• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBATALAN TABUNGAN HAJI DI BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBATALAN TABUNGAN HAJI DI BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memeroleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Disusun Oleh: DIAN ROKHANA

092503017

PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)
(3)
(4)

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 30 April 2012 Deklarator,

(5)

haji, maka dibukalah produk Tabungan Haji pada beberapa Bank Syariah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberi fasilitas kemudahan dalam memersiapkan Ongkos Naik Haji (ONH) bagi masyarakat. Karena, semakin tahun ONH yang dibutuhkan semakin besar. Maka dari itu Bank Mega Syariah memberi fasilitas Tabungan Haji yang berbentuk Pinjaman Dana Talangan Haji (PDTH).

Salah satu syarat dalam mendapatkan porsi adalah Calon Jamaah Haji (CJH) telah memiliki dana minimal sebesar Rp 25.000.000,00. Maka dari itu Bank memberi talangan PDTH untuk mendapatkan porsi naik haji. Namun, bukan berarti Bank membiayai CJH dalam melaksanakan ibadah haji. Talangan yang diberikan hanya sebatas mendapatkan porsi dari Kementerian Agama. Setelah porsi haji didapatkan, CJH dapat mengembalikan dana yang dipinjamkan dengan cara mengangsur selama 3 (tiga) tahun. Dalam masa tunggu keberangkatan haji yang sekarang mencapai 9 (Sembilan) tahun dirasa cukup bagi CJH dalam mengangsur biaya talangan tersebut.

Dalam praktiknya, dijumpai beberapa kendala dalam mengangsur dana talangan tersebut. Jalan yang ditempuh adalah dengan melakukan pembatalan haji, karena pada saat jatuh tempo nasabah tidak dapat melunasi talangan meskipun sudah dilakukan perpanjangan pinjaman.

Permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur pelaksanaan pembatalan Tabungan Haji di Bank Mega Syariah Cabang Semarang? 2. Bagaimana dengan nomor porsi yang sudah didapatkan, diganti dengan CJH lain atau dihapuskan?

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pembatalan Tabungan Haji di Bank Mega Syariah Cabang Semarang, 2. Dapat mengetahui tindak lanjut mengenai nomor porsi haji yang dibatalkan nasabah pada produk Tabungan Haji.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengambil obyek pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang. Pelaksanaan penelitian terdiri dari Praktik Kerja Lapangan (PKL), perizinan, sampai dengan penulisan laporan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, dimulai pada bulan Februari sampai dengan bulan April. Metode pengumpulan yang digunakan dengan cara dokumentasi, yaitu dilakukan dengan melihat, memelajari, dan mencatat data yang tersedia. Adapun hasil penelitian ini adalah:

1. Prosedur Tabungan Haji

Dari hasil penelitian, pelaksanaan prosedur tabungan haji yang tersedia berbentuk talangan PDTH untuk dapat memeroleh porsi haji. Tujuannya untuk memudahkan nasabah dalam mendapat porsi haji.Setelah porsi haji diperoleh, nasabah CJH dapat mengembalikan dana yang sebelumnya telah dipinjamakan melalui fasilitas tersebut. Namun, pada kenyataannya dijumpai beberapa kasus dalam pengembalian dana. Maka dari itu dilakukan pembatalan haji ke Kementerian Agama.

(6)

maka Kementerian Agama menghapuskan porsi yang diterima CJH batal. Porsi tersebut tidak dapat dipindahtangankan karena berkaitan dengan data CJH. Syarat yang diajukan dalam lampiran antara CJH biasa (masih hidup) dengan CJH yang sudah meninggal dunia hampir sama, hanya saja pada CJH meninggal dunia dilampirkan surat keterangan kematian dari ahli waris yang ditunjukdengan sepengetahuan Lurah/Kepala desa domisili.

(7)

Education is a social process. Education is growth. Education is, not a

preparation for life; education is life itself.

( John Dewey)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.

(Al-Baqarah:286)

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.

( Aristoteles)

Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari ini. Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia.

( Khalil Gibran)

Ku persembahkan Tugas Akhir ini: 1.Untuk Ibu Bapakku tercinta serta keluarga tersayang 2.Untuk almamaterku Fakultas Syari’ah IAIN WalisongoSemarang 3. Untuk teman-temanku terindah dan semua pembaca

(8)

dengan ridho dan hidayahNya penulis dapat menyusun Tugas Akhir ini dengan baik.

Dalam menyusun Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat terselesaikan :

1. Dr. Imam Yahya, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo.

2. Drs. H. Wahab Zaenuri, MM., selaku Kepala Program Studi Diploma III Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo.

3. Drs. H. Hasyim Syarbani, MM., selaku dosen pembimbing akademik yang telah berkenan memberikan bimbingan, dan arahan dalam proses penulisan Tugas Akhir kepada penulis.

4. Bapak Johan Arifin, MM,. selaku Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo.

5. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo yang telah membekali ilmu selama di bangku perkuliahan.

6. Ibu Endang Udjiati selaku Pimpinan BANK MEGA SYARIAH Kantor Cabang Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

7. Bapak Budiyono selaku Manager Operasional dan Mbak Indah selaku TL RO serta Bapak/ Ibu seluruh karyawan dan staff di Bank Mega Syariah Kantor Cabang Semarang.

8. Ibu (Almh), Bapak, Ibu, adikku Dhini ‘Unyil’ dan Rere ‘Casper’ keluarga tercinta yang selalu mendoakan, dan menyemangati.

(9)

10. Teman seperjuangan Nike, Elida, Okta, Tika, Dhita, Andi, Charisun, Imron, Damsiri, Fauzan, Arif, Habib, Lukman (Lulu) dan teman-teman seluruh PBS yang tidak bisa penulis tulis satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, namun penulis telah berusaha dengan segenap pikiran dan kemampuan agar dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Semarang, 30 April 2012 Penulis

(10)

Mega Syariah Indonesia adalah:

• SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji)

Adalah surat pengantar pembayaran biaya haji berupa formulir isian data calon jamaah haji yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama. • BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)

Adalah besarnya biaya yang digunakan dalam mendaftar dan mendapatkan porsi keberangkatan haji.

• BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji)

Adalah tempat dimana nasabah calon jamaah haji menggunakan fasilitas tabungan haji berupa PDTH.

• SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu)

Adalah jaringan komputer yang tersambung secara online dan realtime antara Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji (Dirjen BIUH) dengan BPS BPIH dan kantor wilayah Departemen Agama Propinsi.

• KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji)

Adalah sebuah lembaga/yayasan sosial Islam dan pemerintah bergerak di bidang Bimbingan Manasik Haji terhadap calon/jamaah haji baik selama dalam pembekalan di tanah air maupun pada saat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi.

(11)

• Porsi Haji/Kuota

Adalah batasan jumlah pembagian alokasi kuota untuk pendaftaran haji pada setiap propinsi.

• Nomor Porsi Haji

Adalah nomor urut pendaftaran propinsi yang diberikan oleh Siskohat kepada setiap calon jamaah haji yang telah melakukan setoran BPIH.

(12)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

DEKLARASI ... iv

ABSTRAKSI ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR SINGKATAN ... x

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penulisan ... 4 1.4 Manfaat ... 5 1.5 Metode Penelitian ... 5 1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH ... 9

2.1 Sejarah Bank Mega Syari’ah ... 9

2.2 Visi, Misi Bank Mega Syari’ah ... 11

2.2.1 Visi ... 11

2.2.2 Misi ... 11

2.2.3 Nilai-nilai ... 11

2.3 Kegiatan Usaha Bank Mega Syari’ah ... 11

2.4 Struktur Organisasi ... 19

BAB III PEMBAHASAN ... 21

3.1 Tinjauan Teori ... 21

3.1.1 Pengertian Haji ... 21

(13)

3.1.5 Prosedur Pelaksanaan Pembatalan Tabungan Haji ... 33

3.1.5.1 Permohonan Pembatalan dari Nasabah ... 34

3.1.5.2 Pengajuan Permohonan Pembatalan Nomor Porsi Haji ke Kementerian Agama ... 36

3.1.5.3 Prosedur Pengembalian Setoran Awal BPIH Batal ... 38

3.1.5.4 Pengembalian BPIH Lunas ... 39

3.2 Analisis ... 41 BAB IV PENUTUP ... 45 4.1 Simpulan ... 45 4.2 Saran ... 47 4.3 Penutup ... 48 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

(14)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.1 Berdasarkan jenisnya bank dibedakan menjadi dua golongan, yaitu bank umum dan bank pembiayaan/perkreditan rakyat. Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dimana dalam pelaksanaannya dapat secara konvensional atau dengan prinsip syariah. Kemudian bank pembiayaan/perkreditan rakyat adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dimana dalam pelaksanaannya dapat secara konvensional atau dengan prinsip syariah.

Prinsip syariah dalam kegiatan bank syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.2

Dasar pelaksanaan perbankan di Indonesia adalah demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian, yang mana berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Tujuannya untuk menunjang

1

Malayu S.P Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001, hlm. 1

2

(15)

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional.3

Sebagaimana fungsi dari sebuah bank itu sendiri yaitu sebagai penghimpun dan penyalur dana, maka bank memunyai tugas yang berhubungan dengan keuangan masyarakat. Adapun tugasnya dapat berupa pembiayaan atau talangan. Dana yang digunakan sebagai talangan berasal dari DPK (Dana Pihak Ketiga). Mereka menitipkannya melalui tabungan, deposito, atau giro.

Dari beberapa jenis simpanan tersebut, tabungan merupakan simpanan yang cukup banyak diminati nasabah. Karena tabungan mempunyai kemudahan-kemudahan dalam prosedur pembukaan rekening maupun dalam pengambilan dana. Simpanan yang berupa tabungan juga merupakan sumber dana bank yang cukup penting karena relatif mudah didapat dari masyarakat. Oleh karena itu simpanan tabungan merupakan sumber dana bank yang cukup potensial dalam mempertahankan usahanya dan meningkatkan sumber dana bagi bank.

Sebagai salah satu lembaga keuangan di Indonesia, Bank Mega Syariah mengeluarkan produk-produk tabungan diantaranya TabunganKu iB, Tabungan Utama iB, Tabungan Rencana iB, dan Tabungan Haji iB. Bank Mega Syariah Cabang Semarang berupaya meningkatkan pertumbuhan dana khususnya pada sumber dana pihak ketiga yang diperoleh dari produk-produk tabungan yang dimilikinya yang salah satunya yaitu Tabungan Haji iB.

Dewasa ini minat masyarakat terhadap pelaksanaan rukun Islam yang kelima yaitu haji cenderung meningkat. Akibatnya, pemerintah dihadapakan pada

(16)

ledakan jumlah calon jamaah haji yang semakin lama semakin kritis terhadap proses penyelenggaraan ibadah haji. Namun, bagi orang yang kurang mampu tentu saja hal tersebut sangatlah terasa berat karena terpatok oleh biaya yang tidak bisa dibilang sedikit. Maka dari itu, alangkah baiknya apabila diberi fasilitas untuk menabung guna mengumpulkan biaya hajinya sendiri hingga mampu untuk berangkat ke tanah suci.

Namun, tidak jarang pula niatan tersebut berakhir dengan pembatalan karena merasa terlalu lama dalam masa tunggu pemberangkatan haji. Sebenarnya masih ada pilihan lain dalam melakukan ibadah haji, yaitu dengan menggunakan produk bank berupa Tabungan Haji Plus. Keunggulannya adalah dapat melaksanakan ibadah haji pada tahun yang diinginkan. Lagi-lagi masalah biaya pun dipertimbangkan. Jumlah yang dapat dibilang tidak sedikit namun keinginan haji sudah pasti dapat terpenuhi.

Bagi sebagian orang yang sudah tidak sabar dalam menjalani masa tunggu ibadah haji, mereka terpaksa melakukan pembatalan pemberangkatan. Dengan berbagai alasan, pembatalan tersebut tidak bisa diurungkan lagi. Lalu, bagaimanakah dengan uang yang sudah ditabungkan apakah dikembalikan secara utuh atau tidak? Bagaimana pula dengan nomor porsi haji yang sudah didaftarkan, apakah akan hangus atau diganti dengan calon jamaah lain? Dan mengenai transaksinya, apakah akan dihapus atau ditindak seperti apa?

Dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk menjadikan tabungan khususnya Tabungan Haji iB yang merupakan salah satu produk tabungan yang ada di Bank Mega Syariah Cabang Semarang untuk dijadikan

(17)

penelitian dalam pembuatan Tugas Akhir ini dengan judul : “PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBATALAN TABUNGAN HAJI PADA BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG”

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis mendeskripsikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pelaksanaan pembatalan pada produk tabungan haji Bank Mega Syariah Cabang Semarang?

2. Bagaimanakah dengan nomor porsi yang sudah didapatkan, apakah akan diganti dengan orang lain atau dihapuskan?

1.3 Tujuan Penulisan

Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui mengenai prosedur pelaksanaan pembatalan tabungan haji yang berbentuk talangan haji pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang.

2. Dapat mengetahui tindak lanjut mengenai nomor porsi haji yang dibatalkan nasabah pada produk tabungan haji.

(18)

1.4 Manfaat Penulisan

Apabila tujuan penelitian ini tercapai, maka diharapkan dapat memberikan manfaat pada hal-hal berikut ini:

1. Penulis dapat mengetahui mengenai prosedur pelaksanaan pembatalan tabungan haji yang ada pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang.

2. Mengetahui seberapa besar minat masyarakat terhadap produk tabungan haji yang sekarang bukan hanya Bank Mega Syariah saja yang membuka, namun hampir semua bank syariah menawarkan produk tabungan tersebut. 3. Dapat dimanfaatkan sebagai pilihan untuk melaksanakan ibadah haji

melalui produk tabungan haji. 1.5 Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pada penelitian ini data yang dikumpulkan oleh penulis berasal dari respons dan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa lisan/tertulis dari subjek.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode:4

a. Wawancara, merupakan pengumpulan data secara lisan kepada subjek penelitian. Pada saat mengajukan pertanyaan, peneliti dapat berbicara

4

(19)

berhadapan langsung dengan responden. Namun, bila tidak bisa dilakukan dengan langsung, dapat dilakukan melalui alat komunikasi. Wawancara yang dilakukan penulis dengan bertemu langsung kepada bagian kepala marketing. Tujuannya, agar tidak menemukan salah paham tentang produk yang diangkat oleh penulis dengan informasi yang ada.

b. Observasi, merupakan cara pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek, objek, atau kejadian sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.

c. Dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Pengambilan data berasal dari buku, catatan, media cetak, dan sebagainya. Dengan menggunakan metode ini, penulis mendapatkan data mengenai prosedur pelaksanaan pembatalan tabungan haji yang dimiliki oleh Bank Mega Syariah.

3. Sumber Data

a. Data Primer, yaitu data yang kali pertama dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti yang berasal dari sumber pertama.

b. Data Sekunder, yaitu data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Terkait dengan data sekunder, peneliti tinggal memanfaatkan data tersebut menurut kebutuhannya. Dari data inilah peneliti mendapatkan data yang mendukung.

(20)

4. Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan oleh peneliti menggunakan analisis deskriptif. Data-data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk kata atau gambar kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberi suatu penjelasan yang realistis.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberi kemudaan dalam penyusunan tugas akhir, maka penulis menguraikan susunan secara sistematis. Penulisan ini terdiri dari 4 bab, meliputi Bab I Pendahuluan, Bab II Gambaran Umum Bank Mega Syariah Cabang Semarang, Bab III Pembahasan, Bab IV Penutup.

Bab I : Pendahuluan

Adalah bab yang memuat latar belakang mengenai prosedur tabungan haji, rumusan masalah yang didapat, tujuan, manfaat, metodologi, serta sistematika penulisan penelitian ini.

Bab II : Gambaran Umum Bank Mega Syariah Cabang Semarang

Pada bab ini, akan diuraikan mengenai apa saja yang berkaitan dengan Bank Mega Syariah cabang Semarang. Mulai dari sejarah berdirinya, visi misi, struktur organisasi, serta produk-produk yang ditawarkan.

(21)

Bab III: Pembahasan

Bab ini berisi tentang pengertian tabungan haji, mekanisme transaksi pada tabungan haji, akad dan fasilitas yang digunakan dalam tabungan haji, tindak lanjut dari Kementerian Agama mengenai porsi haji, dan prosedur pelaksanaan pembatalan tabungan haji.

Bab IV: Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan terhadap penelitian yang penulis lakukan, dan saran yang ingin disampaikan pada Bank Mega Syariah agar dapat maksimal dalam melakukan prosedur tabungan haji.

(22)

BAB II

GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI’AH

2.1 Sejarah Bank Mega Syari’ah1

Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group (sekarang berganti nama menjadi CT Corpora), kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega,Tbk., TransTV, dan beberapa perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada tanggal 25 Agustus 2004 PT Bank Umum Tugu resmi beroperasi secara syariah dengan nama PT Bank Syariah Mega Indonesia. Dan terhitung tanggal 23 September 2010 nama badan hukum Bank ini secara resmi telah berubah menjadi PT. Bank Mega Syariah.

Komitmen penuh PT Mega Corpora (dahulu PT Para Global Investindo) sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan Bank Mega Syariah sebagai bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian modal kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut,

1

(23)

PT Bank Mega Syariah yang memiliki semboyan “Untuk Kita Semua” tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah yang berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.

Seiring dengan perkembangan PT Bank Mega Syariah dan keinginan untuk memenuhi jasa pelayanan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan transaksi devisa dan internasional, maka tanggal 16 Oktober 2008 Bank Mega Syariah menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank Syariah yang dapat menjangkau bisnis yang lebih luas lagi bagi domestik maupun internasional.

Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT Bank Mega Syariah selalu berpegang pada azas keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, PT Bank Mega Syariah terus tumbuh dan berkembang hingga saat ini memiliki 394 jaringan kerja dengan komposisi: 8 kantor cabang, 13 kantor cabang pembantu, 49 Gallery Mega Syariah, dan 324 kantor Mega Mitra Syariah (M2S) yang tersebar di Jabotabek, Pulau Jawa, Bali, Sumatera Kalimantan, dan Sulawesi. Dengan menggabungkan profesionalisme dan nilai-nilai rohani yang melandasi kegiatan operasionalnya, PT Bank Mega Syariah hadir untuk mencapai visi menjadi ‘Bank Syariah Kebanggaan Bangsa’.

(24)

2.2 Visi dan Misi Bank Syari’ah Mega

Visi

Bank Syari’ah Kebanggaan Bangsa Misi

Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.

Nilai-nilai Visioner

Berfikir dan melihat jauh ke depan, serta mampu menginspirasi dan membangun peran serta orang lain untuk mencapai hasil yang terbaik. Intrapreneur

Kemampuan mengelola sumber daya dan resiko secara optimal dan inovatif dengan berorientasi pada keuntungan dan nilai tambah bagi perusahaan, serta tercapainya kepuasan nasabah.

Consistent

Berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan menjalankan apa yang dikatakan secara bertanggung jawab.

Teamwork

Membangun sinergi yang bernilai tambah untuk mencapai tujuan bersama, dengan penghargaan terhadap kemajemukan sebagai suatu kekuatan. Profesional

Memiliki kompetensi untuk menyelesaikan tugas sesuai standar. 2.3 Kegiatan Usaha Bank Mega Syariah

Untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang beragam, Bank Mega Syariah merancang dan mengembangkan aneka produk dan layanan yang

(25)

beragam. Seluruh produk dan layanan tersebut berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, kebaikan, dan tolong-menolong demi terciptanya kemaslahatan seluruh lapisan masyarakat.

1. Produk Pendanaan

Syarat umum dalam pembukaan rekening/tabungan adalah:

a. Mengisi formulir pembukaan rekening,

b. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku bagi perorangan atau legalitas institusi, identitas pengurus yang sah dan masih berlaku, NPWP serta akta pendirian bagi nasabah institusi,

c. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening,

d. Menyetor dana pembukaan Tabungan Utama iB Mega Syariah.

• Tabungan Utama iB Mega Syariah

Adalah simpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memeroleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.

• Tabungan Fleksi iB Mega Syariah

Adalah simpanan dengan konsep syariah titipan (wadiah) yang dapat diambil sewaktu-waktu. Tabungan ini memberikan bagi hasil yang kompetitif untuk nasabah.

(26)

a. Menempatkan dana sesuai syariah dalam jangka waktu sesuai kebutuhan Anda (sekurang - kurangnya 1 minggu),

b. Mendapatkan keleluasaan untuk menarik dana sewaktu-waktu,

c. Menjadikan Fleksi iB jaminan bagi kebutuhan pembiayaan Anda.

• Tabungan Rencana iB Mega Syariah

Adalah produk tabungan perencanaan yang memiliki fleksibilitas tinggi dengan akad mudaharabah yang dapat digunakan untuk merencanakan semua kegiatan sesuai keinginan nasabah.

• Tabungan Haji iB Mega Syariah

Adalah tabungan yang ditujukan untuk nasabah yang akan menjalankan ibadah haji. Dengan menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah, produk tabungan ini memberikan dana talangan kepada nasabah agar lebih cepat berangkat ke tanah suci. Untuk prosedur pendaftarannya hampir sama dengan tabungan lain, bedanya pada setoran awal yaitu Rp 200.000,00 dan untuk setoran berikutnya minimal Rp 50.000,00.

• Tabungan Investasya iB Mega Syariah

Adalah tabungan dengan prinsip mudharabah yang memberikan nisbah lebih tinggi untuk dana investasi yang lebih besar. Tabungan investasya memberikan tingkat bagi hasil setara dengan deposito.

Syarat dan ketentuan:

(27)

b. Saldo minimum Rp 50.000.000,00 • Giro Utama iB Mega Syariah

Adalah rekening koran wadiah yang memungkinkan nasabah mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan.

Keunggulan Giro Utama iB Mega Syariah:

a. Cek dan bilyet giro sebagai alat transaksi pembayaran,

b. Kemudahan menjadikannya jaminan bagi kebutuhan pembiayaan,

c. Kemudahan mendapatkan fasilitas bank garansi untuk keperluan usaha.

• Giro Utama iB Valas Mega Syariah

Merupakan rekening koran dalam mata uang asing yang bisa memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi internasional.

• Deposito Plus iB Mega Syariah

Adalah simpanan berjangka mudharabah yang bukan hanya memberikan nisbah bagi hasil yang relatif tinggi*, tetapi juga dapat dijadikan fasilitas jaminan untuk kebutuhan pembiayaan nasabah.

Nisbah Bagi Hasil

Jangka Waktu Nasabah Bank

(28)

3 Bulan 40.50 % 59.50 %

6 Bulan 41 % 59 %

12 Bulan 41 % 59%

*dapat berubah sewaktu-waktu

Dapat juga memperpanjang jangka waktu Deposito Plus iB:

Automatic Roll Over (perjanjian di awal penempatan untuk otomatis

perpanjangan),

• Dengan konfirmasi pada saat jatuh tempo.

2. Produk Pembiayaan

• KPR Utama iB Mega Syariah

KPR Utama iB Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

• KPM Utama iB Mega Syariah

KPM Utama iB Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

(29)

• Multi Guna iB Mega Syariah

Adalah fasilitas pembiayaan dengan konsep syariah murabahah. Besarnya angsuran menyesuaikan kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan. Jenis pembiayaan berupa pembelian barang-barang multi guna yang halal selain pembelian rumah dan mobil. Jangka waktu pembiayaan 1 sampai dengan 5 tahun. • Multi Jasa iB Mega Syariah

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah

ijarah dengan angsuran sewa sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) sewa bagi nasabah. Tujuan pembiayaan untuk umroh dan pendidikan.

• Gadai Syariah iB Mega Syariah

Adalah produk pembiayaan fasilitas pinjaman dana dengan menggadaikan barang berharga termasuk fasilitas penyimpanannya tanpa adanya tambahan pada saat pengembalian pinjaman dengan menggunakan konsep syariah qardh yaitu pinjaman tanpa tambahan dan konsep syariah

ijarah yaitu perjanjian sewa tempat penyimpanan barang berharga.

• Pembiayaan Multi Jasa iB Mega Syariah

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah

(30)

• Pembiayaan Bisnis Investasi iB Mega Syariah

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah

murabahah. Besarnya angsuran sewa menyesuaikan kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan.

• Pelayanan Bisnis Modal Kerja iB Mega Syariah

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah

mudharabah dan musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati antara bank dan nasabah.

• Bank Garansi iB Mega Syariah

Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah

kafalah yaitu akad penjaminan yang diberikan oleh Bank Mega Syariah kepada pihak penerima jaminan (nasabah) atas permintaan pihak terjamin. Tujuan :

a. Garansi Penawaran (Tender Guarantee / Bid Bond). b. Garansi Pelaksanaan (Performance Guarantee). c. Garansi Uang Muka (Advance Payment Bond). d. Garansi Pemeliharaan (Retention/Maintenance Bond).

• PRK iB Mega Syariah

Adalah fasilitas pembiayaan dengan line facility dimana penarikan dana nya dapat dilakukan sewaktu-waktu melalui penggunaan rekening koran/giro berdasarkan kebutuhan usaha nasabah yang telah disepakati menggunakan

(31)

konsep syariah musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang disepakati antara bank dan nasabah.

3. Layanan

• Mega Syariah Card

Mega Syariah Card merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi nasabah rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai pada seluruh ATM berlogo ATM Bersama dan ATM Prima serta dapat digunakan sebagai kartu debit di berbagai merchant.

• Safe Deposit Box Mega Syariah

Mega Syariah Safe Depsit Box adalah fasilitas penyimpanan barang berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga hemat.

(32)

1.4 Struktur Organisasi Bank Mega Syari’ah

(33)
(34)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Teori

3.1.1 Pengertian Haji

Secara etimologi, kata haji berasal dari bahasa arab yang bermakna tujuan dan dapat dibaca dengan dua lafazh Al-Hajj dan Al-Hijj.1 Dan secara terminologi syariat haji adalah beribadah kepada Allah dengan melaksanakan manasik yang telah ditetapkan dalam sunnah Rasulullah

Shallallahu’alaihi Wasallam, dan ada pula ulama yang berpendapat: ‘Haji adalah bepergian dengan tujuan ke tempat tertentu pada waktu yang tertentu untuk melaksanakan suatu amalan yang tertentu pula’.2

Haji adalah adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.3

1

http://id.wikipedia.org/wiki/Haji

2

Muzakirat Syarhul ‘Umdatil Fiqh, Kitab Haji wal Umrah hal.1

3

(35)

Secara individual, calon jamaah haji adalah seorang muslim memiliki niat menunaikan ibadah haji dan kemampuan secara fisik untuk menjalani ritual peribadatan dan menyediakan pembiayaan perjalanannya. Ada tiga hal yang mendorong setiap muslim untuk berusaha melaksanakan ibadah haji.4 Pertama, karena ingin menunjukkan tanda kesempurnaan Islamnya (ibadah haji dalam rukun Islam adalah urutan yang terakhir). Kedua, ingin memeroleh imbalan pahala berlipat ganda yang dijanjikan (Allah SWT dan Rasul-Nya). Motivasi yang ketiga adalah ingin mendapat pengakuan social dalam rangka kemudahan melakukan peran-peran sosial.

Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim yang mampu. Kemampuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan ibadah haji dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kemampuan personal dan umum.5 Pada kemampuan personal, yang harus dipenuhi mencakup kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan ekonomi baik untuk dirinya maupun keluarga yang ditinggalkan, pengetahuan agama khususnya tentang manasik haji. Kemudian, yang harus dipenuhi pada kemampuan umum adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku, keamanan dalam perjalanan, fasilitas, adanya hubungan yang baik antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi.

4

Imam Syaukani (ed), Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia, Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Jakarta, 2009, hlm. 7

5

(36)

Salah satu ketentuan dalam pelaksanaan ibadah haji di Indonesia adalah adanya kuota atau pembatasan calon jamaah haji yang dapat diberangkatkan pada bulan haji. Adanya ketentuan pada kuota tersebut mengakibatkan semua jamaah haji tidak bisa diberangkatkan dalam waktu yang sama saat melakukan pendaftaran, tapi disesuaikan dengan jadwal keberangkatan yang ditentukan oleh Kementerian Agama.

Dengan i'tikad mengerjakan haji, alangkah baiknya apabila umat Islam diberi fasilitas untuk menabung guna mengumpulkan biaya hajinya sendiri sehingga mereka mampu untuk memenuhi perjalanan ke tanah suci. Menabung dengan cara yang halal jauh dari unsur riba yang haram di sisi Islam, memberikan kaedah yang lebih baik, dibandingkan dengan menjual tanah, harta benda warisan dan harta pribadi lain yang dapat memberikan tekanan ekonomi terhadap diri sendiri dan keluarga setelah kembali dari tanah suci. Produk yang bisa digunakan untuk merencanakan haji adalah dengan menggunakan tabungan haji.

Diantara kelebihan tabungan haji adalah pelayanan pendaftaran haji. Nasabah yang sudah memiliki dana yang cukup akan langsung didaftarkan oleh bank untuk mendapatkan jatah kursi (porsi) naik haji. Bank akan secara proaktif membantu dalam pengurusan dokumen

(37)

administrasi yang menjadi persyaratan calon jamaah haji ke Departemen Agama.6

Bank juga bisa memberikan dana talangan naik haji untuk nasabah. Dana talangan ini tentunya tidak dimaksudkan meminjamkan uang pada nasabah untuk naik haji. Yang dilakukan bank memberi dana talangan hanya sebatas talangan untuk pendaftaran atau pelunasan. Dan nasabah harus sudah mengembalikan dana talangan tersebut sebelum keberangkatan.

3.1.2 Dasar Hukum Ibadah Haji 1. Rukun Islam ke-lima 2. Al-Qur’an

Surat Al Imron ayat 97:

ϵŠÏù

7M≈tƒ#u

×M≈uΖÉit/

ãΠ$s)¨Β

zΟŠÏδ≡tö/Î)

(

tΒuρ

…ã&s#yzyŠ

tβ%x.

$YΨÏΒ#u

3

¬!uρ

’n?tã

Ĩ$¨Ζ9$#

kÏm

ÏMøt7ø9$#

ÇtΒ

tí$sÜtGó™$#

ϵø‹s9Î)

Wξ‹Î6y™

4

tΒuρ

txx.

¨βÎ*sù

©!$#

;Í_xî

Çtã

tÏϑn=≈yèø9$

# ∩∠∪ Artinya:

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari

(38)

(kewajiban haji), maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

[215] ialah: tempat nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah. [216] yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalananpun aman. ♦Surat Al Maidah ayat 5:

tΠöθu‹ø9$#

¨≅Ïmé&

ãΝä3s9

àM≈t6Íh‹©Ü9$#

(

ãΠ$yèsÛuρ

tÏ%©!$#

(#θè?ρé&

|=≈tGÅ3ø9$#

@≅Ïm

ö/ä3©9

öΝä3ãΒ$yèsÛuρ

@≅Ïm

öΝçλ°;

(

àM≈oΨ|ÁósçRùQ$#uρ

zÏΒ

ÏM≈oΨÏΒ÷σßϑø9$#

àM≈oΨ|ÁósçRùQ$#uρ

zÏΒ

tÏ%©!$#

(#θè?ρé&

|=≈tGÅ3ø9$#

ÏΒ

öΝä3Î=ö6s%

!#sŒÎ)

£èδθßϑçF÷s?#u

£èδu‘θã_é&

tÏΨÅÁøtèΧ

u%ö-xî

tÅsÏ≈|¡ãΒ

Ÿωuρ

ü“É‹Ï‚−GãΒ

5β#y‰÷{r&

3

tΒuρ

öàõ3tƒ

Ç≈uΚƒM}$$Î/

ô‰s)sù

xÝÎ6ym

…ã&é#yϑtã

uθèδuρ

’Îû

ÍοtÅzFψ$#

zÏΒ

zƒÎ%Å£≈sƒø:$#

∩∈∪

Artinya:

“Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”

3. Al-Hadist

Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu bersegera

mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari halangan yang akan merintanginya”. (HR Ahmad).

(39)

“Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah membebaskan

seorang hamba (manusia) dari neraka waktu berhaji.”7

    

”Cukuplah bagi kamu thawafmu untuk haji dan umrahmu” (H.R Muslim no. 2925/132)

Syarat dan Rukun Haji Syarat :

o Islam, Baligh, Berakal, Merdeka,Mampu Rukun:

o Ihram (niat), Wukuf di arafah, Thawaf, Ifadhah, Sa’i, Cukur, Tertib.

3.1.3 Pengertian Tabungan Haji

Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat-alat yang dipersamakan dengan itu.

Tabungan haji adalah tabungan yang diperuntukkan bagi perorangan guna memersiapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Landasan syari’ah tabungan haji adalah Fatwa DSN

(40)

No.29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah.

3.1.3.1 Produk Tabungan Haji iB Mega Syariah

Tabungan Haji Mega Syariah merupakan tabungan yang ditujukan untuk nasabah yang akan menjalankan ibadah haji. Dengan menggunakan prinsip mudharabah muthlaqah, produk tabungan ini memberikan dana talangan kepada nasabah agar lebih cepat berangkat ke Tanah Suci.

Keunggulan:

• Bagi hasil yang kompetitif, • Fasilitas SISKOHAT,

• Fleksibel dalam menentukan setoran, • Bebas biaya administrasi,

• Kemudahan setor online real time diseluruh cabang Bank Mega Syariah, Mega Mitra Syariah, dan Gallery Bank Mega Syariah,

• Fasilitas autodebet untuk setoran bulanan. • Mendapatkan souvenir yang menarik, Syarat dan Ketentuan:

• Nasabah tabungan perseorangan,

• Mengisi formulir pembukaan Tabungan Haji Mega Syariah, • Setoran awal Rp. 200.000,00

(41)

• Usia minimal 17 tahun (Memiliki KTP),

• Mengisi formulir pembukaan Tabungan Haji iB Mega Syariah.

3.1.3.2 Tujuan Tabungan Haji iB Mega Syariah

• Mendapatkan dana yang relatif stabil dalam jangka pendek ataupun jangka panjang,

• Mendapatkan dana yang relatif murah, • Diversifikasi produk CASA.

3.1.4 Mekanisme Tabungan Haji 1. Pendaftaran Haji

Pendaftaran haji ini merupakan proses pendaftaran yang dilakukan oleh Calon Jamaah Haji dan proses pelayanan awal yang dilakukan oleh Departemen Agama (Depag) dan BPS BPIH. Pelaksanaan pendaftaran haji dapat dilakukan setiap hari selama jam kerja berlangsung. Pendaftaran ini dibagi menjadi dua waktu, yaitu pada saat setoran awal dan saat pelunasan.

Dalam praktiknya, untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji di Kementerian Agama calon jamaah haji harus sudah memunyai dana sebesar Rp 25.000.000,00. Namun, tidak semua calon jamaah memunyai dana sebesar itu. Maka, untuk memudahkan dalam mendapat porsi haji Bank Mega Syariah

(42)

memberi fasilitas berupa Pinjaman Dana Talangan Haji (PDTH). Pinjaman Dana Talangan Haji (PDTH) adalah penyediaan dana dari Bank Mega Syariah kepada nasabah Tabungan Haji Mega Syariah untuk mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji.8 Dimana PDTH ini bukan untuk pembiayaan haji, melainkan untuk mendapatkan porsi haji. Setelah porsi didapatkan, nasabah calon jamaah haji akan mengembalikan dengan cara mengangsur selama 3 tahun sesuai dengan plafond yang diterima.

Akad yang digunakan dalam penggunaan fasilitas PDTH adalah akad qardh dan ijaroh. Akad qardh adalah akad pemberian fasilitas PDTH berupa pinjaman uang dari Bank Mega Syariah kepada nasabah yang digunakan untuk membayar setoran awal BPIH ke rekening Menteri Agama, dengan tujuan memeroleh nomor porsi keberangkatan haji. Kemudian akad ijaroh yaitu akad pemberian fasilitas penyewaan jasa Bank untuk pengurusan mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji.

Setelah pelaksanaan akad selesai, Bank menyiapkan dokumen untuk proses pencairan pinjaman berdasarkan Perintah Realisasi Pinjaman (PRP) yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Pencairan dana PDTH harus disetorkan ke rekening tabungan haji nasabah yang telah diblokir dengan cara

8

Surat Edaran Revisi Kebijakan Pembiayaan Fasilitas PDTH Bank Mega Syariah, Nomor: SE/18/DIRBMS/11

(43)

merubah kode produk tabungan haji menjadi produk talangan haji dan penutupan rekening hanya bisa dilakukan apabila nasabah telah melunasi fasilitas PDTH, baik pelunasan dari dana nasabah atau pengembalian dana dari Kementerian Agama karena adanya pembatalan porsi keberangkatan haji.

Pada saat melakukan setoran awal, yang harus dilakukan nasabah adalah mengisi SPPH di Kantor Departemen Agama Kabupaten atau Kota dengan melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku, pas foto ukuran 3x4 sebanyak 5 lembar dan ukuran 4x6 sebanyak 1 lembar dengan latar belakang berwarna putih serta membayar setoran awal ke Bank Mega Syariah untuk mendapatkan nomor porsi haji. Setelah prosedur tersebut dipenuhi, nasabah kemudian menyerahkan lembar bukti setoran awal BPIH ke Kantor Departemen Agama Kabupaten atau Kota.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah adalah mencatat dana nasabah tabungan haji di dalam rekening nasabah sebelum saldo tercatat minimal Rp 25.100.000,00. Setelah dana melebihi atau minimal Rp 25.100.000,00 lalu dilakukan proses input data nasabah ke komputer SISKOHAT. Kemudian Bank Mega Syariah melakukan pemindahbukuan dana Tabungan Haji sebesar Rp 25.000.000,00 ke

(44)

rekening Menteri Agama di Bank Mega Syariah, dan selisih saldo pada rekening tabungan haji nasabah tetap di rekening nasabah di Bank Mega Syariah. Setelah melakukan pendaftaran tabungan haji dengan menggunakan fasilitas talangan haji, maka pada jurnal pembukuan ditulis sebagai berikut:9

Jurnal pembukuan pencairan pinjaman (qardh): Dana Qardh (sebesar jumlah pencairan pembiayaan) D : Pinjaman Qardh – Dana Talangan Haji

K : Rekening Tabungan Haji Nasabah Pembebanan Biaya Administrasi D : Rekening Nasabah

K : Pendapatan Adm PDTH/Fee

Ujrah / Fee (sebesar ujrah dana talangan) D : Rekening Nasabah

K : Pinjaman Qardh – Dana Talangan Haji

2. Pelunasan dan Perpanjangan BPIH

Pelunasan BPIH merupakan penambahan setoran awal, setelah dikonversikan dengan kurs/nilai Dollar Amerika pada hari dan tanggal pelaksanaan pelunasan BPIH. Untuk persyaratan calon jamaah yang berhak untuk melunasi adalah yang telah masuk kuota untuk tahun keberangkatan tersebut.

Bank wajib mengirimkan surat pemberitahuan yang memuat tanggal jatuh tempo fasilitas PDTH kepada nasabah dan

9

(45)

mengingatkan nasabah untuk segera melakukan pelunasan, perpanjangan, atau pembatalan. Paling lambat dua bulan sebelum tanggal jatuh tempo.

Kemudian, untuk perpanjangan fasilitas hanya dapat dilakukan terhadap nasabah yang jangka waktu keberangkatan hajinya tidak kurang dari enam bulan sejak tanggal jatuh tempo fasilitas PDTH. Pada saat perpanjangan fasilitas, terdapat ketentuan mengenai batas maksimum sisa pinjaman yang dapat diperpanjang jangka waktu pelunasannya. Apabila nilai pinjamannya lebih besar dari batas maksimum yang telah ditetapkan maka nasabah harus melakukan pelunasan sebagian.

Proses perpanjangan dilakukan dengan menggunakan mekanisme penutupan fasilitas PDTH original pada sistem, kemudian dibuka fasilitas PDTH perpanjangan pada sistem yang sama.

Penutupan Rekening original PDTH: D : RAB/ Rek GL perantara PDTH K: Rek Qardh PDTH (lama)

Pembukaan Rekening Perpanjangan PDTH: D : Rek PDTH (baru)

K : RAB/ Rek GL (perantara PDTH)

Setiap pelunasan fasilitas, Bank Mega Syariah akan mengeluarkan Surat Keterangan Lunas PDTH yang akan diserahkan pada

(46)

Setelah semua persyaratan dilengkapi, tindakan yang dilakukan calon haji selanjutnya adalah ke Bank Mega Syariah untuk melakukan Pelunasan BPIH dan mendapatkan bukti pelunasan (print out Siskohat). Besarnya nilai pelunasan sesuai Keputusan Presiden tahun berjalan. Selanjutnya, calon jamaah haji melakukan tes kesehatan di Puskesmas setempat sesuai domisili yang tercantum pada KTP. Setelah itu, menyerahkan bukti setoran berupa lembar putih, merah, kuning, biru serta pas foto ukuran 3x4 sebanyak 18 lembar dan ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar ke Kantor Departemen Agama Kabupaten atau Kota domisili. Setelah semua berkas terkumpul, calon jamaah haji menunggu Surat Pemanggilan Masuk Asrama (SPMA) dari Kantor Departemen Agama Kabupaten atau Kota domisili.

3.1.5 Prosedur Pelaksanaan Pembatalan Tabungan Haji

Pembatalan Tabungan Haji adalah tidak terlaksananya kegiatan yang sudah dijalankan dalam kurun waktu tertentu. Dalam pembatalan tabungan ini, nasabah (calon jamaah haji) sudah mendapatkan porsi untuk melaksanakan ibadah haji, namun ditengah jalan melakukan pengunduran diri yang dikarenakan calon jamaah haji tersebut merasa tidak bisa melanjutkan perpanjangan atau meninggal dunia.

(47)

3.1.5.1 Permohonan Pembatalan dari Nasabah

Pembatalan porsi keberangkatan haji ke Kementerian Agama dapat dilakukan nasabah sendiri atau melalui Bank Mega Syariah dengan alasan tertentu karena nasabah tidak melakukan pelunasan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam akad (wan prestasi), tanpa ada kewajiban Bank Mega Syariah untuk mengembalikan ujroh dan atau biaya administrasi yang telah dibayarkan sebelumnya. Permohonan pembatalan dapat diajukan oleh nasabah atau ahli waris nasabah yang dibuktikan dengan dokumen identitas, melalui Surat Permohonan Pembatalan Berangkat Haji. Pembatalan tabungan haji yang diajukan nasabah kepada Bank Mega Syariah ada dua sebab, yaitu pembatalan dari nasabah calon jamaah haji dalam kondisi masih hidup (wan

prestasi) dan kondisi meninggal dunia.10

Di Bank Mega Syariah cabang Semarang, banyaknya nasabah yang melakukan pembatalan haji (pada tahun 2010 sampai dengan bulan April 2012) ada 4 (empat) nasabah dari total keseluruhan 1200 nasabah CJH (Calon jamaah Haji).11 Diantaranya dua nasabah karena tidak sanggup mengembalikan dana talangan dan dua lainnya karena meninggal dunia.

10

(48)

Pada Bank Mega Syariah, pembatalan haji akan dikenakan biaya sebesar Rp 500.000,00 dan biayanya wajib disetorkan ke rekening tabungan haji nasabah pada saat pengajuan fasilitas.

Langkah selanjutnya yang dilakukan marketing Bank Mega Syariah adalah menginformasikan kepada nasabah mengenai adanya syarat legalisir surat kuasa pengurusan administrasi pembatalan porsi haji oleh Kepala Desa/Lurah setempat. Setelah syarat terpenuhi, maka ahli waris (nasabah yang meninggal dunia) /nasabah CJH batal melalui Bank Mega Syariah mengajukan pembatalan porsi ke Kantor Kementerian Agama.

Untuk nasabah yang melakukan pembatalan dikarenakan meninggal dunia, uang pengembalian pembatalan setoran awal (Tabungan Haji) tidak dilakukan pemotongan dan dibayarkan sesuai dengan biaya yang di setorkan ke rekening Menteri Agama. Namun, untuk setoran BPIH lunas akan dikenakan biaya administrasi sebesar 1% dari jumlah BPIH yang dibayarkan dan dikembalikan sesuai dengan kurs dolar pada saat pembatalan. Pengembalian uang BPIH tabungan lunas akan di transfer ke rekening awal tempat penyetoran BPIH, Bagi BPIH lunas yang rekening awalnya sudah ditutup maka nasabah CJH atau ahli waris dapat mengajukan permohonan pengembalian tersebut pada

(49)

rekening tabungan yang lain dengan melampirkan foto kopi nomor rekening tabungan tersebut.

3.1.5.2 Pengajuan Pembatalan Porsi Haji ke Kementerian Agama

Pembatalan yang dilakukan ke Kementerian Agama diajukan oleh ahli waris atau dapat melalui Bank Mega Syariah cabang Semarang berdasarkan Surat Kuasa Pengurusan Administrasi Pembatalan Porsi Haji asli yang telah dilegalisir oleh Lurah atau Kepala Desa setempat sesuai KTP nasabah dengan melampirkan dokumen terkait (pada lampiran). Bank Mega Syariah Kantor cabang Semarang harus sudah menerima surat kuasa asli paling lambat satu hari.

Setelah ahli waris/nasabah mengajukan permohonan ke Kantor Kementerian Agama, maka dibuatlah surat permohonan pembatalan haji yang ditujukan kepada Kantor Wilayah Kota/Kabupaten. Berdasarkan surat permohonan pembatalan yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, maka ahli waris/nasabah datang ke Bank Mega Syariah cabang Semarang dengan membawa fotokopi surat tersebut dan membawa buku tabungan serta dokumen terkait (pada lampiran). Kemudian, Bank Mega Syariah cabang Semarang membuat surat permohonan pembatalan haji yang ditujukan kepada pimpinan kantor cabang Semarang.

(50)

Langkah selanjutnya, pimpinan Bank Mega Syariah kantor cabang Semarang memfaksimili atau meng-email surat permohonan pembatalan haji ke Bank Mega Syariah Pusat. Kemudian, Bank Mega Syariah Pusat melakukan pembatalan haji ke Kantor Kementerian Agama Pusat.

Proses pembatalan di Kementerian Agama kurang lebih berlangsung selama 30 (tiga puluh) hari. Namun, Bank Mega Syariah kantor cabang Semarang memunyai inisiatif untuk membantu memercepat pelaksanaan pembatalan haji yang kurang lebih memakan waktu dua minggu atau separuh waktu dari pembatalan haji secara normal. Kemudian Bank menerima

Standing Instruction (SI) dari bendahara Kementerian Agama untuk mengembalikan dana porsi haji.

Bank Mega Syariah Pusat lalu mengonfirmasi pada kantor cabang Semarang bahwa pembatalan haji sudah dilakukan. Maka, secara otomatis sistem yang ada pada kantor cabang sudah berubah.

Bank Mega Syariah cabang Semarang dapat melakukan pengecekan proses pembatalan porsi keberangkatan haji oleh Kementerian Agama Pusat dengan melihat status nasabah pada menu aplikasi Siskohat, apabila statusnya batal maka porsi keberangkatan sudah hangus. Porsi haji yang sudah dibatalkan

(51)

tidak dapat digantikan dengan nasabah CJH lain dikarenakan porsi haji berkaitan dengan data nasabah CJH.12 Selanjutnya, Bank Mega Syariah cabang Semarang akan melakukan penutupan fasilitas PDTH atas nasabah yang bersangkutan di sistem pembiayaan Bank Mega Syariah.

3.1.5.3 Prosedur Pengembalian Setoran Awal BPIH Batal

Calon jamaah mengajukan surat permohonan pembatalan kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota domisili. Setelah lampiran terpenuhi, Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota memberikan tanda terima proses pembatalan kepada calon jamaah haji batal. Selanjutnya, Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota membuat surat pengantar dan meneruskan kepada Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi. Kantor Wilayah Depag Propinsi mengajukan pengembalian dana setoran awal BPIH batal kepada Direktorat Jenderal PHU Direktorat Pelayanan Haji, setelah melakukan konfirmasi batal ke dalam

database SISKOHAT. Konfirmasi dilakukan dengan menggunakan nomor porsi dan menginput data nomor dan tanggal surat pengajuan dari Kandepag Kabupaten/Kota dan sebab dari pembatalan. Direktorat Pelayanan Haji membuat surat pengantar ke Direktorat Pengelolaan BPIH dan SIH setelah mengkonfirmasi pembatalan kedalam siskohat. Direktorat Pengelolaan BPIH dan

(52)

SIH mentransfer dana BPIH batal ke rekening calon jamaah haji batal melaui Bank Mega Syariah, selanjutnya dikonfirmasi kedalam siskohat. Bank Mega Syariah cabang Semarang menyampaikan dana BPIH batal kepada calon jamaah haji batal dan mengkonfirmasikannya kedalam Siskohat.

3.1.5.4 Pengembalian BPIH Lunas

Proses yang harus dilakukan oleh nasabah adalah menyerahkan surat permohonan pembatalan berangkat haji ke Bank Mega Syariah Cabang Semarang. Setelah menerima surat dari nasabah, Bank mengeluarkan Surat Kuasa Pengurusan Administrasi Pembatalan Porsi haji yang asli dan diserahkan pada nasabah untuk dilegalisir oleh Kepala Desa / Lurah sesuai domisili.

Penerimaan surat dari nasabah paling lambat 1 (satu) hari sejak tanggal penyerahan ke nasabah. Kemudian Bank melakukan proses pembatalan ke Kementerian Agama dengan lampiran surat pembatalan porsi haji yang telah ditandatangani nasabah, Surat Kuasa pengurusan administrasi yang telah dilegalisir, dan bukti asli setoran awal BPIH.

Setelah menerima permohonan pembatalan dari Bank, bendahara Kementerian Agama mengeluarkan standing instruction untuk dikirimkan ke operasional Bank. Kemudian operasional Bank melakukan proses pembukuan dan melakukan konfirmasi ke

(53)

kantor cabang bahwa telah dilakukan pengembalian dana dari giro Menteri Agama ke rekening tabungan haji nasabah.

Kantor cabang melakukan konfirmasi dan memastikan alasan pembatalan bukan karena sakit/meninggal. Selanjutnya kantor cabang membuat MIP (Memo Instruksi Pelunasan) dan memo debet biaya batal dan dokumen pelunasan untuk kemudian dikirimkan ke loan processing. Bagian loan processing menerima dokumen instruksi pelunasan PDTH dari kantor cabang. Setelah diterima, lalu memastikan dana telah tersedia di rekening tabungan haji nasabah. Kemudian melakukan pelunasan fasilitas PDTH dengan mendebet rekening tabungan haji nasabah berdasarkan surat kuasa debet rekening dengan jurnal:

D: Rekening Tabungan Haji K: Qardh sebesar nilai Qardh

Debet biaya batal jika pembatalan bukan karena sakit/meninggal berdasarkan memo debet biaya batal dengan jurnal:

D: Rekening Tabungan Haji sebesar biaqya pembatalan K: Pendapatan non operasional

Dengan pencatatan atau pembukuan yang dilakukan bagian

loan processing, maka selesailah proses pembatalan porsi yang diajukan atas permintaan nasabah.

(54)

3.2 Analisis

Sebagai lembaga keuangan syari’ah, dalam sistem operasional Bank Mega Syariah terdapat kekuatan dan kelemahan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan ujung tombak bagi kemajuan dan pertumbuhan bisnis Bank Mega Syariah. Menyadari bahwa posisi dan peran SDM demikian strategis, peningkatan kualitas baik keterampilan (skill) maupun pengetahuan SDM menjadi prioritas Bank Mega Syariah. Apalagi ekspektasi nasabah terhadap produk dan layanan di perbankan syariah sangat tinggi sehingga membutuhkan tingkat kompetensi SDM yang baik.

Untuk meningkatkan kualitas SDM dan mewujudkan Visi dan Misi Bank Mega Syariah, manajemen telah melakukan berbagai program pelatihan SDM. Program pelatihan dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut ini dilakukan secara rutin. Pelatihan Dasar-dasar Perbankan Syariah, Dasar motivasi, Training Product, Training Service Excellence, Training

Operational, Diklat Karyawan Cabang Baru dan Team Building merupakan program dasar yang diselenggarakan di internal perusahaan.13

Bank Mega Syariah menyadari bahwa pertumbuhan bisnis perusahaan tidak lepas dari kondisi sosial dan lingkungan masyarakat. Semakin baik tingkat kehidupan sosial masyarakat berarti risiko bisnis pun berpotensi mengalami penurunan. Agar kegiatan bisnis memberikan

13

(55)

dampak sosial yang positif, setiap tahun Bank Mega Syariah senantiasa menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibilty (CSR).

Sejalan dengan perkembangan Bank Mega Syariah yang telah menjangkau seluruh propinsi di Indonesia, program kegiatan CSR diharapkan dapat lebih memberi manfaat kepada lebih banyak masyarakat. Hal itu sesuai dengan visi dan misi Bank Mega Syariah untuk menjadi ”Bank Syariah Kebanggaan Bangsa”.

Analisis yang dapat penulis terapkan untuk Bank Mega Syari’ah Cabang Semarang adalah menggunakan analisis SWOT. Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Treat (Ancaman).

a. Strength (Kekuatan)

Sebagai bank syariah di Kota Semarang, tidak hanya Bank Mega Syariah saja yang memunyai produk tabungan haji. Banyak pesaing dengan hadirnya bank syariah yang menawarkan produk tabungan haji dengan berbagai tampilan yang tidak kalah menarik.

Letak yang strategis, yaitu di kawasan Simpang Lima Semarang membuat Bank Mega Syariah memiliki jaringan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang kuat di daerah Semarang dan Demak. Salah satu cara yang dilakukan marketing Bank Mega Syariah Cabang Semarang untuk memasarkan produk tabungan haji adalah melalui kelompok pengajian yang ada pada

(56)

daerah-daerah. Cara seperti ini dianggap cukup efektif dalam melakukan pemasaran produk tabungan haji.

b. Weakness (Kelemahan)

Dalam suatu lembaga pasti memiliki kekuatan dan kelemahan. Kelemahan ini akan menjadikan motivasi tersendiri bagi para pengelola untuk lebih optimal dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Kelemahan Bank Mega Syariah yang penulis tangkap terdapat pada Sumber Daya Insani/Manusia-nya. Beberapa dari mereka kurang mengetahui tentang seluk-beluk produk yang ditawarkan oleh Bank itu sendiri. Pada bagian marketing, saat melakukan pemasaran tabungan haji seringkali kurang teliti dalam menganalisis data nasabah. Sehingga, banyak pihak yang kesulitan dalam menginput data nasabah.

Begitu pula dengan produk tabungan, kurangnya pemasaran dan maksimalisasi dalam sistem operasional membuat produk tabungan kurang diminati oleh masyarakat. Mengingat bank konvensional maupun bank syariah sudah banyak di Kota Semarang dengan menawarkan produk penghimpunan dana lebih banyak diminati karena fasilitasnya yang prima.

c. Opportunity (Peluang)

Beberapa peluang yang dimanfaatkan Bank Mega Syariah dalam memajukan usahanya adalah dengan memaksimalkan

(57)

produk pembiayaan. Karena, biaya administrasi yang tidak terlalu tinggi membuat produk pembiayaan Bank Mega Syariah diminati oleh masyarakat. Ditambah lagi lokasi yang strategis, di pusat kota. Sehingga memudahkan masyarakat dalam menjangkau lokasinya.

Tentunya pada poin ini sudah memberi nilai tambah pada Bank Mega Syariah untuk menarik nasabah dalam hal pembiayaan.

d. Treat (Hambatan)

Hambatan atau ancaman yang dihadapi Bank Mega Syariah adalah dalam maksimalisasi produk tabungan. Minimnya ketertarikan masyarakat yang dikarenakan kurangnya inovasi dari produk tabungan yang ada. Karena, apabila dana yang berasal dari pihak ketiga kecil maka aktivitas perputaran dananya juga akan kecil. Sehingga mengakibatkan sulitnya pada aktivitas penyaluran dana.

Begitu juga pada sumber daya manusia, perlu ditingkatkan kinerjanya. Persaingan antar bank tidak cukup hanya pada produknya, tetapi juga operasionalnya. Semakin terampil sumber daya manusianya, maka semakin baik pula jalannya aktivitas pada bank tersebut.

(58)

BAB IV

PENUTUP

4.1 SIMPULAN

Setelah melakukan pembahasan atas data yang diperoleh pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

4.1.1 Prosedur Tabungan Haji

Dalam pelaksanaan prosedur tabungan haji, nasabah diberikan fasilitas talangan berupa PDTH guna mendapatkan porsi keberangkatan haji. Untuk mendapatkan dana talangan haji, maka nasabah diharuskan memiliki rekening pada Bank Mega Syariah dengan nominal minimal Rp 100.000,00. Sesuai ketentuan yang berlaku, nasabah tidak dibebankan margin sehingga jumlah pengembalian dari nasabah tidak melebihi nominal yang dicantumkan dalam akad

Qardh. Namun Bank membebankan nasabah berupa biaya administrasi dan ujroh

yang besarnya tidak boleh dikaitkan dengan plafond pinjaman. 4.1.1.1 Perpanjangan PDTH

Apabila fasilitas PDTH jatuh tempo sebelum tanggal keberangkatan haji, maka dapat diajukan perpanjangan fasilitas. Fasilitas PDTH wajib dilunasi sebelum tanggal keberangkatan haji. Apabila tidak dilunasi, maka Bank akan mengajukan pembatalan porsi haji ke Kementerian Agama. Namun, bila jumlah dana yang tersedia pada

(59)

rekening tabungan haji belum mencukupi untuk melunasi seluruh pinjaman nasabah dapat melakukan pelunasan sebagian dan memerpanjang fasilitas sebesar sisa pinjaman yang belum dilunasi.

4.1.1.2 Pelunasan PDTH

Apabila jadwal keberangkatan haji yang ditetapkan Kementerian Agama lebih awal dari tanggal jatuh tempo fasilitas PDTH, maka nasabah wajib melunasi paling lambat 1 (satu) minggu sebelum tanggal keberangkatan haji. Nasabah dapat melakukan percepatan pelunasan tanpa mengurangi biaya dengan mengajukan Surat Permohonan Pelunasan (SPP) PDTH. Saat fasilitas jatuh tempo dan dana sudah tersedia direkening haji nasabah sesuai dengan nilai pinjaman, bagian loan processing akan mendebet rekening tabungan haji nasabah sebesar outstanding pokok. 4.1.2 Pembatalan Tabungan Haji

Prosedur dari pembatalan porsi yang diajukan nasabah adalah menyerahkan surat permohonan pembatalan haji ke kantor cabang terkait. Kemudian kantor cabang mengeluarkan Surat Kuasa Pengurusan Administrasi Pembatalan Porsi Haji dari custody dan diserahkan pada nasabah. Selanjutnya, nasabah ke kantor Kepala Desa domisili untuk melegalisir surat tersebut dan dikembalikan ke kantor cabang. Penerimaan surat paling lama 1 (satu) hari setelah tanggal penyerahan ke nasabah.

(60)

mengeluarkan standing instruction kepada bank terkait dan memberi informasi ke kantor cabang bahwa ada pengembalian dana dari rekening giro Kementerian Agama ke rekening tabungan haji nasabah. Jika pembatalan bukan karena sakit/meninggal maka kantor cabang membuat MIP/MIPS (Memo Instruksi Pelunasan)/(Memo Instruksi Pelunasan Sebagian) ke bagian loan processing. Bagian loan processing akan menerima dokumen pelunasan PDTH dari cabang terkait dan akan mendebet rekening tabungan haji nasabah berdasarkan surat kuasa.

4.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Karena penyelenggaraan ibadah haji merupakan program pemerintah, jangka panjang perlu dipikirkan untuk berorientasi terhadap kepuasan nasabah mengenai masalah masa tunggu keberangkatan haji, pemondokan, transportasi, dll yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah haji.

2. Sebaiknya team marketing dari Bank Mega Syariah agar lebih maksimal dalam melakukan pemasaran tabungan haji, dan lebih memahami mengenai kondisi nasabah (calon jamaah haji).

(61)

1.3 PENUTUP

Demikian karya tulis ini penulis paparkan. Penulis menyadari banyaknya kesalahan dalam berbagai hal baik itu dalam penulisan, isi dan data-data pendukung. Karena itu semua keterbatasan penulis sebagai manusia yang tidak lepas dari kesalahan. Maka dari itu penulis membuka diri dalam menerima kritik dan saran yang membangun.

(62)

http://www.bsmi.co.id/index.php

Abdul Aziz, Kustini. 2007. Ibadah Haji dalam Sorotan Publik. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan

Bahreisj, Hussein. 1987. Himpunan Hadits Shahih Muslim. Surabaya: Al Ikhlas Hasibuan, Malayu SP. 2004. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara Kasmir. 2002. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Surat Edaran Pinjaman Dana Talangan Haji Bank Mega Syariah Nomor: 18/DIRBMS/11

Syafi’i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani

Syarhul, Muzakirat. ‘Umdatil Fiqh, Kitab Haji wal Umrah’.

Syaukani, Imam (ed). 2009. Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan

---. Brosur Tabungan Haji Bank Mega Syariah Indonesia UU Perbankan Nomor 10 tahun 1998

Wawancara dengan TL RO (Team Leader Relationship Officer) Bank Mega Syariah Cabang Semarang, Indah Muji Rahayu

(63)

Lampiran 2 : Aplikasi Pembukaan Rekening

Lampiran 3 : MIP PDTH (Memo Instruksi Pelunasan) Lampiran 4 : Surat Keterangan Lunas PDTH

(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)

Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 10 Mei 1991

Alamat Tinggal : Jl Koro Tengah No 7 RT 03/ RW 10 Tambakaji Ngaliyan Semarang – 50185 No. Telepon : 085 640 4666 98

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

B. Pendidikan Formal :

SD Negeri Tambakaji 01 , lulusan tahun 2003 SMP Nasima Semarang , lulusan tahun 2006 SMU Nasima Semarang , lulusan tahun 2009

Diploma III ( D-III ) Fakultas Syari’ah Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang , lulusan tahun 2012.

C. Pendidikan Non Formal :

1. Kursus Bahasa Inggris program Conversation di Primagama English Ngaliyan Semarang pada bulan Juli sampai dengan November 2011.

2. Kursus komputer MYOB v.17 di lembaga pendidikan Alfabank Kelud Semarang pada bulan November sampai dengan Desember 2011.

D. Pengalaman Organisasi :

1. Sebagai anggota Departemen Dalam Negeri pada Himpunan Mahasiswa Jurusan/Prodi (HMJ/P) Perbankan Syari’ah periode Maret 2010 sampai dengan Desember 2010.

2. Sebagai Bendahara I pada Himpunan Mahasiswa Jurusan/Prodi (HMJ/P) Perbankan Syari’ah periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2011.

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Hormat Saya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelilitian yang telah dilakukan terhadap tiga sampel beras X dari Toko A, B dan C yang beredar di Kota Magelang tidak teridentifikasi

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang perbandingan model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division

Supaya pembahasan masalah mendapatkan hasil yang terfokus dan tidak menghasilkan penafsiran yang menyimpang, maka peneliti membatasi masalah pada dua faktor yang

Untuk status yang sudah menikah, nikah resmi dengan perempuan lain atau lelaki lain akan sangat sulit kemudian memilih nikah siri (untuk berpoligami) karena ingin

Dengan tidak mampunya Bandara Soekarno-Hatta untuk menampung semua pergerakan pesawat, maka pada tanggal 10 Januari 2014 Bandara Halim Perdanakusuma resmi dijadikan

Apabila diasumsikan bahwa total pendapatan sama dengan total belanja dan diasumsikan pula bahwa proporsi belanja bidang Cipta karya terhadap APBD sama dengan

Indeks LQ yang melebihi daripada satu yang dicatatkan oleh sektor perkhidmatan sepanjang tempoh 1970 hingga 1990, membuktikan bahawa sektor perkhidmatan merupakan sektor