• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Studi CIVAS dengan pendekatan Ecohealth dalam Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di Bali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Studi CIVAS dengan pendekatan Ecohealth dalam Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di Bali"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Drh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD

Peran Studi CIVAS dengan

pendekatan Ecohealth dalam

Pengendalian dan

(2)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Optimizing Rabies

Control Program in Bali:

An Ecohealth Approach

(3)

Kerangka presentasi

1. Studi Hubungan Sosial Budaya antara

Masyarakat dan Anjing

2. Studi Perilaku dan Kesuburan Anjing

3. Studi Estimasi Populasi dan Demografi dalam

Mendukung Pemberantasan Rabies

4. Sosialisasi Rabies di Sekolah Dasar dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa Pilot

(4)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Studi Hubungan Sosial

Budaya antara

Masyarakat dan Anjing

drh. Sunandar

- dokter hewan dari FKH IPB

(5)

Peta distribusi desa studi

• 5 desa kasus

• 5 desa non kasus

Denpasar

• Gianyar

• Karangasem

(6)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Pernah pelihara anjing?

Dari seluruh

kelompok, >61%

pernah pelihara

anjing

(7)

Lepas liar dan dapat dipegang

• Lebih dari 92% mengaku dapat memegang anjingnya

• Presentase lepas liar sedikit lebih tinggi di desa kasus dibandingkan di

desa non kasus

Pegawai pemerintah

Pemuka agama/adat

Masyarakat umum

(8)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Persepsi tentang pelihara anjing

57 49.3 22.7 6.3 6.4 5 36 43.3 72.3 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Keeping Dog is

Mandatory for

Balinese

Keeping Dogs is

Mandatory for

Hindu

Keeping Dog is

Increasing Social

Status

Persepsi masyarakat tentang pelihara

anjing (%)

Agree

Uncertain

Dis-Agree

65,3%

13,4%

21,3%

Release dogs whole day

Release dogs <12 hours/day

Leashed/confined dogs

Setuju

Tidak pasti

Tidak setuju

Lepas anjing sepanjang hari

Lepas anjing <12 jam/hari

Anjing dirantai/dikurung

Pelihara anjing

wajib bagi

orang Bali

Pelihara anjing

wajib bagi

orang Hindu

Pelihara anjing

tngkatkan

status sosial

• Pendapat tentang pemeliharaan

anjing di Bali hampir

sama, karena tidak adanya

pendapat yang lebih dominan

(9)

Persepsi masyarakat tentang

pengendalian rabies

91,2%

75,9%

85,6%

81,3%

Vaccination

Kill the Dog

Case

Non-Case

9,7%

87,3

%

3%

Yes

No

n.a.

Vaksinasi Bunuh anjing

Kasus

Non kasus

Ya

Tidak

T.a.d.

• Persepsi masyarakat tentang

bunuh anjing lebih tinggi di desa

non kasus dari desa kasus

(10)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Studi Perilaku dan

Kesuburan Anjing

drh. Andri Jatikusumah, MSc

- dokter hewan dari FKH IPB

(lulus tahun 2006)

- Master of Science dari

(11)

Anjing

berkeliaran

Anjing

dirantai

5%

95%

(12)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Vaksinasi anjing berpemilik

12

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Adult

Juvenile

91%

44%

9%

56%

Vaccinated

No

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Restrained

Free-roaming

90%

80%

10%

20%

Vaccinated

No

• Cakupan vaksinasi anjing yang dapat dipegang 10% lebih tinggi

• Cakupan vaksinasi anjing dewasa (> 1tahun) nyata lebih tinggi

(91%) dibandingkan anak anjing (< 1 tahun) 44%

Dipegang Berkeliaran

Dewasa Anak anjing

(13)

Profil perilaku anjing 24 jam

Kontak

Makan

Grooming

Bergerak

Istirahat

• Anjing

beristirahat

23.00-04.00

10.00-13.00

dan

18.00-20.00

• Aktifitas lain

adalah perilaku

netral dan

bergerak terjadi

sepanjang hari

00.00-23.00

• Aktifitas dominan adalah istirahat

• Proporsi bervariasi setiap individu anjing

Sosialisasi netral

(14)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Rata-rata lama istirahat (menit) per hari

0

50

100

150

200

250

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Rest - Female - Adult

Istirahat – Betina - Dewasa

Rest - Male - Adult

Istirahat – Jantan - Dewasa

• Aktivitas anjing jantan lebih tinggi dari

anjing betina dewasa di malam hari

• Umumnya anjing beristirahat di siang

(15)

Rata-rata kontak anjing–manusia per jam

1.0 0.0 0.0 0.8 1.0 0.4 1.3 0.8 1.0 0.8 1.6 0.5 0.4 0.3 0.3 2.0 2.1 1.4 0.8 0.5 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.8 0.9 0.4 0.2 0.5 1.0 0.0 0.0 0.3 0.4 0.8 0.7 0.7 0.4 0.2 0.0 0.0 0.0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23

kontak - Average of Adult Male kontak - Average of Adult Female kontak - Average of Boys

kontak - Average of Girls

Kontak-jantan dewasa

Kontak-jantan betina

Kontak-anak laki2

Kontak-anak perempuan

• Kontak anjing-manusia

tertinggi terjadi di pagi

dan sore hari

(16)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Pola pergerakan anjing

Pergerakan anjing selalu konsisten mengikuti jalan

raya (3 contoh yang diplot oleh Google Earth)

(17)

Daya jelajah anjing (km)

• Daya jelajah anjing berumur >1 tahun

dan berumur <1 tahun adalah <1 km

2

.

• Sejumlah kecil anjing mempunyai daya

jelajah cukup tinggi, sejauh 4,5 km.

• Daya jelajah rata-rata anjing dewasa =

0,49 km

2

dan anjing berumur <1 tahun

= 0,23 km

2

Jarak jelajah (km)

F

rek

uens

i

<1 th

>1 th

(18)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Total anjing berdasarkan ras & umur

78%

(lokal)

17%

(camp

uran)

5%

(ras)

10

25

28

11

12

5

5

1

2

1

1

2

3

4

5

6

7

8

10

12

Umur (tahun)

Total anjing betina berdasarkan umur (%)

• 78% anjing lokal

• 53% anjing betina

(19)

2

2

4

2

1

4

1

1

4

14

15

7

7

3

1

4

9

9

2

4

1

2

1

0

5

10

15

20

25

30

1

2

3

4

5

6

7

8

10

12

2x / tahun

1x / tahun

Tidak Pernah

Total anjing betina berdasarkan

jumlah kelahiran dan umur

Umur (tahun)

• Total kelahiran

setahun = 115

• Anjing yang tingkat

kelahirannya paling

tinggi adalah anjing

umur 2-3 tahun

(20)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Jumlah anak anjing dalam setahun

100 ekor

anjing

betina

83 ekor

melahirkan

(83%)

17 ekor

infertil

(17%)

420 ekor

anak anjing

hidup

59 ekor

anak anjing

mati

212 ekor anak

anjing dipelihara

(50,4%)

189 ekor anak

anjing diberikan ke

orang lain (43,6%)

6 ekor anak anjing

dijual (0,01%)

10 ekor anak anjing

dibuang (0,02%)

3 ekor anak anjing

hilang (0,01%)

• 115 ekor anak anjing bertahan

(21)

Jumlah kelahiran anak anjing per

kelompok umur

2

1

2

2

0

0

8

10

4

0

0

0

4

5

1

1

0

0

1

0

0

0

0

0

0

2

4

6

8

10

12

1-2 yrs

3-4 yrs

5-6 yrs

7-8 yrs

9-10 yrs

11-12 yrs

7 heads

5-6 heads

3-4 heads

1-2 heads

7 ekor

5-6 ekor

3-4 ekor

1-2 ekor

 Jumlah anak anjing

yang lahir dalam

setahun = 477 ekor

 Litter size =

3,84-4,46 (95% CI)

 Rata-rata =

4,15 ≈ 4 ekor

11-12 thn

9-10 thn

7-8 thn

5-6 thn

3-4 thn

1-2 thn

(22)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Jumlah kelahiran vs jumlah anak anjing

11

78

56

39

37

39

27

37

41

84

23

5

3

16

14

10

9

10

7

10

10

19

6

1

Feb Maret Apr

Mei

Juni

Juli

Agst Sept

Okt

Nov

Des

Jan

Jumlah Anak (ekor)

Jumlah Kelahiran

• Puncak musim

kawin anjing

adalah Maret

dan November

(23)

Desa X

Misal: desa rural

1 : 13

830

70 % jantan

30 % betina

581 jantan

249 betina

17% tidak subur

32% 2x kelahiran

51% 1 x kelahiran

Y = 207 x (0,51 + 2(0,32)) x 4,15 x 75%

83 % > 1 tahun

17 % < 1 tahun

Total populasi

13.000

1000 ekor

830 > 1 tahun

170 < 1 tahun

740 anak

anjing baru

Simulasi pertumbuhan populasi

anjing dalam 1 tahun

(24)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Sumber pakan anjing

Diberikan

pemilik

Sesajen

Sampah

74%

• Sebagian besar sumber

makanan (74%) bagi

anjing-anjing berasal

dari sampah, baik dari

tempat pembuangan

sampah, maupun

sampah makanan yang

berceceran

(25)

Studi Estimasi Populasi dan

Demografi dalam Mendukung

Pemberantasan Rabies

drh. Riana A. Arief, MS

- dokter hewan dari FKH IPB

(lulus tahun 2007)

- Master of Science dari

(26)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Demografi dan cakupan vaksinasi

Anjing berpemilik (n=17.376;1,68/pemilik)

Jantan :

Betina

Dewasa

(%)

Vaksinasi (%)

Lepas liar

(%)

Dewasa

Anak

Urban

1,7 : 1

81,7

95,8

57,5

28,8

Sub urban

2,6 : 1

87,5

93,1

18,0

83,9

Rural

3,2 : 1

83,1

86,6

39,8

92,0

Anjing berkeliaran (n=1.972)

Jantan :

Betina

Dewasa

(%)

Vaksinasi (%)

Dewasa

Anak

Urban

2,4 : 1

97,0

38,0

20,0

Sub urban

4,2 : 1

94,9

22,6

0,0

Rural

4,6 : 1

96,7

28,5

7,4

• Cakupan vaksinasi

anjing dewasa dan

anak lebih tinggi:

 anjing berpemilik

 di desa urban

(27)

Probabilitas deteksi anjing berkeliaran

• Pr

obabilitas deteksi

anjing berkeliaran hanya

19% yang teramati setiap

harinya dan

43% anjing

berkeliaran tidak

pernah teramati!

• >60% anjing berpemilik

dilepasliarkan oleh

pemiliknya

0.26

0.24

0.24

0.19

0.20

0.19

0.19

0.15

0.00

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

1

2

3

4

Pr

ob

abil

it

as

Hari survei

ke-Female

Male

Betina

Jantan

(28)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Estimasi Jumlah Anjing di Banjar

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

0-25

26-50

51-75

76-100

101-125 126-150

More

P

er

sen

Jumlah anjing di Banjar

Owned dog

Anjing berpemilik

Observed free-roaming dog

Total = 7.468

Total = 2.418

Med = 42,5

Med = 17,7

Anjing berkeliaran

• Rata2 jumlah anjing

berpemilik = 61,2 ekor

• Rata2 jumlah anjing

(29)

Rasio anjing : penduduk

Anjing

berpemilik :

penduduk

Anjing

berkeliaran :

penduduk

Anjing :

penduduk

Urban

1 : 20

1 : 63

1 : 17

Suburban

1 : 13

1 : 39

1 : 13

Rural

1 : 14

1 : 41

1 : 13

• Estimasi populasi anjing di urban perlu dibedakan

dengan suburban/rural, karena kepadatan anjing :

penduduk lebih tinggi di urban.

(30)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Sosialisasi Rabies di Sekolah

Dasar dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa Pilot

drh. M.D. Widya Widyastuti, MSi

- dokter hewan dari FKH IPB

(lulus tahun 2001)

(31)

Metoda:

 Presentasi &

diskusi interaktif

 Lagu

Denpasar

Gianyar Karangasem

Jumlah SD

26

36

45

Total siswa (orang)

9.755

7.037

5.073

Sasaran:

Seluruh siswa SD

kelas 1-6

TOTAL:

21.865 siswa

(32)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Media:

 Media presentasi

 Brosur

 Poster

 Flash movie

Lagu Ayo Cegah Rabies

(ciptaan Drh. Ni Wajan Leestyawati

Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan , Provinsi Bali)

(33)

Pemberdayaan masyarakat desa pilot

Melinggih

Kelod

• 4 SD

• 6 banjar

• Ada kasus rabies

pada hewan dan

kasus gigitan

pada manusia

• Pokja rabies

Sibetan

• 8 SD, 1 SMP

• 10 banjar

• Ada kasus rabies

pada hewan dan

kasus kematian

pada manusia

• Pokja rabies

(34)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Sosialisasi siswa di desa pilot

SD di

desa

Sibetan

Peningkatan

pengetahuan (%)

Tahap 1

Tahap 2

Kelas 4

52,7

65,2

Kelas 5

51,4

77,7

Kelas 6

48,4

69,0

Jumlah

797 siswa 773 siswa

SD di desa

Melinggih

Kelod

Peningkatan

pengetahuan (%)

Tahap 1

Tahap 2

Kelas 4

50,6

72,8

Kelas 5

40,0

62,3

Kelas 6

46,1

46,9

Jumlah

362 siswa 351 siswa

SMP di

desa

Sibetan

Peningkatan

pengetahuan (%)

Tahap 1

Tahap 2

Kelas 7

81,7

53,9

Kelas 8

64,0

72,2

Kelas 9

75,2

78,5

• Persentase peningkatan

pengetahuan siswa tidak sama

untuk masing-masing kelas

(35)

Sosialisasi guru di desa pilot

Desa

SD

SMP

Sibetan

41

34

Melinggih Kelod

15

-Diskusi interaktif:

1.

Pembuatan media sosialisasi yang

komunikatif

2

. Pendekatan sosialisasi yang bervariasi,

misal: perlombaan

3

. Pendampingan fasilitator/dinas terhadap

guru untuk memantau perkembangan

pengetahuan siswa

(36)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

SIBETAN

 51 orang

 28 bapak

 23 ibu

MELINGGIH KELOD

 31 orang

 13 bapak/pemuda

 18 ibu/pemudi

1. Kegiatan

sosialisasi rabies &

pemeliharaan anjing:

-Secara perorangan 

warga sekitar

-Secara berkelompok 

pada pertemuan

2. Respon cepat kasus

gigitan:

Tindakan P3K kasus gigitan

 Pelaporan

Kader rabies

3. Program Pendataan/

Registrasi Anjing

- jumlah, sex, umur, status vaksinasi,

kelahiran-kematian, masuk-keluar,

(37)

Kesimpulan dan saran (1)

1) Kegiatan vaksinasi perlu ditingkatkan pada anjing yang

berkeliaran, anjing berpemilik yang diliarkan, anak anjing dan

anjing betina

2) Perhatian lebih perlu diberikan pada saat melaksanakan

vaksinasi pada anjing yang berkeliaran karena hanya 19% atau

seperlima dari jumlah anjing berkeliaran yang dapat terdeteksi

setiap saat di lapangan

3) Anjing umumnya menggunakan sarana jalan umum untuk

melakukan perpindahan/aktifitas bergerak, sehingga

pelaksanaan vaksinasi masal anjing bisa dilakukan dengan

mengikuti jalan umum

4) 74% sumber makanan anjing berasal dari sampah, baik tempat

penampungan sampah maupun sampah yang berceceran

(38)

P

eringatan 10 tahun CIVAS

Tema: Penguatan Peran Masyarakat dan Swasta sebagai

Kesimpulan dan saran (2)

4) Perencanaan kebutuhan vaksin dan efektivitas vaksinasi massal

dapat ditingkatkan apabila sebelumnya populasi anjing

diketahui secara lebih akurat dengan menggunakan suatu

metoda estimasi populasi (lihat rekomendasi CIVAS)

5) Cakupan vaksinasi dapat lebih tinggi apabila pemilihan waktu

vaksinasi massal dilakukan pada masa 2-3 bulan menjelang

puncak kelahiran (Maret dan November) dimana jumlah anak

anjing diharapkan lebih maksimal

6) Pola pelibatan masyarakat dengan pokja dan kader rabies perlu

direplikasi di desa-desa di seluruh Bali, terutama dalam

meregistrasi anjing, memantau anjing-anjing berkeliaran dan

membantu dalam program vaksinasi

Referensi

Dokumen terkait

Optimasi Pemberian Pupuk Epyzim dengan Dosis Berbeda Pada Media Kultur Terhadap Kepadatan Mikroalgae Caetoceros gracillis Pada Skala Laboratorium adalah benar-benar merupakan

[r]

bentuk yang dekoratif. Hal ini dikarenakan seni ukir naturalis tidak dipakai lagi di Minangkabau sejak masuknya Islam. Motif ukiran berasal dari tumbuhan, binatang,

Mengalami penurunan menjadi sebesar 199,84% pada tahun 2009, hal ini terjadi dikarenakan hutang lancar mengalami peningkatan di tahun 2009 namun penurunan rasio

Dalam perhitungan kali ini, bentuk tangga yang digunakan adalah tangga bentuk U, karena pada saat survey, proyek yang didatangi menggunakan tangga bentuk U, sehingga

Jika yang menjadi titik tekan dalam proses terjadinya belajar pada diri siswa adalah timbulnya hubungan antara stimulus dengan respons, di mana hal ini berkaitan dengan

 Uraikan kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam “ Upaya Kesehatan Jiwa” - Upaya Kesehatan Jiwa

Angka kumulatif survivor (hidup) diperoleh dari menjumlahkan hewan uji yang tetap hidup pada dosis terkecil yang tidak menyebabkan kematian (100% hewan uji tetap hidup) dengan jumlah