• Tidak ada hasil yang ditemukan

Visualisasi Fungsi Kacamata Dalam Foto Produk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Visualisasi Fungsi Kacamata Dalam Foto Produk"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

VISUALISASI FUNGSI KACAMATA DALAM

FOTO PRODUK

TUGAS AKHIR KARYA SENI

Untuk memenuhi persyaratan derajat sarjana Program Studi Fotografi

Oleh :

Eduardus Cahyo Bintoro NIM 1110548031

PROGRAM STUDI S-1 FOTOGRAFI JURUSAN FOTOGRAFI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2017

(2)
(3)
(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama : Eduardus Cahyo Bintoro

No. Mahasiswa : 1110548031

Program Studi : S-1 Fotografi

Judul Skripsi / Karya Seni : Visualisasi Fungsi Kacamata Dalam Foto Produk

Menyatakan bahwa dalam Skripsi / Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni saya tidak terdapat bagian yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi manapun dan tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang pernah ditulis oleh pihak lain sebelumnya, kecuali secara tertulis saya sebutkan dalam daftar pustaka. Saya bertanggungjawab atas Skripsi / Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni ini, dan bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku, apabila dikemudian hari diketahui dan terbukti tidak sesuai dengan pernyataan ini.

Pleret, 7 April 2017 Yang menyatakan

Eduardus Cahyo Bintoro

(5)

iv

Lembar Persembahan

Bapak, Ibuku

Antonius Pulunggono dan Maria Suwartini

Atas peluh dan air mata yang tercurah dan belum sempat terbalas.

Kakak-kakakku

St. Kristianto Cahyo Purwanto dan Keluarga,

Benidiktus Nugroho Dwi Handoko dan Keluarga,

Laurensia Trimeta Platini,

Nikolas Catur Pandoyo

Atas segala bentuk bantuan yang tak ternilai

dan dorongan penyemangat yang tak terucap.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan karunia berkat serta rahmat kasih setia-Nya. Setelah melalui proses pembelajaran yang panjang, akhirnya tugas akhir ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi S1 Fotografi di Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Atas bantuan dan dukungan dari semua pihak yang membantu kelulusan tugas akhir ini, diucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas rahmat, perlindungan karunia-Nya sehingga tugas akhir ini dapat terwujud.

2. Bapak Marsudi, S.Kar., M.Hum., sebagai Dekan Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta untuk dukungan secara akademik;

3. Bapak Dr. Irwandi, M.Sn., sebagai Ketua Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta;

4. Bapak Oscar Samaratungga, S.E., M.Sn., selaku Sekretaris Jurusan Fotografi;

5. Ibu Kusrini, S.Sos., M.Sn., selaku dosen wali yang mendampingi selama lima setengah tahun masa perkuliahan;

6. Bapak Edial Rusli, S.E., M.Sn., sebagai dosen pembimbing satu atas bimbingan, kesabaran dan masukan yang membuat tugas akhir ini dapat selesai di waktu yang tepat;

(7)

vi

7. Ibu Adya Arsita, S.S., M.A., sebagai dosen pembimbing dua atas bimbingan, kesabaran dan arahan sehingga tugas akhir ini menjadi selesai; 8. Bapak Johnny, Bapak Pamungkas, Bapak Fajar, Ibu Pitri, Ibu Arti dan seluruh dosen Jurusan Fotografi yang telah menurunkan ilmunya selama berkuliah di Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta;

9. Pak Edy, Mbak Eny, Mas Surya, Mas Pur selaku civitas yang telah mendukung proses pembelajaran;

10.Bayu Sanjaya dan Rahadiyamto yang telah memberikan ilmu dan pengalaman hidup;

11.Fazan Rafli, Ramadhan Arif Fatkhur, Nizar Suprayoga, Lukman Abadi, Fawaz Ramdani, Tyas, Riezky Ryan Montaya, Mas Yani Satriyo, Albertus Wahyu Pratama, Rosarina Wisaptriseli, Tri Widagdyo, Siswanto Prabowo, Wardah Khairunnisa, C. Yoani Ulan dan semua sahabat yang selalu mendorong, meneror dan memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini hingga tugas akhir ini selesai di waktu y.ang tepat;

12.Teman-teman seperjuangan jurusan fotografi angkatan 2011;

13.Puas Arloji Gondomanan, UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta, Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, AC Optik Gejayan, Pak Tambar Kacamata Jalan Colombo, Mas Ari Kacamata Kayu, WS Koi Centre Jejeran, WS Group, Daddy’s Jokes yang telah memberikan ruang serta dukungan alat untuk menyelesaian tugas ahir ini.

(8)

vii

Menyadari dengan sungguh akan kurang sempurnanya karya tugas akhir ini, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan. Semoga karya tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penelitian selanjutnya.

Pleret, 7 April 2017

Eduardus Cahyo Bintoro

(9)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PEGESAHAN... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR KARYA ... xiv

ABSTRAK ... xv ABSTRACT ... xvi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. LATAR BELAKANG ... 1 B. PENEGASAN JUDUL ... 8 1. Visualisasi ... 8 2. Fungsi ... 8 3. Kacamata ... 8 4. Foto ... 9 5. Produk ... 9 C. RUMSAN MASALAH ... 9

D. TUJUAN DAN MANFAAT ... 10

1. Tujuan ... 10

2. Manfaat ... 11

E. METODE PENGUMPULAN DATA ... 11

1. Observasi ... 11

2. Studi Literatur ... 12

3. Eksperimen ... 12

F. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

BAB II IDE DAN KONSEP PERWUJUDAN ... 16

(10)

ix

A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA IDE ... 16

B. LANDASAN PENCIPTAAN ... 19

C. TINJAUAN KARYA ... 22

D. IDE DAN KONSEP PERWUJUDAN/PENGGARAPAN ... 29

BAB III PROSES PENCIPTAAN ... 31

A. OBJEK PENCIPTAAN ... 31 B. METODE PENCIPTAAN ... 33 1. Observasi ... 33 2. Eksplorasi ... 33 3. Pembuatan Storyboard ... 33 4. Produksi ... 34 5. Pasca Produksi ... 34 C. PROSES PERWUJUDAN ... 34

1. Alat dan Bahan ... 34

2. Proses Perwujudan ... 38

3. Rancangan Visual ... 43

4. Biaya Produksi ... 44

5. Teknik Penyajian ... 44

BAB IV ULASAN KARYA ... 46

BAB V PENUTUP ... 110 A. KESIMPULAN ... 110 B. SARAN ... 112 DAFTAR PUSTAKA ... 113 LAMPIRAN ... 115 A. BIODATA PENULIS ... 116

B. FOTO DOKUMENTASI SUASANA UJIAN ... 117

C. FOTO DOKUMENTASI SUASANA PAMERAN ... 118

D. POSTER PAMERAN ... 119

E. KATALOG PAMERAN ... 120

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Layout Menu Makanan Nasi Kuning Manado dalam penerbangan Air Asia dari Yogyakarta menuju Jakarta ... 2 Gambar 2

Makanan Nasi Kuning Manado yang disajikan dalam penerbangan Air Asia dari Yogyakarta menuju Jakarta ... 2 Gambar 3

Karya Joseph Lawrence ... 22 Gambar 4

Karya Tom Bol ... 23 Gambar 5

Karya Ilya Nodia ... 24 Gambar 6

Karya Yechiel Orgel ... 25 Gambar 7

Karya Yechiel Orgel ... 26 Gambar 8

Karya Andy Hook ... 28 Gambar 9

Daftar kacamata yang menjadi objek penciptaan dan timeline pembuatan karya ... 39 Gambar 10

Bentuk storyboard yang digunaan dalam penciptaan karya seni tugas akhir. ... 40 Gambar 11

Proses Pemotretan ... 41

(12)

xi

Gambar 12

Tampilan software Digital Photo Professional ... 42 Gambar 13

Contoh proses dalam software Adobe Photoshop CS 6 ... 42

(13)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram TA 01

Diagram lampu pada pemotretan karya “Kacamata Baca” ... 49 Diagram TA 02

Diagram lampu pada pemotretan karya “Pendamping Menjahit” ... 52 Diagram TA 03

Diagram lampu pada pemotretan karya “Safety Goggles #1” ... 55

Diagram TA 04

Diagram lampu pada pemotretan karya “Welding Goggles” ... 58

Diagram TA 05

Diagram lampu pada pemotretan karya “Safety Goggles #2” ... 61

Diagram TA 06

Diagram lampu pada pemotretan karya “Kacamata Malam” ... 64 Diagram TA 07

Diagram lampu pada pemotretan karya “Airsoft goggles” ... 67

Diagram TA 08

Diagram lampu pada pemotretan karya “Riding Goggles” ... 70

Diagram TA 09

Diagram lampu pada pemotretan karya “Trial Frame & Lens” ... 73

Diagram TA 10

Diagram lampu pada pemotretan karya “Eye Magnifiying Glass” ... 76

Diagram TA 11

Diagram lampu pada pemotretan karya “Aviator Sunglasses” ... 79

(14)

xiii

Diagram TA 12

Diagram lampu pada pemotretan karya “Holiday” ... 82

Diagram TA 13

Diagram lampu pada pemotretan karya “Kacamata Bersepeda” ... 84 Diagram TA 14

Diagram lampu pada pemotretan karya “Pinhole Eyewear” ... 87

Diagram TA 15

Diagram lampu pada pemotretan karya “Phoropter” ... 90 Diagram TA 16

Diagram lampu pada pemotretan karya “Kacamata Anak” ... 93 Diagram TA 17

Diagram lampu pada pemotretan karya “Goggle fot Snorkling And Diving” ... 96

Diagram TA 18

Diagram lampu pada pemotretan karya “Enduro Goggle” ... 99

Diagram TA 19

Diagram lampu pada pemotretan karya “Triathlon” ... 102

Diagram TA 20

Diagram lampu pada pemotretan karya “Impact Goggle” ... 105

(15)

xiv

DAFTAR KARYA

No. Judul Halaman

1. “Kacamata Baca” ... 47 2. “Pendamping Menjahit” ... 50 3. “Safety Goggles #1” ... 53 4. “Welding Goggles” ... 56 5. “Safety Goggles #2” ... 59 6. “Kacamata Malam” ... 62 7. “Airsoft goggles” ... 65 8. “Riding Goggles” ... 68

9. “Trial Frame & Lens” ... 71

10. “Eye Magnifiying Glass” ... 74

11. “Aviator Sunglasses” ... 77 12. “Holiday” ... 80 13. “Kacamata Bersepeda” ... 83 14. “Pinhole Eyewear” ... 85 15. “Phoropter” ... 88 16. “Kacamata Anak” ... 91

17. “Goggle fot Snorkling And Diving” ... 94

18. “Enduro Goggle” ... 97

19. “Triathlon” ... 100

20. “Impact Goggle” ... 103

(16)

xv

ABSTRAK

Pada awalnya kacamata diciptakan sebagai alat bantu penglihatan. Kacamata saat ini merupakan benda yang sangat lekat dengan aktivitas keseharian manusia. Dari awalnya hanya berbentuk kaca yang terbingkai, saat ini kacamata bahkan sudah bertransformasi menjadi alat yang digunakan untuk melindungi mata dan menikmati hiburan. Fungsinya pun bertambah bukan hanya sebagai alat bantu, namun juga menjadi alat pelindung.

Pada karya fotografi ini beberapa menggunakan teknik mix lighting dan teknik mix color. Mix lighting adalah teknik yang menggunakan dua sumber cahaya yaitu cahaya matahari dan cahaya flash, sedangkan mix color adalah teknik fotografi yang menggunakan beberapa jenis sumber cahaya yang memiliki perbedaan color temperature.

Kacamata yang ditampilkan fungsinya dengan menggunakan teknis mix lighting dan mix color ini bertujuan untuk menjadi alat penyampai komunikasi yang menarik bagi konsumen, sehingga konsumen akan lebih memperhatikan dan tertarik dengan kacamata-kacamata yang ada sesuai dengan fungsinya. Diharapkan muatan pesan fotografi komersial bisa tersampaikan melalui serangkaian karya fotografi pada Tugas Akhir ini.

Kata kunci : lighting, kacamata, fotografi komersial

(17)

xvi

ABSTRACT

At first, the glasses were created as visual aids. Nowadays, glasses are familiar tools in people’s daily activities. In the beginning, it’s only a framed glass but now the glasses are transformed into a tool used to protect eyes. Its function has developed not only as visual aids, but also as protective tools.

In these photography works, some parts used mix lighting techniques and mix color techniques. Mix lighting is a technique that uses two light sources namely sunlight and flashlight, while the mix color technique is a photographic technique that uses some types of light sources that have different color temperature.

The functions of glasses are showed using mix lighting technique and mix color is aimed to be a tool to deliver an interesting communication message for consumers, so that consumers will give more attention and interest in existing glasses based on its function. It is expected that the content of commercial photography message can be delivered through a series of photographic works in this final project.

Keyword: lighting, eyeglass, commercial photography

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan fotografi dari zaman ke zaman membuat fotografi menjadi salah satu media untuk meyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer kepada audiens sebagai penerima pesan. Sebuah peristiwa penting dalam kehidupan manusia dapat terekam dalam bentuk representasi imaji nyata dalam bentuk ruang dua dimensi. Foto sebagai media perekaman menjadikan foto sebagai alat untuk mengenang suatu kejadian, dan bahkan foto dapat menjadi turning point atau titik balik kehidupan, contohnya adalah sebuah foto bersama keluarga yang menjadi alat untuk mengenang suatu peristiwa, baik peristiwa yang manis maupun peristiwa yang pahit. Kerja fotografi melalui produk foto dapat membangun konstruksi komunikasi dengan masyarakatnya ataupun konsumennya. Ide yang tercipta membangun bentuk konsep yang kemudian dituangkan dalam proses produksi dan hasil akhirnya adalah sebuah produk foto.

Konstruksi estetik komunikasi yang dibangun fotografer menjadikan jembatan penyampaian pesan antara produsen dan konsumen. Konstruksi estetik komunikasi ini terkadang membuat bentuk ekspektasi konsumen foto menjadi tidak sesuai dengan gambaran nyata. Contohnya adalah foto makanan yang ditampilkan pada menu makanan yang tersedia pada salah satu penerbangan Air Asia dengan rute penerbangan Yogyakarta – Jakarta.

(19)

2

Berdasarkan gambar diatas menu makanan yang ditampilkan membuat konsumen Air Asia memiliki sebuah gambaran ekspektasi yang tinggi terhadap foto yang ditampilkan. Makanan yang disajikan pada foto sangat menggugah selera dan sangat membuat konsumen menjadi tertarik terhadap makanan yang akan ditampilkan, namun pada kenyataannya, makanan yang disajikan pada saat konsumen memesan hanyalah berupa makanan kemasan. Hal ini memang menjadi salah satu fungsi dari foto komersial, yakni untuk memengaruhi konsumen agar tertarik kepada barang yang ditawarkan. Konstruksi estetik foto yang dibangun oleh fotografer membuat konsumen menjadi memiliki ekspektasi yang tinggi dan pada akhirnya menjadi sebuah bentuk distorsi antara harapan dan kenyataan.

Gambar 2 :

Makanan Nasi Kuning Manado yang di sajikan dalam penerbangan Air Asia dari Yogyakarta

menuju Jakarta.

( Sumber : http://www.airasia.com/online -read/inflight-menu/qz/ ( diakses pada 15

November 2016 pukul 10.00 ) Gambar 1 :

Layout Menu Makanan Nasi Kuning Manado dalam penerbangan Air Asia

dari Yogyakarta menuju Jakarta ( Sumber :

http://www.airlinemeals.net/images/airli nemeals/2016/06/ ( diakses pada 15

November 2016 pukul 10.04 )

(20)

3

From now, painting is dead” adalah sebuah kutipan yang terucap oleh

Paul Delaroche yang merupakan seorang pelukis Prancis pada abad 19, Kutipan ini terucap saat Paul Delaroche bertemu Daguerreotype dan melihat tantangan baru yang ada karena fotografi ditemukan. Sejak tahun 1860-an fotografi menjadi alternatif baru dalam pembentukan sebuah imaji selain bentuk lukisan (Danesi, 2012 : 99). Perkembangan teknologi dan zaman membuat fotografi menyebar ke seluruh dunia dan merambah ke berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Dewasa ini fotografi terdapat di semua lini kehidupan manusia yang bertujuan untuk menjadi sarana pemenuhan kebutuhan manusia.

Praktik kehidupan manusia saat ini tidak terpisahkan dengan bentuk imaji dua dimensi yang kita sebut sebagai foto. Bidang fotografi sebagai bidang seni saat ini memiliki peranan dan posisi sendiri, baik dalam bidang seni maupun dalam bidang bisnis fotografi komersial. Fotografi komersial menjadi bagian tersendiri dalam dunia hiburan, advertising dan bisnis. Fotografi berjalan masuk ke dalam pori-pori semua lini bidang, dari bidang biologi hingga bidang penerbangan semuanya menggunakan fotografi, minimal dalam kapasitasnya sebagai media dokumentasi. Semenjak hadirnya fotografi dalam bentuk digital, semua kalangan dapat mengakes fotografi dengan lebih mudah dan terjangkau.

Menurut Soeprapto Soedjono (2007 : 25) kemana pun arah pandang kita, selalu akan bertatapan dengan karya fotografi. Mereka hadir dalam berbagai bentuk, format, jenis, subjek dan karakter serta gaya penampilan yang beraneka ragam dalam menyemarakkan serta melingkupi kehidupan kita. Kehadiran mereka semakin meluas dan kompleks karena perkembangan fotografi yang berhasil membawakan dirinya dalam memenuhi kebutuhan pribadi manusia

(21)

4

maupun untuk keperluan berinteraksi dengan kelompoknya. Berbagai jenis media dengan segala aspek kebentukkannya pun telah mendayagunakan karya dan teknik fotografi dalam menghadirkan eksistensi kedirian mereka. Karya fotografi telah berhasil melengkapi dan menyempurnakan kehadiran berbagai media guna mendayagunakan fungsi dan tujuan yang diharapkan di samping sebagai karya fotografi yang mandiri.

Manusia sebagai ciptaan yang memiliki akal budi memiliki kemungkinan untuk merespon setiap hal yang terjadi di dalam perjalanan hidupnya baik dalam pengaruh internal maupun eksternal, internal kaitannya dengan pergunjingan dirinya dengan dirinya sendiri, dan eksternal yang kaitannya dengan pengaruh luar tubuhnya. Bidang fotografi yang merebak ke semua lini kehidupan manusia membuat fotografi menjadi bidang yang terklasifikasi menurut fungsi dan tujuannya. Bidang fotografi jika ditinjau dari fungi dan tujuannya terklasifikasi atas tiga jenis, yaitu fotografi komersial, fotografi jurnalistik, dan fotografi seni. Fotografi komersial merupakan media yang bertujuan untuk memperdagangkan suatu barang atau hasil seni. Sisi nilai jual suatu barang atau jasa dikemas dalam bentuk visual yang apik untuk menarik para kosumen. Bidang fotografi dalam hal ini memberikan sumbangsih dalam ilmu ekonomi yang lambat laun mengalami perubahan (Harold, 2010 : 92). Menutut Klirk Tuck (2010 : 6) fotografer komersial pertama adalah mereka yang menguasai teknologi

daguerrotype dan mereka menjual ke pasar kelas menengah yang tidak mampu untuk membayar pembuatan self portrait atau orang yang mereka cintai. Tahun 1850-an hingga 1890-an banyak orang yang mempelajari daguerrotype, membuka studio dan melakukan perjalanan ke sekitar negara Prancis untuk

(22)

5

membuat portrait. Banyak dari mereka yang menjadi kaya dari bidang ini, namun tidak sedikit yang menjadi korban meninggal akibat keracunan merkuri. Keracunan merkuiri ini terjadi karena bahaya kontak langsung dengan merkuri belum disadari tingkat toksisitasnya sehingga kontak langsung inilah yang membuat banyak orang menjadi keracunan merkuri. Keracunan merkuri ini terjadi karena bahaya kontak langsung dengan merkuri belum disadari tingkat

toksisitas-nya sehingga kontak langsung inilah yang membuat banyak orang meninggal. Buku Membaca Fotografi Portrait (2012 : 35) menjelaskan bahwa

daguerrotype juga masuk ke Indonesia pada tahun 1840 yang diperkenalkan oleh Jurrian Munnich.

Menurut Soeprapto Soedjono (2007 : 59) prinsip dasar fotografi sudah dikenal sejak zaman renaissance, saat beberapa seniman membuat gambaran akurat tentang alam, mereka sedang berlatih dan mengembangkan teknik untuk membuat gambar yang mewakili pengalaman visual mereka di dunia. Salah satu hasil dari upaya mereka ditunjukkan dengan penemuan alat mekanis yang disebut camera obscura atau kamar gelap. Leonardo Da Vinci adalah salah satu

renaissance masters yang mendiskripsikan prinsip dasar alat ini dengan membuat sketsa rumit untuk menunjukkan cara pelaksanaannya. Kamar gelap ini memiliki sebuah pinhole pada salah satu sisi bidangnya. Lubang ini memproyeksikan imaji yang berada di luar ruangan secara terbalik di bidang sisi lawan lubang, proyeksi inilah yang dijadikan sebagai alat untuk menjiplak refleksi. Prinsip kamar gelap inilah yang menjadi cikal bakal kamera pada saat ini. Kamera memiliki berbagai bagian dalam struktur anatominya, salah satu bagian tersebut adalah lensa. Lensa kamera adalah sekumpulan lensa yang

(23)

6

dirakit menjadi sebuah kesatuan yang digunakan dengan tubuh kamera guna menjalankan mekanisme kamera untuk melakukan perekaman pada media perekaman berupa sensor atau film. Bahan dasar lensa adalah kaca dan pemanfaatan kaca tidak hanya untuk pembuatan lensa kamera namun juga sebagai bahan dasar lensa kacamata.

Kacamata juga mengalami perkembangan, layaknya kamera dan lensa kamera. Kacamata pada awal kemunculannya digunakan sebagai alat bantu pengelihatan hingga sekarang menjadi alat penunjang penampilan. Tidak hanya itu, fungsi kacamata juga bertambah sebagai alat pelindung mata, seperti penerbang pesawat yang awalnya menggunakan kacamata sebagai pelindung mata dari terpaan angin. Banyak kejadian yang timbul akibat tidak menggunakan kacamata sebagai alat pelindung mata. Sebagai contoh, manusia mengalami cedera karena mata terkena serangga saat berkendara. Penggunaan kacamata sebagai pelindung dimaksudkan untuk mengurangi kejadiaan seperti ini dan untuk menghindari benda lain yang dapat mencederai mata.

Kejadian kelilipan adalah keadaan yang terjadi saat mata terkena benda asing, seperti pasir, debu bahkan serangga. Tidak sedikit kasus yang dikategorikan sebagai kejadian yang parah, contohnya mata terkena serpihan besi atau peluru airsoft. Kesalahan penanganan pada kejadian ini dapat membuat mata menjadi cedera, contohnya bagian pada mata dapat tergores dan menyebabkan luka pada bagian mata. Hal ini sungguh menjadi masalah pada mata, selain biaya pengobatan, akibat yang ditimbulkan pascacedera pun menjadi masalah, kejadian ini dapat dicegah jika mata terlindungi oleh benda yang disebut kacamata.

(24)

7

Gaya hidup dan tuntutan zaman, membuat masyarakat menjadi semakin konsumtif dengan barang yang dijual oleh produsen. Kacamata adalah salah satu benda yang diproduksi, berbagai jenis produk kacamata dibuat oleh para produsen. Berbagai fungsi dan kegunaan menjadi variasi benda yang pada awal kemunculannya digunakan oleh para rahib (petapa dalam biara) dan para ulama. Fungsi awal yang hanya sebagai alat bantu pengelihatan namun dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi fungsi dari kacamata dapat berkembang, kacamata dijadikan sebagai alat pelindung dan alat untuk menikmati hiburan.

Ketergantungan pada benda berbingkai besi, plastik, silicon, titanium dan sebagainya serta yang berbahan dasar lensa kaca, plastik atau campuran dari keduanya ini menjadi hal yang mendasari ketertarikan akan pembuatan karya tugas akhir penciptaan ini. Penyandang disabilitas butuh akan alat bantu, seperti itulah kacamata juga dibutuhkan oleh manusia yang terdapat masalah pada pengelihatannya. Gambaran umum dari ketergantungan ini adalah tuna netra membutuhkan tongkat sebagai alat bantu dan menjadi tergantung pada tongkatnya, begitu pula kacamata dengan orang yang mengalami kelainan pada matanya. Penggunaan kacamata juga dapat diaplikasikan bagi orang yang ingin melindungi matanya dari terpaan benda asing, contohnya seperti safety glasses

yang melindungi mata dari serangan serpihan potongan benda yang sedang dipotong oleh gerinda, fungsi kacamata selain untuk membatu pengelihatan, kacamata juga berfungsi sebagai pelindung.

(25)

8

B. PENEGASAN JUDUL

Menghindari adanya kerancuan makna dalam penulisan tugas akhir penciptaan karya ini, maka akan dijelaskan arti judul dalam bentuk yang lebih rinci. Penegasan judul dimaksudkan agar maksud yang disampaikan menjadi jelas dan tepat, untuk itu penjelasan mengenai judul karya tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Visualisasi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 1262) menjelaskan kata visualisasi adalah pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka, peta, grafik, dan sebagainya; proses pengubahan konsep menjadi gambar untuk disajikan lewat televisi oleh produsen). Visualisasi dari definisi ini adalah perwujudan dari sebuah gagasan yang dituangkan dalam konsep yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk gambar.

2. Fungsi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 322) menjelaskan kata fungsi berarti kegunaan suatu hal. Fungsi yang dimaksud dalam karya tugas akhir ini adalah kegunaan dari barang yang akan disampaikan dalam bentuk visual dalam hal ini barang tersebut adalah kacamata.

3. Kacamata

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 468) menjelaskan arti kacamata adalah sepasang kaca yang berangka berfungsi sebagai pelindung lensa mata. Definisi kacamata yang dimaksud adalah kaca terbingkai yang

(26)

9

digunakan sebagai alat untuk melidungi, membantu pengelihatan serta menjadi alat penunjang keselamatan.

4. Foto

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 416) menjelaskan arti kata foto berarti gambaran; bayangan; pantulan. Definisi foto yang dimaksud adalah sebuah bentuk gambaran imaji yang berada di dalam bidang dua dimensi yang merepresentasikan gambaran nyata.

5. Produk

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989 : 701) kata produk berarti barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu. Definisi ini ingin menyampaikan kata produk dalam karya tugas akhir ini berkait dengan produk yang difoto guna menambahkan nilai barang atau gunanya. Berdasarkan pemaparan di atas, maka maksud judul “Visualisasi Fungsi

Kacamata Dalam Foto Produk” adalah menggambarkan kegunaan yang

terdapat pada kacamata dalam rangka menjadikan media dalam memperkenalkan fungsinya.

C. RUMUSAN MASALAH

Selama ini produsen produk kacamata menggunakan fotografi sebagai alat promosi produk kacamata. Proses penciptaan media promosi menggunakan teknik foto dalam studio, sehingga foto yang diciptakan kadang kurang menggambarkan fungsi dari masing-masing kacamata, padahal kacamata memiliki bermacam bentuk dan fungsi, untuk lebih mengangkat nilai dari fungsi

(27)

10

kacamata tersebut maka tugas akhir ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menyajikan sebuah konsep dan visualisasi yang menarik mengenai nilai estetis fungsi kacamata dalam sebuah karya fotografi komersial pada masyarakat;

2. Bagaimana memadukan teknik fotografi mixed lighting dan mixed color

dalam menyandingkan produk kacamata dengan properti pendukungnya sehingga dapat berfungsi sebagai media promosi dalam fotografi produk.

D. TUJUAN DAN MANFAAT

Sebuah aktivitas penciptaan karya seni adalah sebuah kewajiban dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terutama dalam lingkup lembaga pendidikan seni. Tujuan dan manfaat dari aktivitas penciptaan tugas akhir penciptaan ini secara teoretis dan praktis adalah :

1. Tujuan

a. Membangun sebuah wacana baru mengenai foto produk kacamata dalam ranah pendidikan fotografi;

b. Menyajikan konsep fotografi komersial tentang produk kacamata yang unik dengan kacamata sebagai objek utama yang diolah dengan dukungan objek pendukung yang diharapkan menjadi penambah nilai produk;

c. Melatih, meningkatkan dan menambah pengalaman dalam bidang fotografi, terutama dalam penguasaan teknik still life, pemilihan lokasi

(28)

11

pemotretan, digital imaging, serta komposisi dalam rangka menghasilkan hasil karya yang maksimal.

2. Manfaat

a. Menjadi referensi baru dalam membangun wacana mengenai foto produk kacamata dalam ranah pendidikan fotografi;

b. Memberikan gambaran mengenai penyajian konsep fotografi komersial khususnya produk kacamata sebagai objek utama yang ditunjang dengan bantuan properti tambahan yang menjadi penambah nilai produk;

c. Menjadi media latihan guna meningkatkan pengalaman dalam bidang fotografi, khususnya dalam penguasaan teknik fotografi still life, pemilihan lokasi pemotretan, digital imaging, serta komposisi guna menghasilkan karya fotografi yang maksimal.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Pembuatan karya fotografi perlu adanya dukungan data dan referensi karya yang digunakan sebagai penunjang inspirasi pembuatan karya, untuk menunjang pembangunan konsep penciptaan seni makan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penciptaan karya tugas akhir ini antara lain :

1. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap kacamata yang digunakan sehari hari oleh masyarakat dan kaitannya dangan fungsi kacamata sebagai pelindung mata dari serangan benda asing kepada mata. Salah satu observasi

(29)

12

yang dilakukan adalah pengamatan fungsi kacamata terhadap peranannya melindungi mata tukang lasdari serangan serpihan api yang menjadi residu dari proses pengelasan. Hasil dari observasi yang dilakukan ini menjadi bahan dalam pembuatan konsep pemotretan kacamata yang selanjutnya dituangkan dalam pemotretan.

2. Studi Literatur

Data tentang jenis kacamata beserta fungsinya, terutama data mengenai kacamata sebagai alat pelindung mata. Pencarian segala hal terkait kacamata, mulai dari sejarah, jenis kacamata hingga referensi foto kacamata sebagai promosi produk kacamata. Sumber literatur ini didapatkan dari buku periklanan, website online portfolio, hingga jurnal

online yang menjadi bahan dasar pengolahan karya tugas akhir ini.

3. Eksperimen

Melakukan beberapa eksperimen dalam penggunaan teknik editing

maupun teknik fotografi, terutama dalam penggunaan teknik

blocking/cutting dalam kaitannya dengan pembentukan refleksi pada permukaan kacamata.

F. TINJAUAN PUSTAKA

Fotografi komersial merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam. Karya foto banyak yang bisa disebut sebagai fotografi komersial, tetapi apakah yang sebenarnya bisa disebut

(30)

13

sebagai fotografi komersial, Rick Shouders ( 2002 : 11 ) dalam bukunya “The Art And Attitude Of Commercial Photography” menyampaikan fotografi

komersial adalah gambar yang di manapun kita lihat seperti dalam majalah, iklan di toko, kemasan produk atau gambar bergerak yang ada di dalam film atau acara televisi. Semua dibuat oleh berbagai bidang profesional fotografi atau yang lebih dikenal sebagai fotografi komersial atau fotografi periklanan. Komersial fotografi dapat bekerjasama degan berbagai pihak media dan berbagai jenis pasar, tapi semua itu dapat menjadi lebih baik dan sederhana untuk dipahami bahwa fotografi adalah suatu pesan yang digunakan untuk menjual produk ataupun jasa atau sebagai pemicu untuk merangsang ketertarikan pembacanya, dalam fungsinya inilah fotografer yang juga bertindak sebagai creative director

membangun sebuah konstruksi estetis yang digunakan untuk memengaruhi konsumennya, minimal dalam rangka membuat konsumen tertarik akan produk yang dipromosikan. Fotografi komersial pada dasarnya adalah gambar dalam majalah, atau kemasan produk dan ataupun gambar bergerak yang terdapat di acara televisi yang memiliki kekuatan pada visual yang sederhana yang mudah dipahami tampilannya untuk memikat ketertarikan pemirsanya dan menyampaikan pesan terhadap benda ataupun jasa yang akan dijual.

Tugas akhir penciptaan karya seni ini menggunakan teknik mix lighting

dan mixed color. Kamus fotografi karangan R. Amien Nugroho ( 2006 : 220 ) menjelaskan arti dari kata mix lighting adalah penggunaan cahaya alam dan

artificial (cahaya buatan) secara bersamaan. Buku Light Science & Magic ( 2007 : 292 ) menjelaskan yang dimaksud mixed color adalah kondisi ketika sinar cahaya dengan perbedaan temperatur bertemu. Perbedaan warna ini dapat

(31)

14

dicampur (mixed) atau berbaur bersamaan untuk menghasilkan keseimbangan warna dari berbagai sumber cahaya yang ada. Dua buah jenis lampu yang berbeda misalnya flash yang memiliki color temperature 5600K dengan lampu

open face yang memiliki color temperature 3200K. Ketika pemotretan menggunakan white balance daylight gambar yang tercipta adalah cahaya yang dihasilkan oleh flash akan menjadi warna yang normal, dikatakan foto yang normal dalam hal ini adalah yang memiliki nilai white balance daylight, dan cahaya yang dihasilkan oleh lampu open face akan menjadi lebih bewarna kuning. Jika white balance dirubah menjadi tungsten light gambar yang dihasilkan menjadi normal pada bagian yang tersinari oleh lampu open face,

sedangkan yang tersinari oleh cahaya flash akan menjadi biru.

Referensi

Dokumen terkait

TIDAK ADA Caleg perempuan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia.. TIDAK ADA Caleg perempuan PNI Marhaenisme TIDAK ADA Caleg perempuan Partai Patriot TIDAK ADA

Pengawasan persediaan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari persediaan parts, bahan baku dan barang hasil/produk sehingga perusahaan

Bahwa kemudian pada tahun 1989-1990 tingkat investasi swasta domestik meningkat tidaklah sepenunya berarti tingkat investasi di Indonesia tidak sensitif tertiadp tingkat bunga,

keleluasaan bentuk melengkung menciptakan ruang yang mengubah skema arsitektur menjadi sesuatu yang sampai sekarang tidak diketahui, harmoni, rahmat dan keanggunan

Untuk maksud tersebut, bersama ini kami kirimkan daftar isian terlampir untuk diisi dan mohon segera dikirim kembali melalui email kreativitas.belmawa@qmait.com paling

Dari data kualitas air di atas, oksigen terlarut pada Rawa Bawang Latak berkisar antara 4,19- 5,91 mg/l, kondisi ini masih sesuai untuk kehidupan ikan tembakang, seperti apa

Meskipun sebagian dokter percaya bahwa narkotika dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dalam dosis yang kecil untuk mengatasi nyeri punggung bawah kronis, namun obat-obatan

Salah satu alasan kenapa kemampuan koneksi matematis harus dimiliki oleh siswa, karena jika siswa tidak memiliki kemampuan koneksi matematis maka pada proses