• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN ITS (TERAPAN MULTIDISIPLIN) DANA ITS TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN ITS (TERAPAN MULTIDISIPLIN) DANA ITS TAHUN 2020"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN UNGGULAN ITS (TERAPAN MULTIDISIPLIN)

DANA ITS TAHUN 2020

FUNCTIONAL ELECTRICAL STIMULATION (FES) CYCLING

EXERCISE SYSTEM BERBASIS FUZZY LOGIC CONTROL UNTUK

PASIEN PASCA STROKE

Tim Peneliti:

Ketua: Dr. Achmad Arifin, S.T., M.Eng.

Departemen Teknik Bimedik, Fakultas Teknologi Elektro dan

Informatika Cerdas, ITS

Anggota 1: Muhammad Hilam Fatoni, S.T., M.T.

Departemen Teknik Bimedik, Fakultas Teknologi Elektro dan

Informatika Cerdas, ITS

Anggota 2: Ellya Zulaikha, ST, M.Sn, Ph.D.

Departemen Desain Produk, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital,

ITS

Anggota 3: Eko Agus Suprayitno, S.T., M.T,

Departemen Teknik Bimedik, Fakultas Teknologi Elektro dan

Informatika Cerdas ITS

Mitra: Andra Risciawan, Manufaktur Robot Indonesia

Anggota Mahasiswa: Rizky Mayardiyah Syafitri Pandiangan

Departemen Teknik Bimedik, Fakultas Teknologi Elektro dan

Informatika Cerdas, ITS

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2020

(2)

1

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1 Daftar Tabel 2 Daftar Gambar 3 Daftar Lampiran 4 Bab I Ringkasan 5

Bab II Latar Belakang 7

Bab III Tinjauan Pustaka 10

Bab IV Metode 17

Bab V Jadwal dan Rencana Anggaran Biaya 21

Bab VI Daftar Pustaka 24

(3)

2

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Fuzzy Rule Set 18

Tabel 4.2 Tahapan pelaksanaan penelitian 19

Tabel 5.1 Jadwal Penelitian 21

(4)

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Skematik Rangkaian Boost Converter 10

Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem Loop Tertutup 11

Gambar 3. 3 Sistem Mekanik Lima-sudut 12

Gambar 3. 4 Ilustrasi Sudut saat Gerakan 12

Gambar 3.5 Tahapan dalam Sistem Fuzzy 13

Gambar 3. 6 Fishbone Diagram Penelitian 15

Gambar 4. 1 Diagram Blok Sistem 16

Gambar 4.2. Model Cycling Machine 16

(5)

4

DAFTAR LAMPIRAN

Biodata Ketua Peneliti 24

Biodata Anggota Peneliti 26

(6)

5

BAB I RINGKASAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Penyakit stroke menyebabkan sebagian besar penderitanya mengalami paralysis pasca stroke berupa kehilangan kemampuan menggerakkan organ motorik seperti kaki dan tangan akibat hilangnya sinyal perintah motorik dari otak. Hal ini menyebabkan degenerasi sistem motorik yang hilangnya kemampuan kontraksi otot untuk menghasilkan gaya otot untuk pergerakan. Paralysis dapat diatasi dengan terapi baik terapi fisik maupun terapi elektrik. Terapi fisik dilakukan pada awal penyembuhan pasca stroke untuk melawan kekakuan sendi (spaticity), sedangkan terapi elektrik dengan menggunakan Functional Electrical Stimulation (FES) untuk menormalisasi sistem syaraf motorik yang mengalami kerusakan selama serangan stroke. Pemulihan kemampuan gerak pasien pasca stroke merupakan bagian dari bidang fokus penelitian kami di Laboratorium Biocyberrnetics Departemen Teknik Biomedik ITS karena rehabilitasi dengan FES membutuhkan keterlibatan closed-loop system control dan meregulasi pola stimulasi FES pada otot subject. Gerakan cycling merupakan gerakan dasar pada lower limb, sehingga dengan merehabilitasi kemampuan gerak dasar, diharapkan dapat mengembalikan kemampuan functional movement pada lower limb pasien pasca stroke.

1.2 Tujaun Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendisain sistem latihan cycling FES untuk pasien pasca stroke. Sistem berupa platform kursi roda berpedal yang dapat dikayuh dilengkapi dengan unit FES sebagai penghasil artificial electrical stimulation dan controller unit berbasis fuzzy logic controller untuk mengendalikan parameter stimulator sesuai dengan capaian dari poses cycling. Sistem yang didisain akan menjadi prototype rehabilitasi FES cycling pasca stroke di ITS sehingga dapat digunakan untuk langkah lanjutan penelitian klinis. Aspek ilimiah dapat dikembangan dalam hal pengembangan platform mekanik FES cycling exercise system, pengembangan portable FES system, dan metoda fuzzy controller yang meliputi penentuan variabel dalam disain, iterasi disain, dan performance evaluation. FES cycling exercise ditujukan agar dapat digunakan di rumah dengan sedikit atau tanpa bantuan terapis sehingga meningkatkan kenyamanan bagi pasien pasca stroke.

1.3 Tahapan Metode Penelitian

Pada penelitian ini akan dikembangkan untuk pemulihan fungsi alat gerak bawah pada latihan gerakan mengayuh pedal seperti orang bersepeda yang sering disebut FES cycling exercise. Gerakan mengayuh pedal melibatkan banyak otot sebagaimana gerakan berjalan. Selain itu, gerakan mengayuh tidak memerlukan kontrol keseimbangan yang rumit karena dilakukan dalam posisi duduk sehingga dinilai lebih aman. Besarnya stimulus FES yang diberikan pada otot kaki ditentukan menggunakan logika fuzzy dengan memanfaatkan sudut kayuh (crank angle) yang diakuisisi melalui rotary encoder. Pengembangan metode ini ditujukan untuk memberi variasi terapi alat gerak bawah pada pasien pasca stroke. Selain itu, penggunaan FES cycling exercise juga diharapkan mampu meningkatkan kondisi sistem kardiovaskular dan pulmonari karena pasien akan menggerakkan lebih banyak otot, sehingga jantung akan memompa darah lebih cepat dan paru-paru akan mengambil oksigen lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Tahapan dalam panelitian ini meliputi (i) disain platfotm cycling (ii) disain unit multichannel portable functional electrical stimulation (iii) disain fuzzy logic controller (iv) performance evaluation system (v) expermient with normal subjects (vi) experiment with paralyzed subject

1.4 Luaran

Luaran yang ditargetkan pada penelitian ini berupa system prototype FES cycling exercise dengan kendali fuzzy logic controller yang dalam tahapan yang diuusulkan akan direalisasikan dan diujicoba. Luaran yang lain berupa aspek ilmiah dari proses disain dan performance evaluation dalam bentuk makalah pada international conference maupun pada international journal.

(7)

6 1.5 Kata kunci

(8)

7

BAB II LATAR BELAKANG

2.1 Latar belakang

Stroke merupakan penyakit akibat gangguan peredaran darah pada otak yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko terdiri dari yang tidak dapat diubah berupa usia dan jenis kelamin serta yang dapat diubah seperti hipertensi, peningkatan kadar gula darah, dyslipidemia, dan pekerjaan. Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker dengan angka kematian penderita stroke di Amerika setiap tahunnya adalah 50 – 100 dari 100.000 orang penderita menurut American Heart Association (AHA) [1]. Di Indonesia sendiri, dari seluruh penderita stroke yang ada, stroke iskemik merupakan jenis yang paling banyak diderita yaitu sebesar 52,9%, diikuti secara berurutan oleh pendarahan intraserebral, emboli dan pendarahan subaraknoid dengan angka kejadian masing-masingnya sebesar 38,5%, 7,2%, dan 1,4% [2].

Selain menjadi penyebab kematian, stroke juga merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Terdapat 33 juta orang di dunia yang diperkirakan pernah menderita kecacatan pasca stroke seperti ketidakseimbangan postur tubuh, pelemahan otot pada alat gerak baik atas maupun bawah, dan kelumpuhan baik sebagian (hemiplegic) atau seluruh (tetraplegic) alat geraknya[3]. Pasien pasca stroke yang mengalami kelumpuhan sebagian sering kali menggunakan kursi roda sebagai alat bantu mobilisasinya. Hal ini menyebabkan penurunan kesehatan pada penderita stroke karena tubuh dan kaki yang tidak digerakkan akan menyebabkan kekakuan pada otot. Selain itu, minimnya gerakan yang dilakukan pasien stroke juga menyebabkan penurunan fungsi kardiovaskular dan pulmonari. Rendahnya tingkat kebugaran tubuh seringkali juga menghasilkan partisipasi sosial dan kualitas hidup yang rendah. Sehingga, diperlukan terapi atau latihan pasca stroke pada pasien untuk merestorasi fungsi dari alat gerak tubuhnya.

Pada kasus fisioterapi alat gerak bawah, tidak banyak pasien yang mampu melakukan terapi berjalan atau berdiri karena terjadinya pelemahan atau kelelahan otot sehingga fisioterapi saja dirasa kurang maksimal. Selain itu, terapi duduk juga dianggap cukup membosankan karena kurangnya variasi gerakan saat terapi. Oleh karena itu, dipakai bantuan stimulasi berupa FES (Functional Electrical Stimulation). FES merupakan teknik terapi yang berfungsi membuat otot berkontraksi dengan cara memberikan stimulasi berupa arus listrik lemah dalam bentuk pulsa-pulsa [4]. Penggunaan sistem closed-loop FES didasarkan untuk meminimalkan kelelahan otot karena stimulasi listrik yang berlebih atau tidak sesuai, sehingga digunakan kontroler berupa sensor untuk dijadikan feedback pada sistem. Salah satu terapi berbasis FES yang dipelajari yaitu terapi untuk gerakan mengayuh pedal seperti aktivitas bersepeda yang sering disebut FES cycling. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa FES cycling dianggap lebih aman dibandingkan terapi berjalan atau berdiri karena dilakukan dalam posisi duduk sehingga menghindari resiko terjatuh, tersandung, dll. Selain itu, terapi menggunakan gerakan mengayuh pedal juga memberikan variasi gerakan baru sehingga gerakan terapi tidak monoton. Terapi FES cycling juga mampu meningkatkan fungsi kardiovaskular dan pulmonari karena gerakannya yang dinamis sehingga melibatkan lebih banyak otot. Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan terhadap penggunaan FES pada gerakan mengayuh pedal (cycling) untuk restorasi fungsi alat gerak bawah pada pasien pasca stroke.

2.2 Permasalahan

Pada penelitian ini akan dikembangkan untuk pemulihan fungsi alat gerak bawah pada latihan gerakan mengayuh pedal seperti orang bersepeda yang sering disebut FES cycling exercise. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasasalan penelitian dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimana disain platrom mekanik cycling untuk FES cycling exercise systemBagaimana disain unit multichannel portable functional electrical stimulation.

(9)

8

b. Bagaimana disain fuzzy logic controller yang meliputi penentuan variable input dan output, basis pengetahuan, dan simulasi kontrol untuk pengujian awal.

c. Bagaimana disain performance evaluation system.

d. Bagaimana disain expermiental tests dari sistem yang diwujudkan yang melibatkan normal subjects dan with paralyzed subjects.

2.3 Tujuan Khusus

Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan prototype system rehabilitasi pasien pasca stroke berupa platform kursi roda berpedal (cycling) yang dapat dikayuh. Sebagai perangkat terapi platformini dilengkapi dengan unit FES sebagai penghasil artificial electrical stimulation dan controller unit berbasis fuzzy logic controller untuk mengendalikan parameter stimulator sesuai dengan capaian dari poses cycling. Sistem yang didisain akan menjadi prototype rehabilitasi FES cycling pasca stroke di ITS sehingga dapat digunakan untuk langkah lanjutan penelitian klinis.

Keterlibatan kecerdasan buatan dalam bentuk metoda kontrol yakni Fuzzy Logic Controller. Peneliti dengan latar belakang Biocycbernetic dan Rehabilitation Engineering, mengkaji variabel-varibale penting dari genarakan cycling dan hubungannya dengan intensitas stimluasi dari FES dan kinematika gerakan yang diumnpanbalikkan dalam system, menjadi satu set variable design. Unsur nonlinearity dari neuro-muculo-skeletal system pada manusia diwujudkan dalam ruzzy rule dari fuzzy controller. Fuzzy rule yang dikembangkan mengakomodasi unsur keamanan dalam gerakan cycling selama pasien diterapi, sehingga system yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan pasien secara mandiri.

Realisasi dari prototype system rehabilitasi FES cycling akan membawa dampak tersedianya peralatan yang dapat ditindaklanjuti dengan pengujian klinis pada tahapan berikutnya. Yang pada akhirnya akan membawa dampak keterpakaian keahlian bidang Rekayasa Rehabilitasi Medik dalam menyediakan peralatan kesehatan.

Dalam proses penelitian dihasilkan data dan pengetahuan ilimiah mengenai pengembangan platform mekanik FES cycling exercise system, pengembangan portable FES system, dan metoda fuzzy controller yang meliputi penentuan variabel dalam disain, iterasi disain, dan performance evaluation. FES cycling exercise ditujukan agar dapat digunakan di rumah dengan sedikit atau tanpa bantuan terapis sehingga meningkatkan kenyamanan bagi pasien pasca stroke.

2.4 Urgensi Penelitian

Penelitian ini dilatarbelakangi kebutuhan peralatan terapi yang melibatkan kecerdasan buatan dalam rangka mengatur parameter stimulasi FES pada pasien yang sedang diterapi kemampuan gerak bagian bawah. Peneliti dengan latar belakang yang sesuai, dengan pengetahuan dalam movement science dan rehablitation engineering menganalisa variabel penting dalam merealisasikan prototype FES cycling exercise. Pada prototype yang kami usulkan menggunakan unsur kecerdasan buatan dalam fuzzy logic controller yang mewujudkan unsur kecerdasan dalam menirukan manusia bernalar untuk menmpertimbangkan varibale yang diukur dari kinematika cycling dalam menentukan intensitas stimulasi FES. Sehingga nonlinearity dari neuro-musculo-skeletal system dapat dikaji dengan seksama dan output dari kontroller sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat meminimalkan muscle fatigue dan efek terapi menjadi optimal.

Penelitian yang diusulkan ini merupakan bagian dari Penelitian Unggulan ITS Terapan Multidisplin. Dalam menyelesaikan permasalahan disain platfrom keterlibatan dari bidang disain produk sangat penting. Sehingga persoalan disain platfrom mekanik cycling dipecahkan oleh tim peneliti secara multidisplin. Penelitian yang kami usulkan memiliku urgensi yang kuat untuk dapat dijalankan pada tahun ini dan 2 tahun kedepan hingga dapat merealisasikan perlatan rehabilitasi FES yang dapat digunakan oleh pasien secara mandiri dan aman dengan fuzzy logic controller.

Kontribusi dari penelitian ini meliputi kontribusi ilmiah dan kontribusi praktis. Kontribusi ilmiah yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memperkaya khasanah pengetahuan dalam bentuk

(10)

9

publikasi karya ilmiah mengenai metode rehabilitasi bagi orang yang mengalami disabilitas khususnya pada alat gerak bawah dengan memanfaatkan FES. Kontribusi praktis yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi sektor pemerintah, sektor swasta, dan sektor publik (masyarakat). Kontribusi praktis bagi pemerintah adalah mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya pada bidang kesehatan. Kontribusi praktis bagi pihak swasta adalah memberikan peluang pengembangan teknologi rehabilitasi, khususnya yang berkaitan dengan rehabilitasi pada alat gerak bawah. Kontribusi praktis bagi masyarakat adalah membantu meningkatkan kualitas hidup orang yang mengalami disabilitas.

(11)

10

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Penyakit Stroke

Menurut World Health Organization (WHO), stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh terganggunya peredaran darah di otak secara mendadak [5]. Stroke menempati urutan ketiga sebagai salah satu penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker serta menjadi penyebab utama kecacatan yang dialami manusia [6]. Jumlah penderita stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7.0%) dan menjadi 10.9% pada tahun 2018 [7]. Menurut patofisiologinya, stroke dapat dikategorikan kedalam dua kategori yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragis. Stroke iskemik dan hemoragis seringkali diawali oleh adanya luka pada pembuluh darah arteri. Disebut stroke iskemik karena adanya sumbatan pembuluh darah oleh thromboembolic yang mengakibatkan daerah dibawah sumbatan tersebut mengalami iskemik. Hal ini sangat berbeda dengan stroke hemoragis yang terjadi akibat adanya mycroaneurisme yang pecah.

Dari seluruh penderita stroke di Indonesia, stroke iskemik merupakan jenis yang paling banyak diderita yaitu sebesar 52,9%, diikuti secara berurutan oleh pendarahan intraserebral, emboli dan pendarahan subaraknoid dengan angka kejadian masing-masingnya sebesar 38,5%, 7,2%, dan 1,4% [2]. Ada beberapa faktor yang mampu menyebabkan seorang individu menjadi lebih rentan terhadap stroke. Faktor ini dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi meliputi usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi hipertensi, diabetes, merokok, obesitas, infeksi, dll.

3.2 Functional Electrical Stimulation (FES)

FES merupakan teknik terapi yang mampu menghasilkan kontraksi pada otot dengan cara memberikan stimulus berupa arus listrik lemah dalam bentuk pulsa [4]. Karakteristik dari sinyal FES adalah sebagai berikut [8]:

1. Berbentuk impuls, dengan lebar pulsa sebesar 200 us. 2. Frekuensi sinyal sebesar 20 Hz.

3. Besar arus yang diijinkan maksimum 60 mA. 4. Amplitudo tegangan DC sebesar 0 – 100 V. 5. Mode monophasic signal (sinyal 1 polaritas).

Gambar 3. 2 Skematik Rangkaian Boost Converter [9]

Karakteristik tersebut dapat diubah tergantung impedansi dari kulit pasien (berkisar antara 1 KΩ – 10 KΩ). Selain itu, duty cycle dari sinyal pulsa yang dihasilkan FES juga perlu diperhatikan. Apabila frekuensi yang diset tinggi dan duty cycle yang dipakai juga tinggi, maka akan mempercepat kelelahan pada otot. Namun jika duty cycle diset terlalu rendah, akan mengakibatkan pergerakan otot yang tidak optimal. Gambar 2.1 merupakan skematik rangkaian FES sederhana yang terdiri dari rangkaian boost converter, PWM, dan pembangkit pulsa [9]. Ketika saklar dalam keadaan closed, maka diode akan bekerja secara reversed sehingga arus listrik mengalir ke induktor. Ketika saklar dalam keadaan open, diode akan aktif sehingga arus dari induktor mengalir ke load. Keluaran yang dihasilkan akan memiliki

(12)

11

tegangan yang lebih besar dibandingkan masukannya karena adanya induktor yang menambah arus masukan. Tegangan dari keluaran akan dijaga oleh kapasitor dengan nilai kapasitansi tinggi yang dipasang parallel dengan load agar ripple tegangan tetap rendah.

Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem Loop Tertutup

Sistem loop tertutup (closed-loop) adalah suatu sistem pengaturan dimana output yang dihasilkan memililki pengaruh terhadap pengaturan pada sistem. Oleh karena itu, sistem loop tertutup juga dapat disebut sistem umpan balik. Diagram blok dari sistem loop tertutup dapat dilihat pada Gambar 2.3. Selisih dari output yang diinginkan (desired output) dengan output yang dihasilkan sistem akan dimasukkan kembali pada sistem sebagai umpan balik untuk selanjutnya menuju kontroler. Umpan balik berfungsi agar output yang dihasilkan semakin mendekati output yang diinginkan. Kelemahan sistem open-loop FES dapat diatasi menggunakan sistem closed-loop. Stimulus FES Cycling

3.3 FES Cycling

Gerakan mengayuh dapat dimodelkan menjadi sistem mekanik lima-sudut seperti pada Gambar 3.4 [10]. Seluruh sudut pada sistem diasumsikan sebagai sendi dengan satu Degree of Freedom (DoF). Dua sudut yang merepresentasikan sendi pinggul dan pusat rotasi dari kayuhan diasumsikan tetap. Sudut nol derajat dari sudut kayuh (crank angle) didefinisikan sebagai sudut dimana pedal parallel dengan permukaan tanah dan pedal kiri berada didekat panggul. Pada gerakan mengayuh, terdapat dua posisi pedal dimana momen total yang mengacu pada putaran kayuh bernilai nol. Dua posisi tersebut disebut dengan “dead spot” dan terjadi saat sudut kayuh bernilai 00 dan 1800 yang diberi simbol A dan A’. Dead

spot pada gerakan mengayuh didefinisikan sebagai titik transisi dari momen ekstensi ke momen fleksi. Sudut lutut dituliskan kedalam Persamaan 3.1

cos 𝛼 = 𝑙𝑎 2+ 𝑙 𝑏 2− 𝑙 𝑐 2− 𝑙 𝑑2 2 𝑙𝑎 𝑙𝑏 + 𝑙𝑐+𝑙𝑑 𝑙𝑎 𝑙𝑏 cos 𝜃 (3.1)

dimana 𝑙𝑎, 𝑙𝑏, 𝑙𝑐, 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑑 adalah panjang dari paha kiri, betis kiri, paha kanan, dan betis kanan.

Saat nilai 𝜃 bernilai 00 atau 1800, maka akan didapat nilai maksimum dan minimum untuk 𝛼. Untuk

mengatasi dead spot, maka otot yang akan distimulus (otot quadriceps dan hamstring) harus diberikan stimulus disekitar dead spot. Gaya yang diperlukan untuk mengayuh juga harus memiliki energi kinetik yang melebihi potensial gravitasi dari alat gerak yang lumpuh dan bagian berputar pada pedal (gear) untuk menghindari gerakan mengayuh yang terbalik (backward pedaling).

(13)

12

Gambar 3. 3 Sistem Mekanik Lima-sudut [10]

Terdapat aspek lain yang juga memengaruhi desain dari pola stimulasi. Pertama, regangan pasif dari hip extensor yang menghasilkan resistansi terhadap gerakan mengayuh. Resistansi akan semakin besar ketika panggul mendekati sudut fleksi yang besar seperti pada Gambar 3.4 (a) sehingga batas bawah dari stimulasi harus diperlebar hingga 00 (stimulus dimulai pada 𝜃

𝑏) seperti Gambar 3.4 (b). Kedua, delay dari respon otot (latency) antara stimulasi dan gaya yang dibangkitkan juga harus dipertimbangkan. Delay rata-rata sekitar 0.1 sekon dibutuhkan untuk menghasilkan torsi puncak setelah stimulasi diaktifkan. Sebagai pertimbangan respon delay dari alat gerak yang mengalami kelumpuhan, permulaan stimulasi harus dipindah menjadi 𝜃𝑐 seperti pada Gambar 3.4(c). Transformasi waktu delay terhadap sudut kayuh pada kecepatan minimum memerlukan gerakan mengayuh kontinu yang konstan sehingga stimulasi akhir yang dihasilkan seperti Gambar 4.3 (d). Setelah batasan dari stimulasi didefinisikan, pola stimulasi seperti ramp dipakai untuk menghindari gerakan mengayuh yang tersendat akibat stimulasi on-off pada otot secara mendadak.

Gambar 3. 4 Ilustrasi Sudut saat Gerakan [10]

(a) Sudut Awal sebelum Aspek Regangan Pasif Hip Extensor, (b) Sudut Perubahan Akibat Adanya Pertimbangan Regangan Pasif Hip Extensor, (c) Sudut Perubahan Akibat Aspek Latency Respon

Otot, (d) Stimulasi Akhir yang DihasilkanFuzzy Logic 3.4 Fuzzy Logic Control

(14)

13

Logika fuzzy diperkenalkan pertama kali pada tahun 1965 oleh Prof. Lutfi A. Zadeh yang beranggapan bahwa logika nol-satu seperti logika tegas, suatu elemen mempunyai dua pilihan yaitu terdapat dalam himpunan (bernilai satu) dan tidak terdapat pada himpunan (bernilai nol), tidak dapat mewakili setiap pemikiran manusia. Logika fuzzy dikembangkan untuk mempresentasikan setiap keadaan dimana terdapat nilai diantara nol dan satu (keanggotaan elemen berada di interval [0,1]) sehingga dapat dilihat bahwa perbedaan antara logika tegas dan logika fuzzy terletak pada keanggotaan elemen dalam suatu himpunan.

Logika fuzzy menjadi alternatif dari berbagai sistem untuk pengambilan keputusan karena memiliki beberapa kelebihan seperti

1. Memiliki konsep yang sederhana sehingga mudah untuk dimengerti. 2. Mampu beradaptasi terhadap perubahan dan ketidakpastian.

3. Memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat. 4. Mampu mensistemkan fungsi non-linier yang kompleks.

5. Merupakan bentuk pengaplikasian pengalaman/pengetahuan dari pakar (knowledge based). 6. Mampu bekerjasama dengan teknik kontrol secara konvensional.

7. Didasarkan pada bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti.

Gambar 3.5 Tahapan dalam Sistem Fuzzy [11]

Berdasarkan kelebihan yang telah disebutkan, logika fuzzy dinilai cocok digunakan sebagai sistem kontrol pada FES karena otot yang distimulasi oleh sistem FES memiliki karakteristik non-linier. Selain itu, otot yang distimulasi sistem FES juga memiliki karakteristik time varying seperti variasi dari kondisi fisik otot, perubahan kekuatan otot, dan kelenturan otot. Sistem FES juga bersifat subject-dependent dimana tiap-tiap orang membutuhkan besaran stimulus yang berbeda menghasilkan gerakan dan memiliki resistansi kelelahan otot yang berbeda dan cenderung rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem kontrol yang fleksibel dalam hal pengaturannya.

Tahapan dalam sistem fuzzy dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 3.5 yang terdiri dari empat tahapan yaitu fuzzifikasi, aturan fuzzy, inferensi, dan defuzzifikasi [11].

1. Fuzzifikasi

Fuzzifikasi didefinisikan sebagai pemetaan dari himpunan tegas (crispset) ke himpunan fuzzy (fuzzy set). Kriteria yang harus dipenuhi pada proses fuzzifikasi adalah semua anggota pada himpunan tegas harus termuat dalam himpunan fuzzy.

2. Aturan fuzzy

Aturan fuzzy (fuzzy rules) yang digunakan pada himpunan fuzzy adalah aturan if then yang dibedakan menjadi dua yaitu proposisi fuzzy atomic dan proposisi fuzzy compound. Proposisi fuzzy atomic adalah pernyataan single dimana x sebagai variabel linguistik dan A adalah himpunan fuzzy dari x. Proposisi fuzzy compound adalah gabungan dari proposisi fuzzyatomic yang dihubungkan dengan operator “OR”, “AND”, dan “NOT”. Contoh “𝑥 𝑖𝑠 𝑃” adalah contoh dari proposisi fuzzy atomic sedangkan “𝑥 𝑖𝑠 𝑄 𝐴𝑁𝐷 𝑥 𝑖𝑠 𝑅” adalah contoh dari proposisi fuzzy compound.

3. Inferensi fuzzy

Inferensi fuzzy merupakan tahap evaluasi pada aturan fuzzy. Terdapat dua macam inferensi fuzzy yang sering digunakan dalam penelitian yaitu metode Mamdani dan Sugeno. Metode Mamdani menggunakan fungsi implikasi minimum dan agregasi maksimum sedangkan metode Sugeno menggunakan agregasi berupa singleton-singleton.

(15)

14 4. Deffuzifikasi

Defuzzifikasi merupakan pemetaan dari himpunan fuzzy ke himpunan tegas. Himpunan fuzzy yang dimaksud adalah hasil output yang diperoleh dari hasil inferensi. Ada beberapa metode yang dipakai untuk proses defuzzifikasi seperti metode centroid yang mengambil nilai titik pusat dari daerah fungsi keanggotaan (center of gravity), bisector, Mean of Maximum (MoM), Largest of Maximum (LoM), dan Smallest of Maximum (SoM).

3.5 Road Map Penelitian

Penelitian yang diusulkan berupa metode rehabilitasi lower limb pada pasien pasca stroke dengan memanfaatkan FES dalam latihan gerakan mengayuh pedal. Penelitian ini didasarkan atas tinjauan peneliti sebelumnya yang berpendapat bahwa rehabilitasi lower limb yang dikombinasikan dengan stimulasi listrik meningkatkan efektifitas terapi yang dijalankan pasien. Salah satu gerakan terapi yang aman bagi penderita stroke yang kehilangan fungsi dari alat gerak bawahnya adalah gerakan mengayuh karena dilakukan dalam keadaan duduk sehingga tidak memerlukan pengaturan keseimbangan yang kompleks. Pemodelan stimulus untuk gerakan mengayuh didasarkan pada penelitian oleh Chen Jia Jin dan Matthew J. Bellmann. Sedangkan desain yang dikembangkan dalam penelitian kali ini menggunakan pedal exerciser yang dikombinasikan denga kursi roda sebagai tempat duduk pasien untuk mengurangi biaya dan memudahkan pemakaian oleh pengguna karena tidak perlu berpindah dari kursi rodanya.

Desain FES didasarkan pada penelitian Achmad Fanany dan perancangan akuisisi data posisi kaki didasarkan pada penelitian Takashi Watanabe dengan mengubah sensor yang digunakan menjadi rotary encoder untuk mendapatkan posisi sudut kayuh yang akan digunakan sebagai masukan sistem kontrol sehingga otot mampu melakukan gerakan mengayuh pedal dengan optimal. Pada penelitian ini, pengaturan FES dilakukan pada besarnya nilai stimulus yang diberikan. Besarnya nilai stimulus bergantung pada error yang dihasilkan sistem kontrol. Semakin besar error maka nilai dari stimulus semakin besar, begitu juga sebaliknya.

Adapun sistem kontrol yang diusulkan menggunakan sistem kontrol berbasis logika fuzzy yang akan mengatur besarnya stimulus listrik yang diberikan pada pasien berdasarkan penelitian Chen Jia Jin dan Rahman Davoodi. Pada penelitian kali ini, penggunaan logika fuzzy menggunakan input posisi sudut kayuh (crank angle) yang diakuisisi melalui sensor rotary encoder dengan set of rules yang sama yaitu seven-to-seven rule table. Logika fuzzy dipilih sebagai sistem kontrol pada FES karena otot yang distimulasi oleh sistem FES memiliki karakteristik non-linier. Selain itu, otot yang distimulasi sistem FES juga memiliki karakteristik time varying seperti variasi dari kondisi fisik otot, perubahan kekuatan otot, dan kelenturan otot. Sistem FES juga bersifat subject-dependent dimana tiap-tiap orang membutuhkan besaran stimulus yang berbeda menghasilkan gerakan dan memiliki resistansi kelelahan otot yang berbeda dan cenderung rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem kontrol yang fleksibel dalam hal pengaturannya.

Penambahan rangkaian monitoring selama latihan diberikan untuk melengkapi informasi kondisi tubuh subjek pra dan pasca latihan gerakan mengayuh pedal. Monitoring yang ditambahkan berupa monitoring saturasi oksigen dalam tubuh menggunakan rangkaian pulse oximeter dengan tampilan antar muka agar subjek atau terapis mampu melakukan pemantauan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka penelitian yang diusulkan pada proposal ini adalah rehabilitasi alat gerak bawah (lower limb) pada pasien pasca stroke dengan memanfaatkan FES pada latihan gerakan mengayuh pedal. Adapun fishbone dari usulan yang diajukan disajikan pada Gambar 3.6.

(16)

15 Gambar 3. 6 Fishbone Diagram Penelitian

(17)

16

BAB IV METODE

4.1 Disain Sistem

Diagram blok dari sistem diilustrasikan pada Gambar 4.1. Sistem pada penelitian ini dimulai dengan memberikan stimulus FES hingga kecepatan kayuh bernilai 25 rpm. Gerakan mengayuh akan menghasilkan nilai dari posisi pedal atau sudut kayuh (crank angle) yang didapatkan dari rotary encoder. Sudut kayuh yang dihasilkan dari gerakan mengayuh pedal akan diproses sehingga diperoleh kecepatan yang dihasilkan oleh subjek. Selisih kecepatan yang diinginkan (desired speed) dengan kecepatan yang dihasilkan akan menjadi umpan balik yang mengurangi nilai masukan. Masukan selanjutnya akan diproses oleh sistem kontrol menggunakan logika fuzzy. Logika fuzzy dipakai untuk memberikan kontrol terhadap besarnya stimulus FES yang akan diberikan pada otot alat gerak bawah. Sistem fuzzy akan memroses data masukan (crisp input) berupa kecepatan kayuh untuk kemudian diubah menjadi fuzzy input sesuai dengan fungsi membership yang telah ditentukan. Pada penelitian ini diajukan tujuh fuzzy set dengan fungsi membership berbentuk segitiga yang merepresentasikan nilai negative big (NB), negative medial (NM), negative small (NS), zero (ZE), positive small (PS), positive medial (PM), dan positive big (PB). Pada penelitian ini, aturan fuzzy (rules) yang dipakai menggunakan seven-by-seven rule table berdasarkan step respon sistem orde dua. Tahap selanjutnya adalah inferensi fuzzy untuk mengevaluasi rules yang telah dibuat melalui metode implikasi dan agregasi sehingga menghasilkan suatu nilai dalam fuzzy value. Nilai akan diubah kembali menjadi crisp value sebagai hasil keluarannya. Nilai inilah yang dipakai untuk menentukan besarnya stimulus FES yang akan diberikan.Semakin besar error yang dihasilkan sistem, maka stimulus yang diberikan oleh rangkaian FES akan semakin besar dengan nilai arus maksimum sebesar 20 mA. Sebaliknya, semakin kecil error

Gambar 4. 3 Diagram Blok Sistem

Gambar 4.2. Model Cycling Machine [12]

(18)

17

yang dihasilkan sistem, maka stimulus yang diberikan oleh rangkaian FES akan semakin kecil. Stimulus FES akan merangsang otot pada alat gerak bawah untuk bekerja sehingga menghasilkan gerakan mengayuh pedal. Model dari platform cycling machine yang akan direalisasikan pada penelitian ini diadopsi dari disain Huang et.al [12] pada Gambar 4.2. Pada tahap awal bersama dengan disain rangkaian FES dan fuzzy controller, disain geometris dari cycling machine akan dilakukan dan ditindak lanjuti dengan realisasi system. Pengalaman dalam merealisasikan electric wheelchair pada penelitian sebelumnya (PTUPT Dikti 2018-2020) sangat membantu dalam disain dan realisasi cycling machine. Sensor yang digunakan pada penelitian ini adalah rotary encoder. Rotary encoder dipakai untuk menentukan nilai sudut kayuh yang dihasilkan dari perputaran gear akibat gerakan mengayuh. Nilai dari sudut kayuh ini kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan kayuh yang dihasilkan subjek saat melakukan latihannya. Oleh karena itu, sensor akan diletakkan disekitar gear sedemikian rupa sehingga ketika gear berputar, sensor juga ikut berputar dan menghasilkan nilai sudut. Nilai yang didapatkan selanjutnya diproses pada mikrokontroller untuk menghasilkan kecepatan kayuh.

Sementara itu, elektroda yang digunakan adalah transcutaneous electrode (elektroda yang ditempelkan pada permukaan kulit) berupa disposable electrode. Elektroda yang digunakan akan diletakkan pada empat jenis otot untuk masing-masing kaki yaitu Rectus femoris dan Vastus lateralis untuk bagian quadriceps serta Bicep femoris dan Semimembranosus untuk bagian harmstring.

4.2 Disain Multichannel Poratbel FES

Rangkaian FES merupakan gabungan dari tiga rangkaian berbeda yaitu rangkaian boost converter, rangkaian pembangkit pulsa, dan rangkaian driver channel. Ketiga rangkaian ini digabungkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu rangkain FES. Keluaran rangkaian boost converter akan menjadi masukan rangkaian pembangkit pulsa, masukan rangkaian boost converter berasal dari masukan tegangan DC 5V dan PWM dari mikrokontroller, serta masukan rangkaian driver channel berasal logika high-low yang dihasilkan mikrokontroller. Blok diagram dari rangkaian FES dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Rangkaian boost converter digunakan untuk menaikkan tegangan input. Tegangan masukan pada boost converter sebesar 5V dengan frekuensi 20 kHz. Sesuai Gambar 3.3, rangkaian boost converter juga membutuhkan masukan Pulse Width Modulation (PWM) untuk menghasilkan keluaran berbentuk pulsa. Pengaturan PWM dapat menggunakan transistor tipe MOSFET karena memiliki switching frequency yang tinggi, tegangan drop forward yang rendah, dan tegangan breakdown yang tinggi. Pemilihan tipe transistor juga harus memenuhi kriteria dimana tegangan VCE transistor lebih besar dari tegangan

maksimal yang mampu dikeluarkan rangkaian boost converter serta arus yang mampu dilewatkan transistor lebih besar dari arus yang dihasilkan dari rangkaian boost converter. Pemilihan tipe diode

(19)

18

juga didasarkan pada kemampuan switching diode tersebut. Dibutuhkan diode dengan kecepatan switching yang tinggi agar mampu menaikkan tegangan input.

Rangkaian pembangkit pulsa digunakan untuk menghasilkan pulsa dengan lebar 200µS serta frekuensi 20 Hz. Rangkaian berupa half H-bridge dengan memanfaatkan transistor NPN dan PNP yang dihubungkan pada kaki kolektornya. Penghubungan dari kedua kaki kolektor ini akan menghasilkan nilai keluaran transistor yang selalu berkebalikan. Penambahan transistor NPN dan IC inverter pada kaki base transistor PNP dilakukan karena saat transistor pada half H-bridge aktif, nilai tegangan VBC

pada PNP akan sangat besar. Rangkaian driver channel digunakan untuk menggantikan penggunaan solid state relay. Selain itu, rangkaian ini juga digunakan sebagai pengatur channel aktif melalui IC inverter. Rangkaian driver channel mirip dengan rangkaian pembangkit pulsa, namun masukan untuk IC inverter berupa logika high-low.

4.3 Disain Fuzzy Logic Controller

Langkah selanjutnya adalah perancangan kontroler menggunakan fuzzy logic. Sistem yang dipakai adalah sistem single-input-single-output (SISO) dengan masukan berupa gain dari intensitas stimulus dan keluaran berupa kecepatan kayuh. Sesuai diagram blok sistem pada Gambar 3.1, proses fuzzifikasi akan mengubah masukan proses error (E) dan perubahan error (∆𝐸) kedalam variabel linguistik. Nilai E dan ∆𝐸 didapat dari pengurangan kecepatan kayuh sebelumnya terhadap kecepatan kayuh sekarang. Fungsi membership yang dipakai berbentuk segitiga karena memiliki beberapa keuntungan seperti sifatnya yang linear sehingga penrhitungan lebih sederhana, perpotongan antar fuzzyset yang sesuai, dan menghasilkan steady-state error yang lebih kecil dibandingkan fungsi membership yang lain. Fungsi membership yang digunakan berbentuk segitiga sebanyak tujuh fungsi dengan keterangan negative big (NB), negative medial (NM), negative small (NS), zero (ZE), positive small (PS), positive medial (PM), dan positive big (PB) yang merepresentasikan besarnya stimulus yang diberikan. Kumpulan aturan (set of rules) yang digunakan untuk mengoperasikan fuzzy set dari E dan ∆𝐸 adalah seven-by-seven rule table berdasarkan step response dari sistem orde dua seperti pada Tabel 4.1 sedangkan proses defuzzifikasi menggunakan metode centroid.

Tabel 4. 1 Fuzzy Rule Set

NB NM NS ZE PS PM PB NB NB NB NB NB NM NS ZE NM NB NB NB NM NS ZE PS NS NB NB NM NS ZE PS PM ZE NB NM NS ZE PS PM PB PS NM NS ZE PS PM PB PB PM NS ZE PS PM PB PB PB PB ZE PS PM PB PB PB PB 4.4 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian untuk melaksanakan bagian per bagian dari sistem pada sub bab 4.1. sampai dengan sub bab 4.3 di atas yang akan direalisasikan dan proses integrasi dan pengujian performansi, serta eksperimen dengan melibatkan subyek normal dan subyek paralyzed kami jelaskan pada Tabel 4.2.

(20)

19

Subject penelitian berupa sub topik dalam melaksanakan penelitian yang kami usulkan terbagi dalam tiga tahun meliputi:

a. Disain Multichannel FES b. Disain sensor encoder

c. Disain main controller unit berbasis STM32 d. Disain plaftrom cycling machine

e. Finishingcycling machine f. Disain Fuzzy Logic Controller g. Integrasi Sistem & Evaluation

h. Experimentel test 1 (with normal subjects) i. Experimental test 2 (with paralyzed subjects)

Untuk subject a sampai dengan c, saat ini peneliti pada Laboratorium Biocybernetics Departemen Teknik Biomedik ITS dan mahasiswa tugas akhir sudah familiar dengan probelm design pada bisang ini. Sehingga untuk penelitian yang kami usulkan merupakan aplikasi dari pengetahuan pada para peneliti untuk FES cycling. Prototype rangkaian yang pernah direalisasikan dapat diadopsi untuk realisasi protype tahap pertama dari penelitian ini. Parameter disain kami sesuaikan untuk aplikasi lower limb.Pelaksanaan setiap tahap dan l;uaran dari tiap pelaksanaan subyek penelitain dijelaskan pada Tabel 4.2. Disain dan realisasi FES unit dan control system sangat ditunjang oleh pengalaman dalam pengembangan FES control system berbasis fuzzy logic [13]-[16].

Tabel 4.2 Tahapan pelaksanaan penelitian

Subyek Penelitian Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab Luaran 2020 2021 2022 Disain Multichannel FES XX Achmad Arifin Risky Pandyangan Multichannel FES circuit Disain sensor encoder XX Andra Risciawan

Muhammad Hilam Fatoni

Encoder sensor Disain controller unit

STM32 XX Muhammad Hilam Fatoni Eko Agus Suprayitno Main controller Unit Disain cycling machine XX XX Ellya Zulaykha

Andra Risciawan Achmad Arifin Main protoype Cycling Machine Finishingcycling machine XX Andra Risciawan Ellya Zulaykha Main protoype Cycling Machine finalized Disain Fuzzy Logic

Controller XX XX Achmad Arifin Muhammad Hilam Fatoni Fuzzy Controller Integrasi Sistem &

Evaluation

XX XX Muhammad Hilam Fatoni Eko Agus Suprayitno

Integrated Protoype,

Experimental test 1 XX Achmad Arifin

Ellya Zulaykha

Tested System, Scientific Paper

Experimental test 2 XX Muhammad Hilam Fatoni

Eko Agus Suprayitno

(21)

20 Luaran yang potensial dari penelitian ini meliputi:

1. Protoype system FES cycle exercise for post stroke patient 2. Patent dari rancangan protoype system (point 1)

3. HAKI dari software fuzzy logic controller

4. Publikasi ilmiah data pengujian fuzzy logic controller

5. Publikasi ilmiah pengaruh cycling exercise dengan FES terhadap (a) Menurunnya spasticity

(b) Meningkatkanya joint stability

(c) Meningkatnya Range of Motion (ROM) dari persendian knee, hip, knee joint angle

(d) Meningkatnya saturated oxygen yang berkorelasi dengan meningktnya performansi cardiovasular dan pulmonary system

(e) Meningkatkan voluntary movement pada pasien setelah melalui terapi terporgram dan berjangka.

(22)

21

BAB V JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

5.1.Jadwal Penelitian Tabel 5.1 Jadwal Penelitian

Tahun I Kegiatan Pelaksanaan Bulan ke

3 4 5 6 7 8 9 10 11

Disain Multichannel FES

Disain sensor encoder XX Disain controller unit STM32

XX Disain cycling machine XX XX Laporan Kemajuan

Disain Fuzzy Logic

Controller XX XX

Laporan Akhir

Penelitain

Tahun II Kegiatan Pelaksanaan Bulan ke

3 4 5 6 7 8 9 10 11

Evaluasi hasil tahun I Finishingcycling machine

Refining disain Fuzzy Logic Controller

Laporan kemajuan Integrasi Sistem I Review Etik Penelitian Experimental test 1 Laporan akhir

Tahun III

Kegiatan Pelaksanaan Bulan ke

3 4 5 6 7 8 9 10 11

Evaluasi hasil tahun II Review Etik Penelitian Integrasi Sistem & Performance Evaluation Persiapan Pasien Laporan Kemajuan Experimental test 2 Publikasi & Laporan

(23)

22 5.2.Anggaran Biaya

Tabel 5.2 Rencana Anggaran Biaya

Tahun I (dalam Rupiah)

Alat/Bahan/kegiatan jumlah satuan biaya satuan jumlah Komponen elektonika analog 10 set 1.000.000,- 10.000.000,- Komponen elektonika digital 10 set 1.250.000,- 12.500.000,- Disain dan realisasi

Platform cycling machine 1 unit 40.000.000,- 40.000.000,- Bahan habis mekanik 5 set 800.000,- 4.000.000,- Jasa pembuatan PCB 5 set 400.000,- 2.000.000,- Bahan habis kelistrikam 5 set 1.000.000,- 5.000.000,- Sensor encoder and

controller

2 set 2.000.000,- 4.000.000,- Perjalan dalam kota 5 kali 200.000,- 1.000.000,- Kertas HVS 10 RIM 30.000,- 300.000,- Katridge Printer 10 buah 200.000,- 2.000.000,- Perjalanan dalam negeri 4 kali 5.000.000,- 20.000.000,- Administrasi laporan 2 set 2.000.000,- 4.000.000,- Publikasi 1 unit 5.000.000 5.000.000,- Total biaya 109.800.000,-

Tahun II (dalam Rupiah) Alat/Bahan/kegiatan jumlah satuan biaya satuan jumlah

Disain dan realisasi Platform cycling machine tahap 2 1 unit 40.000.000,- 40.000.000,- Refening control system 2 set 10.000.000,- 20.000.000,- Bahan habis mekanik 3 set 800.000,- 2.400.000,- Jasa pembuatan PCB 5 set 400.000,- 2.000.000,- Bahan habis kelistrikam 4 set 1.000.000,- 4.000.000,- Biaya eksperimen 5 set 2.000.000,- 10.000.000,- Perjalanan dalam negeri 4 kali 5.000.000,- 20.000.000,- Administrasi laporan 2 set 2.000.000,- 4.000.000,- Publikasi 1 unit 5.000.000 5.000.000,- Total biaya 107.400,00,-

(24)

23

Tahun III (dalam Rupiah) Biaya eksperimen 10 set 3.000.000,- 30.000.000,-

Perjalanan luar negeri 1 kali 35.000.000,- 35.000.000,- Administrasi laporan 2 set 2.500.000,- 5.000.000,- Publikasi 2 unit 10.000.000 20.000.000,- Total biaya 90.000.000,-

(25)

24

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

[1] AHA (American Heart Association). Cardiovascular Disease : A Costly Burden For America Projections Through 2035. The American Heart Association Office of Federal Advocacy : Washington DC; 2017.

[2] Stroke in Perspective: Types of Stroke. Washington University 1999. Cited on 23rd October 2019.

Available from: http://www.strokecenter.org/education/ais_stroke_types/stroke_types.html [3] M. G. Pandy, “Computer Modeling and Simulation of Human Movement,” Ann. Rev. Biomed.

Eng., vol.3, pp.245-273, 2001.

[4] Andrews B, Shippen J, Armengol M, et al. A Design Method for FES Bone Health Therapy in SCI. Eur J Transl Myol 2016. 26(4): 6419.

[5] Pengertian Stroke Menurut WHO. Cited on 23rd October 2019. Available from :

http://www.who.int/topics/cerebrovascular_accident/en/index.html

[6] Caplan LR. Caplan’s stroke: A clinical approach 4th edition. Philadelphia: Saunders, 2009. [7] Hasil Riskesdas 2018. Cited on 23rd November 2019. Available from:

http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.html

[8] Fanany, Achmad. Robotic Glove Using Hybrid Functional Electrical Stimulation (FES) and Exoskeleton for Human Hand Rehabilitation. Surabaya, 2018.

[9] Kartika, Dinda. Sistem Closed Loop Functional Electrical Stimulus (FES) pada Aktivitas Menggenggam Menggunakan Informasi Sensori Posisi Jarak dan Gaya Haptic. Surabaya, 2017. [10] Jia-Jin J, Chen. Applying Fuzzy Logic to Control Cycling Movement Induced by Functional

Electrical Stimulation. IEEE Transactions on Rehabilitation Engineering, Vol. 5, No. 2, June 1997 [11] Wang, Li Xin. A Course in Fuzzy Systems and Control. New Jersey: Prentice-Hall International,

1997.

[12] Gao Huang, Weimin Zhang, Zhangguo Yu1, Xuechao Chen, Fei Meng, Marco

Ceccarelli, and Qiang HuangDesign and simulation of leg exoskeleton cycling-actuated

wheelchair, International Journal of Advanced Robotic Systems November-December 2017: 1–11 [13] Design of Fuzzy Controller of the Cycle-to-Cycle Control for Swing Phase of Hemiplegic Gait Induced by FES, IEICE TRANSACTIONS on Information and Systems,

[14]Design and tests of a wearable functional electrical stimulation (FES) system for knee joint movement using cycle-to-cycle control method, Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 2017.

[15] Computer Simulation Test of Fuzzy Controller for the Cycle-to-Cycle Control of Knee Joint Movements of Swing Phase of FES Gait, IEICE TRANSACTIONS on Information and Systems, 2005, Volume: E88-D, ISSN: 0916-8532

[16] A Test of Stimulation Schedules for the Cycle-to-Cycle Control of Multi-joint Movements in Swing Phase of FES-induced Hemiplegic Gait, BIOMECHANIZM, 2006.

(26)

25

BAB VII LAMPIRAN

Biodata Tim Peneliti 1. Ketua

a. Nama Lengkap : Dr. Achmad Arifin, S.T., M.Eng. b. NIP/NIDN : 197103141997021001/ 0014037105

c. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina Tk. I/IVB

d. Bidang Keahlian : Biomedical Engineering/Rehabilitation Engineering

e. Departemen/Fakultas : Teknik Biomedik/Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Puri Citra Rungkut E-7 Surabaya. Telp. 082257525915 g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian yang

diusulkan/dilaporkan (sebutkan sebagai Ketua atau Anggota) Peneletian:

1. Human Computer Interface Untuk Sistem Kendali Kursi Roda Untuk Subyek Lumpuh, Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), Ketua, RistekDikti, 2020. 2. Human Computer Interface Untuk Sistem Kendali Kursi Roda Untuk Subyek Lumpuh,

Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), Ketua, RistekDikti, 2019. 3. Human Computer Interface Untuk Sistem Kendali Kursi Roda Untuk Subyek Lumpuh,

Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), Ketua, RistekDikti, 2018. 4. Pengembangan Teknologi Rehabilitasi Kemampuan Gerak Subyek Pasca Stroke dengan

Integrated Functional Electrical Stimulation (FES)System, IPTEKS, DIKTI, 2016 5. Pengembangan Teknologi Rehabilitasi Kemampuan Gerak Subyek Pasca Stroke dengan

Integrated Functional Electrical Stimulation (FES)System, IPTEKS, DIKTI, 2015 Pengabdian Pada Masyarakat:

1. Workshop on using Braille Embosser and Text Editor Software For the Blind and Visual Impairment Student Gelombang II 22 – 24 Agustus 2019, Anggota, Motorolla, 2019. 2. Workshop on using Braille Embosser and Text Editor Software For the Blind and Visual

Impairment Student 6-10 Mei 2019, Anggota, Motrolla, 2019.

3. Diseminasi Hasil Riset Departemen Teknik Biomedik FTE-ITS kepada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Dana Departemen, Ketua, ITS 2018.

4. Pengabdi dalam kegiatan "Elektro peduli desa ELEKTRODA Desa Karang Jati Pasuruan Jawa Timur", Departemen Teknik Elektro FTE, Anggota, 2017

h. Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku)

1. Design of Fuzzy Controller of the Cycle-to-Cycle Control for Swing Phase of Hemiplegic Gait Induced by FES, IEICE TRANSACTIONS on Information and Systems, 2006 | Volume: E89-D | ISSN: 0916-8532

2. Design and tests of a wearable functional electrical stimulation (FES) system for knee joint movement using cycle-to-cycle control method, Journal of Theoretical and Applied

Information Technology, Tahun: 2017, Volume: 95, ISSN: 19928645.

3. Computer Simulation Test of Fuzzy Controller for the Cycle-to-Cycle Control of Knee Joint Movements of Swing Phase of FES Gait, IEICE TRANSACTIONS on Information and Systems, 2005, Volume: E88-D, ISSN: 0916-8532

4. A Test of Stimulation Schedules for the Cycle-to-Cycle Control of Multi-joint Movements in Swing Phase of FES-induced Hemiplegic Gait, BIOMECHANIZM, 2006 , Volume: 30, ISSN: 0285-0885

5. Desain Sistem Pengukuran Lower Limb Joint Angles pada Kondisi Dinamik untuk FES, Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI), Tahun: 2018, Volume: 7, ISSN: 2301 – 4156.

(27)

26

6. Sensitivitas, Spesifisitas dan Akurasi Pengukuran Kontraksi Uterus Kala I Fase Aktif Ibu Bersalin Menggunakan TokodinamometerJurnal: MAJALAH KEDOKTERAN BANDUNG Tahun: 2018, Volume: 50, ISSN: 2338-6223.

7. Programmable amplitude of portable electrical stimulator for multi-channel functional electrical stimulator (FES) system, Journal of Theoretical and Applied Information Technology

Tahun: 2017, Volume: 95, ISSN: 19928645.

8. Signal processing and extensive characterization method of heart sounds based on wavelet analysis, International Review of Electrical Engineering, Tahun: 2016 | Volume: 11 | ISSN: 18276660

9. The Effect of Virtual Reality on Pain in Primiparity Women, International Journal of Nursing and Health Science, 2017, Volume: 4, ISSN: 2381-4888

i. Paten (2) terakhir

j. Tugas Akhir (2 terakhir yang paling relevan), Tesis (2 terakhir yang paling relevan), dan Disertasi (2 terakhir yang paling relevan) yang sudah selesai dibimbing.

Disertasi:

1. PENGEMBANGAN PERALATAN PROGRAMMABLE FES SYSTEM DENGAN WEARABLE SENSOR, RACHMAD SETIAWAN 07111060010004

Tugas Akhir:

1. Desain Fuzzy Controller pada Swing Phase untuk Mengontrol Stimulasi pada Foot Drop Correction, Muhammad Adib Syamlan 7311540000011

2. FES cycling exercise berbasis fuzzy locgic control untuk pasien pasca stroke, Rizky Mayardiyah Syafitri Pandiangan 07311640000014.

3. Desain Perintah Myoelectric Control Sebagai Perintah Kursi Roda Elektrik Untuk Mobilitas Penyandang Disabilitas, I Wayan Nudra Bajantika Pradivta 07311540000009 4. DESAIN SISTEM KONTROL KURSI RODA DENGAN SINYAL BIOIMPEDANSI

MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL PADA LINGKUNGAN YANG BERBEDA, TRISA SAFIRA HASANAH, 7311540000003

(28)

27 2. Anggota 1

a.

Nama Lengkap

: Muhammad Hilman Fatoni, S.T., M.T.

b.

NIP/NIDN

: 19910325 201504 1001 / 0025039101

c.

Fungsional/Pangkat/Gol.

: Asisten Ahli / Penata Muda Tingkat I / IIIb

d.

Bidang Keahlian

: Biomedical Electronic

e.

Departemen/Fakultas

: Teknik Biomedik / FTEIC

f.

Alamat Rumah dan No. Telp.

: Jl. Tambak Gringsing II/14 Surabaya 60163 /

085236425858

g.

Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian yang

diusulkan/dilaporkan (sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No

Judul

Tahun

Skema

1

Aplikasi Spatial Filter dalam Sistem Brain

Computer

Interface

Menggunakan

Informasi Motorik Bagian Lower Limb

2016

Penelitian Pemula -

Dana PNBP ITS

2016

2

Aplikasi Brain Computer Interface Berbasis

Aktifitas Sensorymotor Rhythms sebagai

Antar Muka Pengendali Kursi Roda Listrik

2017

Penelitian Pemula –

Dana Lokal ITS 2017

3

Pengembangan Sistem Training Subyek

untuk Meningkatkan Success Rate dalam

Kontrol Kursi Roda Listrik berbasis Brain

Computer Interface

2018

Penelitian Pemula –

Dana Lokal ITS 2018

h.

Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku)

No

Judul

Tahun

Jenis

1

Extraction of Brain Signal during Motor

Imagery Task for Wheelchair Control

Command

2017 Int'l Conference on Research

& Innovation in Computer,

Electronics

and

Manufacturing Engineering

(RICEME-17)

2

Analisa Perbandingan Perhitungan Event

Related Desynchronization/Event Related

Synchronization (ERD/ERS) pada Brain

Computer Interface Menggunakan Metode

2016 Seminar Nasional Teknik

Elektro - 2016

(29)

28

Mastoid Reference dan Common Average

Reference (CAR)

3

Analisa Sinyal EEG Saat Menggerakkan

Kedua Kaki Sebagai FES Control

Command Pada Proses Rehabilitasi Pasien

Pasca Stroke

2014 Seminar

Nasional

Bioteknologi 2014 UBAYA

4

Analisis Pola Sinyal EEG saat Gerakan

Tangan yang didasarkan pada Kemunculan

Event Related Desynchronization (ERD)

dan Event Related Synchronization (ERS)

2014 Seminar

Nasional

(30)

29 3. Anggota 2

a. Nama Lengkap : Ellya Zulaikha, ST, M.Sn, Ph.D b. NIP/NIDN : 197510142013122001/0014107503 c. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Penata/IIIc d. Bidang Keahlian : Metodologi Desain, Desain Produk

e. Departemen/Fakultas : Desain Produk/Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Galaxi Bumi Permai Blok D5/11 Surabaya, Telp. 08170516662

g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian yang diusulkan/dilaporkan (sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

 2019 Program Pengembangan Teknologi Industri : Fabrikasi Oftalmoskopi Indirect Portabel, Konektor Video Endoskopi Dan Mobile Application Untuk Kemandirian Produksi Alat Kesehatan Yang Menunjang Telehealth di Indonesia, Sebagai Anggota

 2019 Penelitian Dana Departemen ITS : Pengolahan Plastik Daur Ulang Sebagai Material Baru Furniture, Sebagai Ketua

 2019 Penelitian Terapan : Desain Portable Commuter Bike Yang Sesuai Dengan Karakteristik Moda Transportasi Kota, Sebagai Anggota

 2019 Program Hibah Inovasi Lokal Batch 1: Kajian Kelayakan Bisnis Dan Hki Air Humidifier Ruangan Berpenyejuk Udara Buatan Dengan Inovasi Konsep Detachable Untuk Persiapan Hilirisasi Produk, Sebagai Anggota

 2018 Program Pengembangan Teknologi Industri : Pengembangan Air Purifier Bike Untuk Menunjang Upaya Penurunan Tingkat Polusi Udara Kota, Sebagai Anggota

 2018 Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi : Usaha Penghematan Konsumsi Energi Listrik Sistem Pengkondisian Udara Pada Gedung Apartemen Melalui Studi Orientasi, Elevasi Dan Material Bangunan, Sebagai Anggota

 2018 Penelitian Dana Departemen ITS : Riset Pengembangan Metode Pengolahan Limbah Serat Alam, Sebagai Anggota

 2018 Penelitian Dana Departemen ITS: Studi Penggunaan Bahan Anti Semut Alami Untuk Dinnerware, Sebagai Ketua

h. Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku)

 2019 Pengembangan Desain Cincin Kinetik berdasarkan Gerak Ikan, Jurnal Desain IDEA, Vol 18/No.2, h. 48-52

 2018 Eksplorasi Talenta dan Kreatifitas Masyarakat Melalui Pelatihan Lukis Aquarelle, Jurnal Abdimas Pedagogi Vol.2/No.1, h.8-14

 2018 Pengembangan Desain Kerajinan Manik-Manik Kaca sebagai Tas Wanita, Jurnal Sains dan Seni ITS, Vol.7/No.1, h.26-29

 2018 Eksplorasi Material Alami: Bahan Anti Semut untuk Produk Dinnerware, Jurnal Sains dan Seni ITS, Vol.7/No.1, h.178-182

 2018 Eksperimen Sistem Sambungan Tanpa Penggunaan Sekrup dan Baut Untuk Display Pameran, Jurnal Sains dan Seni ITS, Vol.7/No.2, h.155-160

 2018 Pengembangan Material Serat Sabut Kelapa untuk Home Decor, Jurnal Sains dan Seni ITS, Vol.7/No.2, h.108-112

 2017 Eksperimen Sistem Sambungan Rotan Untuk Pengembangan Sarana Duduk Rotan, Jurnal Sains dan Seni ITS, Vol.16/No.1, h.23-26

 2019 Analisis Perlakuan Terhadap Material Kayu Dalam Alternatif Pembuatan Tas Wanita. In Prosiding Online Seminar Nasional Batik dan Kerajinan (Vol. 1, No. 1, pp. B8-B8).

(31)

30

 2018 A Comparison Study between Natural and Synthetics Fiber Cloth to Construct Uniqueness of Hand Painting Fashion Fabric. In 3rd International Conference on Creative Media, Design and Technology (REKA 2018). Atlantis Press.

i. Paten (2) terakhir Tidak ada

j. Tugas Akhir (2 terakhir yang paling relevan), Tesis (2 terakhir yang paling relevan), dan Disertasi (2 terakhir yang paling relevan) yang sudah selesai dibimbing.

(32)

31 4. Anggota 3

a. Nama Lengkap

: Eko Agus Suprayitno, S.Si, MT

b. NIP/NIDN

: 1987202011026

c. Fungsional/Pangkat/Gol. : III B

d. Bidang Keahlian

: Instrumentasi Medis, Pemrosesan Sinyal

e. Departemen/Fakultas

: Teknik Biomedik / Fakultas Teknologi Elektro dan

Informatika Cerdas

f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Melati RT/RW:03/02, Desa Tanggul, Wonoayu

-Krian / 081334357320

g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian yang

diusulkan/dilaporkan (

sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

Judul Penelitian

Ketua/Anggota

Rancang Bangun

Phonocardiography

beserta Analisa

Sinyalnya Secara Realtime untuk Mendeteksi Kelainan Jantung

Manusia Lebih Dini

Ketua

Pengembangan Instrumentasi

Phonocardiography

Secara

Wireless dalam Mendeteksi Lebih Dini Kelainan Jantung Manusia

Ketua

h. Publikasi (2) yang paling relevan (

dalam bentuk makalah atau buku)

Penyelenggara

Judul Karya Ilmiah

Link File Karya

Ilmiah

International Seminar On

Intelligent Technology and Its

Applications (SITIA).

Surabaya, May 20th-21st 2015

Institut Teknologi Sepuluh

Nopember (ITS)

ISBN : 978-1-4799-7709-3.

DOI.

10.1109/ISITIA.2015.7219966.

Nada Fitrieyatul Hikmah,

Achmad Arifin, Tri Arief

Sardjono, Eko Agus

Suprayitno.

“A

Signal

Processing

Framework for Multimodal

Cardiac Analysis”

Link Web Published :

http://ieeexplore.ieee.org/ xpl/articleDetails.jsp?arn umber=7219966

AASEC 2019

The 4th Annual Applied Science

and Engineering Conference

Aston Hotel Denpasar Bali, 24

April 2019

Eko

Agus

Suprayitno,

Mochammad Rizal Marlianto,

Metatia Intan Mauliana.

“Meansuring

Instrument

Oxygen Saturation In Blood,

Heart Rate, and Human Body

Temperature

Based Smartphone Android”

Journal of Physics:

Conference

Series,

Volume 1402, Issue

3.

Index : IOPScience

https://iopscience.iop.org/ article/10.1088/1742-6596/1402/3/033110/met a

(33)

32

i. Paten (2) terakhir

j. Tugas Akhir (2 terakhir yang paling relevan), Tesis (2 terakhir yang paling relevan),

dan Disertasi (2 terakhir yang paling relevan) yang sudah selesai dibimbing.

Judul Skripsi

Strata

Alat Ukur Saturasi Oksigen Dalam Darah, Detak Jantung, Dan Suhu

Tubuh Manusia Berbasis Smartphone Android

S1

Alat Ukur Berat Badan, Tinggi Badan dan Suhu Badan di Posyandu

Berbasis Android

(34)

33 Surat Pernyataan Mitra

(35)
(36)

DATA USULAN DAN PENGESAHAN

PROPOSAL DANA LOKAL ITS 2020

1. Judul Penelitian

FUNCTIONAL ELECTRICAL STIMULATION (FES) CYCLING EXERCISE

SYSTEM BERBASIS FUZZY LOGIC CONTROL UNTUK PASIEN PASCA

STROKE

Skema

: PENELITIAN UNGGULAN ITS (TERAPAN MULTIDISIPLIN)

Bidang Penelitian : Desain

Topik Penelitian : Produk Peralatan Medis

2. Identitas Pengusul

Ketua Tim

Nama

: Achmad Arifin S.T.M.Eng.,Ph.D

NIP

: 197103141997021001

No Telp/HP

: .

Laboratorium

: Laboratorium Biocybernetics

Departemen/Unit : Departemen Teknik Biomedik

Fakultas

: Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas

Anggota Tim

No

Nama Lengkap

Asal Laboratorium

Departemen/Unit

Perguruan

Tinggi/Instansi

1

Achmad Arifin

S.T.M.Eng.,Ph.D

Laboratorium

Biocybernetics

Departemen Teknik

Biomedik

ITS

2

Muhammad Hilman

Fatoni S.T., M.T

Laboratorium

Instrumentasi dan

Pengolahan Sinyal

Biomedik

Departemen Teknik

Biomedik

ITS

3

Eko Agus

Suprayitno S.Si., M.T

Laboratorium

Biocybernetics

Departemen Teknik

Biomedik

ITS

4

Ellya Zulaikha ST,

M.Sn, Ph.D

Laboratorium Human

Centered Design

Departemen Desain

Produk

ITS

3. Jumlah Mahasiswa terlibat

: 1

4. Sumber dan jumlah dana penelitian yang diusulkan

a. Dana Lokal ITS 2020

:

b. Sumber Lain

:

(37)

109.800.000,-Tanggal

Persetujuan

Nama

Pimpinan

Pemberi

Persetujuan

Jabatan Pemberi

Persetujuan

Nama Unit

Pemberi

Persetujuan

QR-Code

08 Maret

2020

Dr., Ir.

Bambang

Iskandriawan

M.Eng.

Kepala Pusat

Penelitian/Kajian/Unggulan

Iptek

Desain

08 Maret

2020

Agus Muhamad

Hatta , ST, MSi,

Ph.D

Direktur

Direktorat Riset

dan Pengabdian

Kepada

Masyarakat

Gambar

Gambar 3. 2 Skematik Rangkaian Boost Converter [9]
Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem Loop Tertutup
Gambar 3. 4 Ilustrasi Sudut saat Gerakan [10]
Gambar 3.5 Tahapan dalam Sistem Fuzzy [11]
+6

Referensi

Dokumen terkait

cukup banyak dan menyebar di gedung- gedung yang berbeda sehingga jangkauan video yang terekam dapat lebih luas. Dengan pelatihan penggunaan dan manajemen

Anak-anak di desa ini mulai dari kecil sudah diajari bagaimana cara menenun ulos, karena menurut orang tua ulos adalah masa depan anak-anaknya apabila orang tua

karyawan terhadap prosedur atau peraturan dalam melakukan pekerjaan. 4) Kualitas pekerjaan, merupakan kesempurnaan hasil pekerjaan, kerapihan, kebenaran prosedur kerja,

Antena monopole yang dirancang dengan analisis elemen groundplane,elemengroundplane dibuat menyerupai struktur satelit yang berukuran 1U (10 x 10 x 10 cm)Teknik deployment

Jika tombol FIRE ditekan, maka akan terjadi pengecekan apakah angka yang kita pilih itu lebih besar, lebih kecil, atau benar.. Kemudian fungsi pengecekan inputDelay itu untuk

(3) Pemetaan bidang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dengan mengikut sertakan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, dan instansi

Sebagai sebuah kawasan yang disusun oleh berbagai tipe ekosistem hutan maka dinamika yang paling umum yang dapat ditemukan pada kawasan Taman Nasional

Bekerja sama dalam kelompok 4 Selalu konsisten memperlihatkan prilaku yang tertera pada indicator 3 Konsisten memperlihatkan prilaku yang tertera pada indicator 2