• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN CARA ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN CARA ME"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN CARA

MENANGGULANGI PENCEMARAN DALAM RUANG

LINGKUP INDUSTRI

(Dalam penelitian ini tim peneliti mengambil sampel dari Kota Cilegon)

DISUSUN OLEH :

MARTIN ARIESTA GUMELAR

(5553120729)

KELAS

IV C

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA FAKULTAS EKONOMI

(2)

2014

(3)

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur tim peneliti panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah mengizinkan dan memberikan nikmat kemudahan kepada tim peneliti dalam mengumpulkan data, menganalis, dan menyusun penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi Tugas Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan untuk memperoleh nilai terbaik pada Fakultas Ekonomi, Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam penelitian ini, tim peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. Namun demikian, tim peneliti juga mempunyai keterbatasan kemampuan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, tim peneliti menyadari tanpa adanya bimbingan, dukungan, dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak, maka penelitian ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini tim peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

Bapak Saharudin Didu, S.TP., M.E.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi tim peneliti dan pembaca, dan tim peneliti juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat berguna dan menjadi perbaikan di masa mendatang.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Serang, 13 Mei 2014

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i.

DAFTAR ISI ……...ii.

ABSTRAK ……… iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1.

1.2. Rumusan Masalah ...2.

1.3. Tujuan Penulisan ...…………...3.

1.4. Manfaat Penelitian ………...3.

BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Sumber Daya Alam dan Persebarannya ...4.

2.2.Kerusakan Sumber Daya Alam …………...…..……...5

BAB III PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH ………..….. 11

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan …………...13

4.2. Kritik dan Saran ……...13

(5)

ABSTRAK

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya alam yang ada dimuka bumi merupakan sumber daya esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilang atau berkurangnya ketersediaan sumber daya alam tersebut akan berdampak terhadap lingkungan sekaligus kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, yang menjadi persoalan mendasar sehubungan dengan penglolaan sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya alam tersebut, agar menghaslkan manfaat sebesar-besarnya bagi manusia tanpa mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat yang berwawasan lingkungan mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.

2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.

4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.

(7)

yang sering disebut dengan natural resources bumi dengan segala isinya yang terkandung di dalamnya disebut dengan alam dunia. Jika diperhatikan secara teliti alam dunia dapat dikelompokkan atas 5 bagian yang berupa :

a) Atmosfer, lapisan udara yang mengelilingi bumi.

b) Hidrosfer, lapisan air yang ada di bumi berupa laut, danau, sungai, rawa, air tanah, es, dan air di atmosfer.

c) Litosfer, lapisan batuan yang menyusun kulit bumi termasuk di dalam tanah.

d) Biosfer, kehidupan di bumi yang terdiri dari tumbuhan dan binatang.

e) Antroposfer, yaitu manusia (penduduk bumi).

Kelima kelompok alam tersebut merupakan sumber kehidupan yang mempunyai potensi saling berkaitan untuk mendukung kehidupan yang semakin bertambah atas faktor angka kelahiran, potensi alam dunia yang tersedia jumlahnya amat banyak dan beraneka ragam seperti Mineral, energi, tumbuhan binatang, udara, iklim, air, bentang alam berupa dataran, pegunungan, bahkan gurun mempunyai potensi untuk mendukung kehidupan penduduk yang mempunyai kemampuan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam. Potensi Sumber Daya Alam yang penulis pahami tidak semua bagian bumi memiliki potensial Sumber Daya Alam yang semakin banyak untuk dimanfaatkan oleh manusia.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat akan mempercepat dalam mempermudah manusia dalam mengolah alam. Pemanfaatan teknologi yang tidak tepat dan tidak sesuai dapat mengubah lingkungan menjadi buruk. Contoh traktor dapat mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun, disisi lain traktor juga membawa dampak negatif. Traktor membawa buangan oli, bahan bakar, dan sebagainya yang dapat merusak lingkungan.

2.1 Rumusan Masalah

(8)

1. Bagaimana cara mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan di Kota Cilegon?

2. Bagaimana aspek-aspek pengolahan sumber daya alam di Kota Cilegon? 3. Apa fungsi dalam menjaga kelestarian lingkungan dibalik meningkatnya

perindustrian?

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan sumber daya alam dan pencegahaan serta penanggulangan pencemaran lingkungan Kota Cilegon

4.1 Manfaat Penelitian

Manfaat kegiatan penelitian ini adalah :

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Potensi Sumber Daya Alam dan Pesebarannya 2.1.1 Pengertian Sumber Daya Alam menurut beberapa hal. berdasarkan pembentukannya, sumber daya alam dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) Disebut sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui, karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu yang relative cepat. Dengan demikian, sumber daya alam ini tidak dapat habis. Pembaruan bisa terjadi dengan dua jalan, yaitu secara reproduksi atau dengan adanya siklus. Contohnya : sungai, waduk atau danau, laut, sinar matahari, suhu, dan angin.

b. Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resource) Sumberdaya alam ini terdapat dalam jumlahyang relative statis karena tidak ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila dibandingkan dengan umur manusia. Pembentukannya memerlukan waktu ratusan tahun bahkan jutaan tahun. Manusia tidak dapat memanfaatkannya selama 2 -3 generasi.Sumber daya alam ini dapat habis. Contoh : Bahan mineral, batu bara, gas alam dan sumber daya alam fosil lainnya.

Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :

(10)

cepathabis.

Contoh : intan, batu permata, serta logam mulia (emas)

b. Sumber daya alam yang cepat habis. Cepat habis karena nilai konsumtif akan barang relatif tinggi. Manusia menggunakan dalam jumlah yang banyak, sehingga sumber daya ala mini akan cepat habis. Di samping itu daur ulangnya sukar dilakukan. Contoh : bensin, gas alam, dan bahan baker lainnya.

2.2 Kerusakan Sumber daya alam

Perubahan lingkungan terjadi karena adanya rantai yang terputus dalan daur kehidupannya. Salah satu contoh perubahan lingkungan adalah berubahnya kawasan hutan menjadi tempat industri. Hutan yang tadinya bisa membantu sebagai penopang hutan-hutan besar sebagai jantung dunia kini malah menjadi tempat perusak udara dibeberapa kawasan. Hutan yang terbuka secara tidak langsung akan memutuskan regenerasi vegetasi berikutnya. Akibatnya pemasok O2 bagi makhluk hidup ini semakin berkurang.

Perkembangan teknologi dan industry yang sangat pesat akan disebabkan oleh factor asing yang meracuni lingkungan tersebut. Sesuatu yang menyebabkan polusi disebut dengan polutan. Polutan dapat berupa bahan kimia, debu, sedimen, makhluk hidup (atau yang dihasilkan oleh makhluk hidup), panas, suara, radiasi, yang dilepaskan ke dalam lingkungan yang berakibat mengganggu manusia dan makhluk hidup lain. Menurut tempatnya polusi dapat digolongkan mejadi empat, yaitu polisi air, polusi udara, polusi tanah dan polusi suara.

a. Polusi air

(11)

sungai atau danau, maka konsentrasinya akan berkurang karena pengeceran oleh sungai atau danau. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi daya polusi dari polutan di air adalah dengan cara menurunkan konsentrasinya dengan menambahkan sejumlah besar air. Salah satu polutan yang sifatnya agak lain adalah polutan logam, seperti arsenal, timah, krom, kadium, air raksam da karbon tetraklorida. Polutan logam tersebut tidak terurai denagn lingkungan. Apabila polutn tersebut masuk ke tubuh manusia, dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker.

b. Polusi udara

Udara adalah komponen yang sangat vital dalam sebuah ekosistem. Untuk keperluan respirasi, orgaisme memrluakn okesigen yang diambil dari udara. Polusi udara dapat terjadi karena adanya penambahan komponen tertentu di udara. Bahan-bahan polutan udara jika berkumpul di atmosfer akan menimbulkan terjadinya hujan asam. Polutan di udara dapat mengganggu kesehatan manusia, seperti mata berair, batuk, bronchitis, dan menyebabkan kanker paru-paru. Selain itu dapat menyebabkan korosi pada logam, cat menjadi pudar, kertas menjadi rapuh dan pudar, serta kulit menjadi rapuh.

c. Polusi tanah

Tanah merupakan tempat dari tanaman tumbuh dan berkembang. Tetapi jika tanah yang seharusnya menjadi tempat tanaman tumbuh itu sekarang tidak subur dan tidak bisa digunakan untuk menanam tanaman lagi, maka polusi pun akan semakin parah. Tanah yang tidak subur tersebut dikarenakan pemupukan yang berlebihan sehingga unsure hara yang ada di dalam tanah berkurang. Sehingga tanaman yang seharusnya tumbumbuh dengan baik terganggu karena kurangnya unsure hara dalam tanah.

d. Polusi suara

(12)

Cilegon adalah penghasil baja terbesar di Asia tenggara juga sebagai daerah tujuan investasi dengan tingkat pertumbuhan investasi kota cilegon tahun 2010 mencapai 1,41 % dan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota cilegon. Kota cilegon dengan luas lahan 17.550 Ha (175,50 Km2) tetapi ditunjang dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai serta letak geografis yang sangat strategis. Kota cilegon juga menjadi pintu gerbang pulau jawa dan sumatera serta memiliki garis pantai sepanjang 17 Km serta didukung oleh pelabuhan bertaraf internasional dan adanya pelabuhan khusus serta beberapa kawasan industri menjadikan kota cilegon sebagai daerah tujuan invesatasi yang menarik bagi calon investor.

Disamping memiliki sumber daya alam yang cukup bahkan melimpah, pasti perindustrian kota cilegon telah menyebabkan polusi sedemikian rupa seperti yang telah dipaparkan diatas.

Semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi dan industri di Kota Cilegon, disamping berdampak positif berupa peningkatan kesejahteraan, juga dapat menimbulkan dampak negatif yang tidak kalah menarik dan tidak bisa terbendung, yakni kerusakan alam. sebagai kota industri, yang salah satunya terdapat pabrik industri kimia sangat rawan sekali untuk terjadinya pencemaran lingkungan, baik itu pencemaran air, tanah, maupun udara. Oleh sebab itu Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan di Kota.

Tingkat polusi udara di Kota Cilegon cukup tinggi. Dari hasil pantauan Badan Lingkungan Hidup (BLH) di dua titik, yakni di depan Mal Ramayana dan kawasan Simpang Tiga, polusi udara yang terjadi telah melebihi batas normal. polusi udara di Cilegon adalah salah satu yang tertinggi di Indonesia. Perkembangan industrialisasi dinilainya menjadi penyebab semakin tingginya polusi udara yang terjadi.

(13)

Lingkungan Hidup Kota Cilegon. Dari pantauan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Energi Kota Cilegon terhadap kadar udara di wilayah Kota Cilegon, diketahui tingkat hidrokarbon dan debu di beberapa titik yang dipantau melebihi ambang batas baku mutu udara. Selain oleh sector industry, gas buang kendaraan atau sistem transportasi juga merupakan salah satu penyumbang tertinggi tingkat hidrokarbon di udara.

Hal itu terjadi dikarenakan puluhan perusahaan di Kota Cilegon, Banten, hingga kini belum memiliki dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Dan Pemerintah Kota Cilegon seharusnya menertibkan perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki dokumen Amdal tersebut. Hal ini tercantum dalam Undang undang (UU) Nomor 32/2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Perusahaan.

Mereka wajib memiliki dokumen itu. Dengan UU 32/2009, setiap perusahaan wajib memiliki Amdal sehingga tidak mencemari lingkungan. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Permen LH) Nomor 13/ 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Pasal 2 Ayat 2, juga dikatakan, jika perusahaan tidak memiliki UKL atau UPL, maka wajib membuat SPPL. Mereka yang belum memiliki dokumen lingkungan yakni perusahaan sedang dan kecil.

Kondisi ini menuntut adanya kebijakan yang tepat memanfaatkan lingkungan agar tidak tercemar serta sumber daya alam yang terjaga, seperti :

1. Memperhatikan Faktor Kelestarian Lingkungan

Pembangunan tidak semata-mata hanya akan menghabiskan sumber daya alam yang ada. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan cerdas yang akan mengarahkan jalannya roda pembangunan.

2. Meningkatkan Nilai Sumber Daya Alam yang Tersedia

(14)

ini akan menambah nilai jual sehingga harganya lebih mahal. Untuk itu, diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan yang memadai untuk megolahnya.

3. Menerapkan Etika Lingkungan

Etika lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam pergaulannya dengan lingkungannya, termasuk manusia dengan makhluk hidup lainnya, manusia dengan alam, serta manusia dengan tuhannya. Untuk membuat lingkungan menjadi seimbang dan harmonis, berarti harus memperlakukannya dengan bijaksana.

4. Menghargai Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi tatanan lingkungan. Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkesinambungan untuk masa yang akan datang.

5. Menggunakan Pendekatan Integrative

Dengan menggunakan pendekatan integrative maka keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat dimungkinkan untuk masa kini dan masa yang akan datang.

6. Menggunakan Pendekatan AMDAL Dalam Merencanakan Pembangunan Lingkungan

Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah studi mengenai suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.

Dengan adanya beberapa konsep pengelolaan sumber daya alam dan pembaharuan lingkungan, setidaknya kita dapat meminimalisir kehabisan sumber daya alam dan dampak eksternal yang dihasilkan oleh perusahaan industri raksasa yang terdapat di Kota Cilegon.

(15)
(16)

BAB III

PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Kota Cilegon banyak berdiri kawasan industri sehingga tingkat volume pencemaran udaranya relatif tinggi, sehingga perlu diadakan pengembangan hutan kota untuk mengurangi pencemaran udara tersebut. Banyaknya kawasan industri itu disisi positifnya memang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)dan lapangan kerja, tetapi disisi negatifnya menimbulkan polusi. Pada tahun 2007 Dinas Lingkungan Hidup dan Pertambangan Energi (DLHPE) merencanakan pembangunan hutan yang lokasinya ditengah pusat kota. Selain dengan melakukan penanaman pohon adapula usaha lain yang dapat mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :

e. Tindakan tegas terhadap pekalu pencemaran lingkungan.

f. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.

Berikut beberapa aspek dalam pengelolaan sumber daya alam di Kota Ciegon  Keadilan (Equity).

(17)

tersebut membuka lapangan pekerjaan maupun tambahan penghasilan untuk mendukung kehidupan masyarakat.

 Resolusi konflik (Conflict resolution)

Penutupan sumber daya alam dengan fokus industri tak lepas dari konflik, namun dapat dikelola dengan baik oleh penglola Krakatau-Posco. Persoalan yang paling mendasar adalah lokasi Krakatau-Posco ini dulunya adalah daerah resapan dan tendon air dari sekian sungai yang ada di Ciwandan dan sekitarnya. Seharusnya sungai ini bisa dijadikan sebagian kecil mata pencaharian masyarakat sekitar. Juga seharusnya menjadi daerah aliran sungan sehingga air dapat mengalir dengan baik dan tanpa ada hambatan.

(18)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kota Cilegon banyak berdiri kawasan industri sehingga tingkat volume pencemaran udaranya relatif tinggi, sehingga perlu diadakan pengembangan hutan kota untuk mengurangi pencemaran udara tersebut. Kota Cilegon kini tidak mempunyai sumber daya alam lagi karena telah habis dijadikan sebagai kawasan industri. Dengan adanya industri-indusri besar ini menimbulkan dampak yang bersifat positif maupun negatif.

4.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

Jika kita mendengar beberapa keterangan dari masyarakat yang sudah pernah bertemu langsung dengan Harimau saat berada didalam hutan maka dapat kita ketahui bahwa

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh intern control, love of money, religious faith, organizational justice, dan organizational commitment terhadap

perancangan dan pembuatan sistem ini akan dapat sangat membantu pegawai yang dalam mengelola data perusahaan.. 1.2

[r]

Munculnya volunteerisme dalam kontestasi politik elektoral tidak hanya menjadi sebuah kritik terhadap kinerja partai politik, melainkan juga sebagai tanda betapa

Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2013 dengan wawancara ke guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga serta angket kepada 26 siswa

Yazar girişte insan hakları içinde yer alan, birinci ve ikinci kuşak insan haklarından bahsetmiş, birey merkezli olmadığı için üçüncü kuşak insan haklarının

Tabel 5 Dis tribus i frekue nsi alasan masyarakat yang menjadi kendala perawat dalam pelaksanaan sistem rujukan di RSUD Banyudono.. No Kendala Frekuensi Persentase