemen mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dan sepengetahuan Direksi/Pengawas.

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi, yaitu :

- Tidak berakibat pemisahanan kehilangan bahan-bahan.

- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikat yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T-15.1991.03.

- Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer.

- Kontraktor harus memberikan Jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/Pengawas lapangan.

- Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat apabila dipenuhi syarat-syarat yaitu tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 3 nilaii hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut dan tidak boleh satupun nilaii rata-rata dari 3 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut berkurang.

D. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

- Pasangan batu bata untuk dinding keliling bangunan dipasang tembok ½ bata ( 12 cm ) - Pasangan bata dipasangan dengan rapi tegak lurus dan water pass dengan spesi 1 s/d 1 ½ cm, bata yang akan digunakan berkualitas baik, cukup masak yang merata tidak mudah patah.

- Pemasangan dinding bata mulai dari permukaan sloof hingga peil + 0,20 dipasang tembok ½ batu dengan campuran 1 Ps : 2 Ps dan campuran 1 Ps : 4 Ps . Dinding bata untuk bagian sanitasi dilaksanakan hingga ketinggian 160 cm di atas lantai pada dinding KM/WC.

E. PEKERJAAN PLASTERAN

- Plesteran harus dikerjakan pada seluruh dinding dalam dan luar dari lantai sampai ke batas plafon. Plesteran harus rapi serta rata halus pada seluruh permukaan. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebal. Ketebalan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm.

(4)

- Sebelum pekerjaan plesteran dimulai akan dilakukan penyiraman pada dinding bata supaya plesteran lebih kuat dan tidak retak.

- Trassram dipakai campuran 1 Pc : 2 Ps dilakukan pada seluruh pasangan bata dibawah lantai dan diatas lantai hingga 20 cm atau pada KM/WC dipasang setinggi 160 cm, baik pada bagian luar maupun bagian dalam. Semua dinding kecuali dinding trassram, diplester dengan campuran 1 Ps : 4 Ps.

F. PEKERJAAN KUSEN, RANGKA ATAP DAN PLAFON Pekerjaan Kusen :

Kusen pintu dan jendela menggunakan Alumenium dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar, pemasangan kusen dilakukan dengan menempatkan pada titik sesuai gambar, pemasangan dilakukan dengan mengunakan alat ukur seperti water pass, pemasangan kusen harus tegak lurus dan siku, antara satu kusen dengan kusen lain harus sejajar. Pekerjaan Rangka Atap :

Konstruksi yang dipasang menggunakan baja ringan atau Smart Truss.jarak gording akan disesuaikan dengan ukuran matrial atap yang akan digunakan.

Setelah pemasangan rangka atap kemudian dilakukan pemasangan atap dengan menggunakan Baja ringan , atap menggunakan genteng metal dengan ketebalan 3.5 mm. Setiap lembar pemasangan atap akan diletakkan pada tida buah gording dengan jarak yang telah ditentukan disesuaikan dengan pemakaian dilapangan.

Rabung atap yang dipasang dengan baik sehingga tidak terjadi rembesan atau kebocoran atar celah - celah sambungan rabung tersebut. Sambungan tepi ujung atap antara ujung satu dengan ujung yang lain diimpit dengan ketentuan impitan sisi sebelah bawah harus diimpit dengan sisi lebar sedangkan yang atas dengan ukuran minimal 10 cm setiap sambungan dipasang rapat dan rapi.

Pekerjaan Plafond:

Bahan untuk plafon menggunakan matrial Gypsum tebal 9 mm, dengan rangka Furing dan Top cross, Plafon GRC T= 6 mm dengan menggunakan rangka Furing Pemasangan Plafon dipasang dengan datar dan menggunakan water pass dan siku . Gipsum dipasang setelah pekerjaan istalasi kabel kabel listrik terpasang.

Jarak penggantung plafon akan ditentukan sesuai standar pabrik yang memprodukti matrial tersebut. Setiap pertemuan pemasangan Gypsum dengan dinding akan dipasang profill dengan motif yang telah ditentukan.

G. PEKERJAAN LANTAI

Dibawah lantai, sub lapisan kerikil yang padat (8-16 mm) dengan ketebalan minimal 5 cm harus dihamparkan guna menghindari lembab di bawah lantai. Untuk pekerjaan pengecoran lantai cor dipakai campuran 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan ketebalan 15 cm dan Aci halus permukaannya. Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dan diplester dengan campuran 1 Pc : 3 Ps.

(5)

Setelah pekerjaan pengecoran lantai dasar kemudian dilakukan pemasangan keramik dengan ukuran yang telah ditentukan pada gbr .

H. PEKERJAAN PENGECATAN

Sebelum dilakukan pengecatan terlebih dahulu didempul kalau pada kayu menggunakan dempul kayu dan pada beton menggunakan plamur , setelah itu diamplas sehingga permukaan yang akan dicat rata dan terbebas dari lobang lobang dan pori-pori pada kayu. Setelah permukaan rata dilakukan pengecatan minimal tiga kali ulang, penegcatan ulang dilakukan apabila cat lapisan pertama sudah kering.

Cat tembok yang digunakan 2 Jenis yaitu untuk bagian dalam menggunakan merek Vinyl Arcyle Amulsion sedangkan tembok bagian luar menggunakan merek Wathershield.

I. PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING BLOK

Untuk pekerjaan halaman menggunakan paving Paving Blok, sebelum dilakukan pemasangan paving Blok ini terlebih dahulu dikerjakan perataan permukaan tanah dan kemudian dilakukan pemadatan dengan penggunakan alat pemadat, pada permukaan yang telah dilakukan pemadatan di hampar matrial pasir atau sirtu dengan ketebalan yang telah ditentukan pada gambar.

Paving Blok kemudian dipasang dengan menggunakan water pas dan benang sebagai pedoman, setelah paving blok dipasang maka pada permukaan nya akan di hampar pasir halus untuk mengisi rongga antara satu paving blok dengan yang lainnyat.

J. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Pekerjaan intalasi listrik dilakukan oleh pekerja yang ahli dibidang ini dan mendapat izin oleh Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) pada daerah setempat.

Pekerjaan Elektrikal meliputi semua sisitem instalasi listri atau penerangan secara komplik sehingga berfungsi secara baik.Kawat atau kabel yang akan dipasang yang berkualitas , adapun bahan bahan yang akan digunakan sebagai berikut :

- Lampu Donwligh 18 wat - Lampu SL 23 WATT PHILIP - Lampu TL 2 X36 WATT Philip - Mirrow Louvre inbow

- Stop kontak - MCB 32 Amp 1 bh - Panel Listrik

- Juinction Box iP 55 Legrand - Saklar Hotel

(6)

- Lampu Sorot - Saklar ganda - Saklar Listrik Nyala - Stop Kontak 24 bh - Instalasi penangkal petir

- Pemasangan instalasi tata suara gedung - Lampu barret

J. PEKERJAAN SANITASI

Sebelum dipasang pipa pembuang air kotor terlebih dahulu dilakukan penggalian tanah pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian ditanam supaya terhindar dari timpaan benda-benda lain, sedangkan untuk pemasangan pipa air bersih ditanam dalam dinding bata.

Pipa yang digunakan untuk air kotor atau pembuang tinja adalah paralon PVC Ø 3” yang tebal dan elastis , sedangkan pipa untuk air bersih digunakan pipa PVC Ø 1/2”. Pada sistem penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan dilem dengan lem pipa, untuk disambungkan dipasang elbow dan juga menggunakan lem pipa. Pipa dipasang harus ada kemiringan ke arah pembuangan air.

Pada lobang pembuangan air lantai pada kamar mandi dipasang saringan (floor drain) supaya tidak masuk kotoran atau binatang kedalam pipa yang bisa mengakibatkan penyumbatan. Pemasangan kran air pada drat dipasang lem atau isolasi tape khusus supaya tidak terjadi kebocoran.

Septick tank dibuat pada tempat yang telah ditentukan dengan kapasitas 3 m3, konstruksi dari pada bangunan ini juga dari beton bertulang dengan penutup dari plat beton, lantai septik tank di pasang susun batu batu koral dan dinding dipasang pipa pembuang dari WC KM dan pipa pembuang ke resapan, pada ruang resapan pasang ijuk supaya air kotoran dalam septik tank tidak mudah penuh.

K. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Pekerjaan pintu dan jendela terbuat dari Alumenium ukuran sesuai gambar dari jenis Alumenium cukup baik, serta tidak terdapat cacat Alumenium yang akan mengurangi kekuatan serta keindahan konstruksi.

Pintu/jendela panel terbuat dari Alumenium, sedangkan tebal pintu dan jendela disesuaikan dengan gambar.

Pintu dipasang dengan dua buah engsel secara baik, dimana tinggi antara lantai dengan pintu 1 cm. Setiap daun pintu dipasang dua buah engsel, dengan bukaan dua arah kesebelah kiri dan kanan.

Kaca untuk jendela dipasang kaca Clear hijau dengan ketebalan 5 mm. Pasangan kaca harus memperhatikan muai susut baik dari kusen, maupun bahan kaca tersebut.

(7)

L. PEKERJAAN LAIN-LAIN

Setelah selesai semua pekerjaan, dilakukan pembersihan semua areal kerja baik dari kayu sisa bekisting, matrial yang menumpuk, sampah-sampah bekas kantong zak semen dan membongkar semua konstruksi-konstruksi pembantu dalam pekerjaan ini sampai bersih keseluruhannya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Ferry Setiadi 2014

[r]

Mendaftarkan diri sebagai peserta KLINIK Penyusunan Proposal Penelitian Dosen Pemula Tahun 2013 yang diselenggarakan KOPERTIS Wilayah VII Jawa Timur tanggal 1 Mei

bahwa untuk memulihkan kehidupan masyarakat yang tertib, dan aman serta untuk memberikan landasan hukum yang kuat dan kepastian hukum dalam

Chenery dan Syrquin (1975) memfokuskan pada per- ubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di suatu negara yang mengalami transformasi dari

Putra eko afgianto.2002.Teknik Antar Muka Komputer: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: