• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sedikit Tentang The Sociology of Georg S (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sedikit Tentang The Sociology of Georg S (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Sedikit Tentang “The Sociology of Georg Simmel”

Engelbertus K. Widijatmoko, kukuhwidijatmoko@unikama.ac.id, Universitas Kanjuruhan Malang

Georg Simmel (1858-1918) sosok pemikir sosiologi klasik. Lebih memfokuskan pemikiran analisisnya di level individu (mikro), sisi lain tetap memberikan gagasan pada tingkat struktur masyarakat (makro). Ide-gagasan Simmel lebih dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran filsafat oleh Emanuel Kant. Kant melihat individu pada dasarnya baik dan memiliki kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri (Ritzer, 1996: 155).

Nama Simmel memang tidak sebesar tiga pemikir sosiologi lainnya, seperti Durkheim, Marx, dan Weber.

Ranah Pemikiran Georg Simmel

Simmel menyatakan obyek sosiologi adalah bentuk-bentuk hubungan antar manusia. Menurut Simmel, seseorang menjadi warga masyarakat tentu mengalami proses individualisasi dan sosialisasi. Tanpa menjadi warga masyarakat tak akan mungkin seseorang mengalami proses interaksi antara individu dengan kelompok. Masyarakat itu ada ketika individu mengadakan interaksi dengan individu-individu lainnya.

Dalam analisanya mengenai kelompok-kelompok sosial, ia mulai dengan bentuk terkecil yang terdiri dari satu orang yang dinamakan monad. Kemudian monad dikembangkan dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari dua orang, dyad, atau tiga orang, triad dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Minat Simmel pada dampak jumlah orang terhadap kualitas interaksi dapat dilihat dalam bahasannya tentang perbedaan antara dyad dan triad.

Adapun yang membedakan antara hubungan dyad dan triad adalah jumlah orang yang terlibat dalam interaksi tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Simmel begitu jumlah orang yang terlibat dalam interaksi berubah, maka bentuk interaksi merekapun berubah dengan teratur dan dapat diramalkan.

Bentuk dyad (duaan) memperlihatkan ciri khas yang unik sifatnya yang tidak terdapat dalam satuan sosial apapun yang lebih besar. Contohnya adalah, suami dan isteri, dua orang sahabat karib dan seterusnya. Kalau seseorang individu memilih untuk keluar dari suatu kelompok dyad

(2)

Dalam dyad tersebut kemungkinan besar yang terjadi adalah bahwa salah satu pihak tenggelam dalam kedudukan dan peranan pihak lain.

Oleh karena dyad terdiri dari dua pihak, maka tidak ada pihak lain yang mungkin menengahinya, sehingga Simmel berkesimpulan kedua pihak tersebut sebenarnya merupakan suatu kesatuan perasaan. Di dalam dyad terdapat hubungan yang sangat erat dan menyatu. Maka, ada kemungkinan terjadi konflik atau pertikaian. Kesatuan perasaan tersebut kadang terganggu oleh tindakan masing-masing pihak yang mungkin mengakibatkan terjadi konflik.

Hubungan dyad tidak selalu disertai oleh perasaan-perasaan positif. Dalam situasi konflik, apapun masalah dan sebabnya, hubungan yang sangat intim seringkali membuat konflik malah menjadi lebih parah. Suatu masalah yang kelihatannya sepele bagi orang luar, bisa ditanggapi dengan sangat emosional. Sesungguhnya keterbukaan mereka satu sama lain pada tingkat kepribadian yang sangat dalam membuat mereka mudah saling menyerang yang berhubungan dengan masalah kepribadian ini.

Ketiadaan pihak ketiga memang meningkatkan keakraban dalam dyad. Akan tetapi, bila terjadi konflik, timbul kebutuhan akan adanya pihak ketiga. Hadirnya pihak ketiga dapat menetralisasi ketegangan yang ada. Simmel menyatakan, adanya pihak ketiga akan menyebabkan pihak yang terlibat dalam konflik mengemukakan pendapatnya secara lebih rasional, sehingga kemungkinan terjadinya perdamaian lebih besar.

Beda triad disini diartikan sebagai pihak ketiga. Salah satu pokok pikiran Simmel yang terkenal adalah diskusinya mengenai berbagai peran yang dapat dilakukan oleh pihak ketiga. Menurut Simmel, triad cenderung tidak stabil, karena secara koheren, terkait dengan pembentukan suatu koalisi dua pihak yang berhadapan dengan satu pihak lain.

Pihak yang ditempatkan dalam kedudukan ketiga atau status yang tersingkir, senantiasa berubah. Simmel telah menyajikan pelbagai contoh mengenai efek pihak ketiga. Dia memberikan contoh, orang-orang Eropa cenderung untuk memperkerjakan hanya seorang pembantu, padahal mereka mampu untuk membayar gaji lebih banyak pembantu. Dengan adanya lebih dari seorang pembantu, timbul ciri-ciri suatu triad, sehingga hubungan antara pembantu dengan majikan lebih bersifat formal.

(3)

kecenderungan terjadinya bentuk interaksi seperti dyad. Selama terjadinya proses menuju bentuk hubungan sebagaimana halnya dengan suatu dyad dalam suatu kelompok besar, setiap pihak atau kategori cenderung menerima anggota-anggota yang memiliki ciri-ciri pokok sama, misalnya : pola sikap tindak, kekayaan, dan lain-lain

Fokus Georg Simmel

Simmel punya empat fokus pemikiran. Pertama, analisisnya pada level mikro tentang psikologi individu dalam kehidupan sosial. Kedua, fokusnya pada hubungan interpersonal atau interaksi antar individu. Ketiga, pada level struktur sosial dan budaya, perubahan yang terjadi dalam struktur tersebut. Keempat, metafisika.

Bahasan pertama sosiologi murni (pure sociology). Pembicaraan ini menghubungkan faktor psikologi individu dengan bentuk-bentuk interaksi. Simmel percaya setiap individu memiliki sifat, kemampuan mental dan kreativitas.

Bahasan yang kedua adalah sosiologi umum (general sociology). Pembicaraan fokus pada produk-produk sosial dan budaya dalam sejarah manusia. Simmel menunjukkan perhatiannya pada kelompok-kelompok besar, struktur dan sejarah masyarakat dan budaya. Bahasan terakhir adalah sosiologi filsafat (philosophical sociology).

Tentang Mikro

Georg Simmel memiliki gagasan pemikiran mikro adalah sebagai berikut: 1. Kesadaran individu

2. Konsep sosiologi 3. Realitas sosial 4. Interaksi sosial

5. Pengaruh jumlah pada bentuk sosial

6. Kreatifitas individu versus bentuk budaya yang mapan 7. Uang dan nilai

Selain hal mikro, Simmel membuat kategori interaksi sebagai berikut : 1. berdasar bentuk, yaitu :

(4)

d) Konflik

e) Sosiabilita (interaksi yang terjadi demi interaksi itu sendiri dan bukan untuk tujuan. Berdasar tipe, yaitu :

a) interaksi yang terjadi antar individu-individu b) interaksi yang terjadi antar individu-kelompok c) interaksi yang terjadi antar kelompok-individu

Proses interaksi timbal balik itu dapat berlangsung sementara dan berlangsung lama. Syarat-syarat munculnya interaksi;

– Emosi identik dengan kemauan yakni yang mendorong seseorang untuk berinteraksi. – Nomos atau Hukum yang mengikat suatu interaksi.

Tentang Konflik

Interaksi yang terjadi baik antar individu maupun antar kelompok kadang menimbulkan konflik. Konflik merupakan pokok bahasan tersendiri yang diuraikan oleh Simmel. Menurut Simmel masalah mendasar dari setiap masyarakat adalah pertentangan antara kekuatan-kekuatan sosial dan individu. Mengapa? Karena, pertama, sosial melekat kepada setiap individu dan. Kedua, sosial dan unsur-unsur individu dapat berbenturan dalam individu, meskipun pada sisi lain dari konflik merupakan sarana mengintegrasikan individu-individu.

Sebab lainnya, karena setiap individu meiliki kepentingan yang berbeda-beda dan adanya benturan-benturan kepentingan tersebut mencerminkan dari sikap-sikap individu tersebut dalam usahanya memenuhi kebutuhannya.

Dari sikap yang nampak ini Simmel memiliki sebuah pemikiran yang menghasilkan konsep individualisme ini (dari kepribadian yang berbeda) terwujud dalam prinsip-prinsip ekonomi, masing-masing, persaingan bebas dan pembagian kerja.

Simmel memiliki perhatian terhadap teori konflik. Hal tersebut membuatnya dikenal sebagai sosiolog. Simmel memiliki teori realitas sosial yang terbagi dalam tiga level. Asumsi pertama tentang komponen-komponen psikologi kehidupan sosial. Asumsi kedua, perhatian pada komponen-komponen dalam hubungan antarpribadi. Asumsi ketiga, karyanya tentang struktur dan perubahan dalam semangat sosial pada zamannya.

(5)

kelompok yang sadar dan berinteraksi satu sama lain untuk berbagai tujuan, motif dan kepentingan.

Referensi

Dokumen terkait

Instalasi CSSD melayani semua unit di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, mulai dari proses perencanaan, penerimaan barang, pencucian, pengemasan &

Selain itu, dalam menggunakan e- learning dosen harus kreatif dan inovatif serta memiliki sikap kritis dalam memilih bahan pembelajaran, beretika baik dalam

Prinsip kerja dari multistage graph adalah menemukan jalur terpendek dari source ke sink dari beberapa kemungkinan jalur atau menemukan jalur untuk sampai ke sink dengan

Selanjutnya terkait hasil uji empiris atau hasil implementasi perangkat pembelajaran di kelas, diperoleh temuan-temuan: (a) Penerapan pembelajaran bertanya (LBQ)

Dengan ini saya mengajukan permohonan kiranya Bapak berkenan menerima diri saya untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Badan Narkotika Nasional sebagai

Adanya Kontak Sosial (sosial contact). Kata kontak berasal dari bahasa latin, secara fisik kontak sosial dapat terjadi apabila ada sentuhan badan, tetapi dengan perkembangan

Sasaran Strategis/Pr ogram/Kegia tan Indikator Kinerja Cara Perhitungan Indikator Target Realisasi Capaian Predikat Satuan Tahun 2020 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8

Sulistyawati dan Cahaya Wirawan Hadi, (2010) Meneladani Etos Kerja Warga Tionghoa.Jurnal ini menjelaskan tentang pedagang Tionghoa di Indonesia merekalah yang paling berhasil.Hal