• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Team Game Tournament (TGT) Terhadap Peningkatan Responsibility siswa dalam Pembelajaran Penjas Kelas VIII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Model Team Game Tournament (TGT) Terhadap Peningkatan Responsibility siswa dalam Pembelajaran Penjas Kelas VIII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 05, No. 1, Januari 2020, pp. 30-34

30

Pengaruh Model Team Game Tournament (TGT) Terhadap Peningkatan

Responsibility siswa dalam Pembelajaran Penjas Kelas VIII SMP Negeri 4

Kota Tasikmalaya

Resty Agustryani1, Melya Nur Herliana2, Novi Soraya3

1Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No.24, Kahuripan, Kec. Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115 Indonesia

email: restyagustryani@unsil.ac.id 1, melya_nh22@unsil.ac.id 2, novisoraya@unsil.ac.id 3

Abstract

This study aimed to determine the effect of Team Game Tournament (TGT) Cooperative Learning on Increasing Students' Responsibility in physical education learning. The research variables were as follows: 1) TGT and conventional learning methods as the independent variables, 2) eight grade students of SMPN 4 Tsikmalaya as the attribute variable, and 3) increased responsibility as the dependent variable. The results of this study were Mann-Whitney test results obtained in the control group before being given a small ranking treatment that is 90 and a large ranking that is 102, as well as in the small ranking experimental group that is 90 and a large ranking that is 102. Whereas in the control group after being given rank treatment the small one is 90 and the big ranking is 108, and in the experimental group the small ranking is 105 and the big ranking is 120. Conclusion of this study that there is an increase in the questionnaire score of the attitude of responsibility before and after treatment is given. Test the effect of treatment on the value of post responsibility between the control group and the experimental group obtained significant results that there are differences that affect the responsibility of students of SMP N 4 Tasikmalaya City.

Keywords: Responsibility, Learning Model, Team Game Tournament (TGT)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Terhadap Peningkatan Responsibility Siswa dalam Pembelajaran Penjas. Variabel penelitian sebagai berikut: 1) variabel bebas yaitu model pembelajaran Team game tournament dan konvensional. 2) variabel atribut yaitu kelas VIII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya. 3) variabel terikat: peningkatan responsibility. Hasil penelitian ini adalah Hasil uji test Mann-Whitney didapat pada kelompok control sebelum diberikan perlakuan rangking yang kecil yaitu 90 dan rangking yang besar yaitu 102, serta pada kelompok eksperimen rangking yang kecil yaitu 90 dan rangking yang besar yaitu 102. Sedangkan pada pada kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan rangking yang kecil yaitu 90 dan rangking yang besar yaitu 108, serta pada kelompok eksperimen rangking yang kecil yaitu 105 dan rangking yang besar yaitu 120. Kesimpulan dalam peneliain ini bahwa terdapat peningkatan skor angket sikap tanggung jawab sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Uji efek perlakuan terhadap nilai sikap tanggung jawab post antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan hasil yang signifikansi yaitu terdapat perbedaan sehingga memberikan pengaruh terhadap responsibility siswa SMP N 4 Kota Tasikmalaya.

Kata kunci: Responsibility, Model Pembelajaran, Team Game Tournament (TGT)

History

(2)

31

Seperti yang di kemukakan dalam Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai fungsi dan tujuan pendidikan “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab”.

Pendidik merupakan seseorang yang mempunyai peran sangat penting dalam proses pendidikan, yang maksud adalah guru. Sukses atau tidaknya suatu proses pendidikan, tinggi atau rendahnya kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh bagaimana peran seorang guru. Salah satu pembelajaran yang dibelajarkan di sekolah adalah Pendidikan Jasmani (penjas). Pendidikan jasmani merupakan proses pembelajaran yang menggunakan aktifitas jasmani untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mengandung nilai pendidikan kepada siswa. Nilai-Nilai Pendidikan tersebut antara lain: apresiasi, percaya diri, harga diri, kooperatif, tanggung jawab, sportifitas, kompetitif, dan budaya hidup sehat, merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dalam lingkup peningkatan belajar dan pembelajaran di sekolah, guru penjas diwajibkan menguasai, menerapkan serta berperan dalam kegiatan pembelajaran antara lain dalam menerapkan berbagai model pembelajaran, strategi mengajar, metode-metode pengajaran maupun gaya mengajar yang digunakan dalam proses pembelajaran, agar dengan hal ini diharapkan siswa selain termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran serta dapat mengambil manfaat nilai apa saja yang terkandung dalam pembelajaran penjas. Penerapan model pembelajaran dalam penjas diharapkan mampu meningkatkan perhatian siswa, lebih semangat, memotivasi siswa untuk semangat melakukan kegiatan dalam proses pembelajaran penjas serta dapat memperoleh manfaat berupa nilai- nilai yang terselipkan pada saat pembelajaran berlangsung khususnya nilai sikap.

Model pembelajaran Team Game Tournament merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif atau pembelajaran kelompok. Pembelajaran dengan model TGT ini merupakan model yang mudah diterapkan melibatkan aktifitas seluruh siswa tanpa adannya perbedaan status, melibatkan teman siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dimana terdapat reward (penghargaan) dan reinforcement (hukuman). Pembelajaran ini sangatlah sesuai dengan kondisi siswa kelas VIII di SMP N 4 Kota Tasikmalaya, dimana terdapat banyak siswa yang masih kurangnya tingkat responsibility

siswanya. Sehingga diharapkan penerapan model pembelajaran tipe Team Game Tournament ini adalah adanya usaha saling bekerja sama pada tiap tim pada suatu pembelajaran. Kerjasama itu sendiri adalah bagian implikasi atau penerapan dalam aspek nilai responsibility, dimana tanggung jawab sendiri ada 2 yakni: tanggung jawab terhadap dirinnya sendiri dan tanggung jawab terhadap orang lain. Disisi lain, dari kegiatan pembelajaran ini diharapkan akan tercipta karakter-karakter yang mampu bekerja

(3)

sangat berguna kelak ketika si individu sudah menginjak pendidikan selanjutnya atau bahkan ketika terjun di masyarakat.

Pembelajaran Kooperatif

Cooperatif learning merupakan pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar besrsama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang. Menurut Isjoni (2013: 14) “Pembelajaran cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis”. Sedangkan menurut Rusman (2012:206), menyatakan bahwa

tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya kemampuan akademik

dalam pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk

penguasaan materi tersebut. Pembelejaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menitik

beratkan terciptanya kerjasama antar siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan belajar yang telah dirumuskan.

Model Pembelajaran Team Game Tournamen

Isjoni (2009:83) berpendapat bahwa “TGT adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda”.

Model ini guru menyampaikan materi pelajaran, setelah itu siswa bekerja di dalam kelompok dan saling membantu untuk memahami dari pembelajaran tersebut. Anggota kelompok kemudian mengerjakan apa yang diperintah guru dalam pembelajaran ini dilaksanakan melalui kompetisi sehingga diperoleh rangking di dalam kelompok kecil tersebut. Pembelajaran model TGT dalam penjas bertujuan agar dapat merangsang siswa untuk lebih siap mempelajari pelajaran penjas melalui model-model permainan. Pembelajaran model-model ini fungsi guru hanyalah sebagai fasilitator yang akan memantau kegiatan masing-masing dari siswa.

Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas fisik/jasmani dimana dalam aktifitasnya terdapat usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Samsudin (2008:2) mengemukakan bahwa,“Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas fisik jasmani yang direncanakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani ,mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi”.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang terjadi melalui aktifitas fisik yang direncanakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, dimana aktifitastersebut berfungsi sebagai media untuk mendorong kemampuan multidimensional (kognitif, psikomotor, dan afektif) dalam tujuan pendidikan antara lain mendorong kemampuan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran serta penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, dan sosial), yang melibatkan

(4)

33

komponen- komponen jasmani maupun rohani.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan aktifitas jasmani,bermain dan berolahraga yang dilakukan secara terus menerus, terarah, sistematis dan terencana memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ambil andil dalam proses pengalaman pembelajaran. Hal tersebut diarahkan untuk memdidik sekaligus pembentukan karakter untuk siswa.

METODE

Metode penelitian adalam penelitian ini adalah eksperimen yang melibatkan tiga variabel, yaitu: variabel bebas, variabel atribut, dan variabel terikat. Untuk lebih jelasnya dari ketiga variabel penelitian yang digunakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) variabel bebas yaitu model pembelajaran

Team game tournament. 2) variabel atribut yaitu Kelas VIII SMP Negeri 4 Kota TasikmalayaTahun Ajaran 2018/2019. 3) variabel terikat, yaitu peningkatan responsibility peserta didik dalam pembelajaran penjas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Data

Tabel 1. Uji Normalitas Data

Variabel Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Kelas Pre 0,660 0,608

Kelas Post 0,292 0,330

Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan tingkat kemaknaan yaitu p = 0,05. Hasil analisis data sebelum dan sesudah diberikan angket atau kuesioner sikap tanggung jawab pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan hasil p > 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Uji homogenitas menggunakan Independent Sample T-Test dengan tingkat kemaknaan yaitu

p = 0,05. Hasil analisis data sebelum diberikan angket atau kuesioner sikap tanggung jawab pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen disajikan pada Tabel 1. Hasil uji normalitas data didapatkan bahwa data yang meliputi sikap tanggung jawab sebelum diberikan angket signifikansi yang diperoleh p > 0,05 (0,704), maka variansi setiap sampel sama (homogen).

Uji Efek Perlakuan

Hasil uji normalitas data dari data post kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan data berdistribusi normal, sehingga uji statistik menggunakan uji parametik yaitu Mann-Whitney Test. Terdapat perbedaan yang signifikan nilai post antara kelompok kontrol dan kelompok

(5)

terdapat perbedaan rerata nilai sikap tanggung jawab setelah pemberian perlakuan.

Tabel 2. Uji Efek Perlakuan Terhadap Nilai Sikap Tanggung Jawab Post Antara Kelompok Kontrol Dan Kelompok Eksperimen

Variabel Kelompok n Rerata ± SB p

Sebelum Kontrol 24 95.88 ± 3.288 0,704 Eksperimen 95.50 ± 3.514 Setelah Kontrol 24 99.13 ± 4.590 0,000 Eksperimen 113.92 ± 4.303 Keterangan : n = Jumlah sampel SB = Simpang Baku SIMPULAN

Hasil uji test Mann-Whitney didapatkan pada kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan rangking yang kecil yaitu 90 dan rangking yang besar yaitu 102, serta pada kelompok eksperimen rangking yang kecil yaitu 90 dan rangking yang besar yaitu 102. Sedangkan pada pada kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan rangking yang kecil yaitu 90 dan rangking yang besar yaitu 108, serta pada kelompok eksperimen rangking yang kecil yaitu 105 dan rangking yang besar yaitu 120. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan skor angket sikap tanggung jawab sebelum dan setelah diberikan perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional. Freudenthal, H. (1991). Revisiting physical education. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. Isjoni. (2009). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta ____. (2013). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.Bandung: Alfabeta Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran Edisi Kedua: Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

_______. 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Samsudin (2008:2) Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Sangadji, Etta Mamang., sopiah. 2010.Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.

Gambar

Tabel 2. Uji Efek Perlakuan Terhadap Nilai Sikap Tanggung Jawab Post Antara Kelompok  Kontrol Dan Kelompok Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Jetis oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah STA Jetis yang berada langsung di bawah Dinas Pertanian, Perkebunan, Dan Kehutanan Kabupaten Semarang

Bahan baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi. hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan

Dalam penelitian ini diperoleh gambaran perilaku membeli produk pakaian online subjek berada pada kategori sedang.. Keyword : perilaku membeli, pakaian

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Budaya Departemen Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara.. Selama

Adanya dikriminasi terhadap golongan penduduk sehingga mengakibatkan perbedaan institusi/pejabat yang berwenang membuat bukti sebagai ahli waris bagi golongan penduduk tersebut, hal

Tidak Ada surat dukungan dari pabrik/ distributor/ agen dengan melampirkan brosur/foto yang diaparaf dan distempel oleh pemberi dukungan untuk barang sebagai berikut : a. Atap

Makalah Seminar Tugas Akhir, Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara, Medan,

Sahabat MQ/ Semua kalangan diminta tidak menggunakan simbol-simbol agama dalam politik praktis/ khususnya untuk kepentingan menjelang pilpres 2009// Hal