• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMODELAN DAS BERINGIN LAMPIRAN ================================================================= - ANALISA PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAS TERHADAP BANJIR DENGAN PROGRAM EPA-SWMM 5.0 (STUDI KASUS WILAYAH DAS BERINGIN SEMARANG ) - Unika Repo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PEMODELAN DAS BERINGIN LAMPIRAN ================================================================= - ANALISA PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAS TERHADAP BANJIR DENGAN PROGRAM EPA-SWMM 5.0 (STUDI KASUS WILAYAH DAS BERINGIN SEMARANG ) - Unika Repo"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Pemodelan DAS Beringin Dengan Menggunakan Parameter Pembanding.

Setelah seluruh data dan parameter dari DAS Beringin untuk kondisi sebenarnya

dimasukkan, maka akan dibuat suatu parameter pembanding, pada kasus ini kami

menggunakan perubahan parameter pada % Impervious “Perubahn Tata Guna

Lahan”didapat output seperti dibawah ini.

Dengan parameter Impervious = 10 %

Parameter – Parameternya adalah :

Slope =1,3 %

Imperv =10%

N – Imperv = 0,012

N – Perv = 0,012

Dstore – Imperv = 0,05

Dstore – Perv = 0,05

Zero Imperv = 25 %

EPA STORM WATER MANAGEMENT MODEL - VERSION 5.0 (Build 5.0.007) ---

**************** Analysis Options ****************

Flow Units ... CMS Infiltration Method ... HORTON Flow Routing Method ... KINWAVE

Starting Date ... OCT-13-2005 00:00:00 Ending Date ... OCT-14-2005 00:00:00 Antecedent Dry Days ... 0.0

Report Time Step ... 00:15:00 Wet Time Step ... 00:15:00 Dry Time Step ... 01:00:00 Routing Time Step ... 60.00 sec

(2)
(3)
(4)

************************* Routing Time Step Summary *************************

Minimum Time Step : 60.00 sec Average Time Step : 60.00 sec Maximum Time Step : 60.00 sec Percent in Steady State : 0.00 Average Iterations per Step : 1.13

Analysis begun on: Mon Sep 24 23:35:40 2007 Total elapsed time: < 1 sec

Grafik L1.1 : debit outflow

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

(5)

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L1.2 : potongan melintang saluran node 78 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 78 ke node 86, dan melalui conduit 55, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L1.3 : potongan melintang saluran node 77 – 86

(6)

Gambar L1.4 : potongan melintang saluran node 86 - 25

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melitang yang

menghubungkan dari node 86 ke node 25, dan melalui conduit 71, 70, 31, 74, 79, 65, 64

dan 68.

Gambar L1.5 potongan melintang saluran node 91 - 25

(7)
(8)
(9)
(10)

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L2.1 : potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L2.2 : potongan melintang saluran node 78 – 86

(11)

Gambar L2.3 : potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L2.4 : potongan melintang saluran node 86 - 25

(12)

Gambar L2.5 : potongan melintang saluran node 91 - 25

(13)
(14)
(15)
(16)

Grafik L3.1 : debit outflow

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L3.1: potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L3.2 : potongan melintang saluran node 78 – 86

(17)

Gambar L3.3 : potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L3.4 : potongan melintang saluran node 86 - 25

(18)

Gambar L3.5 : potongan melintang saluran node 91 - 25

(19)
(20)
(21)
(22)

Grafik L4.1 : debit outflow

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L4.1: potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L4.2: potongan melintang saluran node 78 – 86

(23)

Gambar L4.3: potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L4.4: potongan melintang saluran node 86 - 25

(24)

Gambar L4.5: potongan melintang saluran node 91 - 25

(25)
(26)
(27)
(28)

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L5.1: potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L5.2: potongan melintang saluran node 78 – 86

(29)

Gambar L5.3: potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L5.4: potongan melintang saluran node 86 - 25

(30)

Gambar L5.5: potongan melintang saluran node 91 - 25

(31)
(32)
(33)
(34)

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L6.1: potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L6.2: potongan melintang saluran node 78 – 86

(35)

Gambar L6.3: potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L6.4: potongan melintang saluran node 86 - 25

(36)

Gambar L6.5: potongan melintang saluran node 91 - 25

(37)
(38)
(39)
(40)

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L7.1: potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L7.2: potongan melintang saluran node 78 – 86

(41)

Gambar L7.3: potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L7.4: potongan melintang saluran node 86 - 25

(42)

Gambar L7.5: potongan melintang saluran node 91 - 25

(43)
(44)
(45)
(46)

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L8.1: potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L8.2: potongan melintang saluran node 78 – 86

(47)

Gambar L8.3: potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L8.4: potongan melintang saluran node 86 - 25

(48)

Gambar L8.5: potongan melintang saluran node 91 - 25

(49)
(50)
(51)
(52)

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L9.1: potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L9.2: potongan melintang saluran node 78 – 86

(53)

Gambar L9.3: potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L9.4: potongan melintang saluran node 86 - 25

(54)

Gambar L9.5: potongan melintang saluran node 91 - 25

(55)
(56)
(57)
(58)

Di bawah ini gambar potongan penampang saluran :

Gambar L10.1: potongan melintang saluran node 76 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 76 ke node 86, dan melalui conduit 77, 57, 58 dan 63.

Gambar L10.2: potongan melintang saluran node 78 – 86

(59)

Gambar L10.3: potongan melintang saluran node 77 – 86

Dari gambar di atas dapat diketahui desain saluran secara melintang yang

menghubungkan dari node 77 ke node 86, dan melalui conduit 54, 56, 60, 61 dan 62.

Gambar L10.4: potongan melintang saluran node 86 - 25

(60)

Gambar L10.5: potongan melintang saluran node 91 - 25

Gambar

Gambar L3.1: potongan melintang saluran node 76 – 86
Gambar L3.3 : potongan melintang saluran node 77 – 86
Gambar L3.5 : potongan melintang saluran node 91 - 25
Gambar L4.1: potongan melintang saluran node 76 – 86
+7

Referensi

Dokumen terkait

358.000.000,- (Tiga ratus lima puluh delapan juta rupiah) Tahun Anggaran 2017, maka bersama ini kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah

Dalam sistem akuntansi penerimaan pajak hotel dan restoran pada Kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng, dokumen yang digunakan adalah Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD),

Apabila hasil pengukuran menyatakan jarak objek dengan sensor ultrasonik lebih dari 10 cm maka Raspberry Pi akan memberikan tanggapan berdasarkan kode program

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai pada. Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Propinsi Kepulauan

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi

GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN PEKERJAAN (AS BUILT DRA7ING).. PERBEDAAN DALAM D5KUMEN

Kesimpulan : Dalam kasus ini tidak terjadi kesenjangan karena dalam pelaksanaan yang terjadi di lahan yaitu seperti keadaan umum yang stabil , asupan nutrisi yang

seperti miring ke kiri atau ke kanan,ibu sudah miring kiri  Mengajarkan ibu teknik relaksasi. seperti tarik nafas panjang,ibu sudah menarik nafas panjang  Memberikan