SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
( LAKIP )
BAGIAN KOORDINASI PEREKONOMIAN
TAHUN ANGGARAN 2012
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG
BAGIAN KOORDINASI PEREKONOMIAN
2013
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Gambaran Umum
Pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan dibentuk bukan untuk melayani dirinya sendiri, melainkan untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat untuk mengembangkan kemampuan, kreativitas, dan partisifasinya untuk mencapai tujuan bersama.
Pada saat ini telah terjadi perubahan paradigma dari state
government kepada good governance, atau dari penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik yang semata – mata menyandarkan kepada pemerintah / Negara, kepada paradigma kepemerintahan yang baik, dimana penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik tidak semata – mata didasarkan kepada pemerintah atau Negara saja, tetapi harus melibatkan partisifasi seluruh elemen masyarakat, dengan karakter efektif, efisien, demokratis, transparan, partisipatif, akuntabel, berlandaskan kerangka hukum, adil dan responsif. Dalam paradigma good governance, terjadi redefinisi fungsi dan peran pemerintah serta perubahan peran dan fungsi masyarakat dari objek menjadi subjek pembengunan.
Perubahan paradigma tersebut harus disikapi dengan cermat dan responsif dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Bandung umumnya dan di Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah khususnya. Masyarakat harus diberi ruang yang luas untuk berpertisifasi menentukan arah dan langkah dalam keseluruhan proses pembangunan, sesuai dengan potensi yang dimiliki, aspirasi, kehendak, tuntutan dan kebutuhannya.
Kerangka otonomi daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang – Undang Dasar 1945, sebagaimana tersirat dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memiliki dua landasan pokok,
yaitu Pertama : bahwa pemerintahan daerah yang mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
3
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Kedua : bahwa efisiensi dan epektivitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek – aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas – luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Memperhatikan landasan filosofis sebagaimana dimaksud, maka keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah akan sangat
ditentukan oleh terselenggaranya kepemerintahan yang baik ( good governance ) yang didukung oleh pertisifasi masyarakat yang
tinggi.
Sejak bergulirnya reformasi, secara bertahap penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Bandung telah dijalankan berdasarkan paradigma perubahan sejalan dengan semangat reformasi dan prinsip – prinsip kepemerintahan yang baik, serta dengan mendorong partisifasi masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan.
Namun demikian upaya tersebut merupakan tahapan dari suatu proses yang berkelanjutan, bukan sesuatu yang bersifat sekali jadi. Sehingga sangatlah logis apabila belum mencapai tatanan ideal sebagaimana seharusnya. Pada prakteknya masih banyak hal yang harus dibenahi dan diperbaiki.
Perlu kita pahami, bahwasannya secara ilmiah kehidupan manusia tidak pernah luput dari permasalahan yang harus dihadapi. Setiap individu pasti memiliki masalah yang akan menyertai sepanjang hidupnya. Demikian juga dengan keluarga, rukun tetangga, rukun warga, desa, kecamatan, kabupaten. Semakin besar lingkup kehidupan manusia, maka semakin luas pula permasalahan yang dihadapinya.
Hal tersebut merupakan fenomena yang bersifat alamiah, karena pada dasarnya manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang telah diraihnya, ketika suatu keinginan telah tercapai, selalu
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
4
diikuti dengan keinginan yang lebih besar. Selain itu, manusia juga memerlukan sentuhan pembangunan bagi perkembangan dirinya sendiri, agar mampu secara arif dan bijaksana menyikapi hidup dan kehidupannya.Oleh karena itu hakikat pembangunan di Indonesia diletakkan pada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, dalam pengertian tercapainya keseimbangan pemenuhan kebutuhan manusai baik fisik materil maupun mental spiritual.
Permasalahan yang dihadapi oleh Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah bersifat luas dan kompleks, seiring dengan dinamika kehidupan manusia, permasalahan selalu muncul dari waktu ke waktu. Sedangkan kapasitas pembangunan memiliki keterbatasan sumber daya. Sehingga secara kasat mata capaian hasil pembangunan selalu lebih rendah dibandingkan dengan kompleksitas permasalahan yang harus diselesaikan. Namun demikian kita tidak boleh menyerah kalah terhadap berbagai masalah.
Proses pembangunan harus kita tingkatkan dengan semangat yang tinggi dan kerja keras melalui berbagai upaya perbaikan. Sehingga setiap perguliran waktu akan berarti sebagai perubahan kearah yang lebih baik. Untuk melakukan perbaikan dan pembenahan agar pemerintahan dapat diselenggarakan dengan baik sesuai dengan tuntutan perubahan diperlukan perencanaan yang baik dan matang agar hasilnya dapat optimal dan merata.
Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, memiliki luas wilayah 176.238,67 Ha terdiri dari 31 Kecamatan, 267 Desa / 9 Kelurahan, jumlah penduduk sebanyak 3.215.548 jiwa terdiri dari 1.638.623 laki – laki dan 1.576.925 dengan 763.824 KK ( Data SP 2010 ).
Kondisi makro ekonomi sebagai berikut : Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 5,22 dan Inflasi PDRB sebesar 5,66 dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia sebesar 74,24 ( AHH = 69,40, AMH = 98,41, RLS = 9,02, Daya Beli = 572.910 ), Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) ADH Berlaku sebesar Rp. 46.092.238,72 dan ADH Konstan sebesar Rp. 21.734.661,19 sementara PDRB per kavita sebesar Rp. 14.519.530,-
2. Maksud dan Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2012
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
5
Penyelenggaraan Otonomi Daerah telah membawa tuntutan dan perubahan terhadap sistem nilai dan budaya kerja dalam penyelenggaraan Pemerintahan yang berorientasi kepada aspirasi masyarakat dengan prinsip demokratisasi, peran serta, pemerataan dan keadilan.Untuk itu diperlukan peningkatan budaya dan etos kerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil serta penanggung jawaban
berdasarkan nilai – nilai akuntabilitas menuju good governance yakni
pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa dan bertanggung jawab serta bebas KKN.
Esensi dari sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) bagi Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah
adalah perwujudan dari sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian ini merupakan inpra struktur bagi manajemen pemerintah untuk memastikan bahwa Visi, Misi dan Tujuan Strategis Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah. Atas dasar
tersebut siklus sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) diawali dengan penyusunan Rencana Strategis yang
mendefinisikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah.
Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauhmana capaian kinerja Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah yang berhasil diperoleh. Hasil pencapaian kinerja yang diperoleh itu dikomunikasikan kepada
stakeholders dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) yang disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah )
mempunyai dua fungsi utama sekaligus, pertama : Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan sarana bagi
Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah untuk
menyampaikan pertanggung jawaban hasil kinerja kepada Bupati dan
seluruh masyarakat, kedua : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang. Dua fungsi utama LAKIP
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
6
tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh setiap Instansi Pemerintah. Dengan demikian maksud dan tujuan penyusunan maupun penyampaian LAKIP Tahun 2012 mencakup hal – hal sebagai berikut : Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP 2012 sebagai sarana pertanggung jawaban Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah atas pencapaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2012. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauhmana visi, misi, tujuan, sasaran dan strategis telah dicapai selama tahun 2012.
Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi menjadikan LAKIP tahun 2012 sebagai sarana evaluasi
pencapaian kinerja oleh manajemen Bagian Koordinasi
Perekonomian Sekretariat Daerah bagi upaya – upaya perbaikan kinerja dimasa mendatang. Untuk setiap celah kinerja yang
ditemukan, manajemen Bagian Koordinasi Perekonomian
Sekretariat Daerah dapat merumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bandung yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung. Berdasarkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Bandung tersebut di lingkungan Bagian Koordinasi Perekonomian terdapat 1 Kepala Bagian dan 3 Kepala Sub Bagian. Berdasarkan pada struktur organisasi tersebut kiranya perlu diuraikan hal – hal sebagai berikut :
Tugas Pokok
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
7
Melaksanakan sebagian tugas Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan dan koordinasi teknis administratif penyusunan rumusan kebijakan dan engkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah melalui koordinasi sarana dan prasarana perekonomian, pelayanan koordinasi promosi dan distribusi pengembangan perekonomian serta peningkatan dan pengembangan BUMD.2. Kepala Sub Bagian Koordinasi Sarana Perekonomian
Melaksanakan sebagian tugas Bagian Koordinasi Perekonomian dalam merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan teknis operasional penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di bidang pelayanan sarana dan prasarana perekonomian.
3. Kepala Sub Bagian Promosi dan Distribusi Pengembangan
Perekonomian
Melaksanakan sebagian tugas Bagian Koordinasi Perekonomian dalam merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan teknis operasional penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di
bidang pelayanan promosi dan koordinasi distribusi
pengembangan perekonomian.
4. Kepala Sub Bagian Pengembangan BUMD
Melaksanakan sebagian tugas Bagian Koordinasi Perekonomian dalam merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan teknis operasional penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di bidang pengelolaan dan pengembangan BUMD.
Fungsi
1. Kepala Bagian Koordinasi Perekonomian
a. Penetapan rumusan kebijakan perencanaan teknis
operasional koordinasi sarana dan prasarana perekonomian, pelayanan koordinasi promosi dan distribusi pengembangan perekonomian serta peningkatan dan pengembangan BUMD;
b. Pelaksanaan rumusan kebijakan koordinasi teknis sarana
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
8
dan distribusi pengembangan perekonomian serta
peningkatan dan pengembangan BUMD;
c. Pengkoordinasian dalam pelaksanaan koordinasi sarana dan
prasarana perekonomian, pelayanan koordinasi promosi dan distribusi pengembangan perekonomian serta peningkatan dan pengembangan BUMD;
d. Pengkoordinasian rumusan penyusunan kebijakan
penyelenggaraan koordinasi sarana dan prasarana
perekonomian, pelayanan koordinasi promosi dan distribusi pengembangan perekonomian serta peningkatan dan pengembangan BUMD;
e. Penyelenggaraan pembinaan administratif koordinasi sarana
dan prasarana perekonomian, pelayanan koordinasi promosi
dan distribusi pengembangan perekonomian serta
peningkatan dan pengembangan BUMD;
f. Penetapan rumusan kebijakan analisa, monitoring, evaluasi
dan pelaporan penyelenggaraan koordinasi sarana dan prasarana perekonomian, pelayanan koordinasi promosi dan distribusi pengembangan perekonomian serta peningkatan dan pengembangan BUMD;
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
h. Penetapan pelaksanaan koordinasi teknis dengan Perangkat
Daerah, DPRD, Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan instansi lainnya di bidang koordinasi sarana dan prasarana perekonomian, pelayanan koordinasi promosi dan distribusi pengembangan perekonomian serta peningkatan dan pengembangan BUMD.
2. Kepala Sub Bagian Koordinasi Sarana Perekonomian
a. Penyusunan perencanaan teknis operasional pelayanan
sarana dan prasarana perekonomian;
b. Penyusunan rumusan kebijakan koordinasi pelayanan
sarana dan prasarana perekonomian;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan dan
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
9
d. Pelaksanaan koordinasi teknis pembinaan administrasi
bidang perhubungan, pertambangan, koperasi dan
kepariwisataan;
e. Pelaksanaan dan fasilitasi kebijakan usaha mikro, kecil dan
menengah;
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. Pelaksanaan koordinasi teknis dengan Perangkat Daerah,
DPRD, Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Instansi terkait dalam pelayanan sarana dan prasarana perekonomian.
3. Kepala Sub Bagian Promosi dan Distribusi Pengembangan
Perekonomian
a. Penyusunan perencanaan teknis operasional pelayanan
promosi dan koordinasi distribusi pengembangan
perekonomian;
b. Penyusunan rumusan kebijakan peningkatan produksi dan
distribusi perekonomian;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi perkembangan
pelayanan promosi dan koordinasi distribusi pengembangan perekonomian;
d. Pelaksanaan monitoring sentra - sentra produksi dan sentra
– sentra distribusi perekonomian melalui koordinasi dengan unit kerja Perangkat Daerah terkait;
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. Pelaksanaan koordinasi teknis dengan Perangkat Daerah,
DPRD, Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Instansi terkait dalam pelayanan promosi dan koordinasi distribusi pengembangan perekonomian.
4. Kepala Sub Bagian Pengembangan BUMD
a. Penyusunan perencanaan teknis operasional pengelolaan
dan pengembangan BUMD;
b. Penyusunan rumusan penetapan kebijakan pengelolaan
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
10
c. Pelaksanaan pengelolaan BUMD dan lembaga keuangan
mikro serta fasilitasi pembinaan dan pengawasan Badan Usaha Milik Desa;
d. Pelaksanaan pengawasan pengelolaan BUMD dan lembaga
keuangan mikro kabupaten serta fasilitasi pembinaan dan pengawasan Badan Usaha Milik Desa;
e. Penyusunan bahan rumusan kebijakan pembinaan
perusahaan daerah;
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembinaan dan
pengembangan Badan Usaha Milik Daerah;
g. Penyusunan rumusan kebijakan teknis pembinaan Badan
Usaha Milik Daerah sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
h. Pelaksanaan pembinaan administratif dalam bidang
pembinaan Badan Usaha Milik Daerah pada Perangkat Daerah;
i. Pelaksanaan layanan ketatausahaan dan dokumentasi
Bagian;
j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
k. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
l. Pelaksanaan koordinasi teknis dengan Perangkat Daerah,
DPRD, Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Instansi terkait dalam pengelolaan dan pengembangan BUMD.
C. Sistematika LAKIP 2012
Dalam laporan akuntabilitas ini disajikan data kegiatan maupun sumber pembiayaan yang bersifat strategis, yaitu data kegiatan pembangunan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2012. Kegiatan – kegiatan yang merupakan luncuran dari tahun – tahun sebelumnya bukan termasuk dalam perencanaan tahun 2012. Oleh karenanya tidak termasuk dalam kegiatan yang turut diperhitungkan dalam upaya pencapaian sasaran. Strategi disini dimaksudkan kegiatan yang mempunyai bobot strategis dalam kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Bupati Bandung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
11
Kabupaten Bandung. Sementara dari sudut pembiayaannya disajikan biaya yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk membiayai kegiatan. Capaian kinerja individual sesuai data yang tersedia terbatasdalam indikator input, output, dan outcomes.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Bagian Koordinasi Perekonomian
Sekretariat Daerah selama tahun 2012. Hasil Pencapaian Kinerja ( performance result ) 2012 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja
( performance plan ) 2012 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rancangan kinerja ini
akan memungkinkan diidentifikasikan sebagai celah kinerja ( performance
gap ) bagi perbaikan kinerja dimasa datang.
Dengan pola pikir seperti itu, mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Tahun 2012 dapat diuraikan sebagai berikut :
Pengantar, menjelaskan tujuan pencapaian LAKIP disertai nama dan jabatan Pejabat Pimpinan Instansi yang bertanggung jawab.
Ringkasan Eksekutif, pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis serta sejauhmana Instansi Pemerintah mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut, serta kendala – kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya disamping langkah – langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala serta langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.
Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas profil Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah serta menjabarkan maksud / tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP 2012.
Bab II Rencana Strategis, menjelaskan Rencana Strategis Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah untuk tahun 2012 dan Rencana Kinerja untuk tahun 2012.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah dikaitkan dengan pertanggung jawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2012.
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
12
Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2012 dan menguraikan saran yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa mendatang.SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
13
BAB II
RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah dimana diperlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu
memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategis baik di Kecamatan maupun di Kabupaten. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada. Analisis terhadap unsur – unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi instansi Pemerintah.
Dengan perkataan lain rencana strategis yang disusun oleh Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisifasi dan mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan tentang masa depannya, membangun operasi dan prosedur untuk mencapainya dan menentukan ukuran keberhasilan / kegagalannya. Dengan visi, misi dan strategi yang jelas serta tepat maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis bersama pengukuran, penilaian dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari suatu sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1. Rencana Strategis Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah
Sebagai Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas dan kewenangan Bupati, Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah telah mengupayakan penyusunan Rencana Strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 ( satu ) tahun, yaitu untuk tahun 2012 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Rencana Strategis Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah dalam penyusunannya melibatkan seluruh komponen di Bagian
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
14
Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah telah menempatkan Rencana Strategis sebagai komitmen bersama Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah untuk mewujudkan kinerja aparatur pemerintah yang akomodatif terhadap tuntutan masyarakat atas pelayanan yang cepat, mudah, transparan dan akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Visi
Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana Kecamatan harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Mengacu kepada batasan tersebut
Visi Kabupaten Bandung dijabarkan sebagai berikut “ TERWUJUDNYA
MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING, MELALUI TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PEMANTAPAN PEMBANGUNAN PERDESAAN, BERLANDASKAN RELIGIUS, KULTURAL DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN “.
Misi
Guna mewujudkan dan merealisasikan Visi Kabupaten Bandung, maka ditetapkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Wilayah
2. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi
3. Memulihkan Keseimbangan Lingkungan dan Menerapkan
Pembangunan Berkelanjutan
4. Meningkatkan Kualitas SDM ( Pendidikan dan Kesehatan ) yang
berlandaskan Iman dan Takwa serta melestarikan budaya sunda
5. Memantapkan Pembangunan Perdesaan
6. Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur dan Keterpaduan Tata
Ruang Wilayah
7. Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Yang Berdaya Saing
Adapun misi yang menjadi titik berat pelaksanaan kegiatan pada
Bagian Koordinasi Perekonomian adalah misi ke -7 yaitu ” Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Yang Berdaya Saing “
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
15
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah telah merumuskan tujuan dan sasaran strategis yang merupakan bagian integral dalam proses Rencana Strategis organisasi untuk mencapai misi dan merealisasikan visi.
Adapun tujuan dan sasaran strategis tahun 2012 yang akan dicapai oleh Bagian Koordinasi Perekonomian adalah sebagai berikut :
A. Tujuan
1. Berkembangnya kegiatan usaha produk unggulan sehingga dapat
memberikan kontribusi PAD di Kabupaten Bandung
2. Termonitornya operasionalisasi pengembangan sarana dan
prasarana perekonomian di Kabupaten Bandung
3. Meningkatnya pelayanan terhadap para nasabah dan masyarakat
sebagai dampak dari perubahan bentuk hukum PD. BPR Kabupaten Bandung dan teridentifikasinya aset PD. BPR Dalam Likuidasi serta peningkatan operasional kinerja dan pelayanan PDAM dan PT. CBS
4. Terwujudnya Peran PD. BPR Kab. Bandung dan PT. BPR Syariah
Kabupaten Bandung yang dapat menjadi salah satu motor penggerak bagi Perekonomian Daerah
5. Tersalurkannya mekanisme manajerial bantuan kepada
masyarakat secara efektif, efisien dan tepat sasaran di Kabupaten Bandung
6. Meningkatnya fungsi pengendalian program GEMAR di Kabupaten
Bandung
7. Meningkatnya keterpaduan dan pengendalian kegiatan DBHCHT
sesuai pedoman pelaksanaan kegiatan B. Sasaran
1. Terlaksananya pembinaan / pengawasan dan pengendalian
berkelanjutan dan terevaluasinya kegiatan usaha produk unggulan
2. Terlaksananya koordinasi terhadap pengembangan sarana dan
prasarana perekonomian secara efisien
3. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan berkelanjutan untuk
PD. BPR, PDAM serta PT. CBS dan teridentifikasinya aset awal PD. BPR Kabupaten Bandung serta aset PD. BPR Dalam Likuidasi.
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
16
4. Terciptanya Perubahan Bentuk Hukum PD. BPR Kabupaten
Bandung dan terbentuknya BPR Syariah di Kabupaten Bandung melalui kajian ekonomis dan kajian akademis yang akuntabel
5. Terlaksananya koordinasi terhadap pengendalian dan
terfasilitasinya pelayanan bantuan keuangan secara efektif baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten
6. Terlaksananya pembinaan dan terevaluasinya koordinasi terhadap
pengembangan GEMAR secara efisien di Kabupaten Bandung
7. Terlaksananya operasionalisasi kegiatan DBHCHT yang terintegrasi
dan terstruktur oleh Bagian Koordinasi Perekonomian, Stakeholder dari unsur masyarakat dan swasta
3. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategis
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran strategis merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya – upaya Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah yang meliputi penetapan program dan kegiatan dengan mempertimbangkan sumber daya serta keadaan lingkungan yang dihadapi dan akan dilakukan pada tahun 2012 di Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah.
Dalam kurun waktu tahun 2012 program dan kegiatan yang direncanakan Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
Sasaran 1 Terlaksananya fasilitasi pembinaan, pengawasan, koordinasi terhadap pengawasan dan pengendalian koordinasi promosi produk unggulan daerah
Program Kegiatan
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Pengawasan, Pembinaan,
Pengendalian dan Fasilitasi Promosi Produk Unggulan
Sasaran 2 Terlaksananya koordinasi, pengawasan dan pengendalian Pengembangan Sarana dan Prasarana Perekonomian
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
17
Program Kegiatan
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Fasilitasi dan Koordinasi Sarana dan Prasarana Perekonomian Daerah
Sasaran 3 Terlaksananya pembinaan dan pengawasan berkelanjutan untuk PD. BPR, PDAM serta PT. CBS dan teridentifikasinya aset awal PD. BPR Kabupaten Bandung serta aset PD. BPR Dalam Likuidasi.
Program Kegiatan
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Fasilitasi dan Koordinasi Pembinaan BUMD
Sasaran 4 Terciptanya Perubahan Bentuk Hukum PD. BPR Kabupaten Bandung dan terbentuknya BPR Syariah di Kabupaten Bandung melalui kajian ekonomis dan kajian akademis yang akuntabel.
Program Kegiatan
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Kajian Pengembangan BPR
Kabupaten Bandung
Sasaran 5 Terlaksananya koordinasi terhadap pengendalian dan
terfasilitasinya pelayanan bantuan keuangan secara efektif baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
18
Program Kegiatan
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Fasilitasi dan Koordinasi Penyaluran Bantuan Keuangan pada Masyarakat
Sasaran 6 Terlaksananya pembinaan / pengawasan dan terevaluasinya koordinasi terhadap pengawasan pengembangan GEMAR secara efisien di Kabupaten Bandung.
Program Kegiatan
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Fasilitasi, Pembinaan dan Koordinasi GEMAR
Sasaran 7 Terlaksananya operasionalisasi kegiatan DBHCHT yang
terintegrasi dan terstruktur oleh Bagian Koordinasi
Perekonomian, Stakeholder dari unsur masyarakat dan swasta.
Program Kegiatan
Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Koordinasi, Pengendalian dan
Keterpaduan Pelaksanaan Kegiatan
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau / DBHCHT
4. Rencana Kinerja Tahun 2012
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis tahun 2012 disusun RKA ( Rencana Kerja Anggaran ) tahun 2012. RKA ini kemudian disahkan oleh Bupati menjadi DPA ( Dokumen Pelaksanaan Anggaran). DPA
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
19
Tahun 2012 disahkan melalui Keputusan Bupati tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Tahun Anggaran 2012.DPA merupakan komitmen Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah untuk mencapai kinerja sebaik – baiknya dan sebagai bagian dari upaya merealisasikan pelimpahan kewenangan yang diterima dengan tetap mengacu pada pencapaian visi dan misi Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah.
DPA kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kinerja dengan memperhatikan Rencana Strategis yang telah disusun. Rencana Kinerja ini menjabarkan target kinerja yang menunjukan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
Adapun proses penyusunan Rencana Kinerja Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah dapat meliputi tahapan – tahapan sebagai berikut :
a. Penetapan Sasaran Strategis
Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah telah
mengidentifikasikan 6 sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2012. Untuk setiap sasaran strategis yang ada diidentifikasikan indikator kinerja yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran. Sasaran – sasaran strategis beserta indikator kinerjanya ini dirumuskan dari Dokumen Rencana Strategis yang telah ada.
b. Penetapan Program
Berdasarkan informasi yang tercantum dalam formulir Rencana Strategis diidentifikasikan program – program yang akan dilaksanakan dalam tahun 2012 untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
c. Penetapan Kegiatan
Untuk masing – masing program yang akan dilaksanakan, Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah menetapkan kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan agar sasaran strategis yang telah ditetapkan dapat dipenuhi dalam tahun yang bersangkutan. Disini indikator kinerja untuk setiap kegiatan diidentifikasikan.
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
20
d. Penetapan Target Kinerja
Sebagai bentuk komitmen organisasi, Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah menetapkan target kinerja ( kuantitatif ) untuk seluruh indikator kinerja, baik untuk tingkat sasaran strategis maupun untuk tingkat kegiatan.
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
1. Pengukuran Kinerja
Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan / program sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah dalam rangka mewujudkan misi dan merealisasikan visinya.
a. Penetapan Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja pemerintah Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah meliputi Input, Output, Outcomes, Benefit dan Impact. Penetapan indikator kinerja didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang ada. Indikator input yang digunakan adalah dana dengan satuan Rupiah ( Rp. ). Indikator input lain yang merupakan masukan yang turut mempengaruhi terlaksananya kegiatan, seperti sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan dan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, belum dapat diukur disebabkan keterbatasan data. Indikator Output bervariasi sesuai dengan apa yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan. Begitu juga indikator Outcomes, bervariasi tergantung dari output yang dihasilkan.
Penetapan indikator kinerja beserta target capaian indikator kinerja ini mulai dilakukan pada saat perumusan rencana kinerja. Dalam menetapkan indikator sasaran strategis, digunakan indikator – indikator tertentu yang paling mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran.
b. Sistem Pengumpulan Data Kinerja
Penyusunan dan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja di lingkungan Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap dan
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
22
konsisten mengenai capaian kinerja Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah dalam rangka proses pengambilan keputusan bagi perbaikan kinerja, tanpa meninggalkan prinsip – prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, serta episiensi, keekonomisan dan efektivitas.c. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja atau ukuran kinerja berupa input, output dan outcome. Indikator kinerja manfaat ( benefit ) dan dampak ( impact ) turut diperhitungkan sebagai indikator kinerja yang diukur pada tahun 2012.
Untuk memudahkan pengukuran kinerja digunakan formulir standar Pengukuran Kinerja Kegiatan ( Formulir PKK ).
2. Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran
Analisis pencapaian kinerja sasaran dilakukan dengan
membandingkan kinerja nyata ( realisasi ) dengan kinerja yang direncanakan. Analisis ini dilakukan atas pencapaian sasaran yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan, dengan membandingkan antara rencana dengan realisasi untuk masing – masing kelompok indikator, yaitu
indikator kinerja input, output dan outcome antara yang direncanakan
( diharapkan ) dengan realisasinya, atau antara rencana kinerja ( performance plan ) yang diinginkan dengan realisasi kinerja ( performance
result ) yang dicapai Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah.
Kemudian dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja ( performance gap ) karena realisasi berbeda dengan yang direncanakan.
Dalam tahun 2012 Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah telah menetapkan 6 sasaran strategis yang dicapai melalui pelaksanaan 1 program dan 6 kegiatan. Semua kegiatan merupakan proyek yang telah dianggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ( DPA – SKPD ) Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Tahun 2012 dan merupakan komitmen Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah dalam mengimplementasikan Rencana Strategis tahun 2012.
Kegiatan – kegiatan yang merupakan luncuran dari tahun – tahun sebelumnya bukan termasuk dalam perencanaan tahun 2012, oleh
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
23
karenanya tidak termasuk dalam kegiatan yang turut diperhitungkan dalam upaya pencapaian sasaran.Sasaran 1
Terlaksananya pembinaan / pengawasan dan
pengendalian berkelanjutan dan terevaluasinya kegiatan usaha produk unggulan Kabupaten Bandung
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 6 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program / kegiatan Rencana Strategis tahun 2012.
Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel III.1
Indikator Kinerja Sasaran
No. Kinerja Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
1. Terlaksananya fasilitasi pembinaan,
pengawasan, koordinasi terhadap
pengawasan dan pengendalian
koordinasi promosi produk unggulan daerah
3 Kali 3 Kali 100 %
Indikator sasaran yang telah ditargetkan di tahun 2012 telah berhasil 100 %, adapun pencapaian indikator kinerja program / kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada formulir PKK.
Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 kegiatan sesuai dengan tolak ukur Rencana Strategis. Dalam tahun 2012 telah terselenggara kegiatan Inventarisasi Data Produk Unggulan Daerah, Inventarisasi undangan dan keikutsertaan SKPD dalam pameran, Koordinasi dengan Dinas / Instansi terkait dalam rangka koordinasi pembinaan UMKM, dan Konsultasi
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
24
tentang Pengembangan dan Pemasaran Produk Unggulan Daerah ke Tingkat Provinsi dan Kementerian Dalam Negeri.Inventarisasi Data Produk Unggulan Daerah dilaksanakan untuk menginventarisir produk unggulan daerah yang perlu dikembangkan, Inventarisasi undangan dan keikutsertaan SKPD dalam pameran dilaksanakan untuk mengukur sejauhmana keikutsertaan SKPD dalam pameran dan mengukur keseriusan SKPD dalam pelaksanaan promosi
produk unggulan untuk meraup investasi, Koordinasi dan Konsultasi
dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan keterpaduan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan Pengembangan dan Pemasaran Produk
Unggulan Daerah.
Sasaran 2
Terlaksananya pengawasan dan koordinasi terhadap pengembangan sarana dan prasarana perekonomian secara efisien
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program / kegiatan Rencana Strategis tahun 2012. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel III.2
Indikator Kinerja Sasaran
No. Kinerja Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
1. Terlaksananya koordinasi,
pengawasan dan pengendalian
Pengembangan Sarana dan Prasarana Perekonomian
4 Kali 4 Kali 100 %
Indikator sasaran yang telah ditargetkan di tahun 2012 telah berhasil 100 %, adapun pencapaian indikator kinerja program / kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada formulir PKK.
Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
25
Daerah yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 kegiatan sesuai dengan tolak ukur Rencana Strategis.Dalam tahun 2012 telah terselenggara kegiatan Inventarisasi Sarana Prasarana Perekonomian ( Pasar dan UMKM ), dan Koordinasi dan konsultasi tentang Pengembangan Sarana Prasarana Perekonomian.
Kegiatan Inventarisasi Sarana Prasarana Perekonomian ( Pasar dan
UMKM ) dilaksanakan untuk menyediakan data sarana prasarana
perekonomian di Kabupaten Bandung yang valid dan akurat untuk bahan
perencanaan pengembangan, Koordinasi dan konsultasi tentang
Pengembangan Sarana Prasarana Perekonomian dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja dan keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan sarana prasarana perekonomian.
Sasaran 3 Terlaksananya pembinaan dan pengawasan
berkelanjutan untuk PD. BPR, PDAM serta PT. CBS
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program / kegiatan Rencana Strategis tahun 2012.
Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel III.3
Indikator Kinerja Sasaran
No. Kinerja Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
1. Terbina Badan Usaha Milik Daerah
( PD.BPR, PDAM dan PT. CBS )
3 Kali 3 Kali 100 %
Indikator sasaran yang telah ditargetkan di tahun 2012 telah berhasil 100 %, adapun pencapaian indikator kinerja program / kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada formulir PKK. Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
26
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah yang dilaksanakan melalui 1 kegiatan sesuai dengan tolak ukur Rencana Strategis.
Dalam tahun 2012 telah terselenggara kegiatan Pembinaan, Fasilitasi dan Koordinasi serta Evaluasi Kinerja BUMD, dan Koordinasi serta konsultasi. Pembinaan, Fasilitasi dan Koordinasi serta Evaluasi Kinerja BUMD dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja dan manajemen pengelolaan usaha PDAM, PD. BPR dan PT. CBS, Koordinasi dan konsultasi tentang
Pengembangan BUMD dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja dan
keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan BUMD di Kabupaten Bandung.
Sasaran 3
Terciptanya Perubahan Bentuk Hukum PD. BPR Kabupaten Bandung dan terbentuknya BPR Syariah di Kabupaten Bandung melalui kajian ekonomis dan kajian akademis yang akuntabel.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program / kegiatan Rencana Strategis tahun 2012.
Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel III.3
Indikator Kinerja Sasaran
No. Kinerja Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
1. Tersusunnya Naskah Kajian Akademis
tentang Perubahan Bentuk Hukum PD. BPR Kabupaten Bandung serta
Pembentukan BPR Syariah di
Kabupaten Bandung
2 Dok 2 Dok 100 %
Indikator sasaran yang telah ditargetkan di tahun 2012 telah berhasil 100 %, adapun pencapaian indikator kinerja program / kegiatan untuk mencapai
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
27
sasaran ini dapat dilihat secara detail pada formulir PKK. Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah yang dilaksanakan melalui 1 kegiatan sesuai dengan tolak ukur Rencana Strategis.
Dalam tahun 2012 telah terselenggara kegiatan Kajian Pengembangan Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Bandung.
Kajian Pengembangan Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Bandung dilaksanakan sebagai upaya quality control dan tolok ukur / bahan rujukan kelayakan untuk pengembangan PD. BPR menjadi PT dan kajian akademis sosial ekonomi tentang pembentukan BPR Syari’ah di Kabupaten Bandung.
Sasaran 4
Terfasilitasinya dan terkoordinasinya kebijakan
penyaluran bantuan kepada masyarakat di Kabupaten Bandung
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program / kegiatan Rencana Strategis tahun 2012. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel III.4
Indikator Kinerja Sasaran
No. Kinerja Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
1. Terlaksananya koordinasi terhadap
pengendalian dan terfasilitasinya
pelayanan bantuan keuangan secara efektif baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
28
Indikator sasaran yang telah ditargetkan di tahun 2012 telah berhasil 100 %, adapun pencapaian indikator kinerja program / kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada formulir PKK.Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah yang dilaksanakan melalui 1 kegiatan sesuai dengan tolak ukur Rencana Strategis.
Dalam tahun 2012 telah terselenggara kegiatan Evaluasi penyaluran bantuan keuangan tahun 2011, Fasilitasi dan monitoring penyaluran bantuan keuangan 2012, serta koordinasi dan konsultasi.
Evaluasi penyaluran bantuan keuangan 2010 dilaksanakan sebagai upaya evaluasi kebijakan SKPD dalam penyaluran bantuan keuangan kepada
masyarakat, Fasilitasi dan monitoring penyaluran bantuan keuangan
2012dilaksanakan sebagai upaya pengendalian, Koordinasi dan
konsultasi dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja dan keterpaduan
pelaksanaan program dan kegiatan penyaluran bantuan keuangan kepada masyarakat di Kabupaten Bandung
Sasaran 5 Terlaksananya pembinaan, koordinasi dan
terevaluasinya pengembangan GEMAR secara efisien.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program / kegiatan Rencana Strategis tahun 2012. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel III.5
Indikator Kinerja Sasaran
No. Kinerja Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
1. Terlaksananya koordinasi dan
pengendalian Pengembangan GEMAR di Kabupaten Bandung
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
29
Indikator sasaran yang telah ditargetkan di tahun 2012 telah berhasil 100 %, adapun pencapaian indikator kinerja program / kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada formulir PKK.Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah yang dilaksanakan melalui 1 kegiatan sesuai dengan tolak ukur Rencana Strategis.
Dalam tahun 2012 telah terselenggara kegiatan koordinasi dan pengendalian dalam pengembangan GEMAR.
Koordinasi dan pengendalian dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pencapaian kinerja dan keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan GEMAR di Kabupaten Bandung.
Sasaran 6
Terlaksananya operasionalisasi kegiatan DBHCHT yang terintegrasi dan terstruktur oleh Bagian Koordinasi Perekonomian, Stakeholder dari unsur masyarakat dan swasta
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja program / kegiatan Rencana Strategis tahun 2012. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel III.5
Indikator Kinerja Sasaran
No. Kinerja Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
1. Terlaksananya koordinasi, dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan DBHCHT Tahun 2012
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
30
Indikator sasaran yang telah ditargetkan di tahun 2012 telah berhasil 100 %, adapun pencapaian indikator kinerja program / kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada formulir PKK.Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah yang dilaksanakan melalui 1 kegiatan sesuai dengan tolak ukur Rencana Strategis.
Dalam tahun 2012 telah terselenggara kegiatan koordinasi dan pengendalian DBH CHT dan Sosialisasi Cukai Tembakau.
Koordinasi dan pengendalian dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pencapaian kinerja dan keterpaduan pelaksanaan program
dan kegiatan DBH CHT di Kabupaten Bandung, Sosialisasi Ketentuan di
bidang Cukai dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang cukai terutama cukai rokok / tembakau.
3. Analisis Pencapaian Kinerja Keuangan
Pencapaian sasaran yang telah ditargetkan Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Tahun 2012 tidak terlepas dari adanya dukungan dana yang telah dianggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ( DPA – SKPD ) Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Tahun 2012.
Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ( DPA – SKPD ) Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Tahun 2012 berpedoman kepada Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pokok – Pokok Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah Kabupaten Bandung ; dan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 ; beserta instruksi, petunjuk dan pedoman pelaksanaannya sepanjang tidak bertentangan dengan substansi Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ( DPA – SKPD ) Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2012 ditetapkan dengan Keputusan Bupati Bandung Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012.
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
31
Seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2012 pada Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah menggunakan biaya sebesar Rp. 1.950.000.000,- dengan rincian seperti pada tabel berikut :Kegiatan Rencana Biaya Realisasi Biaya capaian Pen
Fasilitasi dan Koordinasi
Distribusi / Promosi Produk
Unggulan Daerah 275.000.000 275.000.000 100 %
Fasilitasi dan Koordinasi
Pengembangan Sarana Prasarana
Perekonomian 150.000.000 148.422.900 98,9 %
Fasilitasi dan Koordinasi
Pembinaan Badan Usaha Milik
Daerah ( BUMD ) 450.000.000 447.800.000 99,5 %
Kajian Pengembangan Bank
Perkreditan Rakyat Kabupaten
Bandung 500.000.000 496.236.215 99,2 %
Fasilitasi dan Koordinasi
Penyaluran Bantuan Keuangan pada Masyarakat
75.000.000 74.491.000 99,3 %
Fasilitasi, Koordinasi dan
Pembinaan Gerakan Multi
Aktivitas Agribisnis ( GEMAR ) 100.000.000 100.000.000 100 %
Koordinasi dan Pengendalian
Kegiatan Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau 400.000.000 399.908.000 99,9 %
JUMLAH 1.950.000.000 1.941.858.115 99,5 %
Realisasi keuangan tertinggi adalah pada Kegiatan Kajian Pengembangan BPR Kabupaten Bandung, tingginya realisasi ini dikarenakan Kegiatan Pengembangan BPR ( Perubahan Bentuk Hukum PD. BPR menjadi PT dan Pembentukan PT. BPR Syari’ah merupakan kegiatan prioritas tahun ini dan diharapkan selesai dalam kurun waktu 1 tahun kegiatan, outputnya berupa 2 buah Naskah Kajian dan 2 buah Raperda, kegiatan difokuskan pada pengumpulan data / informasi, penyusunan naskah kajian dengan pihak akademisi, study komparasi ke daerah yang telah berhasil merubah bentuk hukum PD. BPR menjadi PT dan mendirikan BPR Syari’ah, koordinasi dan konsultasi ke provinsi dan kementerian BUMN.
Sedangkan pencapaian realisasi keuangan terendah pada kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyaluran Bantuan Keuangan pada Masyarakat,
hal ini rendah karena sudah menjadi prioritas Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah pada tahun sebelumnya.
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
32
BAB IV PENUTUP
Sebagai bagian penutup dari LAKIP ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ) Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2012, dapat disimpulkan bahwa secara umum Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang cukup signifikan atas sasaran – sasaran strategisnya. Indikator kinerja sasaran yang mengindikasikan apakah ke – 7 ( tujuh ) sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Bagian Koordinasi Perekonomian Sekretariat Daerah Tahun 2012 telah dapat dicapai atau belum ?. Sebagian besar telah dapat direalisasikan 100 %. Hal
ini sekaligus menunjukan adanya komitmen Bagian Koordinasi
Perekonomian Sekretariat Daerah untuk mewujudkan Visi Kabupaten
Bandung “ TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG
YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING, MELALUI TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PEMANTAPAN PEMBANGUNAN PERDESAAN, BERLANDASKAN RELIGIUS, KULTURAL DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN “.
Seluruh hasil capaian kinerja tersebut, baik yang telah berhasil maupun yang belum sepenuhnya tercapai 100 %. Hal ini telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kami untuk meningkatkan kinerja dimasa – masa mendatang.
Oleh karena itu, sesuai dengan hasil analisis kami atas capaian kinerja 2012, kami merumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan dimasa yang akan datang, yaitu sebagai berikut :
1. Lebih mendorong kebijakan pembangunan daerah terutama yang
berkaitan dengan bidang perekonomian yang berfokus pada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pemanfaatan.
2. Penyusunan perencanaan kegiatan akan dilakukan lebih akurat, cermat
dan terarah serta mencapai sasaran, dan kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kinerja dengan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan disepakati secara bersama – sama dengan stakeholders, sehingga pelaksanaan kegiatan nantinya
SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung - Bagian Koordinasi Perekonomian
33
dapat dievaluasi dan diukur kinerjanya secara lebih akurat. Selain itu, pengawasan akan lebih dioptimalkan sehingga rencana kegiatan yang dibuat dapat berdayaguna dan berhasilguna secara maksimal.3. Mekanisme pengumpulan data kinerja akan diperbaiki sehingga
pencapaian kinerja dapat didukung dengan data yang lebih akurat. Selain itu, agar perencanaan pembangunan yang disusun dapat dievaluasi dan diperbandingkan kinerjanya, maka perencanaan pembangunan akan lebih didasarkan kepada informasi yang terukur, sehingga pencapaian hasil potensi daerah yang ada dapat lebih dicermati. Untuk itu beragam informasi dan indikator pembangunan yang tersedia di beberapa seksi akan lebih diberdayagunakan.
4. Lebih meningkatkan disiplin anggaran yang mencakup pada ketaatan
terhadap ketentuan dan peraturan perundang – undangan yang berlaku serta ketepatan waktu pelaksanaan.
5. Tetap konsisten untuk melakukan koordinasi dengan Bagian - bagian
lain yang berada dalam lingkungan Sekretariat Daerah, Satuan – satuan Kerja di Lingkungan Kabupaten Bandung, maupun pihak – pihak terkait lainnya dalam merumuskan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan.
Sebagai akhir kata, kami mengharapkan agar LAKIP ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ) Tahun 2012 ini dapat memenuhi akuntabilitas kami kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
Sangat disadari masih banyak terdapat kekurangan dalam laporan ini baik dari segi sistematika penyusunan maupun data yang disampaikan, bimbingan dan arahan serta saran untuk perbaikan sangat kami harapkan.