• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIII C MTs NEGERI RONGKOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIII C MTs NEGERI RONGKOP"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIII C MTs NEGERI

RONGKOP

SKRIPSI

Oleh:

Abdul Syarifin Balikh 11144100150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2016

(2)

i

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIII C MTs NEGERI

RONGKOP

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

oleh:

Abdul Syarifin Balikh

11144100150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2016

(3)

ii ABSTRAK

ABDUL SYARIFIN BALIKH. Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VIII C MTs Negeri Rongkop. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta,

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIII C MTs Negeri Rongkop.

Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Rongkop pada tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru matematika. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C MTs Negeri Rongkop yang berjumlah 29 siswa dan obyek pada penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) meningkatkan kemampuan komunikasi matematika dengan materi lingkaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.

Kemampuan komunikasi matematika siswa dalam penelitian ini meningkat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Tink Pair Share (TPS). Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan sebelum dilakukan tindakan dan disetiap akhir siklus. Rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa pada pra tindakan adalah adalah 48,39% (kategori kurang), kemudian mengalami peningkatan pada tes siklus I sebesar 62,44% (kategori cukup), dan meningkat lagi pada tes siklus II menjadi 78,04% (kategori tinggi)

Kata Kunci: kemampuan komunikasi matematika, pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

(4)

iii ABSTRACT

ABDUL SYARIF BALIKH. Effort to Improve Mathematical Communicative Skill Using Cooperative Learning Model Type Think Pair Share among Class VIII Students of State Islamic High School (MTs N) Rongkop. Thesis. Yogyakarta. Faculty of Teaching and Education, PGRI University Yogyakarta. August 2016.

This study aims to improve mathematical communicative skill using cooperative learning type think Pair Share (TPS) among Class VIII students of MTs N Rongkop.

This research took place in MTs N Rongkop during the academic year 2015/2016. This study is a classroom action research (CAR). The researcher collaborated with math teachers accordingly. Subjects of the research are 29 students. The object is the implementation of learning based on cooperative learning type Think Pair Share (TPS). Expected to improve communicative mathematical skill in circle lesson. Preferred data collection methods in this study are observation, test, field notes and documentation. Data analysis is achieved using qualitative and quantitative analysis techniques.

There was improvement in students’ communicative mathematical skill after using cooperative learning type Think Pair Share (TPS). This can be seen in the test result done before and after each cycle. In average students’ communicative skill in pre-test is 48, 39 (category low), which subsequently improves in cycle I test to 62,44 % (category medium), and further advances to 78, 04 % (category high) in cycle II test.

Keywords: Mathematical Communicative skill, cooperative learning type Think Pair Share (TPS)

(5)
(6)
(7)
(8)

vii MOTTO

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari pekerjaan/tugas, kerjakanlah yang lain dengan sungguh."

(Terjemah: QS. Al Nasyirah 6-7).

Pelajarilah ilmu dan mengajarlah kamu, rendahkanlah dirimu terhadap

guru-gurumu dan berlakulah lemah lembut terhadap murid-muridmu.

(Terjemahan HR. Tabrani)

Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tetapi yang terbaik adalah mengajari

mereka apa yang perlu diperhatikan”

(Bob Talbert)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku yang sangat-sangat luar biasa, bapak

Rahmad Balikh dan ibu Rahmatia Sang yang tidak akan

pernah berhenti menyanyangi anaknya

2. Kakak dan adik-adikku yang telah banyak memberikan

do’a dan dukungan yang luar biasa

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika dengan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VIII C MTs Negeri Rongkop.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penyelesaian skripsi ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Buchory MS, M. Pd. Rektor Universitas PGRI Yogyakarta yang telah memberikan ijin kuliah.

2. Dra. Hj. Nur Wahyumiani, M. Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Dhian Arista Istikomah, M. Sc. Ketua program studi pendidikan matematika Universitas PGRI Yogyakarta yang telah menyetujui judul penelitian ini. 4. Niken Wahyu Utami, M. Pd. Dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan dukungan bagi penulis.

5. Koryna Aviory, M.Pd. Selaku validator yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan.

6. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis.

(10)

ix

7. Drs. Sipat Kawedar, M.si selaku Kepala Sekolah MTs Negeri Rongkop yang telah berkenan memberikan ijin untuk mengadakan penelitian tindakan kelas di sekolah tersebut.

8. Sularta, S. Pd. Selaku Guru matematika di MTs Negeri Rongkop yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan observasi dan penelitian.

9. Teman-teman seperjuangan dimasjid Nurul Huda, teman-teman organisai, teman-teman sperjuangan dari kampong halaman tercinta Baranusa.

10.Siswa-siswi kelas VIII C MTs, terimakasih untuk pengalaman, semangat, motivasi, dan kerjasama yang telah diberikan selama ini.

11.Segenap pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan.

Aamiin.

Yogyakarta, 2 juni 2016

Abdul Syarifin Balikh 11144100150

(11)

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

PERSETEJUAN PEMBIMBING ... Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN DEWAN PENGUJI SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7 BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

A. Kajian Teori ... Error! Bookmark not defined. 1. Pembelajaran Matematika ... Error! Bookmark not defined.

2. Kemampuan Komunikasi Matematika ... Error! Bookmark not defined.

3. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)Error! Bookmark not defined.

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ShareError! Bookmark not defined.

5. LINGKARAN ... Error! Bookmark not defined.

B. Penelitian yang Relevan ... Error! Bookmark not defined. C. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined.

(12)

xi

D. Hipotesis Tindakan ... Error! Bookmark not defined. A. Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Tempat dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Subjek dan Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. F. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G. Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. I. Indikator Keberhasilan... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Diskripsi Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Tahap Pra Tindakan ... Error! Bookmark not defined. C. Diskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. E. Keterbatasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran KooperatifError! Bookmark not defined.

Tabel 2. Sintaks Model Pembelajaran Think Pair ShareError! Bookmark not defined.

Tabel 3. Perbandingan Keliling dan Diameter ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Guru ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 5. Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 6. Kisi-kisi Tes Siklus I Kemampuan Komunikasi Matematika ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 7. Kisi-kisi Tes Siklus 2 Kemampuan Komunikasi Matematika ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 8. Kualifikasi Persentase Skor Data Hasil ObservasiError! Bookmark not defined.

Tabel 9. Penilaian Skor Tes Komunikasi Matematika . Error! Bookmark not defined. Tabel 10. Kualifikasi Skor Kemampuan Komunikasi MatematikaError! Bookmark

not defined.

Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 12. Data Observasi Keterlaksanaan Guru ... Error! Bookmark not defined. Tabel 13. Data Observasi Kegiatan Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 14. Persentase Aspek Kemampuan Komunikasi Matematika Siklus I ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 15. Data Nilai Tes Kemampuan Komunikasi MatematikaError! Bookmark not defined.

Tabel 16. Data Observasi Keterlaksanaan Guru siklus IIError! Bookmark not defined.

(14)

xiii

Tabel 17. Data Hasil Observasi Kagiatan Siswa Siklus IIError! Bookmark not defined.

Tabel 18 Kualifikasi Aspek Kemampuan Komunikasi Matematika Siklus II ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 19 Data Nilai Tes Kemampuan Komunikasi matematika Siswa Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lingkaran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. Koin Lima Ratus ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. Lingkaran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. Persegi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 5. Lingkaran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 6. Lingkaran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 7. Model PTK spiral dari Kemmis & Taggart.Error! Bookmark not defined. Gambar 8. Hasil Observasi Keterlaksanaan Guru ... Error! Bookmark not defined. Gambar 9. Hasil Observasi Kegiatan Siswa ... Error! Bookmark not defined. Gambar 10. Peningkatan Rata-rata Kemampuan Komunikasi Matematika ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 11. Peningkatan Aspek Komunikasi MatematikaError! Bookmark not defined.

(15)

xiv

Gambar 12. Persentase Kemampuan Komunikasi Matematika Individu ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Pra Tindakan

a. Daftar Nama Siswa Kelas VIII C ... 82

b. Nilai Tes Pra Tindakan ... 83

c. Hasil Kerjaan Siswa Tes Pra Tindakan ... 84

d. Daftar Nama Kelompok ... 90

e. Silabus ... 91

LAMPIRAN 2: Siklus I a. RPP 1 ... 93

b. RPP 2 ... 98

(16)

xv

d. LKS 1 ... 106

e. LKS 2 ... 110

f. Lembar Validasi LKS ... 114

g. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Guru ... 118

h. Lembar Validasi Observasi Keterlaksaan Pembelajaaran guru ... 121

i. Hasil Observasi Keterlaksanaan Guru ... 123

j. Analisis Observasi Keterlaksanaan Guru ... 135

k. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 136

l. Validasi Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 139

m.Hasil Lembar Observasi kegiatan siswa ... 141

n. Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 153

o. Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematika ... 154

p. Lembar Validasi Tes Siklus I ... 159

q. Analisis Tes Kemampuan komunkasi Siklus I ... 161

r. Catatan Lapangan ... 163

s. Hasil Pekerjaan Siswa ... 169

LAMPIRAN 3. Sikus II a. RPP 3 ... 191 b. RPP 4 ... 195 c. Lembar Validasi RPP ... 202 d. LKS 3 ... 204 e. LKS 4 ... 207 f. Lembar Validasi LKS ... 211

g. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Guru ... 215

h. Hasil Observasi Keterlaksanaan Guru ... 218

i. Analisis Observasi Keterlaksanaan Guru ... 230

j. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 231

k. Hasil Observasi kegiatan siswa ... 234

l. Hasil Analisis Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 246

m.Soal Tes Kemampuan Komunikasi ... 247

(17)

xvi

o. Hasil Analisis Tes Kemampuan komunkasi Siklus II ... 255

p. Catatan Lapangan ... 257

q. Hasil Pekerjaan Siswa ... 262

LAMPIRAN 4. Arsip Surat dan Dokumentasi a. Surat Izin Penelitian ... 282

b. Surat Keterangan Penelitian ... 283

c. Kartu Bimbingan ... 284

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, pelajaran matematika perlu diberikan untuk setiap jenjang pendidikan. Matematika diberikan kepada siswa untuk membantu siswa memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah dan tidak pasti. Dalam perkembangan lebih luas, konsep matematia banyak diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut guru sebagai pengajar sekaligus pendidik harus mampu membantu dan memahami kondisi lingkungan belajar siswanya, baik dalam penggunaan strategi, metode maupun model pembelajaran yang digunakan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Pembelajaran akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif, yaitu mampu melibatkan seluruh siswa secara aktif. Hal ini sejalan dengan pendapat bahwa belajar matematika merupakan sebuah aktivitas insani yaitu cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang dan bentuk dengan aturan yang telah ada yang tidak terlepas dari aktifitas insani tersebut (Ahmad Susanto, 2013: 187-189). Sebagai subjek didik, siswa harus aktif dalam proses pembelajaran matematika. Siswa harus mempunyai motivasi, kritis, dan

(19)

2

kreatif dalam pembelajaran sehingga pembelajaranpun berlangsung secara efektif, sehingga siswa tidak hanya duduk mendengar maupun mencatat apa yang ada di papan tulis, tetapi siswa berusaha menemukan penyelesaian masalah sendiri.

Ketercapain suatu tujuan pembelajaran matematika dapat dilihat dari hasil belajar matematika. Salah satu tujuan matematika adalah mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Pembelajaran akan bermakna bagi siswa jika komunikasi matematikanya baik. Siswa dapat memahami materi dengan membuat gagasan-gagasan dengan menggunakan media matematika untuk memperjelas suatu materi yang diajarkan dan tercipta suasana belajar yang menyenangkan, sehingga pada saat guru memberikan soal untuk dikerjakan para siswa bisa untuk mengerjakan soal tersebut, tidak terpaku pada teman yang bisa saja akan tetapi hampir semua siswa yang ada di kelas tersebut dapat dan mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika tersebut, siswa juga dapat mengkomunikasikan bentuk matematika dari soal uraian yang diberikan oleh guru tersebut. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendiknas) nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi mata pelajaran matematika untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa mampu:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep algoritma secara luwes akurat efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

(20)

3

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomukasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelaskan kedaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan metametika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Oleh karena itu, kemampuan komunikasi matematika itu juga sangat penting dimiliki oleh setiap siswa karena dengan komunikasi matematika siswa mampu secara lisan ataupun tertulis dalam mengkomunikasikan gagasan/ide-ide matematika dengan simbol, tabel, grafik/diagram untuk memperjelas kedaan atau masalah.

Berdasarkan hasil pengamatan pada siswa kelas VIII C di MTs Negeri Rongkop, peneliti menemukan masih rendahnya respon siswa terhadap stimulus yang diberikan guru berupa perhatian dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa merasa malu, takut dan kurang percaya diri untuk mengemukan pendapat maupun menanyakan hal-hal yang belum mereka ketahui. Terlihat hanya beberapa siswa yang berani mengajukan pertanyaan, menyanggah pertanyaan maupun

(21)

4

menyampaikan pendapat. Pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru, banyak yang mengobrol dengan temannya dan ada juga yang sibuk sendiri sehingga pada saat guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa tidak langsung untuk mengerjakannya, siswa lebih banyak bertanya-tanya terlebih dahulu kepada temannya, sebagian siswa belum mampu menyelesaikan dengan langkah-langkah yang benar.

Menurut informasi yang didapat peneliti dari guru matematika MTs Negeri Rongkop mengatakan bahwa secara umum kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII C masih belum maksimal, seperti yang dikatakan oleh guru matematika bahwa ketika dihadapkan pada soal cerita, siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal sebelum mengerjakannya, sehingga siswa sering salah dalam menafsirkan maksud dari soal tersebut siswa masih kurang paham terhadap suatu konsep matematika, hal ini tanpa siswa sering salah dalam menggunakan rumus matematika. Kurangnya ketepatan siswa dalam menyebutkan simbol atau notasi matematika.

Berdasarkan tes pra tindakan pada kompetensi dasar sitem persamaan linear dua variabel siswa kelas VIII C MTs Negeri Rongkop, persentase tes kemampuan komunikasi matematika 48,39 (kategori kurang), yang meliputi persentase aspek kemampuan merumuskan definisi dari istilah matematika dan menggunakan symbol atau notasi, operasi matematika secara tepat (A) 50,57 (kategori cukup), kemampuan memberikan ide/ gagasan (apa yang diketahui, ditanyakan) dari suatu soal dan memberikan alasan yang rasional terhadap suatu pernyataaan/ pendapat (B)

(22)

5

41,76 (kategori kurang), kemampuan menyampaikan ide, situasi, atau relasi matematika dengan gambar, grafik, tabel, aljabar, atau kalimat secara jelas dan membuat prediksi atas hubungan antar konsep matematika (C) 48,28 (kategori kurang), dan kemampuan menyampaikan ide, situasi, atau relasi matematika dengan gambar, grafik, tabel, aljabar, atau kalimat secara jelas dan membuat prediksi atas hubungan antar konsep matematika (D) 54,02 (kategori cukup).

Berdasarkan permasalahan di atas dilakukan usaha lebih lanjut untuk menigkatkan kemampuan komunikasi matematika, perlu ada rancangan suatu pembelajaran yang membiasakan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan yang dapat mendukung serta mengarahkan siswa pada kemampuan untuk berkomunikasi matematika, sehingga siswa lebih memahami materi yang diajarkan serta mampu mengkomunikasikan ide atau gagasan matematikanya. Strategi pembelajaran yang dirancang yaitu menerapkan metode, model, atau pendekatan pembelajaran yang relevan.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah mengubah pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran yang modern yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Shar. Melalui Think Pair Share siswa dilatih untuk banyak berpikir sendiri dan saling bertukar dengan teman sebangku atau teman sekelas agar siswa dapat mengomunikasikan matematika. Sehingga siswa dituntut untuk mengikuti proses pembelajaran agar dapat menjawab setiap pertanyaan dan dapat berdiskusi.

(23)

6

Berdasarkan karakteristik yang terdapat pada model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) tersebut, model pembelajaran kooperatif ini dimungkinkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kemampuan komunkasi matematika siswa. Oleh karena itu, peneliti bermaksud mengadakan penenlitian tentang “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII C MTs Negeri Rongkop”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi yaitu proses pembelajaran di kelas siswa kurang aktif dalam pembelajaran, sebagian siswa masih malu untuk bertanya mengungkapkan pendapat atau gagasannya mengenai pembelajaran matematika sehingga mengakibatkan kemampuan komunikasi siswa kurang maksimal.

Setelah dilakukan tes pra tindakan materi SPLDV pada kelas VIII C MTs Negeri Rongkop rata-rata dari kemampuan komunikasi matematika kategori rendah. Nilai rata-rata tes pra tindakan kemampuan komunikasi matematika adalah 48,39 (kategori kurang).

C.Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu pada peningkatan kemampuan komunikasi matematika dengan model pembelajaran

(24)

7

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIII C MTs Negeri Rongkop.

D.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIII C MTs Negeri Rongkop?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIII C MTs Negeri Rongkop.

F. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, manfaat yang ingin diraih yakni: 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya temuan pada bidang pendidikan matematika. Apabila penelitian ini menunjukan hasil dalam peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa, maka dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika di MTs.

(25)

8

a. Bagi guru bidang studi, sebagai bahan masukan guru dalam mengetahui keefektifan model pembelajaran matematika menggunakan tipe Think Pair Share dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. b. Bagi siswa, membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir,

mengeluarkan pendapat, serta menambah pengalaman siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga meningkatkan kemampan komunikasi matematika siswa.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini sebagai bahan informasi bagi sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika. d. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi penawaran dan evaluasi teknis yang kami lakukan pada proses Seleksi Sederhana untuk Pengadaan Jasa Konsultansi dan Sertifikasi ISO 9001:2008

Penggunaan Antibiotik Ceftriaxone yang diberikan pada pasien sirosis dengan Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP) di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah

Pengaruh pemberian tingkat konsentrasi larutan fermentasi urin sapi dan lama perendaman perkecambahan benih trembesi ( Samanea saman ) terhadap umur berkecambah

Prosedur penyelesaian dirancang untuk menemukan kebijakan optimal dari keseluruhan masalah, yang menunjukkan keputusan kebijakan mana yang optimal pada setiap tahap untuk

Laba bersih kepada pemegang saham dikurangi dividen saham preferen. Pemegang saham biasa (sekarang dan yang potensial) terkecuali prioritas pembayaran tidak

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Kendatipun sebagian di antara mereka menyimpulkan bahwa dana zakat tidak berdampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan, namun penyaluran zakat berarti adanya

jika diperhatikan pada tabel – tabel sebelumnya tentang perolehan dan pertumbuhan laba yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun pada bank – bank.