• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat

(PSDABM)

Grant Program Manager For

Community-Based Natural Resources Management Grant Lot GPM1: Sumatra & Kalimantan

(2)

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat

(PSDABM)

Grant Program Manager For

Community-Based Natural Resources Management Grant Lot GPM1: Sumatra & Kalimantan

(3)

Hibah PSDABM (Pengelolaan Sumber Daya Alam

Berbasis Masyarakat) adalah program untuk

mendukung inisiatif-inisiatif dan investasi-investasi yang meningkatkan pengelolaan sumber daya alam di

tingkat masyarakat yang dapat meningkatkan

produktivitas rumah tangga dan usaha kecil, sebagai bagian dari pembangunan ekonomi lokal.

(4)

Hibah PSDABM diharapkan akan mendukung

dan melengkapi investasi-investasi yang lebih

besar yang didanai pada jendela Fasilitas GP

lainnya, khususnya investasi-investasi di

bidang energi terbarukan.

Jendela-2 Program Hibah PSDABM akan

membahas bidang-bidang masalah tertentu,

dengan mendukung dan mengintervensi

Proyek GP.

(5)

Pernyataan Masalah

- Degradasi lingkungan dan penggunaan lahan yang buruk telah mengancam pertumbuhan ekonomi dan mengakibatkan emisi gas rumah kaca yang tinggi. - Sebagian besar masyarakat, di pedesaan, mengalami kekurangan energy penerangan/listrik dan sebagian dari mereka menggunakan sumber energi yang tidak berkelanjutan.

- Terdapat persoalan/konflik penggunaan lahan antara masyarakat dan investor, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam dan tata batas desa.

- Adanya kekurangan kapasitas dari lembaga keuangan untuk mengevaluasi energi terbarukan dan investasi pertumbuhan yang ramah lingkungan (hijau) lainnya.

- Tidak dimanfaatkannya potensi kegiatan ekonomi yang menghasilkan pendapatan tinggi tetapi berdampak pada produksi karbon yang rendah.

Sasaran Pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi rendah karbon.

Tujuan 1. meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan memperluas energi terbarukan; dan

2. meningkatkan produktivitas dan menurunkan emisi gas rumah kaca berbasis lahan dengan meningkatkan praktik penggunaan lahan dan pengelolaan sumber daya alam.

(6)

Hasil terkait dengan Program Hibah PSDABM

1. Peningkatan kapasitas lokal untuk memanfaatkan sumber daya alam secara lebih produktif, inklusif dan berkelanjutan;

2. Jaminan dan peningkatan aset untuk mata pencaharian yang berkelanjutan;

3. Perbaikan lingkungan yang kondusif di tingkat bentang alam bagi masyarakat untuk menjamin kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan;

4. Peningkatan dan perbaikan praktik rendah karbon kalangan bisnis dan masyarakat untuk pengelolaan/konservasi sumber daya alam, pertanian, dan praktik penggunaan lahan lain yang menyertakan perempuan dan kelompok rentan, serta mencegah perpindahan;

5. Peningkatan kesempatan dan dukungan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dari kehutanan, pertanian dan praktik-praktik penggunaan lahan lainnya;

6. Peningkatan kapasitas dan akses perempuan dan organisasi perempuan untuk memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat;

7. Peningkatan ketersediaan energi terbarukan yang stabil dan berkelanjutan (termasuk listrik di masyarakat terpencil);

8. Peningkatan pengetahuan lokal dan kapasitas operasional untuk mengoperasikan dan mengelola pembangkit listrik (kurang dari 200 KW);

9. Peningkatan pengetahuan lokal tentang cara menggunakan tenaga listrik baru secara produktif;

10. Peningkatan insentif bagi masyarakat untuk memprioritaskan keberlanjutan atas kebutuhan jangka pendek dan kerentanan;

11. Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur yang terkait dengan PSDABM.

12. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang bagaimana tehnologi yang tepat guna dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

(7)

1. Lembaga lokal yang memenuhi syarat dan

terdadftar – organisasi masyarakat sipil (OMS) dan organisasi berbasis masyarakat (OBM) – yang dapat menerapkan pengalaman dan keahlian mereka

dalam melaksanakan proyek-proyek berbasis masyarakat di bentang alam tertentu atau

kabupaten-kabupaten yang ditargetkan.

2. LSM, koperasi, organisasi perempuan, organisasi

adat/masyarakat adat, kelompok masyarakat, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

(8)

3. Konsorsium , dimana salah satu anggota konsorsium harus menjadi organisasi pemimpin yang

bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan proyek yang diusulkan dan harus ditunjuk sebagai pemohon pemimpin.

4. Entitas yang memenuhi syarat tetapi berasal dari luar 11 Kabupaten target, wajib memiliki (beberapa) mitra lokal sebagai organisasi pelaksana proyek.

(9)

 MCA-Indonesia mengalokasikan dana sebesar US$20 juta dan dana tambahan US$1 juta (dialokasikan dari dana Penyertaan Jender dan Sosial) khusus untuk

mendukung organisasi perempuan, termasuk

koperasi dan asosiasi federasi untuk proyek-proyek yang berkaitan dengan peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan.

 Disediakan hibah-hibah individu senilai US$250.000 sampai US$2 juta per proyek. Dengan jangka waktu proyek harus selesai pada akhir Desember 2017.

(10)

Jenis proyek dapat mencakup inisiatif pada sisi produksi (kegiatan usahatani), pada tahap pengolahan (kegiatan non-usahatani), serta untuk kegiatan pasar (kegiatan terkait rantai nilai). Jenis indikasi proyek yang dapat didanai Program Hibah PSDABM termasuk, namun tidak terbatas pada:

• Pengelolaan daerah aliran sungai yang meningkatkan keberlanjutan dan manfaat sosial ekonomi.

Contohnya agroforestri atau kegiatan lain untuk merehabilitasi hutan, bakau, lahan gambut, dan kawasan konservasi yang mengalami degradasi;

(11)

• Kegiatan untuk meningkatkan pengelolaan hutan produksi berbasis masyarakay, untuk meningkatkan peluang

ekonomi dalam produk/ layanan/ sertifikasi hutan kayu dan non-kayu yang berkelanjutan. Contohnya kehutanan rakyat (yaitu Hutan Rakyat, Hutan Kemasyarakatan – HKm, Hutan Desa, Hutan Tanaman Rakyat – HTR, dan inisiatif Hutan Adat);

• Pembangkitan listrik atau panas skala kecil (kurang dari

200kW) dari sumber terbarukan, untuk penggunaan rumah tangga atau masyarakat. Contohnya, instalasi pembangkit listrik listrik tenaga pikohidro arus sungai (run-of-stream), pembangkit biogas dari limbah peternakan/ pertanian

untuk memasak, serta lainnya;

(12)

• Pengembangan pertanian berkelanjutan oleh kelompok petani kecil, termasuk penyediaan produk yang kaya protein untuk perbaikan keamanan gizi rumah tangga, pengolahan dan pemasarannya, dan;

• Pemberdayaan ekonomi perempuan: hibah yang dialokasikan oleh dana Penyertaan Jender dan Sosial ditargetkan khusus untuk organisasi yang dimiliki perempuan, asosiasi federasi

perempuan, koperasi wanita dengan jaringan nasional dan lokal, dan organisasi dengan penerima manfaat perempuan secara

eksplisit untuk meningkatkan kegiatan ekonomi perempuan,

meningkatkan produktivitas, kewirausahaan dan pengembangan rantai nilai perempuan yang mengintegrasikan pertanian

berkelanjutan dan energi terbarukan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan memperbaiki keamanan gizi.

(13)

• Kegiatan NRM lain yang mendukung pertumbuhan

ekonomi rendah karbon, melalui perbaikan pengelolaan ekosistem kritis dan peningkatan peluang mata

pencaharian untuk masyarakat sekitar. Contohnya,

proyek-proyek ekowisata atau agrowisata yang dikelola masyarakat.

Hibah-hibah individu dapat terdiri dari serangkaian atau sekelompok kegiatan pelengkap di (beberapa) kabupaten tertentu.

(14)

NO KABUPATEN HL HP HPK HPT HK LUAS TOTAL 1 BERAU 7,717.32 41,494.64 4.98 2,278.60 51,495.54 2 KERINCI 25,053.14 25,053.14 3 KAPUAS HULU 516,153.77 61,549.27 2,335.12 103,222.23 394,514.85 1,077,775.25 4 KOLAKA 5,701.74 12,404.51 18,106.25 5 KOLAKA UTARA 281.50 14,942.46 15,223.97 6 LOMBOK TENGAH 8,796.38 600.87 749.32 10,146.57 7 LOMBOK TIMUR 29,672.18 65.50 11,532.86 41,270.54 8 LOMBOK UTARA 13,531.35 1,342.24 2,521.53 3,928.56 21,323.67 9 LUWU TIMUR 14,513.93 1,263.61 4,630.72 9,112.54 29,520.80 10 LUWU UTARA 275,010.67 9,306.80 4,569.88 131,017.08 1,771.66 421,676.10 11 MAHAKAM ULU 11,834.51 19,597.03 23,238.89 54,670.44 12 MALINAU 239,419.90 90,030.06 654,920.54 984,370.50 13 MAMASA 1,255.48 1,255.48 14 MAMUJU 4,485.16 4,062.25 22,519.94 18,325.70 49,393.05 15 MERANGIN 3.61 33,732.35 1,597.83 22.00 35,355.79 16 MUAROJAMBI 3,286.89 4,702.89 1,033.78 9,023.55 17 PESISIR SELATAN 18,964.40 18,964.40 18 SINTANG 74,171.22 32,522.59 81,388.60 5,364.69 193,447.10 19 SOLOK SELATAN 61,012.84 13,847.53 74,860.37 20 SUMBA BARAT 1,225.40 1,633.11 1,076.72 3,935.23 21 SUMBA BARAT DAYA 10,913.28 6,776.76 17,690.05 22 SUMBA TENGAH 6,415.02 1,002.06 1,754.92 9,172.00 23 SUMBA TIMUR 12,457.73 16,480.83 363.60 21,985.08 51,287.24 24 TANJUNGJABUNG TIMUR 2,741.86 205.55 2,947.40

Grand Total 1,312,327.43 267,093.23 7,555.08 530,745.96 1,100,242.72 3,217,964.42

(15)
(16)

Founded in January 12, 1994 by Prof. Emil Salim et al, is a funding agency and an independent nonprofit that aims to provide support and facilitate resource conservation and utilization activities in Indonesia biodiversity sustainability. Further information, please visit at www.kehati.or.id.

Referensi

Dokumen terkait

KAJIAN STRUKTUR, NILAI MORAL, DAN REPRESENTASI BUDAYA JAMBI PADA KUMPULAN CERPEN NEGERI CINTA BATANGHARI SERTA PEMANFAATAN CERPEN SEBAGAI MODUL SISWA SMP..

Sayangnya, tidak dapat dijelaskan apakah habitus yang Muluk coba bangun ini berhasil atau tidak karena di akhir film, yang terlihat mengasong hanyalah kelompok Copet yang diketuai

Sedangkan Masyarakat Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, social, ekonomi, politik, dan cultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan

Yazar girişte insan hakları içinde yer alan, birinci ve ikinci kuşak insan haklarından bahsetmiş, birey merkezli olmadığı için üçüncü kuşak insan haklarının

Segala puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah Yang Maha Mengetahui yang telah memberi ilmu dan hikmah, sehingga proses penu- lisan dan penerbitan buku yang

Daftar lampiran ... Latar Belakang ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Hipotesis Tindakan ... Definisi Istilah ... Penegasan Operasional

Tabel 5.4 Jumlah Pohon dan Produksi Tanaman Buah-Buahan Yang Produktif dirinci menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Jekulo Tahun 2011. (2)

1. Terdapat rangkap jabatan Ketua RW 04 dengan Sekretaris Lurah. Terdapat rangkap jabatan Ketua RT 05 RW 01 dengan Kasi Kesra. Belum selektifnya Lurah kepadadalam melakukan