• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2014

TENTANG

PENYELENGGARAAN WARUNG INTERNET DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI TANGERANG,

Menimbang : a. bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi melalui jaringan internet telah memberikan pengaruh kepada masyarakat, berdampak kepada berkembangnya pendirian tempat-tempat untuk mengakses koneksi internet antara lain warung internet; b. bahwa dalam rangka penyediaan jasa warnet yang

berkualitas, berdayaguna dan berdampak positif bagi masyarakat serta memberikan kepastian hukum, pembinaan, pengaturan, pengawasan terhadap usaha warung internet di Kabupaten Tangerang, perlu adanya pengaturan mengenai penyelenggaraan warung internet; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Warung Internet Di Kabupaten Tangerang;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 154 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881);

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4220);

(2)

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah 2 (dua) kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4928);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 23/PERM/M/KOMINFO/9/2006 tentang Pengamanan Pemanfaatan Jaringan Telekomunikasi Berbasis Protokol Internet;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemrintahan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0108;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0808);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 09, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0810);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG dan

BUPATI TANGERANG MEMUTUSKAN:

(3)

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN WARUNG INTERNET DI KABUPATEN TANGERANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kabupaten Tangerang.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Tangerang.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

5. Warung Internet yang selanjutnya disebut warnet adalah tempat usaha yang menyediakan dan menyelenggarakan jasa, sarana dan prasarana teknologi informasi dan telekomunikasi guna mengakses dokumen elektronik di jaringan internet.

6. Penyelenggara Usaha Warnet adalah setiap orang perorangan dan/atau badan usaha yang menjalankan usaha warnet.

7. Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

8. Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik, optik, atau system yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika dan penyimpanan.

9. Perangkat Keras adalah peralatan fisik yang membentuk suatu sistem komputer, meliputi peralatan input, memori, prosessor, peralatan output, peralatan penyimpanan dan peralatan komunikasi.

10. Perangkat Lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras.

11. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain untuk mengumkan dan/atau memperbanyak ciptaannya atau produk hak terkaitnya dengann persyaratan tertentu.

12. Sistem Aplikasi Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dokoordinasikan oleh suatu individu/lembaga puast, tetapi pada pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber yang tersebar dan tersedia bebas.

(4)

13. Situs Web atau Website adalah suatu daerah lokasi jelajah dalam internet.

14. Keylogger adalah sebuah perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan untuk memantau penekanan tombol keyboard yang akan menyimpan hasil pemantauan tersebut ke dalam sebuah berkas log/catatan/rekaman.

15. Kamera Closed Circuit Television yang selanjutnya disingkat Kamera CCTV adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan sinyal video ke tempat spesifik dalam monitor.

Pasal 2 Maksud Peraturan Daerah ini adalah:

a. sebagai pedoman untuk dilaksanakan dan digunakan oleh Penyelenggara Usaha Warnet dalam mendirikan dan pengelolaan usaha Warnet; dan

b. sebagai dasar bagi Pemerintah Daerah dalam pengendalian dan pengawasan usaha Warnet.

Pasal 3 Tujuan Peraturan Daerah ini adalah :

a. memberikan kepastian hukum kepada aparatur Pemerintah Daerah di dalam pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan setiap penyelenggaraan usaha Warnet;

b. memberikan kepastian hukum kepada masyarakat di dalam melaksanakan penyelenggaraan usaha Warnet; dan

c. tersedianya jasa warnet yang berkualitas, berdayaguna, dan berdampak positif bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan komunikasi.

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 4

Ruang lingkup Peraturan Daerah ini adalah mengatur hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan usaha Warnet, yang meliputi :

a. Standarisasi penyelenggaraan usaha Warnet;

b. Perizinan pendirian penyelenggaraan usaha Warnet; dan c. Pembinaan dan Pengawasan.

(5)

BAB III

STANDARISASI PENYELENGGARAAN USAHA WARNET Bagian Kesatu

Standarisasi Usaha Warnet Pasal 5

(1) Setiap penyelenggaraan usaha Warnet harus memenuhi standarisasi kelayakan Warnet.

(2) Standarisasi kelayakan Warnet meliputi:

a.kelayakan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak;

b.kelayakan keamanan dan kenyamanan lingkungan; dan c.kelayalan penataan bentuk ruangan.

Pasal 6

Standarisasi kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a terdiri dari:

a. menggunakan Perangkat Lunak meliputi system operasi yang memiliki Lisensi atau Sistem Aplikasi Open Source;

b. menggunakan perangkat lunak/program komputer yang dapat mendeteksi dan memblokir Situs Web Pornografi, perjudian serta Situs Web yang tidak sesuai dengan norma agama, sosial, kesusilaan dan hukum yang berlaku di Indonesia;

c. menjaga keadaan dokumen elektronik yang tersimpan dalam perangkat komputer agar tidak terdapat data elektronik yang melanggar norma agama, sosial, kesusilaan dan hukum yang berlaku di Indonesia;

d. menyediakan Komputer, printer, scanner dan koneksi internet yang layak; dan

e. menyediakan system pembayaran berupa program Komputer yang berfungsi untuk mengatur dan dapat mencatat data nama pelanggaran serta transaksi di Warnet.

Pasal 7

Standarisasi kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b terdiri dari:

a. menyediakan jaringan kelistrikan sesuai dengan standar keamanan;

b. menyediakan kamar mandi beserta perlengkapannya yang bersih dan nyaman; dan

c. menyediakan fasilitas parkir yang memadai;

(6)

Pasal 8

Standarisasi kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf c terdiri dari:

a.tidak menyediakan jasa Warnet mendalam bentuk kamar; b.memiliki penerangan yang cukup dan memadai untuk

mendukung aktifitas dilingkungan Warnet;

c.memiliki area bebas rokok yang terpisah dengan area untukmerokok;

d. menggunakan sekat pembatas/bilik antar Komputer yang memungkinkan terlihatnya wajah pengguna Warnet oleh penjaga/operator Warnet;

e.mengatur sirkulasi udara yang sehat; dan

f. Penyelenggara Usaha Warnet yang memiliki lebih dari 1 (satu) ruangan konsumen yang terpisah, baik terletak di bagian atas atau samping, maka pada ruangan kedua dan seterusnyaharus memiliki petugas pengawas atau Kamera CCTV yang dapat memantau aktifitas konsumen.

Bagian Kedua

Tanggungjawab Sosial Penyelenggara Usaha Warnet Pasal 9

Penyelenggara Usaha Warnet memiliki tanggungjawab sosial sebagai berikut:

a. membuat pamflet dan ditempelken di lingkungan warnet yang dapat dibaca dengan jelas yang berisikan larangan mengakses Situs Web yang mengandung konten Pornografi dan perjudian atau yang bersifat merusak norma agama, sosial, kesusilaan dan hukum;

b. melakukan peringatan dan pelarangan secara langsung kepada pengguna Warnet yang diketahui telah lolos dari upaya pencegahan/pemblokiran dan menggunakan warnet untuk perbuatan yang melanggar norma agama, sosial, kesusilaan dan hukum;

c. tidak memasang Keylogger pada komputer yang digunakan konsumen, sehingga terhindar dari pencurian data-data konsumen;

d. tidak mengizinkan pelajar berpakaian seragam sekolah untuk mengakses internet pada jam sekolah atau proses belajar mengajar yang bersangkutan sedang berlangsung, kecuali pelajar tersebut memiliki izin tertulis dari guru/sekolah;

e. tidak mengizinkan pelajar setingkat sekolah dasar (SD) untuk mengakses internet lewat dari pukul 18.00 WIB, kecuali didampingi orang tua/wali; dan

f.Ikut mendorong peningkatan pengetahuan masyarakat di lingkungan sekitarnya tentang pemanfaatan internet yang tepat guna danbertanggung jawab

(7)

BAB IV

PERIZINAN PENDIRIAN PENYELENGGARAAAN USAHA WARNET

Pasal 10

(1) Setiap orang perorangan atau badan usaha yang menjalankan usaha Warnet wajib memiliki izin dari Bupati. (2) Permohonan izin disampaikan secara tertulis kepada

Bupati atau pejabat yang ditunjuk dilengkapi dengan persyaratan administrasi.

(3) Bupati dalam menerbitkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melimpahkan kewenangnya kepada SKPD yang membidangi atau kepada badan perijinan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem dan prosedur pemberian izin diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB V

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 11

Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh SKPD yang membidangi telekomunikasi bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja.

BAB VI

SANKSI ADMINISTRASI Pasal 12

(1) Penyelenggara usaha Warnet yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, Pasal 8 huruf a dan huruf d, Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 12 ayat (2) dikenakan sanksi administrasi.

(2) Sanksi administrasi dikenakan bagi pengusaha yang belum memiliki izin atau telah memiliki izin yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain:

a. peringatan tertulis;

b.pembekuan sementara usaha; c.pencabutan izin;

d.penyegelan;

e.penutupan sementara; dan f. penutupan tempat usaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan tahapan penerapan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

(8)

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13

Terhadap penyelenggaraan usaha Warnet yang telah ada sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka dalam jangka waktu 6 (enam) bulan harus menyesuaikan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundang Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa

Pada tanggal 19 September 2014 BUPATI TANGERANG,

Ttd.

A. ZAKI ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa

pada tanggal 19 September 2014 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TANGERANG, Ttd.

ISKANDAR MIRSAD

Referensi

Dokumen terkait

Fadjroel Rachman President Commissioner Bobby Achirul Awal Nazief Commissioner Wicipto Setiadi Commissioner Rildo Ananda Anwar Commissioner Muchlis Rantoni Luddin

Rencana Kerja (Renja) SKPD Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar Tahun 2017 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar 2014- 2018

[r]

Arduino adalah open source controller platform yang berbasis mikroprosesor atmel, dikembangkan di Italia oleh Massimo Banzi dan David Cuartilles (H. Pada

Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebuah metode pembelajaran dalam kelompok kecil (4-5 orang) yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda untuk

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Supratiningrum dan Zulaikha dan penelitian yang dilakukan oleh I Made Narsa dan Rani Dwi Yulianti terdapat hasil yang tidak konsisten

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jumlah sari tomat dan sari temulawak terhadap sifat organoleptik jelly drink yang meliputi (warna, aroma, rasa,

Berdasarkan fakta ini, perlu dilakukan penelitian tentang angka kejadian ILO, faktor-faktor dominan yang mempengaruhi ILO dan standar operasional prosedur di kamar