• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Srategis Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kerangka Srategis Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 1

BAB

5

Kerangka Srategis Pembiayaan Infrastruktur

Bidang Cipta Karya

Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, maka Pemerintah Kota mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan dan melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Urusan pemerintahan daerah dimaksud meliputi: Urusan Wajib dan Urusan Pilihan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Birokrasi dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah tersebut secara umum berperan menjalankan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu: fungsi pelayanan, fungsi pembangunan dan fungsi pemerintahan umum. Fungsi pelayanan berhubungan dengan unit organisasi pemerintahan yang pada hakikatnya merupakan bagian atau berhubungan dengan masyarakat. Fungsi utamanya adalah pelayanan publik (public service) langsung kepada masyarakat. Fungsi pembangunan berhubungan dengan organisasi pemerintah yang menjalankan salah satu urusan pemerintahan daerah guna mencapai tujuan pembangunan. Fungsi pokoknya adalah Development function atau adaptive function. Fungsi ketiga adalah pemerintah umum yang berhubungan dengan rangkaian organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum termasuk memelihara ketertiban dan keamanan. Fungsinya lebih kepada fungsi pengaturan (regulative function).

(2)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 2

daerah menjadi tolok ukur bagi tercapainya kesinambungan serta konsistensi pembangunan daerah secara keseluruhan menuju tercapainya sasaran yang telah disepakati bersama. Bertitik tolak dari target kinerja pembangunan daerah yang akan dicapai dan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya yang ada, maka dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah perlu mengarahkan dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna dengan disertai pengawasan dan pengendalian yang ketat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar target kinerja pembangunan daerah yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka penyusunan APBD Kabupaten Bengkulu Tengah didasarkan pada Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD. Kebijakan Umum APBD (KUA) dimaksudkan sebagai pijakan dan dasar bagi Pemerintah Daerah dan DPRD dalam membahas dan menyepakati PPA yang selanjutnya menjadi bahan utama penyusunan RAPBD, oleh karena itu KUA tersebut juga memberikan landasan dan pedoman bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun mendatang dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Rencana program dan kegiatan beserta anggarannya dimaksud dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta rencana pelaksanaannya sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada hakikatnya merupakan perwujudan amanat rakyat kepada eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat dalam batas otonomi daerah yang dimiliki. Bertitik tolak pada hal tersebut, maka setiap penyusunan APBD Kabupaten Bengkulu Tengah memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Partisipasi Masyarakat

Hal ini mengandung makna bahwa pengambilan keputusan dalam proses penyusunan dan penetapan APBD sedapat mungkin melibatkan partisipasi masyarakat sehingga masyarakat mengetahui akan hak dan kewajibannya dalam pelaksanaan APBD.

(3)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 3

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang disusun harus dapat menyajikan informasi secara terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat yang meliputi: tujuan, sasaran, sumber pendanaan pada setiap jenis/ obyek belanja serta korelasi antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang dicapai dari suatu kegiatan yang dianggarkan. Oleh karena itu, setiap pengguna anggaran harus bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya yang dikelola untuk mencapai hasil yang ditetapkan.

Transparansi dan akuntabilitas anggaran, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan, maupun akuntansinya merupakan wujud pertanggungjawaban Pemerintah Daerah dan DPRD kepada rakyat.

3. Disiplin Anggaran

Anggaran daerah disusun berdasarkan kebutuhan riil dan prioritas masyarakat di daerah sesuai dengan target dan sasaran pembangunan daerah. Dengan demikian, dapat dihindari adanya kebiasaan alokasi anggaran pembangunan ke seluruh sektor yang kurang efisien dan efektif.

Anggaran yang tersedia pada setiap pos/ rekening merupakan batas tertinggi belanja/ pengeluaran. Oleh karena itu, tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan melampaui batas kredit anggaran yang ditetapkan.

4. Keadilan Anggaran

Pajak daerah, retribusi daerah dan pungutan daerah lainnya yang dibebankan kepada masyarakat harus mempertimbangkan kemampuan untuk membayar, masyarakat yang memiliki kemampuan pendapatan rendah secara proporsional diberi beban yang sama, sedangkan masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk membayar tinggi diberikan beban yang tinggi pula. Untuk menyeimbangkan kedua kebijakan tersebut pemerintah daerah dapat melakukan diskriminasi tarif secara rasional guna menghilangkan rasa ketidakadilan. Selain daripada itu dalam mengalokasikan belanja daerah, harus mempertimbangkan keadilan dan pemerataan agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi pemberian pelayanan.

(4)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 4

yang lebih menguntungkan bagi kepentingan masyarakat dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi daerah sesuai mekanisme pasar.

5. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran

Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal guna kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran, maka dalam perencanaan anggaran perlu diperhatikan:

a. Penetapan secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat, serta indikator kinerja yang ingin dicapai;

b. Penetapan prioritas kegiatan dan penghitungan beban kerja serta penetapan harga satuan yang rasional.

6. Taat Azas

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai kebijakan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah di dalam penyusunannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan peraturan daerah lainnya.

5.1 Komponen Keuangan Daerah a. Komponen Penerimaan Pendapatan

Sumber Pendapatan Daerah terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Pendapatan lain-lain yang sah. PAD Kabupaten Bengkulu Tengah terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah, dan lain-lain PAD yang sah. Sedangkan Dana Perimbangan adalah pendanaan daerah yang berasal dari APBN yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Indikator perkembangan daerah otonom diukur antara lain dari realisasi PAD dari tahun ke tahun. Sumber utama PAD Kabupaten Bengkulu Tengah adalah Retribusi Daerah dan Pajak Daerah.

Kebijakan pajak merupakan salah satu instrumen penting yang digunakan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah (fungsi budgeter). Kebijakan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Bengkulu Tengah berpedoman pada UU No. 34 tahun 2000 tentang

Perubahan atas UU No. 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah juncto

(5)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 5

Daerah, serta dalam melaksanakan amanat UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Penerimaan pajak merupakan pendapatan pemerintah yang dapat ditingkatkan penerimaannya, diantaranya dengan melihat rasio antara penerimaan pajak terhadap pendapatan regional. Dalam upaya menilai potensi yang dimiliki satu daerah dapat digunakan pendekatan kapasitas pajak yang mengacu kepada argumen bahwa hasil dari sistem pajak merupakan fungsi dari ketersediaan tax base, tingkat pajak yang diterapkan pada tax base, kemampuan masyarakat untuk membayar pajak, dan seberapa besar usaha pemerintah mengumpulkannya.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bengkulu Tengah terdiri dari:

1) Pendapatan Pajak Daerah;

2) Pendapatan Retribusi Daerah;

3) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan;

4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan dilakukan dengan cara memperbaiki berbagai variabel yang dijadikan sebagai dasar perhitungan besaran DAU oleh Kementerian Keuangan. Variabel-variabel yang dimaksud adalah jumlah penduduk, luas wilayah, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), Produk Domestik Regionak Bruto (PDRB) per kapita, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selain itu, upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan perolehan penerimaan dana perimbangan melalui tax sharing dengan Pemerintah Pusat terutama optimalisasi penerimaan yang berasal dari bagi hasil pajak, seperti Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

Jumlah pendapatan asli daerah Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2015 sebesar Rp 605.876.024.400,- dan pada tahun 2016 sebesar Rp 793.836.858.072,15. Terjadi kenaikan sebesar Rp 187.960.883,672,- atau kenaikannya sebesar 31,02 %.

Sumber pendapatan daerah yang tinggi berasal dari Dana Perimbangan (Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus). Kontribusi Dana Perimbangan sebesar 79 %. Tingginya kontribusi dana perimbangan menunjukkan pendapatan asli daerah masih sangat rendah. Sehingga perlu diupayakan peningkatan pendapatan daerah.

(6)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 6

b. Komponen Pengeluaran Belanja

Belanja Daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Daerah. Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Belanja dalam rangka pelaksanaan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Sedangkan pelaksanaan urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi keunggulan daerah, seperti: perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan dan pariwisata. Belanja menurut kelompok belanja terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, seperti:

a. Belanja Operasi;

b. Bunga;

c. Subsidi;

d. Hibah;

e. Bantuan Sosial;

f. Belanja Bagi Hasil;

g. Bantuan Keuangan;

h. Bantuan Tidak Terduga.

Sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, seperti:

a. Belanja Operasi;

b. Belanja Barang dan Jasa;

(7)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 7

Defisit ini ditutupi dari sumber pembiayaan daerah seperti sisa lebih perhitungan anggaran Tahun anggaran sebelumnya dan penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah). Untuk lebih jelasnya anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada Tabel 5.1.

c. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Dalam hal ada kecendrungan terjadinya defisit anggaran, harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada pos penerimaan pembiayaan daerah, sebaliknya jika ada kecendrungan terjadinya surplus anggaran, harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada pos pengeluaran pembiayaan daerah.

Pembiayaan yang diarahkan untuk menutup defisit anggaran melalui mekanisme pinjaman daerah bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank dan masyarakat (obligasi daerah).

TABEL 5.1

APBD KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2016

NO URAIAN TAHUN 2015 TAHUN 2016

I PENDAPATAN 605.876.024.400 793.836.858.072

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 13.617.540.000 20.544.187.160

- Pajak Daerah 4.355.000.000 5.968.200.000

- Retribusi Daerah 1.705.500.000 3.158.500.000

- Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang

dipisahkan 1.100.000.000 1.452.713.160

- Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 6.457.040.000 9.964.774.000

(8)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 8

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 74.582.001.000 138.404.745.482

- Dana Bagi Hasil Dari Provinsi dan Pemerintah daerah Lainnya

2 BELANJA 627.652.915.650 854.612.050.992

2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

- Belanja bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

- Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa - Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 650.000.000 650.000.000

2.2 BELANJA LANGSUNG 283.835.782.400 424.641.584.723

- Belanja Pegawai 26.742.818.000 36.133.667.000

surplus/defisit 21.776.891.250) (60.775.192.920)

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 22.776.891.250 63.775.192.920

- Sisa lebih perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

sebelumnya 22.776.891.250 63.775.192.920

3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 100.000.000 3.000.000.000

- Penyertaan modal (invesrasi) Pemerintah daerah

100.000.000

3.000.000.000

PEMBIAYAAN NETTO 217.768.910.250 60.775.192.920

(9)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 9

5.2

Potensi Pendapatan

5.2.1 Potensi Pendapatan APBD Kabupaten Bengkulu Tengah

Kemampuan pendanaan di bidang keciptakaryaan dilihat dari sektor pengembangan air minum, penyehatan lingkungan permukiman, pengembangan kawasan permukiman dan penataan bangunan. Pada Tahun 2016 pendanaan bidang keciptakaryaan Kabupaten Bengkulu Tengah sekitar Rp 23.071.377.282,- Penggunaan dana terbesar untuk sektor pengembangan kawasan permukiman yaitu sebesar Rp 23.071.337.282,- besarnya dana pada sektor ini karena pembangunan diarahkan pada kawasan-kawasan strategis cepat tumbuh dan dana pembangunan infrastruktur perdesaaan.

Berdasarkan data keuangan daerah di bidang keciptakaryaan maka dapat diperkirakan kebutuhan pendanaan selama lima tahun ke depan. Berdasarkan hasil proyeksi pada tahun 2021 diperkiraan kebutuhan pendanaan Bidang Cipta Karya mencapai Rp 133.203.379.393,- Untuk lebih jelasnya data pendanaan sektor keciptakaryaan dan dana DAK dapat dilihat pada Tabel 5.2.

5.2.2 Potensi APBD Provinsi Bengkulu

Kontribusi dana APBD Provinsi Bengkulu untuk pembangunan bidang keciptakaryaan di Kabupaten Bengkulu Tengah dalam 2 tahun terakhir terjadi penurunan yang cukup signifikan., hal ini terlihat alokasi dana pembangunan keciptakaryaan Pada tahun 2015 sebesar Rp 5.458.820.000 dan pada tahun 2016 Turun menjadi 930.000.000. penurunan ini disebabkan keterbatasan dana APBD Provinsi. Alokasi dana tersebut terbesar untuk bidang air minum. Diharapkan pada masa mendatang alokasi dana APBD Provinsi untuk Kabupaten Bengkulu Tengah lebih besar lagi.

Jika dilihat dari trend pendanaan APBD Provinsi Bengkulu bidang Cipta karya 5 tahun kedepat, diperkirakan sebesar Rp 1.026.795.147.- dengan asumsi pertumbuhan rata-rata APBD Provinsi Bengkulu sebesar 2,35 %. Lebih jelasnya lihat tabel 5.2.

5.2.3 Potensi Pendanaan APBN

(10)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 10

Tengah.Pada Tahun 2015 dana APBN yang masuk ke kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp 3.650.000.000,- dan pada tahun 2016 turun menjadi Rp 1.639.227.000,-. Dengan menggunakan asumsi pertumbuhan rata-rata dana APBN di Provinsi Bengkulu sebesar 39 %, maka diproyeksikan dana APBN untuk Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2021 sebesar Rp 8.505.759.523,-. Perkiraan dana APBN untuk Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada tabel 5.2.

5.3 Trend Pendanaan Kabupaten Bengkulu Tengah

Berdasarkan kemampuan pendanaan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bengkulu Tengah yang bersumber dana APBD, dana APBD Provinsi dan dana APBN pada Tahun 2016 berjumlah Rp 25.640.604.282,- Kemampuan pendaaan Kabupaten Bengkulu Tengah pada Tahun 2021 diperkirakan Rp 142.735.934.062 .

Sedangkan berdasarkan kebutuhan pendanaan berdasarkan usulan kegiatan di Kabupaten Bengkulu Tengah pada Tahun 2017 sampai Tahun 2021 kebuthannya melebihi dari kemampuan dana Kabupaten Bengkulu Tengah. Kekurangan inilah yang harus diperhatikan sumber pendanaannya. Gep pendanaannya dapat dilihat pada tabel 5.3.

5.4 Alternatif Sumber Pendanaan

Berdasarkan hasil analisa perbandingan antara kemampuan dana APBD Kabupaten Bengkulu Tengah Bidang Cipta karya dengan kebutuhan pendanaan dalam memenuhi pembiayaan kegiatan yang dibutuhkan dalam bidang cipta karya terdapat gep yang tinggi. Kebutuhan melebihi dari kemampuan. Untuk itu perlu alternatif sumber pendanaan lainnya .

Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber pendanaan kegiatan pembangunan Bidang Cipta Karya antara lain meliputi:

1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karyakepada Satuan Kerja

di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.

2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana

(11)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 11

3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusanbersama (DDUB)

dan dana lainnyayang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan nfrastruktur permukiman denganskala kabupaten/kota.

4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasamapemerintah dan swasta

(KPS), maupun skema Corporate SocialResponsibility (CSR).

5. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luarnegeri.

Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu sehingga dapat lebih optimal dalam pemanfaatan dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan pelayanan Bidang Cipta Karya.

Dalam hal Pinjaman, tedapat beberapa catatan penting yang perlu pencermatan apabila ingin dilakukan, antara lain adalah:

1. Pinjaman Daerah

Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga Daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali. Pinjaman Daerah bertujuan memperoleh sumber pembiayaan dalam rangka penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah.

2. Batasan Pinjaman

(12)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 12

TABEL 5.2

MATRIKS POTENSI PENDANAAN PENDANAAN APBD KABUPATEN BENGKULU TENGAH

NO SEKTOR

REALISASI PROYEKSI

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

1 Penyediaan prasarana dan

sarana air minun 4.244.954.780 3.002.871.215 .264.077.125 6.054.989.518 8.598.085.115

12.209.280.864 17.337.178.827 2 Prasarana dan Sarana Sanitasi 3.185.270.000 1.755.818.000 .493.261.560 3.540.431.415 5.027.412.610

7.138.925.906 10.137.274.786 3 Pengembangan Kawasan

Permukiman 7.127.894.480 16.347.913.067 23.214.036.555 32.963.931.908 46.808.783.310

66.468.472.300 94.385.230.666 4 Penataan Bangunan dan

Lingkungan 1.663.940.000 1.964.775.000 .789.980.500 3.961.772.310 5.625.716.680

7.988.517.686 11.343.695.114

Total CIPTA KARYA 16.222.059.260 23.071.377.282 32.761.355.740 46.521.125.151 66.059.997.715 93.805.196.755 133.203.379.393

Total DPU Kab.Bengkulu Tengah 124.654.282.400 190.383.681.000 291.287.031.930 445.669.158.853 681.873.813.045 1.043.266.933.959 1.596.198.408.957

Total APBD Kab. Bengkulu Tengah 605.876.024.400 793.836.858.072 1.039.926.284.075 1.362.303.432.138 1.784.617.496.100 2.337.848.919.891 3.062.582.085.058

Dana APBD Prov.Bengkulu

(Kab.Bengkulu Tengah) 5.485.820.000 930.000.000

948.600.000 967.572.000 986.923.440 1.006.661.909 1.026.795.147

Dana APBN (Kab.Bengkulu Tengah) 3.650.000.000 1.639.227.000

2.278.525.530 3.167.150.487 4.402.339.177

6.119.251.455 8.505.759.523

(13)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH V - 13

TABEL 5.3

TREN PENDANAAN BDANG CIPTA KARYA KABUPATEN BENGKULU TENGAH 2017 -M2021

NO KEBUTUHAN/KEMAMPUAN TAHUN TOTAL

(14)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH

3. Sumber Pinjaman

Pinjaman Daerah bersumber dari: a. Pemerintah

b. Pemerintah Daerah lain c. lembaga keuangan bank d. lembaga keuangan bukan bank e. masyarakat.

Pinjaman Daerah yang bersumber dari Pemerintah diberikan melalui Menteri Keuangan. Pinjaman Daerah yang bersumber dari masyarakat berupa Obligasi Daerah diterbitkan melalui pasar modal.

4. Jenis dan Jangka Waktu Pinjaman

Jenis Pinjaman terdiri atas, a. Pinjaman Jangka Pendek b. Pinjaman Jangka Menengah c. Pinjaman Jangka Panjang.

Pinjaman Jangka Pendek merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu kurang atau sama dengan satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain seluruhnya harus dilunasi dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Pinjaman jangka pendek tidak termasuk kredit jangka pendek yang lazim terjadi dalam jasa tidak dilakukan pada saat barang dan atau jasa dimaksud diterima.

Pinjaman Jangka Menengah merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain harus dilunasi dalam kurun waktu yang tidak melebihi sisa masa jabatan Kepala Daerah yang bersangkutan. Pinjaman Jangka Panjang merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain harus dilunasi pada tahun-tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman yang bersangkutan.

5. Penggunaan Pinjaman

(15)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH

untuk membiayai proyek investasi yang menghasilkan penerimaan. Pinjaman Jangka

Menengah dan Jangka Panjang wajib mendapatkan persetujuan DPRD.

6. Persyaratan Pinjaman

Dalam melakukan pinjaman, Daerah wajib memenuhi persyaratan:

a. jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak

melebihi 75 (tujuh puluh lima persen) dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.

b. rasio kemampuan keuangan Daerah untuk mengembalikan pinjaman ditetapkan

oleh Pemerintah

c. daerah tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang berasal dari Pemerintah. Daerah tidak dapat memberikan jaminan atas pinjaman pihak lain. Pendapatan Daerah dan/atau barang milik Daerah tidak boleh dijadikan jaminan Pinjaman Daerah. Proyek yang dibiayai dari Obligasi Daerah beserta barang milik Daerah yang melekat dalam proyek tersebut dapat dijadikan jaminan Obligasi Daerah.

5.5 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

Strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman diperlukan dalam rangka percepatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM. Strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, Kabupaten Bantul meliputi sebagai berikut ini:

1. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran;

a. Pemberdayaan BUMD sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan daerah

melalui reformasi visi BUMD, restrukturisasi BUMD, dan profitisasi BUMD.

b. Memberikan arahan yang jelas tentang alokasi anggaran terhadap sumber -

sumber penerimaan baik PAD maupun transfer pusat.

c. Memperluas basis penerimaan pajak melalui identifikasi pembayar pajak

baru/potensial serta meningkatkan efisiensi dan penekanan biaya pemungutan.

d. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pelayanan yang optimal

e. Melakukan intensifikasi sumber-sumber Pos Retribusi Daerah.

f. Meningkatkan mekanisme kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan pengelolaan

(16)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH

2. Strategi peningkatan pembiayaan infrastruktur

a. Melakukan identifikasi dan inventarisasi terhadap kegiatan-kegiatan

pembangunan yang berpotensi didanai melalui skema KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta).

b. Meningkatkan peran serta swasta dan masyarakat dalam pengelolaan infrastruktur

Bidang Cipta Karya.

Gambar

TABEL 5.1 APBD KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2016
TABEL 5.2
TABEL 5.3

Referensi

Dokumen terkait

Scene ini merupakan closing dari iklan Fanta baru, dimana pada penutupan video iklan Fanta baru tersebut menunjukkan bahwa terdapat visual dari produk dan logo baru

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kepuasan kerja.. dengan psychological well being. Beberapa penelitian tersebut dapat. menjadi bukti bahwa psychological

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademik guna menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Teknik

Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk pembinaan dan penanaman dalam rangka mencetak anak menjadi anak yang shalih, bertaqwa, dan berbakti kepada orang tua

Karena nggak tau sih mas kayak sugesti sendiri, kan ada orang bilang air putih kalo kamu omongin masuk dalam tubuhmu juga bisa jadi obat gitu kan?. Kalo aku alkohol

Kecepatan rencana (VR), pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan-kendaraan

Dengan demikian empati akan berpengaruh pada intensi prososial pada anak-anak di panti asuhan dengan sumbangan efektif sebesar 3 7% dan 63% dari faktor-faktor yang

Untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro komponen yang berpengaruh pada performance pembangkitnya adalah turbin. Desain turbin sangat besar pengaruhnya terhadap