• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Prototipe indikator Bahan Bakar Digital Berbasis Arduino Uno Pada Sepeda Motor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Prototipe indikator Bahan Bakar Digital Berbasis Arduino Uno Pada Sepeda Motor"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Prototype Indikator Bahan Bakar Digital Berbasis Arduino Uno Pada Sepeda Motor Dwi Haryanto1), Dasril2), Aryanto Hartoyo3)

Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Pada rangkaian perancangan prototype indikator bahan bakar digital berbasis arduino pada sepeda motor di bangun menggunakan dua buah sensor, yaitu Sensor Warna TCS3200 sebagai sensor pendeteksi warna bahan bakar dan sensor pelampung sebagai sensor level bahan bakar yang berguna untuk mengetahui sisa bahan bakar yang ada dalam tangki bahan bakar. Dua buah sensor tersebut dikendalikan dengan modul mikrokontroler Arduino UNO R3 yang berfungsi memproses/mengolah data sensor yang kemudian ditampilkan ke LCD sebagai penampil keseluruhan data yang diproses. Tegangan keluaran (Vout) sebesar 3,12 V menandakan bahwa kondisi volume bahan bakar pada tangki terisi penuh ( 4 liter ). Sistem prototype indikator bahan bakar digital ini bekerja berdasarkan kondisi sensor pelampung yang di pakai harus disesuaikan pada tangki motor, hal ini karna pada sistem sensor pelampung bahan bakar memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda pada setiap motor. Pada penelitian ini ditemukan selisih pada indikator bahan bakar sekitar 0,4 liter pada saat sensor pelampung membaca bahan bakar yang masuk pada tangki. Kata kunci : Indikator Bahan Bakar Digital, Sensor warna TCS3200, sensor pelampung, Arduino.

1. Latar Belakang

Saat ini, jumlah pengendara sepeda motor terus meningkat setiap tahunnya. Seperti kita lihat terutama pada kota-kota besar, karena bertambahnya penduduk dan banyaknya kepentingan masyarakat sehari-harinya dan untuk menghindari kemacetan masyarakat lebih memilih memakai sepeda motor. Banyaknya pengendara sepeda motor ini menyebabkan kemacetan sehingga gas pada motor yang kita gunakan sering naik turun yang menyebabkan bahan bakar yang ada di dalam tangki motor menjadi tidak stabil. Ketika pengendara menurun dan menaikkan gas pada saat kemacetan hal itu berpengaruh pada bahan bakar yang dikonsumsi oleh motor berbeda bila kita memakai gas dengan cara stabil maka bahan bakar yang dikonsumsi akan stabil pula.

Meskipun sudah terdapat penunjuk volume bahan bakar pada sepeda motor itu sendiri, namun pengendara tersebut tidak mengetahui ada beberapa ketepatan pada saat pengisian bahan bakar seperti pada penjual bensin eceran dari segi takaran pada wadah yang dipergunakannya. Oleh karena itu, masih perlu dicarikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah pengendara dapat mengetahui sisa level bahan bakar untuk jarak yang akan ditempuh sehingga dapat memudahkan bagi pengendara motor untuk memperhitungkan jarak untuk dapat mengisi bahan bakar lagi dan dapat melihat berapa jarak yang ditempuh jika bahan bakar tersisa sebanyak 1 liter. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di atas maka penulis merancang sebuah alat yang dirancang untuk mengetahui level bahan bakar yang ada pada kendaraan sepeda motor. Oleh karena itu, judul tugas akhir ini adalah “Perancangan Prototype Indikator Bahan Bakar Digital Berbasis Arduino Uno Pada Sepeda Motor”.

2. Tinjauan Pustaka Dan Teori Dasar

Perancangan Prototype Indikator Bahan Bakar

Digital Berbasis Arduino Uno Pada Sepeda Motor.

Perancangan sistem indikator bensin ini bukanlah hal yang baru ditemukan. Dalam penelitian yang sudah ada, komponen yang sudah digunakan dan cara kerja sistem juga berbeda-beda. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan seperti.

Perancangan Pengukur Volume Bensin Menggunakan Metode Interpolasi Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 yang membandingkan tiga metode interpolasi untuk merumuskan hubungan ketinggian permukaan bensin dengan volume. Bensin pada tangki sepeda motor Honda Supra berbasis mikrokontroler ATmega8535, pengujian alat hanya untuk mengukur volume yang ada pada tangki saat itu, pembukaan keran untuk mengurangi volume bensin dan penambahan volume bensin ketika tangki telah kosong dilakukan secara manual (Awaludin Aziz, 2008),

Rancang Bangun Prototipe Spbu-Mini Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535 Dengan Keluaran Berdasarkan Nilai Masukan Dalam Rupiah. Prinsip kerja dari SPBU-Mini yaitu, pertama jumlah bensin dalam satuan rupiah dimasukkan melalui keypad, jumlah masukan rupiah lalu dikonversi kedalam jumlah volume, kemudian posisi relay menjadi on dan mengakibatkan pompa listrik hidup. Pompa mengalirkan bensin ke selang keluaran dan bergerak melalui sensor aliran zat cair. Jumlah bensin yang keluar kemudian dihitung oleh sensor aliran zat cair dan ditampilkan di LCD. Pompa listrik akan terus memompa hingga jumlah volume bensin yang dihitung oleh sensor aliran zat cair sesuai dengan jumlah volume bensin pada masukan awal ( Fajar Guntara dan Wildian, 2015).

(2)

Indikator Bahan Bakar Minyak Digital Pada Sepeda Motor Menggunakan Tekanan Fluida Berbasis Mikrokontroler. Penelitian ini menghasilkan inovasi teknologi yang mampu mendeteksi kecurangan pengisian bahan bakar minyak dengan menggunakan sensor tekanan fluida berbasis mikrokontroler dan sistem digital. Sistem tersebut bekerja dengan mengkonversi tekanan yang dideteksi oleh sensor menjadi volume. Hasil konversi ditunjukkan secara digital berupa angka dalam satuan liter pada LCD yang mewakili volume bahan bakar yang ada dalam tangki. Indikator bahan bakar digital ini dapat menunjukkan volume bahan bakar yang ada dalam tangki dengan ketelitian 100ml dan error 1.11%.(Erwan rizal kurnianto,2014).

Namun penelitian ini belum dapat membedakan jenis bahan bakar yang masuk ke tangki bahan bakar. Selain itu juga uji coba dalam penelitian ini hanya pada saat kondisi bahan bakar dalam wadah dalam kondisi penuh dan kondisi kosong.

Kelebihan pada alat yang dibuat adalah dapat membedakan bahan bakar yang masuk ke tangki bahan bakar dengan menggunakan sensor warna TCS3200 dan mengkonversi volume bahan bakar tersebut kedalam bentuk rupiah serta menampilkannya ke LCD yang berfungsi sebagai penampil. Selain itu juga sensor pelampung yang digunakan dapat membaca total volume bahan bakar yang masuk dan yang tersisa pada tangki bahan bakar secara flexible sesuai dengan kondisi tangki sebelumnya, serta memperkirakan jarak tempuh dengan sisa bahan bakar yang ada di dalam tangki motor tersebut. Penelitian ini juga menambahkan buzzer sebagai indikator pada saat kondisi bahan bakar full dan pada saat kondisi bahan bakar low. Kekurangan alat yang dibuat ini adalah menambah beban elektronik pada sepeda motor sehingga menyerap daya pada accu dan memperkecil ruang bagasi sepeda motor guna menyimpan alat tersebut.

3. PerancanganDan Realisasi Perangkat Keras Dan

Lunak.

Perancangan Sistem Indikator Bahan Bakar Yang Dibuat Terdiri Dari Beberapa Bagian, Yaitu Bagian Catu Daya, Bagian Sensor Warna TCS 3200, Sensor Pelampung Bahan Bakar, Buzzer Sebagai Indikator Kondisi Level, Dan Bagian LCD Sebagai Penampil.

3.1 Perancangan Indikator Bahan Bakar

Sistem ini terdiri dari catu daya sebagai sumber tegangan pada sistem, sensor pelampung sebagai pengukur level bahan bakar pada tangki bahan bakar, sensor TCS3200 sebagai pembeda jenis bahan bakar yang masuk kedalam tangki bahan bakar, buzzer sebagai penanda jika bahan bakar kosong atau penuh, arduino sebagai mikrokontroller atau pengendali, serta LCD sebagai penampil atau output pada perancangan alat tersebut. Gambar 3.1 memperlihatkan diagram blok Perancangan Prototype Indikator Bahan Bakar Berbasis Arduino Uno Pada Sepeda Motor.

Arduino Catu Daya Sensor Warna TCS3200 Sensor Pelampung Buzzer LCD

Gambar 1 Diagram Blok Sistem Indikator Bahan Bakar

Alir sistem kerja alat ini dimulai dari pembacaan jenis bahan bakar yang masuk ke dalam tangki bahan bakar berdasarkan warna dari jenis bahan bakar tersebut. Sensor pelampung pada tangki bahan bakar berfungsi sebagai penghitung atau pendeteksi level bahan bakar yang ada di dalam tangki bahan bakar. Pada saat melakukan pengisian bahan bakar, arduino akan memproses keluaran dari sensor warna TCS3200 dan sensor pelampung bahan bakar. Setelah diproses, kemudian data tersebut akan ditampilkan ke LCD 2 x 16 sebagai penampil. Data yang akan tampil pada LCD 2 x 16 berupa jenis bahan bakar yang masuk ke tangki bahan bakar, volume bahan bakar yang masuk ke dalam tangki, dan harga total bahan bakar yang terisi ke dalam tangki tersebut. Pada saat kondisi normal atau tidak mengisi bakan bakar, data yang akan ditampilkan ke LCD penampil berupa data sisa bahan bakar didalam tangki dan jarak maksimal yang dapat ditempuh dengan menggunakan bahan bakar yang tersisa pada tangki bahan bakar tersebut. Buzzer berfungsi sebagai indikator pada saat kondisi bahan bakar di dalam tangki penuh atau kosong

.

Gambar 2 Rangkaian Sistem Indikator Bahan Bakar

Pada Gambar 2 di atas merupakan gambar

rangkaian keseluruhan sistem perancangan prototype

indikator bahan bakar digital berbasis arduino uno

pada sepeda motor.

Gambar 3 merupakan gambar diagram alir kerja sistem indikator bahan bakar yang dirancang. Diagram alir ini dimulai dari pembacaan sensor TCS3200, sensor pelampung, LCD, dan level bahan bakar pada tangki penyimpanan bahan bakar.

D IG IT A L (~ P W M ) A N A L O G IN ATM EG A 32 8P -P U 11 21 ~ ~ ~ ~ ~ ~ A P K -T E C H | te c h n o -a p k .b lo g s p o t.c om TX RXPD0/RXD 0 PD1/TXD 1 PD2/INT0 2 PD3/INT1 3 PD4/T0/XCKPD6/AIN0PD5/T1 45 6 PD7/AIN1 7 PB0/ICP1/CLKOPB1/OC1A 89 PB2/SS/OC1B 10 PB3/MOSI/OC2APB4/MISOPB5/SCK 1112 13 AREF PC5/ADC5/SCL A5 PC4/ADC4/SDA A4 PC3/ADC3 A3 PC2/ADC2 A2 PC1/ADC1 A1 PC0/ADC0 A0 RESET DUINO1 ARDUINO UNO R3 S 0 1 S 1 2 O E 3 G N D 4 S 3 5 S 2 6 O U T 7 V c c 8 5 V GND TCS 3200 D 7 1 4 D 6 1 3 D 5 1 2 D 4 1 1 D 3 1 0 D 2 9 D 1 8 D 0 7 E 6 R W 5 R S 4 V S S 1 V D D 2 V E E 3 LCD1 LM016L S C L 1 4 S D A 1 5 IN T 1 3 A 0 1 A 1 2 A 2 3 P 0 4 P 1 5 P 2 6 P 3 7 P 4 9 P 5 1 0 P 6 1 1 P 7 1 2 U1 PCF8574 GND BUZ1 BUZZER R11 10k PELAMPUNG 100 ohm 3.3 V GND

(3)

Membaca Level Bahan Bakar

Level Bahan Bakar Terbaca ? Tidak Ya Mulai Inisialisasi Sensor TCS3200, Sensor Pelampung, LCD Fuel=Level Bahan Bakar

Pada Tangki Sensor TCS3200 Membaca Warna Warna Biru Terbaca ? Rp=(4-fuel)*7800 Menampilkan Pertalite pada LCD Menampilkan Premium pada LCD Menampilkan Pertamax plus pada LCD Rp=(4-fuel)*6600 Rp=(4-fuel)*10100

Menampilkan Jenis Bahan Bakar dan Harga Bahan Bakar yang Terisi

Selesai Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya Warna Merah Terbaca ? Warna Kuning Terbaca ?

Gambar 3 Alur Diagram Kerja Sistem Indikator Bahan

bakar

4. Hasil Pengujian Dan Analisis Perancangan

Prototype Indikator Bahan Bakar Digital

Berbasis Arduino Uno Pada Sepeda Motor. 4.1 Pengujian Sensor Warna TCS 3200

Pengujian sensor warna TCS3200 dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dan program yang dirancang berjalan dengan baik atau tidak. Pengujian dilakukan untuk memperoleh nilai referensi RGB dari masing-masing warna bahan bakar sepeda motor. Referensi dari nilai RGB ini yang dijadikan acuan pada program Arduino dalam memfilter warna bahan bakar yang digunakan. Rangkaian sensor dan program yang dirancang harus dapat bekerja dengan baik agar sistem yang dirancang dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 3 Skema Pengujian Sensor Warna TCS3200

TCS3200 adalah IC pengkonversi warna cahaya ke nilai frekuensi. Ada dua komponen utama pembentuk IC ini, yaitu photodioda dan pengkonversi arus ke frekuensi.Keluaran dari sensor ini sendiri berupa output digital yang berbentuk pulsa hasil pembacaan warna RGB (Red, Green, Blue).

Tabel 1 Tabel Data RGB Bahan Bakar Premium

No Premium R G B 1 26 32 28 2 26 32 28 3 26 32 28 4 27 32 28 5 26 32 28 6 26 32 28 7 26 32 28 8 27 32 28 9 27 32 28 10 27 32 28 Mean 26.4 32.0 28.0

Tabel 2 Tabel Data RGB Bahan Bakar Pertalite

No Pertalite R G B 1 24 28 25 2 23 29 25 3 24 29 25 4 24 29 25 5 24 29 25 6 24 29 25 7 24 29 25 8 24 29 25 9 24 29 25 10 24 28 24 Mean 23.9 28.8 24.9

Tabel 3 Tabel Data RGB Bahan Bakar Pertamax

No Pertamax R G B 1 27 34 29 2 27 34 29 3 27 34 28 4 27 34 28 5 26 33 28 6 26 33 28 7 26 33 28 8 26 33 28 9 26 33 28 10 26 33 27 Mean 23.9 28.8 24.9

Merupakan hasil pengujian bahan bakar jenis premium, pertalite dan pertamax.

(4)

Dari hasil pengukuran dapat dilihat bahwa hasil pengujian cenderung mendekati, namun ada beberapa hasil pengujian nilai RGB yang berbeda. Perbedaan hasil pengujian nilai RGB pada jenis bahan bakar premium, pertamax dan pertalite dapat disebabkan oleh intensitas cahaya luar yang terkena ke sensor warna TCS3200 dan objek (bahan bakar) tersebut, hal ini dikarenakan sensor tersebut memakai photodioda yang semakin besar cahaya yang masuk dan terkena sensor maka nilai yang dihasilkan semakin mudah berubah. Selain itu jarak antara sensor warna TCS3200 dengan objek (bahan bakar) juga mempengaruhi nilai RGB yang terukur. Semakin jauh jarak sensor warna TCS3200 dengan satu objek, maka semakin tinggi pula nilai RGB yang terukur.

4.2 Pengujian dan Pengukuran Sensor Pelampung Bahan Bakar

Pengujian yang dilakukan selanjutnya adalah rangkaian pelampung bahan bakar yang berfungsi mengukur level bahan bakar pada tangki bahan bakar. Rangkaian sensor pelampung harus dirancang dengan benar dan baik serta rapi agar memudahkan pada saat melakukan pengujian dan pengambilan data, serta agar sistem indikator bahan bakar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Pada pengujian yang dilakukan sensor pelampung pasti akan mengalami beberapa gagal dalam percobaan, hal ini dikarenakan sensor pelampung yang digunakan bukan pelampung standarisasi pabrikan motor.

Gambar 4 Rangkaian Pengukuran Sensor Pelampung

Bahan Bakar

Tabel 4 Tabel Hasil Pengujian dan Pengukuran

Pelampung Bahan Bakar. No R1 (Ohm) R2 (Ohm) Vout (V) Volume (L) ∆V 1 032 573 3,12 4,00 0,46 2 100 505 2,75 3,54 0,48 3 167 438 2,39 3,06 0,47 4 235 370 2,01 2,59 0,48 5 304 301 1,64 2,11 0,48 6 372 233 1,27 1,63 0,48 7 439 166 0,90 1,15 0,47 8 509 096 0,52 0,68 0,41 9 566 039 0,21 0,27 0

Gambar 5 merupakan grafik dari tabel Vout terhadap volume.

Gambar 5 Grafik Vout terhadap Volume (L)

Gambar 6 merupakan grafik dari tabel volume (L) terhadap R1 (Ohm).

Gambar 6 Grafik Volume (L) terhadap R1 (Ohm)

Gambar 7 merupakan grafik dari tabel volume (L) terhadap R2 (Ohm).

Gambar 7 Grafik Volume (L) terhadap R2 (Ohm)

4.3 Pengujian dan Pengukuran Jarak Tempuh Bahan Bakar.

Pengujian yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian jarak maksimum yang dapat ditempuh oleh sepeda motor menggunakan bahan bakar yang tersisa pada tangki penyimpanan bahan bakar.

0,52 0,9 1,27 1,64 2,01 2,39 2,75 3,12 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5 Vo ut (V) Volume (L)

Grafik Vout Terhadap Volume

0,27 0,68 1,15 1,63 2,11 2,59 3,06 3,54 4 0 1 2 3 4 5 0 200 400 600 Vo lum e (L) R1 (Ohm) Grafik Volume terhadap R1

(5)

Tabel 5 Hasil Pengukuran Jarak Tempuh dengan 1 Liter Bahan Bakar

No Pengujian Ke Jarak Tempuh (Km)

1 1 41,25

2 2 41,25

3 3 40,45

Hasil pengujian jarak tempuh yang diisi pada tangki bahan bakar adalah sebanyak 1 liter untuk menentukan jarak tempuh yang sebenar nya di lakukan dengan 3 kali pengujian yang pada pengujian pertama dan kedua di dapat hasil yang sama yaitu 41,25 km dan pada pengujian ketiga di dapat hasil 40,45 km, hal ini di karenakan pada saat pengujian pertama dan kedua pengemudi menggunakan bahan bakar pertalite dan dengan kecepatan dibawah 70 km/jam, sedangkan pada percobaan ketiga pengemudi menggunakan bahan bakar bensin yang di lakukan dengan kecepatan yang tidak stabil. Dengan demikian maka konsumsi bahan bakar yang ada pada tangki akan lebih banyak terpakai jika mengendarai dengan menggunakan gas yang tidak stabil, pada pengujian ini dilakukan dengan bergoncengan.

Tabel 6 Hasil Pengujian dan Pengukuran Jarak Tempuh

Berdasarkan Vout Sensor Pelampung. No Liter Jarak Tempuh

(Km) 1 4,00 165,0 2 3,54 146,0 3 3,06 126,2 4 2,59 106,8 5 2,11 087,0 6 1,63 067,2 7 1,15 047,4 8 0,68 028,0 9 0,27 011,1

Pengujian jarak tempuh bahan bakar berdasarkan Vout sensor pelampung, pada jarak tempuh untuk 1 liter bahan bakar dapat menempuh jarak sekitar 47,4 Km pada pengujian jarak tempuh yang dengan Vout sensor pelampung. Sedangkan pada pengujian sebenarnya dengan melakukan perjalanan pada rute tertentu didapat hasil 40-41,25 km untuk 1 liter bahan bakar. Hal ini dipengaruhi pada bobot pada saat bergoncengan dan lamanya tahun pemakaian pada motor tersebut, sehingga berpengaruh pada pemakaian bahan bakar.

4.4 Pengujian Rangkaian Keseluruhan Prototype Indikator Bahan Bakar.

Setelah melakukan pengukuran dan pengujian blok rangkaian, selanjutnya dilakukan pengujian dan pengukuran rangkaian secara keseluruhan dari perancangan prototype indikator bahan bakar.

Data yang akan diuji pada rangkaian ini berupa kinerja sensor warna TCS3200, kinerja sensor pelampung bahan bakar, dan jarak tempuh pada alat yang dirancang, serta menguji apakah alat yang dirancang dapat bekerja dengan baik atau terdapat beberapa kesalahan yang membuat alat yang di uji tidak dapat bekerja sehingga harus dilakukan pengujian ulang.

12V DC

Rangkaian Indikator Bahan

Bakar V

Gambar 8 Pengujian Rangkaian indikator bahan bakar

Secara Keseluruhan

Gambar 8 Merupakan rangkaian keseluruhan pada indikator bahan bakar pada sepeda motor dengan arus sumber yang terhubung ke accu (aki) dan kemudian dilanjutkan ke rangkaian. Pada hasil pengujian keseluruhan didapat bahwa jika alat yang digunakan pada jenis motor yang berbeda maka hasil pada keseluruhan juga akan berbeda, hal ini di karenakan bahwa setiap tangki motor memiliki volume bahan bakar yang berbeda dan memiliki resistansi variabel resistor yang berbeda tergantung jenis sepeda motor yang dipakai.

Pada pengujian ini beberapa hal yang mempengaruhi sensor warna TCS3200 tidak akurat adalah intensitas cahaya dan jarak serta adanya pengaruh warna wadah bahan bakar yang tidak terlalu bening. Pada penelitian jarak yang di tentukan untuk menguji alat pada bahan bakar yang dikonsumsi berdasarkan hasil data yang di dapat pada standar pabrikan jarak bahan bakar yang ditempuh untuk 1 liter bensin adalah 42,25 - 42,4 km, sedangkan pada pengujian alat yang dilakukan di dapat jarak yang ditempuh untuk 1 liter bensin adalah sekitar 40-41,25 km.

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan pengukuran perancangan prototype indikator bahan bakar digital berbasis arduino uno pada sepeda motor, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Prototype indikator bahan bakar digital berbasis arduino pada sepeda motor menggunakan modul mikrokontroler Arduino Uno berhasil diterapkan sebagai pengendali utamanya.

2. Prototype indikator bahan bakar digital berbasis arduino pada sepeda motor dirancang sebagai indikator yang befungsi untuk mengetahui berapa jauh jarak tempuh yang di capai dengan sisa bahan bakar di tangki, sehingga dapat mempermudah seseorang untuk melihat perkiraan jarak tempuh terhadap sisa bahan bakar yang tersisa dan jumlah rupiah .

(6)

3. Sensor Warna TCS3200 yang digunakan mendeteksi suatu objek berdasarkan perubahan warna yang diterima oleh sensor dan juga pada sensor ini di pengaruhi intensitas cahaya sehingga nilai error yang terjadi akibat adanya perbedaan pada intensitas cahaya.

4. Tegangan keluaran (Vout) sebesar 3,12 V menandakan bahwa kondisi volume bahan bakar pada tangki terisi penuh ( 4 liter ).

5. Sistem prototype indikator bahan bakar digital ini bekerja berdasarkan kondisi sensor pelampung yang di pakai harus disesuaikan pada tangki motor, hal ini karna pada sistem sensor pelampung bahan bakar memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda pada setiap motor.

6. Kekurangan pada pennelitian ini adalah nilai RGB yang selalu berubah dikarenakan sensor warna TCS3200 yang di pengaruhi olehintensitas cahaya sehingga warna yang dibaca terkadang sedikit mengalami kegagalan, kelebihan pada alat yang di rancang adalah dapat memperkirakan jarak tempuh pada bahan bakar yang tersisa pada tangki bahan bakar dan dapat membaca bahan bakar yang masuk serta nilai rupiah yang tampil pada LCD.

5.2 Saran

Saran untuk pengembangan prototype indikator bahan bakar digital berbasis arduino pada sepeda motor selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Alat yang dirancang bisa diaplikasikan pada semua jenis motor.

2. Penggunanaan sensor pelampung pabrikan sebagai penghitung level bahan bakar pada tangki motor bisa diganti dengan sensor water flow yang dapat menghitug level ketinggian air.

3. Untuk pembacaan bahan bakar ini masih memakai sensor TCS3200 yang masih belum terlihat akurat dan susah untuk penempatan pada saat di aplikasikan ke motor.

4. Jarak pembacaan sensor warna TCS3200 pada objek . Jarak yang cukup jauh dari pembacaan sensor warna TCS3200 sehingga disarankan untuk mengganti dengan sensor-sensor yang lebih cepat mendeteksi objek.

5. Sensor Warna TCS3200 dapat di kembangkan dengan menggunakan sensor pembaca oktan atau sensor warna tipe berbeda yang lebih akurat sehingga dapat membaca bahan bakar dengan baik. 6. Bahan bakar yang digunakan adalah murni tidak campuran. Sehingga pada penelitian selanjutnya bisa diterapkan dengan melakukan deteksi perbedaan antara bahan bakar murni dan campuran.

6. Daftar Pustaka

[1] Arifin Zaenal, 2013. Rancang Bangun Sistem Deteksi Bensin Campuran Menggunakan Led dan Fotodioda. Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

[2] Aziz Awaludin, 2008. Perancangan Pengukur Volume Bensin Menggunakan Metode Interpolasi Berbasis Mikrokontroler ATMega8535. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Dipenogoro. Semarang.

[3] Daryanto, 2016. Konsep Dasar Teknik Elektronika Kelistrikan, Alfabeta. Bandung.

[4] Faisal, 2014. Prototipe Perancangan Indikator Bensin Digital Berbentuk Rupiah Berbasis Arduino Uno. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang. [5] Guntara Fajar, Wildian, 2015. Rancang Bangun

Prototipe SPBU Mini Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 Dengan Keluaran Berdasarkan Nilai Masukan Dalam Rupiah. Program Studi Fisika, Fakultas MIPA. Universitas Andalas. Padang. [6] Kurnianto Rizal Erwan. 2014. Indikator Bahan

Bakar Minyak Digital Pada Sepeda Motor Menggunakan Sensor Tekanan Fluida Berbasis Mikrokontroler. Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Malang.

[7] Mulyono Sugeng, Gunawan, Maryanti Budha. 2015. Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin. Teknik mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Balikpapan, Kalimantan Timur. No. 1 vol. 2.

[8] Raharjo Rilwano, 2016. Perancangan Sistem Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Berbasis Arduino. Jurusan Teknik Elektro, Universitas Andalas Padang.

[9] Rangkuti Syahban, 2016. Arduino dan Proteus Simulasi dan Praktik. Informatika. Bandung.

[10] Yuliawiyata Rana. 2013. Prototipe Sistem Pengukuran Ketinggian dan Debit Air Pada Sungai Berbasis Mikrokontroler Atmega16. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Biografi

Dwi Haryanto lahir di Senakin, pada tanggal

28 Januari 1991, mendapatkan gelar S.T. (Sarjana) Teknik Elektro tahun 2018 dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.

(7)

Gambar

Gambar  1 Diagram Blok Sistem Indikator Bahan Bakar
Gambar 3 Alur Diagram Kerja Sistem Indikator Bahan
Tabel 6  Hasil Pengujian dan Pengukuran Jarak Tempuh

Referensi

Dokumen terkait

Pada usia 2 tahun 6 bulan ada peningkatan atau penambahan kata-kata di belakang uma abah …, uma mama nih … , dan uma kakak nih …, misalnya uma abah nih i’ih tarus (uma ayah

Hampir tidak mengejutkan, hingga kini mayoritas Perempuan Muslim menerima keadaan ini secara pasif.Mereka hampir tidak menyadari tingkat pelanggaran terhadap perikemanusiaan (juga

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh tingkat kolaborasi pengarang Jurnal Reference Service Review Tahun 2012-2016 adalah 0,55, maka dapat dikatakan bahwa

Dalam penelitian ini setelah dilakukan uji dengan regresi logistik ganda didapatkan bahwa terdapat hubungan yang secara statistik signiikan antara pengetahuan dengan keakti-

Penelitian lain oleh Lestari, Septiwi dan Ningiswati (2014) tentang pengaruh KMC terhadap stabilitas suhu tubuh BBLR di ruang Peristi RSUD Kebumen menunjukkan

Oleh karena dyad terdiri dari dua pihak, maka tidak ada pihak lain yang mungkin menengahinya, sehingga Simmel berkesimpulan kedua pihak tersebut sebenarnya merupakan

atau penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada seseoarang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang dari orang ketiga, dengan