• Tidak ada hasil yang ditemukan

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN Rp MILIAR DAN LABA BERSIH SEBESAR Rp 476 MILIAR PADA PERIODE JAN-SEPT. 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN Rp MILIAR DAN LABA BERSIH SEBESAR Rp 476 MILIAR PADA PERIODE JAN-SEPT. 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Press Release

SSIA MEMBUKUKAN PENDAPATAN Rp 3.856 MILIAR DAN LABA BERSIH

SEBESAR Rp 476 MILIAR PADA PERIODE JAN-SEPT. 2015

Consolidated Financial Statements - Nine Months 2015

(in billion Rp) 9M15 9M14 YoY Revenues 3,855.7 3,254.1 18.5% Property 676.2 366.3 84.6% Construction 2,689.2 2,415.8 11.3% Hospitality 490.3 472.1 3.9% Gross Profit 1,019.4 764.6 33.3% EBITDA 699.2 581.4 20.3% Net Income 476.4 229.2 107.8% Comprehensive Income 470.0 223.2 110.6% Gross Profit Margin 26.4% 23.5% 2.9%

Net Income Margin 12.4% 7.0% 5.3%

9M15 1H15 QoQ

Cash and cash equivalent 1,097.7 1,062.2 3.3%

Total Assets 6,772.6 6,366.1 6.4%

Total Liabilities 3,261.1 3,075.9 6.0%

Non Controlling Interest 424.2 423.4 0.2%

(2)

2

Business Segment Analysis

9M15 Business Segments

in billion Rp Property Construction Hospitality Total Revenues 676.2 2,689.2 490.3 3,855.7 Segment percentage 18% 70% 13% 100% Gross Profit 451.5 244.7 323.2 1,019.4 Segment percentage 44% 24% 32% 100% EBITDA 422.0 241.4* 109.6 699.2 Segment percentage 60% 35% 16% 100%

Gross Profit Margin 66.8% 9.1% 65.9% 26.4%

EBITDA Margin 62.4% 9.0% 22.3% 18.1% *Includes income from JO Rp58.9 billion

9M14 Business Segments

in billion Rp Property Construction Hospitality Total Revenues 366.3 2,415.8 472.1 3,254.1 Segment percentage 11% 74% 15% 100% Gross Profit 225.5 222.7 316.5 764.6 Segment percentage 29% 29% 41% 100% EBITDA 199.4 290.1* 127.5 581.4 Segment percentage 34% 50% 22% 100%

Gross Profit Margin 61.6% 9.2% 67.0% 23.5%

EBITDA Margin 54.4% 12.0% 27.0% 17.9% *Includes income from JO Rp116.6 billion

SSIA telah melaksanakan limited review untuk laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada 30 September 2015 sesuai dengan prinsip PSAK, berikut adalah uraian mengenai kinerja usaha dan keuangan ;

• Pada periode Jan-Sep 2015 SSIA telah membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 3.855,7 miliar, sejalan dengan usaha untuk pencapaian target setahun penuh sebesar Rp 5 triliun. Pendapatan konsolidasi ini naik sebesar 18,5% dibandingkan dengan pendapatan Jan-Sept 2014 sebesar Rp 3.254,1 Miliar, kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan dari unit usaha properti sebesar 84,6% dibandingkan periode yang sama di tahun 2014.

• Laba bersih konsolidasi SSIA dalam 9M 2015 sebesar Rp 476,4 miliar, melonjak 107,8% dibandingkan 9M2014 yang tercatat sebesar Rp 229,2 miliar, di mana kenaikannya tersebut sebagian besar disebabkan oleh besarnya laba yang diraih dari penjualan lahan industri. Sementara untuk tahun 2015 laba bersihnya diperkirakan berkisar antara Rp 435,0 miliar sampai Rp 465,0 miliar

(3)

3

• Untuk Gross EBITDA dan EBITDA Margin pada 9M2015 masing-masing naik 2,9% dan 0,3% dibandingkan 9M2014 yang kenaikannya tersebut didorong oleh unit usaha properti.

Unit Usaha Properti

• Pendapatan unit usaha properti yang terdiri dari penjualan kawasan industri, jasa pemeliharaan, persewaan area komersial dan pergudangan secara keseluruhan mencapai Rp 676,2 miliar dalam 9M2015 atau 84,6% year on year , meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 366,3 miliar.

Unit usaha sektor kawasan industri membukukan accounting sales 18,7 hektar dalam 9M2015 dengan harga jual rata-rata US$145,8 per m2 senilai Rp 349,7 miliar dibandingkan 9M2014 senilai Rp 242,8 miliar. Harga rata-rata penjualan pada 9M2015 naik 18,7% dibandingkan US$122,8/m2 pada 9M2014

• Selama tiga kuartal pertama tahun 2015 (9M2015) SSIA mengakui telah mengakuisisi lahan melalui PT SLP Surya TICON Internusa (“SLP”). SLP telah mengakuisisi 22 hektar lahan dan bangunan dari PT Suryacipta Swadaya, salah satu entitas anak SSIA, di mana lahan tersebut berlokasi di Suryacipta Technopark (“Technopark”). SSIA memiliki 50% pada usaha joint venture “SLP”, sementara TICON dan Mitsui masing-masing memiliki 25%.

Dalam periode 9M2015, unit usaha sector kawasan industri membukukan marketing

sales lahan industri seluas 10,2 hektar, trend penjualan unit usaha kawasan industri

SSIA in line dengan eastern part of greater Jakarta area. Rata-rata harga jual meningkat 18,8% menjadi US$160.1 per m2 dari US$134.8 per m2 pada 9M14. Data backlog dari SSIA’s industrial land per 30 Sep 2015 tercatat 36,1 hektar dengan harga jual rata-rata US$121.7 per m2. Meskipun pasar kawasan industri diterpa headwinds in 2015, Perseroan beranggapan bahwa pasar kawasan industri akan kembali bangkit di tahun mendatang

• Dari lahan yang berlokasi di Subang, Jawa Barat SSIA mencatat perkembangan, bahwa sampai dengan 31 Oktober 2015 telah berhasil melaksanakan pembebasan lahan seluas 305 hektar.

Unit Usaha Konstruksi

• PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), entitas anak SSIA di bidang unit jasa konstruksi, dalam 9M2015 mencatat pendapatan sebesar Rp 2.745,3 miliar (termasuk pengerjaan proyek dari group SSIA) sejalan dengan pencapaian target satu tahun penuh sebesar Rp3,6 triliun. Pendapatan NRCA dalam 9M2015 tersebut meningkat 11,1% dibandingkan

(4)

4

dalam 9M2014 yang tercatat sebesar Rp 2.470,7 miliar. Dalam 9M2015, NRCA berhasil membukukan meraih net profit sebesar Rp150,5 miliar atau sebesar 65,4% dari target pada tahun 2015 yaitu Rp230 miliar .

• Selama 10 bulan dari Jan-Okt. 2015 NRCA mencatat kontrak baru senilai Rp2.773 miliar, atau 12,2% lebih tinggi dibandingkan nilai kontrak baru yang diraih dalam periode yang sama tahun 2014 yaitu yang tercatat senilai Rp2.472 miliar . Total nilai kontrak baru yang diperoleh sejak Jan-Okt. 2015 telah mencapai 67,6% dari target total nilai kontrak baru NRCA di tahun 2015 ini yaitu senilai Rp4,1 trillion (termasuk pengerjaan proyek dari group SSIA) .

Jalan Tol Cikopo- Palimanan yang merupakan flagship infrastructure project dari NRCA, telah selesai dibangun seluruhnya dalam jangka waktu 30 bulan dengan nilai investasi sebesar Rp13,7 triliun. Jalan tol tersebut beroperasi secara komersial sejak 26 Juni 2015. Pada posisi 31 Oktober 2015, Cipali melayani sectional traffic volume dari 25.200 kendaraan per hari. Sementara rata-rata trafik kendaraan berlalu lalang sampai akhir 2015 diharapkan adalah 24.500 kendaraan per hari.

Unit Usaha Perhotelan

• Unit usaha perhotelan SSIA membukukan pendapatan sebesar Rp 490,3 miliar dalam 9M2015 dibandingkan Rp 472,1 miliar selama 9M2014. Sekitar 70% dari total pendapatan unit usaha perhotelan diperoleh dari Gran Melia Jakarta (GMJ) dan Melia Bali Hotel (MBH). Sementara selebihnya sebagian besar diperoleh dari Banyan Tree Ungasan Resort (BTUR) dan Batiqa Hotel & Apartments Karawang (BKR)

• Tingkat okupansi rata-rata dari Gran Melia Jakarta (GMJ) dalam 9M2015 adalah 49,6% dari 47,9% rata-rata okupansi dalam 9M2014. Sementara ARR GMJ untk 9M2015 adalah US$120,6 meningkat dari US$117,6 pada 9M2014.

Tingkat hunian rata-rata dari Melia Bali Hotel (MBH) adalah 71,5% dari 81,4% pada 9M2014, sementara ARR nya pada 9M2015 adalah US$98,2 berbanding US$106,6 pada 9M2014.

• Banyan Tree Ungasan Resort (BTUR) mencatat tingkat hunian rata-rata pada 9M2015 adalah 65,6% meningkat dibandingkan 9M2014 yang tercatat 62,4%. ARR MBH pada 9M2015 adalah US$485,9, lebih rendah dibandingkan ARR pada 9M2014 yang tercatat sebesar US$524,8.

• BATIQA Hotel & Apartments Karawang (BKR) mencatat tingkat hunian rata-rata 53,0% dengan ARR Rp 543.397 pada 9M2015. Pada tahun 2015 ini, SSIA telah membuka secara resmi (grand opening) BATIQA Hotel Cirebon dan BATIQA Hotel Jababeka, sementara itu BATIQA Hotel Palembang telah memulai soft opening-nya pada 5 November 2015. Pada tahun 2016 SSIA merencanakan untuk menambah dua hotel BATIQA lagi, yaitu di Pekanbaru dan Lampung. SSIA juga berencana untuk me-launching BATIQA Hotel Casablanca di Jakarta pada tahun 2017.

(5)

5

Dari usaha travel on line yaitu Travelio.com, sampai dengan akhir September 2015, telah berhasil mencatat kenaikan pemesanan kamar hotel sebesar 139,1% dan telah berhasil menambah jumlah database hotel quarter-on quarter sekitar 25%

Sekilas mengenai PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

Berawal dari PT Multi Investments Limited yang didirikan pada tanggal 15 Juni 1971, SSIA bertransformasi menjadi PT Surya Semesta Internusa pada tahun 1995. Kegiatan utama SSIA adalah bergerak dalam bidang jasa konstruksi, pengembang kawasan industri, properti komersial, dan perhotelan.

Diversifikasi portofolio Perseroan meliputi Suryacipta City of Industry , Graha Surya Internusa (dalam kondisi tidak beroperasi dan akan dibangun kembali menjadi SSI Tower) , hotel Gran Melia Jakarta, Melia Bali Hotel , dan Banyan Tree Ungasan Resort, Bali dan BATIQA Hotels

Selama lebih dari 40 tahun mengembangkan bisnis properti, SSIA telah memiliki brand

recognition dan menempatkan SSIA sebagai salah satu dari jajaran perusahaan pengembang

terkemuka di Indonesia. SSIA telah menyempurnakan langkahnya sebagai perusahaan terkemuka, SSIA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan publik pada 27 Maret 1997. Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan mengunjungi

www.suryainternusa.com

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan cloud computing untuk proses bisnis yang sudah berjalan dan yang sedang dalam

Kalau kita lihat dari hasil analisis untuk golongan organoklor baik untuk sampel wortel dan tanah terlihat bahwa residu pada tanah tidak terindikasi adanya residu Gamma BHC dan

Prevalensi trichurosis pada sapi betina yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada sapi jantan mungkin disebabkan oleh faktor manajemen peternak di

Faktor risiko yang berpengaruh terhadap peningkatan kadar asam urat adalah asupan karbohidrat yang tinggi (p=0,028;OR=4,36), sedangkan asupan kafein tinggi tidak memiliki

Hasil penelitian di atas tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur’aini (2011) yang mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara stress karena

Apac Inti Corpora menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto dengan memasukkan username dan password kemudian mengelola data retur, data penjualan, rule Fuzzy Tsukamoto,

Menggambar membagi sudut atas dua bagian yang sama dan membagi sudut siku-siku atas tiga bagian yang sama dapat dilaksanakan dengan menggunakan penggaris segi

Laporan realisasi anggaran yang dibuat oleh satuan kerja Dinas Kesehatan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, selalu tepat kalaupun terjadi maslah perpajangan dan perpendekan