• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia

N/A
N/A
CATHARINA DIAN IKAWATI SUSILO

Academic year: 2024

Membagikan " Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 1 Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI/Ganjil

Materi Pokok : Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia

Kompetensi Inti

KI3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3 Menganalisis

sebaran dan pengelolaan sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata sesuai prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pertemuan 1

3.3.1 Mengklasifikasikan sumber daya alam

3.3.2 Menggambarkan persebaran sumberdaya alam kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia

3.3.3 Menganalisis potensi sumber daya alam kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia.

Pertemuan 2

3.3.4 Menjelaskan konsep AMDAL dalam pembangunan 3.3.5 Menguraikan prosedur AMDAL dalam

pembangunan Pertemuan 3

3.3.6 Menganalisis bentuk-bentuk pemanfaatan SDA dengan prinsip pembangunan berkelanjutan

3.3.7 Mendeskripsikan tujuan pemanfaatan SDA dengan prinsip pembangunan berkelnjutan

4.3 Membuat peta persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia.

4.3.1 Membuat peta persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata Indonesia 4.3.2 Merangkum informasi potensi sebaran sumber daya

kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata Indonesia

(2)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 2 Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pengelolaan sumber daya alam Indonesia, peserta didik kelas XI SMA semester satu diharapkan mampu:

a. Mengklasifikasi sumber daya alam di Indonesia

b. Mengidentifikasi potensi dan persebaran sumber daya alam kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia

c. Menjelaskan peran analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dalam pembangunan

d. Memahami pemanfaatan sumber daya alam dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, diiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri, dan pantang menyerah, memiliki sikap responsif dan proaktif, serta mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik.

(3)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 3 MATERI AJAR

A. Pengertian Sumber Daya

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya bisa berupa fisik, bisa berupa non-fisik. Dalam Undang-Undang republik Indonesia No 4 tahun 1982, disebutkan bahwa sumber daya adalah unsur lingkungan hidup, yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non-hayati, dan sumber daya buatan.

Sejak bumi dihuni, manusia dan bentuk kehidupan lainnya bergantung pada hal- hal yang ada di alam untuk bertahan hidup. Makhluk hidup memanfaatkan air (air tawar dan air laut), tanah, batu, pepohonan (hutan), hewan, bahan bokar fosil dan mineral.

Semua itu disebut dengan sumber daya alam yang merpakan dasar kehidupan di bumi.

Sumber daya alam adalah bahan baku bermanfaat yang dihasilkan dari bumi.

Sumber daya alam terbentuk secara alami, artinya, manusia tak dapat menciptakan sumber daya alam. Manusia hanya bisa mengganti dan memodifikasi sumber daya alam.

B. Klasifikasi Sumber Daya 1. Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam adalah bahan baku bermanfaat yang dihasilkan dari bumi.

Sumber daya alam terbentuk secara alami, artinya, manusia tak dapat menciptakan sumber daya alam. Manusia hanya bisa mengganti dan memodifikasi sumber daya alam.

Beberapa sumber daya alam dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. Pengklasifikasian sumber daya alam dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal, yaitu berdasarkan bagian atau bentuk yang dimanfaatkan (potensi), berdasarkan pembentukannya atau sifat kelestariannya, berdasarkan jenisnya, dan berdasarkan nilai kegunaannya.

a. Sumber Daya Alam berdasarkan Pemanfaatan

Berdasarkan potensinya, sumber daya alam dapat dikasifikasikan sebagai berikut:

1) Sumber Daya Alam Materi

Sumber daya alam materi yaitu sumber daya alam yang berbentuk materi, yang dimanfaatkan oleh manusia adalah materi sumber daya alam itu sendiri. Contoh: mineral magnetit, hematit, limonit, siderit, dan pasir kuarsa yang dapat dilebur menjadi besi/baja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, di antaranya untuk kerangka beton, kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.

Indikator:

3.3.1 Mengklasifikasikan sumber daya alam.

3.3.2 Menganalisis potensi sumber daya alam kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia.

3.3.3 Menggambarkan persebaran sumberdaya alam kehutanan,

pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia

Pertemuan 1

(4)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 4 2) Sumber Daya Energi

Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang berguna untuk menghasilkan energi. Contoh: bahan bakar fosil, Bahan bakar minyak (bensin, solar, minyak tanah), batu bara, gas alam, dan kayu bakar merupakan sumber daya alam energi, karena manusia menggunakan energinya untuk memasak, menggerakkan kendaraan, dan mesin industri.

3) Sumber Daya Ruang

Sumber daya alam ruang, yaitu tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya.

Makin besar kenaikan jumlah penduduk, maka sumber daya alam ruang makin sempit dan sulit diperoleh. Ruang dalam hal ini dapat berarti ruang untuk areal peternakan, pertanian, perikanan, ruang tempat tinggal, ruang arena bermain anak-anak dan sebagainya.

b. Sumber Daya Alam Berdasarkan Pembentukannya atau Sifat Kelestariannya Berdasarkan pembentukannya, sumber daya alam dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Sumber Daya Alam yang Dapat Dipebarui (Renewable Resources)

Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak akan habis, karena bagian-bagian yang telah terpakai dapat diganti dengan yang baru. Sumber daya alam yang dapat diperbarui jika digunakan secara terus-menerus maka dalam jangka waktu tertentu akan kembali seperti sediakala dan dapat digunakan lagi untuk diambil manfaatnya. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah udara, angin, tenaga air terjun, tanah, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, dan hewan.

Gambar 1. Air, sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Sumber : https://pixabay.com/id/iguaz%C3%BA-falls-air-terjun-water-wall-377990/

2) Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui (Unrenewable Resources) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam jika digunakan secara terus-menerus, maka lama kelamaan akan habis dan tidak dapat

(5)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 5 dihasilkan sendiri oleh manusia. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah berbagai barang tambang, mineral logam, mineral bukan logam dan mineral penghasil energi, timah, besi, bauksit, batu bara, dan minyak bumi.

c. Sumber Daya Alam Berdasarkan Jenis

Sumber daya alam berdasarkan jenisnya dapat dikelompokkan atas sumber daya alam nonhayati (abiotik) dan sumber daya alam hayati (biotik).

1) Sumber Daya Alam Nonhayati (Abiotik)

Sumber daya alam abiotik adalah sumber adya alam fisik berupa benda-benda mati di lingkungan alam fisik. Contohnya tanah, air, udara, batuan, dan mineral. Sumber daya alam nonhayati ada yang dapat diperbaharui dan ada juga yang dapat diperbaharui.

Contoh sumber daya alam abiotik yang dapat diperbaharui adalah air dan udara. Contoh sumber daya alam nonhayati yang tidak dapat diperbaharui adalah mineral.

2) Sumber Daya Alam Hayati

Gambar 2. Sumber Daya Alam Hayati; Nabati dan Hewani

Sumber: Dok. Pribadi

Sumber daya hayati adalah sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya nabati, sedangkan sumber daya hewan disebut sumber daya hewani.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM adalah bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi yang megelola Sumber Daya Alam.

3. Sumber Daya Buatan (SDB)

Sumber daya buatan adalah sumber daya alam yang telah ditingkatkan dayagunanya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan pertahanan negara. Pemanfaatan sumber daya buatan akan mengurangi eksploitasi sumber daya alam sehingga tetap dapat

(6)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 6 menjaga keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Sumber daya buatan merupakan pengembangan sumber daya alam untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan/atau kemampuan daya dukungnya. Contohnya adalah hutan buatan, waduk, dan lain-lain.

C. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam Indonesia 1. Sumber Daya Alam Kehutanan

Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas. Potensi sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3%

dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, di Sumatera dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan.

Sumber Daya Kehutanan dapat diartikan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi SDA hayati yang didominasi pepohonan dalam dalam persekutuan alam dan lingkungannya, yag satu dengan lalinnya tidak dapat dipisahkan.

Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan.

Gambar 3. Hutan

Sumber: http://leuserconservation.org/wp-content/uploads/2017/03/hutan-sumatera.jpg Kawasan hutan adalah wilayah hutan tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Penetapanini dilakukan untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunuk sebagai kawasan hutan menjadi kawasan hutan tetap. Kawasan Hutan Indonesia ditetapkan oleh Mentri Kehutanan dalam bentuk surat Keputusan Mentri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan

(7)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 7 Perairan Provinsi. Penunjukan kawasan hutan juga mencakup kawasn perairan yang menjadi bagian dari Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).

Berdasarkan Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, kawasan hutan dibagi kedalam kelompok Hutan Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan Produksi.

1) Hutan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan kayu ataupun hasil hutan bukan kayu. Hutan kayu dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku kertas, bahan baku industri meubel dan lain-lain. Diantara jenis kayu yang bernilai ekonomis tinggi adalah a) kayu jati yang tersebar di Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali, b) kayu meranti yang tersebar di hutan Kalimantandan Sumatera, c) kayu cendana, tersebar di Nusa Tenggara dan hutan-hutan daerah Jawa, d) kayu akasia, tersebar di hutan-hutan Jawa Barat. Hasil hutan non kayu berupa buah, madu, kareat, rempah- rempah, rotan, dan sagu.

a. Hutan produksi tetap (HP). Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015, luas hutan produksi tetap sekitar 29.250.783,10 ha

b. Hutan produksi terbatas (HPT), merupakan hutan yang hanya dapat diekploitasi dengan cara tebang pilih. Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015, luas hutan produksi tetap sekitar 26.798.382,01 ha.

c. Hutan produksi yang dikonversi (HPK). Hutan produksi yang dapat dikonversi adalah kawasan hutan produksi yang dapat diubah untuk kepentingan usaha pekebunan dan tidak dipertahankan sebagai hutan tetap. Hutan jenis ini juga dicadangkan sebagai pengembangan transmigrasi, pemukiman, pertanian, dan perkebunan. Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015, luas hutan produksi tetap sekitar 12.942.295,24 ha.

2) Hutan lindung, dikelola untuk mengelola tanah dan air Hutan suaka alam, dikelola untuk melindungi kekayaan keanekaragaman hayati atau keindahan alam.

Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015, luas hutan produksi tetap sekitar 29.673.382,37 ha.

3) Hutan konservasi, yakni kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang memiliki fungsi perlindungan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

Berdasarkan statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015, luas hutan produksi tetap sekitar 22.108.630,99 ha. Hutan konservasi terdiri dari:

a. Kawasan suaka alam berupa cagar Alam (CA) dan suaka Margasatwa (SM), adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai funsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

b. Kawasan pelestarian alam,berupa Taman Nasional (TN), Taman Hutan raya (THR), dan Taman Wisata Alam (TWA). Adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan pengaweetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

(8)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 8 c. Taman Buru (TB), adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata

berburu.

Ada berbagai jenis hutan di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:

a. Hutan hujan tropis, adalah hutan belantara dengan tumbuhan yang sangat bervariasi.

Tingkat kerapatan tumbuhannya cukup tinggi seingga sinar matahari tidak dapat menembus permukaaan tanah. Hutan ini banyak terdapat di daerah dengan curah hujan tahunan minimum antara 1.750 mm-2.000 mm, dan rata-rata temperatur bulanan >18o C sepanjang tahun. Terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

b. Hutan musim, yaitu hutan campuran yng terdapat di daerah dengan cuah hujan tahunan antara 1.500-4.000 mm, yang dikombinasikan degan bulan-bulan kering selama 4-6 bulan. Pada saat musim kemarau, pohon-pohon menggugurkan daunna agar dapat menyesuaikan diri dan berkembang. Pohon yang terdapat di hutan musim adalah pohon jati, bungur, kesambi dan lain-lain. Hutan ini terdapat di Indonesia bagian tengah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

c. Hutan hujan pegunungan, terdapat pohon-pohon yang selalu menghijau. Kerapatan tumbuhannya cukup tinggi. Pohon-pohonnya diantara lain jemuju, pinus, rasamala, dan damar. Hutan ini tersebar di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

d. Hutan sabana, adalah hutan yang banyak ditumbuhi kelompok semak belukar yang diselingi padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Tumbuhannya antara lain kaktus, Saesalpinae, Leguminosae, dan Euphorbiaceae. Hutan sabana dapat ditemuii di Flores, Sumba, dan Timor.

e. Hutan rawa, merupakan hutan yang tumbuh pada tanah aluvial yang selalu tergenang air tawar. Tumbuhannya berupa pohon berakar lutut yang tunasnya terendam air. Hutan ini banyak terdapat di sepanjang pantai timur Sumatera, dataran rendah Kalimantan, dan Papua.

f. Hutan mangrove, disebut juga hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Hutan mangrove terdapat di dataran rendah pantai Sumatera, Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa, dan Papua.

g. Hutan gambut, terdapat di daerah beriklim tipe A atau B menurut klasifikasi Koppen. Hutan ini tumbuh di atas tumpukan bahan organik yang tergantung pada turunnya hujan. Hutan ini tersebar di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua, dan Riau.

h. Hutan lumut. Lumut di hutan ini tidak hanya menutupi permukaan tanah, tetapi juga batang-batang pohon. Hutan lumut terdapat pada ketinggian >.1000 mdpl di Papua, Sumatera, Kalimantan, sulawesi, dan Jawa.

Luaas daratan kawasan Indonesia pada tahun 2015 sekitar 120.773.441,72 ha. Hutan ini tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Hutan yang terluas terdapat di Pulau Papua.

Tabel 1. Sebaran kawasan hutan di Indonesia pada tahun 2015

Provinsi Jumlah Luas Daratan Kawasan Hutan (dalam ha)

Aceh 3.557.928

Sumatera Utara 3.055.794

Sumatera Barat 2.342.894

Riau 5.499.693

(9)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 9

Jambi 2.098.535

Sumatera Selatan 3.418.194

Bengkulu 924.631

Lampung 1.004,735

Kep. Bangka Belitung 654.562

Kep. Riau 382.131,73

DKI Jakarta 475,45

Jawa Barat 816.603

Jawa Tengah 647.133

DI Yogyakarta 16.819,52

Jawa Timur 1.357.640

Banten 202.787

Bali 127,271,01

NTB 1.035.838

NTT 1.528.269

Kalimantan Barat 8.198.656

Kalimantan Tengah 12.697.165

Kalimantan Selatan 1.779.982

Kal. Timur dan Utara 13.855.833

Selawesi Utara 694.939

Sulawesi Tengah 3.934.568

Sulawesi Selatan 2.118.992

Sulawesi Tenggara 2.326.419

Gorontalo 824.668

Sulawesi Barat 1.092.376

Maluku 3.910.409

Maluku Utara 2.515.220

Papua Barat 8.784.787

Papua 29.368.482

Total 120.773.441,71

Sumber: Statistik Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015

Salah satu hasil hutan Indonesia adalah kayu bulat, sebanyak 43,87 juta ton3 pda tahun 2015. Beberapa jenis kayu bulat yang tersebar produksinya adalah kayu akasia, meranti, rimba campuran, sengon, eukaliptus, jati, karet, mahoni, dan merbau. Selain kayu bulat, Indonesia juga menghasilkan kayu olahan. Jenia kayu olahan utama yang ada di setiap pulau di Indenesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Jenis kayu olahan utama di setiap pulau

No Pulau Jenis Kayu Olahan

1 Sumatera Cip dan partikel, bubur kayu, kayu gergajian, dan papan serat 2 Jawa Kayu gergajian, barecore, veener, dan kayu lapis

3 Basi dan Nusa Tenggara

Kayu gergajian

4 Kalimantan Cip dan partikel, kayu lapis, kayu gergajian, dan veneer 5 Sulawesi Kayu lapis, veneer, kayu gergajian, dan moulding/dowel 6 Maluku dan

Papua

Kayu lapis, kayu gergajian, veneer, dan moulding/dowel Sumber: Statistik Produksi Kehutanan tahun 2015

(10)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 10 Hutan Indonesia juga memiliki produksi hasil non kayu, seperti bambu, rotan, madu, nira, getah pinus, getah karet, sagu, kemiri, daun kayu putih, jamur, dan asam.

Tabel 3. Sebaran produksi hasil hutan non kayu tahun 2015

No Pulau Jenis Hasil Hutan Non Kayu

1 Sumatera Rotan, nira, bambu, getah karet, dan sagu 2 Jawa Bambu, madu, getah pinus, daun kayu putih 3 Basi dan Nusa

Tenggara

Bambu, kemiri, madu, asam, dan pinang

4 Kalimantan Gaharu, rotan, getah karet, sarang burung walet, dan madu 5 Sulawesi Bambu, nira, rotan, madu, dan getah pinus

6 Maluku dan Papua

Gambir, gaharu, kulit masohi, damar, dna daun kayu putih Sumber: Statistik Produksi Kehutanan tahun 2015

2. Sumber Daya Alam Pertambangan

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980 pengelompokan secara rinci bahan galian adalah sebagai berikut, yaitu:

a) Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis, terdiri dari:

1) Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam;

2) Bitumen padat, aspal;

3) Antrasit, batu bara, batu bara muda;

4) Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio aktif lainnya;

5) Nikel, kobalt;

6) Timah.

b) Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, terdiri dari:

1) Besi, mangan, molibdenum, khrom, walfran, vanadium, titanium;

2) Bauksit, tembaga, timbal, seng;

3) Emas, platina, perak, air raksa, intan;

4) Arsen, antimon, bismut;

5) Yttrium, rhutenium, crium, dan logam-logam langka lainnya;

6) Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;

7) Kriolit, flouspar, barit;

8) Yodium, brom, khlor, belerang.

c) Bahan galian golongan C atau bahan galian industri, terdiri dari:

1) Nitrat, phosphate, garam batu;

2) Asbes, talk, mike, grafit, magnesit;

3) Yarosit, leusit, tawas (alam), oker;

4) Batu permata, batu setengah permata;

5) Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;

6) Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome;

7) Marmer, batu tulis;

8) Batu kapor, dolomit, kalsit;

9) Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir.

(11)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 11 Persebaran barang tambang di Indonesia adalah sebagai berikut:

a) Minyak Bumi dan Gas

Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga.Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang.

Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.

Gambar 4. Peta sebaran minyak bumi di Indonesia

Sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini.

1) Sumatra: Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)

2) Jawa: Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).

3) Kalimantan: Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan).

4) Maluku : Pulau Seram dan Tenggara 5) Papua : Klamono, Sorong, dan Babo b) Batu Bara

Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra.

(12)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 12 Gambar 5. Tiga daerah cadangan batu bara tersebesar di Indonesia; Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur

Sumber: Indonesiainvestment.com

Potensi batu bara sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia di kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).

c) Bauksit

Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium. Bauksit merupakan kelompok mineral aluminium hidroksida yang dalam keadaan murni berwarna putih atau kekuningan.

Aluminium ini tahan panas, kuat namun lentur dan mudah dibentuk. Untuk onderdil otomotif, perkapalan dan industri pesawat terbang, menggunakan bauksit secara massif. Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan.

d) Biji Besi

Biji besi merupakan salah satu unsur yang paling sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. Bijih besi dilebur dan dicampur dengan unsur lain lalu kemudian menjadi banyak jenis – jenis besi. Biji besi dimanfaatkan untuk bahan baku pemebuatan besi baja dan kawat baja, bahan dasar pembuatan tiang rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan, bahan pembuatan besi tuang, besi tempa, pembuatan baja lunak, dan baja sedang yang kemudian akan diolah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.

Aktivitas penambangan biji besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).

(13)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 13 e) Timah Putih

Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi, yaitu kurang dari 300.000 ton per tahun, apabila dibandingkan dengan produksi aluminium sebesar 20 juta ton per tahun. Timah putih merupakan unsur langka, sebagian besar (80%) timah putih dunia dihasilkan dari cebakan letakan (aluvial), sekitar setengah produksi dunia berasal dari Asia Tenggara. Mineral ekonomis penghasil timah putih adalah kasiterit (SnO2), meskipun sebagian kecil dihasilkan juga dari sulfida seperti stanit, silindrit, frankeit, kanfieldit dan tealit. Timah di Indonesia adalah di daerah jalur timah yang membentang dari Pulau Kundur sampai Pulau Belitung dan sekitarnya. Potensi timah putih di Indonesia tersebar sepanjang kepulauan Riau sampai Bangka Belitung, serta terdapat di daratan Riau yaitu di Kabupaten Kampar dan Rokan Ulu. Sumber daya timah putih yang telah diusahakan merupakan cebakan sekunder, baik terdapat sebagai tanah residu dari cebakan primer, maupun letakan sebagai aluvial darat dan lepas pantai.

f) Nikel

Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadapoksidasi dan kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim (Cotton dan Wilkinson, 1989). Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti :pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai, elektronik, aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet kuat,pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian, dan berbagai fungsi lain (Gerberding J.L., 2005).

Tambang Nikel di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

g) Mangan

Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).

Selain barang tambang yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi sumber daya mineral yang ditemukan di Indonesia. Sebaran mineral strategis di Indonesia dapat dilihat pada peta berikut:

(14)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 14 Gambar 6. Peta sebaran mineral strategis di Indonesia

Sumber: http://webmap.psdg.bgl.esdm.go.id/

Sumber daya alam tambang termasuk dalam kelompok sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui.Sehingga jika kelak sumber daya alam ini habis, maka kita tidak bisa memanfaatkannya lagi.Oleh karena itu, tindakan yang tepat dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam tambang sangatlah penting.

Kegiatan pertambangan meliputi beberapa kegiatan yakni observasi, eksplorasi dan eksploitasi di daerah litosfer maupun di permukaan bumi.

a) Observasi merupakan kegiatan pengamatan ke daerah yang diperkirakan secara teoritis mempunyai sumber tambang.

b) Ekplorasi merupakan kegiatan penyelidikan tentang keadaan mineral tambang beserta kemungkinannya untuk dimanfaatkan secara ekonomis. Kegiatan eksplorasi terdiri dari 2 macam yakni: 1) penyelidikan tentang banyaknya mineral, persebarannya serta keuntungan ekonomisnya bila dilakukan pengelolaan, 2) Menentukan syarat teknis bilamana akan dilakukan ekploitasi.

c) Eksploitasi merupakan kegiatan pengambilan barang tambang. Eksploitasi bisa kita sebut juga sebagai penambangan. Dalam melakukan eksploitasi harus memperhatikan betul-betul tentang teknis dan ketentuan lain yang berlaku.

3. Sumber Daya Alam Kelautan

Indonesia memiliki laut dengan potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya.

Sumber daya laut adalah unsur hayati dan nonhayati yang terdapat di wilayah laut.

Potensi sumberdaya laut Indonesi atidak hanya berupa ikan, tetapi juag bahan tambag seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut.

a) Perikanan

Indonesia memiliki potensi sumber daya perikana yang sangat baik dari segi jumlah dan keanekaragamannya. Potensi lestari (penangkapan ikan tangkap yang

(15)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 15 memungkinkan untuk regenerasi sehingga populasi ikan tidak berkurang) sumber daya perikanan Indoenesia sekitar 6,4 juta ton per tahun. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan, potesi perikanan laut Indonesia terdiri atas perikanan pelagis yang tersebar hampir di semua bagian laut Indoensia. Di Indonesia bagian barat, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Di Indonesia bagian timur, bayak ditemukan ikan pelagis besar, cakalang, dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak membudidayakan ikan, terutama di daerah pesisir dengan jenis ikan bandeng dan udang.

b) Hutan Mangrove

Adalah hutan khas yang hidup di sepanjang pantai di daerah tropis yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Banyak terdapat di pesisir timur Sumatera, pesisir Kalimantan, dan pesisir selatan Papua.Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis.

Gambar 7. Hutan mangrove di Pulau Siberut, Mentawai, Sumatera Barat

Sumber: wordpress.com

Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna

(16)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 16 yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.

c) Terumbu Karang

Adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.

Gambar 8. Terumbu karang

Sumber: goodnewsfromindonesia.id

Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang.

Manfaat terumbu karang tersebut adalah manfaat ekonomi, manfaat ekologis, dan manfaat sosialekonomi. Manfaat ekonomi adalah sebagai sumber makanan, obat- obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis diantaranya mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata

Sebaran terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua.Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.

(17)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 17 d) Lamun

Adalah tumbuhan tinggi yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup terendam di dalam laut. Lamun tumbuh subur di daerah terbuka pasang surut dan perairan pantai yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan patahan karang mati, dengan kedalaman sampai empat meter. Lamun dapat membentuk suatu padang lamun. Padang lamun tersebar di laut perairan Indonesia. Manfaat lamun di lingkungan perairan dangkal adalah sebagi produsen primer, habitat biota, penangkap sedimen, dan pendaur zat hara.

Gambar 9. Lamun

Sumber: m.viva.co.id

4. Sumber Daya Alam Pariwisata

Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta pelayanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Dalam lingkup ASEAN, wisata Indonesia berada diperingkat empat setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Potensi pariwisata Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Wisata alam, adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam, baik alami maupun setelah adanya usaha budidaya. Daya tarik wisata ini berupa keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam, baik di wilayah perairan laut (seperti bentang pesisir pantai, bentang laut, kolam air, dan dasar laut), maupun di wilayah daratan (pegunungan, hutan alam/taman nasional/taman wisata alam/taman hutan raya,

(18)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 18 perairan sungai dan danau, perkebunan, pertanian, serta bentang alam kgusus seperti gua, karst, dan padang pasir.

b. Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan untuk memperlus pandangan hidup dengan cara mengunjungi tempat lain atau ke luar negri untuk mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, serta kebudayaan dan seni. Contoh objek wisata budaya adala situs purbakala dan budaya(candi, bangunan sejarah, keraton dan kota tua), museum, dan perkampungan tradisional (dengan adat dan tradisi budaya masyarakat yang khas)

c. Wisata buatan, adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan objek wisata yang sangat dipengaruhi oleh upaya dan aktivitas manusia. Wisata buatan mencakup wisata MICE (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran), wisata olahraga, dan wisata terintegrasi. Contoh objek wisata buatan antara lain fasilitas rekreasi dan hiburan/taman bertema, fasilitas peristirahatan terpadu, serta fasilitas rekreasi dan olahraga.

Gambar 10. Lembah Harau, Payakumbuh. Salah satu tujuan wisata alam Sumatera Barat

Sumber: http://www.lihat.co.id/wisata/lembah-harau-payakumbuh-sumbar.html

Wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan tidak berdiri sendiri. Ketiga tipe objek wisata ini tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Tahun 2010- 2025, perwilayahan pembangunan destinasi pariwisata nasional mencakup:

a.

Lima puluh destinasi pariwisata nasional (DPN) yang tersebar di 33 provinsi.

Destinasi tersebut berskala nasional.

(19)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 19

b.

Delapan puluh delapan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang

tersebar di lima puluh DPN. Kawasan strategis pariwisata nasioanl adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi pengembangan pariwisata nasional yag memiliki pengaruh penting dalam berbagai aspek seperti ekonomi, budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan

Gambar 11. Peta sebaran 50 destinasi pariwisata nasional, 88 kawasan strategis perkembangan pariwisata nasional, dan 222 kawasan pengembangan pariwisata nasional

Sumber: wordpress.com

Persebaran beberapa objek wisata yang ada di Indonesia antara lain:

a) Pulau Sumatera

Taman Nasional Gunung Leuser, Danau Laut Tawar, Rantau Prapat, Danau Toba, Brastagi, Danau Maninjau, Danau Singkarak, Benteng Fort de Kock, Lembah Anai, Danau Ranau, Suaka Alam Way Kambas, dan Benteng Marlborough.

b) Pulau jawa

Gunung Tangkuban Perahu, Maribaya, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Museum Geologi, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Museum Satria Mandala, Museum Gajah, Monumen Nasional, Kebun Binatang Ragunan, Planetarium, Dataran Tinggi Dieng, Batu Raden, Gua Jatijajar, Candi Borobudur, Prambanan, Keraton Jogja, Kota Gede, Pantai Parangtritis, Kaliurang, Makam Imogiri, Gunung Bromo-Tengger, Taman Nasional Baluran, dan Pemandian Tretes.

c) Bali

(20)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 20 Pantai Kuta, Legian, Tanah Lot, Danau Batur, Klungkung, Pura Besakih, Daerah Trunyan, dan berbagai macam kesenian.

d) Kalimantan

Pantai Pasir Panjang, Danau Riam Kanan, Museum Lambung Mangkurat, Istana Kesultanan Sambas, Taman Nasional Tanjung Puting, dan masyarakat Dayak.

e) Nusa Tenggara

Gunung Tambora, Taman laut Gili Air, Taman Nasional Komodo, dan Danau Kelimutu

.

f) Sulawesi

Taman Laut Bunaken, Danau Tondano, Tana Toraja, Suaka marga satwa Anoa dan burung Maleo, Mesjid tua Palopo, Taman wisata Renboken, dan Pantai Losari.

g) Papua

Danau Sentani, Gugusan pulau Raja Ampat, Pantai Koren, Hutan wisata Supiori Tanjung Kasuari, Tugu Pepera, Tugu peninggalan gugurnya Yos Sudarso, dan lokasi bekas markas Jendral Doglas Mc. Arthu

(21)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 21 A. Konsep Amdal

Amdal merupakan kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan yang dapat menimbulkan perhubahan terhadap lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah keseluruan unsur atau komponen yang berada di sekitar individu yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan individu tersebut. Komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen makhluk hidup (biotik) dan komponen benda mati (abiotik).

1) Lingkungan biotik, adalah semua makhluk hidup yang menempati bumi, terdiri atas tumbuhan, hewan, dan manusia. Menurut fungsinya, lingkungan biotik dibedakan menjadi:

a.

Produsen, organisme yang dapat menghasilkan makanan sendiri, disebut organisme autotrofik

b.

Konsumen, adalah organisme yang hanya memanfaatkan hasil yang disediakan oleh organisme lain. Konsumen disebut juga organisme heterotofik.

c.

Pengurai, adalah organisme yang berperan menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Contohnya adalah bakteri dan jamur.

2) Lingkungan abiotik, adalah berbagai benda mati dan unsur alam yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup, antara lain udara, tanah, air, sinar matahari. Komponen- komponen lingkungan yang ada disekitar kita merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi antara komponen yang satu dan komponen lain, yang disebut ekosistem.

3) Lingkungan sosial budaya, adalah lingkungan sosial dan budaya yang dibuat oleh manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan dan juga keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai sebuah keteraturan berkat adanya sistem nilai dan juga sistem norma yang diakui dan ditaati oleh segenap masyarakat.

Peraturan tentang kewajiban membuat Amdal diatur dalam peraturan peraturan berikut:

a. UU No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;

Indikator:

3.3.4 Menjelaskan konsep AMDAL dalam pembangunan 3.3.5 Menguraikan prosedur AMDAL dalam pembangunan

Pertemuan 2

(22)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 22 d. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang

Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.

Amdal berfungsi untuk:

a. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah

b. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan

c. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan atau kegiatan

d. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

e. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak ditimbulkan dari suatu rencana usaha dann atau kegiatan

f. Awal dari rekomendasi tentang izin usaha

g. Sebagai Scientific Document dan Legal Document h. Izin Kelayakan Lingkungan

i. Menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta pengaruhnya

j. Sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan pengambilan keputusan sejak awal dan arahan atau pedoman bagi pelaksanaan Manfaat Amdal adalah sebagai berikut:

a. Bagi Pemerintahan

1) Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan, dan lain sebagainya. Sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.

2) Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan masyarakat dan proyek - proyek lain.

3) Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak.

4) Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi proyek, baik yang diolah proyek lain, masyarakat, ataupun yang belum diolah.

b. Bagi pemilik modal

4) Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya.

5) Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.

6) Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.

7) Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang.

Jenis usaha yang wajib dilengkapi dengan amdal diatur dalam Peraturan Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2002;

d.

Bidang multisektoral, jenis kegiatan yang bersifat lintas sektor. Contohnya reklamasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan luas area reklamasi ≥25 ha, dan

(23)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 23 volume material timbunan ≥500.000 m3 atau panjang reklamasi ≥50 m (tegak lurus ke arah laut dari garis pantai)

e.

Bidang pertahanan dan keamanan. Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas militer skala tertentu berpotensi menimbulkan dampak penting, seperti potensi terjadinya ledakan serta keresahan sosial akibat kegiatan operasional dan penggunaan lahan yang cukup luas. Jenis kegiatan bidang pertahanan dan keamanan seperti pembangunan pangkalan TNI AL, AU, dan pembangunan pusat latihan tempur,

f.

Bidang pertanian. Pada umumnya, dampak yang ditimbulkan usaha budidaya

tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan berupa erosi tanah, perubahan ketersediaan dan kualitas air akibat kegiatan pembukaan lahan, persebaran hama, penyakit dan gulma pada saat beroperasi, serta perubahan kesuburan tanah akibat penggunaan pestisida. Jenis kegiatan pertanian yang dimaksud seperti budidaya tanaman pangan dengan atau tanpa unit pengolahannya, budidaya tanaman hortikultura dengan atau tanpa unit pengolahannya, dan lain-lain.

g.

Bidang perikanan dan kelautan. Dampak penting yang dihasilkan usaha budi daya tambak udang dan ikan adalah perubahan ekosistem perairan dan pantai, hidrologi dan bentang alam. Pembukaan hutan mangrove akan berdampak terhadap habitat, jenis, dan kelimpahan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang berada di kawasan tersebut. Adapun jenis kegiatannya seperti usaha budidaya perikanan.

h.

Bidang kehutanan, pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan adalah gangguan terhadap hutan, hidrologi, keanekaragaman hayati, hama penyakit, bencana alam, dan potensi konflik sosial.

i.

Bidang perhubungan, misalnya pembangunan kereta api berpotensi menimbulkan dampak berupa emisi gangguan lalu lintas, kebisingan, getaran, gangguan pandangan, ekologis, dampak sosial, gangguan jaringan prasarana sosial, serta dampak perubahan kestabilan lahan dan air tanah.

j.

Bidang teknologi satelit, misalnya pembangunan fasilitas pembuatan propelan roket.

Kegiatan ii termasuk kegiatan berbahaya.

k.

Bidang perindustrian, seperti industri semendengan proses klinker, adalah industri semen yang kegiatanya menyatu dengan kegiatan penambangan. Kegiatan ini dapat menyebabkan keluarnya debu dari cerobong, penggunaan lahan yang luas, kebutuhan air cukup besar. selain itu, kegiatan ini berpotensi besar menghailkan limbah.

l.

Bidang pekerjaan umum, beberapa kegiatan pada bidang pekerjaan umum mempertimbangkan skala/besaran kawasan perkotaan.

m.

Bidang perumahan dan kawasan pemukiman, dampak pentingnya antara lain efek pembangunan terhadap lingkungan sekitar (mobilisasi material, manusia, dan lalu lintas)

n.

Bidang energi dan sumber daya mineral terkait dengan proses produksi yang memberi dampak penting seperti pada perubahan struktur dan stabilitas tanah

o.

Bidang pariwisata, pada umumnya dampak penting yang ditimbulkan adalah gangguan terhadap ekosistem, hidrologi, bentang alam, dan potensi konflik sosial.

(24)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 24

p.

Bidang ketenaganukliran, secara umu, kegiatan yang berkaitan dengan

pengembangan dan penggunaan tenaga nuklir selalu memiliki potensi dampak dan resiko radiasi.

q.

Bidang pengolahan limbah beracun dan berbahaya (B3). Kegiatan yang menghasilkan limbah B3 berpotensi menimbulkan dampak terhadapn lingkungan dan kesehatan manusia, terutama kegiatan yang dipastikan akan mengonsentrasikan limbah B3 dalam jumlah besar tertentu.

Rencana usaa dan/atau kegiatan yang dilakukan di dalam kawasan lindung; dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung juga wajib memilki amdal. Kawasan tersebut adalah:

a. Kawasan hutan lindung b. Kawasan bergambut c. Kawasan resapan air d. Sempadan pantai e. Sempadan sungai

f. Kawasan sekitar danau atau waduk

g. Suaka margasatwa dan suakamargasatwa laut h. Cagar alam dan cagar alam laut

i. Kawasan pantai berhutan bakau

j. Taman nasional dan taman nasional laut k. Taman hutan raya

l. Taman wisata alam dan taman wisata alam laut m. Kawasan cagar budaya dan ilmu pegetahuan n. Kawasan cagar alam geologi

o. Kawasan imbuan air tanah p. Sempadan mata air

q. Kawasan perlindungan plasma nutfah r. Kawasan pengungsian satwaa

s. Terumbu karang

t. Kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi

Dokumen amdal menjadi dasar penetapan keputusan kelayakan lingkungan hidup.

Dokumen amdal memuat hal-hal berikut:

a.

Pengkajian mengenai dampak rencana usaha atau kegiatan

b.

Evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan kegiatan

c.

Saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan kegiatan

d.

Prakiraan terhadap bersaran dampak serta sifat penting dampak yang tejadi jika

rencana usaha atau kegiatan tersebut dilaksanakan.

e.

Evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup

f.

Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

Semua jenis usaha dan/atau kegiatan ini wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan syarat yang

(25)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 25 harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. Dokumen amdal disusun oleh pemrakarsa yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal dengan melibatkan masyarakat tertentu seperti pihak yang terkena dampak, pemerhati lingkungan hidup, dan pihak yang berpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal. Dokumen ini dinilai oleh Komisi Penilai amdal yag dibentuk oleh mentri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(26)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 26 A. Pembangunan Berkelanjutan

1) Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Pembangunan berkelanjutan artinya memperhatikan dan mempertimbangkan dimensi lingkungan hidup untuk memperbaiki kerusakan lingkungan hidup.

Pembangunan berkelanjutan dilatar belakangi dengan adanya keinginan dari PBB untuk menanggulangi dan memperbaiki masalah kerusakan lingkungan yang terjadi. Pada tanggal 1 Juni 1970, Sidang Umum PBB No 2657 (XXV) Tahun 1970 menugaskan pada Penitian Persiapan untuk menyesuaikan kebijakan nasional di bidang lingkungan hidup dengan rencana Pembangunan Nasional untuk usaha

“melindungidan mengembangkan kepentingan-kepentingan negara yang sedang berkemban”. Hal inilah yang selanjutnya dikembangkan dan menjadi hasil dari Konferensi Stocholm yang dianggap sebagai dasar-dasar atau cikal bakal konsep

“Pembangunan Berkelanjutan”.

Menurut Emil Salim, pembangunan berkelanjutan atau suistainable development adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia, degan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan.

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan global yang dihasilkan oleh KTT Bumi Rio de Jeneiro pada tahun 1992. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting, yaitu :

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup, di sini yang diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin.

b. Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa kini maupun masa yang akan datang

Pembangunan berkelanjutan memerlukan faktor lingkungan untuk mendukungnya (Otto Soemarwoto, 1977), yaitu:

a. Faktor tersedianya sumber daya yang cukup b. Faktor terpeliharanya proses ekologi yang baik

c. Faktor lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang sesuai.

Faktor- faktor tersebut mengalami dampak dari pembangunan dan mempunyai dampak pula terhadap pembangunan. Untuk hal tersebut pengelolaan lingkungan untuk pembangunan harus didasarkan pada konsep yang lebih luas, mencakup:

a. Dampak lingkungan terhadap proyek

Indikator:

3.3.6. Menjelaskan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan 3.3.7. Menganalisis bentuk-bentuk pemanfaatan SDA dengan prinsip

pembangunan berkelanjutan

Pertemuan 3

(27)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 27 b. Pengelolaan lingkungan proyek yang sudah operasional

c. Perencanaan dini pengelolaan lingkungan untuk daerah yang belum mempunyai rencana pembangunan.

2) Pembangunan Berkelanjutan dan Pembangunan Nasional

Pembangunan dikatakan berhasil jikadapat mensejahterakan kehidupan masyarakat, memiliki fungsi dan peruntukan yang tepat, serta memiliki dampak terhadap dampak kerusakan lingkungan terendah. Setiap pembangunan menimbulkan dampak terhadap keseimbangan lingkungan hidup, namun dampak tesebut harus diminimalisasi. Pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan analisis mengenai dampak lingkungan, agar generasi mendatang dapat menikmati kualotas dan kuantitas sumber daya alam sebagaimana yang tengah dinikmati generasi sekarang. Atinya, kerusakan dan pencemaran lingkungan tidak diwarsikan kepada generasi mendatang.

Menjaga kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan merupakan usaha untuk mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup jangka waktu antar generasi atau pembangunan yang terlanjutkan. Agar pembangunan dapat terlanjutkan, pembangunan haruslah berwawasan lingkungan dengan menggunakan sumber daya secara bijaksana. Hal ini perlu dilakukan agar pembangunan tersebut sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.

3) Pembangunan Berkelanjutan dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Istilah pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan digunakan dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah bentuk pembangunan yang tetap memperatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya alam.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan akan menghasilkan suatu pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang.

Menurut Emil Salim, pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan atau suistainable development adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan sumber daya manusia, degan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan.

Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan memiliki ciri-ciri berikut:

a. Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki serta yang akan timbul dikemudian hari

b. Memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan pembangunan

c. Meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan

d. Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan.

4) Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang diterapkan dalam implementasi pembangunan berkelanjutan antara lain :

(28)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 28 a) Equity (Pemerataan)

Pemerataan dalam pembangunan berkelanjutan menjadi tujuan utama.

Pemerataan dianggap mampu meminimalisasi disparitas baik ekonomi dan sosial serta kesempatan yang seimbang bagi masyarakat.

b) Engagement (Peran Serta)

Bentuk pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan melalui peningkatan dan optimalisasi peran serta masyarakat dalam proses pembangunan lingkungan.

Dalam hal ini, pemerintah berperan sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat dan mampu menampung aspirasi atau masukan dari masyarakat.

Sedangkan menurut UNCED dalam KTT Pembangunan Berkelanjutan tahun 2002 di Johannesburg Afrika Selatan, prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan antara lain:

a) Keadilan Antar Generasi

Prinsip ini mengandung arti bahwa setiap generasi manusia di dunia memiliki hak untuk menerima dan menempati bumi bukan dalam kondisi yang buruk akibat perbuatan generasi sebelumnya.

b) Keadilan Dalam Satu Generasi

Prinsip ini merupakan prinsip yang berbicara tentang keadilan di dalam sebuah generasi umat manusia dimana beban permasalahan lingkungan harus dipikul bersama oleh masyarakat dalam satu generasi.

c) Prinsip Pencegahan Dini

Prinsip ini mengandung pengertian bahwa apabila terjadi ancaman yang berarti yang menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan maka ketiadaan temuan atau pembuktian ilmiah yang konklusif dan pasti tidak dapat dijadikan alasan untuk menunda upaya - upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

d) Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Prinsip ini merupakan prasyarat dari keberhasilan implementasi prinsip keadilan antar generasi.Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati juga berarti mencegah kepunahan jenis keanekaragaman hayati.

e) Internalisasi Biaya Lingkungan

Kerusakan lingkungan dapat dilihat sebagai biaya eksternal dari suatu kegiatan ekonomi dan harus ditanggung oleh pelaku kegiatan ekonomi. Oleh karena itu biaya kerusakan lingkungan harus diintegrasikan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya alam.

5) Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan

a) Pembangunan yang dilaksanakan tidak terjadi atau mampu meminimalkan kerusakan dan pencemaran lingkungan

b) Pembangunan yang dilaksanakan memperhatikan antara lingkungan fisik dan lingkungan sosial

c) Pembangunan yang dilaksanakan mampu mengendalikan pemanfaatan sumber daya

(29)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 29 d) Pembangunan yang dilakukan mendasar pada nilai-nilai kemanusiaan serta

memperhatikan moral atau nilai yang dianut dalam masyarakat

e) Pembangunan yang dilaksanakan harus memiliki sifat fundamental dan ideal serta berjangka pendek dan panjang

f) Pembangunan yang dilakukan mampu memperluas kesempatan kerja

g) Pembangunan yang dilakukan harus mampu melakukan pemerataan atau keseimbanngan kesejahteraan rakyat

h) Pembangunan berkelanjutan dilakukan harus mampu melakukan pemerataan atau keseimbangan kesejahteraan hidup antar golongan dan antar daerah

i) Pembangunan yang dilakukan dalam tingkat laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi

j) Pembangunan yang dilakukan harus berpedoman untuk selalu mempertahankan stabilitas ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan nasional.

B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidunya. Dengan demikian, sumber daya alam memiliki peranganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Pemanfaatan SDA berkelanjutan adalah prinsip yang dilakukan untuk menjaga kelestarian SDA dalam jangka panjang.

Pemanfaatan SDA berkelanjutan dikembangkan dalam kegiatan pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata. Keberhasilan pemanfaatan SDA tersebut juga dapat didudung dengan prinsip ekoefisien.

Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan diatur dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria, Undang-Undang No. 5 tahun 1967 tentang ketentuan pokok Kehutanan, kemudian dicabut dan digantikan dengan Undang-undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Undang-Undang no. 11 Tahun 1967 tentangketentuan pokok Pertambangan yang direncanakan akan diganti dalam waktu dekat, dan Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan

.

1. Kehutanan Berkelanjutan

Kehutanan berkelanjutan bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan dan kelestarian lingkungan untuk kepentingan hidup manusia saat sekarang dan generasi yang akan datang. Sumber daya hutan merupakan sumber daya alam yang sangat erat keterkaitannya dengan lingkungan hidup, baik secara fisik maupun sosial budaya.

Kerusakan sumber daya hutan dapat berdampak pada kerusakan iklim, kerusakan sungai dan kerusakan lingkungan hidup manusia. Oleh karena itu dalam pengelolaan sumber daya hutan tidak terlepas dari pengelolaan sumber daya alam secara komprehensif dan berkelanjutan.

Gambar 12. Pemanfaatan hutan berkelanjutan

(30)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 30 Sumber: wordpress.com

Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan menganut prinsip memanfaatkan sumber daya hutan secara rasional dan bijaksana;

a. Pertimbangan ekonomi dan ekologi harus selaras, karena prinsip pengelolaan harus mengusahakan tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan mempertahankan kelestarian sumber daya alam.

b. Pengelolaan sumber daya alam mencakup masalah ekploitasi dan pembinaan dengan tujuan mengusahakan agar penurunan daya produksi sumber daya alam sebagai akibat eksploitasi diimbangi dengan tindakan konservasi dan pembinaan, dengan demikian manfaat maksimal sumber daya alam dapat diperoleh secara berkelanjutan.

c. Untuk mencegah benturan kepentingan antara sektor-sektor yang memanfaatkan sumber daya alam perlu diupayakan pendekatan multidisiplin dalam bentuk integrasi usaha pengelolaan, khususnya integrasi dalam masalah tataguna lahan dan perencanaan wilayah.

d. Pengelolaan sumber daya alam yang diharapkan berkelanjutan tersebut mencakup aktivitas inventarisasi, perencanaan, implementasi, dan pengawasan.

e. Mempertimbangkan sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan ekosistem yang bersifat kompleks, maka diperlukan metode inventarisasi dan perencanaan yang terpadu serta organisasi pelaksana (kelembagaan) dan pengawasan yang terkoordinasi dengan baik.

2. Pertanian Berkelanjutan

Secara umum, pertanian barkelanjutan bertujuan untuk meningkatakan kualitas kehidupan (equality of life). Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Manguiat, ada beberapa kegiatan yang diperlukan. Beberapa kegiatan itu antara lain adalah meningkatkan pembangunan ekonomi, memprioritaskan kecukupan pangan, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, dan menjaga stabilitas lingkungan.

(31)

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang

Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia | 31 Gambar 13. Pertanian berkelanjutan dan penggunaan pestisida berlebihan

Sumber: dewi2ekasyaida.blogspot.co.id

Indikator kegiatan pertanian berkelanjutan adalah budi daya berbagai jenis tanaman secara alami, memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian, meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekonomi sistem pertanian, menghasilkan produksi pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai, memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang, menghindarkan pencemaran yang disebabkan penerapan teknik pertanian.

Manfaat pertanian berkelanjutan :

a) Mampu meningkatkan produksi pertanian dam menjamin ketahanan pangan di dalam negeri

b) Menghasilkan pangan dkualitas tinggi serta meminimalisasi kandungan bahan pencemar kimia ataupun bakteri yang membahayakan.

c) Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah, tidak meningkatkan erosi.

d) Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan kesempatan kerja serta menyediakan penghidupan layak bagi petani.

e) Tidak membahayakan kesehatan masyarakat yang bekerja atau hidup di lingkunganpertaniandan bagi yang mengonsumsi hasil pertanian.

f) Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dilahan pertanian dan perdesaanserta melestarikam SDA dan keragaman hayati.

3. Pertambangan Berkelanjutan

Kegiatan usaha tambang berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik dan sosial. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, kegiatan berkelanjutan merupakan kegiatan yang diawali dengan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan pascatambang. Pengelolaan tambang yang berkelanjutan memerlukan adanya komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai keberlanjutan. Selain itu, struktur organisasi sistem manajemen yang memadai juga diperlukan.

Gambar

Gambar 1. Air, sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Gambar 2. Sumber Daya Alam Hayati; Nabati dan Hewani
Gambar 3. Hutan
Tabel 1. Sebaran kawasan hutan di Indonesia pada tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

sebagian besar wujud manfaatnya bersifat publik serta terdapatnya unsur-unsur sumber daya alam yang memerlukan biaya pengelolaan yang tinggi, maka upaya ini tidak

Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun

Sumber Daya Alam Dalam melaksanakan pembangunan nasional, sumberdaya alam Indonesia harus digunakan secara rasional. Penggalian sumber kekayaan alam

Sumber daya alam yang ada dimuka bumi merupakan sumber daya esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilang atau berkurangnya ketersediaan sumber daya alam tersebut akan

Pemanfatan dan pengelolaan daerah pesisir yang dilakukan oleh masyarakat maupun daerah sebagian belum memenuhi ketentuan pemanfaatan sumber daya alam

Politik hukum sumber daya alam adalah prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam yang dijadikan garis kebijakan resmi Negara tentang hukum, dalam rangka

Peningkatan dan perbaikan praktik rendah karbon kalangan bisnis dan masyarakat untuk pengelolaan/konservasi sumber daya alam, pertanian, dan praktik penggunaan lahan lain

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Guru melakukan apersepsi mengenai materi prasyarat Persebaran Sumber Daya Alam Pertambangan tentang jenis-jenis sumber