• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL

Website: www.staklimpondokbetung.net ; E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com

PROPINSI

PROPINSI

PROPINSI

PROPINSI BANTEN

BANTEN

BANTEN

BANTEN DAN

DAN

DAN DKI

DAN

DKI

DKI JAKARTA

DKI

JAKARTA

JAKARTA

JAKARTA

(2)

KATA PENGA NTAR

Laporan cuaca bulanan yang rutin dibuat Stasiun Klimatologi Pondok Betung periode ini menyajikan informasi evaluasi cuaca w ilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta bulan Pebruari 2009 dan informasi prakiraan hujan bulan April 2009.

Hasil evaluasi hujan bulan Pebruari 2009 pada umumnya sifat hujan masih bervariasi yaitu Baw ah Normal (BN), Nor mal (N) dan Atas Normal (AN). Sepanjang pemantauan, secara umum hujan yang terjadi di w ilayah Banten dan DKI Jakarta pada bulan Pebruari 2009 masih cukup tinggi. Sedangkan hujan bulan April 2009 secara umum diprakirakan bersifat Normal (N). Namun kami tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu w aspada terhadap kondisi curah hujan dengan intensitas tinggi/cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada masa transisi menjelang musim kemarau.

Kami mengucapkan terima kasih kepada instansi ter kait yang telah membantu dalam pengumpulan data. Harapan kami semoga informasi ini ber manfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga ber manfaat.

TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG – TANGERA NG

URIP HA RYOKO, MSi NIP. 120108039

(3)

DA FTAR ISI

KATA PENGA NTAR ...II DA FTAR ISI...III

1 TINJA UA N UMUM ...1

1.1 Curah Hujan...1

1.2 Sifat Hujan ...1

1.3 Intensitas Hujan ...1

2 EVALUA SI HUJA N BULAN PEBRUA RI 2009 ...2

2.1 Evaluasi Sifat Hujan Bulan Pebruari 2009...2

2.2 Evaluasi Curah Hujan Bulan Pebruari 2009 ...2

2.3 Inform asi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Pebruari 2009...3

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klim atologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2009...3

2.5 Inform asi Data Iklim Bulan Pebruari 2009 Stasiun BMG Propinsi Banten dan DKI Jakarta...7

2.6 Inform asi Data Autom atic Weather Station (AWS) Bulan Pebruari 2009...7

3 PRA KIRAA N HUJA N BULA N APRIL 2009...8

3.1 Kondisi Dinam is Atmosfer Secara Global...8

3.2 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2009...10

3.3 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2009...10

4 PRA KIRAA N POT ENSI BA NJIR BULA N APRIL 2009...11

LAMPIRAN 1. DATA EVALUA SI HUJA N WILAYA H BA NT EN DA N DKI JA KA RTA BULA N PEBRUARI 2009 ...12

LAMPIRAN 2. DATA PRA KIRAA N HUJA N WILAYA H BA NT EN DA N DKI JA KA RTA BULAN APRIL 2009 ...13

LAMPIRAN 3. PETA SEBA RA N POS HUJA N WILAYA H BA NT EN DA N DKI JA KA RTA...14

(4)

1 TINJA UA N UMUM

1.1 Curah Hujan

Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir dalam satuan milimeter ( mm). Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

1.2 Sifat Hujan

Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang w aktu yang ditetapkan dengan jumlah curah hujan normalnya.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Sifat Hujan Atas Norm al (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap

rata-ratanya.

b. Sifat Hujan Norm al (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115%

terhadap rata-ratanya.

c. Sifat Hujan Baw ah Norm al (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85%

terhadap rata-ratanya.

Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing- masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

1.3 Intensitas Hujan

Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu w aktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam.

Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagor i, yaitu :

a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam

b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 – 38 mm/jam

c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam

Gambar 1. Peta Normal Curah Hujan Bulan Pebruari Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 2. Peta Normal Curah Hujan Bulan April Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(5)

2 EVALUA SI HUJA N BULAN PEBRUA RI 2009

Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka evaluasi curah hujan bulan Pebruari 2009 dapat diinformasikan sebagai berikut:

2.1 Evaluasi Sifat Hujan Bulan Pebruari 2009

SIFAT HUJA N WILAYAH

Bawah Normal (BN)

DKI Jakarta bagian tengah, Kab Tangerang bagian barat daya, Kab Serang bagian tenggara, Kab Lebak bagian timur dan Kab Lebak

Normal (N)

DKI Jakarta bagian barat, timur, utara dan selatan, Kota Tangerang bagian timur laut, barat daya dan tenggara, Kab Tangerang bagian timur, barat laut, timur laut dan tenggara, Kab Serang bagian barat daya dan tenggara, Kab Pandeglang bagian barat, utara dan selatan

Atas Normal (AN)

Kota Tangerang bagian barat laut, Kab Tangerang bagian utara, Kota Serang, Kab Serang bagian barat, utara dan timur laut, Kab Pandeglang bagian selatan

2.2 Evaluasi Curah Hujan Bulan Pebruari 2009

CURA H HUJA N WILAYAH

0 – 100 mm Kab Pandeglang bagian timur laut dan tenggara, Kab Lebak

101 – 200 mm Kab Tangerang bagian selatan, Kab Serang bagian tenggara, Kab Pandeglang bagian timur, Kab Lebak bagian barat dan utara

201 – 300 mm DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota/Kab Serang, Kab Pandeglang bagian utara dan timur.

> 300 mm

DKI Jakarta bagian timur laut, Kota Tangerang bagian utara, Kab Serang bagian barat dan timur, Kab Pandeglang bagian barat daya, utara dan selatan

Gambar 3. Peta Evaluasi Sifat Hujan Bulan Pebruari 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 4. Peta Evaluasi Curah Hujan Bulan Pebruari 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(6)

2.3 Inform asi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Pebruari 2009

KRIT ERIA TERJA DI TA NGGAL

Angin dengan kecepatan > 45 km/jam Tidak Terjadi

Suhu Udara > 35 OC Tidak Terjadi

Suhu Udara < 17 OC Tidak Terjadi

Kelembaban Udara < 40 % Tidak Terjadi

Curah Hujan Harian > 100 mm

Jakarta

- 01 Pebruari 2009 di Rorotan 100 mm

Tangerang

- 02 Pebruari 2009 di Pondok Betung 114 mm

Serang - 10 Pebruari 2009 di Ciruas 106 mm - 15 Pebruari 2009 di Pabuaran 119 mm - 16 Pebruari 2009 di Ciomas 115 mm Pandeglang - 16 Pebruari 2009 di Cimanuk 167 mm

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klim atologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Tabel / Gam bar Keterangan

Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung bulan Pebruari 2009 ( mm)

Waktu menit 5 menit 30 menit 60 jam 2 jam 3 6 jam jam 12

mm 21 63 80 90 90 109.4 109.4

Kejadian hujan bulan

Pebruari 2009 periode 5 menitan bernilai 21 mm dan maksimum kejadian periode 6 jam-an sebesar 109.4 mm

Gambar 5. Intensitas Hujan Har ian pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Intnesitas hujan harian yang tercatat pada bulan Pebruari

2009 bersifat Enteng

sebesar 46%, sedang

sebesar 21% dan lebat

sebesar 4%. Sedangkan

kondisi tidak ada hujan pada bulan ini sebesar 29%.

(7)

Gambar 6. Suhu Udara Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Gra fik Suhu Rata-ra ta Ha rian Stasi un Klimatologi Pondok Be tung

Bula n Pe bruari 2009 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 2 1 23 25 27 W aktu (Tanggal) S u h u U da ra ( o C )

Tavg Tma x Tmi n

Suhu udara rata-rata harian pada Pebruari 2009 bernilai maksimum pada tanggal 27

sebesar 28.3oC dan bernilai

minimum pada tanggal 2

sebesar 24.7 oC. Suhu

maksimum absolut ter jadi

pada tanggal 23 sebesar

33.4oC sedangkan suhu

minimum absolut terjadi pada tanggal 18, 23, 24 dan 26

sebesar 21.0 oC.

Gambar 7. Kelembaban Udara Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Gra fik Ke lemba ban Uda ra Ra ta-ra ta Ha ri an Stasiun Kl ima tol ogi Pondok Be tung

Bulan Pebruari 2009 6 0 6 5 7 0 7 5 8 0 8 5 9 0 9 5 10 0 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 19 21 23 25 27 W aktu (Tanggal) K e le m ba b a n U d a ra ( % ) RH

Rata-rata kelembaban udara yang terjadi bulan Pebruari 2009 bernilai 86%. Maksimum terjadi pada tanggal 8 sebesar 95% dan bernilai minimum pada tanggal 13 sebesar 78%.

Gambar 8. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Grafi k Penguapan Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Bulan Pebruari 2009 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 Tanggal P e n g u a p a n ( m m )

P anc i Penguapan Piche

Penguapan yang terukur

dalam ruangan (pitche) pada

Pebruari 2009 bernilai

maksimum pada tanggal 2 yaitu 5.3 mm dan minimum

terjadi pada tanggal 15

sebesar 0.5 mm.

Sedangkan penguapan

maksimum yang terukur di luar ruangan terjadi pada tanggal 4 sebesar 6.1 mm dan nilai minimum terukur sebesar 0.3 mm terjadi pada tanggal 2.

(8)

Gambar 9. Kecepatan Angin Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Nilai tertinggi kecepatan angin yang tercatat pada bulan Pebruari 2009 terjadi pada pukul 14.00 WIB sebesar 6.4 knots sedangkan nilai terendah sebesar 1.8 knots terjadi pada pukul 07.00 WIB.

Gambar 10. Windrose Area Pondok Betung

Bulan Pebruari 2009

Arah angin terbanyak di bulan Pebruari 2009 yaitu dari arah Barat dengan kecepatan rata-rata sebesar 7 - 11 knots.

Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Suhu tanah gundul rata-rata tertinggi untuk kedalaman 0, 2, 5, 10 dan 20 c m secara umum terjadi pada pukul 13.30 WIB

secara berurutan bernilai

34.7 ºC, 32.2 ºC, 32.0 ºC, 29.8 ºC dan 28.1 ºC.

Untuk semua kedalaman nilai yang terukur pada pukul 07.30 berkisar 25.0 ºC – 27.5 ºC. Sedangkan suhu tanah gundul yang terukur pada pukul 17.30 memiliki kisaran 28.0 ºC –

(9)

Gambar 12. Temperatur Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Suhu tanah berumput rata-rata tertinggi dengan kedalaman 0, 2 dan 5 cm terukur pada pukul 13.30 WIB, masing -

masing bernilai 29.7 ºC,

29.5 ºC dan 28.8 ºC. Untuk kedalaman 10 dan 20 c m suhu

tanah berumput tertinggi

terukur pada 17.30 WIB

masing - masing sebesar 28.4 ºC dan 27.9 ºC.

Sedangkan suhu tanah

berumput rata-rata terendah

untuk semua kedalaman

terukur pada pukul 07.30 WIB.

Gambar 13. Penyinaran Matahari Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2009

Nilai maksimum lama

penyinaran matahari yang

terukur pada bulan Pebruari 2009 mencapai nilai 95%

terjadi pada tanggal 24

sedangkan minimum ter jadi pada tanggal 2, 5, 6, 7, 11 dan 28 yaitu 0%

Gambar 14. Grafik Klimogram Stasiun Klimatologi Bulan Pebruari 2009

Pada grafik klimogram terlihat bahw a kondisi yang sering terjadi pada bulan Pebruari 2009 adalah kondisi dingin lembab ter jadi pukul 07.00 sampai dengan 10.00 WIB dan 18.00 sampai dengan 19.00 WIB.

Kondisi panas kering terjadi pada pukul 11.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Kodisi dingin kering dan panas lembab tidak terjadi pada bulan ini.

(10)

2.5 Inform asi Data Iklim Bulan Pebruari 2009 Stasiun BMG Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Temperatur (0C) Hujan

No Pos Hujan

Rata-rata Maks Min

Kelembaban Udara (%) Lama Penyinaran Matahari (%) Jumlah (mm) Hari Hujan (hari)

1 Stasiun Klimatologi Pondok Betung 26.4 31.2 22.9 86.0 35.3 286.5 20

2 Stasiun Meteorologi Cengkareng 26.5 30.0 23.8 85.6 87.1 261.6 18

3 Stasiun Meteorologi Curug 26.4 30.0 23.3 81.0 26.9 189.1 24

4 Stasiun Geofisika

Tangerang 26.6 30.8 23.5 84.0 22 253 18

5 Stasiun Meteorologi Serang 26.4 30.0 23.5 86.0 38 306 26

2.6 Inform asi Data Automatic Weather Station (AWS) Bulan Pebruari 2009

Temperatur (0C) Hujan

No Lokasi AWS

Rata-rata Maks Min

Kelembaban Udara (%)

Radiasi Matahari

(Kal/cm2/det) Jumlah (mm)

Hari Hujan (hari) 1 Pondok Betung - Tangerang 25.7 30.5 23.0 80.3 163.7 363 17 2 Leuwidamar - Lebak 25.2 29.6 22.8 87.1 57.1 395 26 3 Labuan - Pandeglang 25.9 29.7 22.9 83.4 49.6 42.4 28 4 Tangerang Curug – 26.0 27.8 24.6 90.7 205.5 4 1 5 Serang 26.4 34.4 23.2 80.0 211.8 170.5 19

(11)

3 PRA KIRAA N HUJA N BULA N APRIL 2009

3.1 Kondisi Dinam is Atmosfer Secara Global

Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan akhir bulan Maret 2009 menunjukkan bahw a kecenderungan keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan w ilayah Indonesia masih mengalami kecenderungan menghangat, berada pada kisaran 28-30°C, daerah perairan yang menghangat terjadi di perairan sekitar Samudera Hindia bagian selatan Jaw a sampai Sumatera (Gambar15-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) masih diprakirakan berada pada nilai negatif antara -0.25 s/d 0, tetapi memiliki kecenderungan bergerak kearah positif (Gambar 15-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 memiliki nilai negatif berada antara -0.5 s/d 0, menandakan masih akan terdapat konvektivitas pada w ilayah samudera pasifik bagian barat (Gambar 16-a), sehingga w ilayah Indonesia mengalami kecenderungan penurunan proses pertumbuhan aw an.

Gambar 15. (a) Suhu Per mukaan Laut Bulan Maret 2009 dan (b) Dipole Mode Index

Sumberhttp://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-090322.gif Sumber http://www.jamstec.go.jp/frsgc /research/d1/iod/ sintex_f1_forecast.html.en

Pola angin di Indonesia mulai akan mengalami perubahan dari pola angin monsoon baratan manjadi pola angin monsoon timuran dan masih akan terdapat beberapa gangguan berupa pusat tekanan rendah di sekitar w ilayah Samudera Hindia selatan pulau jaw a serta beberapa pola eddy circulation di perairan barat Sumatera sehingga mengakibatkan adanya konvergensi di w ilayah Jaw a bagian barat sampai dengan Lampung, hal tersebut dapat terlihat pada gambar kondisi anomali MSLP ( Mean Sea Level Pressure) (gambar 16-b). Kondisi anomali suhu per mukaan 2 m di atas per mukaan laut memiliki anomali positif di sekitar perairan utara jaw a, anomali negatif diselatan pulau jaw a mulai melemah dan bergerak ke arah nilai positif, sehingga efektifitas konveksi yang terjadi akan banyak di sekitar w ilayah utara jaw a atau Laut Jaw a (Gambar 17-a).

Gambar 16. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali MSLP

Sumber http://www.cpc.ncep.no aa.gov/pr oducts/pe opl e/wwa ng/cfs_fcst_history/ Sumber http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seaso nal/

200903/imag es/nin o34SSTMo n.gif forecast/seasonal_r ang e_forec ast/group _p ubl ic/seaso nal _charts_

public_mslp!me an% 2 0sea %20 leve l%2 0press ure!2%

(12)

Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) memperlihatkan sampai akhir Maret untuk w ilayah selat sunda sampai selatan Jaw a bagian barat masih memiliki energi maksimum antara 21-35 W / m² dan akan memiliki kecenderungan menurun pada dasarian pertama bulan April menjadi 7-21 W / m² (Gambar 17-b). Prediksi Pobabilitas hujan memiliki nilai akumulasi anomali negatif yang penjalaran nilai negatifnya akan berada pada w ilayah Jakarta bagian Utara sampai Banten Bagian Utara, tetapi masih diimbangi dengan nilai anomali positif di w ilayah selatan Pulau Jaw a (Gambar 18).

Gambar 17. (a) Suhu Udara Per mukaan ketinggian 2 m dan (b) OLR

Sumber http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seaso nal/forec as Sumber http://www.bom.gov.au/bmrc/clfor/cfstaff/matw/maproom/ t/seasonal_r ang e_forec ast/group _pu blic/se ason al_c harts_p ubl ic_ RMM/fcsts/m.totanom.OLR.uv850.g if

2tm!mean%20s ea% 20l evel %20 pressur e!2%2 0months!East% 20Asi a!

Berdasarkan kondisi dinamis tersebut di atas maka Prakiraan Hujan Bulan April 2009 peluang terjadinya hujan di w ilayah Banten dan DKI Jakarta akan mulai mengalami kecenderungan penurunan dibandingkan bulan Maret dengan prakiraan sifat hujan bervariasi, diprakirakan sebagian besar akan bersifat Nor mal. Daerah di Baw ah Normal akan terjadi di sebagian w ilayah Jakarta dan Banten bagian utara.

Gambar 18. Prakiraan Anomali Curah Hujan periode MAM 2009

Sumber http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/forecast/seasonal_range_forecast/ group_public/seasonal_charts_public_rain! 2m%20temperature!2%20months! East% 20Asia! 200901! ensemble%20mean/

(13)

3.2 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2009

SIFAT HUJA N WILAYAH

Baw ah Nor mal DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kab Tangerang bagian barat, utara

dan tenggara, Kota Serang, Kab Serang bagian utara dan timur laut Nor mal

(N)

Kab Tangerang bagian selatan, Kab Serang bagian barat dan tenggara, Kab Pandeglang dan Kab Lebak

Atas Normal Kab Tangerang bagian selatan

3.3 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2009

CURA H HUJA N WILAYAH

0 - 100 mm Kab Serang bagian utara dan timur laut

101 – 200 mm DKI Jakarta, Kota Tangerang dan Kota/Kab Serang

201 – 300 mm Kab Serang bagian selatan, Kab Serang bagian barat daya,

Kab Pandeglang bagian utara dan Kab Lebak bagian utara

> 300 mm Kab Pandeglang bagian barat daya, selatan dan timur, Kab

Lebak bagian selatan

Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta

(14)

4 PRA KIRAA N POT ENSI BA NJIR BULA N APRIL 2009

Prakiraan potensi banjir bulan April 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dar i kejadian banjir.

Gambar 21. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2009 Propinsi DKI Jakarta

Gambar 22. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2009 Propinsi Banten

Secara umum w ilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta diprakirakan berpotensi banjir rendah sampai menengah. Wilayah yang diprakirakan berpotensi banjir rendah mencakup seluruh kota DKI Jakarta, Malingping, Bojong, Cikeusik, Munjul, Pagelaran, Pandeglang, Pamarayan, Balaraja, Pasarkemis dan Pondok Aren. Sedangkan w ilayah yang diprakirakan berpotensi banjir menengah mencakup w ilayah Banten saja yaitu Bayah.

(15)

Lampiran 1. Data Evaluasi Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Pebruari 2009 I. DKI JAKAR TA 1. BMG 355 302 - 408 224 BN 2. Pondok Betung 322 274 - 370 287 N 3. Tanjung Priok 334 284 - 384 373 N 4. Cengkareng 295 251 - 339 264 N 5. Halim 312 265 - 359 280 N

II. TAN GERAN G 6. Curug (BMG) 265 225 - 305 189 BN

7. Ps Baru - Tangerang (PU) 157 133 - 181 238 AN

8. Mauk 209 178 - 240 312 AN 9. Kresek 223 190 - 256 243 N 10. Balaraja 248 211 - 285 175 BN III. S E R A N G 11. Serang (BMG) 284 241 - 327 306 N 12. C i o m a s 343 292 - 394 341 N 13. Cinangka 361 307 - 415 425 AN 14. Ciruas (Singamerta) 296 252 - 340 355 AN 15. Kramat Watu 232 197 - 267 269 AN 16. Pam arayan 310 264 - 357 231 BN 17. Kasemen 204 173 - 235 282 AN 18. Carenang 225 191 - 259 326 AN 19. Padarincang 344 292 - 396 394 N

IV. PANDEGLANG 20. Pandeglang 642 546 - 738 379 BN

21. Labuan 343 292 - 394 449 AN 22. Menes 403 343 - 463 505 AN 23. Cibaliung 433 368 - 498 815 AN 24. Munjul 462 393 - 531 454 N 25. Cikeusik 444 377 - 511 *) 26. Banjarsari (Bd. Cilemer) 366 311 - 421 *) V. L E B A K 27. Rangkasbitung 294 250 - 338 *)

28. Cipanas (Banjar Irigasi) 243 207 - 279 *)

29. Bayah 453 385 - 521 *)

30. Leuwidamar 368 313 - 423 302 BN

31. Malingping (Bd. Cilangkahan) 329 280 - 378 734 AN

32. Cibeber 363 309 - 417 *)

RR SIFAT

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N

EVALUASI HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA

BULAN : PEBRUARI 2009

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm)

N : Nor mal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan ( mm)

(16)

Lampiran 2. Data Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan April 2009

I. DKI JAKARTA 1 . BMG 1 94 16 5 - 223 15 5 BN

2 . Po ndok Be tun g 2 72 23 1 - 313 22 0 BN

3 . Ta nju ng Priok 1 47 12 5 - 169 11 2 BN

4 . Cen gka reng 1 61 13 7 - 185 11 6 BN

5 . Hal im 2 86 24 3 - 329 23 6 BN

II. TANGERANG 6 . Curu g (BMG) 2 04 17 3 - 235 28 5 AN

7 . Pa sar Ba ru - Tan gera ng ( PU) 98 8 3 - 113 11 0 N

8 . Mau k 1 08 9 2 - 124 11 4 N 9 . Kre sek 1 06 9 0 - 122 8 6 BN 1 0. B alara ja 1 88 16 0 - 216 11 9 BN III. S E R A N G 1 1. S erang (BMG) 1 51 12 8 - 174 16 5 N 1 2. C i o m a s 2 19 18 6 - 252 22 7 N 1 3. Ci nang ka 2 86 24 3 - 329 26 5 N

1 4. Ci ruas (Sing ame rta) 1 45 12 3 - 167 11 7 BN

1 5. K ramat Wa tu 1 29 11 0 - 148 6 7 BN

1 6. P amara yan 1 56 13 3 - 179 16 2 N

1 7. K asem en 77 6 5 - 89 6 4 BN

1 8. Ca rena ng 1 08 9 2 124 8 5 BN

1 9. P adari ncang 2 36 20 1 271 21 3 N

IV. PANDEGL ANG 2 0. P ande gla ng 3 99 33 9 - 459 35 3 N

2 1. L abu an 2 71 23 0 - 312 27 8 N

2 2. Me nes 3 14 26 7 - 361 35 6 N

2 3. Ci bali ung 3 60 30 6 - 414 36 4 N

2 4. Mu njul 3 17 26 9 - 365 33 4 N

2 5. Ci keu sik 4 22 35 9 - 485 43 6 N

2 6. B anja rsari (Bd. Cile mer) 3 07 26 1 353 33 8 N

V. L E B A K 2 7. Ra ngkasb itu ng 2 19 18 6 - 252 24 6 N

2 8. Ci pana s (Ba nja r Iri gasi ) 2 09 17 8 - 240 21 1 N

2 9. B ayah 6 18 52 5 - 711 62 5 N

3 0. L euwid ama r 3 97 33 7 - 457 38 6 N

3 1. Ma ling pin g (Bd . Cil angkah an) 2 96 25 2 - 340 32 5 N

3 2. Ci bebe r 4 05 34 4 - 466 42 5 N

RR SIFAT

WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X

(mm) N

PRAKIRAAN HUJAN

WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA

BULAN : APRIL 2009

Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan ( mm)

N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan ( mm)

(17)

Gambar

Gambar 2. Peta Normal Curah Hujan Bulan April                    Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar  4.  Peta  Evaluasi  Curah  Hujan  Bulan Pebruari  2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar  5.  Intensitas  Hujan  Har ian  pada  Area  Pondok  Betung Bulan Pebruari 2009
Gambar  6.  Suhu  Udara  Rata-rata  pada  Area  Pondok  Betung Bulan Pebruari 2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peneilitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.. Copyright ©2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. Variabel penelitian dalam penelitian ini

1) Penerapan algoritma Affine cipher dan Vigeere cipher pada aplikasi secret messages ini belum sempurna, ada beberapa karakter yang tidak bisa di dekripsi kembali

Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan keterampilan masyarakat tentang pemilihan obat secara tepat dan rasional dalam melakukan swamedikasi melalui

*Rangkuman Materi Penjas Kelas 7 SMP/MTs Semester 1/2* - Pelajaran olahraga di sekolah bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani setiap siswa karena di dalam tubuh yang

Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian tugas akhir kali ini, peneliti akan membuat aplikasi pengiriman pesan dengan menggunakan algoritma AES dengan panjang

NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENULISAN VISI PEMBANGUNAN INDONESIA TAHUN 2045... Membentuk Tim Koordinasi

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah bagaimana membuat Aplikasi Pengiriman Teks via Email yang Aman

Solusi  Lakukan pendaftaran ulang dengan ID/ PIN yang sama, bila tidak memungkinkan dengan tangan kanan maka daftarkan dengan tangan kiri dengan posisi tangan terbalik.. Solusi